PENGHISAP AIR
Laporan praktikum ini di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika
DI SUSUN OLEH :
GUGUM GUMELAR
NIM: 101230009
SAEPUL MUHTADIN
NIM: 101230008
NIM:101230010
DINDA SELVIANA
NIM:101230011
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2024
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena atas limpahan rahmat dan
karunia Nya kami diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk
menyelesaikan laporan yang berjudul Laporan Praktikum Tekanan Udara
Penghisap Air ini tepat pada waktunya.
Dalam penulisan laporan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak/Ibu Dosen, karena telah memberikan bimbingan kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.
Dalam laporan praktikum ini, dibahas mengenai tekanan udara dalam gelas. Tujuan
dari praktikum ini adalah untuk mempelajari tentang tekanan udara dan bagaimana
tekanan udara dapat berfluktuasi dalam lingkungan tertutup, seperti gelas. Hal ini
dimaksudkan agar dengan melakukan sejumlah percobaan, kita dapat memahami
fungsi tekanan udara dalam berbagai skenario dunia nyata. Dengan sedikit
keberuntungan, laporan praktikum ini akan memberikan informasi yang mendalam
dan bermanfaat tentang tekanan udara dalam konteks praktik.
Dalam laporan praktikum ini kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi menjadikan
laporan ini lebih baik.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................12
5.1 Kesimpulan.........................................................................................................13
5.2 Saran...................................................................................................................13
ii
BAB I PENDAHULUAN
Karena tekanan udara berdampak pada penggunaan teknologi dan peristiwa alam,
maka tekanan udara cukup signifikan. Seperti yang ditunjukkan oleh eksperimen lilin
kaca, oksigen sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan. Untuk bertahan hidup, semua makhluk hidup membutuhkan oksigen.
Baik hewan maupun manusia membutuhkan oksigen untuk bernapas. Untuk proses
fotosintesis, tumbuhan membutuhkan oksigen. Karena oksigen adalah komponen vital
kehidupan, maka suatu organisme dapat binasa tanpanya. Proses pembakaran pada
lilin juga bekerja dengan cara yang sama. Jika lilin berada di tempat terbuka dengan
aliran udara yang cukup, lilin akan tetap menyala. Lilin akan padam dalam 4 detik
jika kita menutupnya dengan gelas, misalnya. Ketika mencoba menghisap air
menggunakan sedotan di dalam gelas, terjadi beberapa fenomena menarik yang
berkaitan dengan tekanan udara. Apabila Anda menghisap udara dari sedotan, tekanan
udara di dalam sedotan akan berkurang. Hal ini menyebabkan tekanan udara di luar
gelas lebih tinggi daripada di dalam gelas. Akibat perbedaan tekanan ini, air naik ke
dalam sedotan untuk menyeimbangkan tekanan antara di dalam dan di luar gelas.
Mengenali hukum Gay-Lussac dan menggunakannya dalam pengaturan dasar dengan
gelas yang berfungsi sebagai media eksperimen. Ide ini sangat penting untuk
memahami bagaimana variasi suhu dapat memengaruhi tekanan udara dan bagaimana
menggunakannya saat menghisap air dalam wadah tertutup, seperti gelas.
1
Hukum Gay-Lussac, yang ditetapkan pada awal abad ke-19 oleh fisikawan Prancis
Joseph Louis Gay-Lussac, menyatakan bahwa, dalam kondisi tertentu, tekanan
konstan gas dan suhu absolut berkorelasi secara langsung selama volumenya tetap
konstan. Dengan kata lain, tekanan gas akan meningkat sebagai respons terhadap
peningkatan suhu dan sebaliknya. Dalam konteks gas, hukum ini menawarkan
pemahaman mendasar tentang hubungan antara suhu dan tekanan.
Gagasan tentang gerakan acak molekul gas juga membantu menjelaskan bagaimana
hukum Gay-Lussac diterapkan dalam praktikum ini. Energi kinetik molekul
meningkat seiring dengan meningkatnya suhu, yang menyebabkan tumbukan antar
molekul menjadi lebih sering dan lebih cepat. Menurut hukum Gay-Lussac, hal ini
akan menyebabkan tekanan udara di dalam gelas meningkat.
Sangat penting untuk menyadari bahwa praktikum ini mencakup gagasan tekanan
negatif dan vakum selain hukum Gay-Lussac. Tekanan internal gelas bisa saja turun
di bawah tekanan atmosfer eksternal saat menyedot air dari dalamnya. Karena tekanan
negatif yang tercipta dari peristiwa ini, air dapat masuk ke dalam gelas dengan cara
naik melawan gravitasi.
Akan mendapatkan kesempatan untuk melacak dan mencatat variasi tekanan udara di
dalam gelas dengan suhu yang berbeda selama praktikum ini. Melalui pemahaman
tentang modifikasi ini, peserta praktikum dapat mengamati penerapan hukum Gay-
Lussac dalam skenario dunia nyata, seperti tindakan menghisap air.
Selain itu, praktikum ini dapat memulai percakapan tentang penggunaan hukum Gay-
Lussac dalam domain teknologi, misalnya, dalam pembuatan sistem vakum atau
penyedotan air. Mendapatkan pemahaman tentang ide ini akan membantu dalam
desain dan peningkatan efisiensi perangkat-perangkat ini.
3
1.5 Manfaat Penelitian
1. Memahami bagaimana tekanan udara bekerja dalam konteks penghisap air
dapat membantu siswa atau peneliti memahami konsep fisika yang mendasari
fenomena ini.
4
BAB II LANDASAN TEORI
Semakin jauh jarak suatu titik dalam zat cair dari permukaannya, maka akan semakin
kuat pula tekanan hidrotatisnya. Maksudnya tekanan hidrotatis akan semakin
meningkat seiring bertambahnya kedalaman titik dari suatu zat cair.
Pada sebuah botol diberi tiga lubang dengan posisi ketinggiannya yang berbeda- beda.
Jarak pancaran air pada titik atau lubang yang paling bawah akan lebih jauh apabila
dibandingkan dengan titik yang berada di atasnya. Hal tersebut dikarenakan lubang
yang terletak di paling bawah akan mengalami tekanan hidrostatis yang paling besar
dibandingkan dengan dua titik lain yang berada di atasnya.
Pembentukan Udara dari campuran gas yang di perlukan oleh semua mahluk hidup.
Ketika berkerak, udara menekan ke segala sesuatu yang dilaluinya dan gerakan udara
oleh tekanan tersebut di sebut dengan angin. Bumi kita dilapisi oleh udara setebal 640
km, meskipun ringan tapi lapisan ini sangat tebal sehingga menekan ke tanah setara
dengan tekanan setebal 10,4 m.
Akibat tekanan tersebut dan banyaknya benturan oleh pergerakan benda yang ada di
bumi maka terbentuklah angin yang merupakan jenis udara bergerak. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Tekanan Udara. Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan udara
adalah sebagai berikut.
5
a) Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi suatu tempat, lapisan udaranya semakin. tipis dan semakin renggang,
akibatnya tekanan udara semakin rendah. Tekanan udara di suatu tempat pada
umumnya dipengaruhi oleh penyinaran matahari. Daerah yang banyak mendapat sinar
matahari mempunyai tekanan udara rendah dan daerah yang sedikit mendapat sinar
matahari mempunyai tekanan udara tinggi.
Tekanan udara pada suatu tempat berubah sepanjang hari. Alat pencatat tekanan udara
dinamakan barograf. Pada barograf tekanan udara sepanjang hari tergores pada kertas
yang dinamakan barogram. Bila hasilnya dibaca secara teliti, maka tekanan udara
tertinggi terjadi pada pukul 10.00 (pagi) dan pukul 22.00 (malam) dan tekanan rendah
terjadi pada pukul 04.00 (pagi) dan pukul 16.00 (sore).
b) Temperatur
Jika temperatur udaranya tinggi, maka volume molekul udara berkembang, sehingga
tekanan udara menjadi rendah, sebaliknya jika temperatur udara menjadi kecil. maka
tekanan udara menjadi tinggi
Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perilaku gas nyata pada eksperimen
Hukum Boyle dan GayLussac dengan pendekatan model gas ideal dan model gas Van
der Waals. Pada penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan apakah model gas Van der
Waals memberikan kesesuaian yang lebih baik dengan data eksperimental daripada
hukum gas ideal yang lebih sederhana. Analisis dilakukan dengan membandingkan
nilai Root Mean Square Error (RMSE) dan koefisien determinasi (R2) antara kurva
eksperimen terhadap kurva model persamaan gas ideal dan Van der Waals, kemudian
akan dapat ditentukan model mana yang memberikan hasil terbaik atau memiliki hasil
yang mendekati keadaan sesungguhnya. Root Mean Square Error (RMSE) adalah
metrik evaluasi yang digunakan untuk mengukur sejauh mana prediksi atau perkiraan
yang dibuat oleh model statistik yang cocok dengan nilai sebenarnya dalam data yang
diamati. RMSE menghitung perbedaan antara nilai sebenarnya dan nilai yang
7
diprediksi, dan kemudian mengambil akar kuadrat rata-rata dari seluruh perbedaan
kuadrat (Ćalasan et al, 2020). Sedangkan, koefisien determinasi (R2) digunakan untuk
mengukur seberapa baik variabilitas data dapat dijelaskan oleh model teori. Nilai R2
berkisar antara 0 dan 1, di mana 1 menunjukkan kesesuaian sempurna antara teori dan
data (Chicco et al, 2021).
Oksigen sangat berpengaruh dalam proses kelangsungan hidup manusia, hewan, dan
tumbuhan. Semua makhluk hidup membutuhkan Oksigen untuk mempertahankan
hidupnya. Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk bernafas. Tumbuhan
membutuhkan oksigen untuk proses fotosintesis. Makhluk hidup bias mati tanpa
adanya oksigen, karena sumber utama makhluk hidup mampu bertahan hidup adalah
Oksigen
Begitu juga dengan proses pembakaran pada lilin. Lilin akan tetap menyala jika lilin
berada pada tempat terbuka dan cukup udara. Jika lilin yang menyala itu kita tutup
menggunakan gelas (misalnya), dalam waktu 4 detik, api itu akan padam. Hukum
Boyle menyatakan bahwa "dalam suhu tetap" untuk massa yang sama, tekanan
absolut dan volume udara terbalik secara proporsional. Hukum ini juga bisa
dinyatakan sebagai: secara agak berbeda, produk dari tekanan absolut dan volume
selalu konstan.
Kebanyakan udara berjalan seperti udara ideal saat tekanan dan suhu cukup.
Teknologi pada abad ke-17 tidak dapat memproduksi tekanan tinggi atau suhu rendah.
Tetapi, hukum tidak mungkin memiliki penyimpangan pada saat publikasi. Sebagai
kemajuan dalam teknologi membolehkan tekanan lebih tinggi dan suhu lebih rendah,
penyimpangan dari sifat udara ideal bisa tercatat, dan hubungan antara tekanan dan
volume hanya bisa akurat, dijelaskan sebagai teori udara sesungguhnya.
Penyimpangan ini disebut sebagai faktor kompresibilitas.
Robert Boyle (dan Edme Mariotte) menyatakan bahwa hukum tersebut berasal dari
eksperimen yang mereka lakukan. Hukum ini juga bisa berasal secara teori,
berdasarkan anggapan bahwa atom dan molekul dan asumsi tentang gerakan dan
elastis sempurna (lihat teori kinetis udara). Asumsi tersebut ditemukan dengan
resisten hebat dalam komunitas ilmiah positif saat itu, tetapi, saat mereka terlihat,
merupakan konstruksi teoretis murni yang tidak ada sedikit pun bukti pengamatan.
8
Pada tahun 1738, Daniel Bernoulli, mengembangkan teori Boyle menggunakan
Hukum Newton dengan aplikasi tingkat molekul. Ini tetap tidak digubris sampai kira-
kira tahun 1845, di mana John Waterston menerbitkan bangunan kertas dengan
persepsi utama adalah teori kinetis; tetap tidak digubris oleh Royal Society of
England. Kemudian, James Prescott Joule, Rudolf Clausius, dan Ludwig Boltzmann
menerbitkan teori kinetis udara, dan menarik perhatian teori Bernoulli dan Waterston.
di mana:
P.V=C
Bila tekanan diubah maka volum gas juga berubah maka rumus di atas dapat ditulis
sebagai berikut.
P1 . V1 = P2 . V2
Keterangan:
Selama suhu tetap konstan, jumlah energi yang sama memberikan sistem persis
selama operasi dan, secara teoretis, jumlah k akan tetap konstan. Akan tetapi, karena
penyimpangan tegak lurus diterapkanm, kemungkinan kekuatan probabilistik dari
tabrakan dengan partikel lain, seperti teori tabrakan, aplikasi kekuatan permukaan
tidak mungkin konstan secara tak terbatas, seperti jumlah k, tetapi akan mempunyai
batas di mana perbedaan jumlah tersebut terhadap. Kekuatan volume v dari kuantitas
tetap udara naik, menetapkan udara dari suhu yang telah diukur, tekanan p harus turun
secara proporsional. Jika dikonversikan, menurunkan volume udara sama dengan
9
meninggikan tekanan. Hukum Boyle biasa digunakan untuk memprediksi hasil
pengenalan perubahan, dalam volume dan tekanan saja, kepada keadaan yang sama
dengan keadaan tetap udara. Sebelum dan setelah volume dan tekanan tetap
merupakan jumlah dari udara, di mana sebelum dan sesudah suhu tetap (memanas dan
mendingin bisa dibutuhkan untuk kondisi ini), memiliki hubungan dengan persamaan.
