BAGIAN II
DEFINISI-DEFINISI
Untuk tujuan dari kode ini istilah-istilah berikut ini mempunyai arti sebagaimana yang didefinikan
dibawah ini :
BAGIAN III
CARA-CARA BERISYARAT
BAGIAN IV
NSTRUKSI UMUM
7. Haluan
7.1. Haluan harus diungkapkan dalam tiga angka dari 000 sampai dengan 359 yang
menunjukan derajat yang diukur searah jarum jam. Jika kemungkinan terdapat
8. Tanggal
Tanggal harus diisyaratakan dengan dua, empat atau enam angka yang diawali oleh huruf
D. Dua angka yang pertama menunjukan tanggal dari bulan. Apabila angka-angka itu
dipergunakan sendiri saja, maka angka-angka itu mengacu pada tanggal dari bulan yang
sedang berjalan.
Contoh :
D15 Berarti tanggal 15 dari bulan yang sedang berjalan, jadi apabila
isyarat tsb dikirim dalam bulan april berarti tang 15 april
D1504 Tanggal 15 April
D150483 Tanggal 15 april tahun 1983
9. Lintang
Lintang diungkapkan dengan empat angka yang didahului dengan hurup L. Dua angka
pertama menunjukan derajat-derajat dan dua angka terakhir menunjukan menit-menit.
Hurup N (north) atau hurup S (south) mengikuti jika diperlukan akan tetapi untuk lebih
sederhana hurup-hurup tersebut N atau S boleh ditiadakan jika tidak menimbulkan
kekeliruan.
10. Bujur
10.1.Lintang diungkapkan dengan lima angka yang didahului dengan hurup G. Tiga angka
pertama menunjukan derajat-derajat dan dua angka terakhir menunjukan menit-
menit. Hurup E (east) atau hurup W (west) mengikuti jika diperlukan akan tetapi untuk
lebih sederhana hurup-hurup tersebut E atau W boleh ditiadakan jika tidak
menimbulkan kekeliruan
10.2.Contoh-contoh
G13925E BUJUR 139ᵒ35’ Timur
G08530W Bujur 85ᵒ30’ Timur
10.3.sebuah isyarat yang memerlukan penunjukan posisi untuk melengkapi artinya harus
disyaratkan sebagai berikut :
CH L2537N Kapal yang ditujukan yang dilaporkan memerlukan pertolongan
G04015W berada di lintang 25ᵒ37’ Utara dan 040ᵒ15’ Barat
11. Jarak
11.1.Angka yang diawali dengan huruf R menunjukan jarak dala satuan mil laut
11.2.Contoh-contoh :
OV A080 R10 Ranjau agaknya berada pada baringan 080 jaraknya 10 mil, hurup R
boleh ditiadakan jika kemungkinan tidak dapat kekeliruan.
12. Kecepatan
13. Waktu
13.1. Waktu yang diungkapkan dalam empat angka, yang mana dua angka yang pertama
menunjukan jam dari 00 sampai dengan 23, dan dua angka terakhir menunjukan menit-
menit mulai dari 00 sampai dengan 59. Angka-angka tersebut diawali dengan :
a. Huruf T untuk menunjukan waktu setempat atau local time
b. Huruf z untuk menunjukan Universal Time Coodinat (UTC)
13.2. Contoh-contoh :
BH T1045 Yang artinya saya telah melihat sebuah pesawat udara pada pukul
L2015N 10:45 waktu setempat pada lintang 20ᵒ15’ Utara bujur 038ᵒ40’
G03840W C125 Barat dengan haluan 125ᵒ
RX Z0830 Anda harus melanjutkan perjalanan pada pukul 08:30 UTC
BAGIAN V
PENGISYARATKAN BENDERA
1. Sebagai suatu aturan umum hanya satu pancangan harus diperlihatkan pada suatu saat.
Setiap pancangan atau kelompok pancangan harus tetap dikibarkan sampai pancangan itu
memperoleh balasan oleh stasiun penerima.
Apabila lebih dari satu kelompok diperlihatkan pada satu tali bendera yang sama,
kelompok-kelompok itu harus disahkan oleh tali pemisah. Stasiun pemancar harus selalu
memancangkan isyarat-isyarat itu dimana isyarat tersebut dapat dengan mudah dilihat oleh
stasiun penerima, dengan maksud dalam kedudukan demikian bendera-bendera akan
berkibar dengan bebas dan bebas dari asap kapal.
6. Cara mengeja
Nama-nama yang terdapat dalam teks isyarat harus dieja dengan menggunakan bendera-
bendera abjad
YZ Kata-kata berikut ini adalah dalam bahasa biasa, jika perlu dapat
digunakan
1. Isyarat yang diisyaratkan dengan kilatan cahaya dibagi dalam bagian-bagian sebagai berikut
:
a. Panggilan
Panggilan terdiri atas panggilan umum atau isyarat identitas stasiun yang harus
dipanggil. Panggilan ini dibalas dengan isyarat balas
b. Stasiun pengirim membuat DE diikuti oleh isyarat identitas atau namanya. Isyarat ini
diulangi kembali oleh stasiun penerima yang kemudian mengisyaratkan isyarat
identitas atau namanya sendiri. Isyarat ini juga diulangi kembali oleh stasiun pengirim.
c. Teks
Teks terdiri dari atas bahasa biasa atau kelompok-kelompok kode, maka kelompok
kode harus didahului oleh isyarat :
YU Saya akan berkomunikasi dengan stasiun anda dengan kode-kode
isyarat internasional
Kata dari bahasa biasa boleh juga terdapat didalam teks, apabila isyarat itu meliputi
nama-nama, tempat-tempat dlsb
d. Penutup
Penutup terdiri atas isyarat penutup AR yang dibalas dengan R
2. Jika seluruh teks dalam bahasa biasa, maka prosedur yang sama harus diikuti. Panggilan
dan identitas boleh ditiadakan apabila kedua stasiun telah menyelenggarakan komunikasi
dan telahmempertukarkan isyarat.
3. Meskipun penggunaan isyarat-isyarat prosedur telah jelas, maka catatan berikut ini :
a. Isyarat panggilan umum / panggilan stasiun yang tidak dikenal AA AA AA dan
seterusnya,dibuat untuk menarik perhatian apabila ingin berisyarat dengansemua
stasiun yang ada dalam jarak pengisyaratan visual atau dengansebuah stasiun yang
nama dan isyarat identitas tidak diketahui. Panggilan ini dilakukan secara terus
menerus sampai memperoleh balasan dari stasiun yang ditujukan.
b. Isyarat balas TTTT dan seterusnya, dibuat untuk membalas panggilan dan isyarat ini
harus diisyaratkan secara terus menerus sampai stasiun pengirim menghentikan
panggilannya. Pengirim dimulai dengan isyarat DE diikuti oleh nama atau isyarat
identitas stasiun pengirim.
c. Huruf T dipergunakan untuk menunjukan bahwa setiap kata atau kelompok terima
diterima
d. Isyarat hapus EEEEEE dan seterusnya, dibuat untuk menyatakan bahwa kelompok atau
kata terakhir telah diisyaratkan. Isyarat ini harus dibalas oleh stasiun penerima dengan
isyarat hapus yang sama. Bilamana telah dibalas, stasiun pengirim akan mengulangi
kata atau kelompok akhir yang telah diisyaratkan dengan benar dan kemudian
meneruskan pengisyaratan yang selebihnya.
e. Isyarat ulang RPT harus digunakan sebagai berikut :
Oleh stasiun pengirim untuk menyatakan bahwa isyarat akan diulangi kembali
(saya ulangi / I Repeat). Jika pengulangan demikian tidak dilakukan secara
langsung setelah RPT, isyarat itu harus diartikan sebagai permintaan kepada
stasiun penerima untuk mengulangi isyarat yang telah diterimanya (ulangi apa
yang telah anda terima / repeat what you have received)
1. Karena sifat dari sarana yang digunakan suling, sirine, terompet kabut dan sebagainya,
maka pengisyaratan bunyi harus dilakukan secara perlahan-lahan. Selain itu apabila dalam
menggunakan pengisyaratan bunyi itu terjadi kekeliruan, karena sifat dari sarana tersebut
yang demikian itu akan menimbulkan kekacauan gawat dilaut.
