Anda di halaman 1dari 24

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA PENANAMAN SAYURAN KANGKUNG


DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KUANTAN
TENGAH (BPP)

Disusun Oleh :
YEYEN LESTARI
NIS:1 558
SMKN 3 MODEL TELUK KUANTAN

BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KUANTAN TENGAH


JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN No. 2156 SIMPANG
TIGA, KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN
KUANTAN SINGINGI
PROVINSI RIAU
TAHUN 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Budidaya Penanaman Sayuran Kangkung


2. Nama : Yeyen Lestari
3. Nis : 1558
4. Nama Sekolah : SMKN 3 MODEL TELUK KUANTAN
5. Alamat Sekolah : Jalan Mangga No. 17 Sinambek, Koto Taluk,
Kuantan Tengah, Kabupaten Kubupaten
Kuantan Singingi, Riau 29562

Laporan disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Praktek


kerja Lapangan di Balai Penyuluhan Pertanian Kuantan Tengah.

Penyusun Pembimbing Lapangan

YEYEN LESTARI SYAHRI RAMADHANIS, S.Pt


NIS : 1558 NIP : 19830624 200903 2 002

Mengetahui
Kepala BPP Kuantan Tengah

SYAHRI RAMADHANIS, S.Pt


NIP : 19830624 200903 2 002
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
Laporan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian nasional
Laporan ini telah disetujui oleh :

Kepala Sekolah
SMKN 3 MODEL TELUK KUANTAN

Anry Zannur MSc


NIP : 196501061993031006

Ketua Program Keahlian Guru Pembimbing

SUS CANDRA KASIH,S.Pi EFDAWATI.SP


NIP: 197401062006042010
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan Rahmad
serta Karunianya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tepat pada
waktunya. Dalam menjalani Prakter Kerja Lapangan (PKL) penulis telah merangkum hasil
prateknya dalam bentuk makalah yang berjudul ‘’Budidaya Tananaman Sayuran Kangkung ‘’
di Balai Penyuluhan Pertanian Kuantan Tengah Teluk Kuantan.
Maksud dan tujuan disusunnya laporan akhir Prakerin ini adalah sebagai bukti bahwa
penyusun telah menyelesaikan pelaksanaan PKL yang dilaksanakan mulai tanggal 5 januari
2022 sampai dengan tanggal 31 maret 2022.
Laporan magang ini sudah selesai saya susun dengan maksimal dengan bantuan dari
pembimbing ibuk EFDAWATI SP. Sehingga bisa memperlancar pembuatan laporan magang
ini. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada SYAHRI RAMADHANIS, S.Pt selaku
Koordinator beserta pegawai di Balai Penyuluhan Pertanian yang telah membantu dalam
pelaksanaan magang. Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
saya terbuka untuk menerima segala masukan dan kritikan yang bersifat membangun dari
pembaca sehingga saya bisa melakukan perbaikan laporan magang ini sehingga menjadi
laporan magang yang baik dan benar.
Akhir kata saya meminta semoga Laporan magang ini bisa bermanfaat atau
menginspirasi bagi para pembaca.

