Anda di halaman 1dari 12

UPAYA PENCEGAHAN HAZARD FISIK-RADIASI

DAN UPAYA PENCEGAHAN HAZARD KIMIA

Kelompok 2
Fauziah (21010035)
Fitri Rahmayani (21010039)
Farisha Irwayu(21010039)
Cut Trisna Ayu(21010032)
Cut Rauzatul Jannah (21010004)
Fitriah Hanum (21010006)
Farhan (21010037)
Eka Rahmi Annisa (21010005)
Dina Helmalini Siregar (21010034 )
• Latar Belakang
• Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu
bagian terpenting dari perlindungan ketenaga kerjaan
untuk mencegah terjadinya kecelakaan akibat kerja dan
menjamin para pekerja dan orang lain yang berada di
sekitar tempat kerja selalu dalam keadaan aman dan sehat.
Kesehatan dan keselamatan kerja bergantung juga pada
lingkungan, apabila lingkungan dalam keadaan terjaga
maka kurangnya risiko terjadinya kecelakaan akibat kerja.
• Keselamatan pasien adalah bebas dari cideran fisik dan
psikologis yang menjamin keselamatan pasien, melalui
penetapan system operasional, meminilisasi terjadinya
kesalahan, mengurangi rasa tidak aman pasien dalam
sistem perawatan kesehatan dan meningkatkan pelayanan
yang optimal.
• Definisi Hazard Fisik Radiasi

• Suardi R. (2005) menyatakan bahwa hazard adalah sesuatu yang


berpotensi menjadi penyebab kerusakan.
• Menurut A.M. Sugeng Budiono, dalam artikelnya “hazard” yang
sering disebut potensi bahaya merupakan sumber resiko yang
potensial mengakibatkan kerugian baik material, lingkungan
maupun manusia.
• Safety Engineer Career Engineer Career Workshop (2003)
mendefinisikan Hazard sebagai kondisi fisik yang berpotensi
menyebabkan kerugian / kecelakaan bagi manusia atau lingkungan.
• Jenis-jenis Hazard Fisik Radiasi
▫ Bahaya Mekanik: Yang termasuk ke dalam bahaya
mekanik antara lain terbentur, tertusuk, tersayat,
terjepit, tertekan, terjatuh, terpeleset, terkilir, tertabrak,
terbakar, terkena serpihan ledakan, tersiram, dan
tertelan.
▫ Bising: Berasal dari bunyi atau suara yang tidak
dikehendaki dan dapat menganggu kesehatan,
kenyamanan, serta dapat menyebabkan gangguan
pendengaran (ketulian).
▫ Getar atau Vibration: Getar dapat menimbulkan
gangguan pendengaran, muskoloskeletal, keseimbagan,
white finger dan hematuri mikroskopik akibat
kerusakan saraf tepi dan jarinagn pembuluh darah.
• Sumber-Sumber Hazard Fisik
• Sumber-sumber bahaya berasal dari:
• Manusia: Kesalahan utama sebagian besar kecelakaan
adalah terletak pada pekerja itu sendiri, mereka kurang
terampil, kurang tepat, kurang mentaati tata tertib dalam
mengoperasikan mesin atau peralatan.
• Peralatan: Peralatan yang digunakan dalam suatu proses
dapat menimbulkan bahaya jika tidak digunakan sesuai
fungsinya, tidak dilengkapi dengan pelindung saat
memasuki area.
• Proses: Dalam proses kadang menimbulkan asap, debu,
panas, bising dan bahaya mekanis seperti terjepit,
terbentur atau terjatuh, hal ini dapat mengakibatkan
kecelakaan atau penyakit akibat kerja.
• Resiko Hazard Fisik
▫ Benda-benda tajam dan panas , resiko bahaya ini
paling sering menimbulkan kecelakaan kerja
contohnya, jarum suntik dan jarum jahit. Resiko itu
bisa saja terkontaminasi dengan kuman akibat bekas
jarum suntik.
▫ Benda-benda yang bergerak yang dapat membentur ,
sering kali di rumah sakit di temui yang dapat
menyebabkan tertularnya penyakit contohnya
brangkart/ tempat tidur , rostur/ kursi roda.
▫ Resiko jatuh dari ketinggian yang sama ; terpeleset,
tersandung . resiko ini biasanya ditemui di lantai-
lantai yang miring.
• Pegendalian Resiko Bahaya Fisik di Rumah Sakit
▫ Menggunakan alat pelindung diri contohnya, helm.kaca
mata, sepatu,pelindung tangan
▫ Membuat isolasi kegiatan atau unsur-unsur yang berbahaya
▫ Pengendalian cahaya di ruang laboratorium
▫ Pengaturan ventilasi
▫ Pengaturan jadwal kerja yang sesuai
▫ Filter untuk mikroskop
▫ Pelindung mata untuk sinar laser
▫ Pemeriksaan kesehatan pra-kerja
▫ Pemeriksaan kesehatan secara berkala
▫ Pengobatan apabila ditemukan gangguan fisik bagi pekerja.
▫ Memasang tanda-tanda peringatan
• Upaya Pencegahan Hazard Kimia
▫ Adapun hazard bahaya yang berpotensi cukup
tinggi di rumah sakit, yaitu hazard kimia. Hazard
kimia adalah potensi bahaya kimia merupakan
paparan yang terjadi pada pekerja dengan
berbagai macam bahan yang mengandung racun
dengan paparan terjadi dalam kondisi kerja
normal yang berdampak pada efek yang
merugikan bahkan dapat menyebabkan
kecelakaan kerja.
• Hazard kimia, berpotensi menimbulkan
gangguan kesehatan yang sangat luas dari yang
ringan seperti bersin-bersin, kulit gatal sampai
yang berat seperti kelainan organ hati dan saraf,
gagal ginjal atau cacat fungsi paru. Hal tersebut
sangat berisiko terhadap kesehatan sang
pekerja, dan orang yang berada di sekitarnya.
• Risiko dari bahan kimia yang digunakan dalam
proses produksi yang meliputi :
•  

 Desinfektan yaitu bahan-bahan yang digunakan


untuk dekontaminasi lingkungan dan peralatan di
rumah sakit seperti; mengepel lantai, desinfeksi
peralatan dan permukaan peralatan dan ruangan,
dan lain-lain.
 Antiseptik yaitu bahan-bahan yang digunakan
untuk cuci tangan dan mencuci permukaan kulit
pasien seperti alkohol, iodine povidone, dan lain-
lain.
 Detergen yaitu bahan-bahan yang digunakan
untuk mencuci linen dan peralatan lainnya.
• Adapun upaya yang dapat dilakukan agar mengurangi
risiko hazard kimia di rumah sakit antara lain :
▫ Pengendalian bahan kimia dilakukan oleh Unit K3RS
berkoordinasi dengan seluruh satuan kerja. Hal-hal
yang perludiperhatikan adalah pengadaan
B3,penyimpanan, pelabelan, pengemasan ulang
/repacking, pemanfaatan dan pembuangan limbahnya.
▫ Pengadaan bahan beracun dan berbahaya harus sesuai
dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Penyedia
B3 wajib menyertakan Lembar Data Keselamatan Bahan
(Material Safety Data Sheet / MSDS), petugas yang
mengelola harus sudah mendapatkan pelatihan
pengelolaan B3, serta mempunyai prosedur penanganan
tumpahan B3.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai