012222010
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BINAWAN
Jakarta
2023
JENIS POTENSI BAHAYA (HAZARD) DI LINGKUNGAN
KERJA DAN LINGKUNGAN RUMAH
1
Berikut merupakan contoh bahaya fisik yang ada di Klinik Laboratorium :
1) Terpapar kebisingan
Karena letak klinik yang berdekatan dengan jalan raya besar dan dilalui oleh
banyak macam kendaraan sehingga menimbulkan bunyi bising dari masing-
masing kendaraan. Menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa
menyebabkan kematian. Pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara
bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Semakin lama telinga
mendengar kebisingan, akan semakin buruk akibatnya, diantaranya
pendengaran dapat makin berkurang. Aspek yang menentukan kualitas suatu
bunyi, yang bisa menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :
a. Lamanya kebisingan
b. Intensitas kebisingan
c. Frekuensi kebisingan
2) Penerangan / Pencahayaan
Penerangan yang kurang di lingkungan kerja bukan saja akan
menambah beban kerja karena mengganggu pelaksanaan pekerjaan tetapi
juga menimbulkan kesan kotor. Oleh karena itu penerangan dalam
lingkungan kerja harus cukup untuk menimbulkan kesan yang higienis.
Disamping itu cahaya yang cukup akan memungkinkan pekerja dapat melihat
objek yang dikerjakan dengan jelas dan menghindarkan dari kesalahan kerja.
Berkaitan dengan pencahayaan dalam hubungannya dengan
penglihatan orang didalam suatu lingkungan kerja maka faktor samar
terhadap hasil pemeriksaan seperti antigen juga mempengaruhi. Demikian
juga umur pekerja dimana makin tua umur seseorang, daya penglihatannya
semakin berkurang. Orang yang sudah tua dalam menangkap objek yang
dikerjakan memerlukan penerangan yang lebih tinggi daripada orang yang
lebih muda.
Akibat dari kurangnya penerangan di lingkungan kerja akan
menyebabkan kelelahan fisik dan mental bagi para karyawan atau
pekerjanya. Gejala kelelahan fisik dan mental ini antara lain sakit kepala
(pusing-pusing), menurunnya kemampuan intelektual, menurunnya
2
konsentrasi dan kecepatan berpikir. Disamping itu kurangnya penerangan
memaksa pekerja untuk mendekatkan matanya ke objek guna mmeperbesar
ukuran benda. Hal ini akomodasi mata lebih dipaksa dan mungkin akan
terjadi penglihatan rangkap atau kabur.
Sumber penerangan tidak boleh menimbulkan silau dan bayang-
bayang yang mengganggu kerja. Sumber cahaya harus menghasilkan daya
penerangan yang tetap dan menyebar serta tidak berkedip-kedip .Efek
pencahayaan yang buruk yaitu mata tidak nyaman, mata lelah, sakit kepala,
berkurangnya kemampuan melihat, dan menyebabkan kecelakaan.
Keuntungan pencahayaan yang baik yaitu meningkatkan semangat kerja,
produktivitas, mengurangi kesalahan, meningkatkan housekeeping,
kenyamanan lingkungan kerja, mengurangi kecelakaan kerja.
3) Cuaca kerja
Dikarenakan ada jadwal shifting di klinik, dapat terkena cuaca buruk yang
dapat menyebabkan karyawan memiliki kemungkinan besar terpeleset karena
lantai yang basah karena hujan, sambungan kabel yang dapat menyebabkan
korsleting, dan terdapat aset yang terkena hujan, sehingga terendam.
Memiliki potensi bahaya ketika cuaca buruk adalah pekerja yang bekerja di
luar atau outdoor, misalnya pekerja yang sering melaakukan site/kunjungan.
3
5) Radiasi/paparan medan elektromagnerik
a. Alat sterilisasi, radiasi ultraviolet banyak digunakan untuk tujuan
sterilisasi. Sinar UV digunakan untuk mensterilkan instrumen alat HSG
(Histerosalpingografi) dan udara di ruang pemeriksaan.
b. Perangkat komunikasi, seperti telepon seluler, telepon telegraf.
Memanfaatkan radiasi elektromagnetik untuk mengirimkan dan
menerima informasi.
c. Radiasi elektromagnetik, paparan radiasi elektomagnetik sinar X dari
penggunaan pesawat rontgen. Faktor yang berpengaruh pada intensitas
radiasi meliputi konfigurasi alat radiologi, jumlah kasus yang ditangani,
dan periode waktu pelaksanaan prosedur.
Berikut adalah beberapa contoh dari produk rumah tangga yang umum digunakan
yang dapat merusak kesehatan atau menyebabkan kebakaran atau ledakan jika
digunakan secara tidak benar, yaitu :
4
3) Peralatan kantor, seperti toner mesin fotokopi
Dalam kasus di mana ada bahan kimia berbahaya atau bahan berbahaya
yang ada, tidak selalu mungkin untuk mengandungnya menggunakan metode
penahanan kimia konvensional. Ini dapat mengakibatkan tumpahan atau
kebocoran, atau kontaminasi zat yang berpotensi berbahaya di laboratorium.