Karenanya pengisyaratan bunyi didalam kabut harus ditekan hingga seminim mungkin.
Isyarat-isyarat selain isyarat satu huruf hanya digunakan dalam keadaan yang amat
sangat membahayakan dan jangan digunakan dalam perairan ramai.
2. Isyarat-isyarat harus dilakukan secara perlahan dan dengan jelas. Isyarat-isyarat itu boleh
diulang jika perlu tetapi dengan selang waktu yang cukup untuk menjamin bahwa tidak
akan dapat menimbulkan kekeliruan dan bahwa isyarat satu huruf tidak akan terkelirukan
sebagai kelompok dua huruf.
3. Nakhoda-nakhoda diingatkan bahwa isyarat-isyarat satu huruf dari kode yang ditandai
dengan * (B-C-D-E-G-H-I-S-T-Z) apabila dibuat dengan bunyi, hanya boleh dibuat untuk
memenuhi persyaratan peraturan-peraturan internasional untuk mencegah tubrukan dilaut
saja. Acuan juga dibuat untuk isyarat-isyarat satu huruf yang diperuntukan bagi
penggunaan khusus antara kapal pemecah es dan kapal-kapal yang ditolong.
BAGIAN VIII
RADIOTELEFONI
4. Apabila menggunakan kode-kode isyarat Internasional dalam hal kesulitan bahasa harus
memenuhi prinsip-prinsip peraturan Radio dari International Telecomunication Union (ITU)
yang berlaku. Hurup-hurup dan angka-angka harus dieja sesuai tabel ejaan.
5. Apabila stasiun pantai dan kapal dipanggil, isyarat-isyarat identitas / tanda panggilan atau
nama-nama yang harus digunakan.
6. Cara memanggil :
a. Panggilan terdiri atas :
Tanda panggilan atau nama stasiun yang dipanggil tidak lebih dari tiga kali
pada setiap panggilan
Kelompok DE (Delta Echo)
Tanda panggilan atau nama stasiun yang memanggil tidak lebih dari tiga
kali pada setiap panggilan
b. Nama-nama stasiun yang sulit harus dieja. Setelah hubungan terselenggara tanda
panggilan atau tidak perlu dikirim lebih dari satu kali.
9. Untuk menunjukan kelompok kode dari Kode Isyarat International yang akan digunakan,
harus disipkan kata INTERCO. Kata-kata dalam bahasa biasa boleh juga terdapat di dalam
teks, apabila isyarat itu meliputi nama-nama atau tempat dan sebagainya. Dalam hal ini,
jika dianggap perlu harus disispkan kelompok YZ (Yankee Zulu) artinya kata-kata berikut
adalah dalam bahasa biasa.
10. Jika stasiun yang dipanggil tidak mampu menerima lalu lintas dengan segera, stasiun ini
harus memancarkan isyarat AS (Alpha Siera) dengan menabahkan lamanya waktu
menunggu dalam menit bilamana mungkin.
12. Jika transmisi harus diulang seluruhnya atau sebagian harus dipergunakan isyarat RPT
(Romeo Papa Tanggo) ditambah dengan isyarat yang diperlukan berikut ini :
AA Alpha Alpha All After (semua setelah ...............)
AB Alpha Bravo All Before (semua sebelum ..........)
BN Bravo November All Between...........and.............
WA Whiskey Alpha Word of Group After...................
WB Whiskey Bravo Word of group before ..................
A. MORSE SYMBOLS
A ∙− H ∙∙∙∙ O −−− V ∙∙−
B −∙∙∙ I ∙∙ P ∙−−∙ W ∙−−
C −∙−∙ J ∙−−− Q −−∙− X −∙∙−
D −∙∙ K −∙− R ∙−∙ Y −∙−−
E ∙ L ∙−∙∙ S ∙∙∙ Z −−∙∙
F ∙∙ − M −− T −
G −−∙ N −∙ U ∙∙−−
B. NUMERALS
1 ▪−−−− 6 −▪▪▪▪
2 ▪▪−−− 7 −−▪▪▪
3 ▪▪▪−− 8 −−−▪▪
4 ▪▪▪▪− 9 −−−−▪
5 ▪▪▪▪▪ 10 −−−−−
C. PROCEDUR SIGNALS
AR ▪−▪−▪
AS ▪−∙∙∙
AAA ∙−∙−∙−
D. NOTES
Certain letters, such as e, a, o stc have been omitted from this list of morse symbols
because :
1. They are not to be used internationally.
2. They are contained in local codes and
3. Soe of them can be substituted by by a combination of two letters
BAGIAN XI
ISYARAT-ISYARAT PROSEDURE
Garis yang tertera diatas huruf-huruf yang membentuk sebuah isyarat menandakan bahwa huruf-
huruf itu harus diisyaratkan sebagai satu simbol
BAGIAN XII
SINGLE – LETTERS SIGNALS
1. Signals of letters marked * when made by sound may only be made compliance with the
requirements of the international Regulation for Preventing Collision at Sea, rules 34 and
35 accepting that sound signal G and Z may contineu to be used by fishing vessels, fishing in
closed proximity to other fishing vessels
BAGIAN XIII
SINGLE LETTER SIGNALS WITH COMPLEMENTS
BAGIAN XIV
SIGNALING INSTRUCTIONS
Notes:
1. The signal “K”– • – by sound or light may be used by an icebreaker to remind ships of their
obligation to listen continuously on their radio.
2. If more than one vessel is assisted, the distances between vessels should be as constant as
possible. Watchspeed of your own vessel and vessel ahead; should speed of your own
vessel go down, give attention signal to the following vessel.
3. The use of these does not relieve any vessel from complying with the International
Regulations for Preventing Collisions at Sea.
4. • • – • • Stop your headway (given only to a ship in an ice-channel ahead of and
approaching or going away from icebreaker). I am stopping headway.
Catatan :
This signal should not be made by radiotelephone.
CHAPTER XV
RADIOTELEPHONE PROCEDURES
RECEPTION OF SAFETY MESSAGES
MAYDAY Indicates that a ship, aircraft, or other vehicle is threatened by grave and
(Distress) imminent danger and requests immediate assistance
PAN Indicates that the calling station has a very urgent message to transmit
(Urgency) concerning the safety of a ship, aircraft, or other vehicle, or the safety of a
person
SECURITE Indicates that the station is about to transmit a message concerning the
(Safety) safety of navigation or giving important meteorological warnings
Any message which you hear prefixed by one of the following words concerns SAFETY:
If you hear these words, pay particular attention to the message and call the master or the officer
on watch.
sending the word INTERCO to indicate that the message will be in the International Code of Signals.
To indicate DISTRESS:
1. If possible transmit the ALARM SIGNAL (i.e., two-tone signal) for 30 seconds to one minute,
but do not delay the message if there is insufficient time in which to transmit the Alarm
Signal.
2. Send the following DISTRESS CALL: Mayday Mayday Mayday. This is . . . (name or call sign of
ship spoken three times).
3. Then send the DISTRESS MESSAGE composed of: Mayday followed by the name or call sign
of ship; Position of ship; Nature of distress; And, if necessary, transmit the nature of the aid
required and any other information which will help the rescue.
