Anda di halaman 1dari 8

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Pemanas Air


Pemanas air adalah proses perpindahan panas yang menggunakan sumber
energi untuk memanaskan air di atas suhu awalnya. Pada dasarnya, semua alat
pemanas air memiliki fungsi yang sama, yaitu memanaskan air. Hal utama yang
membedakan diantara berbagai jenis pemanas air adalah sumber energi timbulnya
panas yang digunakan untuk memanaskan (meningkatkan suhu) air. Di era modern
saat ini dengan teknologi yang telah berkembang dengan pesat, alat pemanas air
semakin praktis penggunaannya dan harganya pun semakin lama semakin murah.
Ada berbagai macam alat pemanas yang bisa kita temui.

Gambar 2 Pemanas Air (Lazada, 2019).

2.2 Jenis - Jenis Pemanas Air


Berikut ini adalah jenis-jenis pemanas air yang biasa digunaan dalam
kehidupan sehari-hari :
1. Electric Water Heater
Electric Water Heater adalah alat pemanas air yang mengandalkan energi
listrik untuk menghasilkan panas. Memiliki prinsip dasar sama seperti setrika
listrik, hair dryer dan alat listrik lainnya yang menghasilkan panas. Terdapat dua
macam electric water heater, yaitu dengan tangki dan tanpa tangki. Pamanas air
listrik dengan tangki memiliki variasi harga yang ditentukan oleh besarnya ukuran
tangki. Semakin besar kapasitas tangki, umunya semakin mahal. Jenis yang lain

4
adalah pemanas air listrik tanpa tangki. Kelemahan utama dari alat pemanas jenis
ini adalah konsumsi daya listrik yang cukup besar, sekitar 2000 watt. Namun di
pasaran juga beredar pamanas air listrik tanpa tangki dengan kebutuhan daya sekitar
300 watt. Akan tetapi, diperlukan waktu sekitar 3 – 4 menit untuk mendapatkan air
panas jika menggunakan alat ini.
2. Solar Water Heater
Solar Water Heater adalah alat pemanas air yang mengandalkan energi surya
matahari yang dikenal dengan istilah solar panel, karena menghasilkan air panas.
Pemanas air jenis ini selalu dilengkapi dengan tangki yang berukuran sangat besar
karena matahari energi pemanasnya tidak bisa didapat selama 24 jam. Tangki yang
besar itu gunanya untuk menampung air panas yang cukup untuk dikonsumsi untuk
sekian orang dalam satu rumah.
3. Gas Water Heater
Gas Water Heater adalah alat pemanas air yang mengandalkan energi dari
pembakaran gas elpiji, dikenal dengan gas heater, biaya gas elpiji untuk masa
sekarang ini relatif murah (dibandingkan harga listrik). Gas water heater
mempunyai bentuk persegi yang tidak terlalu besar, namun juga tidak terlalu kecil.
Ciri-cirinya diatas pemanas air ini ada lubang silinder yang berfungsi sebagai
cerobong asap (kenalpot) untuk membuang asap hasil pembakaran. Selain biaya
pemakaian yang relatif murah, keunggulan lain pemanas air gas ini adalah air panas
yang tersedia nyaris instant, hanya membutuhkan waktu sekitar 3 – 5 detik sejak
dihidupkan air yang mengalir keluar sudah panas.
4. Aircon Water Heater / Heat Exchanger Water Heater
Adalah alat pemanas air yang mengandalkan energi buang dari out door AC (
Air Conditional ), yaitu suhu freon yang sangat tinggi pada saat keluar dari
kompresor. Prinsip kerja heat exchanger water heater ini adalah mengumpulkan
panas yang dibuang oleh compressor kemudian dialirkan ke tabung penyimpanan
air untuk memanaskan air disana. Pemanas air jenis ini tidak mempunyai bentuk
yang spesifik selain mempunyai satu tangki penyimpan air panas seperti yang
terdapat pada jenis pemanas air yang lain.

