Anda di halaman 1dari 17

PENYEHATAN TANAH DAN PENGELOLAAN SAMPAH

Unsur-Unsur Hara pada Tanah

Disusun oleh:
Cindy Shafira Az Zahra (P21335120008)
Kelompok 10

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
Jakarta, 2021
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Unsur-Unsur Hara pada Tanah”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah semester tiga program studi Sarjana Terapan jurusan
Kesehatan Lingkungan yang diberikan oleh dosen mata kuliah Penyehatan Tanah
dan Pengelolaan Sampah Ibu Catur Puspawati, ST, MKM dan Bapak Tugiyo,
SKM, M.Si.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan pihak yang telah membacanya, serta penulis mendoakan semoga
segala bantuan yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Jakarta, 2021
Penulis

Daftar Is

i
i
Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

Pembahasan............................................................................................................3

1.1 Pengertian Unsur Hara Tanah............................................................................3

1.2 Jenis Unsur Hara dan Fungsinya........................................................................3

1.3 Pengambilan Sampel Kimia Tanah......................... Error! Bookmark not defined.

1.4 Pengelolaan Unsur Hara...................................................................................13

Daftar Pustaka......................................................................................................16

ii
Pembahasan
1.1 Pengertian Unsur Hara Tanah
Unsur hara atau nutrisi didefinisikan sebagai senyawa-senyawa kimia tertentu
yang dipasok dan diserap serta diperlukan untuk pertumbuhan dan proses
metabolisme mahluk hidup.
Unsur hara atau nutrien adalah komponen yang sangat diperlukan oleh
tanaman pada tanah. Tanah yang baik adalah tanah yang menyediakan unsur-
unsur tersebut dengan lengkap untuk menunjang pertumbuhan bagi tanaman.
Tanaman yang tumbuh di tanah tanpa komponen tersebut akan mengalami
pertumbuhan yang tidak baik. Pertumbuhan yang tidak baik akan menghasilkan
kualitas tanaman yang tidak baik pula, oleh karena itu nutrien bagi tanaman
menjadi sangat penting.
Nutrisi yang dibutuhkan pada suatu tanaman pada umumnya merupakan
bagian unsur-unsur hara, dimana secara garis besar jenis-jenis unsur hara yang
dibedakan: (1) unsur hara makro dan (2) unsur hara mikro. Unsur hara makro
merupakan unsur hara yang dibutuhkan suatu tanaman dalam jumlah besar. Unsur
hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit.

1.2 Jenis Unsur Hara dan Fungsinya


1.2.1 Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang relatif besar.
1. Nitrogen
a. Merupakan unsur hara makro, dan mutlak dibutuhkan oleh tanaman.
b. Merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan,
khususnya pertumbuhan akar, batang dan daun.
c. Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) yang sangat
penting untuk melakukan proses fotosintesis.
d. Berperan dalam pembentukan protein, lemak dan berbagai persenyawaan
organik lainnya.

Gejala tanaman yang kekurangan unsur Nitrogen:

3
4

a. Pertumbuhan tanaman berjalan lambat


b. Tanaman kurus dan kerdil
c. Daun hijau kekuningan, pendek, kecil dan tegak
d. Daun yang sudah tua berwarna hijau muda, kemudian berubah kuning
dan layu
e. Bila sempat berbuah, buahnya akan kerdil, cepat masak lalu rontok
Pengaruh kelebihan unsur Nitrogen pada tanaman antara lain:
a. Menghasilkan tunas muda yang kurang baik/lemah
b. Produksi biji-bijian berkurang
c. Memperlambat pemasakan / penuaan buah dan biji-bijian
d. Mengasamkan reaksi tanah, menurunkan PH tanah, dan merugikan
tanaman, sebab akan mengikat unsur hara lain, sehingga unsur nitrogen
menjadi sulit diserap tanaman.
e. Pemupukan jadi kurang efektif dan tidak efisien:

2. Fosfor
a. Berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih
dan tanaman muda.
b. Merupakan bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.
c. Membantu proses asimilasi dan pernapasan tanaman.
d. Mempercepat pembungaan dan pemasakan biji dan buah.
Gejala kekurangan unsur Phosfor adalah:
a. Seluruh warna daun berubah menjadi lebih tua dan sering tampak
mengkilap kemerahan.
5

b. Tepi daun, cabang dan batang akan berwarna merah keunguan yang
lambat laun akan berubah menjadi kuning dan kemudian layu.
c. Jika tanaman berbuah, buahnya akan kecil, mutunya jelek, dan cepat
masak.

