Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium Guajava)

DI KBH KARANGGENENG PROVINSI

JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Septhiana Indah Putri

0052342883

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN SMK NEGERI H.MOENADI UNGARAN
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan di KBH


Karanggeneng Provinsi Jawa Tengah, yang disusun oleh :

Nama : Septhiana Indah Putri

NISN : 0052342883

Dan telah melalui proses pembimbingan laporan kegiatan ini disahkan untuk
syarat telah mengikuti ujian Praktik Kerja Lapangan serta kenaikan kelas pada :

Hari :

Tanggal :

Pengesahan diberikan oleh Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi Keahlian, Waka


Humas, serta diketahui Kepala Sekolah.

Ungaran, November 2022

Pembimbing Peserta PKL

Indah Linawati M.Pd Septhiana Indah Putri

NIP. 197810192009032005 NISN : 0052342883

Waka Humas Ketua Kompetensi Keahlian

Taat Sutarso,S.TP M. Taufiq Fahrurozi, S.TP

NIP. 1975092620091002 NIP. 198101262011011006

Kepala Sekolah

Imro’atul Azizah, S.Pd. M.Si

NIP. 197605192008012004

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan ini sebagai syarat
mendapatkan nilai PKL yang dilaksanakan di KBH Karanggeneng Provinsi Jawa
Tengah

Saya menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan laporan ini,
saya mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada :

1. Imro’atul Azizah, S.Pd. M.Si , selaku Kepala Sekolah SMKN H.Moenadi


Ungaran
2. Taat Sutarso, S. TP , selaku Waka Humas
3. M. Taufiq Fahrurozi, S.TP, selaku Ketua Kompetensi Keahlian
4. Indah Linawati, M.Pd , selaku Pembimbing
5. Kedua orang tua, keluarga, dan pihak pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebut satu-persatu.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.

Ungaran, November 2022

Septhiana Indah Putri

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI...............................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
C. TUJUAN PKL..................................................................................................2

BAB II...........................................................................................................................3

A. TEORI PRAKTIK KERJA LAPANGAN........................................................3


B. VARIETAS JAMBU NIJI................................................................................3
C. BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI........................................................4
D. PANEN DAN PASCA PANEN.......................................................................7
E. TINJAUAN DUDI...........................................................................................8
F. KERANGKA BERFIKIR................................................................................9

BAB III.......................................................................................................................10

A. Tempat............................................................................................................10
B. Waktu Pelaksanaan.........................................................................................10
C. Jadwal Kegiatan..............................................................................................10
D. Pengumpulan Data..........................................................................................11

BAB IV.......................................................................................................................12

A. PERBANYAKAN TANAMAN JAMBU BIJI..............................................12

BAB V........................................................................................................................21

A. KESIMPULAN..............................................................................................21
B. SARAN..........................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

iii
DAFTAR TABEL

TABEL 1. JADWAL KEGIATAN.............................................................................10

iv
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1.............................................................................................................13

GAMBAR 4.2.............................................................................................................14

GAMBAR 4.3.............................................................................................................15

GAMBAR 4.4.............................................................................................................16

GAMBAR 4.5.............................................................................................................17

GAMBAR 4.6.............................................................................................................18

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PKL (Praktik Kerja Lapangan) merupakan suatu kegiatan yang wajib di


SMKN H. MOENADI Ungaran yang diselenggarakan setiap tahunnya. PKL
merupakan suatu kegiatan di mana siswa-siswi SMKN H. MOENADI Ungaran
dituntut untuk dapat berkontribusi penuh pada dunia kerja sesungguhnya.
Umumnya PKL dilakukan selama 6 bulan penuh oleh siswa SMKN H.
MOENADI Ungaran, dikarenakan sudah lebih redanya masa pandemi, maka
kegiatan PKL akan diadakan kembali oleh pihak sekolah yang berlokasi diluar
sekolah.

Tujuan dari PKL ini adalah supaya siswa siswi bisa memiliki rasa
kemandirian dan rasa tanggung jawab yang besar. Dengan adanya kegiatan PKL,
siswa juga dapat memiliki potensi dalam pertanian. Kegiatan PKL juga melatih
siswa untuk menghadapi masa depan, terutama dalam dunia kerja. Bertujuan juga
supaya siswa siswi SMKN H. MOENADI memiliki etos kerja yang tinggi.