Teluk Kuantan, 25 Maret 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Tempat dan Waktu............................................................................................3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan..........................................................................4
2.2 Struktur Organisasi............................................................................................4
2.3 Bidang Usaha.....................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN MASALAH
3.1 Tanaman Kangkung..........................................................................................5
3.2 Klasifikasi Tanaman Kangkung......................................................................5
3.3 Jenis Tanaman Kangkung................................................................................6
3.4 Budidaya Tanaman Kangkung.........................................................................7
3.5 Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung...............................................................7
3.6 Hama dan Penyakit..........................................................................................8
3.7 Manfaat Tanaman Kangkung.......................................................10
BAB IV PENUTUPAN
4.1 Kesimpulan....................................................................................................11
4.2 Saran..............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
 Daftar hadir (absensi)
 Jurnal Kegiatan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kangkung (Ipomoea sp) adalah tanaman semusim atau tahunan yang
merupakan sayuran daun yang penting di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Sayuran kangkung mudah dibudidayakan, berumur pendek dan harga relatif murah.
Kangkung merupakan sumber gizi yang baik bagi masyarakat secara umum.
Konsumsi kangkung mulai digemari oleh masyarakat terbukti dengan sadarnya
masyarakat peduli dengan gizi yang terkandung disayuran kangkung.
Hidroponik adalah metode bercocok tanam atau budidaya tanaman tanpa
menggunakan tanah, melainkan dengan menggunakan media selain tanah sebagai
pengganti media tanah. Aspek penting yang perlu juga diperhatikan dalam
menentukan keberhasilan budidaya hidroponik adalah pengelolaan tanaman yang
meliputi persiapan bahan media, larutan nutrisi, pemeliharaan, aplikasi larutan nutrisi,
panen dan pasca panen.
Media tanam merupakan tempat dimana tanaman dapat tumbuh dan
berkembang didalamnya. Contohnya seperti tanah, air, kapas, kompos, dan sejenis
lainnya. Saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah selalu
menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Media tanam merupakan media
tumbuh bagi tanaman yang dapat memasok sebagian unsur-unsur hara yang
dibutuhkan oleh tanaman. Sebagian besar unsur-unsur hara yang dibutuhkan tanaman
dipasok melalui media tanaman (Prakoso, 2013). Media tanam juga merupakan salah
satu unsur yang paling berperan dalam pertumbuhan tanaman, selain sebagai
penopang akar tanaman, ketersediaan unsur hara yang terdapat dalam media tanam
sangat dibutuhkan. Dalam budidaya tanaman terutama sayuran media tanaman
merupakan faktor penentu berhasil tidaknya suatu budidaya. Selain itu media tanaman
juga ikut menentukan kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan. Media tanam
yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman hidroponik banyak jenisnya. Syarat
media tanam hidroponik yaitu dapat dijadikan tempat berpijak tanaman, mampu
mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman,
mempunyai drainase dan aerasi yang baik, dapat mempertahankan kelembaban
disekitar akar tanaman, dan tidak mudah lapuk.
Penulis melakukan wawancara dengan petani hidroponik di daerah penelitian
berlangsung yaitu Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, Jawa
Barat dan ternyata hasilnya mengejutkan bahwa usaha tanaman kangkung dapat
mencapai omset jutaan rupiah dalam sebulan. Tanaman kangkung merupakan
tanaman sayuran yang perkembangannya cepat jika mendapat kebutuhan hara yang
sesuai, maka dengan menggunakan cara penanaman sistem hidroponik NFT (Nutrient
Film Technique) yang mengkondisikan kebutuhan hara dan lingkungan terkendali,
hasil tanaman kangkung pun akan menjadi baik, segar dan mudah dipasarkan.
Tanaman kangkung banyak peminatnya karena memiliki serat dan kandungan gizi
yang baik. Penulis menyukai tanaman kangkung, selain setelah diolah menjadi
masakan rasanya nikmat, dijadikan lalapan pun enak. Oleh karena itu, tidak susah
untuk memasarkan hasil panen tanaman kangkung apalagi menggunakan sistem
hidroponik NFT.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang, maka dapat ditemukn rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah letak entres berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit okulasi tanaman
kangkung ?
2. Apakah varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit okulasi tanaman
Kangkung ?
3. Apakah terdapat interaksi antara letak entres dan varietas terhadap pertumbuhan
bibit okulasi tanaman kangkung ?

1.3 Tujuan
berdasarkan latar belakang dan peumusan masalah,maka disusun tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh letak entres pada pertumbuhan bibit okulasi tanaman
kangkung
2. Untuk mengetahui pengaruh varietas pada pertumbuhan bibit okulasi tanaman
Kangkung
3. Untuk mengetahui interaksi antara letak entres dan varietas terhadap
pertumbuhan bibit okulasi Kangkung

1.4 Tempat dan Waktu


Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 5 januari hingga 31 maret 2022
dibalai penyuluhan pertanian (BPP) Kuantan tengah kabupaten kuantang singingi oleh
yeyen lestari siswa SMKN 3 MODEL teluk kuantan.