3. Kalium (K)
a. Berfungsi membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b. Memperkuat tanaman sehingga daun, bunga dan buah tidak mudah
rontok/gugur.
c. Salah satu sumber daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan
penyakit.
 Gejala kekurangan unsur Kalium adalah :
a. Daun tua akan mengkerut dan keriting
b. Pada daun akan timbul bercak merah kecoklatan, lalu daun akan
mengering dan mati.
c. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, mutunya jelek, hasilnya sedikit dan
tidak tahan simpan.

4. Calsium (Ca)
6

a. Berfungsi untuk merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mengeraskan


batang tanaman dan merangsang pembentukan biji.
b. Calsium pada batang dan daun bermanfaat untuk menetralkan senyawa
atau keadaan yang tidak menguntungkan pada tanah.
Tanda-tanda tanaman yang kekurangan Calsium adalah :
a. Tepi daun muda akan berubah menjadi kuning karena chlorosis, yang
kemudian menjalar ke tulang daun.
b. Kuncup muda akan mati karena perakaran kurang sempurna. Jika ada
daun yang tumbuh, warnanya akan berubah dan beberapa jaringan pada
daun akan mati.
5. Magnesium (Mg)
a. Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil), karbohidrat,
lemak dan senyawa minyak yang dibutuhkan tanaman.
b. Berperan dalam transportasi Phosfat di tanaman.
Gejala tanaman yang kekurangan unsur Magnesium adalah :
a. Daun tua mengalami kerusakan dan gagal membentuk klorofil sehingga
tampak bercak cokelat, daun yang semula hijau akan berubah kuning dan
pucat.
b. Daun mengering dan seringkali langsung mati
c. Daya tumbuh biji menjadi berkurang. Bila biji tumbuh, kualitas akan
kurang baik.
6. Sulfur / Belerang (S)
a. Berperan dalam pembentukan bintil akar
b. Membantu pertumbuhan anakan tanaman
Gejala tanaman yang kekurangan unsur belerang antara lain adalah:
a. Warna daun muda berubah menjadi hijau muda, tidak merata, sedikit
mengkilap agak keputihan, kemudian berubah menjadi kuning kehijauan.
b. Pertumbuhan tanaman lambat, kerdil, kurus dan berbatang pendek.

1.2.2 Unsur Hara Mikro


7

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam
jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman.
1. Boron (B)
a. Berfungsi mengangkut karbohidrat ke dalam tubuh tanaman
b. Membantu bagian-bagian tanaman untuk tumbuh aktif
c. Berperan dalam pembelahan sel pada tanaman biji
      Gejala tanaman yang kekurangan unsur Boron adalah:
a. Gejala klorosis dari tepi daun, daun menjadi layu, kering dan mati
b. Daun muda tumbuh kerdil, kuncup mati dan berwarna hitam
c. Pada jagung menyebabkan tongkol tidak berbiji.
2. Tembaga (Cu)
Berfungsi dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil) dan merupakan bahan
pembentuk beberapa jenis enzim.
Gejala kekurangan tembaga pada tanaman adalah :
a. Ujung daun tidak merata, layu dan mengalami kerusakan dan layu.
b. Pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, terutama pada jenis tanaman
jeruk dan tanaman sayur.
3. Seng / Zinc (Zn)
a. Berfungsi dalam pengaktifan beberapa jenis enzim pada tanaman.
b. Berperan dalam biosintesis auksin, pemanjangan sel dan ruas batang.
      Gejala kekurangan seng pada tanaman antara lain adalah :
a. Daun menjadi kekuningan dan kemerahan, terutama pada daun tua.
b. Daun berlubang, mengering dan mati.
c. Tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil dan
mengumpul (resetting) dan klorosis pada daun-daun muda dan
intermedier serta adanya nekrosis.
4. Besi (Fe)
Berfungsi dalam proses pernapasan tanaman dan pembentukan zat hijau daun
(klorofil).
      Gejala tanaman yang kekurangan zat besi antara lain adalah :
a. Warna menjadi kekuningan, terutama pada daun muda
8

