DISTILASI
Disusun oleh
Kelompok 2 :
1. Irma Kurnia Sari (122017001)
2. Larasati Okka Widhanny (122017022)
3. M.Dzaky Muzhaffar (122017028)
4. Leni Marlina (122017009)
5. Deden Agil Sanjaya (122017020)
6. Intan Vandini (122017021)
7. Adjie Satrio ( 122017002)
8. Zelika Melania (122017037)
9. Derry Yulianzah (122017066)
KELAS : VA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya,
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Berdasarkan informasi yang
penulis peroleh dari berbagai sumber dan literatur, penulis berhasil menyelesaikan
pembuatan makalah yang berjudul “ DISTILASI” . Makalah ini disusun guna
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Operasi Perpindahan Massa. Melalui
makalah ini diharapkan pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan berkenaan
dengan prinsip kerja destilasi, kegunaan destilasi, dan keunggulan serta kekurangan
dari masing-masing teknik destilasi.
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Meskipun
banyak rintangan dan hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi
kami berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca dan
dosen pembimbing agar ke depan kami dapat membuat makalah yang lebih baik.
Semoga makalah ini bermanfaat sebagai penambah wawasan pengetahuan kepada
pembaca, khususnya bagi mahasiswa Univeritas Muhammadiyah Palembang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR…………………………………….……............................2
DAFTAR ISI…………………………………………….………...........................3
BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN .......................................................................................... 6
2.1 Pengertian Distilasi ......................................................................................6
2.2 Metode Distilasi ........................................................................................... 6
2.3 Prinsip kerja ............................................................................................... 7
2.4 Macam-macam Distilasi...............................................................................8
2.5 Aplikasi Metode Distilasi...........................................................................20
BAB 3 PENUTUP .................................................................................................23
3.1 Simpulan....................................................................................................25
3.2 Saran...........................................................................................................25
3.3 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................26
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan yunani sekitar abad pertama
masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya
permintaanakan spritus Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil
menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4.
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli - ahli kimia Islam pada
masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Raazi pada pemisahan alkohol
menjadi senyawa yang relative murni melalui alat alembik , bahkan desain ini
menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro.
Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801 - 873).
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak
mentah menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk
transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dan lain-lain.
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa,
dan termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan panas. Penerapan proses
ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan
menguap pada titik didihnya.
Model ideal dari destilasi didasarkan pada hukum raoult dan hukum dalton.
Hukum Dalton dan Raoult merupakan pernyataan matematis yang dapat
menggambarkan apa yang terjadi selama destilasi, yaitu menggambarkan
perubahan komposisi dan tekanan pada cairan yang mendidih selama proses
destilasi.
Pada proses pemisahan secara destilasi, fasa uap akan segera terbentuk setelah
campuran dipanaskan. Uap dan sisa cairannya dibiarkan saling kontak sedemikian
hingga pada suatu saat, semua komponen yang terdapat dalam campuran akan
terdistribusi dalam kedua fasa membentuk keseimbangan, Setelah keseimbangan
Terdapat berbagai macam cara destilasi, yaitu destilasi sederhana, distilasi
fraksi, distilasi tekanan rendah, distilasi uap air, dan microscale distilasi. Dalam
prakteknya pemilihan prosedur destilasi tergantung pada sifat cairan yang akan
4
dimurnikan dan sifat pengotor yang ada di dalamnya. Sedangkan komponen dari
alat destilasi yaitu tabung reaktor, kondensor, pipa penyalur, dan burner.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Hukum raoult menyatakan bahwa pada suhu dan tekanan tertentu, tekanan
parsial uap komponen A (PA) dalam campuran sama dengan hasil kali antara
tekanan uap komponen murni A (PAmurni) dan fraksi molnya XA
PA = PAmurni . XA (1)
Sedang tekanan uap totalnya adalah,
Ptot = PAmurni . XA + PBmurni . XB (2)
Dari persamaan tersebut di atas diketahui bahwa tekanan uap total suatu
campuran cairan biner tergantung pada tekanan uap komponen murni dan fraksi
molnya dalam campuran.
Menurut hukum dalton adalah tekanan gas total suatu campuran biner, atau
tekanan uap suatu cairan (P), adalah jumlah tekanan parsial dari masing-masing
komponen A dan B (PA dan PB)
P = PA + PB (3)
8
2.4 Komponen Alat Distilasi
Secara garis besar, komponen alat destilasi adalah sebagai berikut :
a. Tabung destilasi
Tabung destilasi berfungsi sebagai wadah atau tempat pamanasan bahan baku (oli
bekas). Tabung destilasi berbentuk silinder yang mempunyai tutup yang direkatkan
dengan menggunakan baut sehingga dapat dibuka dan ditutup.
b. Kondensor (Pendingin)
Kondensor berfungsi untuk mengubah seluruh gas menjadi fase cair. Air
disirkulasikan kedalam tabung condensor sebagai media pendingin.
c. Pipa penyalur
Pipa penyalur yang dibuat berbentuk spiral ini berfungsi untuk menghubungkan dan
menyalurkan gas dari tabung reaktor ke condenser.
d. Burner
Burner ini berfungsi sebagai media pemasan untuk mengasapkan bahan baku
didalam tangki pemanas yang bisa berupa kompor gas atau kompor minyak ataupun
juga tungku menggunakan batu bara, tetapi untuk lebih efisien dan
mudahmendapatkan bahan bakar maka digunakan kompor gas yang menggunakan
bahan bakar LPG.
9
c. Untuk mendapatkan titik didih dari suatu bahan dari sejumlah kecil impuritas yang
mempunyai titik didih lebih tinggi.
10
Penjelasan gambar :
1. Klem dan Statif ; berfungsi untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan
destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.
2. Labu destilasi atau labu alas bulat ; berfungsi sebagai wadah untuk
menempatkan sampel yang akan didestilasi.
3. Kondensor ; berfungsi untuk mendinginkan uap destilat yang melewati
kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang
digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari
bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka
air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin
sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir
lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air
masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi
dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang
melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair.
4. Termometer ; berfungsi untuk mengamati suhu dalam proses destilasi
sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk
memperoleh destilat murni.
5. Labu penampung atau erlenmeyer ; berfungsi sebagai wadah untuk
menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi.
6. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan
wadah penampung destilat (erlenmeyer).
7. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas
bulat.
8. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk
mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau
menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada
ke seluruh bagian sampel sehingga tidak terjadi bumping.
13
destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di
semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan air.
14
baik, distilasi uap ini akan sangat bermanfaat untuk mengambil minyak-
minyak atsiri dari hasil tumbuh-tumbuhan Indonesia. Umumnya minyak
atsiri berharga mahal (Sediawan, 2000). Prinsip kerja destilasi uap
ditunjukkan pada Gambar 1.
17
2.4.3.3 Keunggulan dan Kekurangan Distilasi Bertingkat
Keunggulan dari destilasi fraksinasi ini salah satunya adalah hasil
destilat yang didapatkan lebih murni, karena proses pemisahannya dilakukan
secara berulang-ulang. Sedangkan kekurangan dari destilasi fraksinasi adalah
hanya berlaku untuk fase cair dan gas.
2.4.4 Distilasi Vakum
19
digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya
menggunakan air dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat
dikondensasi oleh air.
- Pembagian Destilasi
Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Distilasi kontinyu
Destilasi vakum adalah destilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm ( ≤ 300
mmHg absolut ). Proses destillasi dengan tekanan dibawah tekanan atmosfer.
Prinsip dari destilasi vakum ini yaitu dengan cara menurunkan tekanan
diatas permukaan cairan dengan bantuan pompa vakum, maka cairan yang
didestilasi akan mudah menguap, karena cairan ini akan mendidih dibawah
20
titik didih normalnya. Hal ini sangat menguntungkan untuk mendestilasi
campuran yang senyawaan penyusunnya mudah rusak atau terurai pada titik
didihnya atau untuk menguapkan campuran yang sangat pekat karena
penguapannya tidak memerlukan panas yang tinggi. Produk-produk yang
dihasilkan pada destilasi vakum antara lain :
a. Produk Hight Vacum Gas Oil ( HVGO ),
b. Produk Light Vacum Sloop ( LVS ),
c. Produk Light Vacum Gas Oil ( LVGO ),
d. Produk Parafine Oil Distillate ( POD ),
e. Produk bottom kolom HVU berupa Short Residue.
3. Distilasi tekanan
Destilasi tekanan merupakan poses pemisahan komponen dari
campurannya dengan menggunakan panas/ steam sebagai tenaga pemisah
,dimana tenaga yang digunakan adalaah tekanan tinggi.
21
neraca energi dan kesetimbangan secara simultan. Bila destilasi melibatkan C
komponen dengan N buah tahap kesetimbangan maka jumlah persamaan yang
terlibat dalam
perhitungan adalah N × C persamaan neraca massa, N × C relasi
kesetimbangan dan N persamaan neraca energi. Perhitungan destilasi multi
komponen dilakukan dengan 2 tahap :
a. Perhitungan awal, dilakukan dengan metode pintas ( Shortcut Calculation ).
Perhitungan awal digunakan untuk analisis kualitatif dari suatu kolom
distilasi atau perhitungan awal rancangan dengan tujuan :
Multi stage distillation adalah proses penyuling air laut dengan berkedip
sebagian air menjadi uap dalam beberapa tahapan dasar penukar panas lawan.
Multi stage distillationmemproduksi sekitar 60% dari seluruh air
4. Refluks / Destruksi
Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi
tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi
22
senyawa organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi
biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil
reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan
pemanasan dan jumlahnya selalu tetap reaksinya dapat dilakukan secara refluks.
5. Distilasi Kering
Prinsipnya memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya. Contohnya untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara.
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas)
bahan dan perbedaan titik didih cairan pada tekanan tertentu.
2. Distilasi ada 4 macam yaitu destilasi sederhana, distilasi uap, distilasi
bertingkat (fraksional), dan distilasi vakum.
3. Distilasi sederhana adalah teknik pemisahan untuk memisahkan dua atau
lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih jauh.
4. Distilasi uap digunakan untuk memisahkan senyawa yang tidak mudah
menguap, mengekstrak minyak dari biji-bijian, akar dan kayu-kayuan yang
umumnya mengandung komponen minyak bertitik didih tinggi..
5. Distilasi bertingkat digunakan untuk komponen yang titik didihnya
berdekatan..
6. Destilasi vakum digunakan untuk menurunkan titik didih pada minyak
berat.
3.2 Saran
1. Sebaiknya dalam pemisahan suatu komponen murni dari campuran
menggunakan teknik destilasi yang sesuai dengan memperhtikan keadaan
bahan, keunggulan, dan kekurangan teknik destilasi.
2. Sebaiknya masyarakat Indonesia mengembangkan isolasi minyak cengkeh
dari daun cengkeh dengan teknik destilasi uap karena suhu operasi yang
lebih rendah, sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan bahan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Achols, J.M., dan Shadily, H. 1984. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Cet. XII.
Armid. 2009. Penuntun Praktikum Metode Pemisahan Kimia. Kendari: Unhalu.
Atkins. 1999. Kimia Fisika. Jakarta: Erlangga.
Fahmi, Doni.dkk. 2014. “Pemurnian Etanol Hasil Fermentasi Kulit Nanas (Ananas
comosus L. Merr) dengan Menggunakan Distilasi Vakum”. Jurnal
Keteknikan Tropis dan Biosistem. Vol. 2 No. 2.
Ketaren, S. 1987. Minyak Atsiri. Jilid I. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Lando JB, Maron SH. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New York:
Macmillan Publising.
Sahidin. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Kendari: Unhalu.
Sediawan, W. B. 2000. Berbagai Teknologi Proses Pemisahan. Prosiding
Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V, Hal 1-15. Jakarta: P2TBDU
dan P2BGN-BATAN.
Soebagio, dkk. 2002. Kimia Analitik II. Malang: JICA.
Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: ITB.
Wahyuni, I. 2012. “Studi Pemisahan Campuran Azeotrop Etanol-Air dan Isopropil
Alkohol Melalui Proses Pervaporasi Dengan Membran Thin Film
Composite Komersial”. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.
Walangare, K.B.A, A. S. M. Lumenta, J. O. Wuwung,dan B. A. Sugiarso. 2013.
Rancang Bangun Alat Konversi Air laut menjadi air minum dengan proses
destilasi sederhana menggunakan pemanas listrik. E-Jurnal Teknik Elektro
Dan Komputer, Hal 1-11. Manado: Jurusan Teknik Elektro-FT, UNSRAT.
26