Anda di halaman 1dari 10

Pengertian K3LH

K3LH adalah kependekan dari Kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup.
Pengertian K3LH adalah sebuah standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan industri
(dunia kerja) agar terjaganya Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan Hidup baik
karyawan maupun lingkungan selama pekerjaan berlangsung.

Pengertian K3LH Menurut Para Ahli


K3LH Menurut Ardana
Pengertian K3LH adalah tindakan perlindungan yang dirancang untuk memastikan bahwa
pekerja dan orang lain di tempat kerja selalu aman dan sehat, sehingga setiap sumber produksi
dapat digunakan dengan aman dan efisien

Menurut Hadiningrum
Pengertian K3LH adalah pemantauan sumber daya manusia, mesin, bahan dan metode yang
mencakup lingkungan kerja sehingga pekerja tidak mengalami kecelakaan.

Menurut Widodo
Definisi K3LH adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
orang yang bekerja di lembaga atau lokasi proyek

Pengertian Kecelakaan kerja


Kecelakaan adalah kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak
diharapkan yang mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang
mengalaminya.

5 Kerugian akibat kecelakaan kerja


1. Kerusakan
2. Kekacauan Organisasi
3. Keluhan dan Kesedihan
4. Kelainan dan Cacat
5. Kematian

Sejarah K3LH di Indonesia


Pada masa-masa setelah kemerdekaan, tepatnya tahun 1957 didirikanlah Lembaga Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Di tahun 1957 juga, diselenggarakan seminar nasional Higiene
Perusahaan serta Keselamatan Kerja K3 dengan topik penerapan Keselamatan Kerja Untuk
Pembangunan.
Lalu di tahun 1970, Undang-Undang No 1 tentang keselamatan kerja dibuat. UU tentang K3
yaitu UU no.1 tahun 1970 resmi diberlakukan tanggal 12 Januari tahun 1970 yang juga dijadikan
hari lahirnya K3.
Undang-undang ini sendiri dibuat sebagai pengganti UU Veiligheids Reglement tahun 1920.
Sebelumnya pada tahun 1969, berdirilah ikatan Higiene Perusahaan, Kesehatan dan
keselamatan kerja, dan di tahun 1969 dibangun laboratorium keselamatan kerja.

Undang-undang K3LH di Indonesia


UU No.1 tahun 1970
K3LH telah diatur lebih dulu dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja (UU 1/1970). Yang diatur oleh UU ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja.

Apa yang dimaksud dengan Tempat kerja? Menurut Pasal 1 angka 1 UU 1/1970 berbunyi:
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, di
mana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu
usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya kerja sebagaimana diperinci
dalam pasal 2;
termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang
merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut;

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003


Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) Pasal
86 ayat (1) huruf a berbunyi: setiap pekerja mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan
atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (“K3”).

Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012


Aturan K3 dapat kita lihat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PP 50/2012), yakni yang
tercantum dalam Pasal 5 PP 50/2012:
1. Kerusakan
2. Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya
3. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan:
a. mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang; atau
b. mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
4. Ketentuan mengenai tingkat potensi bahaya tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Pengusaha dalam menerapkan SMK3 wajib berpedoman pada Peraturan Pemerintah ini dan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta dapat memperhatikan konvensi atau standar
internasional

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan
mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.

Klasifikasi Kecelakaan
A Menurut jenis kecelakaan
 Terjatuh
 Tertimpa benda jatuh
 Tertumbuk atau terkena benda
 Terjepit oleh benda
 Gerakan yang melebihi kemampuan
 Pengaruh suhu tinggi
 Terkena sengatan arus listrik
 Tersambar petir
 Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
B Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaan
1. Dari mesin
2. Alat angkut dan alat angkat
3. Bahan/zat berbahaya dan radiasi
4. Lingkungan kerja

C Menurut Sifat Luka atau Kelainan


1. Patah tulang,
2. memar,
3. gegar otak,
4. luka bakar,
5. keracunan mendadak,
6. akibat cuaca,

Pencegahan dan antisipasi Kecelakaan kerja


1. Menerapkan peraturan perundangan dengan penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Memasang tanda-tanda peringatan
5. Melakukan pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat

Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang Komputer


dan Jaringan
Identifikasi bahaya adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya
bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.

Penilaian risiko adalah proses penilaian suatu risiko dengan membandingkan tingkat/kriteria
risiko yang telah ditetapkan untuk menentukan prioritas pengendalian bahaya yang sudah
diidentifikasi.
Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan salah satu tahap perencanaan dalam Sistem
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang diwajibkan dalam standar ISO
45001:2018 maupun PP No.50 Tahun 2012 terkait SMK3.

Mengidentifikasi bahaya kerja di ruang tertutup


Ruang tertutup seperti Laboratorium, ruang server, dan ruang khusus komputer lainnya
memiliki resiko bahaya tersembunyi yang harus diwaspadai.

Contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat di ruang tertutup

1. Kebakaran akibat konsleting karena kesalahan instalasi listrik, kelalaian akibat abai
keselamatan atau abai terhadap tanda-tanda kerusakan kabel listrik

2. Hipotermia (kedinginan) yang akut atau paru-paru basah karena terlalu lama bekerja di
ruang server dengan AC pendingin yang bekerja maksimal.
3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap kerapihan tempat kerja dapat berakibat fatal
terjatuh, terpeleset dan lain-lain

Mengidentifikasi bahaya kerja di ketinggian


Pekerjaan di bidang Jaringan komputer dan telekomunikasi memiliki resiko bahaya
tersembunyi yang cukup besar dan dapat merenggut nyawa kita jika tidak waspada dan
menggunakan alat pengaman diri (APD) yang sesuai standar.

Bidang pekerjaan IT komputer dan jaringan telekomunikasi tidak jarang harus bekerja di
ketinggian seperti tiang telepon, tangga, atap rumah, atap gedung dan tower telekomunikasi.
Contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat bekerja di ketinggian

1. Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang standar,tidak mengecek kondisi alat dan
bahan, tidak memperhatikan lingkungan sekitar saat menaiki tangga.
2. Takut ketinggian tapi memaksa bekerja berakibat pingsan. Sangat tidak dianjurkan orang-
orang yang memiliki phobia ketinggian untuk melakukan pekerjaan berbahaya ini
3. Tersengat listrik dari badan komputer karena lupa perawatan berkala
4. Sikap berbahaya seperti abai terhadap peringatan atau belum memiliki sertifikasi K3
bekerja di ketinggian
5. Tersengat listrik dari tiang telepone, atap gedung atau rumah, dan besi tower yang tidak
sengaja teraliri listrik karena lalai mengecek kondisi lingkungan dan sekitarnya

Kategori bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan menurut ISO
45001:2018
Bahaya-bahaya dan resiko kerja yang teridentifikasi menurut ISO 45001:2018 dapat
dikelompokkan dalam kategori-kategori.
Pengelompokan ini bertujuan mempermudah dalam merencanakan penilaian resiko kerja yang
mungkin terjadi.

KATEGORI A KATEGORI B KATEGORI C KATEGORI D


Potensi bahaya yang Potensi bahaya yang Risiko terhadap Potensi bahaya yang
menimbulkan risiko jangka menimbulkan risiko langsung kesejahteraan atau menimbulkan risiko
panjang pada kesehatan. pada keselamatan. kesehatan sehari-hari. pribadi dan psikologis.
1. Bahaya kimia (debu, 1. Kebakaran 1. Air Minum 1. Pelecehan,
uap, gas, asap) 2. Listrik 2. Toilet dan fasilitas termasuk intimidasi
2. Bahaya biologis 3. Potensi bahaya mekanik mencuci dan pelecehan
(penyakit dan gangguan (tidak adanya pelindung 3. Ruang makan atau seksual
oleh virus, bakteri, mesin) kantin 2. Terinfeksi
binatang dsb.) 4. Tata graha/ housekeeping 4. P3K di tempat kerja HIV/AIDS
3. Bahaya fisik (penataan dan perawatan 5. Transportasi 3. Kekerasan di
(kebisingan, penerangan, buruk pada peralatan dan tempat kerja
getaran, iklim kerja, lingkungan kerja) 4. Stres
terpeleset, tersandung, 5. Narkoba di
dan jatuh)
4. Bahaya ergonomi (posisi
duduk, pekerjaan
berulang-ulang, jam
kerja yang lama)
5. Potensi bahaya
lingkungan yang
diakibatkan oleh
polusi/limbah yang
dihasilkan perusahaan

Langkah-langkah Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan


Jaringan
Upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait pekerjaan Komputer dan jaringan
1. Mengumpulkan informasi terkait bahaya yang ada di tempat kerja
2. Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat
kerja
3. Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
4. Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
5. Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
6. Membuat kategori sifat bahaya yang teridentifikasi, menentukan langkah-langkah
pengendalian sementara, dan menentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara
permanen
K3LH dalam merakit komputer
Alat Pelindung Diri (APD) dalam merakit PC
Salah satu "penyebab utama" kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah kegagalan
untuk mengidentifikasi atau mengenali bahaya yang ada, atau bahaya yang sebenarnya dapat
dicegah di tempat kerja.─ Occupational Safety and Health Administration (OSHA).

Identifikasi bahaya adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya
bahaya pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.

