Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….
B. Tujuan Penulisan …………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Campuran ……………………………………………………………
B. Definisi Campuran ……………………………………………………………
C. Metode Pemisahan Campuran………………………………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran…………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua
atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar
senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa
kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan
seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan
murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan
perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat penting dalam bidang teknik kimia.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan
massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan bergantung pada
kondisi yang dihadapi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai
metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun
campuran. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.

B. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini selain untuk melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Kimia, juga
untuk mengetahui :
1. Jenis pemisahan campuran Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi
2. Proses pemisahan campuran melalui Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi
3. Contoh Filtrasi, Kristalisasi, dan Destilasi dalam kehidupan sehari – hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Campuran
Campuran adalah gabungan dua macam zat atau lebih. Campuran dapat berupa larutan,
koloid atau suspensi.

B. Metode Pemisahan Campuran


1. Filtrasi (Penyaringan)

Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran dari
partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan penyaring. Partikel yang
mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel yang lebih besar akan
tertinggal pada saringan. Cara pemisahan dengan cara penyaringan ini dapat dilakukan untuk
memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan untuk memisahkan padatan
dengan cairan.
Pemilihan ukuran penyaring disesuaikan dengan ukuran zat-zat yang akan dipisahkan.
Saringan untuk memisahkan pasir dan kerikil akan berbeda dengan saringan untuk
memisahkan santan dengan ampasnya.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori.
Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan
dan gaya sentrifugal. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari
saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa
atau tanah diatomae.
Contoh : penyaringan kerikil dari pasir. Pemisahan zat-zat yang mempunyai perbedaan
kelarutan juga dapat dilakukan dengan penyaringan. Misalnya memisahkan garam yang
bercampur pasir, dimana garam mudah larut dalam air sedangkan pasir tidak larut. Campuran
tersebut dimasukkan dalam air, garam akan larut sedangkan pasir tidak. Setelah disaring pasir
akan tertinggal di kertas saring, dan air garam lolos menembus kertas saring. Zat yang
tertahan di kertas saring dinamakan residu dan cairan yang dapat menembus kertas saring
dinamakan filtrat.

2. Kristalisasi (Penguapan)

Kristalisasi merupakan salah satu cara untuk memisahkan zat padat dari komponen-
komponen lain penyusun campuran. Kristalisasi ada dua macam, yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan.
Kristalisasi penguapan dilakukan jika zat yang akan dipisahkan tahan terhadap panas dan titik
bekunya lebih tinggi daripada titik didih pelarut. Pemisahan secara kristalisasi dilakukan
untuk memisahan zat padat dari larutannya dengan jalan menguapkan pelarutnya. Zat padat
tersebut dalam keadaan lewat jenuh akan membentuk kristal. Contoh Kristalisasi penguapan
dilakukan oleh para petani garam. Pada saat air pasang, tambak-tambak garam akan terisi air
laut. Pada saat air surut maka air laut yang sudah mengisi tambak garam akan tetap berada di
tempat itu.
Adanya pengaruh sinar matahari mengakibatkan komponen air dari air laut dalam tambak
akan menguap dan komponen garamnya akan tetap dalam larutan. Jika penguapan ini terus
berlangsung, lama-kelamaan garam tersebut akan membentuk kristal-kristal garam tanpa
harus menunggu sampai airnya habis.
Kristalisasi pendinginan dilakukan dengan cara mendinginkan larutan. Pada saat suhu larutan
turun, komponen zat yang memiliki titik beku lebih tinggi akan membeku terlebih dahulu,
sementara zat lain masih larut sehingga keduanya dapat dipisahkan dengan cara penyaringan.
Zat lain akan turun bersama pelarut sebagai filtrat, sedangkan zat padat tetap tinggal di atas
saringan sebagai residu.
contoh : penguapan air laut (larutan garam) untuk memperoleh kristal garam.

3. Destilasi (Penyulingan)

Destilasi (penyulingan) yaitu memisahkan campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya.
Pemisahan campuran dengan destilasi didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat
digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda.
Campuran antara air dan bensin pun dapat dipisahkan dengan cara destilasi. Semakin jauh
perbedaan titik didih, semakin mudah campuran tersebut dipisahkan. Destilasi ada
bermacam-macam, diataranya destilasi sederhana dan destilasi bertingkat.
Pemisahan spiritus yang bercampur dengan air dapat dilakukan dengan cara destilasi.
Campuran spiritus dengan air kita masukkan dalam labu destilasi, kemudian dipanaskan.
Proses yang terjadi adalah campuran air dan spiritus dipanaskan hingga suhu 80oC sehingga
spiritus menguap sedang air belum menguap.
Uap spiritus didinginkan dalam pendingin Liebieg, sehingga mengembun dan menetes di
tabung erlenmeyer. Zat yang dihasilkan dari destilasi yang disebut destilat.

Salah satu contoh destilasi terbesar saat ini adalah proses pengolahan minyak bumi menjadi
fraksi-fraksi minyak bumi, seperti LPG, bensin, minyak tanah, solar, pelumas, dan aspal.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada dasarnya hampir semua campuran dapat dipisahkan. Metode pemisahan campuran
yang dapat dijadikan dasar pemisahan campuran bergantung pada sifat fisika dari partikel-
partikel penyusun campuran tersebut. Sifat fisika yang dapat dijadikan dasar pemisahan
campuran adalah ukuran partikel, titik didih partikel, dan kelarutan. Dalam pemisahan
campuran, terdapat beberapa jenis proses, yaitu melalui Filtrasi, Kristalisasi, Destilasi,
Sublimasi, Kromatografi, dan Ekstraksi.
Filtrasi (penyaringan) adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan ukuran
dari partikel-partikel komponen campuran dengan menggunakan
penyaring, kristalisasi (penguapan) yaitu cara memisahkan zat terlarut dari pelarutnya
menggunakan pemanasan atau penyerapan kalor, Destilasi (penyulingan) yaitu memisahkan
campuran berupa zat cair terlarut dari pelarutnya, dll. Contoh pemanfaatan metode pemisahan
campuran ini dapat kita lihat pada proses pemurnian garam dapur, pemurnian air minum, dan
juga pengolahan minyak bumi menjadi berbagai macam bahan bakar.

B. Saran
Saat ini, sudah lebih dari satu macam metode pemisahan campuran, smeoga semakin
berkembangnya sains dan teknologi, dapat pula meningkatkan berbagai metode dalam sains
tersebut.
DAFATAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pemisahan
http://sukasains.com/materi/mengenal-pemisahan-campuran/
http://kimia.upi.edu/staf/nurul/Web%202011/0807596/materi.html
http://kereta-sains.blogspot.com/2012/01/sebagian-besar-kimia-di-alam-dalam.html
http://miftakhulriska.blogspot.com/2012/01/apakah-kamu-dapat-memisahkan-spiritus.html
MAKALAH TENTANG PEMISAH CAMPURAN

OLEH :

PRASTIO

X TBSM
TP. 2020 /2021

Anda mungkin juga menyukai