Anda di halaman 1dari 10

Tugas Fitokimia

Refluks dan Destilasi

Dosen Pengampu:
Yuska Noviyanti.,M. Farm., Apt
Nama Kelompok:
1. Dika Amanda 18111010
2. Nadia wahyu ananda 18111028
3. Septi Putri Lestari 18111037
4. Syahtrianing Arutala P.P 18111041
5. Indah Dwikartika 18111019
6. Oktri Wardania 18111030
7. Mitta Sundari 18111026

AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU


YAYASAN ALFATHAH
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan
bersyukur, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon
perlindungan dari keburukan diri dan syaitonyang selalu menghembuskan kebatilan
pada diri kita.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul
“Destilasi dan Refluks” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh
hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi
kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan
cambuk bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan
datang.
Bengkulu, Maret 2020

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan. Pada proses penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan
uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit
operasi kimia jenis perpindahan massa,dan termasuk sebagai unit operasi kimia jenis
perpindahan panas. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.  
Model ideal dari destilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum dalton.
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama destilasi, yaitu menggambarkan perubahan
komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses destilasi.
Pada proses pemisahan secara destilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah
campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak sedemikian
hingga pada suatu saat, semua komponen yang terdapat dalam campuran akan
terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan, Setelah keseimbangan
dicapai, uap segera dipisahkan dari cairannya, kemudian
dikondensasikan membentuk destilat (kondensasi uap menjadi cairan), dan residu.
Terdapat berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksi,
destilasi tekanan rendah, destilasi uap air, dan microscale destilasi. Dalam prakteknya
pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang akan dimurnikan dan
sifat pengotor yang ada di dalamnya. Sedangkan  komponen dari alat destilasi yaitu
tabung reaktor, kondensor, pipa penyalur, dan burner.
Simplisia dapat digunakan secara langsung atau diolah menjadi suatu bentuk
sediaan herbal. Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal
dengan istilah pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda.Untuk
memudahkan dalam proses produksi sediaan herbal dilakukan suatu proses ekstraksi.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertan dan sejarah destilasi?
b. Bagaimana cara penetapan metode destilasi?
c. Bagaimana penjelasan prinsip kerja destilasi?
d. Bagaimana penjelasan mengenai komponen alat destilasi ?
e. Bagaimana penjelasan bebarapa macam pembagian destilasi?
f. Bagaimana bentuk pengaplikasian destilasi dalam lingkungan sekitar?
g. Apakah pengertian dari ekstraksi?
h. Apa itu metode refluks?
i. Apa keuntungan dan kerugian metode refluks?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ekstraksi


Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan
bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang
diinginkan tanpa melarutkan material lainnya. Ekstraksi merupakan proses pemisahan
suatu bahan dari campurannya, ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Ekstraksi menggunakan pelarut didasarkan pada kelarutan komponen terhadap
komponen lain dalam campuran (Suyitno, 1989).
Ekstraksi diartikan jugasebagai kegiatan penarikan kandungan kimia yang
dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan senyawa dari sistem
campuran. Berdasarkan fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi ekstraksi cair-cair
dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk mendapatkan suatu senyawa dalam
campuran berfasa cair dengan pelarut lain yang fasanya cair juga. Prinsip dasar
pemisahan ini adalah pemisahan senyawa yang memiliki perbedaan kelarutan pada
dua pelarut yang berbeda. Alat yang digunakan adalah corong pisah.
Tujuan ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang terdapat
dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat
padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka,
kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.
Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut
organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka
larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai
terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif di dalam dan di luar sel.

2.2. Pengertian Destilasi


    Destilasi merupakan metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang
mudah menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara
memanaskan, dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan
destilat.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian destilasi adalah sebagai berikut :
a. Menurut Mc.Cabe (1999), destilasi adalah suatu proses pemisahan dua atau
lebih komponen dalam suatu campuran berdasarkan perbedaan titik didih dari
masing-masing komponen dengan menggunakan panas sebagai tenaga
pemisah.Menurut GG.Brown (1987), destilasi adalah suatu metode operasi yang
digunakan pada proses pemisahan suatu komponen dari campurannya dengan
menggunakan panas sebagai tenaga pemisah berdasarkan perbedaa titik didih masing-
masing komponennya.
b. Proses pemisahan secara distilasi terdiri dari tiga langkah dasar, yaitu:
1. Proses penguapan atau penambahan panas dalam larutan yang dipisahkan
2. Proses pembentukan fase seimbang
3. Proses pemisahan kedua fase seimbang
c. Menurut Herry Santoso (1997), proses pemisahan secara destilasi dapat
dilakukan terhadap campuran yang terdiri dari komponen sebagai berikut:
 Mempunyai perbedaan titik didih yang cukup
 Mempunyai sifat penguapan yang relatif tinggi
 Tidak membentuk campuran azeotrop
2.2. Sejarah Destilasi
Destilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama
masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaanakan spritus Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan  Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk
modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan desain ini menjadi
semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro.
Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801 -
873).Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi,
pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain.
Metode Refluks

Refluks adalah salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu
senyawa, baik organik maupun anorganik. Umumnya digunakan untuk mensistesis
senyawa-senyawa yang mudah menguapa atau volatile. Pada kondisi ini jika
dilakukan pemanasan biasa maka pelarut akan menguap sebelum reaksi berjalan
sampai selesai. Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatil yang digunakan
akan menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga
pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun
lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi
berlangsung.

Prosedur dari sintesis dengan metode refluks adalah


a. Semua reaktan atau bahannya dimasukkan dalam labu bundar leher tiga.
b. Kemudian dimasukkan batang magnet stirer setelah kondensor pendingin air
terpasang
c. Campuran diaduk dan direfluks selama waktu tertentu sesuai dengan
reaksinya.
d. Pengaturan suhu dilakukan pada penangas air, minyak atau pasir sesuai
dengan kebutuhan reaksi.
e. Pelarut akan mengekstraksi dengan panas, terus akan menguap sebagai
f. senyawa murni dan kemudian terdinginkan dalam kondensor, turun lagi ke
wadah, mengekstraksi lagi dan begitu terus.
g. Demikian seterusnya berlangsung secara berkesinambungan sampai
penyaringan sempurna
h. Penggantian pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam.
i. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan. K Gas N2 dimasukkan
pada salah satu leher dari labu bundar.
Dilakukan dengan menggunakan alat destilasi, dengan merendam simplisia
dengan pelarut/solven dan memanaskannya hingga suhu tertentu. Pelarut yang
menguap sebagian akan mengembung kembali kemudian masuk ke dalam campuran
simplisia kembali, dan sebagian ada yang menguap.
2.3. Keuntungan dan Kerugian Metode Refluks
 Keuntungan dari metode refluks adalah:
Digunakan untuk mengekstraksi sampel-sampel yang mempunyai tekstur
kasar, dan tahan pemanasan langsung.
 Kerugian dari metode refluks adalah:
Membutuhkan volume total pelarut yang besar,dan Sejumlah manipulasi dari
operator.
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
a. Ekstraksi diartikan jugasebagai kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.
b. Refluks adalah salah satu metode dalam ilmu kimia untuk mensintesis suatu
senyawa, baik organik maupun anorganik. Umumnya digunakan untuk mensistesis
senyawa-senyawa yang mudah menguapa atau volatile.
c. Destilasi adalah metode pemisahan dan pemurnian dari cairan yang mudah
menguap. Prosesnya meliputi penguapan cairan tersebut dengan cara memanaskan,
dilanjutkan dengan kondensasi uapnya menjadi cairan, disebut dengan destilat.
Metode destilasi termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing
komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada
hukum raoult dan hukum dalton.
Keuntungan dari metode refluks adalah digunakan untuk mengekstraksi sampel-
sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung.
Kerugian dari metode refluks adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar
dan sejumlah manipulasi dari operator.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.Al-ChemistUngu.blogspot.com/refluks.html
http://www.catatankimia.com/metoda-ekstraksi.html
http://pikanewblogaddres.blogspot.com/2017/04/makalah-destilasi.html
http://gatsbyyan.blogspot.com/2015/07/makalah-galenika-refluks.html

Anda mungkin juga menyukai