KELOMPOK 3 :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha esa atas
segala rahmat dan pelindungan-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah “K3” dengan judul “Resiko langsung
pada keselamatan” Makalah ini kami buat dengan sepenuh hati dengan bantuan
dari pihak lain dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam proses penyelesaian
makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa masih sangat banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun sebagai perbaikan
makalah ke arah yang baik dan benar. Akhir kata kami mengucapkan terima
kasih.
Agustus 2023
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
SAMPUL........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................2
1.1. Latar Belakang...............................................................................2
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3. Tujuan ............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Pengertian Bahaya Keselamatan.....................................................4
B. Potensi Bahaya Resiko Langsung ...................................................4
C. Resiko Langsung Pada Keselamatan..............................................5
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah untuk menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
“K3” dengan judul “Resiko langsung pada keselamatan”
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Bahaya ergonomis: cara kerja, posisi kerja, perlengkapan, peralatan berdesain
buruk, atau gerakan monoton berulang. Contoh: lampu dim/berkedip, gerakan
berulang, tempat duduk yang tidak pas.
5. Bahaya Psikososial/Psikologi; Hubungan antar personal, peran dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan. Contoh; Beban kerja berlebih secara kualitatif dan
kuantitatif, ketidakjelasan peran, konflik peran, pengembangan karir
4
2. Substitusi, merupakan upaya untuk mengganti bahan, proses, operasi atau
peralatan dari yang berbahaya menjadi tidak berbahaya
a.Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
b. Proses menyapu diganti dengan vakum
c.Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
d. Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
3. Rekayasa Teknik, merupakan upaya memisahkan sumber bahaya dari tenaga
kerja dengan memasang system pengaman pada alat, mesin, dan/ atau area
kerja
a.Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding)
b. Pemasangan general dan local ventilation
c.Pemasangan alat sensor otomatis
4. Pengendalian Administratif, merupakan upaya pengendalian dari sisi
pengaturan tenaga kerja agar dapat melakukan pekerjaan secara aman
a.Pemisahan lokasi
b. Pergantian shift kerja
c.Pembentukan sistem kerja
d. Pelatihan karyawan
5. Penggunaan Alat Pelindung Diri, Penggunaan alat pelindung diri merupakan
upaya penggunaan alat yang berfungsi untuk mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari sumber bahaya
5
d. Gerakan spontan akibat terkena arus listrik, dapat mengakibatkan
cidera lain seperti akibat jatuh atau terkena/tersandung benda lain
Penyebab kecelakaan listrik
a. Peralatan/instalasi yang tidak aman
b. Tempat kerja berada di lingkungan yang tidak aman
c. Praktik kerja yang tidak aman
Pengendalian bahaya listrik dari sentuh langsung
a. Mengisolasi bagian aktif
b. Menutup dengan Penghalang atau Selungkup
c. membuat rintangan
d. memberi Jarak aman atau diluar jangkauan
Pengendalian bahaya listrik dari sentuh tidak langsung
a. Grounding
b. Menutup semua instalasi yang terbuka
c. Memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak
d. Menghindari penggunaan yang melebihi kapasitas nya
2. Penanggulangan Kebakaran
kebakaran merupakan potensi kerugian yang dapat mengacam keselamatan
jiwa manusia dan menimbulkan kerugian harta benda akibat oleh nyala api
tidak terkendali.
Hal yang di lakukan untuk Mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran
a. Pengendalian setiap bentuk energi;
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran
secara berkala;
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran,
bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh)
orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya
kebakaran sedang dan berat.
Pengendalian setiap bentuk energy
a. Melakukan identifikasi semua sumber energi yang ada di tempat
kerja/ perusahaan baik berupa peralatan, bahan, proses, cara kerja
dan lingkungan yang dapat menimbulkan timbulnya proses
kebakaran (pemanasan, percikan api, nyala api atau ledakan);
6
b. Melakukan penilaian dan pengendalian resiko bahaya kebakaran
berdasarkan peraturan perundangan atau standar teknis yang
berlaku
Penyediaan Sarana Deteksi, Alarm, Pemadam Kebakaran Dan Sarana
Evakuasi
a. menganalisa ruangan / tempat kerja, untuk menentukan jenis
detektor, alarm, alat pemadam dan sarana evakuasi yang sesuai
dengan kondisiruangan/tempat kerja;
b. melakukan perencanaan dan pemasangan peralatan;
c. membuat prosedur pemakaian peralatan dan sarana pemadam
kebakaran;
d. membuat tanda pemasangan peralatan pemadam kebakaran dan
sarana evakuasi;
e. melakukan pelatihan penggunaan peralatan pemadam dan sarana
evakuasi;
f. melakukan pemeriksaan dan pengujian secara berkala.
Pemasangan Apar (Alat Pemadam Api Ringan)
a. Penempatan APAR harus mudah dilihat, dijangkau dan diambil. Jarak
antar APAR atau kelompok Apar maksimal 15 meter.
b. Setiap alat pemadam api ringan harus dipasang (ditempatkan)
menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau
dengan konstruksi penguat lainnya atau ditempatkan dalam lemari
atau peti (box) yang tidak dikunci atau dapat dikunci dengan syarat
bagian depannya harus diberi kaca aman (safety glass) dengan tebal
maximum 2 mm.
c. Tinggi tanda APAR 125 centimeter dan Penempatan APAR 120
centimeter
d. Jika APAR diletakkan pada tiang maka tandanya dibuat mengelilingi
tiang tersebut
Pengendalian Penyebaran Asap, Panas Dan Gas
a. Memisahkan peralatan, bahan, proses kerja yang dapat
menimbulkan potensi pemanasan, percikan api, penyalaan api atau
peledakan;
b. Membuat batas, penghalang atau penutup pada ruangan yang
menyimpan peralatan atau bahan yang mempunyai potensi bahaya
kebakaran;
c. Memasang alat atau sarana untuk mendeteksi adanya kebocoran
gas yang mudah terbakar;
d. Memasang atau membuat pengatur ventilasi agar penyebaran asap
dan gas dapat dikendalikan
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahaya didefinisikan sebagai setiap kegiatan, situasi atau zat yang dapat
menyebabkan kerugian, baik fisik maupun mental. secara umum bahaya terbagi
menjadi dua kelompok besar yaitu bahaya keselamatan dan bahaya kesehatan.
Bahaya keselamatan merupakan Potensi bahaya yang menimbulkan risiko
langsung pada keselamatan/dapat menyebabkan kecelakaan langsung dan cedera
meliputi luka bakar, luka sayat, patah tulang, cedera punggung atau bahkan
kematian.
B. Saran
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan kami pada khususnya, kami menyadari bahwa masih sangat
banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
sebagai perbaikan makalah ke arah yang baik dan benar. Akhir kata kami
mengucapkan terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ITEL%20ABLEI/Downloads/04_K3_Potensi%20Bahaya
%20-%20Kategori%20B%20(1).pdf
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://spada.uns.ac.id/mod/
resource/view.php%3Fid
%3D186879&ved=2ahUKEwiSzsig_fGAAxUYcmwGHRynDP4QFnoECBU
QAQ&usg=AOvVaw1Yr6i67U80okjMvDysZvwi
https://spsibekasi.org/2020/02/01/faktor-faktor-bahaya-dalam-k3/