Anda di halaman 1dari 17

Sistem Air

Panas
DEFINISI 1
Sistem penyediaan air panas adalah instalasi yang menyediakan
air panas dengan menggunakan sumber air bersih, dipanaskan
dengan berbagai cara, baik langsung dari alat pemanas ataupun
melalui sistem pemipaan. Seperti halnya untuk air bersih, peralatan air
panas juga harus memenuhi syarat instalasi.
Dalam garis besarnya besarnya ada 2 macam instalasi, yaitu
instalasi lokal dan instalasi sentral. Instalsi mana yang dipilih pada
tahap perancangan bergantung pada beberapa factor, antara lain
ukuran dan jenis penggunaan gedung, cara pemakain air panas dan
harga peralatannya.
Instalasi Sentral Pada jenis ini, air panas dibangkirkan disuatu
tempat dalam gedung. Kemudian dengan pipa
• Sistem Langsung / Terbuka distribusi dialirkan ke seluruh lokasi alat plambing
• Sistem Sirkulasi / Tertutup yang membutuhkan air panas. Biasanya
digunakan bahan bakar
minyak.
Dari pemanas biasanya air disimpan dalam
suatu tangki air panas yang besar
kemudian didistribusikan ke dalam alat – alat
plambing.

Instalasi Lokal Pada jenis ini, pemanas air dipasang di


tempat atau berdekatan dengan alat plambing
• Pemanasan Sesaat (plumbing fixture) yang membutuhkan air panas.
(instantaneous) Kelebihan dari cara ini adalah bahwa air
• Pemanasan panas dapat lebih cepat diperoleh, kehilangan
Simpang kalor pada pipa kecil sekali, pemasangan instalasi
(Storage) dan perawatannya sederhana, harga nya cukup
• Pencampuran Uap Panas rendah.
dengan Air
INSTALASI PIPA AIR
PANAS
Hal yang harus diperhatikan :
 Kemiringan 1/200 atau 1/300.
 Bila terpaksa pasang katup pelepas udara.
 Keseragaman distribusi air panas
Untuk instalasi pipa pendek : sistem pipa
tunggal Untuk instalasi pipa panjang : sistem
sirkulasi
 Sistem pencegah ekspansi pipa
 Pemilihan pipa dan Isolasi yang baik
KUALITAS AIR
PANAS
Semakin sedikit zat perusak (garam – garaman atau zat yang dapat
menimbulkan kerak / karat), akan semakin baik.
Mengingat sifat anomaly air, volumenya akan minimum pada temperature 4oC,
dan akan bertambah pada temperatur yang lebih rendah maupun lebih tinggi dari
angka tersebut. Kalau kerapatan (density) air pada temperature 4 o C dianggap sama
dengan satu.
Kalau air dipanaskan dari temperatur 4 o C sampai 100oC, volumenya akan
bertambah sekitar 4,3%. Dalam perancangan hal ini harus diperhatikan, karena
tekanan akan bertambah karena kenaikan temperatur, biasanya untuk mengatasinya
dipasang katup ekspansi atau pipa yang dapat melepaskan tekanan yang timbul
akibat kenaikan temperatur tersebut.
TEKANAN KERJA DAN TEMPERATUR
DIDIH
SISTEM PENYEDIAAN AIR
PANAS DAPAT DIBAGI
MENJADI KLASIFIKASI
BERDASARKAN
Menurut Sistem Menurut Cara Menurut Cara
Pipanya Penyediaannya Sirkulasinya

Sistem aliran ke
Sistem Aliran ke Sistem Pipa Sistem Sirkulasi Sirkulasi Sirkulasi
Bawah (down
Atas (up feed) Tunggal atau Dua Pipa
feed)
Gravitasi Paksaan
SUMBER
PANAS
Pemanas Air Pemanas Air Pemanas Air
dengan Bahan
dengan Gas Bakar Minyak dengan Listrik
Pemanas
Air
dengan
Gas
PEMANAS AIR
DENGAN
BAHAN
BAKAR
MINYAK
PEMANAS AIR DENGAN
LISTRIK

Kapasitas Sedang Kapasitas Besar


SNI 03 – 7065 – 2005
Tabel 2 Pemakaian Air Panas Minimum Sesuai Penggunaan
Gedung
(Air Panas pada Temperature 60°C)
SNI 03 – 7065 – 2005
SNI 03 – 7065 – 2005
SNI 03 – 6481 – 2000
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
BERDASARKAN JUMLAH
PEMAKAI 𝑄 = 𝑁𝑞 𝑑 𝑑
𝑄 𝑛 = 𝑄 𝑑 × 𝑞ℎ
𝑉 = 𝑄𝑑 × 𝑣
𝐻 = 𝑄 𝑑 × (𝑡ℎ − 𝑡𝑐)
𝑄 𝑑 = Jumlah air panas per orang per hari
(liter/orang/hari)
𝑁 = Jumlah orang
𝑄 𝑛 = Laju aliran panas maksimum (liter/jam)
𝑉 = Volume tanki penyimpanan (liter)
𝐻 = Kapasitas pemanas (kcal/jam)
𝑡ℎ = Temperatur Air Panas
𝑡𝑐= Temperatur Air Dingin
Kebutuhan air panas 𝑄 𝑑 = 185 liter / orang / hari
table 4 SNI 03-7065-2005
Waktu pemakaian terpadat 3 jam
(asumsi) Kapasitas 𝑁 = 452 orang
Jumlah air panas selama 1 jam :
(452*185/24) = 3.490 liter / jam
Jumlah air panas terpadat
𝑄 𝑛 = (3.490*3) = 10.470 liter dalam 3
jam
𝑞 𝑑 = (185*452) = 83.620 liter /
hari Misalkan th = 60 dan tc=5
𝐻 = 10.175 kcal/jam

Anda mungkin juga menyukai