Anda di halaman 1dari 11

Percobaan Pendahuluan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I


PERCOBAAN I
PERCOBAAN PENDAHULUAN
I. TUJUAN
1. Mengenal dan mengetahui sifat-sifat atau karakteristik suatu zat, seperti bentuk,
warna, kilap, dan bau.
2. Mengetahui nama alat-alat kimia serta kegunaannya.
3. Mengetahui dan memahami kegunaan bahan-bahan yang digunakan dalam suatu
percobaan kimia.
4. Memahami cara-cara pemisahan campuran.
II.

LANDASAN
TEORI
Kimia mengkaji tentang materi dan energi yang keduanya saling berinteraksi. Didalam
materi terdapat unsur yang merupakan batu bata pembangun dari setiap jenis materi di
semesta ini., pengukuran materi(dan energi) sebagai massa, sifat-sifat yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jenis materi, dan klasifikasi dasar materi. Lambang yang digunakan
untuk menjelaskan unsur juga disajikan, dan susunan unsur kedalam golongan-golongan yang
memiliki sifat yang sama dinamakan tabel periodik yang sangat berguna bagi ahli kimia
untuk
berbagai
jenis
klasifikasi
dan
pemahaman.
Setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur oleh suatu sifat
yang disebut massa. Massa hanyalah salah satu dari banyak sifat atau kekhasan materi dapat
dikenal dan dibedakan dari lainnya. Energi adalah kemampuan untuk menghasilkan
perubahan.
Sifat-sifat materi dapat digolongkan menjadi dua kategori, yaitu sifat fisis dan sifat
kimiawi.
Sifat fisis, yaitu sifat yang berkaitan dengan wujud (gas, cair, atau padat) atau
kenampakan sampel. Beberapa sifat fisis yang umum dikenal adalah densitas
(rapatan), warna, kekerasan, titik leleh, dan titik didih. Banyak sifat fisis dapat
ditentukan dan dapat dinyatakan dalam bentuk angka (misalnya titik didih air 100 C),
dan perbandingan sifat-sifat tersebut sering merupakan cara terbaik untuk
membedakan suatu zat dari zat lainnya.
Sifat kimiawi, yaitu sifat yang mengalami perubahan kimia, seperti perubahan kertas,
pengkaratan besi, dan pembusukan kayu. pengkaratan mengakibatkan perubahan
komposisi (dari besi menjadi besi dioksida). Kualitas yang khas dari suatu zat yang
menyebabkan zat itu berubah, baik sendirian maupun berinteraksi dengan zat lain, dan
dengan berubah itu membentuk bahan-bahan berlainan.
0

Bahan disekitar kita dapat selalu berubah. Bahan tumbuhan dan hewan meluruh, logam
berkarat, bensin terbakar, air membeku bila temperatur turun secukupnya dan mencair
kembali bila temperatur naik, tanah mengalami erosi, dan air danau serta laut menguap. Bila
perubahan-perubahan ini dipelajari, ternyata dapat dikelompokkan, yaitu perubahan kimia
dan perubahan fisika.
Perubahan kimiawi
Perubahan kimiawi adalah peubahan yang mengakibatkan hilangnya zat-zat dan
terbentuknya zat-zat baru. Misalnya, bila sepotong logam magnesium terbakar dalam suatu