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan


Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) berdiri pada 28 maret 2018. Terletak
diJalanPerintis Kemerdekaan No. 2156 Simpang Tiga, Kecamatan Kuantan Tengah
Kabupaten Kuantan Singingi. Luas wilayah kerja BPP Kuantan Tengah adalah 708, 65 Ha.
Yang terdiri dari 196 kelompok di Desa/Kelurah.

2.2 Struktur Organisasi

3.2 Bidang Usaha


Contoh bidang usaha pertanian:
 Penjualan bibit tanaman
 Mengelolah hasil pertanian

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

Asal Usul Dan Jenis Kangkung


3.1 Tanaman kangkung

Berasal dari India, yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina
selatan, Australia dan Afrika. Di Cina, sayuran ini dikenal sebagai weng cai. Di Negara Eropa
kangkung biasa disebut swanp cabbage, waterconvovulous, atau water spinach (Syamsuri,
dkk. 1993).

3.2 Klasifikasi Tanaman Kangkung


Tanaman kangkung merupakan tanaman yang memiliki nama latin Ipomea Aquatic
Forsk. Berikut akan dijabarkan lebih detail mengenai klasifikasi dari tanaman kangkung itu
sendiri:
Kingdom (Kerajaan) :  Plantae
Sub Kingdom : Viridiplantae
Kerajaan Infra : Streptophyta
Divisi Super : Embriofita
Divisi (Divisi) : Tracheophyta
Sub Divisi : Spermatophytina
Class (Kelas) : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Keluarga : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Spesies : Ipomoea Aquatica Forsk (Kangkung Air)
Spesies : Ipomea Reptans Poir (Kangkung Darat)

3.3 Jenis Tanaman Kangkung


Ada dua jenis kangkung, yaitu kangkung darat (Ipomoea reptans), berdaun sempit dan
beradaptasi pada tanah yang lembab, serta dipanen hanya satu kali; dan kangkung air
(Ipomoea aquatica) yang berdaun lebih lebar dan berbentuk panah. Jenis ini beradaptasi pada
kondisi tergenang dan dipanen beberapa kali.
 Ada 2 jenis kangkung yang populer, yaitu kangkung kering/darat dan kangkung
air/sawah.

 Kangkung Kering /Darat


Untuk kangkung darat, biasanya cara memanennya adalah dicabut hingga akarnya,
meksi tidak dicabut juga bisa, yaitu dipotong hingga pangkal akar. Batangnya kangkung ini
besar. Dari segi penampilan, kangkung darat ini lebih berkelas daripada kangkung air karena
selain bersih jua bentuknya tegak lurus.

 Kangkung Air/Sawah
Kangkung air/sawah biasanya tumbuh liar di tempat berair seperti sawah, sungai atau rawa.
Penampilan kangkung ini cenderung panjang batangnya dan menjalar, serta batangnya lebih
kecil dan tipis. Karena tumbuh menjalar dan ditempat basah, kangkung ini kurang berkelas
secara penampilan. Jika lama tidak dipanen atau tua, bisa sampai berbunga barwarna putih
ungu dan berbiji.

3.4 Budidaya Tanaman Kangkung


Berikut adalah cara menanam kangkung:
 Buat lubang tanam di bedengan dengan kedalaman 5 cm dan jarak antar lubang 15-20
cm.
 Masukkan 3 hingga 5 biji di setiap lubang.
 Tutup dengan tanah tipis yang dicampur dengan pupuk dan kandang NPK.
 Lakukan penanaman dengan teknik garitan atau zig-zag.

3.5 Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung


Tanaman kangkung membutuhkan lahan yang terbuka atau mendapat sinar matahari
yang cukup. Di tempat yang terlindung (ternaungi) tanaman kangkung akan tumbuh
memanjang (tinggi) tetapi kurus-kurus. Kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan
kemarau yang panjang
3.6 Hama dan Penyakit
A.HAMA :
1. Bekicot, merusak daun dan batang tanaman kangkung dengan cara menggerogoti
sehingga menyebabkan batang atau daun tanaman menjadi busuk. hama bekicot dapat
menyerang daun muda dan calon batang kangkung. bekas gigitan bekicot akan
menyebabkan serangan hama jamur atau bakteri yang menyebabkan tanaman menjadi
layu kemudian busuk. pemberantasannya dengan membuang dan membasmi semua
bekicot yang berada di tanaman dan sekitar tanaman. penyebab timbulnya hama
bekicot biasanya karena kebersihan sekitar tanaman kangkung tidak terjaga
kebersihannya dan lingkungan yang lembab.
2. Ulat grayak, gejala serangan ulat grayak seperti daun bolong bolong dan bagian
pinggir daun bergerigi bekas gigitan. pengendalian hama apabila terjadi terjadi over
populasi, semprotkan sevin atau sejenisnya. untuk memberantas ulat ini digunakan
insektisida diazinon 60 ec, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan
pada tanaman. pada waktu membasmi hama, sebaiknya lahan dikeringkan terlebih
dahulu selama 4-5 hari, kemudian di beri air kembali
3. Kutu daun/ aphid, gejala serangan kutu daun dapat membuat tanaman menjadi kerdil
dan daun melengkung, karena kutu daun suka mengisap cairan tanaman. kutu daun
berlindung dibawah permukaan bawah daun sambil mengisap cairannya.
4. Ulat keket/ jedung (acherontia lacheis f.), warna ulat hijau muda dengan garis
menyilang kuning, bagian daun yang terserang menjadi rusak dan bolong-bolong.
pengendalian hama tersebut dapat diupayakan dengan menggunakan menjaga jarak tanam
dan teknik bercocok tanam yang baik, seperti melakukan pergiliran tanaman / rotasi tanaman,
sanitasi dengan menjaga kebersihan kebun, penyiraman diantara bedengan. penggunaan
pestisida dianjurkan untuk tidak digunakan, kecuali apabila serangan bersifat eksplosif, maka
sebagai alternatif terakhir penyemprotan pestisida dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan serta mengikuti kaidah keselamatan bagi konsumen. pestisida nabati
merupakan perlakuan yang paling aman, beberapa jenis pestisida nabati tersebut antara lain
daun sereh wangi, daun nimba dan gadung.
Beberapa cara pengendalian hama apabila terjadi serangan yang berlebihan dapat
digunakan antara lain semprotkan larutan wt bvr dengan dosis 10 ml/ liter air, wt trico/ glio
dengan dosis 10 ml/ lt air, wt ajuvant wt dengan dosis 2 ml/ lt air. pada saat penyemprotan
perlu diperhatikan bahwa lahan harus dikeringkan terlebih dahulu selama 4 - 5 hari, dan
setelah aplikasi pestisida dapat diberi air lahan kangkung tersebut. serangga pemakan daun
dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat dilakukan jauh sebelum
pemanenan.
A. Penyakit
Tanaman kangkung cukup tahan terhadap penyakit, seandainya memerlukan
perlindungan maka sangat minim sekali.
1. Karat putih, gejala serangan karat putih dapat berupa timbulnya bercak putih yang
semakin meluas pada daun. penyakit jamur yang lazim menyerang tanaman kangkung
seperti karat putih (albugo ipomoea panduratae). penyakit ini peka terhadap dithane
m-45 atau benlate, tetapi bila benih diperlakukan dengan penyiraman dan higiene
umumnya baik, penyakit tidak menjadi masalah. pengendaliannya dengan memangkas
daun tua yang sakit selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan dithane m-45 0,2
persen tersebut secara efektif.
2. Bercak daun, gejala serangan jamur fusarium sp berupa bercak bercak daun secara
tidak beraturan dan berwarna coklat atau kehitam-hitaman. apabila penyebabnya
jamur cercospora bataticola cif. et bruner, maka gejala diperlihatkan berupa bercak
bercak coklat. pengendaliannya dengan cara mencabut tanaman kangkung yang sakit.
dapat juga dilakukan selanjutnya dengan penyemprotan menggunakan dithane m-45
0,2 persen.
1. Pengendalian penyakit pada tanaman kangkung dilakukan dengan penyemprotan
menggunakan larutan wt bakterisida dengan dosis 10 ml/ lt air, wt trico/glico dengan
dosis 10 ml/ lt air dan wt ajuvant dengan dosis 2 ml/ lt air. 

3.7 Manfaat Tanaman Kangkung


Manfaat Kangkung Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Diabetes
 Kandungan gizi kangkung
Dalam 100 gram kangkung, terkandung protein, lemak, karbohidrat, dan serat.
Vitamin juga banyak terkandung dalam sayur hijau satu ini. Kangkung mengandung vitamin
A 6.300 SI, vitamin B1 0,07 miligram (mg), dan vitamin C 32 mg.
Sedangkan kandungan mineral dalam kangkung antara lain kalsium sebesar 73 mg, fosfor 50
mg, dan zat besi sebesar 2,5 mg. Selain itu, kangkung juga mengandung air 89,7 gram.
Selain itu, kangkung juga mengandung flavonoid, polifenol dan vitamin E, serta aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Centella asiatica.
Dilansir dari Jurnal Universitas Diponegoro, kangkung memiliki banyak manfaat bagi tubuh.
Berikut manfaatnya.
 Mencegah anemia
Anemia adalah kondisi lemah dan lesu akibat kekurangan darah. Salah satu penyebab
kekurangan darah adalah defisiensi zat besi. Kangkung mengandung zat besi yang bisa
mencegah anemia dengan cara merangsang produksi sel darah merah dalam tubuh.
 Baik untuk kesehatan mata
Kangkung mengandung vitamin A, karotenoid, dan lutein. Ketiga kandungan ini sangat
bermanfaat untuk kesehatan mata Anda.
 Baik untuk perkembangan otak
Kangkung mengandung vitamin B dan omega 3 yang baik untuk fungsi dan
perkembangan otak. Oleh karena itu, kangkung sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dan
orang dewasa yang aktif untuk tetap menjaga kesehatan otak.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kangkung merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Convolvulaceae dan
genusnya Ipomoea L. Tanaman ini berasal dari India, kangkung banyak dikonsumsi sebagai
sayuran karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan dan mengandung antioksidan dan
folat.
Tanaman kangkung memiliki akar jenis tunggang dan memiliki banyak percabangan,
batang kangkung berbentuk bulat, berlubang dan mengandung banyak air, bunga kangkung
berbentuk seperti terompet, buah kangkung berbentuk oval dan terdapat 3 biji di dalamnya,
sedangkan biji kangkung berbentuk bulat dan bersegi-segi.
Demikian itulah beberapa ciri morfologi dari organ-organ tanaman kangkung dan klasifikasi
dari tanaman kangkung itu sendiri.
Serta telah dijabarkan manfaat yang dapat dihasilkan dari kangkung yang bisa kita peroleh
bila mengkonsumsinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan semakin menambah
pengetahuan kita terkait tanaman kangkung.

4.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas disarankan bagi petani khususnya budidaya kangkung
darat agar dapat meningkatkan pengetahuan dalam teknik perawatan tanaman kangkung darat
khsusnya yang berhubungan dengan interval waktu pemberian air sehingga produksi panen
tanaman kangkung dapat memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
Disarankan pula bagi pemerintah setempat khususnya dalam Pertanian desa dapat
merekomendasikan penelitian dalam kegaiatan-kegiatan penyulukhan bagi petani khususnya
petani kangkung sehingga dapat meningkatkan hasil produksi sayur serta meningfaktakan
pendapat ekonomi bagi petani menuju masyarakat yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA

https://anzdoc.com/download/kangkung-ipomoea-reptans-.html
https://www.gramedia.com/best-seller/cara-menanam-kangkung/amp/
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/1395/Azary%20A.
%20Sitinjak.pdf?sequence=1&isAllowed=y
LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. DAFTAR HADIR
2. JURNAL KEGIATAN
3. GAMBAR/FOTO

GAMBAR LAHAN KANGKUNG

GAMBAR PANEN KANGKUNG

GAMBAR ANGGOTA PKL

Anda mungkin juga menyukai