Anda di halaman 1dari 13

MATERI DAN PERUBAHANNYA

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Materi adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang

atau memiliki volume. Materi dapat mengalami perubahan fisika dan perubahan

kimia. Jika suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan zat baru,

maka materi tersebut mengalami perubahan kimia. Jika materi hanya mengalami

perubahan wujud atau bentuk, maka tergolong perubahan fisika (Winarsih, 2009).

Materi tergolong ke dalam dua perubahan yakni perubahan fisika dan

perubahan kimia.  Pada perubahan fisika, hanya terjadi perubahan yang tidak

menghasilkan zat baru. Perubahan ini hanya menimbulkan perubahan wujud zat

saja.  Contoh perubahan fisika  yakni Logam besi dipanaskan pada suhu tinggi

akan membara, lunak dan mencair. Warnanya pun berubah kemerahan dengan

suhu yang sangat panas, namun bila suhunya turun, besi akan kembali seperti

semula. Pada perubahan ini, tidak menghasilkan zat baru, sehingga digolongkan

perubahan fisika sedangkan Perubahan pada zat yang menimbulkan zat yang baru

disebut perubahan kimia. Contoh yakni Pernahkah kamu menggunakan obat

nyamuk bakar? Apa yang terjadi pada obat nyamuk setelah terbakar? Obat

nyamuk yang dibakar akan menimbulkan bau, asap, dan abu. Abu, asap, dan bau

yang terjadi merupakan zat baru hasil pembakaran. Zat baru tersebut tidak dapat

dikembalikan ke bentuk asalnya. Hal ini disebabkan susunan materinya

mengalami perubahan setelah mengalami pembakaran (Sutry, 2015).

Sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari contoh perubahan kimia dan

perubahan fisika. Misalnya kayu yang dibakar menjadi abu, mendidihkan air

hingga menguap, mencairkan es batu, atau beras yang dimasak menjadi nasi.
Namun, masih ada sebagian mahasiswa yang belum mengetahui apa yang

membedakan antara perubahan kimia dan perubahan fisika. Oleh karena itu,

penting adanya praktikum tentang “Materi dan Perubahan” supaya mahasiswa

dapat membedakan perbedaan diantara keduanya. Untuk mewujudkan hal

tersebut, maka dilakukan suatu percobaan yang sederhana untuk membuktikan

perbedaan itu semua.

Sebelum melakukan percobaan, kita harus mengenal dulu apa itu materi.

Materi merupakan segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang.

Materi mempunyai dua sifat, yaitu sifat intensif dan ekstensif. Sifat intensif adalah

sifat khas dari materi yang tidak bergantung dari bentuk, panjang dan bobotnya.

Sedangkan sifat ekstensif bukan merupakan sifat khas dari materi itu sendiri.

Seperti bentuk, ukuran, bentuk, panjang dan bobotnya. Pada praktikum kali ini

akan dilakukan beberapa percobaan yang memberikan suatu hasil pengamatan

tentang materi. Baik materi-materi yang berupa campuran, maupun materi-materi

yang mengalami perubahan secara kimia ataupun fisika. Percobaan ini juga akan

membahas lebih lanjut tentang materi dan perubahannya beserta beberapa contoh

yang akan dipraktikumkan.

Materi juga mengalami perubahan, yaitu perubahan disika dan perubahan

kimia. Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai dengan

pembentukan zat yang jenisnya baru, contohnya seperti H2O (air) yang

dipanaskan. Perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan jenis


dan sifat materi berbeda (baru) dari zat yang semula, contohnya seperti jelaga

yang ada pada lilin (Sigit, 2013).

Tujuan Praktikum

dapat membedakan perubahan kimia dan perubahan fisika dan bertindak

bijaksana dalam laboratorium


TINJAUAN PUSTAKA

Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang

jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa (Petrucci,1987).

Secara umum materi dapat juga didefinisikan sebagai sesuatu yang

memiliki massa dan menempati volume (Mongillo, 2007).

Materi tersusun atas molekul-molekul, dan molekul pun tersusun

atas atom-atom.Materi umumnya dapat dijumpai dalam empat fase berbeda,

yaitu padat, cairan, gas, dan plasma (wujud zat). Namun, terdapat pula fase materi

yang lain, seperti kondensat Bose-Einstein (Davies, 1992).

Perubahan fisika adalah perubahan yang mempengaruhi bentuk zat kimia,

namun tidak mempengaruhi komposisi kimianya. Perubahan fisika dapat

digunakan untuk memisahkan campuran menjadi senyawa komponen mereka,

tetapi tidak dapat digunakan untuk campuran yang telah bereaksi menjadi

senyawa kimia yang berbeda dari senyawa asalnya (Zumdahl, 2000).

