Anda di halaman 1dari 34

Kesehatan dan keselamatan

Kerja dan Lingkungan


Hidup
(K3LH)
Silabus
Standar Kompetensi:
Menerapkan Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH)
Kompetensi Dasar:
3.5 Menjelaskan konsep keselamatan, Kesehatan
dan Keamanan (K3) Kerja serta jenis-jenis
bahaya/kecelakaan kerja yang bisa terjadi di
tempat kerja
4.5 Menentukan Jenis Bahaya dan kecelakaan
ditempat kerja
Tujuan Pembelajaran
1. Bahan-bahan eksplosif
2. Bahan-bahan yang mengoksidasi
3. Bahan-bahan yang mudah terbakar
4. Bahan-bahan beracun
5. Bahan korosif
6. Bahan-bahan radioaktif
Kesehatan dan Keselamatn Kerja
Pengertian K3:
 Keselamatan yang berkaitan dengan mesin,
pesawat alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan.
 Sarana utama untuk pencegahan kecelakaan,
cacat, dan kematian sebagai akibat dari
kecelakaan kerja
PERAN K3
 Setiap Tenaga Kerja berhak mendapat
perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup
dan meningkatkan produksi serta produktifitas
nasional.
 Setiap orang yang berbeda ditempat kerja perlu
terjamin keselamatannya
 Setiap sumber produksi perlu dipakai dan
dipergunakan secara aman dan efisien.
 Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi
kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan
kerja karena sebelumnya sudah ada tindakan
antisipasi dari perusahaan.
TUJUAN K 3
Tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
 Melindungi dan menjamin keselamatan setiap
tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
 Menjamin setiap sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.
 Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas
Nasional.
Tujuan K3
 Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan
produksi dan produktivitas nasional
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang
berada di tempat kerja tersebut
 Memeliharan sumber produksi agar dapat
digunakan secara aman dan efisien
DASAR HUKUM K3
 UU no.13/2003
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas:
a. Keselamatan & kesehatan kerja
b. Moral & kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat & martabat
manusia
d. untuk melindungi keselamatan kerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya K3.

(2) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) &
ayat (2) dilaksanakn sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
DASAR HUKUM K3
 * UU no.14/1969
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas:
1. Keselamatan
2. Kesehatan
3. kesusilaan
4. pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan
martabat manusia & moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang
meliputi :
1. Norma keselamatan kerja
2. Norma kesehatan kerja
3. Norma kerja
4. Pemberian ganti kerugian, perawatan & rehabilitasi dalam hal
kecelakaan kerja
DASAR HUKUM K 3
 UU no.1/1970
1. Agar pekerja & setiap orang lainnya yang
berada ditempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat & selamat.
2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai
& digunakan secara aman & efisien.
3. Agar proses produksi berjalan secara lancar
tanpa hambatan.
DASAR HUKUM K 3
 UU no.3/1992
1. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi
berhubungan dengan hubungan kerja termasuk penyakit
yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari
rumah menuju tempat kerja & pulang kerumah melalui
jalan yang biasa atau wajar dilalui.
2. Jaminan kecelakaan kerja
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak
menerima jaminan kecelakaan kerja meliputi:
1. Biaya pengangkutan.
2. Biaya pemeriksaan pengobatan dan/atau perawatan.
3. Biaya rehabilitasi.
4. Santunan berupa uang meliputi :
a. Santunan sementara tidak mampu bekerja.
b. Santunan cacat sebagian untuk selamanya.
c. Santunan cacat total untuk selamanya baik fisik maupun
mental.
d. Santunan kematian
Pengertian Kecelakaan
 Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur
kesengajaan) dan tidak diharapkan karena
mengakibatkan kerugian, baik material
maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.
 Sabotase atau kriminal merupakan tindakan di
luar lingkup kecelakaan yang sebenarnya
Kerugian akibat kecelakaan Kerja
5K
 Kerusakan

 Kekacauan Organisasi

 Keluhan dan Kesedihan

 Kelaianan dan Cacat

 Kematian
Klasifikasi Kecelakaan
1. Menurut jenis kecelakaan
- Terjatuh
- Tertimpa benda jatuh
- Tertumbuk atau terkena benda
- Terjepit oleh benda
- Gerakan yang melebihi kemampuan
- Pengaruh suhu tinggi
- Terkena sengatan arus listrik
- Tersambar petir
- Kontak dengan bahan-bahan berbahaya
- Lain-lain 
Klasifikasi Kecelakaan (2)
2. Menurut sumber atau Penyebab Kecelakaan
a. Dari mesin
b. Alat angkut dan alat angkat
c. Bahan/zat erbahaya dan radiasi
d. Lingkungan kerja
Klasifikasi Kecelakaan (3)
3. Menurut Sifat Luka atau Kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar,
keracunan mendadak, akibat cuaca, dsb
Pencegahan Kecelakaan
Kecelakaan dapat dihindari dengan:
1. Menerapkan peraturan perundangan dengan
penuh disiplin
2. Menerapkan standarisasi kerja yang telah
digunakan secara resmi
3. Melakukan pengawasan dengan baik
4. Memasang tanda-tanda peringatan
5. Melakukan pendidikan dan penyuluhan
kepada masyarakat
Penanggulangan Kecelakan
a. Penanggulangan Kebakaran
b. Penanggulangan Kebakaran akibat Instalasi
Listrik dan Petir
c. Penanggulangan Kecelakaan di dalam lift
d. Penanggulangan Kecelakaan terhadap zat
berbahaya
Penanggulangan Kebakaran
 Jangan membuang puntung rokok yang masih
menyala di tempat yang mengandung bahan
yang mudah terbakar
 Hindarkan sumber-sumber menyala di tempat
terbuka
 Hindari asap debu yang mudah meledak
Perlengkapan Pemadam Kebakaran
Alat-alat pemadam kebakaran dan
penanggulangan kebakaran terdiri dari dua
jenis:
1. Terpasang tetap di tempat
2. Dapat bergerak atau dibawa
Alat pemadam kebakaran yang
terpasang tetap
1. Pemancar air otomatis
2. Pompa air
3. Pipa-pipa dan slang untuk aliran air
4. Alat pemadam kebakaran dengan bahan
kering CO2 atau busa
Penanggulangan kecelakaan akibat
Instalasi Listrik dan Petir
 Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan yang
berlaku
 Gunakan sekering?MCB sesuai dengan ukuran yang
diperlukan
 Gunakan kabel yang berstandar keamanan yang baik
 Ganti kabel yang telah usang atau acat pada instalasi
atau peralatan listrik lain
 Hindari percabangan sambungan antar rumah
 Lakukan pengukuran kontinuitas penghantar, tahanan
isolasi, dan tahanan pentanahan secara berkala
 Gunakan instalasi penyalur petir sesuai standar
Penanggulangan Kecelakaan di
dalam Lift
 Pasang rambu-rambu dan petunjuk yang mudah
dibaca oleh pengguna jika terjadi keadaan darurat
 Jangan memberi muatan lift melebihi kapasitasnya
 Jangan membawa sumber api terbuka di dalam lift
 Jangan merokok dan membuang puntung rokok di
dalam lift
 Jika terjadi pemutusan aliran listrik, maka lift akan
berhenti di lantai terdekat dan pintu lift segera
terbuka sesaat setelah berhenti. Segera keluar dari lift
dengan hati-hati
Penanggulangan Kecelakaan thd Zat
Berbahaya
 Pengertian bahan berbahaya:
Bahan-bahan yang selama pembuatannya,
pengolahannya, pengangkutannya,
penyimpanannya dan penggunaannya dapat
menimbulkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi,
mati lemas, keracunan, dan bahaya-bahaya
lainnya terhadap gangguan kesehatan orang yang
bersangkutan dengannya atau menyebabkan
kerusakan benda atau harta kekayaan.
Tindakan Pencegahan
 Pemasangan label dan tanda peringatan
 Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan
harus sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
ada
 Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat
yang memenuhi syarat keamanan bagi
penyimpanan bahan tersebut
Simbol-simbol Tanda Bahaya
 Tugas: cari simbol-simbol bahaya untuk:
Bahaya ledakan
Bahaya oksidasi
Bahaya kebakaran
Bahaya beracun
Bahaya pencemaran lingkungan
Bahaya iritasi
Bahaya radiasi ion
Tugas dikirim via e-mail file attachment ke
andrikusuma27ak@gmail.com
Batas Deadline: pekan depan
Pendekatan Keselamatan Lain
a. Perencanaan
b. Ketatarumahtanggaan yang baik dan teratur:

- menempatkan barang-barang di tempat yang


semestinya
- Menjaga kebersihan lingkungan dari bahan
berbahaya
c. Pakaian Kerja
d. Peralatan Perlindungan Diri
Bentuk dan Warna untuk Simbol
Keselamatan
Pakaian Kerja
 Hindari pakaian yang terlalu longgar, banyak tali,
baju berdasi, baju sobek, kunci/gelang berantai jika
bekerja pada mesin-mesin yang bergerak
 Hindari pakaian dari bahan seluloid jika bekerja pada
bahan yang mudah meledak/terbakar
 Hindari membawa atau menyimpan di kantong baju
barang-barang yang runcing, benda tajam, bahan
mudah terbakar
Peralatan Perlindungan Diri
 Kacamata
 Sepatu
 Sarung Tangan
 Helm Pengaman
 Alat Pelindung telinga
 Alat perlindungan paru-paru
 Alat perlindungan lainnya
Organisasi Keselamatan Kerja

 Tujuan utama: mengurangi tingkat kecelakaan,


sakit, cacat dan kematian akibat kerja, dengan
lingkungan kerja yang sehat, bersih, aman dan
nyaman
 Di Amerika, organisasi keselamatan kerja bagi
pekerja swasta dibentuk dibawah OSHA
 Di Indonesia, dibentuk di bawah Direktorat
Pembinaan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Test Competency
(menyusul  )

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai