PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JAMBI 2011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan segala kerendahan hati dan penuh suka cita, dan sebagai perwujudan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala petunjuk, rahmat dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum Kimia Dasar I, yang merupakan salah satu bagian dari mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan. Selawat teriring salam senantiasa tercurahkan atas keharibaan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk dari alam kejahilan menuju alam kemahiran seperti apa yang kita rasakan sekarang ini. Pada kesempatan ini tak lupa pula saya ucapkan terimah kasih yang sebesar- besarnya kepada terutama kepada Allah swt., orangtua saya, dan kakak-kakak Asisten Dosen kimia selaku tim pembimbing. Dalam penulisan ini penulis menyadari masih banyak kekurangan, hal ini disebabkan terbatasnya waktu, penanggapan dan pengetahuan. Akhir kata saya harapkan hasil jerih payah saya yang sederhana dan jauh dari kesempurnaan ini dapat membawa faedah dan mubarakah bagi diri saya sendirivdan segenap pembaca.Kritik dan saran amat saya harapkan demi penyempurnaan laporan ini.
Jambi, 27 Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................... i Daftar Isi ............................................................................................................. ii BAB I Pendahuluan ...................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1 1.2 Tujuan dan Manfaat .................................................................... 2 BAB II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 3 BAB III Materi dan Metoda ............................................................................. 6 3.1 Waktu dan Tempat ....................................................................... 6 3.2 Materi ........................................................................................... 6 3.3 Metode ......................................................................................... 6 BAB IV Hasil dan Pembahasan ....................................................................... 8 4.1 Hasil ............................................................................................. 8 4.2 Pembahasan ................................................................................. 8 BAB V Kesimpulan dan Saran ....................................................................... 10 5.1 Kesimpulan .................................................................................. 10 5.2 Saran ............................................................................................ 10 Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu kimia pemisahan dan pemurnian campuran sangat penting dan diperlukan. Dalam pratikum kimia, pemisahan dan pemurnian dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari suatu campuran. Pada pekerjaan-pekerjaan di laboratorium banyak melibatkan pemisahan campuran seperti dalam pengolahan minyak bumi dan logam. Untuk dapat melakukan hal tersebut dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan. Oleh karena itu harus mengetahui dan mempelajari bagaimana cara-cara pemisahan tersebut dalam pratikum kimia ini. Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan campuran dan jenis campuran tersebut. Campuran adalah penggabungan dua atau lebih zat dimana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut mempertahankan identitasnya masing-masing. Campuran tidak memiliki susunan yang tetap atau sifat dan komposisi yang tetap. Berdasarkan sifatnya, campuran dikelompokka menjadi 2 macam yaitu : 1. Campuran Homogen Campuran homogen merupakan campuran yang tidak bisa dibedakan antara zat-zat yang tercampur didalamnya.seluruh bagian dalam campuran homogenya mempunyai sifat yang sama. 2. Campuran Heterogen Campuran heterogen merupakan campuran yang zat-zat yang tidak dapat bercampur satu dengan yang lain secara sempurna sehinga dapat dikenali atau diketahui perbedaan sifat-sifat partikel dari zat yang bercampur tersebut, seperti bentuk dan warna. Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campurannya untuk mendapatkan zat murni, dilakukanlah suatu system yang dapat memisahkan antar zat murni dengan bahan-bahan pencemar atau pencampur
lainnya pada suatu campuran yakni pemisahan dan pemurnian. Pemisahan dan pemurnian suatu zat yang mengalami campuran atau tercemar dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu penyaringan (filtrasi), dekantasi, sublimasi, kristalisasi, adsorbsi, ekstraksi. Pada bagian ini juga akan sedikit dibahas tentang pemisahan secara kimia, yaitu sublimasi dan destilasi/penyulingan.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan praktikum kimia tentang pemisahan dan pemurnian zat ini adalah memahami prinsip pemisahan dan pemurnian suatu zat dan mengetahui proses-proses yang terjadi dalam pemisahan dan pemurnian zat. Manfaat dari praktikum ini diharapkan bermanfaat untuk menambah wawasan atau pengetahuan tentang pemisahan dan pemurnian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Campuran adalah bahan yang terdiri daru dua zat atau lebih yang masih mempunyai sifat zat asalnya, atau secara singkat campuran dapat diartikan pula sebagai gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Campuran dapat terjadi antara unsur dengan unsur, contohnya unsur hydrogen dan oksigen,campuran juga dapat terjadi antara senyawa dengan senyawa. Contohnya air dengan alcohol, selain itu campuran juga dpat terjadi antar unsur dan senyawa. Contohnya hydrogen dan uap air (James,1999). Campuran dapat dipisahkan dengan menggunakan berbagai macam metode. Metode-metode tersebut, yaitu pengayakkan, penyaringan, sentrifugasi, evaporasi, pemisahan campuran dengan menggunakan magnet, sublimasi, destilasi, corong pisah, dan kromatografi. Metode dekntir digunakan untuk memisahkan campuran yang penyusunnya berupa cairan dan padatan. Dalam hal ini, ukuran padatan cukup besar sehingga mengendap di bagian bawah cairan. Dekantir dilakukan dengan menuang cairan ke wadah lain secara hati-hati supaya padatan terpisah dari campuran. Untuk mempermudah proses dekantir, dapat digunakan pengaduk pada saat menuang cairan. Dengan demikian, cairan tidak mengalir keluar wadah dan dapat terpisah dari padatan dengan baik. Namun, metode ini tidak dapat memisahkan cairan dan padatan secara sempurna. Hal ini disebabkan kadang-kadang masih ada cairan yang tersisa dalam wadah semula. Bisa juga terjadi, sebagian padatan ikut masuk ke dalam wadah baru (Mikarjudin, 2007: 195). Filtrasi (penyaringan), adalah pemisahan zat padat dari suatu larutan berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda menggunakan kertas saring. Contohnya bubuk kapur tulis ditambahkan air diaduk lalu disaring menggunakan kertas saring yang sangat kecil. Kapur tulis akan tersaring diatas kertas saring dikarenakan partikel kapur tulis tidak dapat menembus pori-pori kertas saring sedangkan air dapat melewati kertas saring, karena partikel air lebih kecil daripada pori-pori kertas saring tersebut.