bola lampu alat potret, magnesium dan oksigen dalam bola lampu itu musnah. Sebagai
gantinya diperoleh suatu padatan bubuk yang tak dapat terbakar, magnesium oksida, yang
mempunyai seperangkat sifat unik. Atau sebagai contoh lain, perhatikan perubahan materi
yang terjadi pada sebatang jagung menjadi dewasa. Dalam proses ini karbon dioksida dan air
musnah karena diubah menjadi glukosadalam tanaman yang sedang tumbuh itu. Kebanyakan
gula ini bertumpuk dalam tongkol, dan ketika tongkol ini matang, gula itu diubah menjadi
pati. Glukosa yang terbentuk mempunyai seperangkat ciri yang lain daripada ciri karbon
dioksida dan air. Demikian pula, pati memiliki ciri yang berlainan dari gula.
Perubahan fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru.
Misalnya, bila es meleleh menjadi air atau pasir yang tergerus menjadi bubuk yang halus, tak
terbentuk zat. Tetapi, hendaknya diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi
beberapa perubahan dan memang terjadi transformasi energi. Namun, zat tersebut tidaklah
berubah komposisi yang ada didalam zat tersebut. Hanya saja, terjadi perubahan secara fisik
yaitu melelehnya es yang berwujud padat mencair menjadi air yang berwujud cair.
Klasifikasi
Materi
Materi dapat digolongkan kedalam organik atau anorganik. Materi termasuk dalam
golongan organik, jika merupakan senyawa dari karbon dan hidrogen. Jika tidak, materi itu
adalah anorganik. Cara lain adalah dengan menggunakan komposisi materi sebagai dasar
klasifikasi; penggolongan lain didasarkan pada sifat kimia dari berbagai golongan materi.
Misalnya, zat dapat digolongkan sebagai asam, basa, atau garam. Setiap cara berguna
sehingga
materi
dapat
dikaji
berdasarkan
golongannya.
Dalam metode klasifikasi materi berdasarkan komposisi, suatu spesimen materi dapat
dipandang sebagai zat murni atau campuran. Istilah zat murni mengacu pada materi yang
seluruh bagiannya memiliki komposisi yang sama dan memiliki seperangkat sifat yang tetap
dan khas. Sebaliknya, campuran terdiri dari dua atau lebih zatdan komposisinya tidak tentu.
Sifat campuran tidak khas, tetapi bergantung pada komposisinya. Sifat campuran cenderung
mencerminkan zat penyusunnya; artinya, jika komposisi berubah sedikit, maka sifatnya juga
akan berubah sedikit.

Seperti skema diatas, materi terbagi atas zat murni dan campuran. Zat murni memiliki
komposisi tertentu yang terdiri dari senyawa dan unsur. Antara senyawa dan unsur dapat
terjadi perubahan kimia pada saat kondisi tertentu. Sedangkan campuran memiliki komposisi
bebas yang terdiri dari homogen dan heterogen. Campuran zat murni dapat terjadi perubahan
fisika.
Unsur adalah salah satu dari sebuah kelompok zat dasar yang tidak dapat dipecah menjadi
zat
yang
lebih
sederhana
dengan
reaksi
kimia
biasa.
Senyawa adalah suatu zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur. Zat ini tidak berubah
identitasnya karena perubahan fisis tetapi dapat terurai menjadi unsur-unsur penyusunnya
melalui
perubahan
kimia.
Campuran adalah setiap contoh materi yang tidak murni, yaitu bukan sebuah unsur atau
senyawa. Susunan suatu campuran tidak sama dengan sebuah zat, dapat bervariasi, yaitu
homongen dan heterogen. Campuran homogen adalah penggabungan dua zat tunggal atau
lebih yang semua partikelnyamenyebar merata sehingga membentuk satu fasa. Yang
dimaksud satu fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan
bagian lain didekatnya. Sedangkan campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak
merata antara zat tunggal atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang
lainnya
tidak
sama
diberbagai
bagian
bejana.
Pemisahan
Campuran
Kebanyakan materi yang terdapat di Bumi ini tidak murni, tetapi berupa campuran dari
berbagai komponen. Contohnya, tanah terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik padat,
cair, atau gas. Udara yang kita hirup setiap hari mengandung bermacam-macam unsur dan
senyawa, seperti oksigen, nitrogen, uap air, dan sebagainya. Untuk itu, cara atau teknik
pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat komponen yang terkandung
didalamnya. Cara-caranya yaitu:
1. Penuangan (Destilasi)

Penuangan adalah cara yang sederhana untuk memindahkan partikel-partikel padat tak
larut dari zat cair dengan membiarkan partikel-partikel tersebut mengendap dan menuangkan
cairannya.
2. Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan adalah cara lain untuk memisahkan partikel-partikel padat tak larut dalam
cairan. Campuran dituangkan ke penyaring yang memerangkap partikel-partikelnya dan
hanya melewatkan molekul-molekul zat cair. Cara ini digunakan dalam penjernihan air
sebagai bagian dari proses menghasilkan air minum yang bersih.
3. Kromatografi
Kromatografi digunakan untuk menganalisis zat-zat dalam suatu campuran.
Campurannya dilarutkan dan sebagian larutan tersebut diletakkan pada sepotong kertas
saring. Zat-zat dalam larutan yang paling mudah larut bergerak paling jauh, dan membentuk
pita-pita warna yang disebut kromatogram.
4 Penguapan (Evaporasi)
Penguapan adalah cara memisahkan zat padat larut dari zat pelarutnya. Larutan
dipanaskan sampai semua zat cair menjadi uap (menguap), meninggalkan zat padatnya.
5 Penyulingan (Destilasi)
Penyulingan adalah cara mendapatkan zat pelarut murni, seperti air dari suatu larutan.
Pertama, zat cair dipanaskan hingga mendidih. Saat mendidih, airnya berubah menjadi uap
air. Uap air didinginkan dan mengembun menjadi air murni yang dikumpulkan dalam bejana
yang lain. Bagian lain dari larutan tertinggal.
6. Pemutaran (Sentrifugasi)
Pemutaran adalah memisahkan partikel-partikel padat suatu suspensi. Cairan diputar
dengan sangat cepat didalam mesin yang disebut sentrifus. Pemutaran memaksa partikelpartikel padatnya mengendap dalam wadah dan cairannya dituang atau disaring.
III. ALAT DAN BAHAN
- Alat :
1. Tabung reaksi
2. Penjepit tabung reaksi
3. Lampu spiritus
4. Gelas piala/beker 250 ml
5. Pecahan porselen
6. Kawat kasa
7. Kaki tiga
8. Batang pengaduk
9. Corong saring
10. Kertas saring

11. Labu Erlenmeyer


12. Cawan penguap
- Bahan :
1. Aquades
2. Garam dapur
3. CaCl3
4. SrCl2
5. KCl
6. CuCl2.2H2O
7. PbAsetat.3H2O
8. Ba(OH)2.8H2O
9. K2CrO4
10. AgNO3
11. Glukosa
12. CaCO3
13. Sukrosa
14. Alkohol
15. NaCl
16. Na2CO3
17. NaOH
18. CuSO4.5H2O
19. FeCl3
IV. CARA KERJA

Memanaskan Air dalam Tabung Reaksi

Masukkan air kedalam tabung reaksi sampai setengahnya. Tabung reaksi dijepit dengan
menggunakan penjepit tabung. Nyalakan lapu spiritus dan panaskan tabung diatasnya sambil
digoyang dan miringkan tabung 450 sampai mendidih.

Memanaskan Alat dalam Gelas Beker/Piala

Ambil 100 ml air dan masukkan kedalam gelas piala 250 ml. Masukkan 2 atau 3 buah
pecahan porselen (batu didih) dan panaskan diatas pemanas spiritus sampai mendidih. Batu
didih berguna untuk pendidihan yang tidak mendadak. :o

Pemisahan Campuran

Masukkan garam dapur ke dalam gelas piala. Tambahkan air secukupnya dan aduk sampai
semua larut. Siapkan corong dan kertas saring yang sudah dilipat. Cara melipatnya, lipat
kertas saring berbentuk cross, setelah itu bentuklah kertas tersebut seperti kerucut. Lalu
letakkan didalam corong. Saringlah larutan garam tersebut ke dalam labu Erlenmeyer dengan
cara menuangkan larutan melalui batang pengaduk ke dalam corong. Jumlah larutan dalam
corong tidak boleh 2/3nya. Setelah semua larutan turun ke bawah, tambahkan sedikit air
sebagai pencuci corong. Pekerjaan menyaringpun selesai. ;)

Kristalisasi

Bahan yang digunakan adalah larutan garam dapur hasil filtrasi. Masukkan hasil filtrasi
(penyaringan) ke dalam cawan penguap dan panaskan pada nyala api spiritus sampai hampir
kering. Angkat cawan penguap dan dinginkan, maka akan terlihatlah garam dapur (NaCl)
mengkristal dengan sendirinya.
V. HASIL PENGAMATAN

Mengamati zat-zat

No.

Nama Zat

Bentuk

Warna

Kilap

Bau

1 CaCl3

Padat

Putih

2 SrCl2

Serbuk

Putih

3 KCl

Serbuk

Putih

4 CuCl2.2H2O

Serbuk

Hijau

5 Pb Asetat.3H2O

Serbuk

Putih

6 Ba(OH)2.8H2O

Serbuk

Putih

7 K2CrO4

Serbuk/Butiran

Kuning

8 AgNO3

Serbuk

Putih Keabuan

9 Glukosa

Serbuk

Putih

10 CaCO3

Serbuk

Putih

11 Sukrosa

Serbuk

Putih

12 Alkohol

Cair

Bening Tak
Berwarna

13 NaCl

Serbuk

Putih

14 Na2CO3

Serbuk

Putih

15 NaOH

Padat

Putih

Serbuk

Biru

Bongkahan

Coklat

16 CuSO4.5H2O
17 FeCl3
Kesimpulan :

Tiap-tiap zat memiliki sifat-sifat atau ciri khas yang berbeda-beda. Menurut pengamatan, ciri
khas yang tampak yaitu berupa bentuk, warna, kilap dan bau, dimana masing-masing zat
memiliki bentuk, warna, kilap, dan bau yang berbeda. Walaupun ada kesamaan antara zat-zat,
tetapi terdapat perbedaan disalah satu sisi dari ciri-ciri zat tersebut.

Memanaskan Alat dalam Gelas Beker/Piala

Air yang dipanaskan dalam tabung reaksi dalam jangka waktu 2 menit 10 detik telah
mendidih sehingga apabila dipanaskan secara terus-menerus, maka terjadi penguapan. Gejala
yang ditimbulkan selama waktu pemanasan, yairu air mengeluarkan gelembung. Kemudian
cara memanaskan air dalam tabung reaksi tidak boleh pada satu titik saja, harus disegala titik
dasar tabung. Hal ini untuk menghindari keretakan pada tabung reaksi sehingga tabung tidak
pecah dalam pemanasan.

Memanaskan Alat dalam Gelas Piala

Setelah air yang dipanaskan yang didalamnya terdapat pecahan porselen yang terjadi yaitu
lambatnya air mendidih. Dalam percobaan ini, jangka waktu yang diperlukan yaitu 8 menit
36 detik. Perbandingan waktu pada percobaan sebelum ini sangatlah berbeda. Perlambatan
pemanasan ini disebabkan oleh pecahan porselen menyerap suhu yang ditimbulkan oleh
pemanasan. Akibatnya menjadi lambatnya air mendidih dan tidak sampai meluap-luap karena
porselen dapat meredam pendidihan. Pada percobaan ini, gelas piala tidak perlu diberi
perlakuan seperti percobaan sebelumnya. Tetapi menggunakan kawat kasa yang menopang
gelas piala diatas lampu spiritus. Kawat kasa berfungsi sebagai pemerata panas dan
mencegah pemanasan pada satu titik gelas piala.

Pemisahan Campuran

Garam dapur yang dicampurkan dengan air yang kemudian diaduk dengan bantuan batang
pengaduk hingga garam larut dan disaring dengan menggunakan kertas saring pada corong
untuk memasukkan larutan garam kedalam labu Erlenmeyer dengan dibantu oleh batang
pengaduk yang tegak turus terhadap batang pengaduk. Setelah larutan garam disaring, pada
kertas saring terdapat ampas atau kotoran yang tertinggal yang disebut residu. Sedangkan
hasil filtrasi disebut filtrat, inilah NaCl yang bersih. Larutan garam bersih merupakan larutan
homogen karena tidak dapat dipisahkan dengan cara mekanik saja.

Kristalisasi

Hasil filtrasi larutan NaCl yang dipanaskan hingga jangka waktu tertentu didalam cawan
penguap yang kemudian didinginkan, maka terjadi pengkristalan pada garam tersebut. Ketika
dipanaskan, yang lebih dahulu menguap, yaitu air. Karena air memiliki titik didih yang lebih
rendah dan titik uap yang lebih rendah dari garam. Sehingga larutan garam dapat terbentuk
menjadi kristal garam kembali.
VI. DISKUSI DAN PEMBAHASAN
Dari percobaan pertama, saat mengamati zat, dilihat bentuk, warna, kilap dan baunya
haruslah teliti dan dapat membedakan bentuk, warna, kilap dan bau. Ketika zat yang akan
kita cium baunya, kibas-kibaskan zat tersebut ke hidung. Jangan langsung didekatkan zat
tersebut pada hidung. Hal ini menghindari zat masuk ke dalam tubuh.

