Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

REDUKSI VOLUME

Dosen Pengampu : Heny Kusumayanti, S.T., M.T

Disusun oleh : Kelompok VII


1. Fixal Juve Al Mutathahir ( 40040117060129 )

2. Susi Lestari ( 40040119650001 )

3. M. Algifary Setiyono ( 40040119650037 )

4. Shaffa Isti Fadhilah ( 40040119650053 )

5. Anissa Aulia Rohmatika ( 40040119650081 )

6. Farah Salsabillah Maulidinoor ( 40040119650091 )

7. Nadya Syafira Harmawati ( 40040119650107 )

SEKOLAH VOKASI

TEKNOLOGI REKAYASA KIMIA INDUSTRI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan rasa puji syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
Segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul “Reduksi Volume” ini kami
susun untuk memenuhi tugas Teknologi Ramah Lingkungan. Tentunya tak lupa kami
sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
tugas ini, maka dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih
kepada:

1. Ibu Heny Kusumayanti, S.T., M.T selaku dosen pengampu mata


kuliah Teknologi Ramah Lingkungan Vokasi Universitas Diponegoro
yang telah memberikan arahan, bimbingan serta dukungan kepada
kami dalam menulis dan menyelesaikan tugas makalah ini.
2. Teman- teman TRKI 2019 kelas A kususnya kelompok 7 yang selalu
memberikan masukan kepada kami dalam menyelesaikan tugas
makalah ini dan terimakasih karena sudah meluangkan waktu
untuk menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Tiada gading yang tak retak, kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih memiliki banyak kekurangan. Meskipun kami telah mengerahkan segala
kemampuan untuk lebih teliti, tetapi kami masih merasakan adanya kekurangan -
kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini. Untuk itu, kami selalu
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi selangkah lebih maju.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Semarang, 26 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i

Kata Pengantar..................................................................................................ii

Daftar Isi...........................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang................................................................... 1


1.2 Perumusan Masalah........................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................ 2
Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Teknik Segregasi……………………………… 3


2.2 Jenis-jenis Teknik Segregasi dalam Pengolahan Limbah… 3
2.3 Contoh Teknik Segregasi…………………………………. 4

2.4 Pengertian Teknik Konsetrasi ……………………………. 5

2.5 Contoh Teknik Konsetrasi ……………………………….. 5

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................ 7

Daftar Pustaka................................................................................................... 8

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengolahan limbah pada dasarnya merupakan upaya mengurangi volume,


konsentrasi atau bahaya limbah melalui proses fisika, atau kimia atau hayati. Limbah merupakan
sisa buangan setelah adanya proses produksi atau kegiatan dalam sebuah organisasi atau
institusi. Dalam pelaksaan pengolahan limbah, upaya pertama yang harus dilakukan adalah
upaya preventif. Upaya preventif adalah mengurangi volume bahaya limbah yang dikeluarkan ke
lingkungan yang meliputi upaya mengurangi limbah pada sumbernya, serta upaya pemanfaatan
limbah. Reduksi limbah pada sumbernya merupakan upaya yang harus dilaksanakan
pertamakali. Reduksi limbah pada sumbernya adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi,
toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang akan keluar ke lingkungan secara preventif langsung
pada sumber pencemar. Dengan dilakukan reduksi limbah pada sumbernya ini, maka akan
banyak memberi keuntungan diantaranya dapat meningkatkan efisiensi kegiatan, mengurangi
biaya pengolahan limabh agar pelaksaannya lebi relatif murah. Berbagai cara yang digunakan
untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah:

1. Penanganan yang baik, usaha ini dilakukan oleh puskesmas atau rumahsakit dalam
menjaga kebersihan lingkungan dengan mencegah terjadinya ceceran, tumpahan, atau
kebocoran bahan serta menangani limbah yang terjafi dengan sebaik mungkin.
2. Segregasi aliran limbah yaitu memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis
komponen konsentrasi atau keadaannya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi
volume atau mengurangi biaya pengolahan limbah
3. Pelaksanaan preventif maintanance yakni memelihara atau mengganti alat atau bagian
alat menurut waktu yang telah dijadwalkan.
4. Pengelolaan bahan atau material inventori adalah upaya agar persediaan bahan selalu
cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak
menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetaprapi dan
terkontrol
5. Pengaturan kondisi prosesdan operasi yang baik yaitu sesuai dengan petunjuk
pengoperaasian atau penggunaan alat dapat meningkatkan efisiensi

1
6. Penggunaan teknologi bersih yakni pemilihan teknologiproses kegiatan yang memiliki
potensi untuk mengeluarkan limbah b3 sangat kecil dengan efisiensi yang cukup tinggi.
Penggunaan teknologi ini sebaiknya dilakukan pada saat pengembangan rumah sakit baru
Atau penggantian sebagian unitnya ( Adhisasmito 2007)

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan berbagai masalah yang akan dibahas pada
makalah ini yaitu :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan teknik segregasi?
1.2.2 Apa saja macam-macam teknik segregasi?
1.2.3 Apa saja contoh dari teknik segregasi?
1.2.4 Apa yang dimaksud teknik konsentrasi?
1.2.5 Apa saja macam-macam teknik konsentrasi?
1.2.6 Apa saja contoh teknik konsentrasi?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, kita dapat mengetahui berbagai tujuan pembahasan
makalah ini, yaitu sebagai berikut :
1.3.1 Memahami maksud dari teknik segregasi
1.3.2 Mengetahui jenis - jenis teknik segregasi.
1.3.3 Mengetahui contoh dari teknik segregasi.
1.3.4 Memahami maksud dari teknik konsentrasi
1.3.5 Mengetahui macam-macam teknik konsentrasi.
1.3.6 Mengetahui contoh teknik konsentrasi.
1.3.7 Menambah wawasan tentang pengolahan limbah.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Teknik Segregasi

Segregasi merupakan proses pemisahan suatu zat atau bahan satu dengan lainnya
menurut jenis komponen konsentrasi atau keadaannya sehingga mempermudah
mengurangi volume.

(Ahmad Mantiq, 2017)

2.2 Jenis-jenis Teknik Segregasi dalam Pengolahan Limbah


Segregasi merupakan tahapan yang penting untuk memudahkan langkah memilih
metode yang sesuai dalam penanganannya.
Segregasi pada pengolahan limbah dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Segregasi bisa diolah dan tidak bisa diolah
Proses segregasi yang harus dilakukan pertama kali adalah, kita harus
memisahkan antara limbah yang bisa diolah dan tidak bisa diolah.
Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa cara, cara yang termudah adalah dengan
menggunakan analisa fisik secara kasat mata. Mengenai limbah yang dapat
dipisahkan dengan cara pengendapan biasa (dengan atau tanpa chemical) atau
membutuhkan proses yang sangat panjang.
Cara selanjutnya adalah, dengan membawa sampel air limbah tersebut ke
laboratorium dan melihat polutan apa saja dan berapa tingginyaada didalam air
tersebut. Jika ternyata jumlah polutan dapat dibilang cukup ekstrem, bisa
langsung disimpulkan bahwa limbah tersebut tidak bisa masuk ke instalasi
pembuangan air limbah atau IPAL yang sudah dibuat.

(Ahmad Mantiq, 2017)

3
2. Segregasi limbah sejenis atau tidak sejenis
Proses segregasi yang kedua yang dapat dilakukan adalah dengan
memperhatikan jenis air limbah yang dimiliki. Apakah sama dengan mayoritas
atau berbeda, jika pada sebuah pabrik plating dan disana terdapat proses yang
menghasilkan limbah air dengan mengandung aluminium dan mengandung
chrom.
Kedua jenis limbah tersebut berbeda dan tidak dapat disatukan dalam proses
pengolahannya karna akan menjadi kacau. Aluminium cukup diolah dengan cara
dinaikkan ke ph 8 lalu diberikan sedikit koagulan dan flokulan. Sedangkan chrom
perlu untuk direduksi terlebih dahulu dengan menggunakan tiosulfat, oleh karena
itu untuk kasus seperti ini, perlu dilakukan segregasi terlebih dahulu. Jika dari
analisanya menunjukkan bahwa limbah tersebut banyak mengandung asam, maka
proses yang dilakukanselanjutnya adalah dengan cara pengapuran atau
penambahan kapur untuk menetralisasi asam tersebut.
Hal ini banyak dilakukan dalam bidang pertambangan untuk mengolah air
tambang atau limbah tambang.

(Ahmad Mantiq, 2017)

2.3 Contoh Teknik Segregasi


A. Pemisahan limbah berdasarkan jenisnya yang dibedakan menggunakan warna
pada tempat sampahnya.
Contohnya :
 Tempat sampah bewarna merah untuk limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun), seperti smapah beling,kaca,gelas, bekas deterjen dan
obat nyamuk.
 Tempat sampah berwarna hijau untuk limbah Organik, limbah jenis ini
dapat dijadikan sebagai bahan pupuk kompos seperti dauh-daunan
bekas sayuran dan lain-lain. Tempat sampah ini mempercepat
pembuatan kompos karena sudah dipisahkan dengan sampah
anorganik dan B3.

4
 Tempat sampah berwarna kuning adalah untuk limbah non organic
seperti libah pelastik bekas, gelas bekas, botol bekas air mineral.

5
 Dengan adanya tempat sampah ini, pemanfaatan sebagai kerajinan
daur ulang dapat dilakukan dengan mudah.
 Tempat sampah warna biru, tempat sampah ini digunakan khusus
untuk limbah kertas yang manfaatnya adalah untuk mempermudah
proses daur ulang.
 Tempat sampah warna abu-abu, tempat sampah jenis ini adalah untuk
limbah residu yang artinya boleh diisi dengan sampah selain 4 jenis
sampah diatas.
(Ahmad Mantiq, 2017)

2.4 Pengertian Teknik Konsentrasi


Teknik konsentrasi merupakan teknik yang digunakan untuk pengolahan
limbah, terutama limbah cair untuk menurunkan konsentrasi zat pada limbah
sehingga limbah tidak lagi berbahaya untuk lingkungan.
(Lukman, 2019)