Dalam hal ini, pakaian pelindung hazmat yang tepat dan perlengkapan
keselamatan lab diperlukan untuk menahan situasi dan melindungi kesehatan
dan keselamatan orang-orang yang bekerja di laboratorium.
Perlengkapan keselamatan laboratorium yang tepat mencakup lengan
yang sesuai, kacamata, sarung tangan, masker, respirator, dan bahan lain yang
melindungi tubuh Anda dari limbah berbahaya atau asap. Penting juga untuk
memiliki peralatan keselamatan laboratorium terbaru jika terjadi tumpahan atau
kontaminasi terjadi. Misalnya, dalam beberapa kasus, penurunan suhu yang
tiba-tiba, kebocoran atau ledakan di laboratorium dapat mengakibatkan gas atau
cairan berbahaya yang berbahaya bagi manusia. Peralatan keselamatan lab yang
tepat sangat penting untuk menahan situasi ini sebelum terjadi.
Untuk bekerja dengan baik dan aman di laboratorium, sangat penting
bagi pekerja untuk mengidentifikasi potensi bahaya di laboratorium dan
mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya. Penting juga bagi pekerja
untuk mengetahui bahaya seperti apa yang ada dan bagaimana melindungi diri
dari mereka. Peralatan keamanan lab seperti sepatu bot keselamatan dan
pakaian keselamatan lab lainnya membantu meminimalkan paparan zat
berbahaya dan menghilangkan risiko kontaminasi. Mengenali potensi bahaya di
laboratorium adalah salah satu bagian terpenting dalam melindungi diri sendiri
dan orang lain di laboratorium.
Dari uraian singkat mengenai bahaya potensial yang terdapat di klinik
menunjukkan bahwa tempat kerja ini bukanlah area bebas dari risiko gangguaan
kesehatan dan kecelakaan.
1) Senyawa organik
Termasuk juga dalam hal ini adalah polusi kendaraan bermotor, mengingat
lokasi klinik yang berlokasi di pinggir jalan ramai. Penggunaan bahan bakar
5
minyak di Indonesia, belum keseluruhannya bebas timbal organik sehingga
potensial sebagai pencemar udara sampai di dalam klinik.
2) Fenol
Atau dikenal juga dengan sebutan karbol (carbolic acid) merupakan senyawa
yang sering digunakan sebagai desinfekan. Kontak dengan bahan ini dapat
menyebabkan iritasi kulit dan luka bakar, dan inhalasi dengan konsentrasi
yang tinggi dapat menyebabkan iritasi saluran napas ringan, sampai dengan
gangguan kesadaran.
2) Virus
Jenis virus seperti HIV, rubella, juga merupakan bahaya potensial infeksius
bagi tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas kesehatan. Virus hepatitis B
merupakan salah satu faktor risiko gangguan kesehatan yang menular melalui
kontak cairan tubuh. Virus hepatitis C merupakan jenis pathogen yang tinggi
6
risiko penularannya pada kelompok pekerja di klinik dan fasilitas kesehatan
lainnya. Risiko penularan hepatitis C ini tergantung pada frekuensi terkena
darah dan produk darah, dan tertusuk jarum.
4. Bahaya Potensial Kesehatan Kelompok Fisiologi / Ergonom
7
2) Hubungan antar pekerja yang kurang harmonis
a. Kepemimpinan yang kurang baik
b. Kurangnya motivasi
c. Kecepatan kerja
Bahaya potensial kesehatan kelompok psikologis pada pekerja di
fasilitas kesehatan terkait dengan pekerjaan yang berhadapan dengan manusia
sebagai makhluk hidup, yang sering berpacu dengan waktu. Faktor lain yang
berhubungan adalah bekerja shift/bergilir, dan juga beban kerja yang berlebihan
secara kuantitaf.
Hal paling mendasar yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali
lingkungan sekitar, tahu jenis pekerjaan yang dilakukan degan mengetahui
konsekuensi logis ketika kalian bekerja namun tidak semestinya seperti tidak
mengikuti SOP, tidak fokus, lamban, dll. Dengan mengetahui hal-hal tersebut
adalah langkah pertama untuk melindungi diri dalam langkah mengantisipasi
kecelakaan kerja//potensi bahaya (hazard) yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Karena banyaknya jenis bahaya (hazard) di lingkungan kerja, karnanya
perusahaan wajib melindungi setiap karyawannya dengan cara melakukan
pengendalian K3 di lingkungan kerja untuk meminimalisir terjadinya bahaya
(hazard) yang mungkin terjadi dan tidak diinginkan.
8
e) Alergen di tempat tidur (kelompok kimia)
Bantal adalah ‘rumah’ bagi beragam jamur. Yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan serius bagi orang yang memiliki imunitas rendah.
DAFTAR PUSTAKA
En.wikipedia.org. (2023, 21 Maret). ISO 45001. Diakse pada 21 Maret 2023, dari
https://en.wikipedia.org/wiki/ISO_45001.