Anda di halaman 1dari 33

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

PERALATAN LISTRIK

HERI KUSTONO,ST
Dispenser 
Dispenser merupakan peralatan rumah tangga yang
menggunakan listrik untuk dapat memanaskan elemen
pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Beberapa
dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan
elemen pemanas dan mesin pendingin (kompresor).
Dispenser atau biasa digunakan sebagai tempat minum
merupakan salah satu peralatan listrik atau elektronik yang
didalamnya terdapat heater sebagai komponen utamanya.
 Heater pada dispenser berfungsi sebagai memanaskan air
atau mendinginkan air. Heater ini umumnya mempunyai
daya sekitar 200-300 watt. Heater dapat memanaskan air
yang ada didalam dispenser, dispenser biasanya berisi 19
liter air yang ditempatkan pada sebuah galon air.
Dispenser biasanya digunakan untuk memasak air, selain
untuk memanaskan air juga bisa untuk mendinginkan air,
untuk mendinginkan air dispenser juga menggunakan
mesin pendingin. Mesin pendingin air dinamakan kompesor
pendingin.
Pada bagian atas didalam dispenser terdapat tabung yang
terbuat dari stanles steel dan dibagian luar tabung dililitkan
papi tembaga ukuran ¼ yang berfungsi sebagai pendingin
air. Lilitan pipa di bagian luar tabung dapat disamakan
dengan sebuah evaporator pada AC atu di lemari es. Fungsi
pada heater tersebut yaitu berguna untuk memanaskan air
yang berada pada tabung, air akan mengalir atau keluar
melalui kran berwarna merah untuk air panas dalam tabung
yang menghasilkan suatu tekanan. Sedang air yang dingin
keluar dari kran berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.
1. Macam dan jenis dispenser
Dipasaran ada beberapa macam dan jenis dari dispenser,
diantaranya adalah :
 Dispenser biasa adalah dispenser yang biasanya tidak mempunyai
elemen pemanas atau mesin pendingin. Biasanya dispenser ini
digunakan untuk mengambil air dari galon saja.
 Dispenser hot dan normal merupakan dispenser yang mempunyai
elemen pemanas dan tidak mempunyai mesin pendingin. Biasanya
dispenser ini hanya digunakan untuk memasak dan memanaskan air
serta mengambil air biasa (tidak panas dan tidak dingin) dari dalam
galon.
 Dispenser hot dan extra hot, biasanya dispenser ini digunakan untuk
memanaskan air serta mendidihkan air. 
 Dispenser hot dan cold, biasanya dispenser ini digunakan untuk
memanaskan dan mendinginkan air. Jika akan memanaskan air,
dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pemanas (heater), dan
jika ingin mendinginkan air dispenser biasa menggunakan prinsip kerja
elemen pendingin (fan dan refrigan).
2. Komponen dalam pada dispenser
Pada dispenser komponen yang terdapat didalamnya
ada bermacam-macam, yaitu :
Sakelar On/Off 
Thermostat 1
Thermostat 2
Saluran daya utama
Elemen pemanas 
Saluran air panas 
Saluran air normal 
Pipa pembuangan
Fungsi dari masing-masing komponen tersebut adalah :
a. Sakelar On/Off, berfungsi untuk menyalakan dan mematikan
dispenser
b. Thermostat 1 mempunyai fungsi untuk mengendalikan suhu air di
dalam
tangki air.
c. Thermostat 2 mempunyai fungsi untuk mengendalikan suhu air di
dalam
tangki air.
d. Saluran daya utama mempunyai fungsi menyalurkan daya dari sumber.
e. Elemen pemanas mempunyai fungsi memanaskan air
f. Saluran air panas mempunyai fungsi sebagai tempat menyalurkan air ke
dalam tabung pemanas dan red water tap
g. Saluran air normal mempunyai fungsi sebagai tempat menyalurkan air
ke
dalam tabung pendinginatau blue water tap
h. Pipa pembuangan mempunyai fungsi sebagai tempat pembuangan sisa
air
yang tidak terpakai.
Gambar Konstruksi dalam dispenser
 