Pada percobaan memanaskan air dalam tabung reaksi, air yang dipanaskan dalam tabung
reaksi dilakukan dengan cara mendekatkan menjauhkan tabung reaksi (digoyang-goyangkan)
dari pembakar spiritus. Hal itu dilakukan agar pemanasan lebih merata dan menghindari agar
tabung reaksi tidak pecah ataupun retak. Selain itu, tabung dimiringkan 45 0 dan mulut tabung
dijauhkan dari praktikan. Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan apabila zat tersebut keluar
dan mengenai praktikan.
Pada percobaan memanaskan alat dalam gelas piala, pecahan porselen dimasukkan
kedalam gelas beker/piala yang berisi air yang berguna untuk mencegah terjadinya
pendidihan yang mendadak, agar gelas beker/piala tidak retak atau pecah. Selain itu,
menggunakan kawat kasa untuk menghalangi api agar tidak berkontraksi langsung dengan
gelas beker dan berguna dalam pemerataan panas.
Pada percobaan pemisahan campuran, penyaringan campuran garam dan air dilakukan
dengan cara menempelkan gelas beker yang berisi campuran garam dan air pada batang
pengaduk dengan posisi tegak lurus terhadap labu Erlenmeyer agar penyaringan searah.
Proses penyaringan ini disebut filtrasi, hasil penyaringan disebut filtrat dan kotoran yang
terdapat pada kertas saring disebut residu.
Pada percobaan kristalisasi, hasil larutan garam yang telah dipanaskan sampai hampir
kering, didinginkan beberapa saat agar kristal garam dapat terbentuk dan terlihat lebih jelas.
Proses ini disebut rekristalisasi, yaitu pemisahan campuran berdasarkan perbedaan titik beku.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian landasan teori, didapat kesimpulan, yaitu:

Materi lazimnya dikatakan sebagai sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa.
Materi bisa diubah-ubah dan setiap perubahan materi disertai oleh energi, baik itu
energi yang diserap maupun dilepaskan.

Sifat fisis, yaitu sifat yang berkaitan dengan wujud atau kenampakan sampel.

Sifat kimiawi, yaitu sifat yang mengalami perubahan kimia.

Perubahan kimia, yaitu perubahan yang mengakibatkan hilangnya zat-zat dan


terbentuknya zat baru.

Perubahan fisika, yaitu perubahan yang tidak mengakibatkan pembentukan zat baru.

Unsur adalah satuan atom terkecil yang tidak dapat dipecah menjadi zat baru yang
lebih sederhana denagn reaksi kimia biasa.

Senyawa adalah suatu zat yang tersusun oleh dua atau lebih unsur.

ampuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan
sembarang.

Campuran homogen adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih yang sama
partikelnya.

Campuran heterogen adalah penggabungan yang tidak merata antara dua zat tunggal
atau lebih sehingga perbandingan komponen yang satu dengan yang lainnya tidak
sama.

Berdasarkan percobaan diatas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Tiap-tiap zat memiliki karakteristik atau ciri khas yang berbeda-beda.


2. Air adalah zat murni yang akan menguap apabila dipanaskan karena adanya ikatan
hidrogen pada air terpisah.
3. Pecahan porselen berfungsi untuk meredam pendidihan yang mendadak.
4. Filtrasi menghasilkan filtrat dan residu.
5. Pendidihan dipengaruhi oleh wadah, tekanan udara, volume dan waktu.
6. Kristalisasi dapat terjadi karena adanya perbedaan titik beku.
VIII. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Apa yang dimaksud dengan zat murni? Jawaban : Zat murni adalah zat yang mempunyai
komposisi kimia yang stabil dan terbentuk dari partikel kecil yang sama ukuran dengan
massa.
2. Apa yang dimaksud dengan senyawa?
Jawaban : Senyawa adalah zat tunggal yang terbentuk dari beberapa unsur dengan
perbandingan tertentu.
3. Apa yang dimaksud dengan campuran?
Jawaban : Campuran adalah gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan
sembarang dan komposisinya bervariasi, masing-masing komponen masih mempertahankan
sifat individunya.
4. Apa yang dimaksud dengan kristal?
Jawaban : Kristal adalah hasil proses kristalisasi. Kristalisasi, yaitu cara memperoleh zat
padat yang larut dalam air.

DAFTAR PUSTAKA
Keenan, dkk. 1984. Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Parning, Horale. 2004. Kimia 1B. Jakarta: Yudistira.
Sutresno, Nana. 2003. Kimia Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Grafindo Media.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar I. Bandung: Penerbit ITB.
Tim Kimia Dasar. 1996. Kimia Dasar Jilid I. Pekanbaru: Koordinator Kimia Dasar
Universitas Riau.

Anda mungkin juga menyukai