KONSEP DIRI
Disusun Oleh
Kelompok 2:
Angelina Dwi Agusti P07220419001
Florentina Theresia Rinny P07220419014
Inahanik Puspita A P07220419018
Indah kurnia putri P07220419019
Muhammad Robbani R P07220419029
Zumrotus Sholikah P07220419048
KONSEP DIRI
Disusun Oleh
Kelompok 2:
Angelina Dwi Agusti P07220419001
Florentina Theresia Rinny P07220419014
Inahanik Puspita A P07220419018
Indah kurnia putri P07220419019
Muhammad Robbani R P07220419029
Zumrotus Sholikah P07220419048
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang berjudul
“Konsep Diri” ini, disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Psikososial & Budaya
dalam Keperawatan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Hj. Noorhidayah, M.Kes yang
telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini serta berbagai sumber
referensi dan teman-teman yang ikut membantu baik langsung maupun tidak langsung.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................2
E. Sistematika penulisan............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A. Pengertian Konsep Diri ......................................................................3
B. Macam-macam Konsep Diri...............................................................7
C. Hal-hal yang perlu di pahami tentang Konsep Diri............................7
D. Hal-hal yang penting dalam Konsep Diri...........................................7
E. Komponen Konsep Diri......................................................................7
BAB III PENUTUP.......................................................................................8
A. Kesimpulan ................................................................................8
B. Saran ...........................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep diri adalah pemahaman tentang diri sendiri yang timbul akibat interaksi dengan
orang lain. Konsep diri merupakan faktor yang menentukan (determinan) dalam
komunikasi kita dengan orang lain (Riswandi, 2013: 64). Konsep diri adalah pandangan
dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini bisa bersifat psikologis, sosial
dan fisis, menurut William D Brooks dalam Jalaludin Rakhmat (2015: 98). Kebanyakan
ahli-ahi tentang diri setuju, bahwa konsep diri secara jelas dapat terdiferensiasikan dan
terstruktur, yang merupakan suatu keseluruhan yang stabil. Di masa kanak-kanak awal,
ada kecenderungan perkembangan yang berasal dari citra diri (self image) yang positif
atau negatif. Selanjutnya diri terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya
lingkungan yang terdiri dari orang-orang yang signifikan
(orangtua, sibling). Pada saat anak memiliki sensitifitas sosial disertai kemampuan
kognisi dan kemampuan perseptualnya menjadi matang, konsep diri menjadi berbeda
dan lebih kompleks. Berk (1996: 280, 355, 467) menjelaskan bahwa perkembangan
konsep diri diawali dari usia 2 tahun (ada rekognisi diridengan melihat dirinya di kaca,
foto, videotape); masa kanak-kanak awal (konsep dirinya bersifat kongkrit, biasanya
berdasar karakteristik nama, penampilan fisik, barang-barang milik dan tingkahlaku
sehari-hari); masa kanak-kanak pertengahan (ada transformasi dalam pemahaman diri,
mulai menjelaskan diri dengan istilah-istilah sifat kepribadian, mulai dapat
membandingkan karakteristik dirinya dengan peer-nya).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian konsep diri?
2. Bagaimana macam-macam konsep diri?
3. Bagaimana hal-hal yang perlu dipahami tentang konsep diri?
4. Bagaimana hal-hal yang penting dalam konsep diri
5. Bagaimana mengetahui komponen konsep diri
C. Tujuan Penulisan
1
1. Tujuan umum : Mahasiswa mampu memahami pembelajaran Konsep Diri
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu mengetahui pengertian konsep diri
b. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam konsep diri
c. Mahasiswa mampu mengetahui hal-hal yang perlu dipahami tentang
konsep diri
d. Mahasiswa mampu memahami hal-hal yang penting dalam konsep
diri
e. Mahasiswa mampu mengetahui komponen konsep diri
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis : Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca ataupun
mahasiswa agar dapat mengetahui Psikososial & Budaya dalam
Keperawatan mengenai pembelajaran konsep diri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perawat
Manfaat praktis makalah bagi perawat, yaitu perawat dapat mengetahui
pembelajaran konsep diri
b. Bagi Instansi Akademik
Manfaat praktis bagi instansi akademik, yaitu dapat digunakan sebagai
referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu tentang
pembelajaran konsep diri
c. Bagi Mahasiswa
Manfaat praktis makalah bagi mahasiswa, yaitu menjadi sumber
referensi dan informasi bagi yang membaca makalah ini supaya
mengetahui dan lebih mendalami ilmu tentang pembelajaran konsep
diri.
E. Sistematika Penulisan
Makalah ini terdiri dari empat BAB yang disusun secara sistematik dengan urutan
sebagai berikut : BAB I terdiri dari 2 halaman, BAB II terdiri dari 5 halaman, BAB III
terdiri dari 1 halaman.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini
bisa bersifat psikologis, sosial dan fisis, menurut William D Brooks dalam Jalaludin
Rakhmat (2015: 98). Kebanyakan ahli-ahi tentang diri setuju, bahwa konsep diri secara
jelas dapat terdiferensiasikan dan terstruktur, yang merupakan suatu keseluruhan yang
stabil. Di masa kanak-kanak awal, ada kecenderungan perkembangan yang berasal dari
citra diri (self image) yang positif atau negatif. Konsep diri adalah pemahaman tentang
diri sendiri yang timbul akibat interaksi dengan orang lain. Konsep diri merupakan
faktor yang menentukan (determinan) dalam komunikasi kita dengan orang lain
(Riswandi, 2013: 64). Konsep diri adalah sebuah konstruk psikologisyang telah lama
menjadi pembahasan dalam ranah ilmu-ilmu sosial (Marsh & Craven 2008). Konsep
diri merupakan model internal yang mempergunakan penilaian diri dalam rangka
menentukan skema diri seseorang. Hal-hal khusus seperti kepribadian, keahlian dan
kemampuan, hobi dan pekerjaan, karakteristik fisik dan lain-lain, dinilai dan
diaplikasikan kepada skema diri, yang adalah sekumpulan gagasan mengenai diri
seseorang dalam suatu dimensi khusus.
Konsep diri yang positif merupakan keadaan dimana seseorang mampu menerima
dirinya sendiri dan memiliki cara meluapkan emosi dengan baik Konsep diri yang
seperti ini lebih kepada kedermawanan dan bukan keangkuhan serta keegoisan. Jenis
konsep diri positif yang dimiliki individu diantaranya:
Individu yang seperti ini biasanya selalu menghargai orang lain dengan apapun
keberadaan orang tersebut, dia selalu bisa menjaga sikapnya dimana pun dia berada,
tidak pernah mencela bahkan meremehkan orang lain, karena dimatanya semua orang
itu adalah sama, begitu pun juga dengan dirinya. Biasanya individu yang seperti ini
akan memiliki pergaulan yang luas.
Individu yang memiliki sikap seperti ini biasanya tanpa rasa malu menerima pujian
apapun yang diberikan orang lain tanpa meremehkan dan merendahkan orang lain, dia
paham mengenai cara meningkatkan rasa percaya diri yang dia miliki, sehingga selalu
berusaha menghargai orang lain sebagimana orang lain menghargainya, tentu konsep
diri yang seperti ini sudah sangat jarang bisa dijumpai pada era sekarang ini.
Setiap orang pasti membutuhkan orang lain dalam hal apapun termasuk dalam
menyelesaikan sebuah masalah, konsep diri seorang individu yang memiliki sifat
seperti diatas merupakan ciri orang yang selalu bertanggung jawab terhadap hal
apapun, orang tersebut biasanya selalu bisa menyelesaikan permasalahannya sendiri
tanpa melibatkan orang lain, individu seperti ini biasanya selalu bisa mengandalkan
dirinya sendiri dalam hal apapun termasuk dalam mnyelesaikan masalahnya.
Individu yang seperti ini biasanya sangat peka terhadap permasalahan apapun,
orang tersebut menyadari bahwa setiap orang memiliki keinginan dan pendapatnya
masing-masing yang tidak bisa diubah dan dipaksakan, jenis individu seperti ini
biasanya sangat mengahrgai orang lain yang ada di lingkungannya dan sangat cocok
untuk dijadikan seorang pemimpin.
Individu yang seperti ini biasanya dia mampu berintrospeksi untuk dirinya sendiri
tanpa menyuruh orang lain untuk mengintriospeksi dirinya. Dia mapu memperbaiki
segala hal agar dapat diterima di lingkungan sekitar tanpa menyalahkan dirinya sendiri
dan mengerti mengenai cara memaafkan kesalahan diri sendiri dari masa lalu, sehingga
siap untuk memperbaikinya.
6. Harga diri
Umumnya harga diri dibentuk dari karakter sejak kecil oleh keluarga dimana
seseorang mampu menerima dari adanya perhatian. Harga diri tersebut akan terus
berkembang sesuai dengan bertambahnya usia individu tersebut.
Konsep diri negatif adalah, ketika individu tidak dapat menerima dirinya sendiri,
selalu memandang bahwa dirinya adalah sebuah masalah yang membuatnya bahkan
menjadi seseorang yang tidak bisa menerima keadaan dan selalu bersikap pesimis
dalam segala hal. Biasanya orang tersebut tidak bisa mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya sendiri. Contoh sikap negatif diantaranya :
Individu yang memiliki sifat seperti ini biasanya tidak akan tahan dengan kritikan
orang lain yang diberikan padanya, dia selalu salah persepsi mengenai kritikan orang
lain yang selalu dianggapnya sebagai sesuatu yang menjatuhkan harga dirinya. Individu
seperti ini biasanya menghindari dialog secara terbuka dengan orang lain, hal tersebut
dikarenakan dia tidak bisa menerima pernyataan orang lain dan selalu berusaha
mempertahankan pendapatnya dengan cara yang keliru.
Individu yang seperti ini biasanya sangat menyukai terhadap pujian, dan seperti
tidak dapat menyembunyikan dirinya yang sangat antusias dengan pujian yang
diberikan oleh orang lain, bagi orang yang seperti ini, segala sesuatu yang menyangkut
atau pun menjunjung harga dirinya adalah sebuah hal yang menjadikan pusat perhatian.
Orang tersebut pun cenderung hiperkritis pada orang lain.
9. Bersikap hiperkritis
Individu yang sepeti ini cenderung selalu mengeluh menghina bahkan meremehkan
orang lain, orang seperti ini memiliki psikologi sosial yang kurang baik, mereka tidak
memiliki kesanggupan untuk menerima bahwa orang tersebut lebih baik dari dirinya.
Biasanya orang tersebut malah selalu mencari kesalahan dan titik negatif dari orang
lain untuk bisa dijadikan sebagai alasan mengkritik orang tersebut.
Individu yang seperti ini biasanya selalu merasa rendah diri dan menganggap
bahwa orang lain tidak meyukai dirinya, selalu mencela, membenci dan melihat
seseorang dari sisi negatif penglihatannya sendiri, sehingga individu seperti ini
cenderung selalu menganggap seseorang sebagai lawan atau musuhnya jenis orang
seperti ini biasanya memiliki gangguan kepribadian antisosial.
Individu seperti ini cenderung akan menghindari persaingan atau kompetisi dengan
orang lain, karena ibarat kata selalu merasa kalah sebelum berperang. Sifatnya yang
selalu tidak berdaya ketika akan bersaing dalam hal kompetisi membuat orang tersebut
memiliki sifat yang negatif.
4. Ditandai dengan hubungan individu dan sosial yang mal adaptif (negatif).
1. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun
tidak sadar. Meliputi : performance, potensi tubuh, persepsi dan perasaan
tentang ukuran dan bentuk tubuh.
2. Ideal diri adalah persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan
dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita.
3. Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
4. Peran diri adalah pola perilaku sikap nilai dan aspirasi yang diharapkan
individu berdasarkan posisinya dimasyarakat.
5. Identitas diri adalah kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari
pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai
sesuatu yang utuh.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap, mengenai pengalaman yang
berhubungan dengan aku dan membedakan aku dari yang bukan aku. Untuk
menunjukkan apakah konsep diri yang konkret sesuai atau terpisah dari perasaan
dan pengalaman organismic.
B. Saran
https://journal.uny.ac.id/index.php/informasi/article/download/15035/pdf
http://etheses.uin-malang.ac.id/629/6/10410181%20Bab%202.pdf
http://repository.ump.ac.id/601/3/BAB%20II_ADI
%20WICAKSONO_KEPERAWATAN%2715.pdf
https://dosenpsikologi.com/konsep-diri-dalam-psikologi