Disusun Oleh :
Kelompok 2
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan atau industri berkewajiban untuk menaruh perhatian yang baik
terhadap permasalahan K3 dan setiap karyawan yang bekerja diperusahaantersebut
keselamatan dan kesehatannya telah dijamin sesuai dengan jenis dan bentuk pekerjaan yang
dilakukan. Program Kesehatan Kerja mempunyai tujuan utama yaitumemberikan
perlindungan kepada pekerja dari bahaya kesehatan yang berhubungandengan lingkungan
kerja dan promosi kesehatan pekerja. Lebih jauh lagi adalahmenciptakan kerja yang tidak
saja aman dan sehat, tetapi juga nyaman sertameningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
kerja. Aspek dasar perlindungan adalah manajemen risiko kesehatan, pendidikan dan
pelatihan, pertolongan dan pengobatan
Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan
kerugian terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Hazard ini akan tetap
menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/ konsekuensi ataupun berkembang menjadi
accident bila tidak ada kontak (exposure) dengan manusia. Sebagai contoh, panas yang
keluar dari mesin pesawat tidak akan menimbulkan kecelakaan jika kita tidak
menyentuhnya. Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga
mekanisme, yaitu: manusia yang menghampiri bahaya, bahaya yang menghampiri manusia
melalui proses alamiah, serta manusia dan bahaya saling menghampiri. Hazard dapat
diklasifikasikan atas Primary Hazards dan Secondary Hazards. Primary Hazards contohnya
seperti hazard fisik, hazard kimia, hazard biologi, hazard psikososial, dan hazard ergonomi.
Klasifikasi bahaya primer (primary hazards) menurut jenisnya tersebut membawa juga
pengertian mengenai sumber bahaya terbagi atas manusia, peralatan, material/ bahan, dan
lingkungan tempat berlangsungnya pekerjaan yang kurang memadai. Dari berbagai macam
jenis potensi bahaya salah satunya yaitu potensi bahaya kimia. Bahan kimia yang ada
disekitar pekerja pada dasarnya merupakan sebuah potensi bahaya. Hazard kimia adalah
potensi bahaya yang disebabkan oleh sifat dan karakteristik kimia yang dimiliki bahan
tersebut. Hazard kimia ini sangat berbahaya jika kita tidak mengetahuinya secara detail
seperi apa sifat dari bahan tersebut. Perlunya penanganan yang intensif terhadap potensi
bahaya ini. Bahan-bahan tersebut mempunyai resiko untuk mengganggu kesehatan pekerja.
Banyak penyakit salah satunya keracunsan dan kanker yang sering terjadi akibat paparan zat
kimia yang berlebihan pada pekerja.
1.2 Tujuan
PEMBAHASAN
Bahaya ( hazard ) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu (bisa pada barang
ataupun suatu kegiatan maupun kondisi), misalnya pestisida yang ada pada sayuran ataupun
panas yang keluar dari mesin pesawat. Bahaya ini akan tetap menjadi bahaya tanpa dampak/
konsekuensi atau berkembang menjadi kecelakaan bila tidak ada kontak ( paparan) dengan
manusia. Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin pesawat tidak akan menimbulkan
kecelakaan jika kita tidak menyentuhnya. Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini
dapat terjadi melalui tiga mekanisme, yaitu:
1. Manusia yang menghadapi bahaya.
2. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alami.
3. Manusia dan bahaya saling menghampiri
1. Bahaya Fisik
Bahaya fisik adalah yang paling umum dan biasa terjadi di tempat kerja. Hal ini
termasuk kondisi tidak aman yang dapat menyebabkan cidera, penyakit, cacat fisik,
maupun kematian.
2. Bahaya Bahan Kimi
Bahaya kimia adalah zat yang memiliki karakteristik dan efek dapat membahayakan
kesehatan dan keselamatan manusia.
3. Bahaya Biologi
Bahaya biologis adalah bahaya yang berasal dari unsur-unsur biologi seperti flora dan
fauna yang ada di lingkungan kerja maupun dari aktivitas kerja.
4. Bahaya Ergonomi
Bahaya ergonomi adalah potensi bahaya yang diakibatkan dari ketidaksesuaian desain
lingkungan kerja dengan pekerja.
5. Bahaya Psikologi
Bahaya Psikologis adalah potensi bahaya yang berkaitan dengan aspek sosial psikologi
maupun organiasi di lingkungan kerja yang dapat memberikan dampak terhadap fisik
dan mental pekerja.
2.3 Pengertian Hazerd Kimia
Hazard Kimia adalah potensi bahaya yang disebabkan oleh sifat dan karakteristik kimia
yang dimilki bahan tersebut. Hazard Kimia ini sangat berbahaya jika tidak mengetahuinya
secara detail seperti apa sifat dari bahan tersebut. Perlunya penanganan yang intensif
terhadap potensi bahaya ini. Bahan bahan tersebut mempunyai resiko untuk menggangu
Kesehatan perkerja. Banyak penyakit salah satunya keracunan dan kanker yang sering terjadi
akibat paparan zat kimia yang berlebihan pada pekerja.
Pengertian B3 atau bahan berbahaya dan beracun menurut OSHA (Occupational Safety
and Helty of the United State Government) adalah bahan yang karena sifat kimia manapun
kondisi fisiknyaberpotensi menyebabkan gangguan pada Kesehatan manusia, kerusakan
property dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
mebahayakan lingkungan hiudp, Kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lainnya.
Salah satu praturan yang mengatur pengelolaan B3 adalah Peraturan Pemerintah Nomor
74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam pP ini, B3
diklasifikasikan menjai: Mudah meledak (explosive), Pengoksidasi (oxidizing), Sangat
mudah sekali menyala (extremely flammable), sangat mudah menyala (highly flammable),
mudah menyala (flammable), Amat sangat beracun (extremely toxic); Sangat beracun
(highlytoxic) ; Beracun (moderately toxic), Berbahaya (harmful), Korosif (corrosive),
Bersifat iritasi (irritant), Berbahaya bagi lingkungan (dangerous to the environment),
Karsinogenik (carcinogemic), Teratogenik (teratogenic), dan Mutegenik (mutagenic).
B. Risiko dari bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi yang meliputi :
KASUS
Kelompok : 2
Kasus B Hazard Kimia di Rumah Sakit – Kamar Bedah
No Keterangan Pembahasan
1 Latar Belakang : Isi pekerjaan perawat perioperatif menjadi sangat luas di abad
ke-21. Hal ini membuat mereka lebih sering terkena berbagai
tingkat bahaya. Namun, sedikit yang diketahui tentang tingkat
dan pola bahaya ruang operasi di antara perawat perioperatif
Nigeria.
2 Tinjauan Teori : Ahli kimia dan ilmuwan lain yang bekerja di laboratorium
secara kolektif menangani ribuan bahan kimia dalam jumlah
yang relatif kecil dalam eksperimen mereka; melakukan
prosedur, dan operasi laboratorium lainnya yang berpotensi
menimbulkan cedera dan bencana. Pengakuan bahaya kimia,
komponen penting dari keselamatan laboratorium (WHO,
2004), tergantung pada ketersediaan informasi yang jelas dan
akurat tentang bahaya kimia tertentu pada label dan sumber lain,
seperti Lembar Data Keselamatan Bahan (Hill R, 2010).
Bahaya paparan bahan kimia didefinisikan sebagai
bahan kimia yang terdapat bukti bahwa efek kesehatan akut
(segera) atau kronis (tertunda) dapat terjadi pada populasi yang
terpapar. Paparan berkaitan dengan dosis (berapa banyak),
durasi dan frekuensi paparan (berapa lama dan seberapa sering),
dan rute paparan (bagaimana dan di mana suatu bahan masuk
atau masuk ke dalam tubuh), baik melalui saluran pernapasan (
inhalasi), kulit (penyerapan), saluran pencernaan (pencernaan),
atau injeksi perkutan melalui kulit (penusukan jarum yang tidak
disengaja). Efek kesehatan yang dihasilkan dapat bersifat
sementara, persisten, atau kumulatif; lokal (di tempat kontak
awal dengan suatu zat), atau sistemik (setelah penyerapan,
distribusi, dan kemungkinan biotransformasi, di tempat yang
jauh dari kontak awal dengan suatu zat).
Sejak awal, lingkungan ATAU pada dasarnya adalah
lingkungan yang tertutup, terisolasi, terbatas, namun fleksibel
yang diisi dengan berbagai risiko bawaan baik untuk tim bedah
maupun pasien yang dibawa untuk perawatan bedah.
Lingkungan ATAU membutuhkan upaya tim yang terkoordinasi
dan terarah dengan baik [8-10]. Kompleksitas lingkungan kerja
bedah ditentukan oleh berbagai bahaya dan risiko kerja mulai
dari kecelakaan, fisik, kimia, biologi, ergonomis, psikososial
dan bahaya organisasi (Tabel 1), dan semua ini, berpotensi
mempengaruhi dan mengancam perawat perioperatif fisik dan
psikologis. kesehatan dan kesejahteraan dalam berbagai derajat
kategori dari bahaya bahan kimia contoh bahaya ruang
operasi yakni paparan berbagai obat anestesi dan gas.
KESIMPULAN
Hazard adalah suatu kondisi atau tindakan atau potensi yang dapat menimbulkan
kerugian terhadap manusia, harta benda, proses, maupun lingkungan. Hazard dapat
diklasifikasikan atas Primary Hazards dan Secondary Hazards. Primary Hazards contohnya
seperti hazard fisik, hazard kimia, hazard biologi, hazard psikososial, dan hazard ergonomi
Dari berbagai macam jenis potensi bahaya salah satunya yaitu potensi bahaya kimia. Bahan
kimia yang ada disekitar pekerja pada dasarnya merupakan sebuah potensi bahaya.
Hazard Kimia adalah potensi bahaya yang disebabkan oleh sifat dan karakteristik
kimia yang dimilki bahan tersebut. Hazard Kimia ini sangat berbahaya jika tidak
mengetahuinya secara detail seperti apa sifat dari bahan tersebut. Perlunya penanganan yang
intensif terhadap potensi bahaya ini. Bahan bahan tersebut mempunyai resiko untuk
menggangu Kesehatan perkerja. Banyak penyakit salah satunya keracunan dan kanker yang
sering terjadi akibat paparan zat kimia yang berlebihan pada pekerja.