5
Kekurangan utama dari alat pemanas jenis ini adalah belum adanya produk
yang “ready for use”. Kita perlu merakitnya sendiri dan mengintergrasikannya
dengan AC yang telah ada. Tidak banyak orang yang mengerti cara kerja dan teknik
pemasangannya sehingga tidak mudah mencari tukang yang bisa langsung pasang.
Selain itu perlu juga mempertimbangkan faktor jarak antara compressor ke tangki
pemanas air serta jarak ke kamar mandi. Hal tersebut dikarenakan sifat rambatan
panas yang cepat hilang jika harus dilewatkan pada media yang cukup panjang.
5. Heat Pump Water Heater
Heat Pump Water Heater atau pompa kalor adalah alat pemanas air yang
mengandalkan suhu freon yang sangat tinggi pada saat keluar dari kompresor.
Udara luar (outdoor air, semakin panas semakin efisien) dihisap masuk oleh kipas,
udara luas yang panas ini akan memanaskan refrigerant ramah lingkungan didalam
evaporator, selanjutnya melalui kompresor, refrigerant yang telah panas ini ditekan
sehingga bertambah panas lagi dan disirkulasikan ke heat exchanger tersebut.
Proses pemanasan heat pump ini sangat efisien karena listrik diperlukan
hanya untuk kompresor saja, sehingga secara keseluruhan akan menghasilkan
kapasitas pemanasan hingga 3X Lipat daya yang dipakai heat pump dengan kata
lain heat pump memerlukan daya listrik hanya sepertiga dari kapasitas pemanasnya.
Merk yang beredar dipasaran, wika heat pump dan media heat pump.
6. Boiler Water Heater
Boiler Water Heater adalah alat pemanas air yang mengandalkan energy
solar, banyak digunakan untuk kebutuhan air panas dengan kapasitas besar dengan
suhu cukup panas kisaran, 80 derajat sampai 100 derajat celcius. Bahkan ada yang
sampai menghasilkn uap, dikenal dengan nama steam boiler. Air panas yang
dihasilkan diatas suhu 100 derajat celcius dan kebanyakan boiler water heater dan
sistem boiler digunakan untuk proses industri, banyak dipakai dipabrik – pabrik
yang membutuhkan air panas dengan suhu tinggi, bahkan memerlukan uap
panasnya.

6
2.3 Prinsip Kerja Pemanas Air
Prinsip kerja pemanas air listrik sistem tangki hampir sama dengan
memasak air menggunakan Listrik (thermos listrik). Air ditampung dalam sebuah
tangki berisolasi yang dilengkapi dengan pipa ber elemen pemanas listrik yang
melingkar. Perpindahan kalor/panas yang terjadi akan diserap oleh air di dalam
tangki tersebut. Di dalam tangki sendiri terdapat 3 elemen utama, yaitu :
 Heating element, berfungsi untuk memanaskan air, biasanya terbuat bahan
kuningan
 Thermostat, berfungsi untuk menjaga kondisi air dalam tangki tetap panas pada
suhu tertentu
 Magnesium anode, berfungsi untukmenetralkan ion-ion positif dalam air
sehingga membantu mencegah karat pada elemen-elemen dalam tangki.

2.4 Bagian – Bagian Pemanas Air


Pemanas Air mempunyai bagian-bagian utama yang mendukung proses
penyiapan air panas. Beberapa bagian utama pemanas air tersebut antara lain :

Gambar 3. Bagian – bagian pemanas air (Sanford, 2019).

 Tangki Bagian Dalam. Tangki ini terbuat dari bahan baja. Tangki ini berfungsi
sebagai wadah atau penampungan air panas dengan volume sesuai ukuran dari

7
alat penyedia air panas ini. Bagian dalam dari tangki ini dilapisi dengan kaca
liner sehingga kotoran dalam air mudah terbawa keluar bersama dengan
keluarnya air.
 Isolasi Panas Di Sekeliling Tangki. Isolasi panas ini bermanfaat untuk
menjaga panas air tidak mudah keluar melalui dinding tangki. Sehingga air
panas ini dapat terjaga untuk selalu panas, sekaligus isolasi panas ini mampu
menghemat energi yang dikeluarkan.
 Pipa Saluran Air Panas Dan Dingin Masuk. Pipa ini berfungsi sebagai
tempat mengalir nya air dari tangki penampungan ke dalam bak mandi ketika
akan di gunakan. Pipa ini bisa digunakan baik untuk air panas dan juga air
dingin.
 Thermostat. Alat ini merupakan bagian penting dalam alat pemanas air, karena
alat ini difungsikan sebagai pengendali suhu air di dalam tangki. Sehingga suhu
panas nya air dapat terjaga dengan baik untuk jangka waktu yang relatif lama.
Biasa nya untuk jenis alat penyedia air panas dengan tenaga
listrik, thermostat akan ada di setiap elemennya.
 Elemen Pemanas Air. Setiap jenis alat penyedia air panas, pasti memiliki
elemen pemanas air untuk memudahkan proses penyediaan air panas. Untuk
jenis elemen panas yang digunakan pada penyedia air panas adalah sama
dengan elemen panas yang digunakan pada oven.
 Katup Pengaman Tekanan. Katup ini juga pasti ada di setiap jenis alat
penyedia air panas, karena katup ini bekerja untuk mencegah terjadinya ledakan
pada tangki karena tekanan udara yang berlebihan.
 Katup Buang. Katup ini berfungsi sebagai sebagai alat untuk membantu dalam
mengosongkan tangki penyimpanan dari air ketika ingin mengganti elemen atau
ketika pada saat memindahkan tangki pemanas air.
 Batang Anoda. Elemen penyedia air ini mempunyai fungsi untuk menjaga
tangki agar tidak terjadi korosi dan menyebabkan kerusakan.