BAGIAN XVI
LATIHAN ISYARAT DAN KOMUNIKASI
COMMUNICATIONS ACTION BY A SHIP IN DISTRESS
Transmission of the Distress Message A ship in distress should transmit the appropriate alarm signal
followed by the distress call and message on one or both of the international distress frequencies,
i.e. 500 kHz (radiotelegraphy) and 2182 kHz (radiotelephony). In certain cases, e.g. in pilotage
waters, it may in addition be helpful to transmit the distress call and message on VHF Channel 16
(156.8 MHz). It may also be desirable, in remote ocean areas, to transmit the distress call and
message, in addition, on a ship-shore H/F circuit to an RCS. This should be done in all cases where
distress calls on 500 kHz, 2182 kHz or Channel 16 are not replied to by other stations.
Should there be any doubt concerning the reception of the distress message, it should also be
transmitted on any frequency available to which attention might be attracted such as an inter-ship
frequency which may be in use in local areas. Before changing frequency, however, adequate time
should be allowed for a reply.
In the event of failure of the ship's radio station, it may be possible to transmit a message using the
portable equipment, provided for use in the survival craft, connected to the ship's main aerial
system. The use of an emergency position-indicating radio beacon (EPIRB) may be a further means
for alerting ships in the vicinity. Satellite communications (Satcom), such as INMARSAT, enable the
users to reach a rescue coordination service (RCS), with in seconds. The Global Maritime Distress
and Safety System (GMDSS), established by IMO gives shore-based RCSs a major role in the
coordination and use of rescue services in the event of a distress incident. In radiotelephony
distress messages are prefixed by the marker word MAYDAY /'mei'dei/, from French "m'aidez"
(help me!). Components of the distress message Important components of the distress message
include
a. Identification of the ship;
b. Position;
c. Nature of the distress and kind of assistance required;
d. Any other information which might facilitate the rescue (e.g. the master's intention,
including the number of persons, if any, leaving the ship).
It will also be important to furnish relevant information such as:
a. Weather in the immediate vicinity, direction and force of wind, sea and swell, visibility,
presence of navigation dangers (e.g. icebergs);
b. Time of abandoning ship;
c. Number of crew remaining on board;
d. Number of seriously injured;
e. Number and type of survival craft launched;
f. Emergency location aids in survival craft or in sea
.
EXAMPLE 1.
EXAMPLE 2
Distress Acknowledgement Message Vessel «Frog» acknowledges the receipt of distress message:
MAYDAY
SEAWOLF SEAWOLF
KILO NOVEMBER NOVEMBER TANGO
THIS IS
FROG, JULIETT ALFA UNIFORM
MAYDAY RECEIVED
OVER
EXAMPLE 4.
Vessel «Seawolf» confirms the receipt of Assistance Message:
MAYDAY
FROG, THIS IS SEAWOLF
UNDERSTOOD
POSITION: TIME: ONE-NINE-THREE-ZERO UTC LATITUDE: FOUR-EIGHT DEGREES TWO-ZERO
MINUTES NORTHLONGITUDE: ZERO-TWO-ONE DEGREES ONE-THREE MINUTES WEST SPEED: ONE-
EIGHT KNOTS ETA (place of distress): ONE-NINE-THREE-ZERO GMT
OVER
EXAMPLE 5
. Mayday Relay Message Vessel «Shark» relaying distress message received from vessel «Seawolf»:
MAYDAY RELAY MAYDAY RELAY MAYDAY RELAY
THIS IS
SHARK SHARK SHARK
MAYDAY
SEAWOLF, KILO NOVEMBER NOVEMBER TANGO FOLLOWING MESSAGE RECEIVED FROM SEAWOLF
TIME: ONE-TWO-THREE-ZERO GMT
MAYDAY
SEAWOLF KILO NOVEMBER NOVEMBER TANGO
II. In using radio telegraphy the following sequence is recommended: - the radiotelegraph
1.______________ signal (four second dashes) - the radiotelegraph 2. _________
_____signal (group S.O.S sent three times) - the radiotelegraph distress 3. _____________ (group
S.O.S sent three times, followed by the word "DE" and the ship's 4. ____________ three times).
B. Grammar
B.1 Supply the appropriate form of the verb in brackets and write it into the right place in the
sentence:
Satellite communications Conventional radio to be an important element in maritime safety
(continue).In conventional radio the maritime distress channel ofonly R/T frequency (consist). In
satellite communications there at least 300 channels (be). Two special frequencies for ship-to shore
request messages (use),and these continuously by all coast earth stations for a Priority 3 requests
(monitor). In conventional radio, alarm and distress signals manually (set up) and channels not
against harmful interference (protect). In satellite communications the Priority 3 code of the
request message the system mechanism to assign a free channel (trigger). The maximum range for
a Maritime Distress Channel in conventional radio an 800 km zone around the ship (be),whereas in
satellite communications the same channel only beyond coverage of satellites (be usable),which in
high polar regions (be).
B.2
Complete the text below with the appropriate conjunctions:
which
because
that
so that
when
Distress signals
Distress signals are transmitted by any immediate means, sent out from a ship in distress 1.
____________ of a fire on board, a collision with other ships, or wrecks, or rocks which has caused
serious damage to the hull 2. ____________ a large amount of water is flooding the holds, and any
other urgent necessity by which the transmitting ship is threatened. In radiotelephonic
BAGIAN XVII
CONTENTS INTERNATIONAL CODE AND SIGNAL
CHAPTER 1.—SIGNALING INSTRUCTIONS
CHAPTER 2.— GENERAL SIGNAL CODE
CHAPTER 3.—MEDICAL SIGNAL
CHAPTER 4.—DISTRESS AND LIFESAVING SIGNALS AND RADIOTELEPHONE PROCEDURES
SECTION 2: CASUALTIES—DAMAGES .
SECTION 4: MANEUVERS
a. AHEAD—ASTERN
b. ALONGSIDE .
c. TO ANCHOR—ANCHOR(S)—ANCHORAGE .
d. ENGINES—PROPELLER .
e. LANDING—BOARDING .
f. MANEUVERS .
g. PROCEED—UNDERWAY .
h. SPEED .
i. STOP—HEAVE TO .
SECTION 5: MISCELLANEOUS
a. CARGO—BALLAST .
b. CREW—PERSONS ON BOARD .
c. FISHERY .
d. PILOT .
e. PORT—HARBOR .
f. MISCELLANEOUS .
SECTION 6: METEOROLOGY—WEATHER
a. CLOUDS .
b. GALE—STORM—TROPICAL STORM .
c. ICE—ICEBERGS .
d. ICEBREAKER .
e. ATMOSPHERIC PRESSURE—TEMPERATURE .
f. SEA—SWELL .
g. VISIBILITY—FOG .
h. WEATHER—WEATHER FORECAST .
i. WIND .
SECTION 8: COMMUNICATIONS .
CHAPTER 3
SECTION 1: EXPLANATION AND INSTRUCTIONS
SECTION 2: REQUEST FOR MEDICAL ASSISTANCE
SECTION 3: MEDICAL ADVICE
SECTION 4: TABLES OF COMPLEMENTS
CHAPTER 4
DISTRESS AND LIFESAVING SIGNALS AND RADIOTELEPHONE PROCEDURES
SECTION 1: DISTRESS SIGNALS
SECTION 2: TABLE OF LIFESAVING SIGNALS .
SECTION 3: RADIOTELEPHONE PROCEDURES .
PHONETIC TABLES
For the pronounce of letters and figures by radio telephony or voice over a loud hailer :
LETTER-SPELLING TABLE :
NUMBER-SPELLING TABLE :
NOTE :
Each syllable should equaly emphasized. The second component of each code word is the code
word is the code word used in the aeronautical Mobile service