3. Komponen luar dari dispenser

Pada dispenser terdapat komponen-komponen pada bagian luarnya, yaitu

a. Anti spill
b. Fuse
c. Tombol power switch
d. Power indicator
e. Hot indicator
f. Extra hot indicator
g. Tombol extra hot
h. Blue water tap
i. Red water tap
j. Drainage plig
Fungsi dari masing-masing komponen luar tersebut adalah :

a. Anti spill, mempunyai fungsi tempat dudukan galon


b. Fuse mempunyai fungsi sebagai pengaman dan pemutus rangkaian arus
c. Tombol power switch adalah tombol untuk menyalakan dispenser
d. Power indicator adalah lampu indicator on
e. Hot indicator adalah lampu indicator hot
f. Extra hot indicator adalah lampu indikator extra hot
g. Tombol extra hot adalah tombol untuk extra hot
h. Blue water tp adalah tempat keluarnya air biasa
i. Red water tap adalah tempat keluarnya air panas
j. Drainage plug mempunyai fungsi sebagai tempat penampungan air yang
berceceran atau tumpah.
Gambar Dispenser bagian luar
4. Prinsip kerja pada komponen dispenser

Pemakaian dispenser yang semakin banyak, baik galon atas atau galon
bawah. Mungkin akan lebih baik bagi pengguna untuk mengerti komponen
didalamnya beserta fungsi dan cara kerjanya dapat dengan mudah untuk
merawat agar tidak cepat rusak dan awet. Dispenser sekarang ini mempunyai
banyak model dan type hot-netral, hot-cool, galon diatas dan galon dibawah. Alat
pendingin dari model refrigerator (mesin kompresor) atau dengan
menggunakan elemen kerami (peltier).

a. Kran dispenser

Kran dispenser yang berfungsi untuk mengambil air panas, dingin atau
netral. Apabila terjadi kebocoran pada kran dispenser ini mungkin akibat
dari knop penutup kotor atau terjadi endapan kerak. Jika terjadi hal
tersebut, maka sebaiknya kita jangan buru-buru untuk mengganti yang baru,
karena dengan hanyan membersihkan kerak keran bisa berfungsi kembali.
b. Heater (pemanas dispenser)
Heater atau biasanya kita menyebutnya pemanas dispenser
berfungsi sebagai pemanas air di tabung, dimana ada 2 macam
tipenya, antara lain :
1). Pemanas dijadikan satu dengan tabung
pemanas.
2). Pemanas dengan bentuk melingkar diluar
tabung pemanas.
Untuk mengecek heater cukup dengan menggunakan
multimeter atau bisa dihubungkan secara langsung ke arus
listrik 220 volt, dalam hitungan detik heater yang kondisinya
masih baik akan terasa panas atau hangat.
Pada heater yang dijadikan satu dengan dengan tabung harus
terisi air ketika mencoba memberi arus listrik, apabila tidak
terisi air berarti heater akan rusak.
c. Bimetal dispenser (thermodis)
Bimetal dispenser merupakan komponen dari dispenser yang
memiliki peran besar dalam proses pemanasan air pada tabung
pemanas. Alat ini berfungsi sebagai pemutus on/off secara otomatis
berdasarkan suhu ke heater, bila suhu air didalam tabung pemanas
sudah tercapai dan bekerja kembali untuk menyambung aliran listrik
ke heater saat suhu air dalam tabung pemanas turun. Bimetal atau
termodis memiliki banyak ukuran untuk memutus arus, ukuran yang
biasa digunakan pada dispenser adalah memakai 85˚ celcius untuk
memutus arus listrik, jadi gunakan air yang benar-benar layak untuk
galon dispenser agar terhindar dari bakteri.
 
Bimetal dispenser (thermodis) letaknya menempel ditabung agar
panas tabung terdeteksi oleh thermodis. Apabila terjadi kerusakan
thermodis, maka tidak dapat memutus arus ke heater, sehingga air
dari tabung mendidih hebat dan terjasi dorongan air mendidih keluar
serta menyebabkan kebocoran atau galon air terasa ikut panas.
d. Elemen keramik (peltier)
Peltier atau bisa disebut dengan elemen keramik, karena
elemen yang dibalut dengan keramik pada sisi luarnya.
Peltier merupakan modul thermo-electric, pada umumnya
dibungkus oleh keramik tipis yang berisikan batang-batang
bismuth telluride didalamnya. Saat tersambung tegangan 12
volt salah satu sisi akan menjadi panas dan sisi lainnya akan
menjadi dingin dalam beberapa saat, apabila panas peltier
tidak terbuang,maka bagian sisi yang dingin akan menjadi
ikut panas. Jadi untuk type dispenser yang menggunakan
peltier sebagai pendingin bukan menggunakan mesin
kompresor dan bila terjadi kerusakan pada motor kipas atau
kipas terlalu kotor, maka proses pendinginan tidak
maksimal bahkan air jadi seperti hangat atau panas.
Gambar Peltier Kipas
 
Apabila dialiri listrik satu sis dari keramik ini bisa bersuhu dingin
yang menempel di tank pendingin dan bekerja untuk mendinginkan
tank pendingin satu sisi panas. Fungsinya untuk membuang panas
air yang ada pada tank pendingin yang ditempelkan ke sirip
aluminium sebagai penghantar panas, setelah itu dibuang dengan
bantuan kipas.

