Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR K3,

RESIKO, DAN HAZARD

ANINDA IKA P
2111025
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 Ilmu terapan yang bersifat multi disiplin, bidang
yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek.
 Menurut America Society of safety and
Engineering (ASSE) K3 diartikan sebagai
bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah
semua  jenis kecelakaan yang ada kaitannya
dengan lingkungan dan situasi kerja.
Kesehatan kerja bersifat medis
Kesehatan kerja bersifat medis dan sasarannya adalah manusia
atau pekerja. Kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat
mempengaruhi kesehatan para pekerja seperti (Simajuntak, 1994):
1. Kurangnya pencahayaan yang mengakibatkan sakit mata.
2. Tidak adanya sistem sirkulasi udara sehingga debu-debu atau
partikel-partikel kecil akan mengganggu sistem pernapasan
pekerja.
3. Pekerja yang bekerja dengan menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya.
4. Tingkat kebisingan yang melebihi batas ambang pendengar
yang dapat mengakibatkan ketulian.
Pencegahan
Kondisi di atas memerlukan pencegahan dengan
melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Pemeriksaan pekerja secara berkala.
b. Memberikan keterangan prosedur kerja sebelum
bekerja.
c. Pembuatan ventilasi yang baik.
d. Mengubah cara-cara kerja yang dapat menyebabkan
penyakit kerja.
e. Pemakaian alat-alat pelindung diri secara teratur dan
disiplin untuk menghindari resiko kecelakaan kerja.
Risiko
Risiko adalah kombinasi dan
konsekuensi suatu kejadian yang
berbahaya dan peluang terjadinya
kejadian tersebut.
Potensi bahaya yang mengakibatkan risiko langsung
pada keselamatan
1. Kategori ini berkaitan dengan masalah atau kejadian yang
memiliki potensi menyebabkan cidera dengan segera.
Cidera tersebut biasanya disebabkan oleh kecelakaan
kerja. Ini biasanya terjadi ketika risiko yang tidak
dikendalikan dengan baik. Saat prosedur kerja aman tidak
tersedia atau sebaliknya tetapi tidak diikuti. Sebagai
contoh:  
 alat berat jatuh menimpa kaki pekerja dan mengakibatkan
patah tulang;
 posisi papan perancah tidak benar dan jatuh ketika pekerja
melangkah.
2. Selain kecelakaan kerja, terdapat kejadian yang tidak
biasa di tempat kerja yang mungkin dapat berakibat
HAZARD
 Bahaya atau hazard merupakan segala hal atau
sesuatu yang mempunyai kemungkinan
mengakibatkan kerugian baik pada harta benda,
lingkungan, maupun manusia (Budiono, 2003).
 Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang dapat
mengakibatkan cidera (injury) atau kerusakan
(damage) baik manusia, properti dan setiap
kegiatan yang dilakukan tidak ada satupun yang
bebas dari resiko yang ditimbulkan dari bahaya.
Komponen Bahaya

1. Karakteristik material
2. Bentuk material
3. Hubungan pemajanan dan efek
4. Jalannnya pemajanan dari proses individu  
5. Kondisi dan frekuensi penggunaan
6. Tingkah laku pekerja
Bahaya Keselamatan
(Safety Hazard )
Jenis-jenis Safety Hazard:
a. Mechanical Hazard , bahaya yang terdapat pada benda
atau proses yang bergerak yang dapat menimbulkan
dampak, seperti tertusuk, terpotong, terjepit, tergores,
terbentur, dan lain-lain.
b. Electrical Hazard , merupakan bahaya yang berasal
dari arus listrik.
c. Chemical Hazard , bahaya bahan kimia baik dalam
bentuk gas, cair, dan padat yang mempunyai sifat
mudah terbakar, mudah meledak, dan korosif.
Bahaya Kesehatan
(Health Hazard )
Bahaya kesehatan (health hazard) fokus pada kesehatan manusia. Bahaya
Keselamatan kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, bahaya berkaitan dengan
ergonomi, psikososial, elektrik, berdampak pada keselamatan kerja, misalnya
cedera, kebakaran, ledekan, pemajanan terjadi pada waktu singkat.  
1. Hazard fisik, misalnya yang berkaitan dengan peralatan seperti bahaya listrik,
temperatur ekstrim, kelembaban, kebisingan, kebisingan, radiasi, pencahayaan,
getaran, dan lain-lain.  
2. Hazard Kimia ialah kecederaan akibat sentuhan dan terhidu bahan
kimia.Contohnya bahan-bahan kimia seperti asid, alkali, gas, pelarut, simen,
getah sintetik, gentian kaca, pelekat antiseptik, aerosol, insektisida, dan lain-lain..
Bahan-bahan kimia tersebut merbahaya dan perlu diambil langkah - langkah
keselamatan apabila mengendalinya.
3. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada di
lingkungan kerja seperti virus, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat
menginfeksi atau memberikan reaksi negative
Lanjutan...

4. Hazard psikososial, misalnya yang berkaitan aspek sosial psikologis


maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat
memberi dampak pada aspek fisik dan mental pekrja. Seperti misalnya
pola kerja yang tak beraturan, waktu kerja yang diluar waktu normal,
beban kerja yang melebihi kapasitas mental, tugas yang tidak berfariasi,
suasana lingkungan kerja yang terpisah atau terlalu ramai dll sebagainya
5. Hazard ergonomi yang termasuk didalam kategori ini antara lain desain
tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang
berulangulang.
6. Hazard Mekanis, semua jenis bahaya yang berasal dari benda-benda
bergerak atau bersifat mekanis. Contoh : mesin-mesin pemotong, bahaya
getaran.
Pengendalian Bahaya
a. Eliminasi/penghilangan
b. Substansi/mengganti material yang lebih aman
c. Minimalisasi/pengurangan jumlah material yang
digunakan
d. Enginering/disain/baik pada sumber, pemajanan,
pemisahan jarak waktu, pemisahan lokasi pekerja
dengan pekerjaan
e. Administrasi : perubahan proses, rotasi kerja
f. Pelatihan
g. Pemberian alat pelindung diri/ APD
Risiko dan Hazard dalam pengkajian asuhan
keperawatan
Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat saja bisa terjadi
adalah:
1. Kurangnya informasi atau data yang diberikan oleh keluarga pasien
atau Pasien itu sendiri atau dalam kata lain menyembunyikan suatu
hal, sehingga dalam proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya
perawat ataupun dokter akan salah dalam memberikan perawatan
sehingga berbahaya terhadap pasien.
2. Pada saat melakukan pengkajian dapat juga terjadi di kejadian
tertularnya penyakit dalam hal ini seperti kontak fisik maupun udara
titik pada saat perawat melakukan perawatan ataupun pengkajian
kepada pasien maka perawat mempunyai resiko tertular penyakit
dari pasien tersebut.
Lanjutan.....
3. Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan
pengkajian ataupun pada proses wawancara. Ketika perawat
menanyakan data atau informasi pasien namun, keluarga pasien
menyembunyikannya. Sehingga demi keselamatan pasien
perawat tetap menanyakan sehingga pasien atau keluarga
kurang menyukainya dan akhirnya mendapatkan cacian atau
perlakuan tidak baik.
4. Dalam melakukan pengkajian atau pemeriksaan perawat bisa
saja mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun keluarga
pasien. Misalnya pasien ataupun keluarga yang tidak menyukai
proses perawatan atau pengkajian dapat saja melakukan
kekerasan fisik terhadap perawat.
Risiko dan Hazard dalam perencanaan
asuhan keperawatan
Kesalahan saat merencanakan pengkajian dapat saja
terjadi, jika perawat salah dalam mengkaji maka
Perawat akan salah dalam memberikan proses
perawatan atau pengobatan yang pada akhirnya akan
mengakibatkan kesehatan pasien Malah semakin
terganggu. Kemudian dapat saja terjadi jika perawat
salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka
perawat juga akan mendapatkan bahaya seperti
tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya
perlindungan diri terhadap perawat.
Risiko dan Hazard dalam implementasi
keperawatan
Menurut Putri, T.E.R,2017, kesalahan saat
melakukan implementasi atau pelaksanaan
tindakan keperawatan yaitu merupakan
kesalahan yang sangat fatal. Kesalahan ini dapat
mengakibatkan kecelakaan pada pasien atau
perawat, misalnya kesalahan dalam pemberian
obat kepada pasien, dikarenakan perawat lupa
membaca instruktur atau catatan an-nur
dokumen rekam medik dari pasien tersebut.
Risiko dan Hazard dalam evaluasi
asuhan keperawatan
Kesalahan pada saat melakukan evaluasi dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan dapat
mengakibatkan pendokumentasian Asuhan
Keperawatan yang kurang data yang sudah
dilakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa
mengkonfirmasi ke dalam dokumentasi asuhan
keperawatan, sehingga yang tertulis atau yang
telah dilaksanakan oleh perawat kepada pasiennya
tidak ada dalam dokumentasi asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai