Anda di halaman 1dari 53

Plumbing dan Instrumentasi

S1 – Teknik
Perencanaan Sistem Lingkungan
Penyediaan Air Panas

Rabu, 22 Maret 2023


Perencanaan Sistem
Penyediaan Air Panas
Prinsip Dasar Sistem Penyediaan, Ukuran Pipa Konstruksi &
Sistem Penyediaan Metode Pemanasan, Air Panas Kapasitas Alat
Air Panas Temperatur dan Laju dalam Sistem
Aliran Air Panas
Kualitas Air Sistem Pipa Jenis Alat
Panas Sistem Penyediaan
Air Panas
Pemasangan Konstruksi
Satuan
Katup Peralatan
Kalor
Cara Pemanasan
Penentuan Penentuan
Pengaruh Kualitas Air
ukuran Pipa Kapasitas Peralatan
dan Temperatur Temperatur Air
Panas
Penentuan Kapasitas
pompa Sirkulasi
Laju Aliran Air Panas
Pipa Ekspansi dan
Tangki Ekspansi
1 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Panas
Kualitas Air Panas
Dalam penentuan kualitas air panas perlu diketahui bahwa saat temperature air naik maka volume air akan
bertambah tetapi masa jenis air akam berkurang, seperti yang terlihat dalam table dibawah ini :
Air, volumenya akan mencapai minimum pada temperatur 4° Celcius, dan akan bertambah pada temperatur
yang lebih rendah atau lebih tinggi.
Bila kerapatan ( density ) air pada temperatur 4°C dianggap sama
dengan satu, maka air yang dipanaskan antara 4° C – 100° C,
volumenya akan bertambah sekitar 4,3 %. Selanjutnya, bila air
dipanaskan terus, pada suatu temperatur tertentu akan
mendidih tergantung pada tekanan airnya. Makin tinggi tekanan
airnya, maka makin tinggi pula titik didihnya

Tabel 1. Berat spesifik dan


volume spesifik air pada
berbagai temperature, pada
tekanan atmosfir standar.

Tabel 2. Tekanan relatif dan temperature didih air


1 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Panas
Satuan Kalor

Banyaknya energi panas atau


kalor yang diperlukan 1 Kg air
agar temperaturnya naik
sebesar 1oC pada kondisi
atmosfir standar didefinisikan
sebagai 1 kilokalori (kcal). Nilai Secara umum kalor yang diperlukan untuk pemanasan
ini berubah sedikit pada adalah :
temperature lain tetapi praktis
dapat dianggap konstan. 𝑄 = 𝑊 𝑡2 − 𝑡1
Dimana :
Q : Banyaknya kalor (kcal)
W : Berat air yang dipanaskan (Kg)
t1 : Temperatur awal (oC)
t2 : Temperatur akhir (air panas) (oC)
1 Prinsip Dasar Sistem Penyediaan Air Panas
Pengaruh Kualitas Air dan Temperatur

❖ Semakin sedikit kandungan zat-zat perusak seperti oksigen, zat asam, garam-garaman,
maka semakin baik kulaitas airnya dikarenakan bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan
karat pada peralatan plambing.

❖ Pada proses pengkaratan, semakin tinggi temperatur air maka semakin cepat peralatan
plambing mengalami perkaratan. Hal ini dikarenakan, pada suhu diatas 60oC akan terjadi
pelepasan zat asam yang larut, timbul asam karbonat bebas, dan pengkaratan elektrolitik
bertambah cepat. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memanaskan air secara
berlebihan.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas

1. Umum
Sistem penyediaan air panas adalah
instalansi yang menyediakan air panas
dengan menggunakan sumber air bersih,
dipanaskan dengan berbagai cara baik
secara langsung dari alat pemanas
ataupun melalui sistem perpipaan.
Seperti halnya untuk air bersih,
peralatan air panas juga harus
memenuhi syarat sanitasi.

Tabel 3. Perbandingan beberapa sistem penyediaan air panas


Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas

2. Instalasi Lokal
Pemanas air dipasang di
tempat atau berdekatan
dengan alat plambing
yang membutuhkan air
panas. Pemanas dapat Kelebihan instalasi lokal :
menggunakan gas, listrik ✓ Air panas dapat lebih cepat diperoleh
ataupun uap sebagai
sumber kalor. ✓ Kehilangan kalor pada pipa kecil sekali
✓ Pemasangan instalasi dan perawataannya sederhana
✓ Harganya cukup rendah/murah
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas

Pemanasan Air dipanaskan dalam pipa-piap yang dipasangakan dalam alat


sesaat pemanas dengan sumber kalor listrik atau gas dan langsung
dialirkan ke dalam alat plambing
(instantaneous)

