Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR KEAMANAN LABORATARIUM

DOSEN PENGAMPU :
Reny Safita, M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7 :


Rheisya Yuhenita Pratiwi (207210086)
Melly Rosiana (207210012)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul“Dasar Keamanan Laboratorium” ini.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca.

Di dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan tidak lupa kami mohon
maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Harapan kami semoga
makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga
kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat menjadi
lebih baik.

Jambi , 5 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................................ 3
BAB I ........................................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ....................................................................................................................................................... 6
A. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) ...................................................................................................... 6
B. Peralatan yang Harus Ada diLaboratorium................................................................................................... 8
C. Peralatan kerja keamanan laboratorium ........................................................................................................ 8
D. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar ................................................................................................ 9
E. Hal–hal yang perlu diperhatikan saat berada diLaboratorium ...................................................................... 9
F. Teknik Kerja DiLaboratorium .................................................................................................................... 13
G. Penanggulangan Keadaan Darurat .............................................................................................................. 15
H. Upaya Penjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dilaboratorium ........................................................ 15
BAB III ................................................................................................................................................................... 18
PENUTUP .............................................................................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ................................................................................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................................. 19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laboratorium adalah suatu tempat dimana mahasiswa atau Praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di laboratorium kimia tak akan lepas dari berbagai kemungkinan
terjadinya bahaya dari berbagai jenis bahan kimia baik yang bersifat sangat berbahaya maupun
yang bersifat berbahaya. Selain itu, peralatan yang ada didalam Laboratorium juga dapat
mengakibatkan bahaya yang tak jarang berisiko tinggi bagi Praktikan yang sedang melakukan
praktikum jika tidak mengetahui cara dan prosedur penggunaan alat yang akan digunakan.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman dan kesadaran terhadap keselamatan dan bahaya
kerja dilaboratorium.Telah banyak terjadi kecelakaan ataupun menderita luka baik yang bersifat
luka permanen, luka ringan, maupun gangguan kesehatan dalam yang dapat menyebabkan
penyakit kronis maupun akut, serta kerusakan terhadap fasilitas–fasilitas dan peralatan
penunjang Praktikum yang sangat mahal harganya. Semua kejadian ataupun kecelakaan kerja
dilaboratorium sebenarnya dapat dihindari dan diantisipasi jika para Praktikan mengetahui dan
selalu mengikuti prosedur kerja yang aman di laboratorium.
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya nya menuju masyarakat makmur dan
sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan
penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan tujuan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
Laboratorium?
2. Bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar?
3. Penanganan kerja dilaboratorium?
4. Prosedur bekerja yang aman dilaboratorium?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
(K3) dalam laboratorium
2. Untuk mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar
3. Untuk mengetahui penanganan kerja dilaboratorium
4. Untuk mengetahui bagaimana prosedur bekerja yang aman dilaboratorium
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


1. Pengertian dari KesehatannDan Keselamatan Kerja (K3)
Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.No. Kep.463/MEN/1993
Adalah “upaya perlindungan untuk tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja agar selalu
dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien”. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja
dari segala aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan
penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan
kerja, dan karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya.
Tujuannya agar tenaga kerja mencapai ketahanan fisik,daya kerja, dan tingkat kesehatan yang
tinggi sehingga menciptakan keamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Tidak ada
sesuatu di tempat kerja yang terjadi secara kebetulan tetapi karena ada alasan-alaan yang jelas
dan dapat diperkirakan sebelumnya. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus
dilakukan secara teratur dan berkesinambungan.

2. Tujuan dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)


Tujuan K3 ”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.No.Kep.463/MEN/1993
: mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan
tercapai suasana lingkungan kerja yang aman, sehat, dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja
yang sehat fisik, mental,sosial, dan bebas kecelakaan.”
Tujuan kesehatan kerja adalah:
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pekerja di
semua lapangan pekerjaan ketingkat yang setinggi-tingginya, baik fisik,
mental maupun kesehatan sosial.
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan masyarakat pekerja yang
diakibatkan oleh tindakan/kondisi lingkungan kerjanya.
c. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaanya dari kemungkinan
bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan
darikeselamatandan kesehatan kerja antaralain :
”Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan
kondisikerjayangamandansehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya
manusia.”

