Anda di halaman 1dari 21

HIDROPONIK SISTEM VERTIKAL

LAPORAN UJIAN PRAKTEK

Disusun dan dibuat untuk mengikuti Ujian Praktek PTS pada mata pelajaran PLH
(Pendidikan Lingkungan Hidup) KD 3.2 Menggunakan IPTEK Dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019

Disusun oleh :

Kelas : XII MIPA 6


Kelompok : VII (tujuh)
Ketua Kelompok : Rega Firmansyah (28)
Anggota Kelompok : Afit Rafiatna (01)

Raden Nurlaela Putri (24)

Rifda Fathiyah (31)

Siti Riza Fatimah S. (36)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 15 KOTA BANDUNG


Jl. Sarimanis I No. 1, Telp/Fax (022) 2011975 Sarijadi
Website: www.sman15bdg.net email: sman15bdg@yahoo.com
BANDUNG
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Drs. Suyinah Santoso selaku guru mata
pelajaran pendidikan lingkungan hidup yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini.

Kami sangat berharap laporan ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan, juga wawasan menyangkut pemanfaatan sumber daya alam sekitar dan juga
cara bagaimana agar dapat dimanfaatkan dengan baik.
laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.mudah-mudahan
laporan sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat oleh semua orang khususnya bagi para
pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang
berkenan, kurang baik dan kurang lengkap.

Bandung, 23 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
1.3 Tujuan Praktikum.............................................................................................................4
1.4 Manfaat Praktikum......................................................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan.......................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................7
2.1. Tinjauan Pustaka Tiap Variabel......................................................................................7
2.1.1. Sejarah Awal Hidroponik.........................................................................................7
2.1.2. Macam Teknik Sistem Hidroponik...........................................................................8
2.1.3. Manfaat Hidroponik................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN PROSES MEMBUAT HIDROPONIK SISTEM VERTIKULTUR
..................................................................................................................................................13
3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan.......................................................................................13
3.2 Alat dan Bahan...............................................................................................................13
3.3 Proses Pembuatan Hidroponik Sistem Vertikal.............................................................17
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................20
4.1. KESIMPULAN.........................................................................................................20
4.2. SARAN......................................................................................................................20

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita hidup di negeri yang kaya akan sumber daya alamnya. Entah itu di dalam perut
bumi maupun di luar perut bumi. Allah subhanahu wa ta’ala telah menciptakan manusia
dengan sempurna dan istimewa. Manusia diciptakan dengan dibekali akal pikiran dan
nafsu, dimana akal pikiran dan nafsu akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk hal
yang positif dan juga sebaliknya.

Kemampuan manusia dalam berpikir dapat kita gunakan untuk mengolah sumber
daya alam yang ada di sekitar kita agar dapat menjadi suatu produk untuk menunjang
aktivitas sehari-hari.

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan di bumi. Air
menutupi hampir 71% permukaan bumi. Kita tidak bisa hidup tanpa adanya air, bahkan
kita bias mati bila kekurangan cairan di dalam tubuh.

Tumbuhan sebagai produsen utama juga tak kalah penting dalam kehidupan kita,
tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri, bukanhanya itu, tumbuhan juga dapat
menghasilkan oksigen dengan mengubah karbon dioksida.

Hidroponik adalah teknik budidaya tanaman dengan memanfaatkan air dan tidak
menggunakan tanah (humus) sebagai media tanam atau soilles. Menanam tanaman
dengan sistem hidroponik merupakan suatu metoda yang ramah lingkungan. Karena
dalam pembudidayaannya tidak perlu menggunakan pestisida. Meskipun sistem
hidroponik menggunakan air sebagai media tanamnya akan tetapi dalam prakteknya air
yang diperlukan dalam bercocok tanam tidaklah sebanyak seperti budidaya dengan cara
konvensional. Dan dalam perawatannya juga tidak perlu dilakukan penyiraman secara
rutin. Sehingga ini menjadi faktor mengapa hasil tanamannya lebih aman dan sehat.

Di era sekarang ini, menanam dengan sistem hidroponik adalah alternatif yang tepat
untuk mendapatkan sayuran dan buah-buahan di lahan yang sempit atau terbatas.
Ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang beriklim tropis adalah tempat yang cocok
untuk menerapkan metode ini.

4
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka kami membuat suatu produk, yaitu
hidroponik system vertikal . Karena air yang diperlukan tak terlalu banyak, dan dapat
menghemat penggunaan air.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah,
diantaranya :

1) Bagaimana cara pembuatan permen yang baik dan benar?


2) Apakah hidroponik sistem vertikal lebih efisien dari hidroponik pada
umumnya?

1.3 Tujuan Praktikum


Tujuan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1) Menambah wawasan dalam penggunaan IPTEK dalam pengelolaan


lingkungan hidup.
2) Mengetahui cara pembuatan hidroponik yang benar.
3) Menghasilkan panganan yang bernutrisi dan aman dikonsumsi.

1.4 Manfaat Praktikum

1. Bagi Penulis
Kami dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan akan kekayaan alam
Indonesia dan cara mengolahnya serta menggunakan akal pikiran untuk
menghasilkan teknologi. Secara tidak langsung kami pun dilatih untuk
bersikap kreatif dan inovatif.

2. Bagi Pembaca
Pembaca diharapkan dapat mengambil ilmu dari laporan praktikum ini dan
juga dapat dijadikan referensi untuk membuat produk lainnya yang lebih
kreatif dan inovatif.
5
3. Bagi Produsen
Produsen dapat menjadikan laporan ini sebagai referensi dalam membuat
produk yang serupa yang berguna untuk meningkatkan perekonomian
Indonesia.

4. Bagi Masyarakat
Sebagai acuan dalam membuat produk serupa untuk dikonsumsi pribadi
atau menjualnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Bagian Awal :

1. Halaman sampul
2. Halaman judul
3. Lembar Pengesahan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Gambar

Bagian Inti :

1. BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan Praktikum
d) Manfaat Praktikum

2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA


a) Kajian pustaka setiap variabel

3. BAB III PEMBAHASAN


a) Alat dan Bahan

6
b) Cara Pembuatan
c) Pembahasan hasil produk

4. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


a) Kesimpulan
b) Saran

Bagian Akhir :

1. Daftar Pustaka

7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka Tiap Variabel


Berdasarkan judul praktikum oleh penulis yaitu “Hidroponik Sistem Vertikal” maka
diperlukan penjelasan mengenai sejarah awal mula ditemukan hidroponik.

2.1.1. Sejarah Awal Hidroponik


Pada buku yang berjudul Sylva Sylvarum karangan Francis Bacon yang dicetak tahun
1628 menyebutkan bahwa awal mulanya bercocok tanam dengan sistem tanpa menggunakan
media tanah adalah tahun 1627. Di tahun tersebut teknik budidaya dengans istem hidroponik
menjadi penelitian yang sangat populer. Kemudian 77 tahun setelahnya seorang bernama
John Woodward melakukan ekperimen budidaya air dengan spearmint.Dia menyatakan
bahwa tanaman yang tumbuh dengan media air kurang murni lebih baik dari tanaman yang
tumbuh dengan air murni.

Lalu pada tahun 1842, dua orang berkebangsaan jerman Julius von Saches dan
Wilhem Knop menyusun 9 daftar elemen yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan
tanaman.
Dan tidak lama setelah itu yakni tahun 1859-1865 penggunaan sistem tanam tanpa
menggunakan tanah mengalami perkembangan yang sangat signifikan.

Teknik ini merupakan suatu teknik dalam membudidayakan tanaman yang lebih
menekankan pada kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sehingga dengan model ini menjadi suatu
standar penelitian dan sebagai sebagai teknik pembelajaran.

Dewasa ini Solution cukture merupakan sutau teknik media tanam tanpa menyediakan
unsur hara melainkan.Belum ada berselang 1 abad  yakni pada tahun 1929, Seorang peneliti
asal Universitas California bernama William Frederick Gericke secara resmi mempromosikan
Solution culture sebagai solusi untuk menghasilkan dan membudidayakan tanaman
pertanian.Akan tetapi awalnya dia menyebutnya dengan istilah aquaculture (budidaya
perairan) namun nama ini ternyata sudah populer dalam pembudidayaan hewan air.Pada

8
eksperimen perdananya dia melakukannya pada tanaman tomat yang mampu tumbuh
menjalar setingggi 25 kaki di belakang rumahnya. Dia memanfatakan larutan nutrient sebagai
mineral selain tanah.

Jadi istilah hidroponik pertama sekali dipopulerkan oleh peneliti Universitas


California yakni William Frederick Gericke sebagai cara bercocok tanam dengan
menggunakan air.

2.1.2. Macam Teknik Sistem Hidroponik

2.1.2.1. Wick System

Wick system merupakan teknik yang paling sederhana dan populer digunakan oleh
para pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir ke dalam media pertumbuhan
dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu. Wick sistem hidroponik bekerja dengan
baik untuk tanaman dan tumbuhan kecil. Sistem hidroponik ini tidak bekerja dengan baik
untuk tanaman yang membutuhkan banyak air.

9
2.1.2.2. Ebb & Flow System

Sebuah media tumbuh


ditempatkan di dalam sebuah
wadah yang kemudian diisi
oleh larutan nutrisi. Kemudian
nutrisi dikembalikan ke dalam
penampungan, dan begitu
seterusnya. Sistem ini
memerlukan pompa yang dikoneksikan ke timer. Pastikan Anda menggunakan wadah yang
cukup besar dan atur jarak antar tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak saling
mengganggu.

2.1.2.3. NFT (Nutrient Film Technique) System

Sistem ini merupakan cara yang paling populer dalam istilah hidroponik. Konsepnya
sederhana dengan menempatkan tanaman dalam sebuah wadah atau tabung dimana
akarnya dibiarkan menggantung dalam larutan nutrisi. Sistem ini dapat terus menerus
mengalirkan nutrisi yang terlarut dalam air sehingga tidak memerlukan timer untuk
pompanya. NFT cocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti selada.

10
2.1.2.4. Aeroponic System

Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda memperoleh hasil yang baik dan
tercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya. Hal ini disebabkan oleh larutan nutrisi
yang diberikan berbentuk kabut langsung masuk ke akar, sehingga tanaman lebih mudah
menyerap nutrisi yang banyak mengandung oksigen.

2.1.2.5. Drip System

Selain wick system, sistem tetes (drip system) merupakan cara yang populer yang
digunakan dalam berkebun hidroponik. Sistem ini menggunakan timer mengontrol pompa,
sehingga pada saat pompa dihidupkan, pompa akan meneteskan nutrisi ke masing-masing
tanaman.

11
2.1.2.6. Water Culture System

Dalam sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam air yang kaya
nutrisi dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapat ditempatkan di rakit dan
mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistem hidroponik ini, akar tanaman terendam
dalam air dan udara diberikan kepada akar tanaman melalui pompa akuarium dan diffuser
udara. Semakin gelembung yang lebih baik, tanaman akar akan tumbuh dengan cepat
untuk mengambil air nutrisi.

2.1.2.6. Vertical System

Hidroponik vertikal
secara vertikal. Tanaman yang dibudidayakan
disusun dalam model bertingkat dari bawah
ke atas. Tujuan utamanya yaitu
mendayagunakan lahan yang luasnya sangat
terbatas secara optimal.

2.1.3. Manfaat Hidroponik

2.1.3.1. Menjadikan udara jadi lebih sejuk

Hidroponik adalah sistem budidaya tanaman yang mampu membuat udara lingkungan
sekitar jadi lebih segar dan sejuk. Penyebab utamanya adalah sistem ini tidak memakai bahan
kimia untuk pemupukan dan penanggulangan hama dan serangan penyakit.

12
Jenis pupuk yang digunakan dalam tanaman hidroponik berbentuk nutrisi berupa cairan
yang menjadi sumber makanan tanaman. Saat ini sudah banyak sekali jenis nutrisi atau pupuk
yang bisa dipakai sebagai penyubur tanaman hidroponik dan beberapa diataranya dapat
dibuat oleh petani sendiri

2.1.3.2. Mampu mengurangi polusi udara

Kelebihan dan manfaat hidroponik untuk lingkungan selanjutnya yaitu


kemampuannya dalam mengurangi dan meminimalkan polusi udara. Semua orang pasti
menyadari apabila sekarang ini tingkat polusi udara di lingkungan sekitar terus meningkat.
Polusi ini merupakan hasil dari pembakaran hutan, asap pabrik, asap kendaraan bermotor,
asap rokok dan sebagainya.

Jika tidak dikurangi kadar polusinya, udara bisa menjadi kotor dan tercemar. Setelah itu bisa
berdampak pada kesehatan manusia dan binatang terutama binatang ternak. Agar masalah ini
dapat diatasi, maka salah satu alternatif terbaik yang bisa dipilih adalah menggunakan metode
hidroponik untuk budidaya tanaman.

Sistem hidroponik bisa diterapkan di daerah perkotaan yang mempunyai tingkat pencemaran
udara lebih tinggi. Lahan berukuran luas tidak dibutuhkan lagi sebab sistem hidroponik dapat
diaplikasikan di lahan sempit termasuk dalam lingkungan rumah sendiri.

2.1.3.3. Mampu meningkatkan kadar oksigen di udara

Selain membersihkan udara dari pencemaran serta polusi, budidaya tanaman


hidroponik juga dapat difungsikan sebagai media untuk menambah kadar oksigen atau O2 di
udara. Semakin banyak kandungan oksigen yang tersedia pada suatu lingkungan, kualitas
kesehatan manusia bisa ditingkatkan.

BAB III PEMBAHASAN


PROSES MEMBUAT HIDROPONIK SISTEM VERTIKULTUR

13
3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan
Proses pembuatan hidroponik sistem vertikultur ini dilakukan secara sederhana di
rumah pribadi. Waktu pembuatan dilakukan pada mingu ke-4 bulan September hingga akhir
bulan September.

3.2 Alat dan Bahan


a. Alat yang digunakan
Peralatan yang digunakan selama proses pengolahan adalah sebagai berikut :

No Alat yang
Gambar keterangan
urut digunakan

1 Korek Api

2 Solder

No urut Alat yang digunakan Gambar Keterangan

14
Pompa dan Adaptor
3

4 Amplas

Mata bor yang


digunakan
5 Bor dan mata bor
adalah mata
bor pembolong

Untuk
6 Pot dudukan pipa
utama.

b. Bahan yang digunakan

15
Bahan yang digunakan selama proses pengolahan bahan adalah sebagai berikut :

Bahan yang
No urut Gambar Keterangan
digunakan

1 Pot 10 buah

2 Rockwool

Biji tanaman
3
kangkung

Bahan yang
No urut Gambar Keterangan
digunakan

16
3 pipa PVC L
4 Pipa PVC L ukuran 1/2
inch 3 buah

1 pipa PVC
5 Dop kecil dop ukuran 1/2
inch 1 buah

1 pipa PVC
6 Dop besar dop ukuran 3
inch 2 buah

1 pipa PVC
7 Pipa PVC ukuran 3 inch
1,5 meter

8. Lem Pipa

3.3 Proses Pembuatan Hidroponik Sistem Vertikal


Proses pembuatan hidroponik sistem vertikal dilakukan secara sederhana, langkah-
langkah pembuatan hidroponik sistem vertikal adalah sebagai berikut :

17
No
Gambar Proses yang terjadi Keterangan
urut

Pengukuran jarak
1 antar lubang di Pipa
PVC ukuran 3 inch

Beri jarak setiap


lubangnya sejauh 5
2
cm

Gergaji pipa yan


3
telah ditandai

Panaskan pipa di
bagian yang telah di
4
gergaji hingga
terlihat lunak.

No
Gambar Proses yang terjadi Keterangan
urut

18
Dorong bagian atas
pipa ke arah dalam,
5 bagian bawah kea
rah luar dengan
bantuan pipa kecil.

Setelah semua
6 lubang terbentuk,
terlihat seperti ini

Bor dop besar,


sebagai akses
7
masuknya air
melewati pipa.

Bor bagian bawah


pipa PVC ukuran 3
8
inch dengan mata bor
yang sama

No
Gambar Proses yang terjadi Keterangan
urut

19
Masukan pipa kecil
10 ke dalam lubang
yang telah dilubangi.

Hubungkan pipa
dengan pompa
11 dengan bantuan lem
tembak untuk
merekatkan.

Pasang pipa untuk


menyambungkan
7
pipa utama dan pipa
air.

Masukkan biji yang


sudah dimasukkan ke
dalam rockwool ke
8
dalam netpot dan
masukkan ke dalam
lubang pada pipa

20
BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, dapat simpulkan bahwa :
1. Membuat hidroponik sistem vertikal sangat efektif dalam pemanfaaatan lahan sempit.
2. Bercocok tanam dengan sistem hidroponik sangat menghemat air.
3. Tanaman yang akan dihasilkan bebas dari pestisida.

4.2. SARAN
Setelah kami melakukan praktikum, kami menyimpulkan bahwa :
1. Dalam pembuatan hidroponik sistem vertikultur, perlu diperhatikan kekuatan pompa, karena
akan sangat berpengaruh pada keberhasilan pembuatannya.
2. Pada saat proses pemanasan harus diperhatikan, pipa jangan terlalu dekat dengan api, karena
berakibat pipa gosong.
3. Pada saat proses pembentukan lubang harus hati-hati karena keadaan pipa sangat lunak dan
mudah belah.

21

Anda mungkin juga menyukai