Anda di halaman 1dari 10

MENGIDENTIFIKASI SUMBER-SUMBER HAZARD

DI LINKUNGAN TEMPAT KERJA DAN LINGKUNGAN RUMAH

Mata Kuliah : Occupational Health And Safety In Nursing

Dosen : Sari Narulita, S.Kp., M.Si.

Ariantika Eka Puspitasari

012222010

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BINAWAN

Jakarta

2023
JENIS POTENSI BAHAYA (HAZARD) DI LINGKUNGAN
KERJA DAN LINGKUNGAN RUMAH

A. Pengertian Bahaya (Hazard)


Menurut ISO 45001
Bahaya adalah sumber yang dapat menyebabkan cidera dan penyakit akibat kerja
(source with a potential to cause injury and ill health).

Menurut OHSAS 18001


Bahaya adalah sumber, kondisi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan, atau gangguan lainnya.

Ada 5 jenis potensi bahaya (hazard) yag paling utama :


1. Kelompok Fisik (Physical)
2. Kelompok Kimia (Chemical)
3. Kelompok Biologis (Biological)
4. Kelompok Fisiologi (Ergonomi)
5. Kelompok Psikologi (Physiological).

B. Jenis Potensi Bahaya (Hazard) di Lingkungan Kerja

1. Bahaya Potensial Kelompok Fisik

Bahaya fisik adalah yang paling umum dan biasa


terjadi di tempat kerja. Hal ini termasuk kondisi
tidak aman yang dapat menyebabkan cidera,
penyakit, cacat fisik, maupun kematian. Jenis
bahaya ini merupakan salah satu yang paling
mudah untuk di identifikasi tempatnya, namun
seringkali kita abaikan karena tidak terbiasa
melihatnya dalam kehidupan sehari-hari.

1
Berikut merupakan contoh bahaya fisik yang ada di Klinik Laboratorium :

1) Terpapar kebisingan
Karena letak klinik yang berdekatan dengan jalan raya besar dan dilalui oleh
banyak macam kendaraan sehingga menimbulkan bunyi bising dari masing-
masing kendaraan. Menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa
menyebabkan kematian. Pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara
bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Semakin lama telinga
mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya, diantaranya
pendengaran dapat makin berkurang. Aspek yang menentukan kualitas suatu
bunyi, yang bisa menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :
a. Lamanya kebisingan
b. Intensitas kebisingan
c. Frekuensi kebisingan

2) Penerangan / Pencahayaan
Penerangan yang kurang di lingkungan kerja bukan saja akan
menambah beban kerja karena mengganggu pelaksanaan pekerjaan tetapi
juga menimbulkan kesan kotor. Oleh karena itu penerangan dalam
lingkungan kerja harus cukup untuk menimbulkan kesan yang higienis.
Disamping itu cahaya yang cukup akan memungkinkan pekerja dapat melihat
objek yang dikerjakan dengan jelas dan menghindarkan dari kesalahan kerja.
Berkaitan dengan pencahayaan dalam hubungannya dengan
penglihatan orang didalam suatu lingkungan kerja maka faktor samar
terhadap hasil pemeriksaan seperti antigen juga mempengaruhi. Demikian
juga umur pekerja dimana makin tua umur seseorang, daya penglihatannya
semakin berkurang. Orang yang sudah tua dalam menangkap objek yang
dikerjakan memerlukan penerangan yang lebih tinggi daripada orang yang
lebih muda.
Akibat dari kurangnya penerangan di lingkungan kerja akan
menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi para karyawan atau
pekerjanya. Gejala kelelahan fisik dan mental ini antara lain sakit kepala
(pusing-pusing), menurunnya kemampuan intelektual, menurunnya

2
konsentrasi dan kecepatan berpikir. Disamping itu kurangnya penerangan
memaksa pekerja untuk mendekatkan matanya ke objek guna mmeperbesar
ukuran benda. Hal ini akomodasi mata lebih dipaksa dan mungkin akan
terjadi penglihatan rangkap atau kabur.
Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan bayang-
bayang yang mengganggu kerja. Sumber cahaya harus menghasilkan daya
penerangan yang tetap dan menyebar serta tidak berkedip-kedip .Efek
pencahayaan yang buruk yaitu mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala,
berkurangnya kemampuan melihat, dan menyebabkan kecelakaan.
Keuntungan pencahayaan yang baik yaitu meningkatkan semangat kerja,
produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping,
kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi kecelakaan kerja.

3) Cuaca kerja
Dikarenakan ada jadwal shifting di klinik, dapat terkena cuaca buruk yang
dapat menyebabkan karyawan memiliki kemungkinan besar terpeleset karena
lantai yang basah karena hujan, sambungan kabel yang dapat menyebabkan
korsleting, dan terdapat aset yang terkena hujan, sehingga terendam.
Memiliki potensi bahaya ketika cuaca buruk adalah pekerja yang bekerja di
luar atau outdoor, misalnya pekerja yang sering melaakukan site/kunjungan.

4) Kelembaban di Tempat Kerja


Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa
dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi
oleh temperatur udara, dan secara bersama-sama antara temperatur,
kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut
akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau
melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara
sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas
dari tubuh secara besar-besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain
adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha
untuk mencapai keseimbangan antar panas tubuh dengan suhu disekitarnya.

3
5) Radiasi/paparan medan elektromagnerik
a. Alat sterilisasi, radiasi ultraviolet banyak digunakan untuk tujuan
sterilisasi. Sinar UV digunakan untuk mensterilkan instrumen alat HSG
(Histerosalpingografi) dan udara di ruang pemeriksaan.
b. Perangkat komunikasi, seperti telepon seluler, telepon telegraf.
Memanfaatkan radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan dan
menerima informasi.
c. Radiasi elektromagnetik, paparan radiasi elektomagnetik sinar X dari
penggunaan pesawat rontgen. Faktor yang berpengaruh pada intensitas
radiasi meliputi konfigurasi alat radiologi, jumlah kasus yang ditangani,
dan periode waktu pelaksanaan prosedur.

Ganguuan kesehatan yang dapat terjadi meliputi gangguan reproduksi, sistem


jantung dan pembuluh darah, sistem hematologik, katarak. Luka bakar, dan
lain-lain. Gangguan kesehatan ini sangat tergantung dengan intensitas
paparan dan frekuensinya.

2. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Kimia

Bahaya kimia adalah zat yang memiliki


karakteristik dan efek dapat membahayakan
kesehatan dan keselamatan manusia.
Berikut merupakan contoh bahan kimia :
1) Penyimpanan bahan kimia
2) Zat yang mudah terbakar
3) Bahan yang mudah terbakar

Berikut adalah beberapa contoh dari produk rumah tangga yang umum digunakan
yang dapat merusak kesehatan atau menyebabkan kebakaran atau ledakan jika
digunakan secara tidak benar, yaitu :

1) Produk pembersih seperti pembersih toilet, desinfektan, dan klorin

2) Perlengkapan, seperti thinner dan glasir tembikar

4
3) Peralatan kantor, seperti toner mesin fotokopi

Dalam kasus di mana ada bahan kimia berbahaya atau bahan berbahaya
yang ada, tidak selalu mungkin untuk mengandungnya menggunakan metode
penahanan kimia konvensional. Ini dapat mengakibatkan tumpahan atau
kebocoran, atau kontaminasi zat yang berpotensi berbahaya di laboratorium.
Dalam hal ini, pakaian pelindung hazmat yang tepat dan perlengkapan
keselamatan lab diperlukan untuk menahan situasi dan melindungi kesehatan
dan keselamatan orang-orang yang bekerja di laboratorium.
Perlengkapan keselamatan laboratorium yang tepat mencakup lengan
yang sesuai, kacamata, sarung tangan, masker, respirator, dan bahan lain yang
melindungi tubuh Anda dari limbah berbahaya atau asap. Penting juga untuk
memiliki peralatan keselamatan laboratorium terbaru jika terjadi tumpahan atau
kontaminasi terjadi. Misalnya, dalam beberapa kasus, penurunan suhu yang
tiba-tiba, kebocoran atau ledakan di laboratorium dapat mengakibatkan gas atau
cairan berbahaya yang berbahaya bagi manusia. Peralatan keselamatan lab yang
tepat sangat penting untuk menahan situasi ini sebelum terjadi.
Untuk bekerja dengan baik dan aman di laboratorium, sangat penting
bagi pekerja untuk mengidentifikasi potensi bahaya di laboratorium dan
mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya. Penting juga bagi pekerja
untuk mengetahui bahaya seperti apa yang ada dan bagaimana melindungi diri
dari mereka. Peralatan keamanan lab seperti sepatu bot keselamatan dan
pakaian keselamatan lab lainnya membantu meminimalkan paparan zat
berbahaya dan menghilangkan risiko kontaminasi. Mengenali potensi bahaya di
laboratorium adalah salah satu bagian terpenting dalam melindungi diri sendiri
dan orang lain di laboratorium.
Dari uraian singkat mengenai bahaya potensial yang terdapat di klinik
menunjukkan bahwa tempat kerja ini bukanlah area bebas dari risiko gangguaan
kesehatan dan kecelakaan.

1) Senyawa organik

Termasuk juga dalam hal ini adalah polusi kendaraan bermotor, mengingat
lokasi klinik yang berlokasi di pinggir jalan ramai. Penggunaan bahan bakar

5
minyak di Indonesia, belum keseluruhannya bebas timbal organik sehingga
potensial sebagai pencemar udara sampai di dalam klinik.

2) Fenol

Atau dikenal juga dengan sebutan karbol (carbolic acid) merupakan senyawa
yang sering digunakan sebagai desinfekan. Kontak dengan bahan ini dapat
menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar, dan inhalasi dengan konsentrasi
yang tinggi dapat menyebabkan iritasi saluran napas ringan, sampai dengan
gangguan kesadaran.

3. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Biologi

Bahaya biologis adalah organisme atau zat yang


dihasilkan oleh organisme yang mungkin
menimbulkan ancaman bagi kesehatan dan
keselamatan manusia.
Berikut merupakan contoh bahaya biologis :
1) Darah ataupun cairan tubuh lain.
2) Kotoran manusia
3) Jamur
4) Virus dan bakteri

1) Bakteri dan patogen lainnya


Petugas kesehatan di klinik mempunyai risiko terinfeksi beberapa jenis
bakteri dan patogen lainnya. Termasuk dalam hal ini adalah Mycobacterium
tuberculosis.

2) Virus
Jenis virus seperti HIV, rubella, juga merupakan bahaya potensial infeksius
bagi tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan. Virus hepatitis B
merupakan salah satu faktor risiko gangguan kesehatan yang menular melalui
kontak cairan tubuh. Virus hepatitis C merupakan jenis pathogen yang tinggi

6
risiko penularannya pada kelompok pekerja di klinik dan fasilitas kesehatan
lainnya. Risiko penularan hepatitis C ini tergantung pada frekuensi terkena
darah dan produk darah, dan tertusuk jarum.
4. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Fisiologi / Ergonom

Bahaya ergonomi adalah jenis bahaya yang terjadi


ketika jenis pekerjaan, posisi tubuh, dan kondisi
kerja tidak sesuai. Bahaya ergonomi sangat
dipengaruhi oleh posisi tubuh seperti bagaimana
posisi kita ketika mengangkat benda berat.
Makanya untuk bahaya ergonomi ini dampak
paling nyatanya adalah nyeri otot untuk jangka
pendek, namun melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengaan kaidah kerja
dapat mengakibatkan permasalahan yang lebih serius lagi untuk jangka
panjang.
Contoh sumber bahaya ergonom meliputi :
1) Tempat kerja tidak disesuaikan dengan tubuh pekerja
2) Sering mengangkat benda berat
3) Postur tubuh yang kurang memadai
4) Mengulangi gerakan yang sama berulang-ulang

5. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Psikologis

Bahaya psikologis menyebabkan seseorang dapat


mengalami tekanan mental, atau gangguan kejiwaan.