Penilaian risiko adalah proses penilaian suatu risiko dengan membandingkan tingkat/kriteria
risiko yang telah ditetapkan untuk menentukan prioritas pengendalian bahaya yang sudah
diidentifikasi.

A. Wearpack atau baju bengkel


Baju bengkel khusus yang terbuat dari bahan tidak mudah terbakar tapi nyaman dipakai.
Khusus untuk merakit komputer atau PC yang menggunakan komponen elektronika,
disarankan menggunakan baju bengkel khusus dengan kemampuan anti listrik statis

B. Topi atau alat pelindung kepala


Pada saat merakit komputer, terutama di pabrik besar, topi adalah salah satu Alat Pelindung
Diri yang berfungsi melindungi rambut yang terurai agar tidak membahayakan saat
menggunakan bor tangan.

C. Sepatu atau sandal karet anti slip


Kegiatan merakit komputer erat kaitannya dengan listrik. Oleh sebab itu, sepatu atau sandal
berbahan karet wajib digunakan untuk menghindari sengatan listrik, selain itu dapat juga
menjaga dari bahaya terpeleset.

Manajemen meja kerja merakit komputer


Jika memungkinkan, lakukan perakitan komputer dimeja kerja yang memadai, cukup lebar,
dengan penerangan yang baik. Jika sulit memenuhi kondisi ideal, anda dapat merakit PC dengan
kondisi apa adanya, yang penting pastikan anda sudah menganalisa resiko-resiko dalam merakit
komputer.

SOP saat merakit komputer


Dalam merakit komputer, anda wajib mengikuti K3LH yang sudah ditetapkan perusahaan (toko)
agar hasil perakitan komputer sesuai harapan dan tidak terjadi kendala yang fatal dan berakibat
pada kerugian materil dan non materil

1. Gunakan baju kerja khusus


2. Pakailah sepatu atau sandal karet
3. Pastikan ruang kerja cukup nyaman dan sejuk dengan sirkulasi udara memadai (kalau
bisa di ruang ber AC) serta pencahayaan yang terang
4. Jika mengunakan obeng bor, pastikan rambut yang panjang terikat dan tertutup topi agar
rambut tidak tertarik mesin bor
5. Siapkan semua alat-alat kerja dalam merakit komputer pada posisi paling nyaman dan
mudah terjangkau
6. Siapkan baut-baut dengan fungsi yang berbeda. Jika diperlukan, kotak baut diberi label
nama fungsi baut. Misal, baut Hardisk, baut Casing, baut power supply. Kesalahan dalam
memilih baut yang tepat dapat merusak drat sehingga komponen tidak terpasang kuat.
7. Gunakan sarung tangan karet atau gelang anti-statis saat memegang komponen sensitif
seperti processor, memory atau chipset.
8. Jauhkan dari meja kerja benda-benda cair yang tidak tertutup rapat atau gelas berisi air
agar saat merakit komputer aman dari tumpahan air.
9. Tangani komponen elektronika yang bersifat mekanik seperti hardisk atau DVDrom
dengan baik karena sangat sensitif terhadap gerakan kasar, apalagi terbentur dengan
keras, karena dapat merusak komponen internal dalam alat tersebut.
10. Pastikan Processor dan Memory terpasang diakhir perakitan salah satu tujuannya untuk
menghindari kerusakan akibat listrik statis.
11. Lakukan cros cek semua komponen, jumper dan soket-soket, terutama soket power
jangan sampai kendor apalagi terbalik (meski sekarang soket dibuat tidak mungkin
terbalik) setelah itu boleh melakukan test (ujicoba).
12. Jika gagal dalam ujicoba pertama dan hendak melakukan analisa, pastikan power supply
telah dimatikan, dan kabel power dicabut dari listrik.
13. Lakukan perapihan kabel dengan pengikat agar hasil merakit komputer terlihat estetika
ketika hasil merakit komputer telah sesuai dan berhasil.
14. Setelah kegiatan merakit komputer selesai, rapihkan semua peralatan kembali ke tempat
semula dan atur jangan sampai tertukar.
Jenis-jenis Kabel dan Konektor saat Merakit Komputer
Jenis-jenis kabel yang minimal ada saat merakit komputer?
1. Kabel power CPU
2. Kabel Power monitor
3. Kabel VGA

A. Kabel power CPU


Kabel power CPU untuk dicolokan ke soket Power Supply CPU dari sumber listrik PLN.
Model dan tipe kabel power CPU mengikuti sistem kelistrikan yang ada di Indonesia, dimana
menggunakan 2 phase dan 1 Ground dengan model colokan tabung

B. Kabel power monitor


Kabel power Monitor pada gambar 1 adalah model jumper. Model ini memanfaatkan soket
Power Supply yang sudah tersedia. Model ini disebut kabel male-female (laki dan
perempuan). Fungsinya memberi sumber daya listrik ke layar monitor.

C. Kabel VGA
Kabel VGA (Video Graphic Adapter) berfungsi menyalurkan sinyal gambar dari kartu grafis
(VGA) ke dalam layar monitor. Kabel VGA saya pilih karena masih banyak komputer yang
menggunakan kabel jenis ini, terutama untuk disandingkan dengan projector.
Untuk motherboard dan VGA Card model-model terbaru, kabel VGA sudah jarang sekali
dipakai tergantikan dengan kabel HDMI dan Display Port.

Macam-macam konektor saat merakit komputer


Konektor dalam perakitan komputer sangat banyak, yang akan saya list disini adalah jenis
konektor yang tersedia secara default bawaan dari Power Supply

Konektor yang tersedia saat merakit komputer

A. Konektor ATX power 24 pin


Konektor ATX power tipe ini terdiri dari 2 buah konektor yaitu konektor 20 pin dan 4 pin
kemudian dijadikan 1 membentuk konektor 24 pin.
Konektor 20 pin digunakan pada jenis motherboard tipe lama sedangkan untuk konektor
24 pin digunakan pada motherboard model baru. Konektor ATX 24 pin berfungsi untuk
menyalurkan daya listrik (tegangan) dari power supply unit (PSU) ke motherboard.
B. Konektor ATX 12 Volt 4 pin CPU Intel
Konektor 4 pin power 12 Volt untuk daya tambahan Prosesor CPU. Konektor tipe 4 pin
digunakan untuk tipe motherboard dengan otak prosesor buatan INTEL non overclock.
Untuk tipe prosesor tipe hyperthreading dan OC (overclocking), dimana kemampuan
Prosesor dipaksa ditingkatkan untuk mengejar performa, maka konektor yang dipakai 8 pin.

C. Konektor PCI-E power 6 pin


Konektor PCI-E merupakan konektor yang berfungsi untuk memberikan daya tambahan
kepada perangkat peripheral seperti VGA card. Konektor PCI-E mampu menghantarkan
daya sebesar 75 W atau lebih kepada perangkat VGA card sehingga berjalan dengan
maksimal

D. Konektor SATA power


Konektor SATA power memiliki fungsi yang sama dengan konektor Molex, yaitu
memberikan daya kepada peripheral komputer.
Konektor SATA power telah menggantikan peran dari konektor Molex, semua perangkat
komputer model baru seperti CD/DVD ROM, Harddisk, dan SSD kini telah menggunakan
konektor SATA power untuk menyuplai daya.

E. Konektor Molex power


Molex Connector (Konektor Molex 4 pin) berfungsi untuk memberikan daya dari Power
Supply pada perangkat komputer seperti harddisk, CD/DVD ROM, kipas casing dan untuk
beberapa jenis VGA card model lama yang masih membutuhkan konektor jenis ini.

F. Konektor Berg power


Konektor berg adalah konektor Molek versi mini. Konektor berg ini khusus digunakan untuk
Floppy Drive atau peripheral seperti external audio card. Meski jarang ditemui floppy drive
untuk saat ini, konektor tipe ini masih tetap disediakan oleh vendor power supply.

G. Konektor SATA / kabel SATA


Kabel SATA (Serial Advanced Technology Attachment) adalah kabel konektor untuk
menghubungkan drive hardisk ke konektor SATA didalam motherboard. Dirancang khusus
untuk mentransfer data dari Hardisk atau SSD dengan kecepatan tinggi, pengganti dari
konektor IDE yang sudah mulai ditinggalkan

H. Konektor IDE
Konektor IDE (Integrated Device Electronic) berfungsi untuk menghubungkan perangkat
harddisk atau floppy disk ke dalam motherboard. Konektor IDE sudah mulai ditinggalkan
karena memiliki kekurangan dalam transfer data, tidak sederhana dan sulit dalam perakitan.

Konektor Front Panel


Konektor Front Panel adalah kabel penghubung dari panel depan sebuah Casing komputer
(wadah) dengan motherboard. Fungsi utama konektor front panel sebagai saklar Power On/Of,
saklar reset, LED indikator komputer menyala, dan LED indikator Hardisk bekerja.

Cara pasang kabel front panel:


1. Pin 1 dan 3 dipasang untuk HDD LED (indikator lampu ketika Hardisk beroperasi).
2. Pin 2 dan 4 dipasang untuk kabel Power LED (indikator CPU menyala).
3. Pin 5 dan 7 dipasang untuk kabel Reset SW (untuk mereset CPU).
4. Pin 6 dan 8 dipasang untuk kabel Power SW (tombol menyalakan CPU).
5. Pin 9 dan 10 dibiarkan kosong.

Anda mungkin juga menyukai