Gambar Tank Pendingin


Elemen keramik ini awalnya banyak digunakan untuk
mendinginkan prosesor komputer, sehingga permormanya selalu
optimal. Namun seiring perkembangan jaman, alat ini bisa
diaplikasikan untuk pendingin dispenser dan membuat kulkas
MINI USB. Apabila diberi harus yang optimal sisi dingin dari
elemen keramik ini bisa mencapai suhu yang mendekati beku.
Untuk mengecek kondisi elemen keramik ini baik atau tidak rusak
dengan menggunakan batu baterai remote 1,2 volt sudah cukuo
untuk membuat sisi dingin adan sisi lain panas.
 
e. Kipas dispenser
Kipas dispenser yang terletak disebelah belakang dispenser
mempunyai fungsi membantu membuang panas dari sisi elemen
keramik (peltier) agar lebih optimal. Membersihkan kipas secara
berkala dari kotoran debu yang menempel agar bisa lebih
maksimal untuk membuang panas dari peltier, hasil
pendinginannya juga jadi maksimal.
Gambar Kipas Dispenser
 
f. Mesin kompresor
Peralatan ini mempunyai fungsi untuk memompa gas freon untuk sirkulasi
pendinginan seperti yang ada pada kulkas. Gas dipompa dengan panas dan
tekanan tinggi dipipa kondesor dan mengembun, setelah itu disaring dari
berbagai kotoran sebelum masuk ke pipa agar tidak buntu. Gas freon yang
mengembun dan mencair masuk ke pipa kapiler, selanjutnya ke pipa evaporator
yang melilit dipinggir wadah air pendinginan menguap dengan membawa kalor
menuju mesin kompresor. Hal seperti ini terjadi terus menerus sampai suhu
menurun sesuai yang diinginkan dan bila suhu tercapai, sehingga thermostat
memutuskan arus ke mesin kompresor ini.
Gambar Kompresor
 
g. Thermostat (pengatur suhu)
 
Peralatan ini berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik ke
mesin kompresor (on/off) berdasarkan suhu dingin.

Gambar Thermostat
 
h. Pompa air dispenser galon bawah
Pompa air dispenser galon bawah merupakan alat yang
berfungsi untuk memompa air dari galon bawah ke
penampungan atas, pompa galon ini bekerja bila dialiri listrik
DC 12 volt. Ada juga dispenser yang memakai pompa air layak
pompa kompresor dengan cara memberikan tekanan udara
dan air akan keluar keatas melalui selang. Hal seperti ini perlu
perhatian khusus, tutup galon kurang rapat atau galon bocor
bisa menyebabkan air tidak dapat naik ke penampungan atas.
Dispenser galon bawah sering terjadi kerusakan tidak dapat
memompa air ke penampungan atas, ini terjadi akibat dari
beberapa faktor, yaitu :
1). Selang pompanya ada yang bocor atau lepas
2). Water level rusak
Untuk itu bisa dilakukan mengecek selang pompa air
dengan mengganti yang baru apabila rusak. Mengganti
water level dispenser dengan yang baru, karena fungsi
air pengatur ketinggian air ini mengirim data ke modul
program untuk menghidupkan dan mematikan motor
pompa yang sulit untuk diperbaiki. Selain berfungsi
untuk pengaturan ketinggian air yang berada di
penampungan atas, water level dispenser ini juga
mempunyai fungsi untuk mengetahui air dalam galon.
Gambar Water level
 
Dari berbagai macam model dispenser yang ada, kemungkinan dispenser galon
bawah lebih tepat karena dalam pemasangan galon lebih mudah, tidak
mengakibatkan tumpah dan memudahkan untuk semua orang dalam memasang
galonnya.
 
5. Perawatan untuk dispenser agar awet
 
Seperti alat rumah tangga yang lainnya, dispenser membutuhkan perawatan agar
dispenser ini dapat digunakan lebih lama dalam kondisi normal, aman dan
nyaman. Perawatan sebaiknya dilakukan sesuai dengan petunjuk produsen
dispenser yang kita miliki. Petunjuk perawatan yang dikeluarkan
oleh produsen pada umumnya disertakan pada manual book atau
brosur pada saat barang tersebut kita beli. Untuk membeli alat
rumah tangga listrik disarankan yang bergaransi, serta mintalah
manual book dan kartu garansi setiap membeli alat rumah tangga
listrik, agar keamanan, kenyaman, dan keawetan alat tersebut
dapat dipertanggung jawabkan.
Langkah-langkah perawatan dispenseryang harus kita lakukan
adalah sebagai berikut :
a. Bacalah dengan seksama manual book pada dispenser
sebelum kita gunakan.
b. Gunakan dispenser menurut anjuran dalam manual book
tersebut.
c. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga
dudukannya sejajar dengan lantai tidak boleh miring kekiri atau
kekanan dan kedepan.
d. Letakkan atau posisikan dispenser sedemikian rupa sehingga sirkulasi udara
yang mengintari lebih leluasa mengalami pertukaran kondisi. Letakkan badan
dispenser paling dekat 10 cm dari dinding.
e. Letakkan dan posisikan dispenser sedemikian rupa hingga mudah dijangkkau
penggunaan krannya. Posisikan kran air yang menyebabkan pengguna harus
membungkuk saat menggunakannya kurang bagus, karena dapat menjadikan
kran terbebani oleh momen berat badan, sehingga peluang kerusakan kran
akan lebih besar.
f. Jangan menyalakan tombol on sakelar on-off dispenser sebelum bak air
atau sebelum galon berisi air ditaruh diatas corong air dispenser hingga
tabung pemanas air berisi penuh air. Menyalakan tombol on dispenser
dalam keadaan tabung air kosong dapat menyebabkan tabung air
terlampau panas dan mengakibatkan pipa plastik atau selang air yang
dihubungkan kepadanya gepeng atau melumer dan tidak dapat dilalui aliran air
dengan baik atau buntu.
g. Membersihkan dispenser paling baik setela 3 kali penggantian galon atau air
cuci bersih bak air untuk dispenser yang menggunakan bak air. Sementara
dispenser yang tidak menggunakan bak air cukup dengan membersihkan corong
air dudukan galon. Perhatikan untuk menghindari tabung air dan rangkaian
kelistrikan dari siraman air.
6. Perbaikan dispenser
Kerusakan dan cara perbaikan yang paling sering ditemukan pada
dispenser antara lain, adalah :
a. Air menetes atau bocor
Air menetes atau bocor dapat diakibatkan oleh
kerusakan pada kran air, pipa atau selang air.
Kerusakan yang terjadi pada kran air pada umumnya
terjadi pada bagian karet kedap airnya. Karet atau
plastik kedap air kran yang cacat atau sudah kaku
dan tidak elastis lagi menjadi penyebab menetesnya
air keluar malalui celah karet kedap air tersebut.Jika
karet kedap air tersebut yang rusak bisa diganti
dengan sementara dengan karet ban dalam mobil
yang dibuat persis seperti model karet kedap air
kran.
Selain masalah air menetes dapat juga disebabkan oleh
pecah atau bocornya pipa atau selang air yang
menghubungkan antara kran airdengan bak penampung
air, tabung air panas atau corong penadah air. Masalah
bocornya atau pecahnya selang air sangat susah diatasi,
karena selang air yang digunakan pada dispenser adalah
selang air selang air yang tahan panas. Sehingga untuk
dapat mengatasinya memerlukan selang air pengganti
yang mempunyai karakteristik tahan panas yang sama
dengan selang air dispenser.
b. Air yang keluar dari kran air panas kondisi tidak panas
Masalah ini terjadi jika arus listrik yang harus mengalir melalui
elemen pemanas terputus. Kerusakan atau kendala dapat diakibatkan
oleh elemen pemanas yang terdapat di dalam tabung pemanas air
rusak atau putus, bimetal peraba suhu putus, kbael-kabel rangkaian
arus listrik, rangkaian daya ada yang putus, seperti kabel yang
menghubungkan antara bimetal dan elemen, antara bimetal dan
sakelar, dan kabel yang menghububngkan anatara sakelar dan sumber
listrik.
Kerusakan pada elemen pemanas menyebabkan tabung air tidak
terpanasi, sehingga air yang ada didalamnya juga tidak panas.
Akibatnya air yang keluar dari kran air panas tidak panas. Peraba suhu
atau bimetal yang putus menyebabkan lingkaran arus listrik dalam
rangkaian daya juga terputus.
Arus listrik dalam rangkaian daya megalir dimulai dari sumber listrik
– tusuk kontak – kabel listrik – sakelar 0n/off – elemen pemanas –
lalu kembali lagi ke sumber listrik.
Jika salah satu komponen tersebut ada yang rusak dalam
lingkaran arus tersebut dan tidak dapat melewatkan
arus listrik, misal tusuk kontak, kabel listrik, sakelar,
elemen pemanas atau peraba suhu, maka elemen
pemanas tidak akan bekerja atau memanas. Akibatnya
air yang ada didalam tabung air panas tidak akan
menjadi panas.
Adapun langkah-langkah penanggulangannya yaitu
sebagai berikut :
1). Memeriksa sumber listrik dengan menggunakan taspen atau volt
meter
untuk mengetahui ada tidaknya tegangan pada sumber listrik
tersebut.
2). Apabila pada hasil pemeriksaan pada sumber listrik menunjukkan
bahwa
sumber listrik normal, maka lanjutkan pemeriksaan pada tusuk
kontak.
3). Melakukan tes hubungan tusuk kontak dengan menggunakan ohm
meter,
apabila tusuk kontak yang digunakan tersambung tetap dengan kabel
penghantar, maka tes hubungan tusuk kontak hanya dapat dilakukan
dengan jalan menghubungkan salah satubprobe ohm meter pada
salah
satu terminal tusuk kontak dan probe ohm meter yang lain
disambungkan
pada salah satu ujung kabel penghantar. Dengan melakukan hal yang
sama
pada trminal tusuk kontak yang lain dan ujung penghantar yang lain.
1) Melanjutkan pemeriksaan pada komponen lingkaran arus daya yang lainnya. Apabila
jarum ohm meter tidak bergerak atau penunjukkannya tak terhingga, artinya tusuk
kontak atau kabel penghantar putus didalam. Ganti tusuk kontak dan kabel
penghantarnya. Sementara itu apabila tusuk kontak tidak terpasang paten atau dapat
dipisahkan dengan kabel penghantar, maka pemeriksaan hubungan dapat dilakukan
terpisah antara tusuk kontak dan kabel penghantar. Cara pemeriksaannya sama dengan
pada tusuk kontak paten, demikian juga cara penanggulangannya.
2) Tes pada kondisi sakelar on/off dispenser dengan menggunakan ohm meter. Dengan cara
melepas kabel penghantar arus dan salah satu terminal sakelar, kemudian letakkan posisi
tuas sakelar pada posisi off, selanjutnya sambungkan probe ohm meter pada masing-
masing terminal sakelar. Apabila sakelar masih bagus, maka jarum penunjuk alat ukur
ohm meter harus bergerak ke kanan mencapai titik nol. Apabila tidak demikian, maka
sakelar sudah kehilangan kontak atau rusak. Dan kerusakkan pada sakelar on/off dapat
terjadi karena pengaruh mekanik, misalnya badan dan bodi sakelar menjadi gepeng,
sehngga menyebabkan lidah-lidah kontak tidak dapat bergerak menuju pada posisi on
atau off.
3) Melakukan pengetesan kondisi hubunganbimetal peraba suhu.
Yang pertama, melakukan tes hubungan kotak kontaknya pada
suhu normal dengan menggunakan ohm meter. Jika jarum ohm
meter bergerak ke kanan menunjuk angka nol, maka bimetal dalam
kondisi baik, tapi jika jarum ohm meter tidak bergerak ke kanan
atau menunjuk angka tak terhingga, maka bimetal sudah rusak.
Kondisi terakhir akan menyebabkan terputusnya lingkaran arus
rangkaian daya dispenser dan menyebabkan elemen pemanas tidak
berfungsi.

Yang kedua, melakukan tes hubungan kontak bimetal dalam


keadaan dipanasi dengan menggunakan ohm meter dan solder
sebagai sumber panas. Penunjukan ohm meter pada pemeriksaan
dalam kondisi ini adalah jarum ohm meter pada pemerikasaan
awal akan menunjuk angka nol (kondisi bimetal perabu suhu
bagus), kemudian setelah mendapat pemanasan dari solder hingga
suhunya meningkat pada suhu tertentu ohm meter akan kembali
bergerak ke kiri hingga menunjuk angka tak terhingga.
Hasil dari pengukuran ini menunjukkan bahwa bimetal
berfungsi meraba suhu tertentu atau masih kondisi
bagus dan masih dapat digunakan terus. Apabila terjadi
sebaliknya, berarti bimetal peraba suhu sudah rusak dan
tidak dapat digunakan. Kerusakan kontak-kontak
bimetal peraba suhu dapat menyebabkan terputusnya
arus listrik dalam lingkaran arus rangkaian daya atau
pemanasan air dalam tabung air tidak mampu mencapai
suhu standar (90˚ celcius). Bimetal peraba suhu yang
rusak tidak dpat diperbaiki, sehingga segeralah
mengganti bimetal paraba suhu yang rusak dengan
bimetal baru yang harus sama karaktristiknya dengan
bimetal yang diganti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai