Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemakaian dispenser air minum sudah menjadi hal yang umum digunakan
dalam kebutuhan rumah tangga guna mempermudah pekerjaan. Dispenser
adalah salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat
memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya.
Dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan
mesin pendingin(compressor). Biasanya dispenser dilengkapi dengan sistem
untuk menghasilkan temperatur dingin atau panas tanpa harus menggunakan es
sebagai pendingin atau dipanaskan terlebih dahulu untuk mendapatkan air
panas. Pengisian air dalam dispenser umumnya menggunakan gallon sebagai
media dengan cara meletakkan diatas dispenser, gaya gravitasi akan
mengalirkan air dalam galon dan mengisi tangki pada dispenser.
Saat kita memakai dispenser, secara tidak sadar timbul masalah-
masalah tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan pada dispenser. Kita pun
harus tahu komponen-komponen apa saja yang terdapat dalam dispenser ini
agar kita tahu saat terjadi kerusakan pada dispenser. Beberapa faktor tersebut
antara lain kebocoran pada dispenser, air dispenser menjadi tidak panas atau
tidak dingin, dispenser mengalami kebocoran, dan dispenser dapat mati total.
Hal tersebut dikarenakan kita jarang mengkontrol dispenser milik kita masing-
masing, mengkontrol dalam segi pemeliharaan maupun perbaikan.
Melihat permasalahan seperti itu di lingkungan kita masing-masing,
perlu adanya tingkat kesadaran dalam diri kita serta pemberitahuan agar kita
tau bagaimana merawat dispenser dengan baik. Oleh karena itu, penulis
membuat karya tulis yang berjudul “Pemeliharaan dan Perbaikan Dispenser”.
Diharapkan dengan adanya karya tulis ini, pembaca dapat mengerti komponen
apa saja yang terdapat dalam dispenser, bagaimana cara merawat dispenser,
tahu penyebab kerusakan yang terjadi dalam dispenser, serta solusi apa saja
yang dapat kita lakukan agar mencegaah terjadinya kerusakan.
1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimana cara menjelaskan Prinsip Kerja Dispenser?
2. Apa saja Komponen-Komponen Yang Terdapat Dalam Dispenser?
3. Bagaimana mengidentifikasi Beberapa Jenis Kerusakan Terjadi Dalam
Dispenser?

1
4. Bagaimana menerangkan diagnosa dan solusi kemungkinan kerusakan
pada Dispenser?
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Prinsip Kerja Dispenser.
2. Menyebtkan Komponen-Komponen Yang Terdapat Dalam Dispenser.
3. Mengidentifikasi Beberapa Jenis Kerusakan Terjadi Dalam Dispenser.
4. Menerangkan diagnosa dan solusi kemungkinan kerusakan pada
Dispenser.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Dispenser


Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk
dapat memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya.
Dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin
pendingin (compressor). Dispenser atau tempat air minum adalah salah satu
peralatan listrik atau elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai komponen
utamanya, heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada tabung
penampung, Heater umumnya memiliki daya sekitar 200-300 Watt. Heater dapat
memanaskan air yang terdapat di dalam dispenser. Biasanya dispenser berisi 19 liter
air, yang ditempatkan pada sebuah galon.
Biasanya dispenser di gunakan untuk memasak air. Saat ini ada pula dispenser
yang dapat memanaskan air maupun mendinginkan air. Dispenser yang dapat
mendinginkan air tersebut menggunakan mesin pendingin yang dapat
mendinginkan air. Mesin pendingin ini biasanya bernama kompresor pendingin.
Dispenser digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan air dalam galon
ukuran kurang lebih 19 liter. Didalam dispenser bagian atas terdapat tabung yang
terbuat dari stenles steel yang dibagian luar tabungnya dililitkan pipa tembaga
ukuran 1/4 yang berfungsi untuk mendinginkan air. Lilitan pipa pada luar tabung
dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atau pada lemari es.
Fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada pada
tabung, air akan mengalir/keluar melalui kran warna merah karena air panas dalam
tabung menghasilkan suatu tekanan. Sedangkan air yang dingin keluar dari kran
yang berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.
2.2 Macam Jenis Dispenser

1. Dispenser Biasa yaitu dispenser yang tidak memiliki elemen pemanas


maupun mesin pendingin. Dispenser ini hanya dapat digunakan untuk
mengambil air dari gallon saja.
2. Dispenser Hot nd Normal yaitu dispenser yang memilikielemen pemanas
dan tidak memiliki mesin pendingin. Dispenser ini hanya dapat digunakan
untuk memasak atau memanaskan air dan mengambil air biasa(tidak panas
dan tidak dingin) dari dalam gallon.
3. Dispenser Hot dan Extra Hot, dispenser ini dapat digunakan untuk
memanaskan air dan mendidihkan air.

3
4. Dispenser Hot and Cold, dispenser ini dapat diginakan untuk memanaskan
air dan mendinginkan air. Apabila ingin memanaskan air, dispenser ini
menggunakan prinsip kerja elemen pemanas(heater). Apabila ingin
mendinginkan air, dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen
pendingin(fan atau refrigan).

2.3 KOMPONEN DALAM

a. Nama-nama komponen

1. Saklar On/Off

2. Thermostat 1

3. Thermostat 2

4. Saluran daya utama

5. Elemen pemanas

6. Saluran air panas

7. Saluran air normal

8. Pipa pembuangan

b. Fungsi masing-masing komponen

1. Saklar on/off berfungsi untuk menyalakan Dispenser dan mematikan


Dispenser.

2. Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki


air.
3. Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki
air.

4. Saluran daya utama berfungsi sebagai penyalur daya dari sumber.

5. Elemen pemanas berfungsi untuk memanaskan air.

6. Saluran air panas berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam


tabung pemanas dan red water tap.

7. Saluran air normal berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam


tabung pendingin atau blue water tap.

8. Pipa pembungan berfungsi sebagai tempat pembungan sisa air yang


tidak terpakai.

2.4 KOMPONEN LUAR

a) Nama komponen

Nama komponen :
1. AntiSpill

2. Fuse

5
3. TombolPowerSwitch

4. PowerIndicator

5. HotIndicator

6. ExtraHotIndicator

7. TombolExtraHot

8. BlueWaterTap

9. RedWaterTap

10. DrainagePlug
Fungsi masing-masing komponen
1. Anti spill berfungsi tempat dudukan galon
2. Fuse berfungsi sebagai pengaman dan pemutus rangkaian arus
3. Tombol Power Switch sebagai tombol untuk menyalakan dispenser
4. Power Indicator sebagai lampu indicator on
5. Hot Indicator sebagai lampu indicator hot
6. Extra Hot Indicator sebagai lampu indicator extra hot
7. Tombol Extra Hot sebagai tombol untuk extra hot
8. Blue Water Tap sebagai tempat keluarnya air biasa
9. Red Water Tap sebagai tempat keluarnya air panas
10. Drainage plug sebagai tempat penampungan air yang berceceran/tumpah

2.5 Prinsip Kerja

2.5.1 Prinsip Kerja Pemanas Air pada Water Dispenser


Proses air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai
kedalam cangkir/gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen
mulai dari galon air kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian
mengalir kedalam tabung pemanas dan kemudian air mengalir dalam
keadaan panas melalui keran, proses pemanasan air terjadi pada saat air
masuk kedalam tabung pemanas. Tabung pemanas merupakan tabung yang
terbuat dari logam yang disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen
pemanas, sehingga ketika air mengalir dari tampungan menuju tabung
pemanas sensor suhu yang ada pada tabung pemanas akan memicu elemen
pemanas untuk bekerja, suhu tinggi yang dihasilkan elemen pemanas
diserap oleh air yang suhunya lebih rendah, setelah suhu air dalam tabung
pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada pada tabung pemanas akan
memutuskan arus listrik pada elemen pemanas, pada saat elemen pemanas
menyala lampu indikator pemanas menyala dan pada saat elemen pemanas
mati lampu indikator pemanas mati.
Setelah lampu indikator pemanas mati dan air pada tabung pemanas
sudah mencapai suhu tinggi maksimal maka air panas siap digunakan. Yang
perlu diingat ketika menyalakan pemanas pada dispenser adalah pastikan air
pada tabung pemanas penuh, sebab jika tabung pemanas dalam keadaan
kosong dan elemen pemanas bekerja maka suhu tinggi yang dihasilkan oleh
elemen pemanas tidak terserap oleh air dan akan merusak tabung pemanas
dan komponen lain disekitar tabung pemanas karena terkena panas yang
terlalu tinggi.
Dispenser juga dilengkapi dengan dua buah sensor temperature yang
dinamakan Thermostat dan dua buah lampu indikator berwarna merah dan
hijau, untuk warna merah artinya dispenser sedang dalam proses pemanasan
sedangkan untuk warna hijau artinya dispenser dalam keadaan standby (
heater 0ff ). Jika dispenser sedang memanaskan air, akan menyala lampu
yang berwarna merah. Dan apabila air yang ingin dipanaskan telah panas,
lampu yang berwarna merah akan berubah menjadi warna hijau.
Pada tabung dispenser dipasang Heater / pemanas serta sensor suhu atau
thermostat yang berfungsi untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja
terus-menerus yang akan menimbulkan suhu air dalam tabung dispenser
berlebihan, karena apabila heater berkerja berlebih, heater akan panas dan
bahkan heater tersebut akan terjadi kerusakan didalamnya. Untuk
mengurangi terjadinya resiko tersebut, di heater dipasang thermostat yang
berguna untuk mengatur suhu. Ketika suhu air yang dipanaskan oleh heater
mencapai suhu tertentu sehingga melebihi suhu kerja sensor/thermostat
maka sensor akan bekerja dan memutuskan arus yang mengalir ke heater,
dengan demikian heater akan berhenti bekerja sehingga suhu air tetap
terjaga sesuai dengan kebutuhan, bisa dilihat di lampu indikator dari warna
merah akan berganti warna hijau. Heater akan bekerja kembali manakala
suhu air pada tabung menurun sampai suhunya berada dibawah suhu kerja
sensor, sensor dipasang seri dengan heater, dengan demikian fungsi dari
sensor ini mirip seperti saklar, hanya saja bekerjanya secara otomatis
berdasarkan perubahan suhu.

2.5.2 Prinsip Kerja Pendingin Air pada Water Dispenser


Cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita
meletakkan sebuah gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian
frezzer pada lemari es. Pada bagian tengah dispenser terdapat tabung yang
dibagian tengahnya dililitkan sebuah heater/pemanas dan thermostat.
Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada
dispenser berawal dari tampungan air pertama yang berfungsi untuk
membagi air yang selanjutnya akan diproses menjadi air panas dan air
dingin. Proses pendinginan air pada dispenser pada umumnya dibedakan
menjadi 2 yaitu:
1. Pendinginan Air dengan Fan

7
Proses pendinginan air menggunakan fan dilakukan dengan cara
menghisap suhu tinggi pada air ketika air berada pada tampungan air kedua
yang letaknya berada dibawah tampungan air pertama, namun pada
kenyataannya fan hanya alat bantu untuk mempercepat pembuangan panas
pada air, sehingga temperatur air hanya akan turun sedikit saja. Setelah
melewati tampungan air kedua air akan dikeluarkan melalui keran dan siap
untuk diminum.
2. Pendinginan Air dengan Sistem Refrigran
Pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama
seperti sistem refrigran pada kulkas hanya saja evaporatornya dimasukkan
kedalam tampungan air kedua yang berada dibawah tampungan air pertama,
sehingga air disekitar evapurator akan menjadi air dingin. Hasil pendinginan
air pada dispenser menggunakan sistem refrigran lebih maksimal
dibandingkan pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses
pendinginan pada tampungan air kedua, air akan mengalir dan keluar
memalui keran.
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin
(refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk
menyerap panas dari benda atau udara yang didinginkan dan membawanya
kemudian membuangnya ke udara sekeliling di luar benda/ruangan yang
didinginkan.

2.6 Jenis Kerusakan Dispenser Yang Umum Terjadi

Dispenser menjadi alat elektronik yang mungkin sudah dimiliki oleh banyak
orang. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju, perkembangan
teknologi dispenser semakin memberikan fitur-fitur yang canggih dan semakin
membantu banyak ativitas manusia sehari-hari.

Namun meskipun semakin canggih, tidak berarti jika dispenser tidak memiliki
kekurangan. Semakin canggih dispenser nyatanya juga di iringi dengan semakin
bermacam-macamnya jenis kerusakan pada dispenser. Untuk lebih jelasnya, berikut
ini beberapa jenis kerusakan dispenser yang sering terjadi.

1. Kebocoran dispenser

Dispenser yang mengalami kebocoran biasanya disebabkan oleh beberapa hal


antara lain adalah:

 Kerusakan pada kran air dispenser


 Selang atau pipa dispenser rusak
 Galon air minum yang bocor
 Dan lain-lainnya.

Kerusakan pada kran air dispenser biasanya disebabkan karena karet kran yang
rusak, kaku, dan sudah tidak dapat digunakan lagi. Sehingga dapat menyebabkan
keluarnya tetesan tetesan air minum pada celah karet kran.msekipun hanya tetesan,
hal tersebut tentunya akan membuat anda kerepotan untuk membersihkan genangan
air tersebut.

Jika kerusakan terdapat pada kran air, anda cukup hanya mengganti karet kran
dengan yang baru. Selain itu, kebocoran pada dispenser juga dapat disebabkan pipa
atau selang yang menyambungkan antara kran dengan tempat penampungan air,
tabung air panas, dan corong penampung air minum mengalami kebocoran dan
rusak.

Biasanya hal ini sering terjadi pada kasus selang pada tabung panas. Hal ini
disebabkan oleh selang air yang tidak kuat terhadap suhu panas sehingga terjadi
kebocoran. Untuk mengatasi kondisi ini, anda dapat mengganti selang air dengan
jenis selang yang bersifat anti panas. Anda dapat membelinya di toko-toko
elektronik terdekat. Bila kebocoran dispenser berasal dari galon air minum, anda
dapat mengatasi nya dengan cara mengganti galon air minum anda dengan yang
baru.

2. Air dispenser menjadi tidak panas/ tidak dingin

Penyebab komponen listrik yang rusak ini bisa disebabkan oleh beberapa hal
yaitu bimetal peraba suhu yang putus, kabel-kabel rangkaian listrik pemanas putus,
ataupun dikarenakan tabung pemanas air yang rusak.

Kabel-kabel rangkaian listrik ini biasanya menghubungkan antara komponen


pemanas dengan bimetal, saklar dengan sumber listrik dan masih banyak lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan air yang keluar dari kran panas tidak menjadi panas.

Bila kerusakan yang terjadi adalah dispenser tidak dapat mengeluarkan air
dingin, hal ini dapat diakibatkan thermostat pada dispenser yang mengalami
kerusakan. Sama halnya dengan kerusakan dispenser yang tidak dapat
mengeluarkan air panas, cobalah untuk memeriksa rangkaian kabel listrik
didalamnya. Lakukan pengecekan pula pada bagian komponen pendingin
dispenser.

3. Lampu indikator tidak menyala

Kerusakan dispenser ini disebabkan oleh rangkain listrik didalam elektronik


khususnya yang menyambung ke lampu indikator mengalami kerusakan sehingga
lampu indikator tidak mau bekerja dan mati. Untuk lebih jelasnya cobalah untuk
mengecek komponen-komponen elektronik seperti dioda, resistor, dan kabel-kabel
rangkaian di dalamnya.

4. Dispenser mati total

9
Dispenser yang mati total biasanya ditandai dengan kondisi dispenser yang
tidak menyala meskipun sudah disambungkan ke arus listrik. Hal ini biasanya
disebabkan oleh kabel-kabel didalamnya yang putus, kerusakan pada saklar, dan
lain-lainnya. Cek terlebih dahulu agar lebih jelas mengetahui penyebab pasti
kerusakan dispenser.

2.7 Diagnosa & Solusi Kemungkinan Kerusakan Pada Dispenser


Diagnosa & Solusi Kerusakan
Dalam usaha memperbaiki kerusakan yang terjadi pada alat rumah tangga
khususnya water dispenser memerlukan diagnosa terlebih dahulu kemudian
mencari solusi kerusakan lalu melakukan perbaikan dengan tahapan yang baik dan
benar sehingga kerusakan yang terjadi pada alat tersebut dapat diatasi dan alat dapat
kembali bekerja dengan baik.
Di bawah ini adalah beberapa diagnosa dan solusi perbaikan disertai dengan
step by step atau langkah kerja melakukan perbaikan terhadap kerusakan yang
terjadi pada water dispenser dengan baik dan benar.
1. Air yang keluar melalui kran berwarna biru yang memberikan arti bahwa
kran tersebut berfungsi untuk tempat keluarnya air yang telah diproses oleh
water dispenser menjadi dingin menjadi tidak berfungsi. Sehingga air yang
dikeluarkan oleh kran tersebut kondisinya normal atau biasa, tidak dingin.
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Chek thermostat yang berada pada belakang dispenser, apakah diposisi
paling rendah? jika ya, putar thermostat kearah kanan/keposisi tinggi.
b) Check pada dua kaki terminal thermostat, apakah ada sebuah tahanan/ohm
untuk dapat mengalirkan arus listrik ke compressor?
c) Check compressor, apakah dapat beroperasi atau tidak? Jika tidak
beroperasi cek relay compressor, overload compressor dan kabel-kabel yang
menuju ke compressor.
d) Check kebocoran freon pada semua sistem sambungan pipa.

2. Air yang keluar melalui kran berwarna merah yang memberikan arti bahwa
kran tersebut berfungsi untuk tempat keluarnya air yang telah diproses oleh
water dispenser menjadi panas menjadi tidak berfungsi. Sehingga air yang
dikeluarkan oleh kran tersebut kondisinya tidak panas.
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Chek, apakah heater pemanas mengalami kerusakan, ukur dengan tester
pada kedua kabel terminal pada posisi skala ohm.
b) Check, overload pada tabung air panas, apakah ada tahanan/ohm untuk
mengalirkan arus listrik.
c) Check juga kabel-kabel yang menuju ke heater pemanas apakah terputus
atau terbakar?
d) Check switch on-off heater pada bagian belakang dispenser, apakah pada
posisi on?

3. Terdapat kebocoran air pada bagian bawah water dispenser


Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Check karet seal yang berada pada kedua kran.
b) Check drat luar pada kran dan drat dalam sambungan kran, apakah
mengalami kebocoran?
c) Check, apakah tabung air panas yang berada pada bagian tengah mengalami
kebocoran?
d) Check selang untuk pengurasan air yang berada pada bagian bawah tabung
air panas, apakah pecah atau mengalami kebocoran?

4. Water dispenser tidak menyala atau mati total. Hal tersebut biasanya terjadi
kerusakan pada kabel input, fuse atau switch ON/OFF
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Buka box dispenser
b) Periksa kabel INPUT AC 220 Volt Jika rusak ganti dengan yang baru
c) Periksa FUSE (sekering), jika rusak ganti dengan yang baru.
d) Keterangan: Fuse ini terbuat dari tabung kaca bening yang didalamnya
terdapat kawat penghantar. Untuk menentukan rusak atau tidaknya bisa
langsung dilihat dengan kasat mata. Sebaiknya gunakan MULTITESTER.
Cara mengetesnya putar knop multitester pada range X1. Letakkan prob
merah (+) dan prob hitam (-) multitester pada masing-masing ujung fuse.
Fuse yang masih bagus jarum analog multitester akan menunjukkan angka
0.1 ohm.
e) Periksa SWITCH ON/OFF dispenser.
f) Keterangan: Cara menentukan switch ini rusak atau tidak gunakan
multitester. Putar knop multitester pada range X1 (Ohm Meter). Letakkan
prob merah dan prob hitam multitester pada pin switch ON/OFF. Pencet
switch pada posisi ON. Jika jarum analog menunjukkan angka NOL berarti
switch dalam kondisi bagus.

5. Terjadi panas yang berlebihan yang diakibatkan oleh kerusakan pada


Thermoswitch umumnya
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Langkah pengamatan setelah tutup belakang dibuka adalah mengamati alat
otomatis dan yang biasa disebut dengan thermoswitch
b) Sedangkan keadaan elemen pemanas ditabung kalau terjadi panas yang
berlebihan seperti hal ini maka bisa terjadi disebabkan karena alat otomatis
yang tidak bekerja dengan baik
c) Thermoswitch sebagai alat otomatis yang akan bekerja bila temperature
panas sudah melebihi kapasitas nilai yang ada di thermoswitch itu sendiri,
misal di thermoswitch yang ada angka 82 derajat celcius, maka titik puncak
pada temperature 82 derajat celcius switch ini akan bekerja. maksudnya
bekerja yaitu mematikan/memutuskan hubungan aliran tegangan dari listrik
ke elemen pemanas
d) Selanjutnya pergantian komponen yang berupa thermoswitch dengan nilai
derajat yang sama, setelah semua sudah terpasang sesuai keadaan semula,
maka sekarang dicoba untuk dihidupkan tunggu sampai alat otomatis bisa

11
bekerja setelah kurang lebih 5 menit, lampu indikator panas mati yang
berarti dispenser sudah dapat bekerja dengan baik

6. Kurangnya pemeliharaan dan perawatan sehingga air yang dikeluarkan dari


dispenser memiliki aroma bau dan cepat atau lambat akan merusak
komponen dalam dispenser
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Lakukan perawatan dan pemeliharaan dispenser secara rutin dan berkala
b) Bersihkan ruang di dalam dispenser tempat mengalirnya air karena biasanya
terjadi endapan-endapan air di permukaan yang menyebabkan aroma bau
muncul

7. Tidak berfungsinya saluran listrik yang meghubungkan dispenser dengan


stop kontak atau sumber arus dan tegangan. Hal tersebut biasanya terjadi
karena adanya masalah pada kabel penghubung
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Lakukan pemeriksaan terhadap kabel penghubung dari dispenser ke stop
kontak
b) Apabila ditemukan kabel penghubung dengan kondisi terkelupas, segera
lakukan perbaikan dengan menutup kabel pada bagian yang terkelupas
dengan selatif hitam sampai bagian yang terkelupas menjadi tertutup
kembali
BAB III

JOBSHEET

UNIVERSITAS NEGERI NAMA :


PEMELIHARAAN
JAKARTA DAN NO. : JOB
PRODI : PERBAIKAN
DISPENSER
PENDIDI
KAN
TEKNIK
ELEKTR
O
PEMELIHARAA WAKTU :
N DAN TGL. :
PERBAIKAN
ALAT RUMAH
TANGGA

I. TUJUAN
Setelah mempelajari Dispenser diharapkan :
1. Menjelaskan Prinsip Kerja Dispenser.
2. Menyebtkan Komponen-Komponen Yang Terdapat Dalam Dispenser.
3. Mengidentifikasi Beberapa Jenis Kerusakan Terjadi Dalam Dispenser.
4. Menerangkan diagnosa dan solusi kemungkinan kerusakan pada Dispenser.

II. ALAT DAN BAHAN


Alat
1. Multimeter 1 buah
2. Obeng + 1 buah
3. Obeng – 1 buah
4. Meger 1 buah
5. Tang Cucut 1 buah

13
6. Wattmeter 1 buah
7. Voltmeter 1 buah
8. Ampere meter 1 buah
9. Termometer 1 buah

Bahan : Dispenser

III. TEORI DASAR


Dispenser digunakan untuk menyimpan air minum sehingga pada saat digunakan
selalu panas. Air panas yang dihasilkan suhunya berkisar 85 °C, ada juga kran untuk air
dingin atau normal. Pemanas airnya berupa tangki logam yang dibalut Elemen Pemanas.
Dayanya sekitar 300 W – 400 W, alat ini dilengkapi dengan Pembatas Suhu yang bekerja
secara termis mekanis.

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Memakai Baju Praktek
2. Gunakan Alat Dan Bahan Sesuai Dengan Fungsinya
3. Periksa Keadaan Alat Dan Bahan Sebelum Digunakan
4. Tidak Bergurau Pada Saat Praktek

V. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Periksa keadaan alat dan bahan yang digunakan.
3. Bongkar Water Dispenser, lakukan identifikasi bagian-bagiannya.
4. Amati bagian-bagiannya kemudian catat serta gambar bentuk konstruksi dan
kelistrikannya.
5. Ukur tahanan elemen dengan multimeter
6. Ukur tahanan isolasi terhadap body dengan meger
7. Rangkai kembali Water Dispenser seperti kondisi semula.
8. Kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
9. Buat laporan.
VI. GAMBAR KERJA
1. Data Name Plate Alat (Spesifikasi Alat)
Merk : GE Water Dispenser
Tipe : GXCC01D
Tegangan : 115 V
Frekuensi : 60 Hz
Arus : 4.7 A

