1. di dahului dengan isyarat alarm 2 nada dalam waktu selama 30 detik sampai 1 menit
2. may day ( 3x )
3. nama kapal dan call sign
4. posisi kapal dalam ( lintang dan bujur )
5. keadaan yang di alami
6. bentuk pertolongan yang di butuhkan
tujuan dari isyarat alarm radio telephone tersebut adalah menarik perhatian stasiun kapal lain dan
lingkungan untuk memancarkan berita bahaya
jika mendengar isyarat alarm radio yang di lakukan adalah mencatat pesan bahaya yang di
pancarkan kemudian . jika memungkin kan memberikan pertolongan , segera mungkin untuk
memberikan jawaban dan jika tidak terjangkau dan jauh dari posisi kapal , maka cara
membantunya dengan menyiarkan ulang berita bahaya tersebut , agar berita bahaya tersebut di
dengar oleh kapal lain
Apa Itu Call Sign atau Tanda Panggilan Kapal?
Tanda panggilan atau call sign kapal adalah tanda panggilan yang ditetapkan oleh lembaga
berwenang sebagai pengidentifikasi unik untuk kapal. Semua transmisi radio, termasuk dikapal
harus diidentifikasi secara individual oleh tanda panggilan.
Tanda panggilan atau call sign ini berupa kode yang terdiri dari huruf dan atau angka yang
berfungsi untuk mengidentifikasi seseorang, kendaraan (kapal, pesawat udara, dll), atau
organisasi yang menyiarkan radio atau mengirim pesan melalui radio.
Setiap negara memiliki kumpulan huruf atau angka International Telecommunication Union
untuk memulai tanda panggil mereka. Seperti contohnya:
ika dilihat dari contoh diatas, maka untuk kapal - kapal berbendera Indonesia, call sign atau
tanda panggilnya biasanya berawalan PK–PO, JZ, YB-YH, 7A-7I, dan 8A-8I.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 39 Tahun 2017 tentang Pendaftaran dan
Kebangsaan Kapal pasal 80, tanda panggilan kapal (call sign) untuk kapal berukuran tonase
kotor 300 GT atau lebih terdiri disusun sesuai dengan alokasi dalam Peraturan Radio
Internasional (International Radio Regulation) untuk kapal Indonesia.
Sedangkan untuk kapal berukuran tonase kotor kurang dari GT 300 terdiri dari 2 atau 3 huruf
untuk kapal Indonesia, diikuti dengan 4 angka atau 4 huruf diikuti 1 angka yang susunannya
ditetapkan oleh Direktur Jendral.