Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN


UPAYA PENCEGAHAN HAZARD FISIK, HAZARD KIMIA, BIOLOGI, ERGONOMI,
PSIKOSOSIAL, ELEKTRIKAL DAN LIMBAH

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Dosen Pembimbing :
Ns. Edi Purwanto., SST., M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMATAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
MAKALAH
KESELAMATAN PASIEN DAN KESEHATAN KERJA DALAM KEPERAWATAN
UPAYA PENCEGAHAN HAZARD FISIK, HAZARD KIMIA, BIOLOGI, ERGONOMI,
PSIKOSOSIAL, ELEKTRIKAL DAN LIMBAH

DISUSUN OLEH :
Apriza Yulia Citra P07220419005

Nurul Alifah P07220419031

Putri Anisa Dewi P07220419005

Radinka Audrey Putri P07220419008

Raisya Chairunnisya P07220419013

Rutniri Yohona Malau P07220419022

Zumrotus Sholikah P07220419048

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMATAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat rahmat
dankarunia-Nya kami bisa mendapatkan kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah dengan mata kuliah Keselamatan Pasien dan Kesehatan Kerja dalam
Keperawatan dan yang berjudul “Merancang dan Upaya Pencegahan Hazard Fisik,
Hazard Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikososial, Elektrikal dan Limbah” ini bisa
selesai pada waktunya.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan rapi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan
para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik beserta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih baik
dikemudian hari. Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunnya makalah
ini dapat memberikan sedikit gambaran mengenai Merancang dan Upaya
Pencegahan Hazard Fisik, Hazard Kimia, Biologi, Ergonomi, Psikososial,
Elektrikal dan Limbah.

Samarinda, 25 Agustus 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 4
A. Pengertian Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran........................4
B. Tujuan Penjegahan dan Pengendalian Kebakaran.............................. 5
C. Jenis Pencegahan dan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran...... 6
D. Pengertian Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat/Bencana.....7
E. Tujuan Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat/Bencana...........8
F. Langkah-langkah Ksiapan Menghadapi Kondisi Darurat/Bencana.... 9
BAB III PENUTUP.....................................................................................11
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran .....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi di bidang industri dan perdagangan,
menyebabkan arus keluar masuk produk barang dan jasa antar negara lebih
mudah dan cepat sehingga persaingan akan semakin ketat. Persaingan yang
ketat dalam rangka merebut dan mempertahankan pasar telah menuntut dunia
industri untuk dapat memenuhi standar kualitas international global. Hal ini
telah mendorong semakin meningkatnya penggunaan mesin, peralatan kerja
dan bahan-bahan kimia dalam proses produksi, yang dapat menimbulkan
resiko kecelakan akibat kerja yang tinggi dan juga terjadi peningkatan jumlah
intensitas sumber bahaya di tempat kerja.
Dampak positif dari kemajuan teknologi kita dapat menikmati hasil
teknologi yang berguna bagi kehidupan yang lebih baik dan mapan. Namun
dampak yang terjadi dari perkembangan teknologi mengakibatkan terjadinya
pengaruh negatif yang cukup besar. Sumber bahaya di tempat kerja dapat
berupa faktor fisik, kimia, biologis, psikologis, fisiologis, serta mental
psikologis atau tindakan dari manusia sendiri merupakan penyebab terjadinya
kecelakaan akibat kerja yang harus ditangani secara dini.
Penerapan Hiperkes dan keselamatan kerja di tempat kerja merupakan
upaya utama dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan
higienis serta melindungi dan meningkatkan pemberdayaan pekerja yang
sehat, 42 selamat, dan berkinerja tinggi. Untuk mengetahui dan memahami
tujuan yang akan dicapai tanpa melaksanakan tindakan nyata dalam aspek
higiene perusahaan, ergonomi, kesehatan dan keselamatan kerja, bukan
merupakan cara yang tepat untuk mengatasi kemungkinan terjadinya akibat
negatif di tempat kerja.
Potensi bahaya banyak terdapat di tempat kerja dan mengakibatkan
kerugian baik dari perusahaan, karyawan maupun terhadap masyarakat

1
sekitar. Upaya untuk mencegah hal tersebut adalah dengan menerapkan suatu
konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Keselamatan dan Kesehatan
Kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan
kematian sehingga akibat kecelakaan kerja yang bersumber dari potensi
bahaya yang ada dapat dicegah.
B. RumusanMasalah

1. Apa itu pengertian dari pencegahan dan pengendalian kebakaran?

2. Apa saja tujuan pencegahan dan pengendalian kebakaran?

3. Apa saja pencegahan dan pengendalian?

4. Apa itu kesiapan menghadapi kondisidarurat atau bencana?

5. Apa saja tujuan kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana?


6. Langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami tentang Pencegahan dan Pengendalian
Kebakaran.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa dapat menjelaskan :
1. Pencegahan dan pengendalian Kebakaran.
2. Tujuan pencegahan dan pengendalian kebakaran.
3. Apa saja pencegahan dan pengendalian
4. Kesiapan menghadapi kondisi darurat atau bencana
5. Kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana
6. Langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi kondisi darurat atau
bencana

