Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas

Disusun oleh : Kelompok 1

1. Aufiyah Nur Azizah


2. Darminto

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, taufik dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang “
Keperawatan Anak” ini dengan baik, meskipun masih terdapat banyak kekurangan di
dalamnya. Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak
akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun,
saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan hingga
tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, dengan rendah hati saya
menerima kritik dan saran dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini di masa
yang akan mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun. Saya berharap semoga makalah sederhana yang saya susun ini mudah dipahami,
serta dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi bagi pembaca.Sebelumnya saya juga
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

PENDAHULUAN .................................................................................................1

BAB 1.....................................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan.........................................................................................................4

BAB 2.....................................................................................................................6

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. Diagnostik pada Anak.........................…....................................................6


B. Prosedur Perawatan Bayi....................……………....................................9

BAB 3....................................................................................................................13

KESIMPULAN ……............................................................................................13

Daftar Pustaka.......................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini keperawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat
mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa,
melainkan sebagai makhluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda
dengan orang dewasa. Dengan demikian juga keluarga, tidak lagi dipandang hanya
sebagai pengunjung bagi anak yang sakit, melainkan sebagai mitra bagi perawat
dalam menentukan kebutuhan anak dan pemenuhannya dalam bentuk pelayanan yang
berpusat pada keluarga (famili centred care atau asuhanyang teurapeutik. Setiap
perawat perlu memahami keperawatan pada anak selalu berpegang pada prinsip dasar
ini.
Prespektif keperawatan anak merupakan landasan nerpikir bagi seorang
perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperwatan terhadap klien anak
maupun keluarganya. Isi bahasan prespektif keperawatan anak mencakup
perkembangan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat anak. Jumlah
tenaga kesehatan terutama dokter dan bidan sangat sedikit, sementara epidemik terjadi
di banyak tempat dan tidak terkontrol. Selain itu, buku-buku informasi tentang
kesehatan anak sedikit. Pelayanan kesehatan yang dijalankan untuk anak hanya
terbatas pada daerah perkotaan dan dalam bentuk pelayanan keliling dan perawatan
tradisional. Statistik tentang status kesehatan anak tidak ada, padahal wabah penyakit
pada anak banyak terjadi, seperti cacar, flu, difteri, dan terjadi epidemik secara
perlahan, terutama karena penyakit TBC dan gangguan gizi.
Dengan demikian, pendidikan kesehtan untuk orang tua menjadi sangat
penting untuk dilakukan oleh perawat Kerjasama antara orangtua dan team kesehtan
dirasakan besar manfaatnya dan orang tua didorong untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan anaknya dan orangtua tidak hanya sekedar pengunjung bagi anaknya.
Beberapa bukti ilmiah menunjukkan pentingnya keterlibatan orang tua dalam
perawatan anaknya dirumah sakit. (Darbyshire, 1992 dan Carter & Dearmun, 1995).

B. Rumusan Masalah

4
1. Apa saja tahapan dalam diagnostik penyakit pada anak?
2. Bagaimana prosedur dalam perawatan bayi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam diagnostik penyakit pada anak
2. Untuk mengetahui prosedur-prosedur dalam perawatan bayi

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan
aktual maupun potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa.
Karena itu perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan
laboratorium.
1. Persiapan Sigmen Darah Untuk Pemeriksaan Golongan Darah
Tempat pengambilan darah untuk berbagai macam pemeriksaan laboratorium.
a. Perifer (pembuluh darah tepi)
b. Vena
c. Arteri
d. Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau daun telinga bagian bawah
e. Pada bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari kaki atau tumit
Bentuk pemeriksaan
a. Jenis/golongan darah
b. HB untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal
c. Hematokrit untuk mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah
d. Trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia dan trombosis
e. SGPT (serum Glumatik Piruvik Transaminase) untuk mendeteksi
adanyakerusakan hepatoseluler
f. Albumin untuk mendeteksi adanya gangguan hepar seperti luka bakar dan
gangguan ginjal
g. Asam urat untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar
2. Uji Bilirubin pada Anak

Untuk memastikan kadar bilirubin, perlu dilakukan pemeriksaan darah.


Pemeriksaan tersebut dilakukan beberapa hari pertama sejak bayi lahir. Hal ini
untuk mencegah kemungkinan terjadinya dampak yang berbahaya dan

6
mengancam keselamatan bayi. Bilirubin normal pada bayi memiliki kadar di
bawah 5 mg/dL setelah 24 jam kelahirannya. Namun, saat bayi baru lahir
memiliki kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL, penanganan belum segera diberikan
selang beberapa hari setelah kelahirannya. 80% kandungan bilirubin terbuat dari
pemecahan hemoglobin yang ada pada sel darah merah. Sementara, 20% dari
bilirubin tersusun atas sel darah yang rusak di dalam sumsum tulang belakang
serta protein yang ditemukan pada sel darah merah. Dalam kondisi normal,
pigmen ini berfungsi untuk membantu pengolahan lemak di tubuh. Jika tidak
memiliki jumlah bilirubin normal pada bayi, dalam artian terlalu tinggi, hal ini
menandakan gangguan di tubuh.

Kadar bilirubin normal pada bayi setelah 24 jam pertama kelahiran adalah
di bawah 5 mg/dL. Saat bayi baru lahir pigmen kuning melebihi kadar bilirubin
normal pada bayi, yaitu 5 mg/dL, dokter biasanya belum akan langsung
melakukan perawatan khusus. Dokter akan memantau terlebih dahulu selama
beberapa hari untuk melihat potensi penurunan nilai bilirubin secara perlahan dan
kembali normal. Perawatan pada bayi baru akan dilakukan apabila nilai
bilirubinnya sudah naik cukup drastis. Selain mengetahui angka bilirubin normal
pada bayi, berikut ini batas kadar bilirubin dalam darah yang memerlukan
perawatan sesuai usia bayi:

Usia kurang dari 1 hari: > 10 mg/dL


Usia 1-2 hari: > 15 mg/dL
Usia 2-3 hari: > 18 mg/dL
Usia lebih dari 3 hari: > 20 mg/dL
Kadar bilirubin normal pada bayi berbeda dengan orang dewasa. Sebab,
bilirubin pada bayi yang baru lahir akan mengalami kenaikan. Namun, kadar
tersebut akan menurun dan kembali normal dalam waktu 1-2 minggu setelah bayi
dilahirkan.
Bayi dengan kadar bilirubinnya melebihi kadar angka bilirubin normal
pada bayi, biasanya akan langsung dibawa ke ruang NICU atau ruang perawatan
intensif khusus bayi. Di ruangan tersebut, bayi akan menjalani beberapa
pemeriksaan lanjutan mengenai penyakit yang melatari kondisi ini sekaligus
menerima perawatan, seperti terapi sinar.
3. Pemeriksaan Rontgen Thoraks

7
pemeriksaan radiografi thorax adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan
menggunakan sinar-x untuk melihat kondisi organ yang berada di rongga dada
seperti jantung dan paru-paru. Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada orang
dewasa, tetapi juga dapat dilakukan pada anak-anak atau pediatrik. Pemeriksaan
radiografi thorax pediatrik pada dasarnya hampir sama dengan pemeriksaan
radiografi thorax pada orang dewasa. Tetapi penggunaan faktor eksposi kV rendah
(70-85) dan waktu pemaparan sependek mungkin (untuk mencegah gerakan) juga
harus diperhatikan. Termasuk golongan pediatrik jika pasien tersebut adalah bayi
dan anak anak usia 12-14 tahun. Menurut Long (2016), ada beberapa golongan
pediatric yaitu batita (0-3 tahun), usia sebelum sekolah (3-5 tahun). Rontgen
thorax atau dada merupakan prosedur pertama yang akan Anda lalui bila dokter
menduga adanya penyakit jantung atau paru pada diri Anda. Tes ini juga bisa
digunakan untuk memeriksa respons Anda terhadap pengobatan. Dokter akan
menyarankan rontgen thorax bila Anda memiliki gejala-gejala berikut:

 batuk yang tak kunjung sembuh


 nyeri dada karena cedera dada (adanya kemungkinan patah tulang
rusuk atau komplikasi paru) atau disebabkan masalah jantung
 batuk berdarah
 sesak napas
 Demam
4. Pengertian Ultrasonografi (USG)
Adalah suatu tehnik pemeriksaan radiologi dengan memanfaatkan
gelombang sekitamya (mesenterium, para aorta, para iliaka), keadaan usus-
usus,suara atau ultrasound yang dipancarkan melalui transducer ke organ
abdomen.
Tujuan
1) Untuk memperlihatkan struktur morfologis organ-organ abdomen, seperti:
hati, kandung empedu, pankreas, lien, ginjal, vesica urinaria, prostas, adneksa,
struktur vascular termasuk arteri dan vena. serta kelenjarbkeadaan uterus.
2) Penilaian dalam pemeriksaan ini meliputi struktur masing-masing organ
abdomen, struktur vasculer dan bilier (apakah terdapat batu atau endapan.
SOL atau kista, hematoma), pembesaran kelenjar atau bendungan pada sistem
urinarius (apakah terdapat cairan bebas atau ascites)

8
3) Untuk melihat dan mengamati kehidupan fetus sebelum kelahiran
4) Penilaian kehamilan meliputi posisi janin, letak plasenta, cairan
amnion,kelainan mayor janin, jumlah janin, umur kehamilan, taksiran partus,
berat janin, jenis kelamin, lilitan talipusat
5) Untuk melihat dugaan adanya kehmailan di luar uterus dan kehmailan
ektopik terganggu (KET) terutama ditujukan untuk melihat caurun bebas di
dalam cavum douglassi atau dalam rongga abdomen, kadang-kadang dapat
dilihat janin
6) Untuk kasus-kasus dengan infeksi pelvis diperlukan pemeriksaan USG
untuk melihat daerah adneksa (terdapat fokal abses seperti tubo ovarial abses,
dsb)

B. Prosedur Perawatan Bayi


1. Perawatan Bayi dalam Inkubator
Incubator perawatan adalah alat yang berfungsi untuk merawat bayi premature
atau mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR), dengan cara memberikan
suhu dan kelembapan yang stabil dan kebutuhan oxygen sesuai dengan kondisi
dalam kandungan ibu. Adapun nama lain dari baby incubator, diantaranya:
 Infant Incubator
 Cuff
 Pemanas Bayi

Baby incubator mempunyai sirkulasi yang terkontrol atau mempunyai


kelembaban relatif dan isolasi untuk melindungi bayi dari kontaminasi
udara dari luar. Hal ini diperlukan bagi bayi premature, karena sangat
rawan terhadap masalah pernapasan dan masalah masalah yang
bersangkutan dengan kesehatan bayi tersebut. Suhu yang dibutuhkan
dalamdperawatanmbayininixantaram32°Cm- m37°C.

Bagian-Bagian Inkubator

 Heater: Berfungsi untuk menghasilan suhu panas pada baby


incubator -Blower: Berfungsi untuk mendistribusikan panas ke
seluruh bagian alat
 Kontrol: Temperature dan kelembapan aliran udara

9
 Display/indicator: sebagai tampilan
 Alarm: Sebagai tanda apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
 Chamber: tempat bayi di inkubasi

2. Perawatan Bayi dengan Fototerapi


Fototerapi digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin serum pada
neonatus dengan hiperbilirubinemia jinak hingga moderat. Fototerapi. dapat
menyebabkan terjadinya isomerisasi bilirubin indirect yang mudah larut di
dalam plasma dan lebih mudah di ekskresi oleh hati ke dalam saluran empedu,
Meningkatnya foto bilirubin dalam empedu menyebabkan bertambahnya
pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat
dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus.
Prosedur
1. Pastikan bahwa tutup plastik atau pelindung berada pada posisinya. Hal ini
mencegah cedera pada bayi jika lampu pecah dan membantu menapis sinar
ultraviolet yang berbahaya
2. Hangkatkan ruangan tempat unit diletakkan, bila perlu, sehingga suhu
dibawah sinar adalah 28°C sampai 30°C.
3. Nyalakan unit, dan pastikan bahwa semua tabung fluoresen bekerja
4. Ganti tabung fluoresen yang terbakar atau yang berkedip-kedip
a. Catat tanggal tabung diganti dan ukur durasi total penggunaantabung
tersebut.
b. Ganti tabung setiap 2000 jam penggunaan atau setelah tiga bulan.
mana saja yang terlebih dahulu, walaupun tabung masih bekerja.
5. Gunakan seprai putih pada pelbet, tempat tidur bayi, atau inkubator. dan
letakkan tirai putih disekitar tempat area tempat unit diletakkan untuk
memantulkan sinar sebanyak mungkinkembali ke bayi.
3. Pemberian Nutrisi Melalui OGT
Pemasangan OGT adalah melakukan pemasangan selang (tube) dari
rongga hidung ke dalam lambung / gaster (Asmadi, 2008) (pada bayi dari
rongga hidung tetapi dari mulut). Pemberian nutrisi melalui oralgastrik adalah
pemberian nutrisi cair melalui selang yang dimasukan lewat mulut sampai ke
lambung.

10
Tujuan
a. Memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
b. Memberikan obat-obatan
c. Mencegah terjadinya kelelahan akibat menghisap pada bayi berat badan
lahir rendah
d. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang terdapat pada lambung
e. Mengirigasi karena perdarahan dalam lambung
(Asmadi, 2008)
Prosedur
Nutrisi cair dialirkan melalui selang dengan menggunakan spuit sesuai
kebutuhan cairan bayi tiap 2 jam sekali.
Waktu / Lama Pemakaian
Sampai bayi mampu menghisap dengan baik, berat badan cukup, dsb

4.Prosedur Memandikan Bayi

Memandikan bayi merupakan upaya yang dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi
bersih, terasa segar, dan mencegah kemungkinan infeksi (Hidayat, 2009).

1. Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas, seperti
sabun, sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan kapas untuk membersihkan mata,
handuk, popok, dan pakaian bersih dan air hangat
2. Cuci tangan dan pakai celemek
3. Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi, laluMemeriksa
air:
4. Periksalah suhu air dengan siku atau bagian dalam pergelangan tangan. Air tidak
boleh terlalu panas atau terlalu dingin jika anda ingin memeriksa air dengan
thermometer, suhu sebaiknya 29°C.
5. Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ketempat kotor
6. Bersihkan bokong dengan kapas bila bayi BAB
7. Angkat bayi dari tempat tidur: Tangan kanan memegang kaki, tangan kiri masuk
melalui kuduk, kemudian menuju ke ketiak
8. Masukkan bayi dalam baskom berisi air hangat

11
9. Bayi masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang kepala dan bahu
kiri bayi dengan tangan memegang lengan kiri bayi dan tangan kanan mengangkat
bokong, kepala berada di atas air.
10. Dengan menggunakan kapas depper / sisi handuk, seka mata menggunakan kapas
11. lembab dengan cara menghapus dari bagian dalam ke arah luar. Setiap mengusap
kapas harus diganti
12. Telinga bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas harus diganti
13. Cuci muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun setelah itu keringkan
dengan handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut handuk) Boleh menggunakan
sabun tetapi hati-hati karena sabun dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit
bayi
14. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor. • Kemudian
kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disahun kemudian bersihkan
15. dengan waslap sampai bersih. Bersihkan dengan washlap bersabun pada area
kepala dengan gerakan memutar,leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela bokong
bayi hingga rata. Bagian punggung dibersihkan dengan mengenti tangan kiri, dan
bayi dengan bagian muka bersandar pada lengan kanan dengan waslap basah
sampai bersih, lihat daerah-daerah lipatan jangan ada yang tersisa. Bokong,
perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah kontaminasi karena
daerah ini paling kotor. Angkat bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke
dalam bak mandi.
16. Letakkan kembali bayi diatas meja dengan alas handuk Kepala, badan dan
anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan waslap yang satunya (yang belum kena
sabun) dengan menggunakan tangan kanan.
17. Keringkan dengan handuk sampai ke sela-sela badan, Keringkan kepala bayi
diatas
18. meja dengan gerakan memutar. Gosok kepala dengan baby oil bila ada
kotorannya, beri minyak telon, baby oil dan talk Bila tali pusat belum lepas,
lakukan perawatan tali pusat
19. Pakaikan pakaian bayi

12
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Prespektif keperawatan anak merupakan landasan nerpikir bagi seorang
perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperwatan terhadap klien anak
maupun keluarganya. Isi bahasan prespektif keperawatan anak mencakup
perkembangan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat anak. Jumlah
tenaga kesehatan terutama dokter dan bidan sangat sedikit, sementara epidemik terjadi
di banyak tempat dan tidak terkontrol. Selain itu, buku-buku informasi tentang
kesehatan anak sedikit. Pelayanan kesehatan yang dijalankan untuk anak hanya
terbatas pada daerah perkotaan dan dalam bentuk pelayanan keliling dan perawatan
tradisional. Pemeriksaan diagnostik meliputi pengambilan darah, uji bilirubin,
rontegen thoraks dan USG, sedangkan perawaran bayi meliputi prosesdur perawatan
bayi di inkubator, fototerapi, pemberian nutrisi dan memandikan bayi.
B. SARAN
Jika ada saran terkait dengan makalah ini kami meminta maaf, dan saran dari
keritik dari pembaca sangat kami hargai karena dalam penulisan makalah ini pastinya
masih terdapat kekurangan dan kesalahan

13
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Wasiah, A., & Artamevia, S. (2021). Pelatihan Perawatan Bayi Baru Lahir. Journal Of
Community Engagement In Health, 4(2), 337-343.

Rohani, S. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Dan Keterampilan Ibu


Dalam Perawatan Bayi Di Ruang Nifas Rsud Lanto Dg Pasewang Kab.
Jeneponto. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 3(5), 41-50.

Mulyati, S., & Djamilus, F. (2017). Kelas Ibu Hamil Dan Perilaku Perawatan Bayi. Jurnal
Pendidikan Kesehatan, 6(1), 43-49.

Tarigan, R. M. (2012). Pengetahuan Ibu Tentang Penatalaksanaan Perawatan Bayi Bblr Di


Rumah Di Rskia Kota Bandung. Students E-Journal, 1(1), 30.

Website

https://id.scribd.com/document/319428647/MAKALAH-Perawatan-Bayi-Baru-Lahir

https://id.scribd.com/document/443145706/MEMANDIKAN-BAYI

https://www.academia.edu/38700737/
MAKALAH_PERAWATAN_BAYI_DENGAN_FOTOTERAPI_KEP._ANAK

14

Anda mungkin juga menyukai