Perubahan fisika terjadi ketika benda atau zat mengalami perubahan yang

tidak berubah komposisi kimianya. Ini berbeda dengan konsep perubahan kimia di

mana komposisi dari perubahan zat atau satu atau lebih zat menggabungkan atau

memecah untuk membentuk zat baru. Secara umum hasil perubahan fisika dapat

dikembalikan ke bentuk semula dengan menggunakan sarana fisik. Misalnya,

garam terlarut dalam air dapat dipulihkan dengan membiarkan air menguap

dengan perantaraan panas (Zumdahl, 2000).

Perubahan fisika melibatkan perubahan sifat fisika. Contoh : sifat fisika

meliputi peleburan, transisi ke gas, perubahan kekuatan, perubahan daya tahan,


perubahan bentuk kristal, perubahan tekstur, bentuk, ukuran, warna, volume dan

kepadatan (Zumdahl, 2000).

Perubahan fisika adalah terbatas kepada perbedaan dalam hal fisik dengan

tanpa perubahan komposisi zat. Perubahan dari beberapa indikator-indikator ini

(namun tidak terbatas) menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan fisika; tekstur,

warna, temperatur, bentuk, titik didih, dan titik beku (Petrucci, 2007).

Sifat fisika meliputi berbagai aspek fisik dari senyawa. Beberapa sifat

fisika (namun tidak terbatas) antara lain; Luster, Malleability, Kerapatan,

Kekentalan, Kelarutan, Massa, dan Volume. Beberapa perubahan dalam sifat-sifat

fisika ini dapat menjurus kepada perubahan fisika (Petrucci, 2007).

Contoh perubahan fisika adalah proses penempaan baja untuk membentuk

pisau. Sebuah baja mentah berulang kali dipanaskan dan dipalu yang mengubah

kekerasan baja, fleksibilitas dan kemampuannya untuk mempertahankan tepi

tajam (Zumdahl, 2000).

Banyak perubahan fisika juga melibatkan penataan ulang atom paling

terasa dalam pembentukan kristal. Banyak perubahan kimia yang irreversibel, dan

banyak perubahan fisika bersifat reversibel, tetapi reversibilitas bukanlah kriteria

tertentu untuk klasifikasi. Meskipun perubahan kimia dapat diakui oleh indikasi

seperti bau, perubahan warna, atau produksi gas, setiap satu dari indikator ini

dapat hasil dari perubahan fisika (Zumdahl, 2000).

Perubahan kimia terjadi ketika suatu zat bereaksi dengan zat lain untuk

membentuk suatu zat baru, yang disebut sintesis atau sebaliknya, terurai menjadi

dua atau lebih zat yang berbeda. Proses ini disebut reaksi kimia dan, secara

umum, tidak reversibel kecuali dengan reaksi kimia yang terjadi terus berlanjut.
Beberapa reaksi kimia menghasilkan panas dan disebut reaksi eksotermik,

selainnya memerlukan panas untuk memungkinkan reaksi terjadi, yang disebut

reaksi endotermik. Memahami perubahan kimia adalah bagian utama dari ilmu

kimia (Chang, 2006).

Ketika terjadi reaksi kimia, atom-atom disusun kembali dan reaksi disertai

dengan perubahan energi sebagai produk baru yang dihasilkan. Contoh perubahan

kimia adalah reaksi antara natrium dan air untuk menghasilkan natrium hidroksida

dan hidrogen. Begitu banyak energi dilepaskan bahwa gas hidrogen dirilis secara

spontan membakar di udara. Ini adalah contoh dari perubahan kimia karena

produk akhir secara kimiawi berbeda dari zat-zat sebelum reaksi (Chang, 2006).

Letak perbedaan antara reaksi fisika dan reaksi kimia adalah pada

komposisi zatnya sesudah dan sebelum reaksi. Dalam reaksi kimia, terdapat

banyak perubahan komposisi dari senyawa yang terlibat. Sedangkan dalam

perubahan fisika, terdapat banyak perbedaan dalam hal bentuk, bau, tekstur, dan

sebagainya, dari zat yang dimaksud, tanpa ada perubahan komposisi zat yang

terlibat (Davies, 1992).

            Hasil dari percobaan ini adalah zat mempunyai sifat yang berbeda-beda.

Perubahan yang terjadi pada suatu zat juga berbeda-beda. Perubahan bisa

menghasilkan zat baru (perubahan kimia), namun bisa pula tidak menghasilkan

zat baru (Perubahan Fisika) (Ryandi, 2013).


BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Praktikum

Kegiatan Praktikum Kimia Pertanian Dilaksanakan di Laboratorium

Kebun Percobaan Universitas Pembangun Panca Budi Medan Pada Hari kamis

tanggal 31 Oktober 2019 Pukul 17:00 WIB.

