Anda di halaman 1dari 9

Penyakit akibat kerja

Disusun oleh :
Della puspita

PEMBIMBING: Khairunnisa

SMKF IKASARI PEKANBARU


TP.2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Pekanbaru, 5 april 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………i

DAFTAR ISI……………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

Latar belakang…………………………………………………………..1

Rumusanmasalah….……………………………………………………1
tujuan…………………………..….......…….…………………………..1

BAB II

PEMBAHASAN …………………………..………………………….2-4

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan …………………………………………………….

B. Saran……………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………...6

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan diindonesia secara
umum diperkirakan termasuk rendah. Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan
peranan mutu tenaga kerjanya. Keselamatan kerja telah menjadi perhatiann dikalangan
pemerintahan dan bisnis sejak lama.

Penyakit akibat kerja ( PAK) dan kecelakan kerja (KK) dikalangan petugas
kesehatan dan non kesehatan diindonesia belum terekam dengan baik. Sebagai faktor
penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta
keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko
kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengamman walaupun sudah tersedia.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang


akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana memahami penyakit akibat kerja serta
mencegah penyakit yang disebabkan saat kerja guna meningkatkan keselamatan dan
kesehatan kerja.

C. Tujuan

Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar lebih mengerti tentang penyakit yang
diakibatkan kerja dan dapat mengurangi korban kecelakaan kerja guna meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit akibat kerja

Sebuah hal yang subtansi dari kehidupan kita adalah pentingnya pekerjaan, karena
dengan bekerja kita dapat menghidupi kehidupan kita secara jasmani, namun kadang
dengan pekerjaan membuat seluruh organ-organ tubuh jenuh dengan aktifitas yang sering
kita lakukan. Sehingga organ tubuh mengalami satu hal yang membuat kita merasa sakit,
untuk memahami lebih dalam kami akan mendefinisikan penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan.

Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja,
bahan, proses maupun lingkungan kerja. Dengan demikian penyakit akibat kerja
merupakan penyakit yang artifisual atau man made disease.

B. Penyebab penyakit akibat kerja

Terdapat beberapa penyebab PAK yang umum terjadi ditempat kerja, berikut
beberapa jenismya yang digolongkan berdasarkan penyebab dari penyakit yang ada ditempat
kerja

1. Golongan fisik : bising, radiasi, suhu ekstrim, tekanan udara, vibrasi, penerangan

2. Golongan kimiawi : semua bahan kimia dalam bentuk debu, uap, gas, larutan, kabut

3. Golongan biologi : bakteri, virus, jamur, dll

4. Golongan fsikologi: desain tempat kerja, beban kerja

5. Golongan psikososial : stress psikis, monotomi kerja, pekerjaan, dll

C. Faktor-faktor penyebab akibat kerja

1. Faktor fisik

- Suara tinggi atau bising dapat menyebabkan ketulian

- Radiasi sinar elektromagnetik infra merah dapat menyebabkan katarak

- Ultraviolet dapat menyebabkan konjungtivitis

- Tekanan udara tinggi menyebabkan coison disease

- Getaran mmenyebabkan renaud’s desiase, gangguan metabolism,polineurutis


2

2. Faktor kimia

- Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil sementara, hasil smaping, sisa produksi

- Bentuk: zat padat, cair, gas, uap maupun partikel

- Cara masuk tubuh dapar melalui saluran pernafasan, saluran pencernaan, kulit dan
mukosa

- Masuknya dapat secara akut dan secara kronis

- Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, keracunan, sistematik, kanker,


kerusakan kelainan janin

3. Faktor biologi

- Viral desiase : rabies, hepatitis

- Fungal desiase : anthrax, leptospirosis, TBC, tetanus

- Parasitic desuase : ancylostomiasis, schistosomiasis

4. Faktor psikologi

- Akibat organisasi kerja ( type kepemimpinan, hubungan kerja komunikasi,


keamanan)m type kwerja ( menonton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja
kurang, kerja shifm dan terpencil )

- Manifestasinya berupa stress


3

D. Pencegahan penyakit akibat kerja

Inilah beberapa tips dalam mencegah penyakit kerja, diantaranya :

1. Pakailah alat pelindung diri secara benar dan teratur

2. Kenali resiko pekerjaan dan cegah supaya tidak terjadi lebih lanjut

3. Segera akses tempat kesehatan terdekat apabila terjadi luka yang berkelanjutan

Terdapat pula beberapa pencegahan lain yang dapat ditempuh agar bekerja bukan
menjadi lahan untuk menuai penyakit, yaitu :

a. Pencegahan primer

- Perilaku kesehatan

- Faktor bahaya ditempat kerja

- Perilaku kerja yang baik

- Olahraga

- Gizi

b. Pencegahan skunder

- Pengendalian melalui perundang-undangan

- Pengendalian administrative/organisasi : rotasi/pembatasan jam kerja

- Pengendalian teknis : subtitusi, isolasi, alat pelindung diri

- Pengendalian jalus kesehatan imunisasi

c. Pencegahan tersier

- Pemeriksaan kesehatan pra-kerja

- Pemeriksaan kesehatan bekala


- Pemeriksaan lingkungan secara berkala

- Surveilans

- Pengendalian segera ditempat kerja

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai suatu system program, yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha,
kesehatan dan keselamatan kerja diharappkan dapat menjadi upaya preventif terhadap
timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja.
Pelaksanaan K3 diawali dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal
demikian. Tujuan dibuatnya system ini adalah untuk mengurangi biaya perusahaan
apanila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah menjadi
melalui pencegahan skunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaan kesehatan pekerja
yang meliputi pemeriksaan awal, pemeriksaan berskala, untuk mencegah terjadinya
kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan tentang
kesehatan dan keselamatan kerja.

B. Saran

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting dalam pembangunan karena sakit
dan kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi ( lost benefit) suatu
perusahaan atau Negara olehnya oitu kesehatan dan keselamatan kerja harus dikelola
secara maksimal bukan saja oleh tenaga kesehatan tetapi seluruh masyarakat.
5

Daftar pustaka

https://www.google.com/url?

Sa=t&source==web&cd=1&ved=2ahukewih6LuXp9DoAhXf7HMBHQibDkEQFjAAeg
QIBxAB&url=http%3A%2F%2Fagoestrife18.blogspot.com
%2F2015%2F10%2Fmakalah-penyakit-akibat-kerja.html%3Fm
%3D1&usg=AQvVaw3Dtcm_2bsmhkiYkiSOopbi

Anda mungkin juga menyukai