Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
dengan judul “Bahaya Fisik Lingkungan Kerja”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) semester tiga program studi Sarjana Terapan jurusan Kesehatan
Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Bapak Agus Joko Susanto, SKM.M.KKK, Bapak Kuat Prabowo,
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.
Jakarta, 2021
Penulis
i
Daftar Isi
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1 Pengertian...............................................................................................3
2.5 Penanggulangan................................................................................... 12
3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 15
3.2 Saran.................................................................................................... 15
Daftar Pustaka......................................................................................................16
ii
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan
penggunaan bahan dan peralatan yang semakin kompleks dan rumit. Penerapan
teknologi tinggi dan penggunaan bahan dan peralatan yang beranekaragam dan
kompleks tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan SDM. Keterbatasan manusia
keselamatan kerja.
Lingkungan kerja yang nyaman sangat dibutuhkan oleh pekerja untuk dapat
bekerja secara optimal dan produktif. Dengan mempelajari bab ini, para
1. Apa yang dimaksud dengan tempat kerja, bahaya, dan bahaya fisik?
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari tempat kerja, bahaya, dan bahaya fisik.
1.4 Manfaat
1. Dapat mengetahui maksud dari tempat kerja, bahaya, dan bahaya fisik.
2.1 Pengertian
Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup
atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber
bahaya. Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
berpotensi menimbulkan cedera atau kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat
kerja (PAK). Bahaya dapat diartikan sebagai suatu kegiatan, situasi maupun zat
yang dapat menyebabkan kerugian, baik fisik maupun mental terhadap seseorang.
Selain adanya bahaya, semestinya memahami istilah lain yaitu risiko yang
terjadi dan tingkat keparahan bahaya yang dapat terjadi, termasuk konsekuensi
3
4
Berikut adalah bagian dari bahaya yang terbagi menjadi dua yaitu
jangka panjang pada kesehatan atau bahkan menyebabkan sakit akibat kerja
masalah pernapasan yang disebabkan oleh paparan zat kimia atau bahkan
cedera sendi.
gangguan – gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus
Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika
antara lain kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan
sinar ultra ungu. Faktor – faktor ini mungkin berasal dari bagian tertentu yang
dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.
2.2 Standar K3
nilai ambang batas atau NAB dalam faktor fisik, kimia, dan biologi. NAB tersebut
juga mengatur standar faktor psikologi, ergonomi, biologi, hygiene serta sanitasi.
5
Dalam pedoman tersebut perusahaan juga harus mampu menjaga kualitas udara di
lingkup lingkungan kerja. Hal ini mencakupi kontrol pada kualitas udara indoor
agar tempat kerja memiliki lingkungan yang aman, nyaman, dan tidak
Faktor fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas pekerja yang
bersifat fisika, diakibatkan oleh penggunaan mesin, peralatan, bahan, dan kondisi
lingkungan di sekitar tempat kerja yang dapat mengakibatkan gangguan dan PAK.
getaran, gelombang radio atau gelombang mikro, sinar Ultra Ungu (Ultra Violet),
Dalam Permenaker No.5 Tahun 2018 Pasal 9 diatur mengenai standar iklim
kerja dingin, tekanan dingin adalah pengeluaran panas akibat pajanan terus-
36°C).
Standar iklim kerja dingin ini tidak diatur dalam Permenaker No. 13 Tahun
2011. Standar iklim kerja dingin meliputi tabel standar di mana terdapat suhu
dingin, kecepatan angin, suhu aktual yang dirasakan dan tingkat bahaya. Standar
iklim kerja dingin juga menjelaskan tentang istirahat yang harus diambil untuk
Setiap tempat kerja selalu mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat
penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi
sistem kerja.
kerugian kepada:
perusahaan,
kerja yang mungkin terjadi. Secara umum, potensi bahaya lingkungan kerja dapat
1. Faktor teknis, yaitu potensi bahaya yang berasal atau terdapat pada peralatan
2. Faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari atau berada di
dalam lingkungan, yang bisa bersumber dari proses produksi termasuk bahan
Lingkungan kerja yang tidak sehat sering kali mengganggu para pekerja dan
dapat mengurangi keefektifitasan dari pekerja itu sendiri. Dibawah ini akan
diuraikan beberapa lingkungan kerja yang tidak sehat dan juga mengganggu
Bahaya ini seperti ruangan yang terlalu panas, terlalu dingin bising kurang
penerangan getaran yang berlebihan radiasi dan sebagainya, Keadaan tempat kerja
yang terlalu panas mengakibatkan karyawan cepat lelah karena kehilangan cairan.
Bila panas di lingkungan ini berlebihan suhu tubuh akan meningkat yang
menimbulkan gangguan kesehatan, pada keadaan berat suhu tubuh sangat tinggi
yang mengakibatkan pingsan sampai kematian, keadaan yang terlalu dingin juga
akan menyebabkan karyawan sering sakit sehingga akan menurunkan daya tahan
tubuhnya.
2.4.1 Kebisingan
kebisingan antara lain: jumlah energi bunyi, distribusi frekuensi, dan lama pajanan.
Pajanan kebisingan yang tinggi (biasanya >85 dBA) pada jangka waktu tertentu
dapat menyebabkan tuli yang bersifat sementara maupun kronis. Tuli permanen
adalah penyakit akibat kerja yang paling banyak di klaim . Contoh : Pengolahan
2.4.2 Getaran
seperti: frekuensi, amplitudo, lama pajanan dan apakah sifat getaran terus menerus
atau intermitten. Metode kerja dan ketrampilan memegang peranan penting dalam
Peralatan yang menimbulkan getaran juga dapat memberi efek negatif pada sistem
sakit tulang belakang. Contoh : Loaders, forklift truck, pneumatic tools, chain
saws.
2.4.3 Pencahayaan
dalam melaksanakan pekerjaan dan memberi lingkungan kerja yang aman. Efek
pencahayaan yang buruk membuat mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala,
9
2.4.4 Temperatur
jika perubahan temperatur luar tubuh tersebut tidak melebihi 20% untuk kondisi
panas dan 35% untuk kondisi dingin. Semua ini dari keadaan normal tubuh.
beda, seperti bagian mulut sekitar 37ºC, dada sekitar 35ºC, dan kaki sekitar 28ºC.
1. ± 49ºC : Temperatur yang dapat ditahan sekitar 1 jam, tetapi jauh di atas
2. ± 30ºC : Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung
manusia akan mencapai tingkat paling tinggi pada temperatur sekitar 24ºC
sampai 27ºC.
terkandung dalam udara (dinyatakan dalam %). Kelembaban ini dipengaruhi oleh
temperatur udara. Suatu keadaan dimana temperatur udara sangat panas dan
besar-besaran, karena sistim penguapan, dan pengaruh lain ialah makin cepatnya
terutama merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup terutama untuk
dikatakan kotor bila kadar oksigen di udara telah berkurang dan bercampur
dengan gas-gas lain yang berbahaya bagi kesehatan. Jika kita menghirup udara
kotor kita akan marasa sesak dan akan lebih cepat merasa lelah. Sirkulasi udara
dengan memberikan ventilasi yang cukup akan menggantikan udara yang kotor
dengan udara yang bersih. Demikian juga dengan menaruh tanaman akan mampu
kepekaan penciuman. Oleh karena itu pemakaian Air Conditioning yang tepat
merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk menghilangkan bau-bauan
2.4.8 Warna
Yang dimaksud disini adalah warna tembok ruangan dan interior yang
ada disekitar tempat kerja. Warna ini selain berpengaruh terhadap kemampuan
mata untuk melihat objek, juga memberikan pengaruh yang lain seperti :
kerja perlu diperhatikan dalam arti harus disesuaikan dengan kegiatan kerjanya.
Dalam keadaan dimana ruangan terasa sempit maka pemilihan warna yang
2.5 Penanggulangan
dalah suatu upaya pengendalian potensi bahaya yang ditemukan di tempat kerja.
2.5.1 Eliminasi
kerja. Namun, beberapa bahaya sulit untuk benar-benar dihilangkan dari tempat
kerja.
2.5.2 Substitusi
dengan alternatif lain dengan tingkat bahaya yang lebih rendah sehingga dapat
diantaranya:
keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang sangat penting, khususnya
14
terkait bahaya biologi dengan risiko yang paling tinggi terjadi, sehingga
penggunaan APD menjadi satu prosedur utama di dalam proses asuhan pelayanan
kesehatan.
sumber daya manusia dari potensi bahaya di Fasyankes. Alat pelindung diri tidak
mengurangi pajanan dari sumbernya, hanya saja mengurangi jumlah pajanan yang
masuk ke tubuh. APD bersifat eksklusif (hanya melindungi individu) dan spesifik
4. Masker
8. Coverall
15
Dalam bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran terhadap
pembahasan di atas.
3.1 Kesimpulan
kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus menerus oleh faktor
fisik. Potensi bahaya bersumber dari faktor teknis, lingkungan, dan manusia yang
pelindung diri.
3.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan dapat diambil saran, yaitu;
Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terus memperbaiki
nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang
http://sdm.mercubuana.ac.id/?wpfb_dl=2
https://galihendradita.wordpress.com/2019/12/05/pengendalian-risiko-kesehatan-
dan-keselamatan-kerja-dalam-faskes-dan-fktp-lain/
https://safetyfirstindonesia.co.id/baca-informasi/perbedaan-bahaya-dan-
resiko.html
https://upp.ac.id/blog/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor
https://osf.io/mejza/download/?format=pdf#:~:text=Bahaya%20fisik%20merupak
an%20bahaya%20seperti,berasal%20dari%20faktor%2Dfaktor%20fisik.
https://upp.ac.id/blog/pengertian-bahaya-dan-faktor-faktor
https://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-
jakarta/documents/publication/wcms_237650.pdf
https://mia.staff.uns.ac.id/2011/07/11/tempat-kerja-potensi-bahaya/
https://spn.or.id/standar-kesehatan-dan-keselamatan-kerja/
16