b. Pertumbuhan tanaman seolah berhenti, sehingga daun berguguran dan


akhirnya tanaman mati.
5. Mangan (Mn)
Berfungsi sebagai komponen untuk memperlancar proses asimilasi dan
merupakan komponen penting dalam pembentukan dan melancarkan kerja enzim.
Gejala pada tanaman yang kekurangan unsur Mangan adalah :
a. Pertumbuhan tanaman lambat, tanaman menjadi kerdil
b. Daun berwarna merah kekuningan
c. Jaringan daun di beberapa tempat akan mati.
6. Khlor (Cl)
Berfungsi untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil kering tanaman seperti
tembakau, kapas,  kentang dan  sayuran.
       Tanaman yang kekurangan Klor akan menunjukkan gejala berikut ini :
a. Daun agak keriput
b. Pemasakan buah berlangsung lambat
c. Tanaman menjadi kurang produktif
7. Molibdenum (Mo)
a. Membantu mengikat nitrogen dari udara bebas.
b. Mengaktifkan enzim Nitrogenase.
      Gejala kekurangan unsur ini adalah :
a. Daun berubah warna, keriput dan kering.
b. Pertumbuhan terhenti dan tanaman kemudian mati.
1.3 Manfaat Unsur Hara
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman unsur hara dibagi menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Unsur hara makro (Macro Nutrient) Merupakan unsur essensial, yaitu unsur
hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang banyak . contoh : yang
diperoleh dari Udara dan Air: C, H, O dan yang diperoleh dari tanah: N, P, K,
Ca, Mg, S
9

2. Unsur hara Mikro (Micro Nutrient) Merupakan unsur hara essensial yang
dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang sedikit. contohnya : Fe, Mn, Cu, Mo,
B, Cl
Berikut manfaat dan gejala defisiensi tanaman terhadap beberapa unsur hara:
1. Nitrogen (N)
Manfaat : Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase
vegetative. Berperan dalam pembentukan klorofil, asam amino, lemak, enzim dan
persenyawaan lain.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Pertumbuhan tanaman lambat. Mula-mula daun menguning dan mongering,
lalu rontok. Daun menguning diawali Dari daun bagian bawah, lalu disusul daun
bagian atas.
2. Fosfor (P)
Manfaat :
Membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat tinggi bagi
tanaman. Bertugas mengedarkan energy keseluruh bagian tanaman.
Merangsangsang pertumbuhan dan perkembangan akar. Mempercepat
pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan
buah.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah
keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan, dan rontok. Tepi daun, cabang dan
batang berwarnah merah ungu, kemudian menjadi kuning. Batang kerdil dan tidak
menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah, ukurannya kecil,
jelek, dan lekas matang.
3. Kalium (K)
Manfaat :
Membantu pembentukan protein, karbohidrat, dan gula. Membantu
pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman, serta
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
10

Daun mengerut atau menguning, timbul bercak-bercak merah coklat, lalu


kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil,
kualitas jelek dan tidak tahan lama.
4.  Kalsium (Ca)
Manfaat :
Mengaktifkan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang.
Membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu
aktivitas beberapa enzim pertumbuhan, serta menetralisir senyawa dan kondisi
tanah yang merugikan.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Tepi daun muda mengalami klorisis, lalu menjalar ke tulang daun. Kuncup
tanaman muda tidak berkembang dan mati. Terdapat bintik hitam pada serat daun.
Akar pendek, buah pecah dan bermutu rendah.
5. Magnesium (Mg)
Manfaat :
Membantu pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula.
Berperan dalam transportasi fosfat pada tanaman.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun tua mangalami klorosis, menguning dan bercak cokelat, hingga
akhirnya rontok. Pada tanaman menghasilkan biji akan menghasilkan biji yang
lemah.
6. Sulfur (S)
Manfaat :
Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin. Membantu
pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun muda berwarna hijau muda, mengkilap, atas agak pucat keputihan, lalu
berubah menjadi kuning hijau. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, batang pendek
dan kurus.
11

7. Besi (Fe)
Manfaat :
Berperan pada proses-proses biologis tanaman, seperti proses pernapasan,
pembentukan klorofil, dan fotosintesis
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun muda berwarna putih pucat, lalu kekuningan dan akhirnya rontok.
Tanaman perlahan-lahan mati, dimulai dari pucuk.
8. Mangan (Mn)
Manfaat :
Membantu proses fotosintesis dan berperan dalam pembentukan enzim-enzim
tanaman.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan
sering rontok, pembentukan biji tidak sempurna.
9. Cuprun (Cu)
Manfaat :
Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponem dalam pembentukan
enzim tanaman
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun muda berwarna kuning, layu dan tidak berkembang. Pertumbuhan dan
kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.
10. Zink (Zn)
Manfaat :
Membantu dalam pembentukan auksin, klorofil dan karbohidrat.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun berwarna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak-bercak putih di
permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati. Perkembangan
akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.
11. Molybdenum (Mo)
Manfaat :
12

Fungsi sama dengan Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen bebas di udara
untuk pembentukan protein, dan menjadi komponem pembentukan enzim pada
bakteri bintil akar tanaman leguminose.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk. Muncul
bintik-bintik kuning disetiap lembaran daun dan akhirnya mati. Pertumbuhan
tanaman terhenti.
12. Boron (Bo)
Manfaat :
Membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman. Mempercepat penyerapan
unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan.
Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi
tidak lama kemudian akan mati. Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian
bawah daun, lalu mengering. Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati.
Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh. Pertumbuhan batang lambat,
dengan ruas-ruas cabang pendek.
13. Clorin (Cl)
Manfaat :
Berperan dalam pembentukan hormon tanaman. Meningkatkan atau
memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Tanaman gampang layu. Daun pucat, keriput dan sebagaian mengering.
Produktivitas tanaman rendah dan pemasakan buah lambat.
14. Silicon (Si)
Manfaat :
ketegaran batang, ketahanan terhadap penyakit, lapisan kutikula, toleransi
terhadap Mn
Gejala Tanaman yang kekurangan Unsur Ini :
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
13

1.4 Pengelolaan Unsur Hara


1.4.1 Pemupukan Berimbang Berdasar Hasil Uji Tanah
Pemberian pupuk berimbang berdarkan hasil uji tanah ditujukan untuk
menjamin kebutuhan hara tanaman terpenuhi untuk mencapai produksi yang
optimal.  pemupukan berimbang juga ditujukan untuk mempertahankan
produktivitas tanaman. Ketersediaan hara yang sesuai akan berpengaruh pada
produksi tanaman. Jumlah hara yang berlebih tidak menjamin produksi akan
tinggi, bahkan dapat menyebabkan produksi menurun.
Untuk menjaga produktivitas tanah, penerapan teknologi pengelolaan
hara tanaman dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi ramah
lingkungan dengan menerapkan pemupukan berimbang berdasarkan uji tanah
dipadukan dengan pupuk organic dan pupuk hayati. Untuk menguji
kesuburan tanah, dapat dengan menggunakan beberapa alat. Untuk lahan
sawah digunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PuTS). PuTS merupakan alat
bantu analisis yang dapat menentukan rekomendasi pupuk spesik lokasi
secara langsung, cepat, mudah di lapang.
Selain dapat digunakan untuk mengukur status hara tanah secara cepat,
penggunaan PuTS juga akan diperoleh rekomendasi pupuk N, P, dan K untuk
padi sawah dapat lebih tepat dan efisien. Penggunaan pupuk berdasarkan
hasil analisis kesuburan tanah dapat menghemat pemakaian pupuk serta
menghindari pencemaran lingkungan.
Tahapan penggunaan PuTS meliputi: (i) persiapan contoh tanah
dengan cara dan metode pengambilan contoh tanah yang benar, (ii) proses
ekstraksi contoh tanah, (iii) proses pengukuran kadar hara dan penetapannya,
dan (iv) menetapkan rekomendasi pupuk.
Prisip kerja PuTS terdiri dari dua aktivitas, yaitu mengekstrak hara
tanah (N, P, dan K) yang berada dalam larutan tanah, hara ini dapat
dgunakan/diserap langsung oleh tanaman. Aktivitas lainnya adalah mengukur
kadar hara. Pengukuran dilakukan dengan metode pewarnaan (kolorimetri),
hasil pengukuran bersifat semi kuantitatif.  Digolongkan menjadi kelas
Rendah, Sedang, dan Tinggi.
14

1.4.2 Pemupukan Berimbang


Pemupukan berimbang ditujukan untuk mencapai status hara esensial
seimbang sesuai kebutuhan tanaman dan optimum untuk meningkatkan
produksi dan mutu hasil. Selain itu, pemupukan berimbang juga ditujukan
untuk meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan tanah serta menghindari
pencemaran lingkungan.
Pemupukan berimbang dapat menggunakan pupuk tunggal, pupuk
majemuk atau kombinasi keduanya. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya
mengandung satu unsur hara esensial, misalnya pupuk Urea mengandung
unsur N. Sedangkan pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung
beberapa unsur hara tertentu, misalnya pupuk NPK.
Penentuan kebutuhan pemupukan berimbang biasanya didasarkan
pada hasil analisis kesuburan tanah, utamanya analisis kadar P dan K tanah.
Praktek pemupuan berimbang menerapkan empat prinsip, yaitu: (i) tepat
dosis pupuk: sesuai dengan status hara tanah, kebutuhan tanaman yang
ditetapkan dengn uji tanah, dan target hasil; (ii) tepat waktu pemupukan: hara
tersedia saat tanaman memerlukan; (iii) tepat cara pemupukan: penempatan
pupuk di lokasi dimana tanaman secara efektif akar tanaman dapat
mengambil hara; dan (iv) tepat jenis atau bentuk: formula pupuk sesuai
dengan kondisi tanah dan kebutuhan hara tanaman, bentuk pupuk pupuk
tunggal, pupuk majemuk, atau kombinasi pupuk tunggal dan majemuk.
Pemupukan padi sawah dapat terdiri dari pupuk organic Jerami sisa
panen, pupuk hayati sebagai seed treatment dan penggunaan pupuk an-
organik yang berimbang.
1.4.3 Peningkatan Efisiensi Penggunaan Pupuk
Selain berdasarkan hasil analisis kesuburan tanah, efisiensi 
penggunaan pupuk dapat ditingkatkan melalui beberapa cara, diantaranya:
modifikasi butiran pupuk, waktu pemberian pupuk, cara/teknik pemberian
pupuk, pemberian pupuk organik dan hayati.
Pemupukan nitrogen dalam bentuk Urea dengan cara di sebar
efisiensinya sangat rendah, yaitu hanyan 20-30%. Untuk meningkatkan
15

efisiensi pemupukan Urea dilakukan dengan cara membenamkan pupuk


kedalam lapisan olah tanah. Selain itu, modifikasi butiran juga dilakukan,
misalnya menjadi Urea tablet atau briket. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian Urea briket dapat menghemat penggunaan pupuk Urea
butiran rata-rata 25?n hasilnya meningkat rata-rata 0,5 ton/hektar. Namun
demikian, penggunaan Urea briket membutuhkan biaya produksi sekitar 10%
karena kebutuhan tenaga kerja untuk mengaplikasikan di lapangan.
Pemupukan fosfor penting memperhatikan kandungan P yang tersedia
di dalam tanah. Untuk tanah dengan kandungan P tinggi, pemupukan P
ditujukan untuk memenuhi atau mengganti P yang diangkut tanaman.
Sedangkan pada tanah dengan kandungan P sedang dan rendah, pemberian
pupuk P ditujukan untuk menggantikan P yang terangkut tanaman juga untuk
meningkatkan kadar P tanah. Berdasarkan hasil penelitian, untuk lahan sawah
dengan kadar P tinggi, cukup diberikan 50 kg pupuk TSP atau SP-36,
sedangkan untuk tanah dengan kadar P sedang diberikan 75kg TSP atau SP-
36, dan untuk lahan dengan kadar P rendah diberikan 100kg TSP atau SP-36.
Pemupukan kalium diberikan dalam bentuk KCl. Pemupukan K hanya
dianjurkan pada lahan sawah dengan kandungan K rendah dengan drainase
buruk dengan takaran 50kg KCl/hektar.
1.4.4 Meningkatkan Kesuburan Tanah
Upaya meningkatkan kesuburan tanah dapat dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu: (i) perbaikan kesuburan tanah (ameliorasi). Cara ini
dilakuan dengan Meningkatkan kadar bahan organik (C-organik) tanah,
perbaikan sifat fisik, kimia, biologi secara umum. Menurunkan kemasaman
tanah (meningkatkan pH tanah), kapur, dolomit, bahan organik. (ii)
pemupukan spesifik lokasi, dimana pemberian pupuk sesuai dengan hasil uji
tanah dan pemberian pupuk berimbang. (iii) penerapan pengelolaan tanah dan
tanaman terpadu, seperti penggunaan varietas unggul, pemupukan berimbang,
pengendalian hama penyakit terpadu dan irigasi hemat air.

Daftar Pustaka
16

http://eprints.ums.ac.id/70085/12/BAB%20I.pdf
https://www.geologinesia.com/2018/01/unsur-hara.html
https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/pangan/16518-Empat-Teknik-
Mengelola-Hara-Padi-Sawah
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-
tanaman.html
http://cybex.pertanian.go.id/artikel/94511/manfaat-unsur-hara-bagi-tanaman/

Anda mungkin juga menyukai