“DISPENSER”
BAB I
PENDAHULUAN
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata termos
=panas dan dynamic = perubahan. Jadi, Termodinamika adalah fisika energi , panas,
kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat dengan
mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika. termodinamika sudah
sangat tidak asing didalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali peristiwa termodinamika
yang terjadi dalam kehidupan. Sebagai contohnya perubahan suhu yang terdapat pada
badan kita, kemudian beberapa peralatan rumah tangga yang menggunakan konsep
termodinamika misalnya dispenser, AC, Kulkas, dan beberapa peralatan lainnya.
Termodinamika telah merubah sistem industri didunia, dari yang mulanya
menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk memasak.
Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang menyangkut banyak hal
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah Dispenser
karenasalah satu alat rumah tangga yang mambutuhkan listrik untuk dapat menjalankan
mesin pemanas dan mesin pendinginnyadanprinsip kerjanyadengan elemen pemanas dan
mesin pendingin (compressor).
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Cara kerja Dispenser
1. Prinsip Kerja Pemanas Air
Proses air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai kedalam
cangkir / gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen mulai dari galon
air kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir kedalam
tabung pemanas dan kemudian air mengalir dalam keadaan panas melalui keran.
Proses pemanasan air terjadi pada saat air masuk kedalam tabung pemanas.
Tabung pemanas merupakan tabung yang terbuat dari logam yang disekitar tabung
tersebut dikelilingi oleh elemen pemanas, sehingga ketika air mengalir dari
tampungan menuju tabung pemanas sensor suhu yang ada pada tabung pemanas
akan memicu elemen pemanas untuk bekerja, suhu tinggi yang dihasilkan elemen
pemanas diserap oleh air yang suhunya lebih rendah, setelah suhu air dalam tabung
pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada pada tabung pemanas akan
memutuskan arus listrik pada elemen pemanas. Pada saat elemen pemanas menyala,
lampu indikator pemanas menyala dan pada saat elemen pemanas mati, maka
lampu indikator pemanas juga akan mati.
Setelah lampu indikator pemanas mati dan air pada tabung pemanas sudah
mencapai suhu tinggi maksimal maka air panas siap digunakan. Ketika menyalakan
oemanas pada dispenser adalah, pastikan air pada tabung pemanas penuh, sebab jika
tabung pemanas dalam keadaan kosong dan elemen pemanas bekerja maka suhu
tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas tidak terserap oleh air dan akan
merusak tabung pemanas dan komponen lain disekitar tabung pemanas karena
terkena panas yang terlalu tinggi.
Dispenser juga dilengkapi dengan dua buah sensor temperatur yang dinamakan
Thermostat dan dua buah lampu indikator berwarna merah dan hijau atau biru.
Untuk warna merah, artinya dispenser sedang dalam proses pemanasan air.
Sedangkan untuk warna hijau atau biru artinya dispenser dalam keadaan standby
atau heater off. Jika dispenser sedang memanaskan air, maka lampu yang akan
menyala adalah lampu berwarna merah. Dan apabila air yang ingin dipanaskan
telah panas, maka lampu yang berwarna merah berubah menjadi warna hujau atau
biru.
Pada tabung dispenser dipasang heater atau pemanas serta sensor suhu atau
thermostat yang berfungsi untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja terus
3
menerus yang akan menimbulkan suhu air dalam tabung dispenser berlebihan,
karena apabila heater bekerja berlebih, heater akan panas dan bahkan heater
tersebut akan terjadi kerusakan didalamnya. Untuk mengurangi terjadinya resiko
tersebut, pada heater dipasang thermostat yang berguna untukmengatur suhu.
Ketika suhu air yang dipanaskan oleh heater mencapai suhu tertentu sehingga
melebihi suhu kerja sensor / thermostat maka sensor akan bekerja dan memutuskan
arus yang mengalir ke heater. Dengan demikian, heater akan berhenti bekerja
sehingga suhu air tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan, bisa dilihat di lampu
indikator warna merah akan berganti menjadi warna hijau atau biru. Heater akan
bekerja kembali manakala suhu air pada tabung menurun sampai suhunya berada
dibawah suhu kerja sensor. Sensor dipasang seri dengan heater, dengan demikian
fungsi dari sensor ini mirip seperti saklar, hanya saja bekerjanya secara otomatis
berdasarkan perubahan suhu.
4
2. Pendinginan Air dengan Sisterm Refrigran
Pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama seperti
sistem refrigran pada kulkas, hanya saja evaporatornya dimasukkan kedalam
tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama, sehingga air
disekitar evaporator akan menjadi air dingin. Hasil pendinginan air pada
dispenser menggunakan sistem refrigran lebih maksimal dibandingkan
pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses pendinginan pada
tampungan air kedua, air akan mengalir dan keluar melalui keran.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu fisika yang diterapkan pada penggunaan dispenser ialah termodinamika,
dimana ketika hendak mengeluarkan air panas maka air diberi panas sehingga suhu air
meningkat, dan ketika menginginkan air dingin suhu diturunkan sehingga air
mengalami penurunan suhu. Keuntungan dari penggunaan dispenser ialah dapat
mempermudah kita jika menginginkan air minum dingin atau panas tanpa melalui
berbagai proses yang panjang dan lama. Seperti mendinginkan di kulkas atau
merebusnya sedangkan kerugian dari penggunaan dispenser yaitu ketika galon
dipasang di dispenser tidak selamanya air itu mengalir, bahkan mungkin lebih banyak
diam dan tidak bergerak. Air yang diam dan tidak bergerak dan terus menerus
menempel disuatu tempat yang sama dalam waktu lama akan memancing timbulnya
lumut.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
6
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Ahmad Abdu. (2007). Kalor dan Termodinamika, Universitas Negeri Yogyakarta
Agustian, Nozi. (2013). Pembuatan Bahan Ajar Fisika Berbasis Web Pada Konsep
Termodinamika untuk pembelajaran, 2(1), 10
Oktariawan, Imran and , Martinus and , Sugiyanto (2013) Pembuatan Sistem Otomasi
Dispenser Menggunakan Mikrokontroler Arduino Mega 2560. Jurnal Ilmiah Teknik
Mesin, 1 (2).
Gugun. 2013. Materi Dispenser. http://elektrounj.blogspot.co.id/2013/09/materi-dispenser-
kelas-x-tl-2.html
Zemansky, Mark W dan Richard H Dittman. 1986. Kalor dan Termodinamika. Bandung:
Penerbit ITB
Yuda, I Gusti Ngurah Hari. TT. 2011. Materi Website Pembelajaran Fisika
Termodinamika. http//:www.fisedukasi.com
Khoiri, Ahmad. (2017). Simulasi Dispenser Hot and Cool Unit
Gioncoli, Douglas C. (2014). Fisika: Prinsip Dan Aplikasi Edisi 7 (Jilid 1) (A. M. Drajat &
A. Safitri, Eds.). Jakarta: Penerbit Erlangga.
Micheal E. Browne, “Theory and Problem of Physics for Engineering and Scince”
Schaum’s
Outline Series
Intan Dwisari (2013). Makalah Termodinamika