Penyusun :
Kelompok 4
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................2
ii
3.4.2 Sumber Data.....................................................................................12
3.5 Rancangan Penelitian..............................................................................12
3.6 Metode Pengumpulan Data.....................................................................12
3.7 Metode Analisis Data..............................................................................13
3.8 Pelaksanaan Penelitian............................................................................13
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Hijau (Vigna Radiata L.)” yang bermanfaat sebagai salah satu langkah dalam
mewujudkan budidaya tanaman kacang hijau yang berkelanjutan.
Metode yang digunakan adalah metode rancangan percobaan dengan
menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK). Parameter
pertumbuhan yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman. Data
pertumbuhan parameter yang diperoleh dianlisis secara statistik dengan taraf
5%.
2
2. Menjadi pembelajaran dikemudian hari mengenai manfaat limbah air
cucian beras bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau untuk peneliti,
mahasiswa, pembaca, maupun masyarakat umum.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Pada landasan teori ini terdapat sebuah konsep dengan pernyataan yang
tertata rapi dan sistematis. Memiliki variabel dalam penelitian karena landasan
teori menjadi landasan yang kuat dalam penelitian yang akan dilakukan.
4
ketinggian 30 cm – 110 cm dan bercabang menyebar ke semua arah (Rukmana,
2006).
Bunga tanaman kacang hijau termasuk bunga sempurna (hermaprodite),
dapat menyerbuk sendiri, berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning. Tanaman
kacang hijau berbunga 30 – 70 hari, dan polongnya menjadi tua 60 – 120 hari
setelah tanam. Perontokan bunga banyak terjadi, mencapai 90 %. Bunga
diserbuki sebelum mekar, karena pada waktu itu putik dan benang sari terjadi
pemasakan secara bersamaan, sehingga bunga kacang hijau termasuk
cleistogamy. Polong berbentuk silindris dengan panjang antara 6 – 15 cm dan
berbulu pendek. Pada waktu muda polong berwarna hijau dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 6 – 15 biji (Suprapto, 2007).
Biji kacang hijau berbentuk bulat kecil dengan bobot tiap butir 0,5 mg –
0,8 mg atau berat 1000 butir antara 36 - 78 g, berwarna hijau sampai hijau
mengkilat Biji berbentuk bulat dan umumnya lebih kecil dibandingkan dengan
biji kacang- kacangan lain, berwarna hijau, coklat, kuning atau hitam, sedangkan
hilumnyaada yang cekung atau tidak cekung (Zuhro, 2015).
Tanaman kacang hijau dapat beradaptasi di berbagai daerah yang beriklim
tropis (panas). Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pada setiap jenis tanah,
terutama pada tanah-tanah yang gembur, memiliki drainase yang baik,
mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi dan memiliki pH sekitar 5,8
sampai 6,5. Jenis tanah yang dianjurkan adalah ultisol, latosol dan lahan sawah
setelah panen padi pada musim kemarau (Rukmana, 2006). Kacang hijau dapat
tumbuh dan berproduksi dengan baik didataran rendah sampai ketinggian 500 m
dpl. Di daerah dengan ketinggian di atas 750 m dpl produksi kacang hijau
menurun. Tanaman ini dapat tumbuh baik pada suhu udara optimal 25 – 27 ºC
dengan kelembaban udara 50 – 89 % dan memerlukan cahaya matahari lebih
dari 10 jam/hari. Daerah yang memiliki curah hujan 50 – 200 mm/bulan
merupakan daerah yang baik untuk budidaya tanaman ini. Curah hujan yang
tinggi menyebabkan tanaman mudah rebah dan terserang penyakit (Purwono
dan Purnamawati, 2007).
2.2.6 Air
5
Air merupakan salah satu komponen fisik yang dibutuhkan dalam jumlah
besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85%-90% dari
bobot segar sel-sel dan jaringam tanaman air. Adapun fungsi dan manfaat 7
keberadaan air bagi tanaman dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:
1. Air bagi tanaman merupakan bahan penyusun utama dari protoplasma
2. Air merupakan reagen dalam tubu tanaman, yaitu pada proses
fotosintesis
3. Melancarkan aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah
4. Air digunakan untuk memelihara tekanan turgor. Sebagai pendorong
proses respirasi, sehingga penyediaan tenaga meningkat dan tenaga ini
digunakan untuk pertumbuhan
5. Air merupakan pelarut subtansi (bahan-bahan) pada berbagai hal
dalam reaksi-reaksi kimia.
Apabila tanaman kekurangan air akan menyebabkan tanaman menjadi
kerdil, dan perkembangannya menjadi abnormal. Kekurangan yang terjadi terus
menerus selama periode pertumbuhan akan menyebabkan tersebut menderita
dan kemudian mati.
2.2.7 Tanah
Dalam bidang pertanian, tanah merupakan suatu tubuh alam yang
mempunyai arti kedalaman dan daerah permukaan, hasil pembentukannya oleh
gaya destruktif (pelapukan dan perombakan oleh mikrobia) serta gaya sintetik
(terbentuknya mineral tertentu dan berkembangnya lapisan-lapisan tanah yang
khas) dan berfungsi sebagai tempat tumbuh tanaman (Soepardi, 1983).
6
2.2.9 Perkecambahan
Perkecambahan merupakan awal dari pertumbuhan pada tanaman. Hal ini
terjadi setelah biji mengalami masa dormansi. Masa dormansi merupakan
peristiwa istirahat atau biji tidak aktif untuk melakukan aktivitas pertumbuhan.
7
2) Memilih peubah X yang menyebabkan keragaman respon paling
kecil.
3) Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh peubah
tak terkendali paling kecil.
8
tepat, maka rancangan ini akan memperkecil galat (Widiharih, 2007).
Bentuk umum model linier aditif dari Rancangan Acak Kelompok (RAK)
sebagai berikut:
Y ij =μ+ τ i+ β j +ε ij
Keterangan:
μ = Rataan umum
b. Pengacakan
Tabel 2.2. 1 Tabel Pengamatan untuk Rancangan Acak Kelompok
Perlakuan Total
Kelompok Kelompok
(Y..k)
P1 P2 … P3
1 Y11 Y21 … Yi1 Y..1
2 Y12 Y22 … Yi2 Y..2
9
… … … … … …
k Y1k Y2k … Yik Y..k
Total
Perlakuan Y1.. Y2.. … Yi.. Y…
(Yi..)
Sumber
Derajat Jumlah Kuadrat
Keragama F-Hitung
Bebas Kuadrat Tengah
n
Perlakuan t-1 JKP KTP KTP/KTG
Kelompok r-1 JKK KTK KTK/KTG
Galat (t-1)(r-1) JKG KTG
Total tr-1 JKT
c. Pengambilan Keputusan
10
Untuk melakukan uji perbandingan ganda, kita dapat menggunakan salah
satu metode uji perbandingan ganda, seperti LSD, uji Tukey dan uji Duncan.
Masing-masing metode memiliki cara yang berbeda dalam melakukan
perhitungan, tetapi tujuan dari semua metode tersebut adalah sama, yaitu untuk
membandingkan hasil dari dua atau lebih kelompok secara bersamaan.
11
Nilai tα dilihat pada tabel t dengan menggunakan derajat bebas galat
dan α yang digunakan. Untuk menilai apakah dua nilai tengah perlakuan
berbeda secara statistika, maka bandingkan dengan selisih (beda) dua nilai
tengah perlakuan tersebut dengan nilai BNT. Jika beda dua nilai tengah > nilai
BNT, maka dua nilai tengah dikatakan berbeda secara nyata pada taraf α,
sebaliknya jika beda dua nilai tengah ≤ nilai NP BNT, maka dua nilai tengah
dikatakan tidak berbeda nyata.
2.2.8.2 Uji Tukey
Uji Tukey adalah salah satu metode statistik yang digunakan untuk
menentukan apakah terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata dari
beberapa kelompok yang berbeda. Uji ini juga dikenal dengan nama uji Tukey-
Kramer atau uji Tukey's Honestly Significant Difference (HSD). Uji ini
biasanya digunakan setelah melakukan uji ANOVA (Analisis Variasi) untuk
menentukan di mana perbedaan tersebut terjadi.
Cara kerja uji Tukey adalah dengan menentukan interval kepercayaan
(confidence interval) untuk perbedaan antara dua rata-rata kelompok yang
berbeda. Jika interval kepercayaan ini tidak mencakup nol, maka perbedaan
tersebut dianggap signifikan secara statistik. Uji Tukey juga menentukan
tingkat signifikansi (alpha level) yang digunakan untuk menentukan apakah
perbedaan tersebut signifikan atau tidak.
Uji Tukey banyak digunakan dalam penelitian karena mudah digunakan
dan dapat memberikan hasil yang akurat. Namun, uji ini hanya cocok untuk
digunakan pada data yang telah dipre-proses dengan baik dan memenuhi
asumsi-asumsi dasar uji ANOVA. Jika data tidak memenuhi asumsi ini, maka
hasil uji Tukey mungkin tidak akurat dan perlu dilakukan uji lainnya. Uji
Tukey juga tidak dapat digunakan pada data dengan jumlah kelompok yang
banyak, karena tidak dapat menentukan perbedaan antara lebih dari dua
kelompok.
12
Keterangan :
K : jumlah kelompok
V : derajat bebas galat
n : Banyaknya sampel
Keterangan :
P = jarak peringkat dua perlakuan p
V = darajat bebas galat
a = taraf nyata
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas :
14
1. 5 cup gelas berukuran 14 oz
2. Kertas
3. Pulpen
4. Penggaris
3.2.2 Bahan
1. Tanah
2. Biji kacang hijau
3. Air
4. Air cucian beras
15
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini melalui cara mengumpulkan data
(Sugiyono, 2017).
16
adanya kelompok dalam jumlah yang sama, dimana setiap kelompok dikenakan
perlakuan-perlakuan. Melalui pengelompokan yang tepat atau efektif, maka
rancangan ini dapat mengurangi galat percobaan. Disamping itu rancangan ini
juga fleksibel dan sederhana. Jika pada RAL yang dipelajari adalah satu
keragaman yang menyebabkan nilai-nilai pengamatan beragam yaitu keragaman
karena perlakuan yang dicobakan, maka pada RAK yang diperhatikan adalah
disamping perlakuan dan pengaruh galat masih dilihat juga adanya kelompok
yang berbeda. Kalau digunakan RAL maka satuan percobaan harus homogen
sedangkan yang berlainan adalah perlakuan, apabila menggunakan RAK satuan
percobaan tidak perlu homogen, dimana satuan-satuan percobaan tersebut dapat
dikelompokan ke dalam kelompok-kelompok tertentu sehingga satuan
percobaan dalam kelompok tersebut menjadi relatif homogen. Dengan demikian
proses pengelompokan adalah membuat keragaman dalam kelompok menjadi
sekecil mungkin dan keragaman antar kelompok menjadi sebesar mungkin.
3.9 Pengacakan
Langkah Pengerjaan menggunakan Excel :
1. Buat tabel setiap kelompok dengan kolom perlakuan dan angka acak
17
2. Bangkitkan bilangan acak pada kolom angka acak dengan fungsi
RAND()
3. Urutkan kedua kolom tersebut berdasarkan angka acak dan perlakuan
Tabel 3.9 Tabel Pengacakan
Kelompok 1
Perlakua Angka
n Acak
0.16248160
P4
3
0.45433733
P5
1
0.53278688
P3
4
0.17011676
P2
5
0.91103713
P1
8
Kelompok 2
Perlaku Angka
an Acak
0.0134955
P1
1
0.6488590
P3
59
0.7561338
P5
6
0.3578473
P2
77
0.9619607
P4
67
Kelompok 3
Perlaku Angka
an Acak
0.5831331
P2
79
0.4184325
P4
55
0.4196299
P5
67
0.0125610
P3
88
0.2033018
P1
45
18
Kelompok 4
Perlakua Angka
n Acak
0.22487752
P3
2
0.84589217
P4
3
0.55348005
P2
4
0.18490074
P5
2
0.46014479
P1
8
Kelompok 5
Perlaku Angka
an Acak
0.8308755
P5
21
0.5872335
P1
14
0.7161295
P2
53
0.3002048
P3
1
0.0022815
P4
95
Kelompok 6
Perlaku Angka
an Acak
0.8885214
P2
7
0.5248249
P3
02
0.9996525
P5
21
0.7522625
P4
59
0.2928819
P1
57
Kelompok 7
Perlakua Angka
n Acak
0.05493212
P4
7
P1 0.85437222
19
2
P2 0.41792974
0.80808758
P5
9
P3 0.58108089
Kelompok 8
Perlaku Angka
an Acak
0.3579464
P4
44
0.7934424
P2
75
0.8289660
P5
85
0.9494878
P1
96
0.8235850
P3
91
Kelompok 9
Perlaku Angka
an Acak
0.9226225
P2
22
0.0019415
P5
34
0.3337903
P3
42
0.4021751
P4
06
0.7934871
P1
67
Kelompok 10
Perlakua Angka
n Acak
0.80449521
P3
1
0.83222329
P2
6
0.55692796
P5
2
0.44782494
P4
8
0.23959178
P1
1
20
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
21
7
0.
100% 0.0 3.0 5.2 10.0 12.0 12.8 13.4 14.2 14.7
6
blok 10 b1 b10 b2 b3 b4 b5 b6 b7 b8 b9
konsentrasi 5 k1 k10 k2 k3 k4 k5
Dapat dilihat dari hasil output di atas terdapat blok (Kelompok cucian
beras) dengan 5 taraf (0% cucian beras, 25% cucian beras, 50% cucian beras,
75% cucian beras, 100% cucian beras) dan faktor (hari) dengan 10 taraf (10
hari).
Number of Observations 50
Read
Dapat dilihat dari hasil output di atas terdapat 50 unit percobaan yang
terbaca dan 19 unit percobaan yang terpakai dari untuk hasil yang diberikan
dalam penelitian.
22
R- Root
Square Coeff Var MSE tinggi Mean
Hipotesis
H 1 : Model valid
Taraf Nyata :
α =5 % = 0,05
Statistik Uji
23
Tabel 8. Uji ANOVA
Kriteria Uji
Didapatkan nilai P-value = 0.0001 yang lebih kecil dari α =0.05 , maka
H 0 ditolak .
Kesimpulan
Hipotesis
H 0 :τ 1=τ 2=τ 3=τ 4=τ 5 (Air cucian beras tidak mempengaruhi pertumbuhan
tinggi tanaman).
24
H 0 : β 1=β 2=β 3=β 4= β5 =β6 =β 7=β 8=β 9= β10 (hari tidak mempengaruhi
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau).
Taraf Nyata :
α =5 % = 0,05
Statistik Uji
Kriteria Uji
Didapatkan nilai P-value untuk perlakuan (air cucian beras) = 0.0001 yang
lebih kecil dari α =0.05 ,maka H 0 ditolak .
Didapatkan nilai P-value untuk kelompok (hari) = 0.0001 yang lebih kecil
dari α =0.05 , maka H 0 diterima .
Kesimpulan
25
4.2.4 Uji Perbandingan Ganda
Hipotesis
H 0 : μ1=μ2=μ 3=μ4 =μ4 =0 ; Tidak terdapat perbedaan rata-rata air cucian
beras 1,2,3, 4, dan 5
H 1 : minimal ada satu μi ≠ 0 ; Terdapat perbedaan rata-rata air cucian beras
1,2,3, 4 dan 5
Taraf Signifikansi
α =5 %=0.05
Statistik Uji
26
Berdasarkan hasil diatas, uji perbandingan ganda untuk Faktor (Air Cucian
Beras) dengan menggunakan uji Tukey diperoleh bahwa :
27