Anda di halaman 1dari 33

Tugas Keperawatan Maternitas Mandiri

”Konsep keperawatan maternitas,konsep dasar keperawatan maternitas prenatal,konsep


dasar keperawatan bayi baru lahir,konsep asuhan keperawatan keluarga berencana”

DISUSUN OLEH:

Dedek Riahna Purba

Dosen : Magda Seringo-ringo SST.M.Kes

Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Santa Elisabeth Medan

T.A 2015/2016
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat tuhan YME,sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah tentang Keperawatan maternitas dengan “ Konsep keperwatan maternitas,konsep
keperawatan maternitas prenatal,konsep dasar keperawatan bayi baru lahir dan konsep asuhan
keperawatan keluarga berencana”ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai tugas keperawatan maternitas Adapun makalah ini kami
susun berdasarkan pengamatan kami dari yang ada kaitannya dengan makalah yang kami buat.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan dari pihak tertentu, oleh
karena itu kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing kami,
dan teman-teman kami yang telah membantu hingga selesainya makalah ini.Dalam penyusunan
makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahannya.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.

Disusun,07 April 2017


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

1.Konsep dasar keperawatan Maternitas

a.Program kesehatan ibu dan anak di Indonesia ……………………………………….


1.Pelayanan dan Jenis Indikator KIA……………………………………………………
2.Masalah-masalah kesehatan ibu dan anak…………………………………………….
B.Jurnal penelitian kesehatan reproduksi wanita dan laki-laki maternitas

2.Konsep dasar keperawatan maternitas prenatal(kehamilan)


a.Menggambarkan anatomi reproduksi wanita dan laki-laki………………………...
b.Menggambarkan bentuk panggul Gynekoidgik……………………………………...
c.Tabel pertumbuhan dan perkembangan janin trimester I-III………………………
d.Menjelaskan Estimasi rumus menghitung BTJ dalam kandungan………………..

3.Konsep Keperawatan Bayi Baru Lahir


a.Trend issu keperawatan baru lahir…………………………………………………...
b.masalah kesehatan yang sering di jumpai pada bayi baru lahir
c.upaya pelayanan/prinsip tindakan keperawatan dalam hal penanganan masalah kesehatan bayi
baru lahir

4.Konsep asuhan keperawatan keluarga berencana


a.trend issue jenis keluarga berencana………………………………………………….
b.masalah kesehatan dalam kontrasepsi dan upaya penanganan nya……………….
Kesimpulan……………………………………………………………………………….

Saran……………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTA
A.Konsep dasar keperawatan Maternitas

Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan


kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa
melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari
beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan
adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
(CHS/KIKI, 1993)

1.Program kesehatan ibu dan anak di Indonesia


Kesehatan ibu dan anak menjadi target utama dalam Tujuan pembangunan Milenium
(MDGs) tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu menurunkan angka kematian Anak dan
meningkatkan Kesehatan ibu. Program Kesehatanibu dan anak menjadi sangat penting karena
ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.Salah satu sasaran yang
ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000
kelahiran hidup, dan angka kematian neonatal 16 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat
ini sasaran tersebut belum tercapai.data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun2007 :
1. Angka kematian Neonatal di Indonesia sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup
2. Angka kematian Bayi 26,9 kematian/1000 kematian hidup
3. Angka kematian Balita sebesar 44 kematian/1000 kelahiran hidup
4. Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 228/100.000 kelahiran
hidup
Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2015 angka tersebut harus ditekan hingga
mencapai 102 kematian/100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk
mempercepat penurunan AKI, AKN, AKB, dan AKBAL.
2.Pelayanan dan Jenis Indikator KIA

1. Pelayanan antenatal :
Adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama masa kehamilannya
sesuai dengan standar pelayanan antenatal.
Standar minimal “5 T “ untuk pelayanan antenatal terdiri dari :

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


2. Ukur Tekanan darah
3. Pemberian Imunisasi TT lengkap
4. Ukur Tinggi fundus uteri
5. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan dengan ketentuan waktu
minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada triwulan kedua, dan minimal 2 kali
pada triwulan ketiga.

2. Pertolongan Persalinan
Jenis tenaga yang memberikan pertolongan persalinan kepada masyarakat:
a. Tenaga profesional : dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan
perawat.
b. Dukun bayi :

1. Terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga kesehatan yang
dinyatakan lulus.
2. Tidak terlatih : ialah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga kesehatan atau
dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
3.Masalah-masalah kesehatan ibu dan anak

a.Masalah kesehatan ibu

1. Ibu hamil kurang gizi Kurang Energi Kronis (KEK), yaitu istilah untuk kurang gizi
dalam waktu lama pada ibu hamil. Cara mengetahuinya adalah dengan mengukur
LILA (Lingkar Lengan Atas). Apabila LILA ibu hamil kurang dari 23,5 cm berarti
ibu hamil kurang gizi atau menderita KEK.
2. Gangguan akibat kurang yodium (GAKY) GAKY yaitu penyakit yang diakibatkan
karena orang tidak menggunakan garam beryodium dalam makanannya sehari-hari.
Akibatnya antara lain: kemampuan dan kecerdasan anak terhambat (IQ rendah),
pertumbuhan jasmani terhambat (kerdil, mengalami ketulian, pembengkakan kelenjar
gondok). Ibu hamil yang mengalami GAKY akan membahayakan jiwa bayinya.
3. Kematian ibu Kematian ibu merupakan istilah di bidang kesehatan. Artinya yaitu
kematian setiap ibu yang sedang hamil, bersalin, nifas sampai 40 hari sesudah
bersalin. Di luar saat kehamilan, persalinan dan 40 hari sesudah persalinan, dianggap
kematian biasa (tidak terrnasuk kematian ibu).
4. Kurang darah (anemia) Kurang darah (anemia) yaitu kekurangan zat besi, yang
terjadi karena orang kurang memakan sayuran, terutama yang berwarna hijau tua.
Kurang darah biasa terjadi pada siapa saja (wanita, pria, ibu hamil, ibu menyusui).
Kurang darah bagi ibu hamil akan membahayakan jiwa dirinya dan bayi yang
dikandung. Sedang bagi ibu yang menyusui, akan mengganggu pertumbuhan anak
yang sedang disusui. Gejala atau tanda anemia antara lain berkunang-kunang, lemah,
lesu, cepat lelah dan mengantuk, kuku dan wajah pucat. Anemia dapat dicegah
dengan makan makanan sumber hewani seperti telur, ikan, daging dan hati serta
makanan sumber nabati seperti kacang-kacangan dan sayuran berwarna. Bila perlu,
minum 1 tablet tambah darah setiap hari selama 90 hari.
5. Kawin muda Menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan
bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia
dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Sedangkan perkawinan usia
muda adalah perkawinan yang para pihaknya masih relatif muda, dimana kedua
belah pihak masih sangat muda dan belum memenuhi persyaratan– persyaratan yang
telah ditentukan dalam melakukan perkawinan (pihak pria belum mencapai umur 19
tahun dan pihak wanita belum mencapai umur 16 tahun).
6. Banyak anak Adalah jumlah anak lebih dari 2 atau 3 orang yang dimiliki oleh
seorang ibu (suatu keluarga) dengan jarak usia yang terlalu dekat.

b.Masalah kesehatan anak

Selain masalah-masalah yang timbul terkait dengan kesehatan ibu, kader juga perlu
mengetahui masalah-masalah kesehatan anak yang banyak ditemukan di Posyandu. Beberapa
masalah kesehatan anak adalah:

a.Gizi buruk

1)Marasmus:

a)Tampaksangat kurus.

b)Wajah seperti orang tua.

c)Cengeng dan rewel.

d)Rambut tipis jarang dan kusam.

e)Kulitkeriput.

f)Tulang igatampak jelas dan perutcekung.

g)Pantat kendur dan keriput.

h)Ototlengandantungkaimengecil.

Kwashiorkor:

a)Wajah bulat (moon face) dan sembap


b) Cengeng/rewel.

c)Tidak perduli terhadap lingkungan (apatis).

d) Rambut tipis, warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit.

e) Kedua punggung kaki bengkak.

f) Perut buncit.

g) Bercak kulit yang luas dan kehitaman/bintik kemerahan.

b. Kematian bayi Bayi lahir mati yaitu adalah semua janin mulai kehamilan 22 minggu
yang lahir dengan tanpa adanya tanda-tanda kehidupan. Apabila anak mati di bawah usia 12
bulan, disebut kematian bayi, sedangkan anak mati di bawah 5 tahun disebut kematian balita.

c. Lumpuh (polio)

1) Penyakit yang disebabkan virus polio.

2) Hampir sebagian besar penyakit polio tanpa gejala atau gejala ringan seperti flu, diare
ringan, sebagian

d. Batuk rejan (Pertusis)

1) Adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh

kuman pertusis.

2) Gejalanya mula-mula seperti flu biasa, makin lama batuknya makin hebat, terus
menerus, dan cepat,

e. Tetanus

Penyakit yang disebabkan oleh racun yang dikeluarkan oleh kuman tetanus, yang masuk
melalui luka atau perawatan tali pusat bayi yang tidak baik.
1) Gejala penyakit ini adalah kejang seluruh tubuh yang berulang selama beberapa
menit, rahang terkunci dan balita (mulut mencucu untuk bayi), kaku leher, sulit menelan, dan
kaku otot perut.

f.Campak
Campak biasa dikenal masyarakat dengan sebutan tampek (Jawa Barat) atau gabag (Jawa) yaitu
penyakit yang ditandai dengan demam dan bercak kemerahan pada wajah atau tubuh terutama
menyerang anak-anak. Campak disebabkan oleh virus campak. Gejala yang muncul yaitu:

1) Demam atau panas tinggi.

2) Timbul bercak kemerahan pada wajah atau tubuh.

3) Disertai batuk dan atau pilek.

g. Diare

Diare adalah berak encer atau bahkan dapat berupa air saja (mencret) biasanya lebih dari
3 kali.

Penyebab diare:

1) Makanan/minuman yang tercemar kuman penyakit, basi, dihinggapi lalat, dan kotor.

2) Minum air mentah/tidak dimasak.

3) Botol susu dan dot yang tidak bersih.

h. Anak belum bisa berjalan

Seorang anak dikatakan belum bisa berjalan adalah apabila sudah mencapai usia 12
bulan tetapi masih belum mampu untuk belajar berjalan baik secara mandiri ataupun
berpegangan dengan tanpa adanya gangguan fisik.

i. Anak belum bisa berbica


Umumnya anak sudah belajar bicara pada usia 9—12 bulan dengan mengucapkan kata
“ma..ma.., pa..pa..” dan akan berkembang terus sampai dengan mengucapkan kata yang lebih
jelas. Apabila sampai usia tersebut anak belum dapat mengeluarkan kata-kata maka dapat
dikatakan anak belum dapat bicara.Namun, pertumbuhan dan perkembangan anak terkait dengan
kemampuan bicara dan berjalan perlu tetap mendapatkan perhatian dan pemantauan lebih lanjut
sehingga dapat ditegakkan diagnosa yang lebih tepat oleh dokter ahli.

B.Jurnal penelitian kesehatan reproduksi wanita dan laki-laki maternitas

2.Konsep dasar keperawatan maternitas prenatal(kehamilan)

Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan


kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien,
keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan
sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya
untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
(Auvenshine & Enriquez, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional
berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses
konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997)
a.Menggambarkan anatomi reproduksi wanita dan laki-laki

1. Organ reproduksi wanita


2. Organ reproduksi laki-laki
b.Menggambarkan bentuk panggul Gynekoidgik

Bentuk-bentuk Panggul Wanita


Menurut Caldwell-Moloy ada 4 bentuk panggul :
a. Panggul Gynecoid : bentuk panggul ideal, bulat dan merupakan jenis
panggul tipikal wanita
b. Panggul Android : bentuk PAP seperti segitiga, merupakan jenis jenis panggul tipikal
pria.
c. Panggul Antropoid : bentuk PAP seperti elips, agaklonjong seperti telur.
d. Panggul Platipeloid : bentuk PAP seperti kacang atauginjal, picak, menyempit arah muka
belakang.
c.Menggambarkan peredaran darah janin

Mekanisme Peredaran Darah Janin

Darah janin didapat dari Ibu dan dialirkan dari Ibu ke janin melalui plasenta untuk
kemudian diteruskan ke seluruh tubuh janin melalui vena yang terdapat di umbilikus. Peredaran
darah janin digambarkan langsung sebagai berikut :
Keterangan gambar :
Mula-mula darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta masuk ke janin
melalui vena umbilikus yang bercabang dua setelah memasuki dinding perut yaitu :
a. Cabang yang kecil bersatu dengan vena porta, darahnya beredar dalam hati dan kemudian
diangkut melalui vena hepatika ke vena cava inferior.
b. Cabang satunya lagi duktus venosus arantii yang langsung masuk ke dalam vena cava
inferior.Darah dari vena cava inferior masuk ke atrium kanan dan sebagian besar darah
dari atrium kanan akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil
darah dari atrium kanan masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang
berasal dari vena cava superior.Darah dari ventrikel kanan ini dipompakan ke paru-paru
melalui arteri pulmonalis, karena adanya tahanan dari paru-paru yang belum
mengembang maka darah yang terdapat pada arteri pulmonalis sebagian akan dialirkan
ke aorta melalui duktus arteriosus bothalli dan sebagian kecil akan menuju paru-paru dan
selanjutnya ke atrium sinistra melaui vena pulmonalis.Sementara itu darah yang terdapat
pada atrium kiri kemudian dialirkan ke ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh
melaui aorta guna memberikan oksigen dan nutrisi bagi tubuh bawah. Cabang aorta
bagian bawah ini menjadi 2 (dua) arteri hipograstika interna yang mempunyai cabang
arteri umbilikalis. Darah yang miskin nutrisi dan banyak karbondioksida serta sisa
metabolisme akan dikembalikan ke plasenta melalui arteri umbilikalis ke plasenta melalui
arteri umbilikalis untuk diteruskan ke ibu.
c.Tabel pertumbuhan dan perkembangan janin trimester I-III

d.Menjelaskan Estimasi rumus menghitung BTJ dalam kandungan

Rumus Taksiran Berat Janin (TBJ)

Taksiran berat janin dianggap penting pada masa kehamilan karena pertumbuhan janin
intrauterine berlangsung tidak konstan, yaitu berlangsung cepat pada awal masa kemudian
melambat seiring bertambahnya usia kehamilan dan berhubungan dengan meningkatnya risiko
terjadinya komplikasi selama persalinan pada ibu dan bayi seperti berat lahir rendah atau berat
lahir berlebih. Ibu yang sehat akan melahirkan bayi sehat. Salah satu factor yang mempengaruhi
terhadap kesehatan ibu adalah keadaan gizi ibu.
Pada penelitian ini status gizi ibu dinilai dari ukuran lingkar lengan atas (LLA) ibu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan akurasi taksiran berat janin dengan rumus
Lohnson dibandingkan dengan berat lahir actual pada ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi
buruk berdasarkan lingkar lengan atas.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi non eksperimental dengan pendekatan
cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu hamil inpartu di
klinik bersalin di Yogyakarta yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis statistik
yang dipakai adalah analisis chi square.Dari hasil analisis data, didapatkan hasil pada status gizi
p=0.603 (p0.05); OR=1,6 (OR1).Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada
perbedaan akurasi antara ibu hamil gizi baik dan ibu hamil gizi buruk.
Tinggi Fudus Uteri
Tinggi fudus adalah jarak antara tepi atas simfisis pubis dan p[uncak fudus uteri.
Pemeriksaan fudus dilaksanankan saat utereri sedang tidak dalam keadaan kontraksi, bias dengan
cara manual atau menggunakan pita lila
Pemeriksaan fudus uteri bertujuan untuk menentukan usia kehamilan, menentukan
tafsiran berat janin apakah ada hambatan pertumbuhan janin atau tidak.

Secara umum persalinan pervaginam dapat dilakukan jika memenuhi tiga faktor utama:
1. Power. (His ditambah kemampuan ibu mengejan)
2. Passage (Jalan lahir)
3. Passanger (Janin,plasenta, dan selaput ketuba
Berat janin yang berlebih kadang menjadi kendala bagi para bidan yg akan menolong persalinan
per vaginam. Disini coba kami sampaikan :rumus menghitung berat janin dalam
uterus(rumusLohnson) dan rumus hodge.
RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
1. LOHNSON
 Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
 Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
 Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
 Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
2. HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
 HODGE I: N = 13 bila kepala belum melewati PAP
 HODGE II: N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
 HODGE III: N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ = (TFU-13) x 155
= (26-13) x 155
= 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ = (TFU-13) x 155
= (30-13) x 155
= 2636 gram
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya akan meleset , karena
faktor sbb:

 Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam menentukan lokasi
fundus uteri.
 Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg berbeda akan
menentukan besarnya janin.

3.Konsep Keperawatan Bayi Baru Lahir

1. Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
pertama kelahiran.
2. Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4
minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu.
3. Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000
gram.
4. Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500
– 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital
(cacat bawaan) yang berat.
5. (Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal
neonatal.YBP_SP.Jakarta)
a.Trend issu keperawatan baru lahir

1. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas


a. Masalah
b. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi kematian pada bayi disebabkan oleh
penyakit menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut
paling banyak korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta
anak diare (15 persen, 1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
c. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
d. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB
e. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam
meninggal oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes
RI,Dirjen Binkesmas, 2004)
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor
reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab
komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun
pencegahannya terbukti sulit.

Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan
perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang
kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa,
solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997).

a. Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang
perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks adalah adalah risiko
seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas kematian perempuan atau ibu
sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah
pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang
lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas. Tingginya kematian ibu sebagian
besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke
fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor
seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
b. Penyakit menular seksual Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi
yang dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual..
Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki
risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok
ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati seperti
gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain,
seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh
virus, tidak dapat disembuhkan.
c. Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan
dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore
seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat
berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks
dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan

b.Masalah kesehatan yang sering di jumpai pada bayi baru lahir

1. Kotoran pada mata bayi/belekan


Mata bayi baru lahir tidak selalu nampak bersih, terkadang mengeluarkan kotoran
berwarna putih dan berselaput, mirip seperti belekan. Kondisi seperti ini mengakibatkan
keadaan yang tidak nyaman bagi bayi, menghambat aliran air mata bayi, bayi kesulitan
membuka matanya dan lain sebagainya.
2. Ruam pada kulit
Ruam pada bayi bisa disebabkan karena udara dan penggunaan popok. Kulit bayi baru
lahir sangat halus, sensitif dan rentan terhadap perubahan suhu yang ekstrim, terlalu
panas atau terlalu dingin.
3. Sesak nafas pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir dapat mengalami sesak nafas yang ditandai dengan frekuensi nafas yang
tinggi, mengeluarkan suara yang tidak biasa seperti mendengkur yang sangat keras, dapat
berakibat fatal jika wajah bayi sampai membiru.
4. Kolik
Kolik atau bayi yang terus menerus menangis selama berjam-jam. Menangis adalah
bahasa bayi dalam berkomunikasi.
5. Muntah atau gumoh
Muntah atau gumoh adalah hal yang wajar dialami oleh semua bayi, terutama bayi baru
lahir. Hal ini disebabkan karena adanya kelebihan lendir di perut bayi karena volume
lambung bayi masih kecil dan klep penutup lambung bayi belum terbentuk dengan
sempurna.
6. Demam
Demam bukanlah suatu penyakit, tetapi suatu tanda sistem pertahanan tubuh yang sedang
aktif bekerja.
7. Infeksi tali pusat
Tali pusat adalah sumber makanan dan oksigen bagi bayi selama masih dalam
kandungan. Setelah lahir ke dunia, bayi tidak lagi bergantung pada tali pusat dan sudah
semestinya tali pusat ini dipotong. Perawatan tali pusat harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak terjadi infeksi.
8. Diare
Bayi baru lahir normalnya mengeluarkan feces kehitaman dan agak lembek, ini karena
bawaan dari lahir atau sisa-sisa makanan dari plasenta.
9. Kejang
Kejang dapat ditemui pada bayi baru lahir yang menandakan adanya suatu penyakit pada
sistem syaraf pusat (SSP), kelainan metabolik dan adanya penyakit lainnya. Kejang pada
bayi sulit dikenali dan dibedakan antara gerakan reflek bayi (gerakan refleks moro)
dengan kejang itu sendiri.
10. Kuning
Kuning pada bayi atau ikterus atau jaundice adalah keadaan yang dialami oleh 80% bayi
baru lahir. Kuning terjadi karena kadar bilirubin yang terlalu tinggi dalam darah.
Bilirubin adalah pigmen kuning yang dihasilkan oleh pemecahan hemoglobin (Hb) yang
terjadi di dalam hati (liver).
c.Upaya pelayanan/prinsip tindakan keperawatan dalam hal penanganan masalah
kesehatan bayi baru lahir

a. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

Pengertian Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Bayi baru lahir normal ( BBLN ) adalah bayi
yang baru lahir dengan usia kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm )
yaitu 36-40 minggu. (Mitayani, 2010). Menurut Saifuddin, (2002) dalam ( Rahma blog : 2009 )
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga
kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah
lahir.Pelaksana pelayanan kesehatan bayi

1. Kunjungan bayi satu kali pada umur 29 hari – 2 bulan


2. Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5 bulan
3. Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8 bulan
4. Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11 bulan

Kunjungan bayi bertujuan untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan
dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat
pertolongan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan
pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulusi tumbuh
kembang. Dengan demikian hak anak mendapatkan pelayanan kesehatan terpenuhi. Pelayanan
kesehatan tersebut meliputi :

1. Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1, 2,3, 4, DPT/HB 1, 2, 3, Campak)


sebelum bayi berusia 1 tahun

2. Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDDTK)

3. Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11 bulan)

4. Konseling ASI ekskulusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda –tanda sakit dan
perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan Buku KIA
5. Penanaganan dan rujukan kasus bila di perlukan Tenaga kesehatan yang dapat
memberikan pelayanan kesehatan bayi adalah dokter spesialis anak, dokter, bidan dan perawat.

b. Jenis Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir

Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir mengacu pada pedoman Asuhan Persalinan Normal
yang tersedia di puskesmas, pemberi layanan asuhan bayi baru lahir dapat dilaksanakan oleh
dokter, bidan atau perawat. Pelaksanaan asuhan bayi baru lahir dilaksanakan dalam ruangan yang
sama dengan ibunya atau rawat gabung (ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar, bayi berada
dalamjangkauan ibu selama 24 jam).Asuhan bayi baru lahir meliputi:

1. Pencegahan infeksi (PI)

2. Penilaian awal untuk memutuskan resusitasi pada bayi

3. Pemotongan dan perawatan tali pusat

4. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

5. Pencegahan kehilangan panas melalui tunda mandi selama 6 jam, kontak kulit bayi dan ibu
serta menyelimuti kepala dan tubuh bayi.

6. Pencegahan perdarahan melalui penyuntikan vitamin K1 dosis tunggal di paha kiri

7. Pemberian imunisasi Hepatitis B (HB 0) dosis tunggal di paha kanan

8. Pencegahan infeksi mata melalui pemberian salep mata antibiotika dosis tunggal

9. Pemeriksaan bayi baru lahir

10. Pemberian ASI eksklusif

c. Bentuk Esensial Pelayanan kesehatan pada bayi adalah:

1. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) IMD adalah memberikan pelayanan


kesehatan pada anak dengan mendekapkan bayi diantara kedua payudara ibunya segera
setelah lahir. Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah lahir dengan
meletakkan bayi di dada atau perut dan kulit bayi melekat pada kulit ibu (skin to skin
contact) setidaknyaselama 1-2 jam sampai bayi menyusui sendiri. (mitaya, 2010 : 23) Hal
ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang menyerang bayi, karena
kandungan antibodi yang ada pada colostrom dan ASI. Setelah bayi lahir dan tali pusat
dipotong, segera letakkan bayi tengkurap di dada ibu, kulit bayi kontak dengan kulit ibu
untuk melaksanakan proses IMD.

Langkah IMD pada persalinan normal (partus spontan):

1) Suami atau keluarga dianjurkan mendampingi ibu di kamar bersalin

2) Bayi lahir segera dikeringkan kecuali tangannya, tanpa menghilangkan vernix,


kemudian tali pusat diikat.

3) Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi ditengkurapkan di dada ibu dengan kulit
bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi puting susu ibu. Keduanya diselimuti
dan bayi diberi topi.

4) Ibu dianjurkan merangsang bayi dengan sentuhan, dan biarkan bayi sendiri mencari
puting susu ibu.

5) Ibu didukung dan dibantu tenaga kesehatan mengenali perilaku bayi sebelum
menyusu.

6) Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu minimal selama satu jam, bila
menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, biarkan bayi tetap di dada ibu sampai 1 jam

7) Jika bayi belum mendapatkan putting susu ibu dalam 1 jam posisikan bayi lebih dekat
dengan puting susu ibu, dan biarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu selama 30 menit.

4.Konsep asuhan keperawatan keluarga berencana


Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang
paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan
perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya
jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat
diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita
atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi (Depkes RI, 1998).

a.Masalah kesehatan dalam kontrasepsi dan upaya dalam penanganan nya

1. Metode kontrasepsi

a. KB Suntik : Metode Keluarga Berencana ini dapat menghalangi ovulasi (masa subur),
mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental, menghambat sperma dan menimbulkan
perubahan pada rahim. Cara kerja KB suntik pun dapat mencegah terjadinya pertemuan
sel telur dengan sperma dan mengubah kecepatan transportasi sel telur.
b. Suntikan Keluarga Berencana terbagi menjadi suntik perbulan atau suntikan terpadu,
contohnya dan suntikan per tiga bulan (suntikan progestin). Suntikan progestin (Depo
Provera atau Niisterat) atau suntikan yang diberikan tiap dua atau tiga bulan sekali ini
aman untuk ibu menyusui atau yang tidak boleh menggunakan tambahan estrogen.
Suntikan progestin lebih menyebabkan perubahan seputar haid dan berat badan
bertambah.
c. Suntikan perbulan atau suntikan terpadu, mengandung hormon progestin dan estrogen.
Jika Anda ingin siklus haid tetap teratur dapat menggunakan kontrasepsi ini. Sayangnya,
suntikan ini sulit diperolah dan biayanya mahal dibandingkan suntikan progestin.
d. Suntikan terpadu memiliki efek samping yang sama dengan pil KB terpadu, serta
dilarang dipakai oleh ibu menyusui. Anda bisa menghentikan metode ini kapan saja,
namun baru bisa hamil satu tahun kemudian bahkan lebih, demikian pula haid akan
kembali normal setelah jangka waktu itu. Namun ada sebagian perempuan yang
mendapat haid serta hamil dalam waktu lebih cepat dari itu.Selain menjadi kontrasepsi
sementara yang paling baik, suntikan ini juga telah mengurangi angka kegagalan kurang
dari 0,1% per tahun.
e. Suntikan Keluarga Berencana tidak mengganggu kelancaran ASI, kecuali Anda
menggunakan suntikan terpadu. Alat kontrasepsi ini juga dapat melindungi Anda dari
anemia, dan memberikan perlindungan pada radang panggul. KB suntik memiliki reaksi
sangat cepat (kurang dari 24 jam), dapat digunakan perempuan di atas 35 tahun, serta
tidak menimbulkan ketergantungan, namun Anda harus rajin kontrol setiap 1, 2 atau 3
bulan.
f. Kerugian penggunaan KB suntik ialah Anda akan mengalami gangguan haid, dimana
siklus haid bisa memendek atau memanjang, pendarahan banyak atau sedikit, spotting,
sampai tidak haid sama sekali. KB suntik pun tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu,
naiknya berat badan, terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian,
dan jika digunakan dalam jangka panjang dapat terjadi perubahan pada lipid serum,
menurunkan densitas tulang, serta keringnya vagina yang dapat menurunkan libido,
gangguan emosi, sakit kepala, dan jerawat.