Alat Dan Bahan

Alat

Alat-alat yang digunakan sebagai berikut: tabung reaksi, Rak Tabung


Reaksi, Spatula, Bunses, Penjepit, dan Cawan Poerselin/Portal

Bahan
Bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut : Kristal Iodium, Lilin,
Prosedur Kerja

1. Siapkan dua buah tabung reaksi,

2. Masukkan sedikit Kristal iodium pada tabung 1 lalu ditutup dan masukkan

juga kira-kira 5 gram lilin pada tabung 2 lalu ditutup,

3. Panaskan kedua tabung tersebut dan amati apa yang terjadi,

4. Setelah dipanaskan, dinginkan kedua tabung tersebut dan amati perubahan

yang terjadi,

5. Siapkan 2 tabung reaksi yang bersih dan kering pada masing-masing

tabung masukkan sedikit kristal iodium,

6. Pada tabung satu (poin 5), tuangkan 2 ml larutan KI 0,1 M kemudian aduk.

7. Pada tabung dua (poin 5), tuangkan 2 ml air lalu diaduk,

8. Perhatikan dan catat perubahan yang terja


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Praktikum

N
BAHAN PERUBAHAN WARNA
O
Awalnya merah menjadi merah

1 Lilin dipanaskan transparan dan yang awalnya padat

menjadi cair
Awalnya hitam menjadi ungu dan

2 Kristal Iodium dipanaskan yang awalnya padat menjadi gas dan

kembali ke wujud padat

Pembahasan

            Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati

ruang. Materi dibedakan menjadi 3 wujud cair, gas, dan padat. Sifat dan

perubahan materi dan ilmu kimia mencakup perubahan fisika dan perubahan

kimia. Perubahan materi secara Fisika adalah suatu perubahan yang tidak

menghasilkan zat baru (perubahan zat sementara). Perubahan kimia adalah

perubahan yang disertai adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia).

1.      Lilin dipanaskan

Lilin akan meleleh dan lilin kembali mengeras setelah dingin. Percobaan

ini merupakan perubahan Fisika yang tidak menghasilkan zat baru (perubahan zat

sementara).
2.      Kristal Iodium dipanaskan

Menghasilkan larutan berwarna ungu. Percobaan ini merupakan perubahan

Kimia yang disertai adanya zat baru (melibatkan suatu reaksi kimia).
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang yang

jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa.

Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu zat akan tetapi tidak

merubah susunan kimia dari zat tersebut. Perubahan fisika dapat diamati

perubahannya, misalnya perubahan wujud, warna, dan lain-lain.

Sifat fisis adalah sifat yang diamati tanpa adanya perubahan susunan zat yang

bersangkutan, sedangkan sifat kimia adalah sifat suatu zat yang berhubungan dengan

terbentuknya jenis zat.

Saran

Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan

pengetahuan kita, kita tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga

materi tersebut bisa bermanfaat didunia ini. Dan semoga kita bisa lebih kritis lagi

dalam membedakan perubahan materi.


DAFTAR PUSTAKA

Anni, Winarsih. 2009. IPA terpadu untuk SMA/MA Kelas VII.Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Chang, Raymond. 2006. General Chemistry: the Essential Concepts. MA: McGraw-Hill


Higher Education. Boston.

Davies, Paul. 1992. The new physics. Cambridge University Press. London.

Maulana, Ryandi. Materi dan Perubahannya. http://laoranpra ktikum. blogspot.


co.id/2013/12/materi-dan-perubahannya.html, Diakses tanggal 18 Desember 2019

Mongillo, John. 2007. Nanotechnology 101. Greenwood Publishing Group. Boston.

Petrucci, Ralph H. 1987. General Chemistry. Principles and Modern Applications. NJ:


Pearson/Prentice Hall. Upper Saddle River.

Petrucci, Ralph H. 2007. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern. Terjemahan


dari General Chemistry. Principles and Modern Applications, oleh S.
Achmadi, Erlangga,Jakarta.

Saputro, Sigit Dwi. 2013. Kimia Dasar 1 bab 1 Materi. http://sigitdwisaputro.


blogspot.co.id/2013/10/kimia-dasar-1-1-bab-1-materi.html, diakses 18 Desember
2019

Sr, Surty. 2015. Laporan Paktikum Materi dan Perubahannya. http://sutryany.


blogspot.co.id/2015/10/laporan-praktikum-materi-dan.html, diakses 18 Desember
2019
Zumdahl, Steven S. and Zumdahl, Susan A. 2000. Chemistry, 5th ed. Houghton
Mifflin. New York.

Anda mungkin juga menyukai