S1 – Teknik
Perencanaan Sistem Lingkungan
Penyediaan Air Panas
❖ Semakin sedikit kandungan zat-zat perusak seperti oksigen, zat asam, garam-garaman,
maka semakin baik kulaitas airnya dikarenakan bahan-bahan tersebut dapat menimbulkan
karat pada peralatan plambing.
❖ Pada proses pengkaratan, semakin tinggi temperatur air maka semakin cepat peralatan
plambing mengalami perkaratan. Hal ini dikarenakan, pada suhu diatas 60oC akan terjadi
pelepasan zat asam yang larut, timbul asam karbonat bebas, dan pengkaratan elektrolitik
bertambah cepat. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk memanaskan air secara
berlebihan.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas
1. Umum
Sistem penyediaan air panas adalah
instalansi yang menyediakan air panas
dengan menggunakan sumber air bersih,
dipanaskan dengan berbagai cara baik
secara langsung dari alat pemanas
ataupun melalui sistem perpipaan.
Seperti halnya untuk air bersih,
peralatan air panas juga harus
memenuhi syarat sanitasi.
2. Instalasi Lokal
Pemanas air dipasang di
tempat atau berdekatan
dengan alat plambing
yang membutuhkan air
panas. Pemanas dapat Kelebihan instalasi lokal :
menggunakan gas, listrik ✓ Air panas dapat lebih cepat diperoleh
ataupun uap sebagai
sumber kalor. ✓ Kehilangan kalor pada pipa kecil sekali
✓ Pemasangan instalasi dan perawataannya sederhana
✓ Harganya cukup rendah/murah
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas
Pemanasan uap Air panas diperoleh dari campuran uap panas yang sudah ada di
sistem Gedung (biasanya digunakan untuk pemanas ruangan) di
panas dengan dalam suatu tangki pemanas atau melalui katup ke dalam pipa
air air.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Sistem Penyediaan Air Panas
3. Instalansi Sentral
Air panas dibangkitkan di suatu tempat dalam Gedung, kemudian dengan pipa distribusi dialirkan ke seluruh
lokasi alat plambing yang membutuhkan air panas.
Dari pemanas biasanya air disimpan dalam suatu tangki air panas yang besar dan kemudian dialirkan ke
dalam alat-alat plambing oleh pipa distribusi.
distribusi
air panas Sistem Sirkulasi Jaringan pipa yang tertutup dimana tidak ada keadaan keran-
keran airpanas tidak ada yang dibuka, air panas dialirkan oleh
/ Sistem suatu pompa sirkulasi kembali ke dalam tangki. Sehingga suhu air
panas diberbagi tempat tidak akan jauh berbeda dengan yang di
Tertutup tangki.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan
Gambar 4. Tangki penyimpan dan koil pemanas Gambar 5. Sistem pemanas dengan penukar kalor
Cara pemanasan ini dapat menggantikan penukar kalor untuk tangki penyimpanan air panas dan
dianggap termasuk dalam golongan pemanas sesaat.
Sistem Penyediaan, Metode Pemanasan,
2 Temperatur dan Laju Aliran Air Panas
Cara Pemanasan
Kuantitas air panas yang digunakan bergantung pada jenis pemakaian gedung,
jumlah orang yang menggunakan air panas, banyaknya alat plambing, kebiasaan
dan kebudayaan orang, juga musim.
Pipa tidak rata dan kemiringan pipa Perbandingan antara sistem pipa tunggal dan
• Jika ada bagian pipa yang melengkung ke ats , udara akan sistem sirkulasi
mengumpul pada bagian yang tertinggo dan mengganggu • Pada sistem pipa tunggal, dimana pipa hanya menghantarkan
kelancaran aliran yang normal. Untuk menghilangkan udara air panas dari tangki penyimpanan tanpa pipa balik sehingga
itu, pipa air panas harus dimiringkan dengan seragam dan saat keran pertama dibuka belum tentu air panas yang keluar
pipa mendatar dilengkapi katup Pelepas udara. karena ada keadaan ‘diam’ di dalam pipa.
• Jika keadaan tidak memungkinkan pemasangan katup Pelepas • Pada sistem dua pipa yaitu pipa hantar dan pipa balik dimana
udara, sebuah keran air panas yang dipasang pada cabang tidak ada keran air panas yang digunakan, air tetap mengalir
tertinggi juga dapat berfungsi sebagai Pelepas udara. dari tangki penyimpanan ke dalam pipa hantar dan kemudian
melalui pipa balik Kembali ke tangki penyimpanan
• Instalansi dua pipa lebih mahal daripada sistem pipa tunggal.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Sistem Pipa
Laju aliran panas sirkulasi diperlukan untuk mengatasi kerugian panas dalam pipa. Tekanan pompa
ditentukan berdasarkan kerugian gesek dalam pipa hantar dan pipa balik terjauh, tidak termasuk kerugian
gesek dalam pipa-pipa cabang karena air sirkulasi tidak masuk ke dalam pipa cabang.
Laju aliran sirkulasi dapat ditentukan dengan rumus :
𝑄
𝑊𝑠𝑖𝑟 =
(𝑡ℎ − 𝑡𝑏 )(60)
Dimana :
𝑊𝑠𝑖𝑟 = Laju aliran sirkulasi (liter/menit)
Q = Kerugian panas (Kcal/jam)
𝑡ℎ = Temperatur dalam pipa hantar (oC)
𝑡𝑏 = Temperatur pipa balik (oC)
Beda temperatur air dalam pipa hantar dan pipa balik biasanya diambil 10oC untuk sirkulasi alam dan 5oC
untuk sirkulasi paksaan.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi
1. Jenis terbuka
Jenis ini dapat berupa suatu pipa yang
dipasang khusus dari pemanas ke atas
sampai ke suatu tangki di atap yang
terbuka. Cara ini juga dapat melepaskan
udara yang terpisah dari dalam air dalam
pemanas, menggelembung melalui pipa
tersebut ke dalam tangki di atap tadi.
Pipa ekspansi tersebut di atas harus
dipasang khusus dan terpisah dari pipa-
pipa lainnya dan tidak ada katup yang
dipasang pada pipa tersebut.
Gambar 7. Tinggi pipa ekspansi
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi
➢ Biasanya ketinggian ini cukup dibuat 5%
atau lebih terhadap tekanan hidrostatik.
➢ Tangki ekspansi harus dilengkapi dengan
Ketinggian pipa ekspansi harus cukup pipa pengisi (air dingin), pipa peluap,
agar tidak akan terjadi air panas pipa penguras, dan pipa ven. Kapasitas
meluap dari pipa atau tangki di atap. tangki ekspansi dihitung berdasarkan
Berikut rumus untuk menghitung volume seluruh air panas yang berada
ketinggian yang diperlukan : dalam sistem termasuk tangki
𝐺𝑑 penyimpan dan berdaarakan pemakaian
𝐻𝑚𝑖𝑛 ≥ ℎ( − 1) air akibat perubahan temperatur dari air
𝐺𝑝
dingin menjadi air panas. Secara kasar
Dimana : volume tangki ekspansi sebesar 10% dari
𝐻𝑚𝑖𝑛 : Ketinggian minimum di atas tangki air tangki penyimpan atau pemanas.
dingin yang di atas (m)
➢ Tangki ekspani juga merangkap sebagai
ℎ : Tekanan hidrostatik dari tangki air dingin
terhadap pemanas (m) tangki alat pemanas, sehingga
𝐺𝑑 : Berat spesifik air dingin (Kg/liter)
volumenya harus diperhitungkan
sebagai volume tangki pengisi sesuai
𝐺𝑝 : Berat spesifik air panas(Kg/liter)
kebutuhan air panas.
3 Ukuran Pipa Air Panas
Pipa Ekspansi dan Tangki Ekspansi
Dalam keadaan tersebut dipasang tangki ekspansi tertutup dan udara dalam tangki tersebut akan
menyerap perubahan volume air akibat perubahan temperatur dan sangat perlu untuk dilengkapi
dengan katup pengaman pada alat pemanas.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
Alat pemanas
Ketel air Tangki
Alat pemanas sesaat panas penahan
Tangki pemanas air
(instantaneous water heater) satu air untuk
jalan minum
Tangki
Pemanas pemanas air Tangki Pemanas air
Tangki
Pemanas gas sesaat Pemanas dengan pemanas air dengan
pemanas air
gas sesaat yang listrik sesaat bahan dengan listrik
dengan gas
seimbang bakar listrik khusus
minyak
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
A. Alat pemanas sesaat (instantaneous water heater)
Alat pemanas jenis ini tidak menyimpan air panas dan biasanya menggunakan gas atau listrik sebagai
sumber panas. Laju aliran air dingin yang masuk ke dalam pemanas sama dengan kebutuhan puncak air
panas.
a) Pemanas gas sesaat → Biasanya dipasang di dapur untuk rumah tinggal dan bebrapa hal yang perlu
diperhatikan saat memasangnya adalah tekanan air masuk minimum yang diperlukan (tidak lebih dari
4Kg/cm2); katup gas akan terbukakalau ada aliran air yang cukup dalam suatu ‘venturi’ di dalam
pemanas; dan penyediaan udara harus cukup.
b) Pemanas gas sesaat yang seimbang → Pemanas ini mengalirkan udara masuk dan hasil pembakatan
keluar agar tidak terhalang apapun maka pemanasannya harus pada dinding ruangan yang
berhubungan dengan luar. Memiliki dua jenis yaitu pemanas ini berfungi sebagai pemanas air dan
pemanas ruangan sehingga ada bagian yang harus berhubungan dengan bagian luar dan jenis yang ada
pembatas dalam penempatannya.
c) Pemanas listrik sesaat → Pemanas ini biasanya dipasang di mana daya listrik relatif murah atau di mana
tidak mungkin dipasang pemanas dengan gas. Elemen pemanas listrik seperti pada pemanas dengan
tangki.
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Jenis Alat
Tabel 13. Koefisien perpindahan kalor untuk koil (kcal/m2/jam/oC) ) Tabel 14. Permukaan dalam pipa koil pemanas
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
Penentuan Kapasitas Peralatan
Suatu Gedung membutuhkan air panas 1500(l/jam) pada temperature 60oC, air dingin
masuk pada temperatur 5oC, dan sumber kalor :
1. Listrik H=860 (kcal/kW) dg efisiensi E=0,98 atau gas kota H=5000 (kcal/jam) dg efisiensi
E=0,7; laju aliran air panas 1500 l/jam = 1500 kg/jam (slide 46)
2. Ketel pemanas dengan bahan bakar minyak dg E=0,6 danC=1,2(kg/m2/jam) dan
H=1000(kcal/jam) (slide 47)
3. Pemanas tak langsung yang menggunakan pipa koil tembaga ukuran 25 mm ; uap
pemanas pada tekanana 1,2 kg/cm2. Diketahui f=1170 (kcal/m2/jam/oC); ts=104,25oC ;
l=15,2 m dan s=1,2(slide 48)
4 Konstruksi & Kapasitas Alat dalam Sistem
JAWABAN !!
Penentuan Kapasitas Peralatan
1. 2.
1500(60−5)
Listrik 𝐴=
(1,2)(10000)(0,6)
=
𝑄=
1500(60−5) 𝑘𝑊
= 98 ( ) 11,5 (m2)
(860)(0.98) 𝑗𝑎𝑚
Gas
1500(60 − 5) 𝑘𝑊 3.
𝑄= = 23,6 ( ) 1500(60−5)
(5000)(0.7) 𝑗𝑎𝑚 𝐴= 60−5 =0,98 m2
1170(104,25− )
2