Air dipanaskan dalam suatu tangki yang dapat menyimpan air


Pemanasan panas dalam jumlah yang tidak terlalu besar dengan sumber
Instalasi
simpan kalor listrik, gas, atau uap panas, kemudian dialirkan ke alat
Lokal plambing. Volume tangki biasanya tidak lebih dari 100 L dan
(storage) diperlukan waktu beberapa menit sebelum diperoleh air panas

Pemanasan uap Air panas diperoleh dari campuran uap panas yang sudah ada di
sistem Gedung (biasanya digunakan untuk pemanas ruangan) di
panas dengan dalam suatu tangki pemanas atau melalui katup ke dalam pipa
air air.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas
3. Instalansi Sentral
Air panas dibangkitkan di suatu tempat dalam Gedung, kemudian dengan pipa distribusi dialirkan ke seluruh
lokasi alat plambing yang membutuhkan air panas.
Dari pemanas biasanya air disimpan dalam suatu tangki air panas yang besar dan kemudian dialirkan ke
dalam alat-alat plambing oleh pipa distribusi.

Sistem Pipa hanya mengalirkan air dari tangki ke dalam alat-alat


plambing. Dengan demikian walaupun pipa tersebut disiolasi,
langsung/ tetapi setelah satu malam tidak dipakai, keran air panas yang
Sistem pipa Sistem terbuka letaknya jauh akan menghasilkan air yang suhunya lebih dingin.

distribusi
air panas Sistem Sirkulasi Jaringan pipa yang tertutup dimana tidak ada keadaan keran-
keran airpanas tidak ada yang dibuka, air panas dialirkan oleh
/ Sistem suatu pompa sirkulasi kembali ke dalam tangki. Sehingga suhu air
panas diberbagi tempat tidak akan jauh berbeda dengan yang di
Tertutup tangki.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan

1. Cara Pemanasan Langsung


1) Ketel Pemanas air (storage hot water Gambar 1. Ketel pemanas tipe tangki
boiler) → Air dipanaskan oleh dinding
ruang bakar ketel dan kemudian
didistribusikan , proses pemanasan air
seluruhnya terjadi secara konveksi. Gambar 2. Kombinasi
2) Kombinasi ketel pemanas air dan tangki Ketel pemanas dan
tangki penyimpan
penyimpan → Air panas keluar dari ketel
dimasukan lebih dahulu ke dalam suatu
tangki penyimpanan sebelum
didistribusikan sehingga mempunyai
efisiensi pemanasan yang juga baik.
3) Pemanas satu jalan (once-through) →
pemanas sesaat (instantaneous) dengan
gas pana yang ada di dalam Gedung. Gambar 3. Ketel
pemanas air satu jalan
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan

1. Cara Pemanasan Langsung


Cara pemanasan langsung memiliki efisiensi yang tinggi, tetapi mempunyai beberapa kelemahan :
✓ Pada waktu air panas digunaka, artinya dikeluarkan keluar drai ketel, maka air pengisi yang
temperaturnya lebih dingin akan masuk ketel. Dinding ketel akan mengalami perubahan-
perubahan temperatur yang cukup besar sepanajang waktu pemakaian air panas. Perubahan
temperatur ini akan menimbulkan perubahan tegangan dalam dinding ketel, pada akhirnya akan
memperpendek umur kekuatan ketel.
✓ Kalau air dingin pengisi ketel mempunyai kualitas yang kurang baik, dapat menimbulkan ‘kerak’
pada dinding (pada sisi air) sehingga menurunkan sistem pemanasan
✓ Tekanan air masuk ketel berpengaruh langsung pada kekuatan dinding ketel, tekanan kerja ketel
harus lebih besar dari tekanan air masuk tersebut.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan
2. Cara Pemanasan Tidak Langsung
Air uap panas, air panas/air sangat panas (bertekanan tinggi) yang dialirlan olrh suatu ketel (dengan
bahna bakar),dialirkab ke dalam suatu jaringana pipa di dalam tangki penyimpanan air panas dan
kemudian dialirkan Kembali ke dalam ketel.

Gambar 4. Tangki penyimpan dan koil pemanas Gambar 5. Sistem pemanas dengan penukar kalor

Cara pemanasan ini dapat menggantikan penukar kalor untuk tangki penyimpanan air panas dan
dianggap termasuk dalam golongan pemanas sesaat.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan

2. Cara Pemanasan Tidak Langsung


Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem ini :
➢ Ditinjau dari segi keselamatan dan oengkaratan, kalua digunakan uap sebagai pemanas
maka tekanan uap sebaiknya dibuat tidak lebih dari 2Kg/cm2.
➢ Kalau uap yang masuk ke dalam tangki pemanas air bertekanan cukup tinggi, perlu dipasang
pemecah vakum dan Pelepas udara pada pipa masuknya. Vakum mungkin bisa timbul saat
air dingin masuk tangki mengenai pipa uap masuk.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas Tabel 4. Standar temperature air panas
Temperatur Air Panas menurut jenis pemakaiannya

1. Temperatur Persediaan Air


Panas
Temperatur air yang digunakan untuk berbagai
keperluan berbeda-beda tergantung dengan
penggunaaannya (sperti pada table disebelah).
Dalam mengatasi kehilangan panas dalam
pipa-pipa distribusi, temperatur persedian air
panas harus dibuat lebih tinggi dari pada
temperatur pemakaian, tetapi tidak terlalu
tinggi sehingga dapat menimbulkan bahaya
luka bakar di kulit manusia di tempat air keluar
dari keran.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Temperatur Air Panas

2. Pencampuran Air Panas dan


Air Dingin
Formulasi tersebut dapat pula
Apabila diasumsikan bahwa kerugian panas digunakan untuk menghitung
diabaikan, maka temperature air campuran banyaknya air panas yang
dapat dihitung sebagai berikut : diperlukan untuk memperoleh air
𝐺𝑐 𝑡𝑐 + 𝐺ℎ 𝑡ℎ campuran pada temperatur Tm
𝑡𝑚 = untuk setiap kilogram air dingin,
𝐺𝑐 + 𝐺ℎ (𝑡 −𝑡 )
yaitu :𝐺ℎ = 𝑚 𝑐
Dimana : (𝑡ℎ −𝑡𝑚 )
𝑡𝑚 : Temperatur campuran (°C) Sedangkan persentase air panas
𝑡𝑐 : Temperatur air dingin (°C) dalam campuran dinyatakan sebagai
(𝑡 −𝑡 )
𝑡ℎ : Temperatur air panas (°C) : 𝑃 = 100 𝑥 𝑚 𝑐
(𝑡ℎ −𝑡𝑚 )
𝐺𝑐 : Massa air dingin (kg)
𝐺ℎ : Massa air panas (kg)
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Laju Aliran Air Panas

Kuantitas air panas yang digunakan bergantung pada jenis pemakaian gedung,
jumlah orang yang menggunakan air panas, banyaknya alat plambing, kebiasaan
dan kebudayaan orang, juga musim.

Terdapat dua cara untuk menghitung kebutuhan air panas:


1. Kebutuhan berdasar jumlah pemakai dan
2. Kebutuhan berdasar jumah dan alat plambing.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas 1. Kebutuhan Berdasarkan
Laju Aliran Air Panas Jumlah Orang
Pada metode ini kebutuhan air panas
dihitung berdasarkan jumlah orang dan
kebutuhan air panas setiap harinya.
Secara umum diformulasikan sebagai
Tabel 5. Pemakaian air panas menurut jenis penggunaan Gedung
(air panas pada temperatur 60oC)
𝑞𝑑 = (𝑁)(𝑞𝑑 )
𝑄ℎ = 𝑄𝑑 𝑞ℎ
V = 𝑄𝑑 𝑣
𝐻 = (𝑄ℎ )(𝛾)(𝑡ℎ − 𝑡𝑐 )
Dimana :
Qd = Jumlah air panas per hari (L/hari)
Qh = Laju aliran air panas maksimum (L/jam)
V = Volume tanki penyimpanan (liter)
H = Kapasitas pemanas (Joule/jam)
N = Jumlah orang pemakai air panas
qd,h = Faktor pengali penggunaan
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Laju Aliran Air Panas

2. Kebutuhan Berdasarkan Jumlah Alat


Plambing Tabel 6. Pemakaian air panas menurut
pada alat plambing
Kalau frekuensi pemakaian setiap jenis alat plambing pada
beban puncak dapat diperkirakan, maka laju aliran panas
dapat dihitung. Laju aliran air panas maksimum yang
diperlukan dapat dihitung dengan menjumlahkan angka-
angka diatas dan mengkalikannya dengan factor jenis
pemakaian gedung.
Kebutuhan air panas dihitung berdasarkan frekuensi
pemakaian alat plambing pada beban puncak. Angka yang
diperoleh dari perhitungan merupakan suatu volume efektif,
sehingga diperlukan faktor keamanan untuk menjamin
sistem tidak mengalami kekurangan air. Umumnya besar
faktor keamanan yang ditambahkan 25 – 30%.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Laju Aliran Air Panas Tabel 7. Pemakaian air panas tiap alat plambing menurut jenis penggunaan gedung
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Laju Aliran Air Panas

3. Contoh Perhitungan (slide 17-19)


Contoh Gedung Apartemen dengan 50 kamar studio, dimana :
30 studio dengan 1 KT dan 2 orang penghuni
20 studio dengan 2 KT dan 4 orang penghuni
Setiap kamar dilengkapi dengan bak mandi, pancuran mandi, bak cuci tangan, bak cuci dapur, dan bak
cuci pakaian.
Tentukan laju aliran air panas menurut jumlah orang dan menurut jenis dan jumlah alat plambingnya
Perhitungan berdasarkan jumlah orang
jumlah orang dalam seluruh Gedung adalah :
N=(30x2)+(20x4)=140 org
𝑞𝑑 = (140)(150)=21000(liter/hari)
1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑄ℎ = 21000 = 3000 ( )
7 𝑗𝑎𝑚
V = 21000 1/5 =4200 (liter)
𝐻 = (3000)(60 − 5)=165000(kcal/jam)

Perhitungan berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing


bak mandi 50x75 (liter/jam) =3750
pancuran mandi 50x110 (liter/jam) =5500
bak cuci tangan 50x7,5 (liter/jam) =375
bak cuci dapur 50x38 (liter/jam) =1900
bak cuci pakaian 50x75 (liter/jam) =3750
jumlah = 15275 (liter/jam)
3 Ukuran Pipa Air Panas
Sistem Pipa
Sistem aliran ke atas
(up feed)
Sistem Pipa

Klasifikasi Sistem Pipa


Sistem aliran ke
bawah (down feed)

Sistem pipa tunggal


Cara Penyediaannya
Sistem dua
pipa/sistem sirkulasi

Sirkulasi secara alam


(gravitasi)
Cara Sirkulasinya
Sirkulasi paksaan, dg
menggunakan pompa
3 Ukuran Pipa Air Panas
Sistem Pipa

Pipa tidak rata dan kemiringan pipa Perbandingan antara sistem pipa tunggal dan
• Jika ada bagian pipa yang melengkung ke ats , udara akan sistem sirkulasi
mengumpul pada bagian yang tertinggo dan mengganggu • Pada sistem pipa tunggal, dimana pipa hanya menghantarkan
kelancaran aliran yang normal. Untuk menghilangkan udara air panas dari tangki penyimpanan tanpa pipa balik sehingga
itu, pipa air panas harus dimiringkan dengan seragam dan saat keran pertama dibuka belum tentu air panas yang keluar
pipa mendatar dilengkapi katup Pelepas udara. karena ada keadaan ‘diam’ di dalam pipa.
• Jika keadaan tidak memungkinkan pemasangan katup Pelepas • Pada sistem dua pipa yaitu pipa hantar dan pipa balik dimana
udara, sebuah keran air panas yang dipasang pada cabang tidak ada keran air panas yang digunakan, air tetap mengalir
tertinggi juga dapat berfungsi sebagai Pelepas udara. dari tangki penyimpanan ke dalam pipa hantar dan kemudian
melalui pipa balik Kembali ke tangki penyimpanan
• Instalansi dua pipa lebih mahal daripada sistem pipa tunggal.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Sistem Pipa

Sirkulasi alam dan sirkulasi paksaan Keseragaman temperatur air panas


• Untuk sirkulasi alam, perbedaan temperatur air dalam • Perlu dipasang katup-katup penyeimbang pada beberapa
pipa akan memberikan tekanan yang kalua lebih besar atau bahkan pada setiap pipa cabang
dari friction loss maka air panas dapat • Untuk Gedung besar yang menggunakan pipa horizotal
mengalir/bersikulasi. yang cukup besar memakai pipa balik (reverse return)
• Untuk sirkulasi paksaan dipasang sebuah pompa pada
pipa balik sehingga laju aliran panas dalam pipa balik
relatif konstan. Walaupun laju aliran dalam pipa hantar
akan berubah sesuai dengan berubahanya keran air panas
yang dibuka.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pemasangan Katup

Pemasanga katup-katup pada sistem pipa air panas sama dengan


katup-katup yang ada pada sistem air bersih.
Katup pemisah (stop valve) biasanya juga dipasang pada bagian
bawah atau bagian atas cabang, baik pipa hantarmaupun pipa balik
untuk memudahkan perawatan dan perbaikan.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Penentuan ukuran Pipa
Tabel 8. Unit alat plambing untuk air panas, menurut jenis alat plambing dan
menurut jenis penggunaan gedungnya.
Ukuran pipa air panas dapat
ditentukan dengan cara yang sama
seperti menentukan pipa air bersih,
yaitu dengan mulai menentukan
laju aliran airnya dalam setiap
bagian pipa.

Ada dua macam cara menentukan


laju aliran air panas :
i. Menentukan pemakaian air
maksimum perjam dan laju
aliran pada beban puncak
sebesar 1,5-2 kalinya.
ii. Menghitung jumlah unit
beban alat plambing air panas.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Penentuan ukuran Pipa

Gambar 6. Pengaliran seretak, berdasarkan unit alat plambing


air panas

Tabel 9. Unit alat plambing


untuk air panas (taksiran kasar)
3 Ukuran Pipa Air Panas
Penentuan Kapasitas pompa Sirkulasi

Laju aliran panas sirkulasi diperlukan untuk mengatasi kerugian panas dalam pipa. Tekanan pompa
ditentukan berdasarkan kerugian gesek dalam pipa hantar dan pipa balik terjauh, tidak termasuk kerugian
gesek dalam pipa-pipa cabang karena air sirkulasi tidak masuk ke dalam pipa cabang.
Laju aliran sirkulasi dapat ditentukan dengan rumus :
𝑄
𝑊𝑠𝑖𝑟 =
(𝑡ℎ − 𝑡𝑏 )(60)
Dimana :
𝑊𝑠𝑖𝑟 = Laju aliran sirkulasi (liter/menit)
Q = Kerugian panas (Kcal/jam)
𝑡ℎ = Temperatur dalam pipa hantar (oC)
𝑡𝑏 = Temperatur pipa balik (oC)

Beda temperatur air dalam pipa hantar dan pipa balik biasanya diambil 10oC untuk sirkulasi alam dan 5oC
untuk sirkulasi paksaan.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi

1. Jenis terbuka
Jenis ini dapat berupa suatu pipa yang
dipasang khusus dari pemanas ke atas
sampai ke suatu tangki di atap yang
terbuka. Cara ini juga dapat melepaskan
udara yang terpisah dari dalam air dalam
pemanas, menggelembung melalui pipa
tersebut ke dalam tangki di atap tadi.
Pipa ekspansi tersebut di atas harus
dipasang khusus dan terpisah dari pipa-
pipa lainnya dan tidak ada katup yang
dipasang pada pipa tersebut.
Gambar 7. Tinggi pipa ekspansi
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi
➢ Biasanya ketinggian ini cukup dibuat 5%
atau lebih terhadap tekanan hidrostatik.
➢ Tangki ekspansi harus dilengkapi dengan
Ketinggian pipa ekspansi harus cukup pipa pengisi (air dingin), pipa peluap,
agar tidak akan terjadi air panas pipa penguras, dan pipa ven. Kapasitas
meluap dari pipa atau tangki di atap. tangki ekspansi dihitung berdasarkan
Berikut rumus untuk menghitung volume seluruh air panas yang berada
ketinggian yang diperlukan : dalam sistem termasuk tangki
𝐺𝑑 penyimpan dan berdaarakan pemakaian
𝐻𝑚𝑖𝑛 ≥ ℎ( − 1) air akibat perubahan temperatur dari air
𝐺𝑝
dingin menjadi air panas. Secara kasar
Dimana : volume tangki ekspansi sebesar 10% dari
𝐻𝑚𝑖𝑛 : Ketinggian minimum di atas tangki air tangki penyimpan atau pemanas.
dingin yang di atas (m)
➢ Tangki ekspani juga merangkap sebagai
ℎ : Tekanan hidrostatik dari tangki air dingin
terhadap pemanas (m) tangki alat pemanas, sehingga
𝐺𝑑 : Berat spesifik air dingin (Kg/liter)
volumenya harus diperhitungkan
sebagai volume tangki pengisi sesuai
𝐺𝑝 : Berat spesifik air panas(Kg/liter)
kebutuhan air panas.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi

2. Jensi tertutup dan katup pengaman


Pipa ekspansi sulit dipasang dalam keadaan-keadaan berikut ini :
✓ Dalam sistem penyediaan air sambungan langsung
✓ Dalam sistem dengan tangki tekan
✓ Dalam sistem penyediaan air setelah melewati katup penurun tekanan
✓ Alat pemanas dipasang dangat jauh dari sumber air dingin seperti tangki atap yang cukup
tinggi

Dalam keadaan tersebut dipasang tangki ekspansi tertutup dan udara dalam tangki tersebut akan
menyerap perubahan volume air akibat perubahan temperatur dan sangat perlu untuk dilengkapi
dengan katup pengaman pada alat pemanas.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat

Alat pemanas
Ketel air Tangki
Alat pemanas sesaat panas penahan
Tangki pemanas air
(instantaneous water heater) satu air untuk
jalan minum

Tangki
Pemanas pemanas air Tangki Pemanas air
Tangki
Pemanas gas sesaat Pemanas dengan pemanas air dengan
pemanas air
gas sesaat yang listrik sesaat bahan dengan listrik
dengan gas
seimbang bakar listrik khusus
minyak
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
A. Alat pemanas sesaat (instantaneous water heater)
Alat pemanas jenis ini tidak menyimpan air panas dan biasanya menggunakan gas atau listrik sebagai
sumber panas. Laju aliran air dingin yang masuk ke dalam pemanas sama dengan kebutuhan puncak air
panas.
a) Pemanas gas sesaat → Biasanya dipasang di dapur untuk rumah tinggal dan bebrapa hal yang perlu
diperhatikan saat memasangnya adalah tekanan air masuk minimum yang diperlukan (tidak lebih dari
4Kg/cm2); katup gas akan terbukakalau ada aliran air yang cukup dalam suatu ‘venturi’ di dalam
pemanas; dan penyediaan udara harus cukup.
b) Pemanas gas sesaat yang seimbang → Pemanas ini mengalirkan udara masuk dan hasil pembakatan
keluar agar tidak terhalang apapun maka pemanasannya harus pada dinding ruangan yang
berhubungan dengan luar. Memiliki dua jenis yaitu pemanas ini berfungi sebagai pemanas air dan
pemanas ruangan sehingga ada bagian yang harus berhubungan dengan bagian luar dan jenis yang ada
pembatas dalam penempatannya.
c) Pemanas listrik sesaat → Pemanas ini biasanya dipasang di mana daya listrik relatif murah atau di mana
tidak mungkin dipasang pemanas dengan gas. Elemen pemanas listrik seperti pada pemanas dengan
tangki.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat

B. Ketel air panas satu jalan (once through)


Dalam ketel semacam ini, air masuk ke dalam suatu rangkaian pipa delam rungan api ketel
dan keluar sebagai air panas. Hanya ada sejumlah kecil air yang tersimpan di dalam rangkaian
pipa itu sendiri. Sebagai sumber panas yang digunakan adalah gas atau minyak. Pemanas ini
banyak digunakan untuk memanaskan air di dalam pabrik-pabrik tetapi jarang untuk Gedung
biasa.

C. Tangki penahan air untuk minum


Jenis ini dipasang dalam kantor untuk menyediakan air panas untuk membuat minuman,
pada tempertaur 80-90oC. Sumber panasnya ada yang menggunkana listrik, gas ataupun uap
panas.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat

D. Tangki pemanas air


a) Tangki pemanas air dengan gas → Jenis ini dapat dipasang di luar, konstruksinya
dibuat dari pelat baja galvanis yang dilapisi enamel/alumunium/pelat tembaga.
b) Tangki pemanas air dengan bahan bakar minyak → Bahan bakar minyak, solar atau
minyak tanah digunakan sebagai bahan bakar pemanas. Ukuran kecil-sedang dbuat
dari pelat baja dan ukuran besar dibuat dari pelat baja tuang. Dari cara
pemanasannya ada yang disebut tipe ‘pipa api’ dan ada pula yang tipe ‘pipa air’.
c) Tangki pemanas air dengan listrik → Tangki pemanas ini mempunyai elemen listrik
sebagai pemanas yang dibenamkan dalam air di dalam tangkinya. Kapasitas
pemanasannya mulai kurang dari 1 kW- 50 kW.
d) Pemanas air dengan listrik khusus → pemanas listrik yang memakai timer, alat
pemanasnya bekerja pada jam-jam tertentu yang telah ditentukan. Baisanya diatur
pada suhu 85oC dan tangki penyimpanan biasanya mempunyai volume air yang
cukup untuk penggunaan normal air panas dalam sehari.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
Pemanas lain-lain Tangki penyimpanan air panas
• Pemanas air bak mandi kombinasi • Proses pemanasan dilakukan untuk jangka waktu yang
• Pemanas listrik yang direndam langsung dalam bak lebih lama dan jumlah air yang dibutuhkan selam ajma
mandi dan tempo pemanasannya relative cukup cepat kebutuhan puncak disediakan dalam tangki penyimpanan
• Pemanas dengan menyemprotkan uap panas langsung ke agar tidak menyediakan pemanas dengan kapasitas
dalam bak air yang dilengkapi dengan peredam suara pemanas yang terlalu besar.
untuk meredam suara gemuruh akibat terbentuknya • Tangki ini dilengkapi dengan elemen pemanas, pengatur
gelembung-gelembung. temperatur, thermometer, katup pengaman, lubang
• Pencampur uap panas dengan air dingin sehingga pemeriksaan dan pengukur tekanan. (tambahan
menghasilkan air panas langsung pemecah vakum dan ven udara jika pemanasnya diisi uap
panas.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
Alat penukar kalor Pemanas air energi surya Pompa sirkulasi
• Pemanas air jenis ini disebut juga • Pemanas air jenis ini dipasang di atap • Pada instalasi dengan laju aliran
penukar kalor tidak langsung rumah atau Gedung dan dilengkapi sirkulasi yang besar biasanya
dimana air dipanaskan oleh uap tangki penyimpan air panas yang cukup digunakan pompa jenis sentrifugal.
panas atau air sangat panas besar. • Pada instalasi yang laju alirannya
(tekanan tinggi). • Tangki penyimpan ini ada yang kecil ada pompa yang dipasang’satu
merupakan kesatuan dengan pipa-pipa garis’(online) pada pipa balik air
pemanas dengan volume tangki sekitar panas.
200 L.
To be Continued……
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

1. Kapasitas pemanas satu jalan


Pemanas jenis ini tidak menyimpan air panas, melainkan langsung memanaskan air
dingin yang dialirkan melalui pipa pemanas. Kapasitas alat ditentukan oleh laju
aliran terbesar air panas yang dibutuhkan pemakai.
Kapasitas pemanas yang akan digunakan untuk mengisi bak mandisebaiknya
ditentukan berdasarkan waktu pengisian bak yang tidak lebih dari 15 menit untuk
menghindari turunnya temperatur air yang udah ada di dalam bak mandi.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

