Anda di halaman 1dari 8

X

TEKNIK
PENGUKURAN
TANAH
2019/2020
KD : MENERAPKAN dan MELAKSANAKAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA dan
LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

KONSTRUKSI
GEDUNG
SANITASI DAN
PERAWATAN
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
(K3LH) PADA PEKERJAAN UKUR TANAH

I. Defenisi dan Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup


(K3LH)

Program keselamatan kerja yang dikenal dengan K3LH adalah program perlindungan yang
wajib diterapkan bagi setiap perusahaan /instansi untuk melindungi karyawannya sehingga proses
produksi (pekerjaan) berjalan dengan optimal. Setiap karyawan yang bekerja pada suatu instansi atau
perusahaan tentu berharap dapat bekerja sebaik mungkin tanpa terkendala resiko apapun, terutama
kecelakaan kerja. Risiko terjadinya kecelakaan kerja tidak hanya membayangi pekerjaan berat seperti
proyek konstruksi saja, tetapi juga terjadi pada pekerjaan administrasi di belakang meja. Bagaimana
jika seseorang karyawan mengalami kecelakaan kerja?mengapa program keselamatan kerja sangat
penting bagi karyawan? Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko yang mengancam keselamatan jiwa
karyawan. Lalu, bagaimana jika seseorang karyawan mengalami kecelakaan kerja? Tindakan apa saja
yang dilakukan perusahaan untuk melindungi karyawannya? Simaklah materi berikut.
Kesehatan dan keselamatan kerja Lingkungan hidup (K3LH) adalah suatu program perlindungan
terhadap seluruh karyawan atau tenaga kerja agar senantiasa dalam keadaan sehat dan selamat selama
dalam bekerja di lingkungan pekerjaannya.
Dalam konteks K3LH, keselamatan kerja dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk menjamin tenaga
kerja (sumber daya manusia perusahaan) dalam kondisi aman dan sehat sehingga terhindar dari
kecelakaan yang dapat mengakibatkan kecacatan dan kematian. Untuk mendukung program tersebut,
perlu diupayakan langkah-langkah yang berguna untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja
sebagai berikut:
a. Pengaturan dan pembagian jam kerja termasuk jam istirahat yang harus disesuaikan dengan
kondisi fisik pekerja
b. Pengaturan prosedur pekerjaan termasuk penggunaan alat-alat dan perlengkapan kantor sesuai
SOP (Standard Operating Procedur),
c. Penyediaan sarana dan prasarana perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja, serta
d. Peningkatan kedisiplinan pekerja untuk mematuhi ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam
K3LH dan meningkatkan pengetahuan dalam melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien.

2
Selain memenuhi hak asasi pekerja, pelaksanaan K3LH juga telah diwajibkan dalam undang-undang.
Menunjukan betapa pentingnya penerapan K3LH di setiap perusahaan atau instansi yang
mempekerjakan karyawan. Undang-undang tersebut antara lain ;
a. UU No. 1 Tahun 1970
Tentang keselamatan kerja, yang mengatur keselamatan kerja para pekerja di alam wilayah
hukum Indonesia yang meliputi keselamatan kerja di darat, laut, maupun udara,
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
Penerapan program K3LH secara umum memiliki tujuan seperti yang tercantum dalam Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja sebagai berikut ;
a. Memberi perlindungan keselamatan kerja untuk kesejateraan pekerja yang bersangkutan dan
untuk meningkatkan produktivitas Nasional
b. Menjamin keselamatan setiap orang bukan pekerja yang sedang berada pada tempat kerja
c. Menjaga setiap faktor produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.

II. Peralatan dan Perlengkapan K3LH

Pemberian fasilitas dan penyediaan alat pelindung diri terhadap kemungkinan bahaya wajib
disediakan oleh perusahaan bagi semua karyawannya yang terlibat langsung dalam proses produksi.
Penggunaan alat pelindung diri dapat mencegah terjadinya kecelakan kerja. Penyediaan alat pelindung
diri harus diperhatikan dari segi kuantitas maupun kualitasnya sesuai bidang pekerjaan yang
dijalankan.
Berikut ini jenis-jenis alat pelindung diri (APD) yang digunakan dalam penerapan program K3LH.
a. Alat pelindung kepala
Penggunaan alat pelindung kepala harus memnuhi standar keamanan secara nasional dan
internasional. Memiliki karakteristik tahan dan kuat terhadap benturan, strukturnya dapat
menahan guncangan, dan tahan terhaap sengatan arus listrik. Selain itu juga, dapat
melindungi kepala dan tidak mudah terlepas saat digunakan.
b. Alat pelindung mata dan wajah
Alat pelindung mata berfungsi melindungi mata dari ancaman bahaya seperti radiasi dan
debu yang berterbangan. Contohnya ; kacamata Safety Glasses dan Goggle
c. Alat pelindung pendengaran
Digunakan untuk mengantisipasi kerusakan pendengaran. Contohnya; earmuffs, foam
earplugs dan PVC earplugs

3
d. Alat pelindung pernapasan
Contohnya ; masker
e. Alat pelindung kaki
Contohnya ; sepatu bot (boots)
f. Alat pelindung tangan
Contohnya; sarung tangan, untuk mencegah luka terjadi pada jari dan pergelangan tangan
Kelengkapan K3LH lainnya antara lain berupa rambu peringatan sesuai fungsi;
a. peringatan bahaya dari atas
b. peringatan bahaya benturan kepala
c. peringatan bahaya longsoran
d. peringatan bahaya api
e. peringatan tersengat listrik
f. penunjuk ketinggian (untuk bangunan yang lebih dari 2 lantai)
g. penunjuk jalur instalasi listrik kerja sementara
h. penunjuk batas ketinggian penumpukan material
i. larangan memasuki area tertentu
j. petunjuk untuk melapor (keluar masuk proyek)
k. peringatan untuk memakai alat pengaman kerja

4
III. Aplikasi K3LH Pada Pekerjaan Ukur Tanah

a. Pedoman Penggunaan Peralatan


1) Peralatan Utama Ukur Tanah (Theodolith, Waterpass, Electronic Total Station dan
Receiver GPS) Selalu disimpan dan dibawa dalam wadah boks alat tertutup.
 Selalu diperhatikan tata cara penggunaan sesuai prosedur penggunaan alat yang
bersangkutan.

 Setiap kali alat dipindahkan dari satu titik pengukuran ke titik lain, peralatan harus
dimasukkan ke dalam wadahnya.

 Khusus perpindahan alat yang melalui tubuh air seperti sungai, danau atau laut. Alat
harus tetap dalam wadahnya serta wadah tersebut dibungkus dengan plastik yang
kedap air.

 Dalam kondisi terik matahari, peralatan harus dilindungi dengan payung kecuali
pada peralatan receiver GPS.

 Apabila turun hujan, peralatan segera dilindungi dan dimasukkan ke dalam


wadahnya.
 Selama di lapangan, peralatan harus selalu dijaga dan diawasi.
2) Peralatan Pendukung Ukur Tanah (Jalon, Rambu Ukur, Meteran)
 Selalu disimpan dan dibawa ditempat yang aman dari kemungkinan terinjak dan
terlindas pengguna jalan

 tidak diperbolehkan membawa Jalon dan rambu ukur dengan diseret

 Meteran harus digulung kembali setiap tahapan pengukuran selesai.

 Peralatan selalu digunakan dengan benar dan sesuai fungsinya.


 Apabila peralatan kotor atau basah, segera dibersihkan agar terhindar dari karat dan
kerusakan lainnya.
3) Peralatan Pemetaan Tata Guna Tanah (Altimeter, Kompas, Abney Level, Bor Tanah dan
pH meter)
 Selalu disimpan dan dibawa dalam tas kecuali Bor Tanah.

 Selalu dimasukkan ke wadahnya setelah digunakan.

5
 Peralatan digunakan dengan baik dan benar sesuai fungsi masing-masing.

 Apabila peralatan kotor, segera dibersihkan agar terhindar dari karat dan kerusakan
lainnya

b. Pedoman Keselamatan siswa


Dalam setiap pelaksanaan Praktikum di dalam/di luar kelas, setiap siswa wajib
memperhatikan hal-hal sebagai berikut ;
1) Khusus praktikum siswa wajib menggunakan seragam praktikum
2) siswa selalu memakai sepatu lapangan selama melaksanakan kegiatan lapangan;
3) Bagi siswi berambut panjang harus selalu diikat untuk menjaga agar rambut tidak
tersangkut di banyak tumbuhan perdu
4) selalu memakai helm / topi pelindung dari sengatan sinar matahari
5) selalu membawa jas hujan dan payung baik untuk perlindungan diri ataupun peralatan
6) setiap ke lapangan harus selalu membawa perlengkapan PPPK

IV. Faktor Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana sja. Oleh karena itu, diterapkan program
K3LH yang berguna melindungi keselamatan dan kesehatan kerja. Kecelakaan didefinisikan sebagai
suatu kejadian ang tidak terduga, tidak disengaja, dan tidak diharapkan karena dapat mngakibatkan
kerugian secara materi dan non materi. Kerugian yang ditimbulkan akibat kecelakaan kerja antara lain
kerusakan, kekacauan organisasi, keluhan dan kesedihan, kelainan dan cacat, serta yang lebih fatal
adalah kematian.
Kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja pada pekerjaan ukur tanah antara lain ;
1. Terjatuh
2. Tertimpa benda yang jatuh
3. Tenggelam
4. Digigit binatang buas
5. Terjepit
6. Tersengat listrik
7. Tersambar petir
8. Kaki terinjak paku

6
9. Dan lain-lain

Adapun faktor-faktor penyebab terjadi kecelakaan kerja yaitu sebagai berikut :


1. Faktor tenaga kerja ;
a. Terbatasnya kecakapan dan kemampuan pekerja
b. Kebiasaan atau perilaku pekerja yang kurang baik di tempat kerja
c. Adanya gangguan pendengaran, penglihatan, bahkan penyakit
d. Kelelahan di tempat kerja
e. Adanya gangguan psiskis dan mental seperti rasa takut, cemas, amarah, tidak percaya diri
f. Tidak menggunakan alat pelindung diri
2. Faktor lingkungan ;
a. Kondisi lingkungan kerja yang tidak memadai seperti temperatur ruangan tinggi, licin,
berdebu, lembab
b. Sirkulasi dan sanitasi yang buruk serta tidak memenuhi standar kesehatan
3. Faktor manajemen ;
a. Pembagian tugas kerja yang tidak proporsional dan berisiko tinggi
b. Minimnya tanda-tanda peringatan bahaya dan kurangnya sistim kerja dan pengawasan
c. Kesejahteraan pekeja yang rendah menyebabkan gejolak sosial dan unjuk rasa yang
mengakibatkan keresahan di kalangan pekerja
4. Faktor kesalahan penggunaan alar kerja
a. Peralatan kerja yang tidak memadai secara kualitas dan kuantitas
b. Tidak ada petunjuk pengoperasian alat
c. Penggunaan peralatan di luar batas

Beberapa contoh kecelakaan kerja dan pengendalian resiko yaitu ;


1. Terjatuh
Menggunakan sepatu boot, berhati hati
2. Tertimpa benda yang jatuh
Memakai helm, berhati-hati
3. Tenggelam
Menggunakan pelampung
4. Digigit binatang buas
Menggunakan sepatu boot, berhati-hati
5. Terjepit
Berhati-hati, konsentrasi dalam bekerja
6. Tersengat listrik
Memasang rambu-rambu peringatan bahaya listrik
7. Tersambar petir

7
Berhati-hati, tidak berada di lapangan terbuka saat terjadi hujan petir, mencari tempat yang
tepat untuk berlindung

Kecelakaan di tempat kerja dapat dihindari dengan menerapkan K3LH, diantaranya menerapkan
peraturan perundang-undangan secara disiplin, standarisasi kerja yang baik, pengawasan kerja yang
ketat, memasang tanda-tanda peringatan, serta melakukan penyuluhan dan pelatihan keselamatan
kerja bagi setiap tenaga kerja.

TUGAS
1. SALIN MATERI PENERAPAN K3LH DI BUKU CATATAN
2. CARILAH GAMBAR ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN DI GUNTING DAN DI
TEMPELKAN DI BUKU CATATAN DAN TULIS FUNGSINYA
3. CARILAH GAMBAR KECELAKAAN KERJA YANG TERJADI DIDALAM MENGUKUR
PENGUKURAN TANAH, DI TEMPEL DI BUKU CATATAN
4. TUGAS DI FOTO KIRIM KE ZOHO FORM
5. ISI ABSEN DI ZOHO FORM

Anda mungkin juga menyukai