2
D. Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya pada penulis


maupun para pembaca yang terdiri dari segi pengetahuan dan pemahaman
tentang pencegahan dan pengendalian kebakaran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran

Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana


kebakaran adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh kelalaian manusia maupun faktor lain, sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda serta dampak psikologis.
1. Pencegahan
Langkah – langkah yang perlu diantisipasi guna mencegah terjadinya
bencana kebakaran sebagai berikut :
a. Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman
b. Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan
menyebabkan kabel panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini
biasanya dilakukan dengan penumpukan beberapa stop kontak
atau T pada satu titik sumber listrik. Seperti ini kita hindari
c. Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik.
d. Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus
segera diperbaiki, karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
e. Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki
sistim pengaman yang sesuai, PLN biasanya sudah
memperhitungkan distribusi beban listrik, apabila ada beban
berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.

2. Penanggulangan
a. Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Apabila anda
bisa membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket)
disetiap ruangan kantor.

4
b. Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung
beras yang terbuat dari serat manila hennep). Basahi karung goni
sebelum dipakai untuk memadamkan api.
c. Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor
penting dekat telephone, atau program telephon untuk
nomor-nomor penting. Ingat bahwa mereka tidak akan datang
dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar lebih besar.

3. Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran


Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran adalah:
a. cepat dan tepat;
b. prioritas;
c. koordinasi dan keterpaduan;
d. berdaya guna dan berhasil guna;
e. kemitraan;
f. pemberdayaan; dan nondiskriminasitif

B. Tujuan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran

Tujuan pencegahan dan pengendalian kebakaran :


1. memberikan perlindungan kepada pegawai dari ancaman bencana;
2. menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada;
3. menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh;
4. menghargai budaya lokal;
5. membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta;
6. mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawaan;
dan
7. menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.

5
C. Jenis Pencegahan dan Pengendalian

1. Penanggulangan Kebakaran pertama yang harus dilakukan adalah :


a. Memadamkan secara langsung dengan alat pemadam api yang
sesuai yang diletakkan pada tempat terdekat.Jika api tidak
padam, panggil teman terdekat dan segera hubungi kepala
gedung (fire marshall).
b. Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum padam.
c. Apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi (pengosongan
gedung) melalui pintu darurat dan segera lakukan pemadam
dengan alat pemadam yang tersedia.
d. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan dengan
identitas yang jelas.
e. Amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi (pengosongan
gedung) dan bantu kelancaran petugas pemadam
f. Beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat pemadam
api dan sumber air.
g. Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda.
2. Cara Sederhana Menanggulangi Kebakaran di Rumah

a. Tetap tenang saat menghadapi kebakaran.


b. Jika kebakaran kecil dan masih bisa diatasi, segera padamkan
dengan alat pemadam yang ada seperti APAR (Alat Pemadam
Api Ringan) atau dengan karung goni yang dibasahi air.
c. Jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik segera matikan
listrik di rumah atau gedung.
d. Tutup ruangan yang terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke
ruang lain tetapi jangan dikunci, untuk memudahkan jika akan
memadamkan kobaran api.
e. Jika kebakaran besar, segera keluar rumah dan ajak semua
keluarga meninggalkan rumah segera. Jangan sibukkan diri
untuk mengumpulkan barang di dalam rumah.

6
f. Berjalanlah dengan tenang, jangan lari, perhatian penuh dan
tidak panik.
g. Jika menemukan asap tebal di suatu ruangan, hindari jangan
sampai menghirup asap, misalnya dengan cara merangkak dan
bernafas dengan mendekatkan muka ke lantai, gunakan kain
basah sebagai penutup hidung, hal ini akan membantu untuk
bernafas.
h. Jika anda melalui pintu yang tertutup, periksalah dengan
seksama suhu daun pintu dengan menempelkan belakang telapak
tangan Anda. Kemudian periksa handle pintu. Jika panas pindah
melaui jalur lain.
i. Jika Anda sudah berhasil keluar rumah dan sudah berada di
tempat yang aman, segeralah meminta bantuan kepada tetangga
sekitar.
j. Segera hubungi pemadam kebaran 113 jika api tidak dapat anda
kendalikan sendiri.

D. Pengertian Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana

Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk


mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah
yang tepat guna dan berdaya guna (Undang-Undang No. 24 Tahun 2007,
2007). Menurut Carter (1991) dalam LIPI-UNESCO/ISDR (2006),
kesiapsiagaan adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintah,
organisasi, keluarga, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi
bencana secara cepat dan tepat guna untuk mengurangi kerugian maupun
korban jiwa. Termasuk kedalam tindakan kesiapsiagaan adalah penyusunan
rencana penanggulangan bencana, pemeliharaan sumber daya dan pelatihan
personil. Konsep kesiapsiagaan yang digunakan lebih ditekankan pada
kemampuan untuk melakukan tindakan persiapan menghadapi kondisi
darurat bencana secara cepat dan tepat. (LIPI- UNESCO/ISDR, 2006).

7
E. Tujuan Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau Bencana

Menurut (IDEP, 2007) menyatakan tujuan kesiapsiagaan yaitu :

1. Mengurangi Ancaman
Untuk mencegah ancaman secara mutlak memang mustahil, seperti
kebakaran, gempa bumi dan meletus gunung berapi. Namun ada banyak
cara atau tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya dan akibat ancaman
2. Mengurangi Kerentanan Keluarga
Kerentanan keluarga dapat dikurangi apabila keluarga sudah
mempersiapkan diri, akan lebih mudah untuk melakukan tindakan
penyelamatan pada saat bencana terjadi. Persiapan yang baik akan bisa
membantu keluarga untuk melakukan tindakan yang tepat guna dan tepat
waktu. Keluarga yang pernah dilanda bencana dapat mempersiapkan diri
dengan melakukan kesiapsiagaan seperti membuat perencanaan evakuasi,
penyelamatan serta mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan bencana.
3. Mengurangi Akibat
Untuk mengurangi akibat suatu ancaman, keluarga perlu mempunyai
persiapan agar cepat bertindak apabila terjadi bencana. Umumnya pada
semua kasus bencana, masalah utama adalah penyediaan air bersih.
Dengan melakukan persiapan terlebih dahulu, kesadaran keluarga akan
pentingnya sumber air bersih dapat mengurangi kejadian penyakit
menular.
4. Menjalin kerjasama
Tergantung dari cakupan bencana dan kemampuan keluarga,
penanganan bencana dapat dilakukan oleh keluarga itu sendiri atau
apabila diperlukan dapat bekerjasama dengan pihak-pihak yang terkait.
Untuk menjamin kerjasama yang baik, pada tahap sebelum bencana ini
keluarga perlu menjalin hubungan dengan pihak-pihak seperti Puskesmas,
polisi, aparat desa atau kecamatan.

8
F. Langkah-langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Kondisi Darurat atau
Bencana

1. Secara umum, kegiatan pada tahap kesiapsiagaan antara lain:


a. menyusun rencana pengembangan sistem peringatan, pemeliharaan
persediaan dan pelatihan personil.
b. menyusun langkah-langkah pencarian dan penyelamatan serta
rencana evakuasi untuk daerah yang mungkin menghadapi risiko dari
bencana berulang.
c. melakukan langkah-langkah kesiapan tersebut dilakukan sebelum
peristiwa bencana terjadi dan ditujukan untuk meminimalkan korban
jiwa, gangguan layanan, dan kerusakan saat bencana terjadi.
2. Tahap tanggap darurat

Tahap tanggap darurat dilakukan saat kejadian bencana terjadi.


Kegiatan pada tahap tanggap darurat yang secara umum berlaku pada
semua jenis bencana antara lain:

a. Menyelamatkan diri dan orang terdekat.


b. Jangan panik.
c. Untuk bisa menyelamatkan orang lain, anda harus dalam kondisi
selamat.
d. Lari atau menjauh dari pusat bencana tidak perlu membawa
barang-barang apa pun.
e. Lindungi diri dari benda-benda yang mungkin melukai diri.

9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana


kebakaran adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik
oleh kelalaian manusia maupun faktor lain, sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda serta
dampak psikologis.
Penanggulangan bencana bertujuan untuk : memberikan perlindungan
kepada pegawai dari ancaman bencana; menyelaraskan peraturan
perundang-undangan yang sudah ada; menjamin terselenggaranya
penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan
menyeluruh; menghargai budaya lokal dan lain sebagainya
Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang
tepat guna dan berdaya guna (Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, 2007).
Menurut Carter (1991) dalam LIPI-UNESCO/ISDR (2006), kesiapsiagaan
adalah tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintah, organisasi,
keluarga, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara
cepat dan tepat guna untuk mengurangi kerugian maupun korban jiwa. Untuk
mencegah ancaman secara mutlak memang mustahil, seperti kebakaran, gempa
bumi dan meletus gunung berapi, untuk mengurangi akibat suatu ancaman,
keluarga perlu mempunyai persiapan agar cepat bertindak apabila terjadi
bencana. Umumnya pada semua kasus bencana, masalah utama adalah
penyediaan air bersih.

10
B. Saran
Untuk dapat memahami materi pencegahan dan penanggulagan kebakaran
dengan baik diharapkan agar membaca dan memahami dari berbagai sumber
keilmuan yang ada seperti di buku, internet, menonton video dan
sumber-sumber terpercaya lainnya serta saling bertukar literatur dengan
teman dan saling mempelajarinya dengan baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://online-journal.unja.ac.id/JPB/article/download/5413/3664

http://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/download/181/181

https://jdih.acehprov.go.id/dih/view/abdad252-7004-406f-90d4-0f56 4ca3dad3

https://jdih.acehprov.go.id/dih/view/abfad252-7004-406f-90d4-0f564ca3dad3

https://www.slideshare.net/mobile/mn_hidayat/pencegahan-dan-penanggulangan-
kebakaran

https://Pencegahan_dan_Penanggulangan_Kebakaran,_serta_Penyelamatan_diri%
20(1).pdf

https://Perka%20BNPB%204-2008_Pedoman%20Penyusunan%20Rencana%20P
enanggulangan%20Bencana.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai