Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Keahlian Agribisnis Tanaman
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan perhatian kepada
penyusun.
2. Bapak SUNGKOWO TITIS WH., S.P., M.M., Selaku Kepala SMKN 1
Tulang Bawang Tengah.
3. Ibu PENI MURNIATI, S.P., selaku Ketua Program Studi Keahlian
Agribisnis Produksi Tanaman.
4. Ibu HETI YULIANI, S.Pd., selaku Pembimbing sekolah.
5. Bapak EDHI PURWANTONO, selaku Pembimbing DU/DI Kelompok Tani
Tani Maju
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun mengaharapkan kritik dan
saran dari pembaca yang bersifat membangun demi perbaikan Laporan ini.
Demikian laporan ini Kami susun semoga bermanfaat.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................... v
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Untuk membina mentalitas dan profesionalitas mahasiswa yang sejalan
dengan disiplin keilmuan program studi sesuai keilmuannya.
3. Untuk melatih kemampuan manajerial dan keterampilan serta memupuk
kemampuan beradaptasi dan daya tangkap siswa dalam menjalankan
tugas dan kewajiban yang diembankan kepadanya.
4. Untuk membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa-
siswi prakerin. Sehingga dapat melihat peluang di masa depan.
5. Untuk melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara
profesional di dunia kerja yang sebenarnya. Sehingga tidak merasa takut
atau canggung lagi berkomunikasi secara profesional.
6. Untuk membentuk etos kerja yang baik bagi siswa-siswi prakerin.
Sehingga kedepannya siswa dapat menjadi sosok lulusan dan berkualitas.
7. Untuk menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
8. Untuk menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia
industri maupun dunia usaha.
2
BAB II
PELAKSANAAN PKL
Manajer
Bp. EDHI
b. Penanaman
Penanaman vanili dilakukan bersamaan dengan menanam lanjaran
(pohon gamal dan pohon kelor). Menggunakan metode stek batang.
• Buat lubang sedalam 5-7cm
• Jarak tanam 120cmx120cm (120cm antar barisan dan 120cm
antar tanaman)
• Tanam pohon untuk lanjaran
• Tutup lubang dengan tanah
• Tancapkan 2-3 batang vanili di sekitar pohon
• Jika terlalu panjang, tali dengan tali rafia agar tetap berdiri
c. Pemeliharaan
c.1 Pemupukan
Pemupukan merupakan proses untuk memperbaiki atau
memberikan tambahan unsur-unsur hara pada tanah, baik secara
langsung atau tak langsung agar dapat memenuhi kebutuhan
bahan makanan pada tanaman.
4
Pemupukan menggunakan kompos yang kami buat,
kompos yang terbuat dari kotoran sapi. cara memupuk nya
adalah memberikan sekitar 3 genggam tangan kompos di sekitar
tanaman vanili. selain menggunakan kompos, kami juga
memakai jangkos sawit dan sabut kelapa yang ditaruh di jarak
antar tanaman vanili.
c.2 Penyiraman
Curah hujan yang dibutuhkan tanaman vanili adalah sekitar
1000-3000 mm/tahun. menyiram vanili sesuaikan dengan kondisi
cuaca, jika sedang hujan maka perlu menyiramnya sekali, tidak
perlu menyiramnya jika kondisi tanah masih lembab. Normalnya
hanya perlu menyiram vanili sebanyak 2 kali sehari dan sesuaikan
dengan kekeringan. Saat kami disini, tanah tidak terlalu
kekeringan sehingga kamu menyiram nya 2 hari sekali.
c.3 Penyulaman
Penyulaman vanili dilakukan 7-14 hari setelah tanam. vanili
yang perlu disulam adalah vanili yang layu dan kering.
5
2. Budidaya Tanaman Tebu
Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin.
Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini
termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai
bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak
dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Nama ilmiah : Saccharum
a. Penetapan Lahan
Penetapan lahan tebu harus sesuai dengan kondisi agroklimat dan
lahan sebagai berikut:
• Curah hujan antara 1.000 – 2.000 milimeter per tahun dengan
sekurang-kurangnya 3 bulan kering;
• Suhu udara antara 24°C - 30°C dengan beda suhu musiman
(musim hujan dan kemarau) tidak lebih dari 6°C dan beda suhu
antara siang dan malam sekitar ±10°C. Pada suhu udara 32°C
aktivitas respirasi meningkat, sehingga dapat mengurangi
penimbunan hasil fotosintesis (gula). Pada fase kemasakan
perbedaan suhu siang dan malam yang lebih tinggi (10-150C)
akan meningkatkan potensi gula;
• Penyinaran antara 10-12 jam per hari;
• Kecepatan angin kurang dari 10 km/jam di siang hari;
• Kelembaban udara kurang dari 85% sangat baik untuk
pemasakan karena tebu lebih cepat kering;
• Ketinggian tebu yang ideal dapat diusahakan secara ekonomis
sampai 500 m dpl;
• Kemiringan lahan tidak lebih dari 3% dengan bentuk lahan
yang relatif datar sampai berombak lemah. Pada daerah dengan
kemiringan 4-16% dapat diusahakan sebagai pertanaman tebu
dengan menerapkan kaidah-kaidah konservasi;
• Tanah tidak terkontaminasi logam berat, residu pestisida, dan
bahan lain yang berbahaya;
• Lahan yang digunakan bukan lahan endemik Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT)
6
b. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan lingkungan tumbuh
yang sesuai bagi tanaman tebu mulai dari awal pertumbuhan sampai
panen, sehingga diperoleh lahan yang optimal untuk pertumbuhan
tebu. Pengolahan tanah dapat dilakukan melalui Sistem Reynoso
(manual), Sistem Semi Mekanisasi, atau Sistem Mekanisasi dan
ditempat PKL kami pengolahan lahan dilakukan dengan alat traktor
dan dibajak sehingga lahan siap untuk ditanami.
c. Persiapan Benih
Benih tebu yang digunakan dari varietas tebu unggul yang berasal
dari kebun sumber benih yang telah disertifikasi. Benih yang
digunakan dapat berupa stek batang, bagal mata 2 atau 3 dan benih
tumbuh berasal dari budset atau budchip yang disemaikan. Benih
dapat diperoleh dari hasil penjenjangan kebun benih maupun kultur
jaringan dan ditempat PKL kami dilakukan dengan penjenjangan
kebun yaitu menebang bibit dan kemudian di tanam dilahan.
d. Penanaman
Untuk mendapatkan pertumbuhan batang yang baik (berat tebu/ha)
dan kadar gula dalam batang tebu yang tinggi diperlukan teknik
penanaman yang baik. Teknik penanaman dapat dilakukan dengan 2
(dua) sistem yaitu sistem manual dan sistem mekanis dan ditempat
PKL kami menggunakan sistem manual yaitu dengan cara ecer,
cacah, lalu uper.
e. Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman tebu terdiri dari beberapa tahapan antara lain
pengairan, penyulaman, pemupukan, turun tanah dan gulud, klentek,
pengaturan drainase, dan pengendalian OPT. Pemeliharaan dapat
dilakukan dengan 2 (dua) sistem yaitu sistem manual dan sistem
mekanis dan ditempat PKL kami dilakukan semuanya dengan cara
manual agar dapat bisa melihat langsung kondisi perkebunan tebu
secara langsung dan pupuk yang digunakan yaitu KCL, PHONSKA,
UREA, dan TSP dan dilakukan dengan cara ditebar.
7
f. Panen (Tebang, Muat dan Angkut)
Tebang, Muat dan Angkut (TMA) tebu giling yang baik dilakukan
untuk memaksimalkan pencapaian potensi bobot tebu dan rendemen
yang telah terbentuk di kebun menjadi bahan baku produksi gula dan
memenuhi pasokan bahan baku yang berkualitas yang telah
direncanakan harian sesuai dengan pola giling yang dikoordinir oleh
pabrik gula. Untuk keberhasilan kegiatan TMA, perlu ditetapkan
manajemen yang tepat mulai perencanaan hingga pelaksanaannya.
3. Pembuatan Kompos
Bahan:
1. Kotoran sapi
2. Gula pasir 1kg
3. Dedak/bekatul 1kg
4. Air
5. Cairan dekomposer
6. Jerami (opsional)
Alat:
1. Cangkul
2. Ember/bak
3. Gembor
4. Angkong
5. Plastik hitam
Cara membuat:
menggunakan metode bokashi
Bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan
starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan
organik, yang biasanya berupa campuran molasses, air, starter
mikroorganisme, dan sekam padi.
1. Pertama-tama, larutkan gula 1kg dan dekomposer dengan air
sebanyak ±40 liter.
8
2. Kotoran sapi dipadatkan setinggi minimal 10cm dengan lebar 1m
dan panjang 1,5m. Setelah dipadatkan, beri jerami diatasnya.
3. Lalu taburkan bekatul
4. Setelah itu, siram dengan larutan dekomposer dengan
menggunakan gembor
5. Ulangi langkah sampai setinggi 1 meter
6. Setelah sampai setinggi satu meter, tutup dengan plastik hitam
7. Rapatkan agar uap tidak keluar
8. Lalu tunggu sampai selama ± 14 hari
9. Setelah ±14 hari, kompos diaduk
10. Jika teksturnya sudah seperti tanah, kompos siap untuk dipakai.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah saya melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kelompok Tani
Tani Maju Mulya Asri. Saya mendapatkan banyak manfaat, baik itu
pengalaman, pengetahuan, dan semua yang terkait dalam dunia kerja.
Sehingga saya dapat menambah wawasan yang saya dapatkan selama ini,
karena hanya dengan praktek saya bisa mengetahui seberapa jauh
kemampuan yang sudah saya dapat di sekolah. Sehingga suatu saat nanti
jika saya memasuki dunia kerja tidak akan ragu melakukannya, karena
sebelumnya sudah mempunyai pengalaman yang baik.
3.2 Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di
industri tempat di laksanakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dan mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya pemantauan terhadap siswa/i yang sedang PKL
agar lebih ditingkatkan lagi untuk menyakinkan pihak industri terhadap
program PKL ini.
Saya juga ingin memberikan saran pada pihak industri terutama untuk
pekerja agar tidak perlu sungkan terhadap anak PKL, usahakan berikan
tugas asalkan dengan bimbingan terlebih dahulu sebelum tugas
dilaksanakan, agar hasilnya menjadi efektif dan efisien.
10
LAMPIRAN
11
Larutkan 1 Kg Gula Pasir Dan Juga Dekomposer Aduk Hingga Merata
Dengan Air
Sebanyak ±40 L
12
Kemudian Taburkan Siram Dengan Larutan Ulangi Langkah Tadi Sampai
Bekatul Dekomposer Kotoran Sapi Setinggi Kurang
Menggunakan Gembor Lebih 1 Meter
Lalu Tutup Menggunakan Setelah 14 Hari, Buka Jika tekstur sudah berbeda dari
Plastik Hitam, Agar Uap Plastik Kompos, Lalu di sebelumnya maka kompos
Tidak Keluar. Aduk Agar sudah siap dipakai.
Panas Merata.
13
Proses Penanaman Tebu Proses Ripener dilakukan Proses Pelaksanaan
menggunakan Herbisida Ripener
Round Up
Proses Pemupukan
14