MAKALAH
Disusun oleh :
MEGAWATI ASRI
PO714221202002
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Makalah Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3).
Makalah ini berisi tentang pengertian, ruang lingkup serta maksud dan tujuan
Penyakit Akibat Kerja. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan. Oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang
khusunya pembaca dan semoga Allah SWT. senantiasa meridhai segala urusan kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................9
B. Saran........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan
oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja ( faktor
fisik, faktor kimia, faktor biologis, faktor fisiologis atau ergonomi, faktor
psikologis ), oleh karena itu penyakit akibat kerja merupakan penyakit
artefisial atau sering disebut manmade diseases. Upaya dalam mencegah
timbul PAK yang disebabkan oleh pekerjaan maka perlu adanya penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja atau biasa disebut K3 agar para pekerja
merasa nyaman saat sedang bekerja dan dapat terhindar dari PAK.
Lingkungan kerja merupakan tempat yang potensial mempengaruhi
kesehatan pekerja. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan
pekerja antara lain faktor fisik, faktor kimia, dan faktor biologis. Dalam
pelaksanaan pekerjaan sehari-hari pekerja di berbagai sektor akan
terpajang dengan risiko penyakit akibat kerja. Untuk itu perlu
dikembangkan dan ditingkatskan upaya promosi dan pencegehan dalam
rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat
pekerjaan atau lingkungan kerja. Tenaga kerja sebagai sumber daya
manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri.
Oleh karena itu perananan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian
khusus baik kemampuan, keselamatam maupun kesehatan kerjanya.
Risiko bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja akibat kombinasi dari berbagai faktor yaitu
tenaga kerja dan lingkungan kerja.
Keselamatan dan kesehatan pada dasarnya adalah kebutuhan setiap
manusia dan dijadikan naluri dari setiap mahluk hidup. Keselamatan dan
kesehatan kerja telah menjadi satu pilar penting ekonomi makro maupun
mikro, karena keselamatan dan kesehatan kerja tidak dapat terpisahkan.
Untuk itu, perusahaan harus menekan adanya resiko kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja, karena dapat menyebabkan kelambatan dalam
1
berproduksi (Suardi, 2005). Tujuan keselamatan kerja adalah untuk
meningkatkan produktivitas kerja melalui peningkatan derajat kesehatan
tenaga kerja, pembinaan lingkungan kerja yang memenuhi syarat
kesehatan, penyelenggaraan upaya kesehatan tenaga kerja dan pengaturan
syarat kesehatan bagi tenaga kerja.
Menurut Filosofi Mangkunegara, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan
manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat
adil dan makmur. tujuan K3 tidak hanya untuk memberikan perlindungan
terhadap tenaga kerja dan orang lain yang berada di tempat kerja agar
terjamin keselamatannya, tetapi juga untuk mengendalikan resiko terhadap
peralatan, aset, dan sumber produksi sehingga dapat digunakan secara
aman dan efisien agar terhindar dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Perlindungan K3 yang efektif dan efisien dapat mendorong produktivitas
jika di laksanakan dan di terapkan melalui sistem manajemen K3
sebagaimana amanat pasal 83 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimana terjadinya penyakit
akibat kerja ?
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui factor-faktor terjadinya
penyakit akibat kerja.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Faktor Fisik
a. Suara
b. Suhu
Temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan heat
stoke/exhaust, sedangkan temperature yang sangat rendah akan
menimbulkan frostbite(luka dan kulit melepuh) dan chilblain
(rasa nyeri pada tangan dan kaki).
3
c. Radiasi Elektromagnetik
d. Tekanan Udara
Tekanan udara yang bertambah atau berkurang dari 1 atm akan
menimbulkan penyakit dekompresi.
e. Penerangan
f. Getaran
g. Ventilasi
2. Factor Kimiawi
3. Factor Biolobis
4
4. Factor Fisiologis
5. Factor Psikologis
5
Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma bronkus,
fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis. Disebabkan
oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
4. Penyakit Hati dan Gastro-intestinal
Dapat berupa : kanker lambung dan kanker oesofagus (tambang
batubara dan vulkanisir karet), Cirhosis hati(alkohol, karbon
tetraklorida, trichloroethylene, kloroform). Disebabkan oleh bahan
kimia.
6
punggung (pekerjaan fisik berat, tidak ergonomis). Disebabkan :
kerja fisik dan tidak ergonomis.
10. Gangguan telinga
Dapat berupa : Penurunan pendengaran (bising diatas NAB).
Disebabkan faktor fisik.
11. Gangguan Mata
Dapat berupa : rasa sakit (penataan pencahayaan), conjungtivitis
(sinar UV), katarak (infra merah), gatal (bahan organik hewan,
debu padi), iritasi non alergi (chlor, formaldehid). Disebabkan
faktor fisik, biologi.
12. Gangguan Susunan Syaraf
Dapat berupa : pusing, tidak konsentrasi, sering lupa, depresi,
neuropati perifer, ataksia serebeler dan penyakit motor neuron (cat,
carpet-tile lining, lab. Kimia, petrolium, oli). Disebabkan bahan
kimia.
13. Stress
Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi (hubungan kerja
kurang baik, monoton, upah kurang, suasana kerja tidak nyaman).
Disebabkan faktor mental psikologi.
14. Infeksi
Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC), leptospirosis
(leptospira pada petani), brucellosis, antrakosis (brucella, antrak
pada peternak hewan). Disebabkan oleh faktor biologi.
15. Keracunan
Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida, hidrogen
sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida). Disebabkan oleh
bahan kimia.
D. Pencegahan
Pengurus perusahaan harus selalu mewaspadai adanya ancaman
akibat kerja terhadap pekerjaannya.
Kewaspadaan tersebut bisa berupa :
7
1. Melakukan pencegahan terhadap timbulnya penyakit.
8
b. Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam
kerja.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor penyebab Penyakit Akibat Kerja sangat banyak, tergantung
pada bahan yang digunakan dalam proses kerja, lingkungan kerja ataupun
9
cara kerja. Faktor penyebab dapat dikelompokkan dalam 5 golongan:
factor fisik, factor kimiawi, factor biologi, factor fisiologis dan factor
psikologis.
B. Saran
Saran yang dapat di ambil dari makalah ini yaitu menerapkan isi
dalam makalah ini dan berguna dalam kesehatan dan keselamatan
kerja(K3). Penulis berharap setiap instansi dan pihak terkait bisa
mengetahui risiko dan dampak bahan beracun bagi tubuh manusia dan
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Arsil, dkk. 2016. Faktor Risiko Kerja Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.
Politeknik Kesehatan Makassar.
10
http://fatmawatirahim19.blogspot.com/2016/09/makalah-faktor-resiko-kerja-dan.html
http://fatmawatirahim19.blogspot.com/2016/09/makalah-faktor-resiko-kerja
dan.html. Di akses pada 07 Oktober 2021.
http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/158/jtptunimus-gdl-ivakhusnul-7877-2-
babi.pdf
Yulsa, Nashir, dkk. 2013. Penyakit Akibat Kerja. Universitas Negri Yogyakarta.
file:///C:/Users/L%20E%20N%20O%20V%20O/Downloads/document.pdf . Di
akses pada 15 Oktober 2021.
11
Nama : Megawati Asri
Nim : PO714221202002
Soal
12
c. UU No. 1 Tahun 1977
d. UU No. 2 Tahun 1977
e. UUD 45 Pasal 29
5. Pengaruh kebisingan terhadap manusia yang langsung terjadi pada
manusia dapat berupa peredaran darah terganggu, otot-otot menjadi tegang
dan peningkatan denyut nadi adalah…
a. Gangguan psikologis
b. Gangguan kimiawi
c. Gangguan fisiologis
d. Gangguan fisik
e. Gangguan biologis
13