VII. ANALISA PRAKTEK


1.
 Prinsip Kerja Pemanas Air pada Water Dispenser
Proses air mengalir dari galon yang bersuhu normal hingga sampai kedalam
cangkir/gelas yang bersuhu panas melalui beberapa komponen mulai dari galon air
kemudian mengalir kedalam tampungan yang kemudian mengalir kedalam tabung
pemanas dan kemudian air mengalir dalam keadaan panas melalui keran, proses pemanasan
air terjadi pada saat air masuk kedalam tabung pemanas. Tabung pemanas merupakan
tabung yang terbuat dari logam yang disekitar tabung tersebut dikelilingi oleh elemen
pemanas, sehingga ketika air mengalir dari tampungan menuju tabung pemanas sensor
suhu yang ada pada tabung pemanas akan memicu elemen pemanas untuk bekerja, suhu
tinggi yang dihasilkan elemen pemanas diserap oleh air yang suhunya lebih rendah, setelah
suhu air dalam tabung pemanas tinggi maksimal sensor suhu yang ada pada tabung
pemanas akan memutuskan arus listrik pada elemen pemanas, pada saat elemen pemanas
menyala lampu indikator pemanas menyala dan pada saat elemen pemanas mati lampu
indikator pemanas mati.
Setelah lampu indikator pemanas mati dan air pada tabung pemanas sudah mencapai
suhu tinggi maksimal maka air panas siap digunakan. Yang perlu diingat ketika
menyalakan pemanas pada dispenser adalah pastikan air pada tabung pemanas penuh,
sebab jika tabung pemanas dalam keadaan kosong dan elemen pemanas bekerja maka suhu
tinggi yang dihasilkan oleh elemen pemanas tidak terserap oleh air dan akan merusak
tabung pemanas dan komponen lain disekitar tabung pemanas karena terkena panas yang
terlalu tinggi.
Dispenser juga dilengkapi dengan dua buah sensor temperature yang dinamakan
Thermostat dan dua buah lampu indikator berwarna merah dan hijau, untuk warna merah
artinya dispenser sedang dalam proses pemanasan sedangkan untuk warna hijau artinya
dispenser dalam keadaan standby ( heater 0ff ). Jika dispenser sedang memanaskan air,
akan menyala lampu yang berwarna merah. Dan apabila air yang ingin dipanaskan telah
panas, lampu yang berwarna merah akan berubah menjadi warna hijau.
Pada tabung dispenser dipasang Heater / pemanas serta sensor suhu atau thermostat
yang berfungsi untuk membatasi kerja heater agar tidak bekerja terus-menerus yang akan
menimbulkan suhu air dalam tabung dispenser berlebihan, karena apabila heater berkerja
berlebih, heater akan panas dan bahkan heater tersebut akan terjadi kerusakan didalamnya.

15
Untuk mengurangi terjadinya resiko tersebut, di heater dipasang thermostat yang berguna
untuk mengatur suhu. Ketika suhu air yang dipanaskan oleh heater mencapai suhu tertentu
sehingga melebihi suhu kerja sensor/thermostat maka sensor akan bekerja dan memutuskan
arus yang mengalir ke heater, dengan demikian heater akan berhenti bekerja sehingga suhu
air tetap terjaga sesuai dengan kebutuhan, bisa dilihat di lampu indikator dari warna merah
akan berganti warna hijau. Heater akan bekerja kembali manakala suhu air pada tabung
menurun sampai suhunya berada dibawah suhu kerja sensor, sensor dipasang seri dengan
heater, dengan demikian fungsi dari sensor ini mirip seperti saklar, hanya saja bekerjanya
secara otomatis berdasarkan perubahan suhu.

 Pendingin Air pada Water Dispenser


Cara kerja pendinginan pada dispenser dapat disamakan bila kita meletakkan sebuah
gelas dari stenles steel yang berisi air kedalam bagian frezzer pada lemari es. Pada
bagian tengah dispenser terdapat tabung yang dibagian tengahnya dililitkan sebuah
heater/pemanas dan thermostat.
Pada umumnya proses pemanasan dan pendinginan air pada dispenser berawal dari
tampungan air pertama yang berfungsi untuk membagi air yang selanjutnya akan
diproses menjadi air panas dan air dingin. Proses pendinginan air pada dispenser pada
umumnya dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Pendinginan Air dengan Fan
Proses pendinginan air menggunakan fan dilakukan dengan cara menghisap suhu
tinggi pada air ketika air berada pada tampungan air kedua yang letaknya berada dibawah
tampungan air pertama, namun pada kenyataannya fan hanya alat bantu untuk
mempercepat pembuangan panas pada air, sehingga temperatur air hanya akan turun sedikit
saja. Setelah melewati tampungan air kedua air akan dikeluarkan melalui keran dan siap
untuk diminum.
b. Pendinginan Air dengan Sistem Refrigran
Pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran sama seperti sistem
refrigran pada kulkas hanya saja evaporatornya dimasukkan kedalam tampungan air kedua
yang berada dibawah tampungan air pertama, sehingga air disekitar evapurator akan
menjadi air dingin. Hasil pendinginan air pada dispenser menggunakan sistem refrigran
lebih maksimal dibandingkan pendinginan air menggunakan fan. Setelah air melalui proses
pendinginan pada tampungan air kedua, air akan mengalir dan keluar memalui keran.
Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau
mesin pengkondisian udara (AC). Zat ini berfungsi untuk menyerap panas dari benda atau
udara yang didinginkan dan membawanya kemudian membuangnya ke udara sekeliling di
luar benda/ruangan yang didinginkan.

2.
 KOMPONEN DALAM
 Saklar On/Off
 Thermostat 1
 Thermostat 2
 Saluran daya utama
 Elemen pemanas
 Saluran air panas
 Saluran air normal
 Pipa pembuangan

 KOMPONEN LUAR
 Anti Spill
 Fuse
 Tombol Power Switch
 Power Indicator
 Hot Indicator
 Extra Hot Indicator
 Tombol Extra Hot
 Blue Water Tap
 Red Water Tap
 DrainagePlug

3.
a. Kebocoran dispenser

Dispenser yang mengalami kebocoran biasanya disebabkan oleh beberapa hal antara
lain adalah:

 Kerusakan pada kran air dispenser


 Selang atau pipa dispenser rusak
 Galon air minum yang bocor
 Dan lain-lainnya.

Kerusakan pada kran air dispenser biasanya disebabkan karena karet kran yang rusak,
kaku, dan sudah tidak dapat digunakan lagi. Sehingga dapat menyebabkan keluarnya
tetesan tetesan air minum pada celah karet kran.msekipun hanya tetesan, hal tersebut
tentunya akan membuat anda kerepotan untuk membersihkan genangan air tersebut.

Jika kerusakan terdapat pada kran air, anda cukup hanya mengganti karet kran dengan
yang baru. Selain itu, kebocoran pada dispenser juga dapat disebabkan pipa atau selang
yang menyambungkan antara kran dengan tempat penampungan air, tabung air panas, dan
corong penampung air minum mengalami kebocoran dan rusak.

Biasanya hal ini sering terjadi pada kasus selang pada tabung panas. Hal ini disebabkan
oleh selang air yang tidak kuat terhadap suhu panas sehingga terjadi kebocoran. Untuk
mengatasi kondisi ini, anda dapat mengganti selang air dengan jenis selang yang bersifat
anti panas. Anda dapat membelinya di toko-toko elektronik terdekat. Bila kebocoran
dispenser berasal dari galon air minum, anda dapat mengatasi nya dengan cara mengganti
galon air minum anda dengan yang baru.

17
b. Air dispenser menjadi tidak panas/ tidak dingin

Penyebab komponen listrik yang rusak ini bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu
bimetal peraba suhu yang putus, kabel-kabel rangkaian listrik pemanas putus, ataupun
dikarenakan tabung pemanas air yang rusak.

Kabel-kabel rangkaian listrik ini biasanya menghubungkan antara komponen pemanas


dengan bimetal, saklar dengan sumber listrik dan masih banyak lainnya. Hal inilah yang
menyebabkan air yang keluar dari kran panas tidak menjadi panas.

Bila kerusakan yang terjadi adalah dispenser tidak dapat mengeluarkan air dingin, hal
ini dapat diakibatkan thermostat pada dispenser yang mengalami kerusakan. Sama halnya
dengan kerusakan dispenser yang tidak dapat mengeluarkan air panas, cobalah untuk
memeriksa rangkaian kabel listrik didalamnya. Lakukan pengecekan pula pada bagian
komponen pendingin dispenser.

c. Lampu indikator tidak menyala

Kerusakan dispenser ini disebabkan oleh rangkain listrik didalam elektronik khususnya
yang menyambung ke lampu indikator mengalami kerusakan sehingga lampu indikator
tidak mau bekerja dan mati. Untuk lebih jelasnya cobalah untuk mengecek komponen-
komponen elektronik seperti dioda, resistor, dan kabel-kabel rangkaian di dalamnya.

d. Dispenser mati total

Dispenser yang mati total biasanya ditandai dengan kondisi dispenser yang tidak
menyala meskipun sudah disambungkan ke arus listrik. Hal ini biasanya disebabkan oleh
kabel-kabel didalamnya yang putus, kerusakan pada saklar, dan lain-lainnya. Cek terlebih
dahulu agar lebih jelas mengetahui penyebab pasti kerusakan dispenser.

4.
 Air yang keluar melalui kran berwarna biru yang memberikan arti bahwa kran
tersebut berfungsi untuk tempat keluarnya air yang telah diproses oleh water
dispenser menjadi dingin menjadi tidak berfungsi. Sehingga air yang dikeluarkan
oleh kran tersebut kondisinya normal atau biasa, tidak dingin.
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Chek thermostat yang berada pada belakang dispenser, apakah diposisi paling rendah? jika
ya, putar thermostat kearah kanan/keposisi tinggi.
b) Check pada dua kaki terminal thermostat, apakah ada sebuah tahanan/ohm untuk dapat
mengalirkan arus listrik ke compressor?
c) Check compressor, apakah dapat beroperasi atau tidak? Jika tidak beroperasi cek relay
compressor, overload compressor dan kabel-kabel yang menuju ke compressor.
d) Check kebocoran freon pada semua sistem sambungan pipa.

 Air yang keluar melalui kran berwarna merah yang memberikan arti bahwa kran
tersebut berfungsi untuk tempat keluarnya air yang telah diproses oleh water
dispenser menjadi panas menjadi tidak berfungsi. Sehingga air yang dikeluarkan
oleh kran tersebut kondisinya tidak panas.
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Chek, apakah heater pemanas mengalami kerusakan, ukur dengan tester pada kedua kabel
terminal pada posisi skala ohm.
b) Check, overload pada tabung air panas, apakah ada tahanan/ohm untuk mengalirkan arus
listrik.
c) Check juga kabel-kabel yang menuju ke heater pemanas apakah terputus atau terbakar?
d) Check switch on-off heater pada bagian belakang dispenser, apakah pada posisi on?

 Terdapat kebocoran air pada bagian bawah water dispenser


Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Check karet seal yang berada pada kedua kran.
b) Check drat luar pada kran dan drat dalam sambungan kran, apakah mengalami kebocoran?
c) Check, apakah tabung air panas yang berada pada bagian tengah mengalami kebocoran?
d) Check selang untuk pengurasan air yang berada pada bagian bawah tabung air panas,
apakah pecah atau mengalami kebocoran?

 Water dispenser tidak menyala atau mati total. Hal tersebut biasanya terjadi
kerusakan pada kabel input, fuse atau switch ON/OFF
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Buka box dispenser
b) Periksa kabel INPUT AC 220 Volt Jika rusak ganti dengan yang baru
c) Periksa FUSE (sekering), jika rusak ganti dengan yang baru.
d) Keterangan: Fuse ini terbuat dari tabung kaca bening yang didalamnya terdapat kawat
penghantar. Untuk menentukan rusak atau tidaknya bisa langsung dilihat dengan kasat
mata. Sebaiknya gunakan MULTITESTER. Cara mengetesnya putar knop multitester
pada range X1. Letakkan prob merah (+) dan prob hitam (-) multitester pada masing-
masing ujung fuse. Fuse yang masih bagus jarum analog multitester akan menunjukkan
angka 0.1 ohm.
e) Periksa SWITCH ON/OFF dispenser.
f) Keterangan: Cara menentukan switch ini rusak atau tidak gunakan multitester. Putar knop
multitester pada range X1 (Ohm Meter). Letakkan prob merah dan prob hitam multitester
pada pin switch ON/OFF. Pencet switch pada posisi ON. Jika jarum analog menunjukkan
angka NOL berarti switch dalam kondisi bagus.

Terjadi panas yang berlebihan yang diakibatkan oleh kerusakan pada


Thermoswitch umumnya
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Langkah pengamatan setelah tutup belakang dibuka adalah mengamati alat otomatis dan
yang biasa disebut dengan thermoswitch
b) Sedangkan keadaan elemen pemanas ditabung kalau terjadi panas yang berlebihan seperti
hal ini maka bisa terjadi disebabkan karena alat otomatis yang tidak bekerja dengan baik
c) Thermoswitch sebagai alat otomatis yang akan bekerja bila temperature panas sudah
melebihi kapasitas nilai yang ada di thermoswitch itu sendiri, misal di thermoswitch yang
ada angka 82 derajat celcius, maka titik puncak pada temperature 82 derajat celcius

19
switch ini akan bekerja. maksudnya bekerja yaitu mematikan/memutuskan hubungan
aliran tegangan dari listrik ke elemen pemanas
d) Selanjutnya pergantian komponen yang berupa thermoswitch dengan nilai derajat yang
sama, setelah semua sudah terpasang sesuai keadaan semula, maka sekarang dicoba untuk
dihidupkan tunggu sampai alat otomatis bisa bekerja setelah kurang lebih 5 menit, lampu
indikator panas mati yang berarti dispenser sudah dapat bekerja dengan baik

 Kurangnya pemeliharaan dan perawatan sehingga air yang dikeluarkan dari


dispenser memiliki aroma bau dan cepat atau lambat akan merusak komponen
dalam dispenser
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Lakukan perawatan dan pemeliharaan dispenser secara rutin dan berkala
b) Bersihkan ruang di dalam dispenser tempat mengalirnya air karena biasanya terjadi
endapan-endapan air di permukaan yang menyebabkan aroma bau muncul

 Tidak berfungsinya saluran listrik yang meghubungkan dispenser dengan stop


kontak atau sumber arus dan tegangan. Hal tersebut biasanya terjadi karena adanya
masalah pada kabel penghubung
Diagnosa dan solusi perbaikan :
a) Lakukan pemeriksaan terhadap kabel penghubung dari dispenser ke stop kontak
b) Apabila ditemukan kabel penghubung dengan kondisi terkelupas, segera lakukan
perbaikan dengan menutup kabel pada bagian yang terkelupas dengan selatif hitam
sampai bagian yang terkelupas menjadi tertutup kembali

VIII. KESIMPULAN ANALISA


Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk dapat

memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya. Dispenser ada yang

menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan mesin pendingin (compressor).

Dispenser ini memiliki kompnen-komponen didalamnya, yaitu komponen dalam dan

komponen luar. Agar tidak terjadi kerusakan pada komponen, kita diharuskaan merawat

serta mengontrol. Banyak faktor yang dapat terjadi kerusakan, salah satunya adalah karna

faktor kecerobohan kita juga, dan kita dapat mencari solusinya agar kejadian tersebut tidak

terulang lagi.
IX. EVALUASI
1. Apa fungsi Water Dispenser pada rumah tangga ?
2. Berapa daya yang dibutuhkan alat Water Dispenser ?
3. Bagaimana cara pengaturan panas pada Water Dispenser ?
4. Kerusakan apa yang sering terjadi pada Water Dispenser ?

21

Anda mungkin juga menyukai