2. Kapasitas tangki pemanas untuk air minum


Pemanas untuk air minum berfungsi untuk menyediakan air untuk menyeduh minuman
panas, kapasitasnya dapat dihitung dengan rumus :
1
𝑄= 𝑞 𝑁
𝑘
Dimana :
Q : Kapasitas pemanas (liter)
q : Pemakaian air setiap orang (liter/orang(0,25l/org)) Jika angka tersebut digunakan maka :
N : Jumlah orang 𝑄 = 0,36 𝑁 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
K : Perbandingan terhadap pemakaian terus menerus (0,7)
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Perlu diingat !
Penentuan Kapasitas Peralatan
Jika kapasitas penyimpanan dari tangki
dibuat besar maka kapasitas elemen
pemanasnya dapat dibuat kecil dan
sebaliknya
3. Kapasitas tangki pemanas lainnya
A. Hubungan antara kapasitas penyimpan dan kapasitas
pemanas
I. Pedoman umum
Kapasitas penyimpanana ditentukan sekurangnya untuk dapat
melayani jumla air yang dibutuhkan dan kondisi penggunaan air
panas.
Pemanas direncanakan berdasarkan pemakaian air rata-rata,
sedang kapasitas tangki penyimpanannya ditentukan terhadap
jangka waktu selama pemakaian terbesar.
Perlu disiapkan elemen pemanas dengan kapasitas besar untuk
jam puncak tetapi tangki penyimpanan yang besar untuk
penggunaan waktu puncak.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

II. Ketel tangki pemanas air


Jika elemen pemanas akan bekerja selama
Hubungan anatar kapasitas tangki dan elemen 24 jam, maka nilai R biasanya antara 0,2-0,4
pemanas dapat dinyatakan sebagai berikut : kali 𝑄𝑡 dan apabila dimatikan pada malam
1 𝐻 hari maka nilai R sedemikian agar 𝑆𝑡 dapat
𝑄𝑡 = 𝑅 + (𝑀)(𝑆𝑡 )( ) dengan 𝑅 =
𝑑 𝑡ℎ −𝑡𝑐 melayani jangka waktu pemakaian puncak
Dimana : selama satu jam.
𝑄𝑡 : Produksi air panas (liter/jam)
R : Kemampuan pemanasan (liter/jam)
H : Kapasitas elemen pemanas (Kcal/jam)
𝑡ℎ : Temperatur air panas (oC)
𝑡𝑐 : Temperatur air dingin (oC)
M : Perbandingan anatara kapasitas efektif dg volume
tangki (0,6-0,8) III.Tangki penyimpan dengan pemanasan tak
𝑆𝑡 : Volume total tangki penyimpanan (liter)
langsung
d : jangka waktu pemakaian puncak (jam) Sama dengan yang ditentukan pada pedoman umum.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan
3. Kapasitas tangki pemanas
lainnya Tabel 10. Jenis dan nilai kalor bahan bakar atau sumber kalor
B. Sumber kalor dan pemakaian kalor lainnya, efisiensi dan pemakaian (teoritis) dari alat pemanas

Pemakaian kalor dapat dihitung dengan


rumus :
𝑊(𝑡ℎ − 𝑡𝑐 )
𝑄=
(𝐻)(𝐸)
Dimana :
Q : Pemakaian kalor atau daya pemanas perjam
W : Laju aliran air panas (Kg/jam)
𝑡ℎ : Temperatur air panas keluar (oC) (50-60oC)
𝑡𝑐 : Temperatur air dingin masuk (oC) (5-15oC)
H : Nilai kalor dari sumber kalor
E : Efisiensi alat pemanas
𝑊(𝑡ℎ − 𝑡𝑐 ) : Kapasitas pemanas (kcal/jam)
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan
Kecuali lisrik, uap panas, dan air panas, sumber
kalor lainnya dalam bentuk bahan bakar gas, cair
maupuun padat akan memerlukan udara untuk
reaksi pembakarannya. Kenyataanya, jumlah udara
yang diperlukan mencapai 1,1-1,8 kali lipat
dibandingkan perhitungan teoritis sehingga harus
diperhatikan cara untuk menjamin pemasukan
udara tersebut serta cara pengeluaran gas hasil
pembakaran.
Kapasitas kecil pemanas dengan bahan bakar padat
sering dinyatakan dengan luas bidang rangka bakar : Tabel 11. Pembakaran batu bara dan minyak bakar
𝑊(𝑡ℎ − 𝑡𝑐 )
𝐴=
(𝐶)(𝐻)(𝐸)
Dimana :
A : Luas bidang rangka bakar (m2)
C : pembakaran per satuan luas bidang rangka bakar
(Kg/m2/jam)
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan Pemanas tak langsung adalah penukar kalor
3. Kapasitas tangki pemanas lainnya yang menggunakan uap panas atau air panas
sebagai sumber kalor. Uap/air panas
C. Kapasitas koil/pipa pada pemanas tak langsung dialirkan di dalam koil/pipa air dingin yang
I. Tangki penyimpan akan dipanaskan di luar pipa atau
sebalikanya air dingin yang dialirkan dalam
𝑊(𝑡ℎ −𝑡𝑐 ) pipa tersebut.
𝐴= 𝑡 −𝑡 dan 𝐿 = 𝐴 𝑙 (𝑆)
𝑓(𝑡𝑠 − ℎ 2 𝑐 ) Luas bidang perpindahan kalor ditentukan
Dimana : oleh diameter pipa serta Panjang pipa yang
A : Luas permukaan dalam dari koil (m2)
membentuk koil tersebut.
L : Panjang koil pemanas (m)
W : Laju aliran air panas (kg/jam)
𝑡ℎ : Temperatur air panas (oC)
𝑡𝑐 : Temperatur air dingin (oC)
f : koefisien perpindahan kalor dari koil pemanas (kcal/m2/jam/oC) (table 13)
𝑡𝑠 : Temperatur uap (oC)
l : Panjang pipa per m2 luas permukaan koil (m/m2) (table 14)
s : factor keamaan (1,2-1,3) karena koefisien perpindahann kalor akan berkurang akibat endapan kotoran pada permukaaan pipa.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

Tabel 12. Uap air pada tekanan rendah


1) Dengan uap sebagai
sumber kalor
Tabel 12 memberikan
hubungan antara
temperatur uap dan
tekanannya.

2) Dengan air panas


sebagai sumber kalor
Dengan menggunakan
tabel 13 untuk air pemanas
pada temperature 80oC
dan temperatur 𝑡𝑠 =80
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

Tabel 13. Koefisien perpindahan kalor untuk koil (kcal/m2/jam/oC) ) Tabel 14. Permukaan dalam pipa koil pemanas
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan

3. Kapasitas tangki pemanas


lainnya
C. Kapasitas koil/pipa pada pemanas tak
langsung
II. Penukar kalor
Luas bidang permukaan perpindahan kalor
dihitung dengan rumus :
𝑊(𝑡ℎ −𝑡𝑐 )
𝐴= 𝑡 +𝑡𝑐 dan Panjang pipa koil
𝐾(𝑡𝑠 − ℎ 2 )
pemanas dihitung dengan 𝐿 = 𝐴 𝑙 (𝑆)
Dimana :
Gambar 8. Koefisien perpindahan kalir dari koil penukar kalor
W : laju aliran panas (kg/jam) pada
pemakaian puncak
K : koefisien perpindahan kalor
(kcal/m /jam/oC)
2

𝑡ℎ , 𝑡𝑐 , 𝑡𝑠 : temperature air panas, dingin, uap (oC)


4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan
3. Kapasitas tangki pemanas lainnya
C. Kapasitas koil/pipa pada pemanas tak langsung
III. Contoh perhitungan

Suatu Gedung membutuhkan air panas 1500(l/jam) pada temperature 60oC, air dingin
masuk pada temperatur 5oC, dan sumber kalor :
1. Listrik H=860 (kcal/kW) dg efisiensi E=0,98 atau gas kota H=5000 (kcal/jam) dg efisiensi
E=0,7; laju aliran air panas 1500 l/jam = 1500 kg/jam (slide 46)
2. Ketel pemanas dengan bahan bakar minyak dg E=0,6 danC=1,2(kg/m2/jam) dan
H=1000(kcal/jam) (slide 47)
3. Pemanas tak langsung yang menggunakan pipa koil tembaga ukuran 25 mm ; uap
pemanas pada tekanana 1,2 kg/cm2. Diketahui f=1170 (kcal/m2/jam/oC); ts=104,25oC ;
l=15,2 m dan s=1,2(slide 48)
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
JAWABAN !!
Penentuan Kapasitas Peralatan

1. 2.
1500(60−5)
Listrik 𝐴=
(1,2)(10000)(0,6)
=
𝑄=
1500(60−5) 𝑘𝑊
= 98 ( ) 11,5 (m2)
(860)(0.98) 𝑗𝑎𝑚

Gas
1500(60 − 5) 𝑘𝑊 3.
𝑄= = 23,6 ( ) 1500(60−5)
(5000)(0.7) 𝑗𝑎𝑚 𝐴= 60−5 =0,98 m2
1170(104,25− )
2

𝐿 = 0,98 15,2 2 = 17,9 𝑚


1500(60−5) 𝑘𝑔
Maka : 𝑄 = = 159 ( )
(536,3)(0.97) 𝑗𝑎𝑚
TERIMA
KASIH
Sampai Jumpa di Pertemuan Selanjutanya

Ujian Tengah Semester (UTS)

Anda mungkin juga menyukai