2. Pil KB

a. Komposisi Pil KB Andalan berbentuk kemasan untuk dikonsumsi selama 28 hari. Terdiri
dari 21 tablet pil berwarna kuning yang setiap tabletnya mengandung 0.15 mg
Levonorgestrel (hormon Progestin) dan 0.03 mg Etinilestradiol (hormon Estrogen) dan 7
tablet salut gula berwarna putih yang tidak mengandung hormon.
b. Mekanisme KerjaPil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah
diproduksi oleh indung telur sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang
terkandung dalam pil KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga
mempersulit sel sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan
menebalkan dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan.
c. Kualitas Apabila digunakan secara rutin dan tepat waktu, Pil KB Andalan 99,7% ampuh
mencegah kehamilan. Kualitas telah memenuhi standard internasional , Membantu
mencegah kehamilan di luar rahim, kanker indung telur, kanker rahim, kista dan kanker
payudara.
d. Hormon yang terkandung pada setiap pil merupakan perpaduan bahan yang sangat baik,
sehingga kandungan hormon dan komposisi zat disetiap pil adalah sama. Hal ini tentu
sangat berpengaruh untuk meminimalisasi kemungkinan efek samping dan meningkatkan
efektifitas kerja dari pil ini.
e. Keunikan Setiap produk tentu saja memiliki keunikan. Pil KB Andalan memiliki juga
memiliki keunikan, antara lain:

 Efek samping rendah


 Nyaman
 Menjaga siklus haid agar lebih teratur
 Menjaga kestabilan berat badan
 Menjaga kesehatan kulit
 Kandungan hormon rendah
 Kembali subur dengan cepat

Efek Samping Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan
sementara dan terjadi di awal pemakaian seperti:

 Mual
 Sakit kepala ringan
 Pada masa 3 bulan pertama mungkin akan terjadi spotting diantara masa haid

Perhatian : Pada umumnya, efek samping yang mungkin terjadi bersifat individual dan sementara
dan terjadi di awal pemakaian seperti:

 Pil KB Andalan diminum di hari pertama haid


 Pil KB Andalan harus diminum satu tablet setiap hari pada waktu yang sama untuk
mengurangi kemungkinan efek samping
 Pil KB Andalan tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit kelamin dan
HIV/AIDS
 Bila lupa minum 1 butir pil hormonal (berwarna kuning) maka harus minum 2 butir pil
hormonal segera setelah Anda mengingatnya
 Apabila lupa meminum 2 butir atau lebih pil hormonal (berwarna kuning), maka dalam 7
hari gunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual atau hindari hubungan
seksual selama 7 hari
 Apabila lupa meminum 1 butir pil pengingat (berwarna putih) maka buang pil pengingat
yang terlupakan .

3. IUD / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Komposisi Batang plastik berbentuk T berukuran 3 cm dengan balutan tembaga seluas


kurang lebih 380 mm2. Mekanisme Kerja IUD Andalan akan mencegah pelepasan sel telur
sehingga tidak akan terjadi pembuahan. Selain itu mengurangi mobilitas sperma ag`r tidak dapat
membuahi sel telur serta mencegah sel telur yang telah dibuahi menempel pada dinding Rahim
Kualitas IUD Andalan efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang sesuai
dengan prosedur oleh bidan atau dokter terlatih.

Keunikan

 Sangat murah dan efisien karena cukup sekali pemakaian yang dibantu oleh tenaga medis
 Pilihan kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang minim efek samping
 Efektif mencegah kehamilan selama 10 tahun
 Cepat mengembalikan kesuburan, sehingga dapat segera hamil jika diinginkan
 Tidak mempengaruhi produksi dan kualitas ASI
 Efektif mencegah kehamilan ektopik

Efek Samping : Secara umum, efek samping yang timbul tidak akan bersifat permanen. Efek
samping hanya akan bersifat sementara tergantung dari penerimaan tubuh terhadap IUD. Efek
samping yang bersifat sementara tersebut antara lain:

 Perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama pemakaian


 Pembengkakan panggul bisa terjadi setelah terkena infeksi penyakit kelamin
 Tidak memberikan perlindungan terhadap IMS dan HIV dan AIDS

Perhatian
 Anda hanya perlu sekali dalam setahun untuk datang ke dokter atau bidan untuk
memeriksakan keberadaan IUD Anda
 Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis yang telah dilatih
 IUD dapat dipasang segera setelah melahirkan, setelah plasenta keluar
 Kapan saja bisa dipasang tidak harus sedang haid asalkan Anda tidak sedang hamil

4. Implan

implant adalah obat kontrasepsi yang berbentuk seperti tabung kecil, sebesar korek api-
lah kira-kira.Didalamnya terkandung hormon progesteron yang akan dikeluarkan sedikit demi
sedikit.

Dosis : Norplant terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levornorgestrel
sebanyak 36 mg. Sedang Implanon terdiri 1 kapsul silastik yang berisi etonogestrel sebanyak 68
mg, yang dilepas tiap hari kurang lebih 30 microgram/hari

Cara kerja Implant : Dengan disusupkannya 6 kapsul/1 kapsul silastik implant di bawah
kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah leveonorgestrel ke dalam darah melalui
proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silastik. Besar kecilnya levonogestrel
yang dilepas tergantung besar kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding
kapsul tersebut. Satu set Implant yang terdiri dari 6 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 5
tahun. Sedang Implanon yang terdiri dari 1 kapsul dapat bekerja secara efektip selama 3 tahun.

Cara kerja dalam pencegahan kehamilan.

Dengan dilepaskannya hormon levonargestrel secara konstan dan kontinyu maka cara
kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya terdiri atas 3 mekanisme dasar yaitu

1.Menghambat terjadinya ovulasi

2.Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi

3.Mempertebal lendir serviks


4.Menipiskan lapisan endometrium.

Efektifitas

Sangat tinggi, kegagalannya teoritis 0,2%, dalam praktek 1 – 3%.

Keuntungan Implant :

1.Tidak menekan produksi ASI

2.Praktis, efektif

3.Tidak ada faktor lupa

Masa pakai panjang

1.Membantu mencegah anaemia

2.Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan

3.Dapat digunakan oleh ibu yang tidak cocok dengan hormon estrogen.

Kekurangan Implant :

1.Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih

2.Petugas kesehatan harus dilatih khusus

Efek samping.

Pada dasarnya keluhannya sama dengan kontrasepsi suntik yaitu :

1.Gangguan haid

2.Jerawat

3.Perubahan libido
4.Keputihan

5.Peubahan berat badan

6.Bila terjadi hal-hal tersebut diatas konsultasikan kepada dokter anda untuk memperoleh
konseling dan penanggulangan.
KESIMPULAN

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional


yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan
(terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme,
keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki
komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai
kode etik keperawatan, dan dengan persetujuan dari pasien dan keluarga sesuai dengan
kemampuan sosial ekonomi masing- masing. Di indonesia masih rendah peran profesi
keperawatan maka dari itu , maka solusi yang harus ditempuh dalam keperawatan maternitas
untuk tercapainya mutu pelayanan kesehatan yang yang berdampak positif yaitu Pengembangan
pendidikan keperawatan, Memantapkan system pelayanan perawatan professional,
Penyempurnaan organisasi keperawatan.

SARAN

Marilah kita bersama- sama belajar dengan sungguh- sungguh di dalam dunia pendidikan
tinggi keperawatan supaya menghasilkan tenaga keperawatan professional yang mampu
mengadakan pembaharuan dan perbaikan mutu pelayanan/asuhan keperawatan, serta penataan
perkembangan kehidupan profesi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam Milenium Development
Goals (Mdgs).Yogyakartanuha Medika.
Emily Slone Mckinney, Dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.
Kementerian Kesehatan RI, Buku Panduan Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi,
Jakarta, 2011
Deitra Leonard Lowdermik, Dkk. 1999. Maternity Nursing, Fifth Edition. St.Louis: Mosby.
Setiadi. 2007. Anatomi Dan Fisiologi Manusia. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC, 2001; 76-2.
JPNKR-POGI.2002.Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal. YPBSP.
Varney Hellen, M. Kriebs Jam.2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan: 2. Penerbit Buku
Kedokteran EGC: Jakarta.
Sarwono, Prawiroharjo.2009. Ilmu Kebidanan Dan Kandungan.
Safitri Maya. 2011. Buku Ajar Askeb II Persalinan.
Saifuddin, A.B, 2004, Buku Acuan Nasional Pelayanan Maternal Dan Neonatal : Jakarta.
Depkes RI, 1992 Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga
Saifudin Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Neonatal.YBP_SP.Jakarta
Behrman. Kliegman. Arvin. (2000). Ilmu Kesehatan Anak (Nelson Textbook Of Pediatrics).
EGC. Jakarta.
Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, 2008. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. Jakarta 2008.

Anda mungkin juga menyukai