Dekantasi (pengendapan), salah satu jenis reaksi umumnya berlangsung dalam larutan berair adalah reaksi pengendapan yang cirinya adalah terbentuknya produk yang tidak larut, atau endapan. Endapan adalah padatan tak larut yang terpisah dari larutan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa ionic. (Chang,2005). Destilasi yaitu pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen campuran tersebut melalui pemanansan/pendidihan campuran. Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda titik didihnya. Contoh : Pemisahan campuran air dan alkohol. Penguapan larutan dipanasakan sehingga larutannya menguap dan meninggalkan zat terlarut. Pemisahan terjadi karena zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada pelarutnya. Contohnya adalah pembuatan garam dari air laut. Pelarutan adalah campuran dua jenis padatan juga dapat dipisahkan dengan melarutkannya dapat suatu pelarut yang dapat melarutkan salah satu komponen (Michael Purba:2006). Destilasi terbagi atas dua macam, yaitu destilasi sederhana dan bertingkat. Destilasi Sederhana merupakan proses penguapan yang diikuti pengembunan. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap (titik didih komonen lain jauh lebih tinggi). Misalnya pengolahan air tawar dari aiir laut. Sedangkan Destilasi Bertingkat merupakan proses distilasi berulax.ng-ulang, yang terjadi pada kolom fraksionasi. Kolom fraksionasi terdiri atas beberapa plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung cairan yang mudah menguap, sedangkan cairan yang tidak mudah menguap lebih banyak dalam kondensat. Contoh destilasi bertingkat adalah pemisahan campuran alkohol-air, pemurnian minyak bumi; yaitu memisahkan gas, bensin, minyak tanah dari minyak mentah (Micahel, 2002). Kristalisasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat saling larut. Contoh: Pemisahan campuran air dan garam.
Destilasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang didasarkan pada perbedaan titik didih komponen campuran tersebut melalui pemanasan atau pendidihan campuran. Destilasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat cair yang berbeda titik didihnya. Contohnya: Pemisahan campuran air dan alcohol (Anonim. 2010). Sublimasi adalah perubahan wujud zat padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikkan suhu, maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas. Sebaliknya bila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas akan segera berubah wujudnya menjadi padat (Anonim. 2010). Pengendapan adalah pembentukan yang solid dalam larutan atau dalam lainnya padat selama reaksi kimia atau lebih difusi dalam padatan. Bila reaksi terjadi dalam cair, zat terbentuk disebut endapan (Anonim. 2011). Penguapan dan kristalisasi merupakan metode pemisahan campuran berdasarkan titik didihnya. Titik didih setiap zat berbeda satu dengan yang lain. Adanya perbedaan titik didih tersebut dapat dimanfaatkan untuk memisahkan campuran dengan cara penguapan, maksudnya dua zat berbeda titik didihnya dapat dispisahkan dengan cara penguapan (Partana, 2008: 64).
BAB III MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Kimia Dasar tentang Pemisahan dan Pemurnian dilaksanakan pada hari senin tanggal 19 Desember 2011 pukul 09.30 WIB di Laboratorium MIPA, Universitas Jambi.
3.2 Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum yang berjudul Pemisahan dan Pemurnian adalah gelas kimia, corong, cawan penguap, gelas ukur 50 mL, pembakar spiritus, kaca arloji, kertas saring (tissue), CuSO 4 .5H 2 O,garam dapur, yod, kapur tulis dan pasir.
3.3 Metode
Pada percobaan pertama, masukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk. Biarkan pasir mengendap, kemudian tuangkan larutan bagian atas ke gelas ukur. Pada percobaan kedua, masukkan kapur tulis yang telah ditumbuk ke dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk. Siapkan corong dan kertas saring, lalu lakukan penyaringan. Pada percobaan ketiga, larutkan garam dapur dalam gelas kimia yang berisi air, kemudian larutan garam ini disaring dengan menggunakan kertas saring. Uapkan larutan garam yang telah disaring ini dalam cawan penguapan. Pada percobaan keempat, larutkan 10 gram garam dapur ke dalam 50 mL air. Uapkan larutan ini sehingga volume menjadi 20 mL, kemudian dinginkan. Perhatikan bentuk kristal yang terjadi.
Pada percobaan kelima, campurkanlah 1 sendok pasir dan 1 sendok garam dapur, sampai homogen, dan masukkan ke dalam gelas kimia. Panaskan campuran ini, kemudian saring. Zat padat yang tertinggal di sorong dicuci dua sampai tiga kali dengan 5 mL air. Air saringan dan air cucian disatukan, kemudian uapkan dalam cawan penguapan. Jika airnya hampir habis, hendaknya pembakar disisihkan sebentar dan biarkan air menguap sendiri.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Dari hasil percobaan pertama yang dilakukan dengan cara memasukkan 1 sendok pasir kedalam gelas kimia yang berisi air, kemudian diaduk dan diendapkan maka terjadi proses dekantasi. Dari hasil percobaan kedua dengan mencampurkan bubuk kapur tulis dan air kedalam gelas kimia, kemudian diaduk dan disaring dengan menggunakan kertas saring (tisu), maka terjadi proses penyaringan. Dari hasil percobaan ketiga dengan melarutkan garam didalam air kemudian larutan tersebut disaring menggunkana tisu, air hasil saringan tersebut diuapkan dalam cawan penguap, maka terjadi proses penguapan dan kristalisasi. Dari hasil percobaan keempat dengan melarutkan garam kedalam air dan diuapkan sehingga volumenya berkurang, setelah dingin terjadi pengkristalan garam. Dari hasil percobaan kelima dengan cara mencampurkan satu sendok pasir, 1 sendok garam dan air, kemudian dipanaskan dan disaring. Hasil saringan pertama dipisahkan kemudian zat padat yang tersisa dicorong dicuci dengan air dan hasilnya saringan pertama airnya keruh dan saringan kedua airnya jernih, lalu keduanya dicampur dan dipanaskan lagi sampai air hamper habis dan biarkan air menguap sendiri sehingga terjadi pengkristalan penguapan.
4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama terjadi proses dekantasi atau pengendapan karena pasir yang berupa zat padat dilarutkan dalam air yang berupa zat cair tidak dapat terlarut atau menyatu. Pada percobaan kedua terjadi proses penyaringan karena bubuk kapur tulis yang berupa zat padat dilarutkan dalam air yang berupa zat cair, ketika larutan kapur tulis
disaring dalam corong terlihat bahwa kapur tidak mau tersaring, yang tersaring hanya air. Pada percobaan ketiga terjadi proses penguapan dan kristalisasi karena pada saat larutan garam dipanaskan terlihat berwarna ada penguapan kemudian disamping atau didinding cawan penguap ada bentuk-bentuk kristal. Pada percobaan keempat terjadi proses pengkristalan karena setelah diamati terlihat kristal berwarna biru jernih, air terlihat jernih tidak berwarna dan pada filtratnya terbentuk kristal biru muda dengan sedikit warna hijau tengah. Pada percobaab kelima terjadi proses pengkristalan penguapan karena setelah diamati pada pasir terdapat butiran hitam, pada garam dapur terdapat kristal putih, dan larutan sedikit kecoklatan dan filtratnya terlihat jernih tidak berwarna.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa pemisahan dan pemurnian dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu, Dekantasi, Filtrasi, Penguapan, Kristalisasi Dekantasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang tidak saling campur. Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan menggunakan filter (penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrate sedangkan sisa filtrasi disebut residua tau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat. Penguapan adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Kristalisasi adalah pemisahan komponen- komponen dalam campuran dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan kemudian didinginkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat cair dan zat padat saling larut. Contoh: Pemisahan campuran air dan garam.
5.2 Saran
Diharapkan dengan adanya percobaan ini kita mengetahui dan memahami prinsip-prinsip dan metode dalam pemisahan dan pemurnian zat. Kemudian diharapkan pada percobaan selanjutnya digunakan teknik pemisahan dan pemurnian dengan cara destilasi, sublimasi, dan kristalisasi bertingkat. Harus terjalin kerjasama yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi Kelima. Jilid Satu. Jakarta: Binarupa Aksara Mikarjudin. 2007. IPA TERPADU. Jakarta: ESIS. Partana, Crys Fajar. 2008. KIMIA I. Bogor: Quadra. Purba, Michael. 2002. Kimia IA. Jakarta: Erlangga. Purba, Michael. 2006. Kimia SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga. Dennifa. Sublimasi. http://dennifa.wordpress.com/sains/kimia/pemisahan-campuran/ sublimasi/ Diakses tanggal 28 Desember 2011 Adimasramdani. Pengendapan. http://adimasramdhani.wordpress.com/2011/03/14/ pengendapan-precipitation-chemistry/ Diakses tanggal 28 Desember 2011 Abynoel. Modul kimia. http://abynoel.wordpress.com/2008/08/08/modul-kimia/ Diakses tanggal 28 Desember 2011