”Menurut Suma’mur(1992),tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah:


a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan pekerjaannya
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada ditempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.”
”Menurut pendapat Suma’mur(1992), menyebutkan bahwa dalam aneka pendekatan
keselamatan dan kesehatan kerja antara lain akan diuraikan pentingnya perencanaan yang tepat,
pakaian kerja yang tepat, penggunaan alat alat perlindungan diri, pengaturan warna, tanda-tanda
petunjuk,label-label, pengaturan pertukaran udara dan suhu serta usaha-usaha terhadap
kebisingan.”
”Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I.No.Kep.463/MEN/1993, tujuan dari
keselamatan dan kesehatan kerja adalah mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang
aman, sehat dan sejahtera, sehingga akan tercapai ; suasana lingkungan kerja yang aman,
sehat,dan nyaman dengan keadaan tenaga kerja yang sehat fisik,mental,sosial,dan bebas
kecelakaan.”
B. Peralatan yang Harus Ada diLaboratorium
1. Ventilasi
2. Wastafel
3. Meja kerja

4. Emergency Alarm
5. Alat pemadam kebakaran
6. 2 pintu (masuk/keluardandarurat)
7. Terdapat toilet yang memadai
8. Dinding dan lantai mudah dibersihkan
Bentuk lab umumnya persegi panjang tanpa sudut, hal ini untuk mencegah terjadinya
penumpukan debu atau partikel pengganggu lainnya yg dapat mengurangi tingkat kebersihan.

C. Peralatan kerja keamanan laboratorium


1. Jas laboratorium
2. Masker
3. Autoclave
4. Sarung tangan(safety glove disposible)
5. Inkubator
6. Sepatu laboratorium
Ketentuan jasaboratorium:
1. Nyaman dipakai
2. Bahan kain yang cukup tebal
3. Berwarna Terang/putih
4. Berkancing (Non Resleting)
5. Panjang jas ampai Lutut dan dengan Lengan sampai pergelangan tangan
6. Ukurannya Tidak terlalu Kecil ataupun terlalu besar
D. Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk
menjadi bersih, sebagai bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Perilaku
mencuci tangan berbeda dengan perilaku cuci tangan yang merujuk pada kata kiasan.
Dalam keseharian, kita tidak terlepas dari kegiatan cuci tangan, tapi seberapa yakinkah
bahwa tangan anda bebas dan nantinya tidakakan terinfeksi oleh kuman?karena memang,
terkadang kita jatuh sakit sementara sang dokter mengatakan infeksi bisa dari mana saja
termasuk dari kebiasaan cuci tangan yang kurang tepat.
Ribuan bahkan jutaan kuman yang tidak kasat mata ada disekitar kita. Sadar atau tidak
sadar, mau atau tidak mau, kita akan melakukan kontak atau bahkan impossible untuk terhindar
sama sekali (steril).
Karena itulah, kapan saja disaat kondisi badan lemah terutama anak-anak,sistem
pertahanan tubuh (immunitas) tidak mampu melawan keganasan (patogenitas) kuman-kuman
yang masuk ke dalam tubuh tanpa kita sadari, baik melalui makanan dan minuman, setelah
bekerja, bermain ataupun keluar dari kamar kecil. Yang pada akhirnya kita akan jatuh sakit.
Berikut adalah standar cuci tangan:
1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir
2. Gunakan sabun dibagian telapak tangan yang telah basah

3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasilkan busa secukupnya


selama15-20 detik
4. Bilas kembali dengan air bersih
5. Tutup kran dengan siku atau tissu
6. Keringkan tangan dengan tissu/handuk kertas
7. Hindarkan menyentuh benda disekitar setelah mencuci tangan.

E. Hal–hal yang perlu diperhatikan saat berada diLaboratorium


1) Bahan kimia
Setiap bahan kimia itu berbahaya, namun tidak perlu merasa takut bekerja dengan bahan
kimia bila tahu cara yang tepat untuk menanggulanginya. Yang dimaksud berbahaya ialah dapat
menyebabkan terjadinya kebakaran, mengganggu kesehatan, menyebabkan sakit atau luka,
merusak, menyebabkan korosi dan sebagainya.
Dari data tersebut, tingkat bahaya bahan kimia dapat diketahui dan upaya
penanggulangannya harus dilakukan bagi mereka yang menggunakan bahan-bahan tersebut.
Kadang-kadang terdapat dua atau tiga tanda bahaya pada satu jenis bahan kimia, itu berarti
kewaspadaan orang yang bekerja dengan bahan tersebut harus lebih ditingkatkan. Contoh bahan
kimia yang mudah meledak adalah kelompok bahan oksidator seperti Perklorat, Permanganat,
Nitrat dsb. Bahan-bahan ini bila bereaksi dengan bahan organik dapat menghasilkan
ledakan.Logam alkali seperti Natrium, mudah bereaksi dengan air menghasilkan reaksi yang
disertai dengan api dan ledakan. Gas metana, pelarut organik seperti eter, dan padatan anorganik
seperti belerang dan fosfor mudah terbakar, maka ketika menggunakan bahan-bahan tersebut,
hendaknya dijauhkan dari api.
Bahan kimia seperti senyawa sianida, mercuri dan arsen merupakan racun kuat,
harapbahan-bahan tersebut tidak terisap atau tertelan ke dalam tubuh. Asam-asam anorganik
bersifat oksidator dan menyebabkan peristiwa korosi, maka hindarilah jangan sampai asam
tersebut tumpah kepermukaan dari besi atau kayu.Memang penggunaan bahan-bahan tersebut
dilaboratorium pendidikan biologi tidak berjumlah banyak, namun kewaspadaan menggunakan
bahan tersebut perlu tetap dijaga peralatan dan cara kerja. Selain bahan kimia, peralatan
laboratorium juga dapat mendatangkan bahaya bila cara menggunakannya tidak tepat. Contoh
sederhana yaitu cara memegang botol reagen, label pada botol tersebut harus dilindungi dengan
tangan, karena label bahan tersebut mudah rusak kena cairan yang keluar dari botol ketika
memindahkan isi botol tersebut.
a. Beberapa catatan mengenai laboratorium yang menyimpan bahan-bahan kimia.
Semua bahan kimia harus terrsimpan dalam botol atau kaleng yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya
disimpan ditempat-tempat yang kecil dan cukup untuk pemakaian sehari-hari. Tempat persediaan untuk
jangka panjang harus tersimpan dalam gudang bahan kimia yang khusus/gudang dalam tanah misalnya.
Setiap saat bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk menentukan apakah bahan-bahan tersebut
masih dapat digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya rusak. Bahan-bahan yang tak dapat
digunakan lagi harus dibuang/dimusnahkan secara kimia. Semua bahan harus diberi tanda-tanda khusus,
diberi label dengan semua keterangan yang diperlukan misalnya:
1. Nama bahan.
2. Tanggal pembuatan.
3. Jumlah (isi).
4. Asal bahan(merek, pabrik dan lain-lain).
5. Tingkat bahaya yang mungkin(racun,korosiv,higroskopis dll).
6. keterangan-keterangan yang perlu(presentase,simbol kimianya dan lain-lain)
b.Simbol–simbol yang sering digunakan untuk menandai jenis jenis bahan kimia secara
internasional:
1. Toxic : Sedikit saja masuk ketubuh dapat menyebabkan kematian atau sakit
keras
2. Flammable : Bahan yang mudah terbakar.
3. Corrosive : Bahan yang dapat merusak kayu,besi,dsb.