Contoh potensi bahaya psikologis meliputi :


1) Suasana kerja yang tidak baik
a. Bullying
b. Bekerja sendiri
c. Kelelahan
d. Fobia

7
2) Hubungan antar pekerja yang kurang harmonis
a. Kepemimpinan yang kurang baik
b. Kurangnya motivasi
c. Kecepatan kerja
Bahaya potensial kesehatan kelompok psikologis pada pekerja di
fasilitas kesehatan terkait dengan pekerjaan yang berhadapan dengan manusia
sebagai makhluk hidup, yang sering berpacu dengan waktu. Faktor lain yang
berhubungan adalah bekerja shift/bergilir, dan juga beban kerja yang berlebihan
secara kuantitaf.
Hal paling mendasar yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali
lingkungan sekitar, tahu jenis pekerjaan yang dilakukan degan mengetahui
konsekuensi logis ketika kalian bekerja namun tidak semestinya seperti tidak
mengikuti SOP, tidak fokus, lamban, dll. Dengan mengetahui hal-hal tersebut
adalah langkah pertama untuk melindungi diri dalam langkah mengantisipasi
kecelakaan kerja//potensi bahaya (hazard) yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Karena banyaknya jenis bahaya (hazard) di lingkungan kerja, karnanya
perusahaan wajib melindungi setiap karyawannya dengan cara melakukan
pengendalian K3 di lingkungan kerja untuk meminimalisir terjadinya bahaya
(hazard) yang mungkin terjadi dan tidak diinginkan.

C. Jenis Potensi Bahaya (Hazard) di Lingkungan Rumah

a) Kebisingan (kelompok fisik)


Rumah yang bersebelahan dengan Markas Besar TNI menjadikan seringnya
terdengar suara gemuruh helikopter dan suara tembakan. Kegiatan itu
dilakukan hampir setiap hari pada pagi hari terkadang hingga sore hari.
b) Korsleting listrik
Dapat terjadi jika terjadi korsleting pada arus listrik. Tidak dimatikannya stop
kontak saat berpergian. Panasnya suatu barang yang dinyalakan secara lama.
c) Kebakaran akibat LPG (kelompok kimia)
Cara menggunakan LPG dan perlengkapannya yang tidak bijak bisa
mengakibatkan kebakaran atau ledakan. Pemasangan regulator tidak tepat,
selang regulator tertindih atau tertekuk, menempatkan kompor dan tabung di
tempat tidak rata atau klem pada regulator maupun kompor tidak terpasang
dengan benar.
d) Debu di permukaan perabotan rumah (kelompok kimia)
Debu biasanya teraumulasi di sudut-sudut yang sulit dijangkau, seperti
dibelakang tempat tidur dan sofa, di bawah lemari es, dan di bagian atas rak.
Karena letaknya tersembunyi sering diabaikan untuk dibersihkan. Tapi, debu
tersembunyi itu sangatlah berbahaya bagi kesehatan.

8
e) Alergen di tempat tidur (kelompok kimia)
Bantal adalah ‘rumah’ bagi beragam jamur. Yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan serius bagi orang yang memiliki imunitas rendah.

DAFTAR PUSTAKA

En.wikipedia.org. (2023, 21 Maret). ISO 45001. Diakse pada 21 Maret 2023, dari
https://en.wikipedia.org/wiki/ISO_45001.

En.wikipedia.org. (2023, 21 Maret). OHSAS_18001. Diakses pada 22 Maret 2023,


dari https://en.wikipedia.org/wiki/OHSAS_18001.

Anda mungkin juga menyukai