DISUSUN OLEH :
DWI NURSAVITRI
NIM : P05130119052
i
KARYA TULIS ILMIAH
DISUSUN OLEH :
DWI NURSAVITRI
NIM : P05130119052
i
ii
iii
Program Studi DIII GIZI, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Karya Tulis Ilmiah
Dwi Nursavitri
Gambaran Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau
berdasarkan lama waktu penyimpanan.
ABSTRAK
iv
NUTRITION DIII Study Program, Department of
Nutrition Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Scientific papers
Dwi Nursavitri
Description of the Quality of Mustard Greens
based on the length of storage time.
ABSTRACT
Mustard (Brassica juncea L.) is a vegetable plant that is cultivated in a
sub-tropical climate, but is able to adapt well to a tropical climate. Mustard is
generally planted in the lowlands, but can also be planted in the highlands.
Mustard is a plant that is tolerant of high temperatures (heat). At this time, the
need for mustard greens is increasing along with the increase in the human
population and the benefits of consuming mustard greens for health. Mustard has
high economic value after crop cabbage, flower cabbage and broccoli. This green
mustard is a type of vegetable that is easily damaged, easily wilted, yellowed and
rotten so it needs faster handling afterharvesting this vegetable has a short shelf
life.
This research design is descriptive. This research was carried out on 6-8
May 2022 at the Bengkulu Ministry of Health Polytechnic Laboratory. The data
collection tool uses a checklist from the vegetable quality assessment checklist
table. The data collection technique used the basic data collection stage. Before
the research was carried out, first asked for a permit for the use of the Bengkulu
Ministry of Health's Food Poltekkes laboratory to see an overview of the quality
of mustard greens and the length of storage time. The research data is processed
using descriptive statistics which are presented in tabular form.
The results showed that the description of the quality of the mustard
greens (freshness) of the mustard greens on the 3rd (three) days of the mustard
greens was in good category. Quality quality on day 3 (three) of mustard greens
with a weight loss category of 20%. The quality (leaf color) of mustard greens on
the 3rd (three) days of mustard greens was categorized as not good. Quality
quality (holes/physical damage) on day 3 (three) of mustard greens with good
category.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya
karya tulis ilmiah dengan judul “Gambaran Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau
dan lama waktu penyimpanan” Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan
masukkan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan kesempatan ini
Karya Tulis Ilmiah ini yang telah membimbing, meluangkan waktu dan
memberikansaran.
vi
8. Orang tua dan kakak-kakakku, yang sangat saya sayangi, yang telah
memberikan dorongan, baik materi, Do’a, usaha, semangat dan kerja keras yang
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis
Bengkulu, 2022
Penulis
vii
BIODATA PENELITI
No HP/WA : +6282376812467
Riwayat Pendidikan :
1. SDN 63 lubuklinggau
2. SMPN 9 lubuklinggau
3. SMAN 6 lubklinggau
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................... . 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Bagi Mahasiswa ................................................. 4
1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat ................................................. 5
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi ...................................................... 5
1.5 Keaslian Penelitian .................................................................... 6
ix
3.3.1 Alat .................................................................................. 26
3.3.2 Bahan .............................................................................. 26
3.4 Definisi Operasional .................................................................. 27
3.5 Metode penelitian ...................................................................... 28
3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 29
3.7 Analisa Data ............................................................................. 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Proses Pelaksanaan Penelitian ................................................... 32
4.2 Hasil Penelitian .......................................................................... 32
4.2.1 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (Kesegaran)............. 32
4.2.2 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (Susut Bobot) .......... 33
4.2.3 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (warna Daun) .......... 34
4.2.4 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau
(Lubang/Kerusakan Fisik).............................................. 35
4.3 Pembahasan
4.3.1 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (Kesegaran)............. 36
4.3.2 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (Susut Bobot) .......... 36
4.2.3 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (warna Daun) .......... 38
4.2.4 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau
(Lubang/Kerusakan Fisik).............................................. 39
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan............................................................................... . 43
5.2 Saran.......................................................................................... 43
5.2.1 Bagi Mahasiswa...................................................................... 43
5.2.2 Bagi Masyarakat..................................................................... 43
5.2.3 Bagi Institusi........................................................................... 43
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR DIAGRAM
xii
DAFTAR GRAFIK
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pada iklim tropis. Sawi pada umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun
dapat pula di dataran tinggi. Sawi tergolong tanaman yang toleran terhadap
suhu tinggi (panas). Pada saat ini, kebutuhan akan sawi semakin lama semakin
pada sawi ini adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
Vitamin B, dan Vitamin C. Selain itu manfaat sawi sangat baik untuk
Sawi hijau merupakan salah satu jenis sayuran popular yang dikonsumsi
untuk berbagai jenis masakan. Sayuran ini secara luas mudah dibudidayakan
dibutuhkan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dalam sebuah makanan,
namun permintaan masyarakat akan sawi hijau cukup tinggi.Sawi hijau ini
1
termasuk jenis sayur yang mudah rusak, mudah layu, menguning dan
menjual berbagai jenis sayuran salah satunya adalah sayur sawi hijau,
sampah sayuran segar. Sayuran juga memiliki kandungan nutrisi rata-rata yang
relatif baik bahan kering 8,81%, protein kasar 23,75%, bahan organik 3,00%,
serat kasar 22,49%. Produksi sayuran terbanyak di kota Bengkulu adalah sawi
dengan jumlah 3935,00 ton, sedangkan untuk sayuran yang paling sering
panen dan penanganan pascapanen tidak baik. Sayuran daun apabila dipanen
terlalu awal dapat lebih lama hijau namun mutunya jelek sebaliknya,
pembusukan. Sawi yang dipetik pada saat matahari terik akan mempercepat
pelayuan sebagai akibat menguapnya air dari dalam sel daun sehingga sel
2
Pada bagian dalam jaringan sayuran terdapat susunan jaringan
yang menyerupai gelembung halus yang penuh dengan sari makanan yang
banyak mengandung air. Jika jaringan tersebut terkena tekanan pada dinding
selnya maka cairannya akan keluar dan sayuran akan mengering, keras, dan
kaku. Sayuran lalu menjadi layu dan bersamaan dengan itu 3 tekstur dan
sayuran yang berdaun akan lebih mudah rusak karena luas permukaannya
penguapan air yang tinggi. Air dalam bahan keluar melalui bukaan stomata,
hidatoda dan lentisel yang tersedia pada permukaan dari produk sayuran daun
karena pengaruh suhu dari bahan. Kadar air (85-98%) dan rasio yang tinggi
air berlangsung tinggi sehingga proses pelayuan dapat terjadi dengan cepat
.Selain faktor internal produk, faktor eksternal seperti suhu, kelembaban serta
pelayuan(Awanis, 2020).
3
Penyimpanan adalah susut berat dan perubahan kandungan pigmen
biasanya akan terjadi seiring lamanya waktu penyimpanan akan tetapi apabila
sawi, mengalami penurunan kualitas yang ditandai dengan proses layu yang
cepat. Salah satu penyebab layu adalah proses transpirasi atau penguapan
massal air dari bukaan alami seperti stomata, kutu air dan lentisel pada
kadar vitamin C terendah dicapai perlakuan suhu 14°C lama penyimpanan 3 hari
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Diketahui Kualitas Mutu Sayuran (kesegaran) sayuran sawi hijau pada hari
2. Diketahui kualitas mutu sayuran sawi hijau (susut bobot) sayuran sawi
3. Diketahui kualitas mutu sayuran sawi hijau (warna daun) sayuran sawi
5
1.4 Manfaat Penelitian
serta sebagai informasi terbaru tentang gambaran kualitas mutu sayuran sawi
bagi peneliti lain dan dapat digunakan sebagai bahan perbaikan dalampenelitian
lanjutan.
6
1.5 KeaslianPenelitian
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sawi Hijau
2.1.1 Pengertian Sawi Hijau
manfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
pada iklim tropis. Sawi pada umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun
dapat pula di dataran tinggi. Sawi tergolong tanaman yang toleran terhadap
suhu tinggi (panas). Pada saat ini, kebutuhan akan sawi semakin lama semakin
pada sawi ini adalah protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A,
8
Vitamin B, dan Vitamin C. Selain itu manfaat sawi sangat baik untuk
Sayuran Sawi Berdasarkan warna yaitu sawi hijau,sawi huma dan sawi
putih. Sawi dipanen setelah dua bulan dengan cara mencabut seluruh tanaman
atau memotong bagian batangnya tepat diatas permukaan tanah dan ada juga
yang memetik daunnya satu persatu. Kandungan gizi sayuran sawi hijau adalah
sebagai berikut:
9
2.1.3 Manfaat Sayuran sawi
untuk tubuh manusia seperti, Kandungan vitamin yang sangat tinggi dalam
sawi adalah vitamin K di mana vitamin ini sangat berguna untuk pembekuan
sangat tinggi sangat bagus untuk pembentukan dan menjaga kualitas tulang,
penyakit jantung yang mematikan, selain itu juga menurunkan kadar gula
darah penyebab kencing manis, sawi juga bisa menurunkan resiko terkena
ginjal, kanker paru-paru, kanker kandung kemih. Sayur sawi sangat cocok
untuk penderita anemia karena kandungan zat besi yang tinggi mampu
10
Parameter indikator kualitas mutu yang baik & tidak baik
GramMutu
sayuran sawi
Kebersihan
Terdapat kotoran dalam
sayuran
14°c selama 3
hariWarna
daun(berwarna hijau Warna daun(berwarna
segar) kekuningan)
berair
Daun robek
11
1. Perubahan Warna Perubahan warna sebagai salah satu indeks mutu
konsumen terhadap mutu produk. Salah satu warna tersebut adalah warna
hijau pada sayuran. Klorofil merupakan salah satu zat warna (pigmen)
yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan dan menjadi salah satu
suatu organ sel yang disebut kloroplas dan sangat peka terhadap
dingin, asam, alkali atau enzim. Sayuran yang telah dipanen klorofil yang
perubahan warna buah dan sayuran dari hijau menjadi kuning, sehinggga
12
dilakukan, penurunan mutu sayur-sayuran di negara berkembang dapat
3. Lubang/kerusakan fisik
ditangani dengan baik akan segera rusak. Kerusakan ini terjadi akibat
warna, rasa, dan aroma tapi kalau perubahan ini terus berlanjut dan tidak
13
contoh, komoditi tersebut mengalami luka memar, tergores, atau tercabik
respirasi dan transpirasi. Air, gas dan energi yang dihasilkan pada proses
lebih cepat karena tidak adanya kulit buah yang berfungsi sebagai
rerata susut bobot buah pepaya dinyatakan dengan satuan gram (g) dan
14
magnesium untuk kesehatan janin dalam kandungan.Berdasarkan hasil
fosfor didapatkan bahwa sawi asin kering merupukan sumber cukup baik
magnesium, 770,1 mg kalium 770,1 dan 38,4 fosfor (Tabel 2). Dari tabel
(mg/100g).
15
apabila bahan makanan langsung akan digunakan, setelah
seperti sayur, buah, daging, ikan, telur, keju. Barang ini perlu disimpan
secara khusus dengan fasilitas pendingin yang baik dan menurut jumlah
2. Barang groceries yaitu bahan yang tidak mudah rusak seperti beras,
gula, tepung, minyak, bumbu kering, kopi. Bahan ini tidak perlu
16
dan dalam jumlah yang memadai serta senantiasa menjaga temperaturnya
berupa, ada beberapa poin yang memiliki kaitan dengan kondisi dari
yang disimpan.
17
2.2.3 Langkah-langkah penyimpanan bahan makanan
bahan makanan) dan ruang pendingin, serta ruang pembeku (freezer) Luas
bahaya, makanan siap jadi, dan bahan makanan yang telah dipersiapkan
untuk diolah 24 jam mendatang atau lebih, harus diberi label tanggal,
bulan dan tahun makanan diterima sampai bahan makanan tersebut diolah
harus dipakai terlebih dahulu, atau lebih sering kita sebut dengan istilah
18
4. Membuat jadwal pengecekan barang. Untuk memastikan bahwa makanan
baru.
penyimpanan.
bahan makanan.
19
2.2.4 Faktor-faktor dalam penyimpanan
basah.
cukup luas untuk petugas dan lalu lintas kereta dorong bahan
udara di dinding.
bahan makanan atau rak kurang lebih 25 cm, 15 cm dari dinding dan
mengalir.
20
8. Rak-raknya harus cukup dan mudah digeser sehingga mudah di
bersihkan.
baik).
21
yang sejenis diletakkan berdekatan dan bahan makanan yang sering
dicapai petugas.
FIFO(fist In first out)dan FEFO(fist expired first out) dengan arti bahan
2013).
yang tepat dari makanan yaitu setelah bahan makanan diterima dan
22
2.2.6 Prinsip penyimpanan bahan makan
barang dalam suatu proses industri, terdapat empat jenis gudang yaitu
musiman (Depkes,2007).
bahan makanan adalah tempat, tepat waktu,tepat mutu, tepat jumlah dan
system penyimpanan yaitu FIFO (first in first out). Makanan yang disimpan
kembali.
23
3. Dingin sekali (freezing) yaitu suhu penyimpanan 0°C-4°C, utnuk
bahan makanan yang berprotein yang mudah rusak untuk jangk waktu
sampai 24 jam.
Apabila menjadi satu tempat, akan yang tidak mengeluarkan bau akan
minuman haus diberi label. Atau pencatatan. Catatan itu berisi nama
24
Penanganan pasca panen buah dan sayuran seperti di Indonesia
belum mendapat perhatian yang cukup. Hal ini terlihat dari kerusakan –
Buah tomat yang disimpan pada suhu 5°c selama 4 hari menunjukan nilai
penurunan yang rendah dari aroma, kemanisan dan cita rasa tomat (Maul,
2011).
pemilihan yang sesuai dengan bahan dan cara mengemas dipilih untuk
25
Plastik jenis LDPE memiliki densitas paling tinggi dibandingkan
plastik jenis ini memiliki ketahanan yang baik terhadap lemak serta daya
tembus uap yang rendah cocok digunakan untuk pengemasan sayuran dan
jumlah yang sedikit atau banyak harus melihat dari jenis bahan itu sendiri.
(Yono,2016).
26
2.3 Kerangka Teori
Bahan makanan
Sawi Hijau
Penyimpanan
Kualitas Mutu
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Waktu
3.2.2 Tempat
3.3.1 Alat
Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini : label nama dan wadah
1.3.2 Bahan
28
3.4 Tabel 3.4 Definisi Operasional
Tabel 1.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur Hasil ukur Skala
1. Kualitas mutu Warna adalah spektrum tertentu observasi Form ceklis Warna Ordinal
sayuran yang terdapat didalam cahaya 1: sangat tidak baik.
(warna). sempurna pada sayuran. 2: tidak baik.
3 : agak baik.
4: baik
5: sangat baik
2. Kualitas mutu Kelayuan/penuan adalah stuatu observasi Form ceklis Kelayuan Ordinal
sayuran. periode dari proses anabolisme 1: sangat tidak baik.
(kelayuan). (sintesis) menuju ke proses 2: tidak baik.
katabolisme (degradasi), 3 : agak baik.
selanjutnya akan terjadi proses 4: baik
penuan dan akhirnya jaringan 5: sangat baik
mati.
3. Kualitas mutu Kesegaran sayuran yait mampu observasi Form ceklis Kesegaran Ordinal
sayuran memahami kesegaran sayuran 1: sangat tidak baik.
(kesegaran). baik kesegaran fisik 2: tidak baik.
3 : agak baik.
4: baik
5: sangat baik
4. Kualitas mutu Susut bobot merupakan proses Observasi Susut bobot (%) = Susut bobot Rasio
sayuran (susut Penurunan bobot sayuran akibat Ba – Bb x 100% dinyatakan dalam
bobot). proses respirasi dan transpirasi air. Ba persen (%).
5. Kualitas Mutu Vitamin C adalah Vitamin Yang Observasi Uji kualitatif Hasil positif Rasio
Sayuran Larut Dalam air yang penting Vitamin C Mengandung vitamin C
(Vitamin C) untuk sistem kekebalan tubuh sayuran sawi hijau
yang kuat.
29
3.5 Metode Penelitian
3.5.1 Cara Kerja
Sawi hijau
sebanyak 100
penirisanKesegaran
Penyimpanan dalam
suhu kulkas/ thermostant
30
3.6Teknik Pengumpulan Data
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bengkulu. Pada tanggal 6-8 Mei tahun 2022. Penelitian ini bertujuan untuk
proposal. Pada tahap pelaksanaan peneliti meminta surat izin penelitian dari
penelitian:
32
4.2.1Grafik 4.1 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (kesegaran)
6
5
5
4 4
4 sangat tidak baik
tidak baik
3
agak baik
2 baik
sangat baik
1
0
hari 1 hari 2 hari 3
digunakan mutu organoleptik table ceklis Untuk harike-1 (satu) rata-rata 100
gram sayuran sawi hijau pada kemasan plastik polypropylene dengan suhu
14°Csawi hijau masih telihat segar, daun dan batang masih bagus daun
berwarna hijau (sangat baik). Hari ke-2 (dua) sayuran sawi hijau rata-rata 100
gram pada kemasan plastik polypropylene dengan suhu 14°Csawi hijau masih
telihat segar pada batang dan daun (baik). Hari ke-3 sayuran sawi hijau rata-
rata 100 gram pada kemasan plastik polypropylene dengan suhu 14°Csawi
hijau daun sedikit layu dan warna kuning, Batang masih bagus (baik).
33
4.2.2 Grafik 4.2 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (susut bobot)
25
20
0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3
sayuran busuk akibat masih adanya hama ataupun penyakit. Untuk hari ke-1
(satu) sayuran sawi hijau rata-rata berat 100 gram pada kemasan plastik
polypropylene dengan suhu 14°C, susut bobot sawi hijau tidak terjadi
penyimpanan sayuran sawi hijau. Hari ke-2 (dua) sayuran sawi hijau rata-rata
100 gram pada kemasan plastik polypropylene dengan suhu 14°C, susut bobot
pada sayuran sawi hijau tidak terjadi respirasi kehilangan air 0% atau
penyusutan air pada proses selama penyimpanan sayuran sawi hijau. Hari ke-
3 sayuran sawi hijau rata-rata 100 gram pada kemasan plastik polypropylene
dengan suhu 14°C, susut bobot pada sayuran sawi hijau terjadi penurunan 80
34
gram respirasi kehilangan air atau penyusutan air 20 %pada proses selama
4.2.3 Grafik 4.3 Kualitas Mutu Sayuran (Warna daun) Sayuran Sawi
Hijau
5
sangat tidak baik
4
tidak baik
3
agak baik
2 baik
1 sangat baik
0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3
satu indikator yang paling mudah dilihat untuk mengetahui kesegaran produk
berpengaruh langsung pada perubahan warna daun. Hal ini terjadi terutama
pada warna hijau daun.Untuk harike-1 (satu) rata-rata 100 gram sayuran sawi
telihat segar, daun dan batang masih bagus daun berwarna hijau (sangat baik).
Hari ke-2 (dua) sayuran sawi hijau rata-rata 100 gram pada kemasan plastik
polypropylene dengan suhu 14°Csawi hijau masih telihat segar pada batang
dan daun (baik). Hari ke-3 sayuran sawi hijau rata-rata 100 gram pada
35
kemasan plastik polypropylene dengan suhu 14°Csawi hijau daun sedikit layu
4.2.4.1 Grafik 4.4 Kualitas Mutu Sayuran Sawi Hijau (Lubang/kerusakan fisik)
5
sangat tidak baik
4
tidak baik
3
agak baik
2 baik
1 sangat baik
0
hari ke-1 hari ke-2 hari ke-3
digunakan mutu organoleptik table ceklis sayuran sawi hijau. Untuk harike-1
(satu) rata-rata 100 gram sayuran sawi hijau pada kemasan plastik
batang masih bagus daun berwarna hijau tidak terdapat lubang pada helai
daun. Hari ke-2 (dua) sayuran sawi hijau rata-rata 100 gram pada kemasan
plastik polypropylene dengan suhu 14°Csawi hijau masih telihat segar pada
batang dan daun, tidak terdapat lubang pada helai daun sawi selama masa
penyimpanan. Hari ke-3 sayuran sawi hijau rata-rata 100 gram pada kemasan
plastik polypropylene dengan suhu 14°Csawi hijau daun sedikit layu dan
warna kuning, Batang masih bagus, tidak terdapat lubang pada sayuran sawi
selama penyimpanan.
36
4.3 Pembahasan
terlihat jelas. Namun sayuran sawi tetap segar dalam kemasan karena ada
daun pisang yang mengontrol laju respirasi pada sayuran. Untuk hari kedua
dengan suhu13°C sayuran sawi hijau sawi hijau masih telihat segar pada
batang dan daun, namun hari ketiga sampai hari kelima sawi hijau daun
Sayuran sawi menjadi layu, warna daun sangat menguning dan batang
yang keriput. Pada hari pertama suhu 13°Ckondisi sayuran masih segar, hari
batang masih segar. Namun, hari ketiga dan keempat masih mengunakan
pada daun membusuk tetapi batang masih keras dan tidak layak lagi untuk
dikonsumsi(Nofrianti,2012).
37
penyimpanan yang meningkatkan laju transpirasi dan respirasi.Komoditas
Brassica yang disimpan pada freezer menunjukkan susut bobot yang relatif
lebih rendah dibandingkan hasil ratarata perlakuan suhu lainnya, dengan rata-
ratanilai sebesar 2,44%. Hal ini sesuai dengan pendapat (Fauziah et al., 2019),
bahwa pada suhu rendah laju respirasi produk pasca panen terhambat
cara untuk menghambat laju penurunan mutu sayuran melalui 2 prinsip dasar,
respirasi dan transpirasi. Air, gas dan energi yang dihasilkan pada proses
lebih cepat karena tidak adanya kulit buah yang berfungsi sebagai pelindung
(Fauziah, 2010).
sawi hijau selama disimpan yang dinyatakan dalam persen (%). Susut
38
bobot dihitung dengan mengunakan rumus:
menyebabkan perubahan warna daun atau bunga dari hijau menjadi kuning
(Winarno, 2019). Pada penelitian ini tidak diukur kandungan klorofil, akan
karena brokoli yang baru dipanen umumnya berwarna hijau tua yang
39
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
klorofil yang bersifat tidak stabil dan ion magnesium yang terdapat di
akan mengalami kebusukan yang ditandai dengan hilangnya nilai gizi dan
faktor mutu sawi (dalam hal ini antara lain perubahan warna sawi.
umur simpan lebih pendek dibanding dengan yang memiliki laju respirasi
umur simpan pada dasarnya adalah menekan laju respirasi serendah mungkin
lebih cepat. Kondisi buah pada saat panen berpengaruh pada waktu simpan
sawi. Ada tidaknya kerusakan pada saat proses panen dapat menurunkan
40
ini akan pentingnya mutu hasil dan produk pertanian semakin bertambah.
para petani dan produsen untuk mencari cara agar selalu mempertahankan
beberapa faktor, meliputi faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal
kandungan nutrisi. Proses penanganan dan penyimpanan sawi yang salah juga
yang tidak jauh berbeda dengan perlakuan penyimpanan pada suhu ruang,
dengan selisih rerata sebesar 0.32 mg. Namun, penyimpanan pada freezer
per 10 g sampel.
41
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Kualitas mutu pada hari ke-3 (tiga) sayuran sawi hijau dengan katagori
(baik).
b. Kualitas mutu pada hari ke-3 (tiga) sayuran sawi hijau dengan susut bobot
20%.
c. Kualitas mutu (warna daun) sayuran sawi hijau pada hari hari ke-3 (tiga)
d. Kualitas mutu (lubang/ kerusakan fisik) pada hari ke-3 (tiga) sayuran sawi
5.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Institusi
referensi bagi peneliti lain dan dapat digunakan sebagai bahan perbaikan
dalampenelitian lanjutan
43
DAFTAR PUSTAKA
44
penurunan kadar vitamin C brokoli (Brassica oleracea L).Buletin Anatomi
dan Fisiologi, 15(2), 39–45.
Johansyah et al., 2014 Pengaruh suhu penyimpanan kualitas hasil pada
komoditas sawi
Tuti, S,.(2013). Teori Dasar Kuliner.Jakarta : dan Tim Yayasan Gizi Kuliner
Musaddad, D. (2013). Laju perubahan mutu kubis bunga diolah minimal pada
berbagai pengemasan dan suhu penyimpanan. Jurnal
Hortikultura, 23(2), 184-194.
Yuniatri dkk., 2020 Pertumbuhan dan hasil tanaman sawi (Brassica juncea L.)
45
LAMPIRAN
46
Lampiran 1
Dokumentasi penelitian.
Hari ke-1 penyimpanan sayuran Hari ke-2 penyimpanan sayuran Hari ke-3 penyimpanan sayuran
sawi Sawi sawi
47
Lampiran 2
Hari ke-1
1 2 3 4 5
2. Susut bobot
Keterangan :
2: tidak baik.
3: agak baik.
4: baik
5: sangat baik.
48
Lampiran 2
Hari ke-2
1 2 3 4 5
2. Susut bobot
Keterangan :
2: tidak baik.
3: agak baik.
4: baik
5: sangat baik
49
Lampiran 2
Hari ke-3
1 2 3 4 5
2. Susut bobot
Keterangan :
2: tidak baik.
3: agak baik.
4: baik
5: sangat baik.
50
B. Kualitas mutu sayuran.
1 2 3
Ba
Keterangan
51