Hukum Boyle, Hukum Charles, dan Hukum Gay-Lusaac menghasilkan hukum
kombinasi udara. Tiga hukum udara tersebut berkombinasi dengan Hukum Avogadro
dan disamaratakan dengan hukum udara ideal.
10
BAB III PROSEDUR DAN LANGKAH KERJA
- Lilin
- Gelas bening
- Piring
- Korek api
- Air 100mL
-Pewarna makanan
2. Langkah kerja
Percobaan 1:
Percobaan 2:
11
Hasil Penelitian
Percobaan 1:
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas.
Percobaan 2:
Api dari lilin tersebut padam pada saat ditutup oleh gelas dan menyebabkan air yang
berada diluar gelas tersedot masuk kedalam gelas.
Pada percobaan 1 dapat diketahui bahwa pada saat lilin ditutup dengan gelas, lilin
masih menyala karena masih ada udara dalam gelas. Lalu api memanaskan udara dan
kian habis dan akhirnya lilin padam karena kehabisan udara.
Sementara pada percobaan 2 dapat diamati air masuk ke dalam gelas setelah lilin
padam. Hal ini disebabkan tekanan udara di dalam gelas menyusut karena
pembakaran atau nyala lilin, lalu udara dalam gelas kososng, sehingga air tersedot
masuk ke dalam gelas.
12
BAB IV PEMBAHASAN
Mengapa pada praktikum tekanan penghisap udara ini terjadi lilin padam karena
oksigen yang ada di dalam gelas tidak cukup lagi untuk "membantu" proses
pembakaran (ingat oksigen diperlukan pada saat proses pembakaran). Oksigen
(molekul) yang berkurang menyebabkan tekanan yang ada di dalam gelas juga
berkurang, akibatnya terjadi perbedaan tekanan di dalam dengan di luar gelas.
Tekanan di luar gelas lebih besar dibandingkan dengan tekanan di dalam gelas,
akibatnya air yang berada di luar gelas masuk ke dalam gelas.
Hubungan antara tekanan udara dan penghisap air dapat dijelaskan dengan hukum
Pascal. Hukum Pascal menyatakan bahwa perubahan tekanan yang diberikan pada
cairan yang tertutup akan merambat ke segala arah dengan sama kuatnya. Dalam
konteks penghisap air, ketika tekanan udara di atas air dalam gelas berkurang
(misalnya ketika udara dihisap keluar melalui sedotan), tekanan udara di bawah air
dalam gelas akan mendorong air naik melalui sedotan untuk menyeimbangkan
tekanan. Ini mengilustrasikan bagaimana tekanan udara memengaruhi pergerakan air
dalam penghisap. Referensi untuk hukum Pascal dapat ditemukan dalam berbagai
sumber ilmiah tentang fisika dan prinsip-prinsip dasar mekanika fluida
Api membutuhkan oksigen untuk dapat menyala, namun pada saat ditutup oleh gelas
lama lama oksigen akan habis yang menyebabkan api dari lilin tersebut akan padam.
Air yang berada diluar gelas dapat tersedot kedalam gelas karena tekanan udara
didalam gelas lebih kecil dibandingkan tekanan udara yang berada diluar gelas
sehingga air tersebut tersedot kedalam gelas.
Air masuk ke gelas karena perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar gelas,
menciptakan gaya hisap. Air yang kental mungkin memiliki resistensi lebih besar,
namun kekentalannya bisa memengaruhi sejauh mana air diserap oleh gelas.
Praktikum ini mungkin fokus pada kemampuan air untuk masuk ke gelas, tetapi sifat
air kental bisa menjadi pertimbangan dalam prosesnya.
13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian maka dapat kami ambil kesimpulan. yaitu udara berpengaruh
terhadap pembakaran lilin, dibuktikan dengan padamnya lilin saat lilin ditutup dengan
gelas.
Hal ini disebabkan karena ketika terjadi pembakaran dalam gelas, awalnya terjadi
pengembangan udara, pada saat yang sama terjadi peningkatan uap air dalam udara.
Lilin ditutup dengan gelas akan padam karena kehabisan oksigen. Diruang tertutup
oksigen terbatas, hasil pembakarannya Karbondioksida mengumpul digelas, sehingga
lilin padam kehabisan oksigen. Dari kedua percobaan dan pengamatan yang telah
dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Proses pembakaran memerlukan
udara dan ketika udara mendingin, tekanannya menyusut.
5.2 Saran
1. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk
melakukan variasi eksperimen dengan mengubah beberapa variabel seperti
suhu atau jumlah air dalam gelas.
3. Melibatkan alat pengukur tekanan udara yang lebih canggih atau sensor-sensor
modern dapat meningkatkan presisi eksperimen dan memberikan data yang
lebih akurat.
14