4. Irritant : Sedikt saja masuk ketubuh dapat membakar kulit, selaput lendir atau sistem
pernapasan.
5. Oxidising Agent : Bahan yang dapat menghasilkan panas bila bersentuhan dengan bahan
lain terutama bahan yang mudah terbakar.
6. Explosive : bahan yang mudah meledak bila kena panas, api atau sensitive terhadap
gesekan atau goncangan.
7. Radio active : bahan-bahan yang bersifat radioaktif.
8. POISON: Bahan-bahan yang bersifat racun.
c. bila memasukkan pipa gelas kedalam propkaret, harus digunakan sarung tangan untuk
melindungi tangan dari pecahan kaca. Pada proses pemanasan suatu larutan, harus
digunakan batu didih untuk mencegah terjadinya proses lewat didih yang menyebabkan
larutan panas itu muncratkemana-mana. Juga ketika menggunakan pembakar spiritus atau
pembakar bunsen, hati-hati karena spiritus mudah terbakar, jadi jangan sampai tumpah ke
atas meja dan selang penyambung aliran gas pada bunsen harus terikat kuat, jangan sampai
lepas.
2) Langkah-langkah praktis
Sebagai asisten di laboratorium, yang bertugas membimbing mahasiswa untuk bekerja
dengan baik dan aman, maka perlu persiapan sebelum bekerja. Asisten perlu datang lebih awal
untuk memeriksa lokasi dan cara pakai alat bantu keselamatan kerja. Selanjutnya asisten harus
mengetahui jenis bahan kimia dan peralatan yang akan digunakan pada percobaan hari tersebut
dan cara menanggulangi bila terjadi kecelakaan karena bahan atau peralatan tersebut. Disini
kehadiran asisten mendampingi mahasiswa yang sedang bekerja merupakan tugas mulia dalam
menjaga keselamatan kerja. Pada akhir praktikum, biasakanlah menutup kran air dan gas,
mematikan listrik dan api serta mencuci tangan dan meninggalkan laboratorium dalam keadaan
bersih.Ini dilakukan oleh asisten agar menjadi panutan bagi mahasiswa.
3) Larangan –larangan saat berada diLaboratorium:
a. Dilarang bekerja sendirian dilaboratorium, minimal ada asisten yang mengawasi.
b. Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan bahan kimia.
c. Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja, jenis
percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara membuang limbah sisa percobaan.
d. Dilarang makan,minum dan merokok dilaboratorium.
e. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktikum basah segera keringkan
dengan lap basah.
f. Jangan membuat keteledoran antar sesama teman.
g. Pencatatan data dalam setiap percobaan selengkap-lengkapnya. Jawablah pertanyaan
pada penuntun praktikum untuk menilai kesiapan anda dalam memahami percobaan.
i. Berdiskusi adalah hal yang baik dilakukan untuk memahami lebih lanjut
percobaan yang dilakukan.
j. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata,
jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk
melindungi kaki.
k. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
l. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka ataupun sepatu berhak tinggi.
m. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
n. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama setelah
melakukan praktikum.
o. Bila kulit terkena bahan kimia,janganlah digaruk agar tidak tersebar.
Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan kimia, laporkan segera
pada asisten atau pemimpin praktikum. Segera pergi ke dokter untuk mendapat
pertolongan secepatnya.

F. Teknik Kerja DiLaboratorium


1) Hal pertama yang perlu dilakukan:
a. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk
melindungi mata, jas laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu
tertutup untuk melindungi kaki
b. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak karena bahan kimia.
c. Dilarang memakai sandal atau sepatu terbuka ataupun sepatu berhak tinggi.
d. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
2) Bekerja aman dengan bahan kimia:
a. Hindari kontak langsungd engan bahan kmia.
b. Hindari mengisap langsung bahan kimia.
c. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia secara langsung kecuali ada perintah
khusus.
d. Bahan Kimia dapat bereaksi langsung dengan kulit menimbulkan iritasi(pedih atau
gatal).
3) Memindahkan bahan kimia:
a. Baca label bahan Kimia sekurang-kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan.
b. Pindahkan sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
d. Jangan mengembalikan bahan kimia kedalam botol semula untuk mencegah
kontaminasi.
4) Memindahkan bahan kimia cair:
a. Tutup botol dibuka dan diipegang dengan jari tangan seklaigus telapak tangan
memegang botol tersebut.
b. Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol dapat terkotori.
c. Pindahkan cairan melalui batang pengaduk untuk mengalirkan agar tidak memercik.
5) Memindahkan bahan kimia padat:
a. Gunakan tutup botol untuk mengatur pengeluaran bahan kimia.
b. Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan.
c. Pindahkan sesuai keperluan tanpa menggunakan sesuatu yang dapat mengotori bahan
tersebut.
6) Cara memanaskan larutan menggunakan tabung reaksi:
a. Isi tabung reaksi maksimal sepertiganya.
b. Api pemanas hendaknya terletak pada bagiuan atas larutan.
c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata.
d. Arahkan mulut tabung reaksi pada tempat yang aman agar percikannya tidak melukai
orang lain maupun diri sendiri.
7) Cara memanaskan larutan menggunakan gelas kimia:
a. Gunakan kaki tiga dan kawat kasa untuk menopang gelas Kimia tersebut.
b. Letakkan Batang gelas atau batu didih dalam gelas kimia untuk mencegah pemanasan
mendadak.
c. Jika gelas Kimia digunakan sebagai penangas air, isilah dengan air.Maksimum
seperampatnya.
8) Keamanan kerja dilaboratorium:
a. Rencanakan percobaan yang akan dilakukan sebelum memulai praktikum.
b. Gunakan perlatan kerja seperti kacamata pengaman untuk melindungi mata, jas
laboratorium untuk melindungi pakaian dan sepatu tertutup untuk melindungi kaki.
c. Dilarang memakai sandal ataus epatu terbuka ataupun sepatu berhak tinggi.
d. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
e. Dilarang makan,minum dan merokok dilaboratorium.
f. Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja praktiukm basah segera keringkan
dengan lap basah.
g. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
h. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
i. Bila kulit terkena bahan kimia,janganlah digaruk agar tidak tersebar.
j. Pastikan kran gas tidak bocor apabila hendak mengunakan bunsen.

G. Penanggulangan Keadaan Darurat


1) Terkena bahan kimia:
a. Jangan panik.
b. Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda.
c. Lihat data MSDS.
d. Bersihkan bagian yang mengalami kontakl angsung tersebut (cuci bagian yang
mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).
e. Bila kulit terkena bahan kimia,janganlah digaruk agar tidak tersebar.
f. Bawa ketempat yang cukup oksigen.
g. Hubungi paramedik secepatnya (dokter,rumah sakit).
2) Kebakaran:
a. Jangan panik.
b. Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin dipadamkan.
c. Beritahu teman anda.
d. Hindari mengunakan lift.
e. Hindari mengirup asap secara langsung.
f. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat (jangan dikunci).
g. Pada gedung tinggigl gunakan tangga darurat.
h. Hubungi pemadam kebakaran.

H. Upaya Penjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dilaboratorium


Beberapa upaya untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja diLaboratorium:
a. Informasi dan Komunikasi K3

Adanya dokumentasi terkait dengan data keamanan bahan kimia (Material Safety DataSheet)
atau dalam bentuk lain yang praktis (poster/label dari produsen bahan kimia).Hal ini merupakan
informasi acuan untuk penanganan dan pengelolaan bahan kimia berbahaya dilaboratorium.
b. Tata Aturan Umum bekerja didalam Laboratorium
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bekerja di Laboratorium adalah: Tidak boleh
makan dan minum, tidak boleh tidur, tjdak boleh merokok, tidak boleh memasak, apalagi
menggunakan peralatan laboratorium
Fasilitas mutlak yang harus ada di Laboratorium diantaranya adalah :
1) Safety Shower,berfungsi sebagai sarana pengaliran air bagi kondisi kritis tertentu.
2) Bak Cuci, berfungsi sebagai sarana pencucian peralatan dan pekerja.
3) Lemari Asam, berfungsi sebagai tempat bekerja khususnya saat proses pencampuran bahan
kimia berbahaya. Adanya sirkulasi udara keluar ruangan mutlak dibutuhkan untuk menjamin
lingkungan kerja pekerja laboratorium.
4) Eye washer, merupakan paket khusus pengaliran air pada mata pekerja yang terkena bahan
kimia.Air yang dialirkan harus memenuhi standar air bersih.
5) Perlengkapan kerja, terdiri dari baju bekerja (jas lab), kacamata pengaman, sepatu
tertutup,sarung tangan dan masker.Hal ini mutlak terutama pada saat pengujian sampel.
6) Exhaust fan, diperlukan pada ruangan tertentu seperti ruang preparasi atau pada ruang
penyimpanan bahan kimia
7) Pemadam kebakaran, Selain Alat pemadam kebakaran ringan (APAR) yang merupakan
paket media pemadam kebakaran dalam tabung bertekanan, juga perlu disediakan alat bantu
pemadam kebakaran lainnya yaitu karung goni basah, pasir dan baju tahan api.
8) Alarm,berfungsi sebagai komunikasi bahaya
9) Petunjuk arah keluar ruangan laboratorium, merupakan tanda yang dapat memberikan
informasi bagi pekerja laboratorium untuk keluar dari ruang dengan aman dan selamat
apabila terjadi bahaya di laboratorium.
10) P3K, beberapa obat-obatan standar yang harus ada yaitu obat luka bakar, plester luka,
kapas,antiseptic,kain kassadll.

Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu
penanganan khusus :
a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan.
b. Buang pada tempat yang disediakan
c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang.
d. Limbah padat (kertas saring,korek api,endapan) dibuang ditempat khusus.
e. Limbah yang tidak berbahaya (misal:detergen) boleh langsung dibuang, dengan
pengenceran air yang cukup banyak.
f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai.
g. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi
label yang jelas.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan perlindungan tenaga kerja dari segala
aspek yang berpotensi membahayakan dan sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit
akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja, dan
karakteristik pekerja serta orang yang berada di sekelilingnya.Tujuannya agar tenaga
kerjamencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi sehingga
menciptakan keamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Mencuci tangan adalah salah
satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air
ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih,sebagai bagian dari
ritual keagamaan, ataupun tujuan-tujuan lainnya. Kebijakan,Keselamatan dan Keamanan di
Laboratoium sangatlah penting karena apabila hal-hal tersebut tidak dimiliki akan terciptanya
suatu kondisi yang sangat fatal seperti kebakaran, ledakan, kerusakan dan bahaya-bahaya lainnya
yang dapat mengancam nyawa

B. Saran
Dengan adanya makalah mengenai ini, dengan ini diharapkan pembaca dapat
memahami lebih dalam mengenai dasar keamanan laboratorium Penulis
menyadari bahwa pengetahuan mengenai manajemen laboratorium itu penting
diketahui. Oleh karenanya, semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memperdalam wawasan.
DAFTAR PUSTAKA

Barker, Kathy, (1998). At the Bench, A aboratory Navigator, New York: Cold Spring
Harbor Laboratory Press
Behringer, P., Marjorie. (1973). Techniques and Materials in Biology, New York:
McGraw-HillInc.
Kartono Mohamad, (1983).Pertolongan Pertama,Jakarta:Gramedia.
McGrath, Dennis, M. (Ed), (1978). Laboratory Management and Techniques for
Schoolsand College, Penang: Recsam Anthonian.
Morholt,Brandwein,J.(1966).A Sourcebook for the Biological Sciences.NewYork:
Harcourt Brace& WorldInc.
Mariati;1998.Bahan Kimia Berbahaya.Penataran pengelolaan Laboratorium
(Laboratorium Manajemen) Fakultas Kedokteran USU Medan.
Anonim;1997.Peralatan Keselamatan Kerja.Penataran Tenaga Laboratorium
Dalam Lingkungan Fakultas Pertanian USUMedan

Anda mungkin juga menyukai