2.5 Contoh Teknik Konsentrasi

1. Penurunan konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) air limbah


COD adalah jumlah oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi seluruh senyawa
organik menjadi karbondioksida dan air. Atau bisa diartikan bahwa COD merupakan
metode untuk memperkirakan banyaknya oksigen yang berkurang dari bahan air
penerima yang merupakan hasil dari aktivitas bakteri. Apabila kadar COD dalam air
tingga makan akan mengakibatkan kandungan oksigen dalam air yang merupakan
sumber kehidupan makhluk air tidak terpenuhi dan akhirnya banyak makhluk air
yang mati. Dampak untuk manusia akan menyebabkan berbagai penyakit karena
pathogen. Untuk itu, konsentrasi COD dalam air harus dikurang dengan beberapa
cara misalnya dengan proses mikrobiologi yang terdiri dari dua tahap yaitu proses
aeration dimana bahan organik diuraikan oleh bakteri hetetotrophic dengan bantuan
oksigen. Selanjutnya tahap kedua adalah proses dengan bakteri anaerobic untuk
mengurangi bahan kimia organic sisanya. Cara lain yang dapat digunakan adalah
dengan reaksi fenton (FeSO4.7H2O)dengan hidrogen peroksida yang akan

6
menghasilkan radikal bebas, yang akan menurunkan kadar COD dalam air dengan
cara menguraikan bahan kimia organik di dalamnya.
(Lukman, 2019)

2. Penurunan konsentrasi BOD (Biological Oxygen Demand) limbah cair


BOD adalah kebutuhan O2 mikroorganisme untuk mendegradasi bahan organik dalam
kondisi aerob. Apabila kadar BOD dalam air terlalu tinggi makan akan
membahayakan kehidupan biota laut. Untuk itu perlu dilakukan penanganan yang
benar untuk mengurangi konsentrasi BOD pada limbah air. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan filtrasi anaerobic aliran uplow. Cara ini dilakukan
dengan mengalirkan imbah cair dalam media krikil dan cair dari atas ke bawah, maka
akan didapatkan aliran keluar dengan konsetrasi BOD lebih rendah karena limbah
mengalami kontak langsung dengan mikroorganisme dalam media.
(Febriyanto, 2014)

3. Penurunan konsentrasi Fe dalam air


Tingginya konsentrasi Fe dalam air terjadi karena adanya limbah industri yang
mencemari air. Faktanya tubuh memang memerukan Fe untuk membentuk sel darah
merah, dengan kebutuhan sebesar 7-35 mg per hari. Namun, jika kadar Fe dalam
tubuh melebihi angka tersebut maka akan memberikan dampak bahaya untuk tubuh
salah satunya terjadi iritasi mata dan kulit. Konsentrasi yang terlalu tinggi dapat
diturunkan kadarnya dengan berbagai cara salah satunya adalah sedimentasi.
Sedimentasi merupakan proses pengendapan partikel padat yang tersuspensi dalam
air yang dibantu oleh gravitasi bumi. Prinsipny,proses sedimentasi ini berfungsi
untuk mereduksi zat-zat kimia yang lebih berat dari air di dasar, sehingga dapat
dibuang dengan mudah.
(Audri Rianto, 2019)

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Setelah melakukan observasi dari beberapa sumber, maka dapat disimpulkan bahwa
reduksi volume limbah adalah mencakup sebagai berikut :

1. Segregasi merupakan proses pemisahan suatu zat atau bahan satu dengan lainnya
menurut jenis komponen konsentrasi atau keadaannya sehingga mempermudah
mengurangi volume.
2. Segregasi pada pengolahan limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu segregasi yang
bias diolah dan tidak bias diolah serta segregasi limbh sejenis dan tidak sejenis.
3. Teknik konsentrasi merupakan teknik yang digunakan untuk pengolahan limbah,
terutama limbah cair untuk menurunkan konsentrasi zat pada limbah sehingga limbah
tidak lagi berbahaya untuk lingkungan.
4. Aplikasi dari teknik konsentrasi dapat diterapkan dalam penurunan kadar COD, BOD
dan Fe dalam air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Febriyanto.2014. Cara Menurunkan Kadar BOD Limbah Cair. (


https://www.caesarvery.com/2014/07/cara-menurunkan-kadar-bod-limbah-cair.html ) Diakses
pada 8 Maret 2020

Lukman.2019. Cara Menurunkan COD Air Limbah ( https://www.prosesproduksi.com/cara-


menurunkan-cod-air-limbah/ ) Diakses pada 8 Maret 2020

Mantiq, Ahmad. 2017. Segregasi Dalam Pengolahan Limbah. (


https://bisakimia.com/2017/01/08/segregasi-dalam-pengolahan-air-limbah/ ) Diakses pada

26 Februari 2020

Rianto, Audri. 2019. Cara Mengurangi Kadar Fe dalam Air. ( https://www.isw.co.id/single-


post/2019/08/29/3-Cara-Mengurangi-Kadar-Fe-pada-Air ) Diakses pada 8 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai