Anda di halaman 1dari 2

Bagian-bagian Marine VHF Radio, sebagai berikut:

1. Loudspeaker : Berfungsi untuk mengeluarkan suara.


2. Large display : sebagai monitor utama dari radio VHF.
3. RT/REGION : Pengatur untuk menampilkan tampilan utama radiotelephone dan
membuka/menutup menu REGION.
4. Quick to channel 16 : untuk menuju ke channel 16 .
5. Channel : adjuster atau pengatur untuk memilih channel dan juga bisa dipakai sebagai
tombol bantu menu pada radio VHF.
6. Number key 0-9 : tombol alphanumeric yang digunakan untuk memasukkan angka,
alphabet, dan simbol.
7. DW Scan : Tombol untuk memilih mode deteksi, single mode, dual mode atau triple
mode.
8. Brilliance: adjuster button untuk mengatur kecerahan layar pada monitor VHF radio
9. Disstress : Tombol untuk mengirimkan pesan distress atau darurat dalam satu sentuhan.
10. SSquelch : Adjuster button untuk mengurangi suara background yang Menggangu.
11. Volume : Adjuster button untuk mengatur besar atau kecilnya suara yang dihasilkan.
12. Connector For Handset & Push to Talk (PTT) : Adalah port penyambung untuk
perlengkapan tambahan.

Prosedur pengiriman berita darurat menggunakan radio teleponi sebagai berikut :

1. di dahului dengan isyarat alarm 2 nada dalam waktu selama 30 detik sampai 1 menit
2. may day ( 3x )
3. nama kapal dan call sign 
4. posisi kapal dalam ( lintang dan bujur )
5. keadaan yang di alami 
6. bentuk pertolongan yang di butuhkan 

terdiri dari 2 bentuk isyarat radio telephone 


bentuk isyarat radio telephone yaitu terdiri dari 2 ( dua ) nada selama 30 detik. sedangkan isyarat
alarm radio telegraph yaitu satu nada panjang 4 detik , dengan selang 1 detik selama 1 ( satu )

tujuan dari isyarat alarm radio telephone tersebut adalah menarik perhatian stasiun kapal lain dan
lingkungan untuk memancarkan berita bahaya 

jika mendengar isyarat alarm radio yang di lakukan adalah mencatat pesan bahaya yang di
pancarkan kemudian . jika memungkin kan memberikan pertolongan , segera mungkin untuk
memberikan jawaban dan jika tidak terjangkau dan jauh dari posisi kapal , maka cara
membantunya dengan menyiarkan ulang berita bahaya tersebut , agar berita bahaya tersebut di
dengar oleh kapal lain
Apa Itu Call Sign atau Tanda Panggilan Kapal?

Tanda panggilan atau call sign kapal adalah tanda panggilan yang ditetapkan oleh lembaga
berwenang sebagai pengidentifikasi unik untuk kapal. Semua transmisi radio, termasuk dikapal
harus diidentifikasi secara individual oleh tanda panggilan. 

Tanda panggilan atau call sign ini berupa kode yang terdiri dari  huruf dan atau angka yang
berfungsi untuk mengidentifikasi seseorang, kendaraan (kapal, pesawat udara, dll), atau
organisasi yang menyiarkan radio atau mengirim pesan melalui radio.

Setiap negara memiliki kumpulan huruf atau angka International Telecommunication Union
untuk memulai tanda panggil mereka. Seperti contohnya: 

 Australia menggunakan AX, VH–VN,VK, dan VZ. 


 Brasil menggunakan PP–PY dan ZV–ZZ. 
 Kanada menggunakan CF-CK, CY-CZ, VA-VG, VE, VO, VX-VY, dan XJ-XO.  
 Jerman menggunakan DA-DR 
 India menggunakan AT–AW, VT–VW, dan 8T–8Y. 
 Indonesia menggunakan PK–PO, JZ, YB-YH, 7A-7I, dan 8A-8I 
 Jepang menggunakan JA–JS, 7J–7N, dan 8J–8N. 
 Taiwan menggunakan BM–BO, BQ, BV, BX. 
 Selandia Baru menggunakan ZK–ZM. 
 Rusia menggunakan R dan UA–UI. Inggris menggunakan G, M, VS, ZB–ZJ, ZN–ZO,
ZQ, dan 2. Amerika Serikat menggunakan K, W, N, dan AA–AL.

ika dilihat dari contoh diatas, maka untuk kapal - kapal berbendera Indonesia, call sign atau
tanda panggilnya biasanya berawalan  PK–PO, JZ, YB-YH, 7A-7I, dan 8A-8I.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 39 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan
Kebangsaan Kapal pasal 80, tanda panggilan kapal (call sign) untuk kapal berukuran tonase
kotor 300 GT atau lebih terdiri disusun sesuai dengan alokasi dalam Peraturan Radio
Internasional (International Radio Regulation) untuk kapal Indonesia.

Sedangkan untuk kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 300 terdiri dari 2 atau 3 huruf
untuk kapal Indonesia, diikuti dengan 4 angka atau 4 huruf diikuti 1 angka yang susunannya
ditetapkan oleh Direktur Jendral.

Contoh contoh penerapan call sign kapal di Indonesia misalnya 

 KT Jayanegara 201, mempunyai call sign YCER2


 MT Kamojang, mempunyai call sign YEJG
 Tonasa Line IX, mempunyai call sign YGOE
 Adina Azula, mempunyai call sign POFE
 KT Sei Deli III, mempunyai call sign PMIV
 Portlink VII, mempunyai call sign JZKA
 Kelud, mempunyai call sign YFOZ
 Putra Kencana VIII, mempunyai call sign YEC4325
 Anggrek Laut, mempunyai call sign YCXY2
 TB Elang Laut 1, mempunyai call sign YD3668

Anda mungkin juga menyukai