8
2.5 Perpindahan Panas
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari
suatu daerah ke daerah lainnya sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah
tersebut. Karena beda suhu terdapat di seluruh alam semesta, maka aliran panas
bersifat seuniversal yang berkaitan dengan tarikan gravitasi. Tetapi tidak
sebagaimana halnya gravitasi, aliran panas tidak di kendalikan oleh sebuah
hubungan yang unik, namun oleh kombinasi dari berbagai hukum fisika yang tidak
saling bergantungan. Perpindahan panas pada umumnya mengenal tiga cara
perpindahan panas yaitu, konduksi (conduction, juga dikenal dengan istilah
hantaran), konveksi (convection, juga dikenal dengan istilah aliran), radiasi
(radiartion).
2.5.1 Konduksi
Konduksi merupakan proses perpindahan kalor tanpa disertai dengan
perpindahan partikelnya. Proses konduksi ini secara umum terjadi pada logam atau
yang bersifat konduktor (menghantarkan panas). Dalam konduksi yang berpindah
hanyalah energi saja yaitu berupa panas. Saat kita mengaduk teh panas dengan
sendok, maka lama kelamaan tangan kita terasa panas dari ujung sendok yang kita
pegang. Atau saat kita membuat kue menggunakan wadah berupa aluminium yang
disimpan di oven jua termasuk proses konduksi yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Besarnya energi konduksi disebut juga laju konduksi ditentukan oleh
persamaan berikut:

Keterangan:
Q = kalor (joule)
k = koefisien konduski (konduktivitas termal)
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
L = panjang logam (m)
T = Suhu (kelvin)

9
2.5.2 Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan kalor dengan disertainya perpindahan
partikel. Konveksi ini terjadi umumnya pada zat fluid (zat yang mengalir) seperti
air dan udara. Konveksi dapat terjadi secara alami ataupun dipaksa. Konveksi
alamiah misalnya saat memasak air terjadi gelembung udara hingga mendidih dan
menguap. Sedangkan konveksi terpaksa contohnyahair dryer yang memaksa udara
panas keluar yang diproses melalui alat tersebut. Besarnya energi konveksi atau
bisa disebut laju konveksi ditentukan oleh persamaan berikut:

Keterangan:
Q = kalor (joule)
h = koefisien konveksi
t = waktu (s)
A = luas penampang (m persegi)
T = Suhu (kelvin)

2.5.3 Radiasi
Radiasi merupakan proses peripandahan kalor yang tidak memerlukan
medium (perantara). Radiasi ini biasanya dalam bentuk Gelombang
Elektromagnetik (GEM) yang berasal dari matahari. Namun demikian dalam
kehidupan sehari-hari proses radiasi juga berlaku saat kita berada didekat api
unggun, seperti gambar di bawah.
Bagaimanakah proses radiasinya? Matahari adalah sumber cahaya di bumi,
sinarnya masuk ke bumi melewati filter yang disebut atmosfer, sehingga cahaya
yang masuk ke bumi adalah cahaya yang tidak berbahaya. Cahaya yang masuk ke
bumi melalui lapisan atmosfer itu dikenal dengan gelombang elektromagnetik yang
terbagi ke dalam gelombang pendek dan gelombang panjang. Seperti Radio, TV,
Radar, Inframerah, Cahaya Tampak, Ultraviolet, Sinar X dan Sinar Gamma.

10
Besarnya energi radiasi benda hitam tergantung pula pada tingkat derajat
suhunya. Seperti yang terlihat dari rumus energi radiasi berikut:

Keterangan:
P = Daya Radiasi/Energi Radiasi setiap Waktu (watt)
Q = Kalor (joule)
t = waktu (s)
e = emisivitas bahan
A = luas penampang (m persegi)
T = suhu (kelvin)
o = konstanta stefan boltzmann (5,67 x 10-8)

11

Anda mungkin juga menyukai