Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KEPRIBADIAN

NADITA CHOIRUNNISA GUMANTI


P032214401066

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU
PEKANBARU, 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT berkat rahmatnya penulis diberikan kesempatan
untuk menulis karya ilmiah yang berjudul Konsep Kepribadian guna untukmemenuhi makalah
mata kuliah Pengembangan Kepribadian.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Idayanti, S.Pd., S.Kep., M.Kes
dan Ns. Sri Novita Juliet, M.Kep., Sp., Kom selaku dosen mata kuliah Pengembangan
Kepribadian berkat bantuan, dorongan dan bimbingannya sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi dapat teratasi. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih banyak kesalahan.
Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca
temukan dalam karya ilmiah ini. Penulis juga memohon kritik dan sarannya agar dapat
membuat karya ilmiah ini bisa lebih sempurna di kemudian hari.
Semoga dari penulisan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi
pembaca.

Pekanbaru, 15 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Konsep Diri ................................................................................................... 3
2.2 Pentingnya Memahami Konsep Diri ............................................................................... 3
2.3 Cara mengembangkan konsep diri positif agar bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari . 4
2.4 Komponen Konsep Diri .................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 5
3.1 Simpulan ........................................................................................................................ 5
3.2 Saran .............................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep diri (self concept) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada
manusia, sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.

Konsep diri seseorang dinyatakan melalui sikap dirinya yang merupakan aktualisasi
orang tersebut. Manusia sebagai organisme yang memiliki dorongan untuk berkembang yang
pada akhirnya menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya. Perkembangan yang
berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang
bersangkutan.

Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal


segala keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan
yang dimiliki. Pandangan dan sikap negatif terhadap kualitas kemampuan yang dimiliki
mengakibatkan individu memandang seluruh tugas sebagai suatu hal yang sulit untuk
diselesaikan, maka dari itu sangatlah penting untuk seorang perawat memahami konsep diri.
Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien.

Di dalam makalah ini penulis mencoba untuk menelaah lebih dalam mengenai Konsep
Diri, dengan membahas apa itu konsep diri, mengapa perlu memahami konsep diri, dan
bagaimana mengembangkan konsep diri positif agar bermanfaat dalam kehidupan sehari hari.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan


permasalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan konsep diri?

2. Mengapa perlu memahami konsep diri?

3. Bagaimana mengembangkan konsep diri positif agar bermanfaat dalam kehidupan


sehari-hari?

4. Apa saja komponen konsep diri?

1
1.3 Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan apa itu konsep diri.

2. Menjelaskan pentingnya memahami konsep diri.

3. Menjelaskan cara mengembangkan konsep diri positif agar bermanfaat dalam


kehidupan sehari-hari.

4. Menjelaskan komponen konsep diri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konsep Diri


Konsep diri merupakan pengetahuan individu mengenai diri, semakin positif
konsep diri individu, semakin positif individu melihat kemampuan diri dan pengetahuan
mereka terhadap lingkungan. Konsep diri memiliki peran yang penting dalam kehidupan
manusia. Konsep diri memiliki peran sebagai alat evaluasi diri. Konsep diri yang baik akan
mampu memberikan pengaruh yang baik dalam berbagai bidang kehidupan. (Hariyadi &
Darmuki, 2019)

konsep diri yaitu semua pengetahuan mengenai aspek diri sendiri, baik itu
pengetahuan aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek sosial yang didasarkan pada
pengalaman, interpretasi, serta interaksi dengan orang lain. Individu agar memiliki konsep
diri biasanya terbentuk dengan sendirinya melalui interaksi dengan orang lain atau melalui
pengalaman hidup berdasarkan pemikiran , perasaan dan tujuan hidup seseorang. Selain itu
untuk proses membentuk konsep diri, seseorang perlu melakukan self awareness
(Kesadaran Diri). (Yusuf, Musyadad, Iskandar, & Widiawati, 2021)

2.2 Pentingnya Memahami Konsep Diri


Peranan penting konsep diri pada seseorang yaitu

a. Konsep diri dipahami sebagai pemelihara keseimbangan dalam diri seseorang.

b. Konsep diri berpengaruh terhadap seseorang dalam menginterpretasikan


pengalamannya.

c. Konsep diri membawa pengaruh pada harapan seseorang terhadap dirinya.

Konsep diri merupakan dasar bagi setiap individu memandang persoalan dan
lingkungannya. Berada diposisi apa dirinya berada, mampukah dia mengatasi masalah yang
dihadapi, dimanakah dia menempatkan diri dilingkungannya. Tentunya pertanyaan tersebut
dapat dijawab oleh seseorang dengan didasari oleh konsep diri. Setelah konsep diri
terbangun sedemikian rupa maka bentuk reaksi terhadap persoalan-persoalan di luar dirinya
itulah merupakan gambaran konsepsi diri seseorang. (Sudarsih , 2019)

3
2.3 Cara mengembangkan konsep diri positif agar bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari
Salah satu cara mengembangkan konsep diri yang positif adalah melalui
komunikasi yang efektif. Indikator terpenting dari komunikasi yang efektif adalah berterus
terang, mendengar, dan merasakan perasaan orang lain. (Harjasuganda, 2008)

Berikutnya cara mengembangkan konsep diri positif adalah berusaha memperbaiki


sikap penerimaan terhadap diri sendiri, membangun keyakinan terhadap keputusan perilaku
diri sendiri, mengasah kemampuan untuk melakukan dan meraih apa yang diinginkan,
belajar unjuk diri dengan penampilan yang menggambarkan kekuatan diri dan sebanyak
mungkin menjalin hubungan dengan orang lain. (Ananta, 2014)
2.4 Komponen Konsep Diri
Komponen Konsep Diri
Konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri (Self ideal), Harga Diri (Self
esteem),Peran(SelfRool)danIdentitas(selfidencity).

a. Citra Tubuh (Body Image)


Body Image (citra tubuh) adalah sikap individu terhadap dirinya baik disadari maupun
tidak disadari meliputi persepsi masa lalu atau sekarang mengenai ukuran dan dinamis karena
secara konstan berubah seiring dengan persepsi dan pengalaman-pengalaman baru.

b. Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku
berdasarkan standar pribadi. Standar dapat berhubungan dengan tipe orang yang
diinginkan/disukainya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang diraih. Ideal diri akan
mewujudkan cita-cita ataupun penghargaan diri berdasarkan norma-norma sosial di masyarakat
tempat individu tersebut melahirkan penyesuaian diri.

c. Harga Diri
Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis
seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya.

d. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dapat diperoleh individu dari
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa individu dirinya berbeda dengan orang lain.
Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan memandang dirinya
berbeda dengan orang lain, dan tidak ada duanya.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
konsep diri yaitu semua pengetahuan mengenai aspek diri sendiri, baik itu pengetahuan
aspek fisik, aspek psikologis, dan aspek sosial yang didasarkan pada
pengalaman, interpretasi, serta interaksi dengan orang lain.

Pentingnya memahami konsep diri bagi setiap individu adalah untuk mengetahui serta
memahami persoalan yang ada pada dirinya serta lingkungannya. Untuk itu kita harus
mempunyai cara untuk mengembangkannya, yaitu dengan komunikasi yang efektif serta
memperbaiki sikap penerimaan terhadap diri sendiri, membangun keyakinan terhadap
keputusan, mengasah kemampuan, belajar unjuk diri dengan penampilan yang
menggambarkan kekuatan diri dan sebanyak mungkin menjalin hubungan dengan orang lain.

3.2 Saran
Sesuai dengan informasi yang telah disampaikan, maka individu disarankan untuk
mengetahui lebih lanjut bagaimana tentang dirinya sendiri dari segala aspek yang ada.

5
DAFTAR PUSTAKA

Ananta, E. (2014, April). Minat Wirausaha, Konsep Diri dan Kreativitas. Jurnal Psikologi
Tabularasa, p. 55.
Hariyadi, A., & Darmuki, A. (2019, Maret 20). Penguatan Muatan Lokal Bahasa Daerah sebagai
Pondasi Pendidikan Karakter Generasi Milenial. Prosiding Seminar Nasional, p. 283.
Harjasuganda, D. (2008). Pengembangan Konsep Diri yang Positif pada Siswa SD Sebagai Dampak
Penerapan Umpan Balik (Feedback) dalam Proses Pembelajaran Penjas. Jurnal Pendidikan
Dasar, p. 1.
Sudarsih , S. (2019). Pentingnya Konsep Diri Dalam Mensikapi Revolusi Jepang . Kiryoku Jurnal
Studi Kejepangan, p. 234.
Yusuf, R. N., Musyadad, V. F., Iskandar, Y. Z., & Widiawati, D. (2021). Implikasi Asumsi Konsep
Diri Dalam Pembelajaran Orang Dewasa. Eduktif Jurnal Ilmu Pendidikan, p. 3.

6
RESUME JURNAL KONSEP KEPRIBADIAN AL-GHOZALI UNTUK MENCAPAI HASIL
KONSELING YANG MAKSIMAL
Di dalam melakukan proses konseling seorang konselor perlu memahami dulu teori
kepribadian dari berbagai tokoh yang mengupas tentang teori kepribadian seperti al-Ghazali agar
hasil yang didapat dari proses konseling dapat tercapai dengan maksimal. Dalam tulisan ini penulis
mengurai kan tentang konsep kepribadian al-Ghazali sebagai bahan pertimbangan konselor dalam
memahami kepribadian individu untuk mempermudah proses konseling.
Konsep kepribadian menurut pemikiran al-Ghazali seperti; hakekat manusia, dorongan dan
emosi, struktur jiwa, tipologi kualitas insani, dan metode Perbaikan Akhlak (Konseling). Dari
keseluruhan konsep kepribadian al-Ghazali tersebut, yang menjadi perhatian penuh oleh seorang
konselor agar hasil konseling maksimal adalah dalam pengaplikasian metode perbaikan akhlak
seperti metode taat syariat, metode pengembangan diri dan metode kesufian.
Dewasa ini telah banyak hasil yang dicapai oleh para ahli psikologi dalam usaha untuk
menyusun teori kepribadian. Teori-teori kepribadian yang dikupas oleh para tokoh Islam memang
tidak sesistematis dan sekompleks teori kepribadian yang dikupas oleh para tokoh psikologi barat,
walaupun warisan keilmuan Islam pada masa lampau sebenarnya sudah memberikan kontribusi awal
bagi perkembangan teori kepribadian Islami.
Dalam pengertian umum atau kontemporer, kepribadian dikenal dengan istilah syakhshiyah
yang dapat disepadankan dengan personality. Istilah syakshiyah sendiri belum pernah ditemukan
dalam khazanah Islam klasik, namun padanan katanya (tidak berarti sama) dalam membahas tentang
kepribadian manusia dapat ditemukan dalam istilah akhlak.
Ada satu hal yang membedakan antara struktur kepribadian yang dikaji pada psikologi Barat
dengan yang ada di agama Islam, yaitu posisi ruh. Pada terminologi Islam struktur kepribadian
sebagaimana yang ada dalam teori psikoanalis dikenal dengan istilah jasad, ruh dan nafs.
Menyadari pentingnya konseling dengan pendekatan Islami, terutama bagi konselor dan
konseli yang beragama Islam, di mana kebutuhan dasar manusia adalah memperoleh ketentraman
hidup. Berangkat dari permasalahan bagaimana Islam menawarkan jalan untuk membantu sesama
manusia yang mengalami berbagai permasalahan psikologis dalam proses konseling, pemakalah
mengangkat tokoh seorang psikolog Islam dalam menguraikan teori kepribadian sebagai dasar atau
landasan untuk memahami kepribadian seseorang dalam menjalani proses bimbingan dan konseling
untuk hasil yang optimal yakni Al-Ghozali yang mana diantara sekian banyak tokoh-tokoh Islam
yang mumpuni dalam kajian kejiwaan, Al-Ghozali lah yang banyak mengupas konsep kejiwaan
secara rinci.
Dalam kedudukan yang tinggi dan terhormat itu ternyata beliau pernah mengalami rasa
skeptis dan sengketa batin berkepanjangan karena menyadari bahwa pekerjaan yang ditekuninya
sebagai pendidik sama sekali tidak didasari oleh niat ikhlas karna Allah, tetapi lebih didorong oleh
hasrat memperoleh kemasyuran dan kedudukan tinggi.
Sesudah itu tergeraklah hatinya utnuk menjalankan ibadah haji ke Makkah - Madinah dan
setelah selesai beliau pulang ke negeri kelahirannya, kota Thus dan di sana beliau tetap seperti biasa,
berkhalwat dan beribadah.
Setelah mengarungi Samudera kehidupan yang luas dan menyelami lautan ilmu yang sangat
dalam, beliau wafat di tanah kelahirannya, Taberan pada tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H bertepatan
dengan tanggal 19 Desember 1111 M. Seperti lazimnya para ilmuan dan ruhaniawan klasik lainnya,
pandangan-pandangan Imam Ghazali pun mencangkup berbagai ilmu pengetahuan yang ada pada
zamannya serta mengemukakan asas-asas ilmiah yang menarik perhatian para ilmuwan modern dan
ahli agama generasi kemudian yang menjadikannya sebagai bahan kajian.3 C. Kepribadian Kata
kepribadian berasal dari bahasa Inggris yaitu personality diambil dari bahasa Yunani yaitu prosopan
atau persona yang berarti topeng yang biasa dipakai dalam sebuah teater.

7
RESUME MAKALAH

Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang
kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang unik pada manusia, sehingga dapat
digunakan untuk membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya.
Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu
yangbersangkutan.
Perasaan individu bahwa ia tidak mempunyai kemampuan yang ia miliki. Padahal segala
keberhasilan banyak bergantung kepada cara individu memandang kualitas kemampuan yang
dimiliki. Memahami diri sendiri terlebih dahulu baru bisa memahami klien.
Konsep diri adalah manusia, dan manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik dan menerapkan
system terbuka serta saling berinteraksi. Manusia selaulu berusaha untuk mempertahankan
keseimbangan hidupnya. Keseimbangan yang dipertahankan oleh setiap individu untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Konsep diri merupakan pengetahuan individu mengenai diri, semakin positif konsep diri
individu, semakin positif individu melihat kemampuan diri dan pengetahuan mereka terhadap
lingkungan. Konsep diri memiliki peran sebagai alat evaluasi diri. konsep diri yaitu semua
pengetahuan mengenai aspek diri sendiri, baik itu pengetahuan aspek fisik, aspek psikologis, dan
aspek sosial yang didasarkan pada pengalaman, interpretasi, serta interaksi dengan orang lain.
Peranan penting konsep diri pada seseorang yaitu konsep diri dipahami sebagai pemelihara
keseimbangan dalam diri seseorang, konsep diri berpengaruh terhadap seseorang dalam
menginterpretasikan pengalamannya, konsep diri membawa pengaruh pada harapan seseorang
terhadap dirinya.

Indikator terpenting dari komunikasi yang efektif adalah berterus


terang, mendengar, dan merasakan perasaan orang lain.
Berikutnya cara mengembangkan konsep diri positif adalah berusaha memperbaiki sikap
penerimaan terhadap diri sendiri, membangun keyakinan terhadap keputusan perilaku diri
sendiri, mengasah kemampuan untuk melakukan dan meraih apa yang diinginkan, belajar unjuk
diri dengan penampilan yang menggambarkan kekuatan diri dan sebanyak mungkin menjalin
hubungan dengan orang lain.

Komponen konsep diri konsep diri terdiri dari Citra Tubuh (Body Image), Ideal Diri
(Self ideal), Harga Diri (Self esteem),Peran(SelfRool)danIdentitas(selfidencity).

Anda mungkin juga menyukai