Disusun oleh :
UMI NURWIJAYATI, S.Pd.Si
NIP. 19811121 200912 2 002
i
LEMBAR PENGESAHAN
MAKALAH
Disusun oleh :
Disahkan di : Jakarta
Pada tanggal : 9 Januari 2019
Mengetahui,
Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 29 Jakarta
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga dan para sahabat
Beliau.
Dalam penyusunan makalah tentang Metode Pemisahan Campuran ini, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga penulis mengharap kritik dan saran yang
dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.
Penulis,
iii
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Filtrasi 2
B. Dekantasi 3
C. Distilasi 3
D. Sublimasi 4
E. Penguapan 4
F. Kromatografi 4
G. Sentrifugasi 5
H. Corong pisah 5
A. Kesimpulan 7
B. Saran 7
DAFTAR PUSTAKA 8
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Campuran adalah gabungan dua jenis zat atau lebih. Dalam campuran sifat-sifat komponen
penyusunnya tidak hilang. Pembentukan campuran berlangsung secara fisika dan tidak membentuk
zat baru. Sebagai contoh adalah larutan gula dalam air. Gula sebelum dan setelah dilarutkan tetap
terasa manis. Begitu juga air, sebelum dan sesudah pelarutan tetap dalam bentuk cair dan dapat
digunakan untuk memadamkan api.
Sebagian besar campuran yang ditemukan di alam biasanya dalam keadaan tidak murni,
seperti udara, air laut, dan sebagainya. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia
yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu
senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan campuran perlu dilakukan. Melalui
proses ini campuran akan dipisahkan sehingga diperoleh kembali dua atau lebih zat yang
membantuk campuran tersebut..
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Metode pemisahan campuran merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan atau
memurnikan suatu senyawa yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan. Metode
pemisahan campuran bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu
campuran.
Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan sifat, hal ini
dinamakan “Dasar Pemisahan”. Beberapa dasar pemisahan diantaranya adalah :
1. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencampur)
dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan).
2. Titik didih
Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipisahkan
dengan metode penyulingan.
3. Kelarutan
Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam
pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Dengan melihat kelarutan suatu zat,
maka kita dapat memisahkan zat yang diinginkan dengan menggunakan pelarut tertentu.
4. Pengendapan
Suatu zat bila memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan
tertentu, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi.
5. Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau berwujud gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir
dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik. Metode
pemisahan zat yang berdifusi ini dapat dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut
elektrodialisis.
6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air
dan kotoran renik atau organisme.
A. Metode Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk memisahkan zat padat dari
cairannya dengan menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah
perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut. Di
Laboratorium, penyaringan biasanya dilakukan dengan kertas saring. Penyaringan ini akan
menghasilkan hasil filtrasi (filtrat) yang biasanya bening dan residu (ampas). Kualitas filtrat
ditentukan oleh :
1. tingkat kerapatan alat penyaring;
2. ukuran partikel zat yang disaring;
3. jenis zat yang disaring.
Filtrasi dapat dilakukan pada pencampuran zat padat dalam zat padat lainnya. Misalnya,
memisahkan pasir halus dari campuran pasir batu (sirtu). Filtrasi juga dapat dilakukan pada bentuk
larutan atau berwujud cair kemudian disaring. Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan air
2
dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium, menghilangkan
pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari
kotoran yang ada pada gula. Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan
penyaring buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang kuat
dilengkapi dengan alat penghisap.
.
B. Metode Dekantasi
Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan
padatan yang paling sederhana yaitu dengan menuangkan cairan secara perlahan sehingga endapan
tertinggal dibagian dasar bejana. Cara ini dapat dilakukan jika endapan mempunyai ukuran partikel
dan massa jenis yang besar, sehingga dapat terpisah dengan baik terhadap cairannya. Tujuan
pemisahan ini adalah baik untuk menghasilkan filtrat yang bersih, atau untuk menghilangkan cairan
yang tidak diinginkan dari endapan yang terbentuk (residu).
Jika tujuannya adalah ingin mendapatkan filtrat yang bersih, biasanya larutan disisakan
sedikit di dalam wadah, dan perlakuan harus diberikan untuk mencegah endapan yang ada terbawa
bersama larutan ke luar bejana tersebut. Metode ini antara lain digunakan untuk memisahkan pati
singkong dari campurannya.
Distilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair
yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar
pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah
bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan
pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada
proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Dengan kata lain, prinsip distilasi
adalah menguapkan suatu zat. Kemudian, mengembunkannya kembali. Contoh metode distilasi
digunakan dalam pembuatan minyak kayu putih, minyak bumi, penyulingan air.
3
Gambar 2 . Skema Destilasi Bertingkat pada Minyak Bumi
D. Metode Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa
melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. Setelah
menjadi uap, dilakukan pendinginan agar terkondensasi menjadi padatan lagi. Sebagai contoh pada
proses pemisahan kapur barus dari pengotornya, maka kapur barus disublimasi sehingga hanya
kotorannya saja yang tertinggal. Selanjutnya kapur barus di dinginkan agar menjadi padatan lagi.
Selain kapur barus, bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah
menyublim lainnya seperti ammonium klorida dan iodin.
F. Metode Kromatografi
4
dalam pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya penguapan).
Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.
Pada pemisahan campuran dengan cara kromatografi, zat warna pada daun akan larut
dalam alkohol. Setelah diteteskan pada kertas saring, alkohol akan menguap sehingga yang
tertinggal adalah zat warnanya. Ujung pita kertas saring yang tercelup dalam alkohol di gelas beaker
menyebabkan zat warna bergerak naik secara kapilaritas. Alkohol dalam tabung reaksi akan naik
melalui pori-pori kertas saring dan mendorong zat warna pada kertas tersebut. Setelah beberapa
saat, zat warna akan terpisah dari klorofil daun dan membentuk kromatogram. Kromatogram
berbentuk pita warna pada kertas saring dengan susunan paling atas (warna yang terpisah awal)
adalah xantofil (zat pewarna). Kemudian, pita karotena dan paling bawah adalah pita klorofil. Jika
larutan daun dalam alkohol diganti dengan tinta maka terbentuk pita-pita warna yang berurutan
sesuai warna yang dikandung tinta tersebut.
G. Metode Sentrifugasi
Sentrifugasi (pemusingan) adalah pemisahan campuran zat padat dengan zat padat atau zat
cair dengan zat padat dengan cara memutar. Pada pemisahan cara ini, campuran diletakkan pada
tempat yang lebar, kemudian diputar dengan cepat. Akibatnya, zat yang partikelnya besar akan
terkumpul di pusat (tengah-tengah) tempat itu sehingga terpisah dari zat lainnya. Contohnya,
pemisahan trombosit dari darah.
Selain pemisahan trombosit, cara ini masih sering digunakan petani untuk memisahkan
gabah yang berisi dengan gabah yang kosong dan kotorannya. Caranya, gabah campuran
dimasukkan ke dalam tampah, kemudian di putar. Hasilnya, gabah yang berisi berkumpul di tengah
tampah.
Metode ini digunakan untuk memisahkan zat cair yang tidak memiliki daya larut.Misalnya,
minyak dengan air. Caranya, campuran dimasukkan ke dalam corong pisah, kemudian didiamkan.
Zat yang memiliki massa jenis lebih besar akan berada di bawah dan masa jenisnya lebih kecil
berada di atas. Kran dibuka untuk membuang airnya dan minyak akan tertinggal di corong. Jadi,
minyak akan terpisah dengan air.
5
Gambar 4 . Pemisahan campuran dengan corong pisah
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan antara lain :
1. Filtrasi adalah metode pemisahan campuran dengan menggunakan alat penyaring.
2. Dekantasi adalah metode pemisahan dengan cara mengendapkan campuran lalu menuangkan
cairan secara perlahan hingga endapan hanya tertinggal di dasar bejana.
3. Distilasi adalah metode pemisahan campuran dengan cara penyulingan.
4. Sublimasi adalah metode pemisahan campuran dengan menyublimkan benda padat.
5. Penguapan/evaporasi dan kristalisasi adalah metode pemisahan campuran dengan cara
menguapkan campuran hingga menjadi larutan kental atau kristal.
6. Kromatografi adalah metode pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan
perambatan pelarut pada suatu lapisan zat tertentu
7. Sentrifugasi adalah metode pemisahan campuran dengan cara diputar.
8. Corong pisah adalah metode pemisahan campuran dengan cara pengendapan pada corong
pisah.
B. Saran
Pada makalah tentang pemisahan campuran ini, dibahas tetang beberapa metode
pemisahan campuran. Karena terlalu banyak metode yang dibahas, akibatnya kurang terdapat
contoh-contoh penggunaan metode tersebut dalam kehidupan. Akan lebih baik lagi apabila
selanjutnya tiap metode dibuatkan makalah yang terpisah secara lebih terperinci dan lebih banyak
contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
7
DAFTAR PUSTAKA
Kemendikbud. 2015. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs kelas VII. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Sukismo, dkk. 2017. Erlangga Fokus UN SMP/MTs 2018. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kadimin, dkk. 2018. Buku Pemantapan Persiapan Ujian IPA untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Penerbit
Akasia.
Sumber Gambar