Dosen Pengampu
Oleh
1. Dewi Afrita (PO.71.39.1.18.046)
2. Dinda mutiara rizki (PO.71.39.1.18.047)
3. Elsa septina (PO.71.39.1.18.048)
4. Emilia fransisca (PO.71.39.1.18.049)
5. Fadhila putrid hade (PO.71.39.1.18.050)
KELAS : Reguler 1 B
KELOMPOK : 2 (DUA)
Segala puji bagi allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat serta karunia-
nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ penyakit akibat
kerja” ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada rasulullah SAW yang menjadi
teladan terbaik bagi umat manusia. Rasul yang membawa kita dari jalan gelap menuuju
cahaya.
Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambahan pengetahuan bagi para
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 5
1.3 Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penyakit Akibat Kerja ............................................................ 6
2.2 Faktor-faktor Penyakit Akibat Kerja......................................................... 7
2.3 Macam-Macam Penyakit Akibat Kerja .................................................... 7
2.4 Diagnosis Penyakit Akibat Kerja ............................................................. 8
2.5 Pencegahan Penyakit Akibat Kerja ......................................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 12
3.2 Saran ......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang
4
1.3 Tujuan
Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mengerti
tentang penyakit yang diakibatkan akibat kerja dan cara pencegahan terhadapan
penyakit akibat kerja agar dapat mengurangi korban kecelakaan kerja guna
meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja.
BAB II PEMBAHASAN
5
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,
alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit
Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease. Dalam
melakukan pekerjaan apapun, sebenarnya kita berisiko untuk mendapatkan
gangguan Kesehatan atau penyakit yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut.Oleh
karena itu , penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan,alat kerja , bahan , proses maupun lingkungan kerja
6
2.4 Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Untuk dapat mendiagnosis Penyakit Akibat Kerja pada individu perlu
dilakukan suatu pendekatan sistematis untuk mendapatkan informasi yang
diperlukan dan menginterpretasinya secara tepat.
7
Apakah terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung
pendapat bahwa pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita.
Jika dalam kepustakaan tidak ditemukan adanya dasar ilmiah yang
menyatakan hal tersebut di atas, maka tidak dapat ditegakkan diagnosa
penyakit akibat kerja. Jika dalam kepustakaan ada yang mendukung,
4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat
mengakibatkan penyakit tersebut.
Jika penyakit yang diderita hanya dapat terjadi pada keadaan pajanan
tertentu, maka pajanan yang dialami pasien di tempat kerja menjadi penting
untuk diteliti lebih lanjut dan membandingkannya dengan kepustakaan yang
ada untuk dapat menentukan diagnosis penyakit akibat kerja.
5. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi
Apakah ada keterangan dari riwayat penyakit maupun riwayat
pekerjaannya, yang dapat mengubah keadaan pajanannya, misalnya
penggunaan APD, riwayat adanya pajanan serupa sebelumnya sehingga
risikonya meningkat. Apakah pasien mempunyai riwayat kesehatan (riwayat
keluarga) yang mengakibatkan penderita lebih rentan/lebih sensitif terhadap
pajanan yang dialami.
6. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit
Apakah ada faktor lain yang dapat merupakan penyebab penyakit?
Apakah penderita mengalami pajanan lain yang diketahui dapat merupakan
penyebab penyakit. Meskipun demikian, adanya penyebab lain tidak selalu
dapat digunakan untuk menyingkirkan penyebab di tempat kerja.
7. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya
Sesudah menerapkan ke enam langkah di atas perlu dibuat suatu
keputusan berdasarkan informasi yang telah didapat yang memiliki dasar
ilmiah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, tidak selalu pekerjaan
merupakan penyebab langsung suatu penyakit, kadang-kadang pekerjaan
hanya memperberat suatu kondisi yang telah ada sebelumnya. Hal ini perlu
dibedakan pada waktu menegakkan diagnosis. Suatu pekerjaan/pajanan
dinyatakan sebagai penyebab suatu penyakit apabila tanpa melakukan
8
pekerjaan atau tanpa adanya pajanan tertentu, pasien tidak akan menderita
penyakit tersebut pada saat ini.
Sedangkan pekerjaan dinyatakan memperberat suatu keadaan apabila
penyakit telah ada atau timbul pada waktu yang sama tanpa tergantung
pekerjaannya, tetapi pekerjaannya/pajanannya memperberat/mempercepat
timbulnya penyakit.
9
3. Pencegahan Tersier
Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
Pemeriksaan kesehatan berkala
Pemeriksaan lingkungan secara berkala
Surveilans
Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada kerja
Pengendalian segera ditempat kerja
3.1 Kesimpulan
10
Sebagai suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun
pengusaha, kesehatan dan keselamatan kerja atau K3 diharapkan dapat menjadi
upaya preventif terhadap timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat
hubungan kerja dalam lingkungan kerja. Pelaksanaan K3 diawali dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian. Tujuan
dari dibuatnya sistem ini adalah untuk mengurangi akan timbulnya kecelakaan
kerja dan penyakit akibat hubungan kerja.
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja
adalah menjadi melalui pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui
pemeriksaan kesehatan pekerja yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan
berkala dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan
sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang kesehatan
dan keselamatan kerja.
3.2 Saran
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan
karena sakit dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi (lost
benefit) suatu perusahaan atau negara olehnya itu kesehatan dan keselamatan
kerja harus dikelola secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi
seluruh masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://misbakhul-ulum27.blogspot.com/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
https://safety4abipraya.wordpress.com/2008/03/19/penyakit-akibat-kerja/
http://husnirafikha.blogspot.com/2013/11/penyakit-akibat-kerja.html
http://agoestrife18.blogspot.com/2015/10/makalah-penyakit-akibat-kerja.html
12