Selama berlangsungnya kegiatan PKL, diharapkan siswa mampu mengikuti


kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia usaha
maupun industri. Serta diharapkan siswa dapat terbentuk mentalnya dan jiwa
keuletan yang tinggi pula. Untuk itu semoga siswa mendapatkan hal baru dan
pengalaman untuk menghadapi masa yang akan datang.

Alasannya memilih ber PKL di budidaya ini karena setiap tanaman perdu,
tak terkecuali jambu biji, memang dapat menarik bagi siapapun, terutama bagi
para pecinta tanaman perdu. Namun, pada jambu biji terdapat suatu indikator
yang bisa memicu daya tarik tersendiri bagi manusia, sehingga masyarakat seolah
terbius dengan rasanya.

Pohon jambu biji terkenal dengan tingkat produktivitasnya yang tinggi


sehingga pohon bisa dipanen secara terus menerus sepanjang tahun. Suatu pohon
jambu bisa menghasilkan hingga 0,5 kuintal buah setiap tahunnya. Jambu biji
memang merupakan tanaman buah yang bisa berbuah sepanjang tahun. Ukuran
pohon jambu biji tidak sebesar pohon lainnya. Pohon buah ini memiliki kanopi
yang pendek sehingga bisa ditanam di pekarangan yang sempit.

1
Buah jambu biji mengandung nilai gizi tinggi sehingga sangat bagus
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Buah jambu biji juga bisa
digunakan untuk mengatasi beberapa permasalahan penyakit, seperti tekanan
darah, kolesterol, dan lain lainnya.

Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa
Inggris disebut Lambo Guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika
Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke Negara Asia lainnya seperti
Indonesia, jambu biji sering disebut juga Jambu Klutuk, Jambu Siki, atau Jambu
Batu.

Di Indonesia tanaman jambu biji dapat tumbuh baik di dataran rendah


maupun di dataran tinggi. Pohon jambu banyak ditanam orang dihalaman dan di
ladang ladang. Ketinggian tempat yang sesuai untuk tanaman ini sekitar 1200
meter dari permukaan laut. Pohon jambu biji merupakan tanaman perdu yang
banyak bercabang, tingginya mencapai 12 meter.

Penggunaan jambu biji sebagai bahan dasar pembuatan minuman instan


semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir. Hal ini didasarkan pada
beberapa keunggulan yang dimiliki oleh jambu biji memiliki kadar vitamin C
yang sanggup memenuhi kebutuhan harian anak berusia 13-20 tahun yang
mencapai 80-100 mg perhari. Sebutir jambu biji dengan berat 257 g perbuah
dapat mencukupi kebutuhan harian akan vitamin C pada tiga orang dewasa atau
dua anak-anak.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KBH Karanggeneng


Provinsi Jawa Tengah?
2. Apa hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KBH Karanggeneng Provinsi
Jawa Tengah?

C. TUJUAN PKL

1. Mendeskripsikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KBH Karanggeneng


Provinsi Jawa Tengah
2. Mendeskripsikan hasil kegiatan Praktik Kerja Lapangan di KBH
Karanggeneng Provinsi Jawa Tengah

2
BAB II

LANDASAN TEORI

A. TEORI PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Menurut (Minarti dan Usaman 2009: 108) Praktik Kerja Lapangan


merupakan kegiatan yang dulunya disebut dengan pendidikan sistem ganda
yaitu pendidikan dan pelatihan yang dilakukan disekolah, di praktikkan di
dunia industri, sehingga akan terjadi kesesuaian antara kemampuan yang
diperoleh di sekolah dengan tuntutan di dunia industri.
Wardiman Djojonegoro (1998: 79) mengatakan bahwa PKL adalah
suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan
yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di
sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja di
dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional
tertentu.
Pendapat dari Ahmad Razali, dkk, (2009: 45) Praktik Kerja Lapangan
atau yang sering disebut PKL adalah realisasi dari bagian Pendidikan Sistem
Ganda (PSG). Kebijakan Pendidikan Sistem Ganda dikembangkan
berdasarkan konsep dual system di Jerman, yaitu suatu bentuk
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia kerja

B. VARIETAS JAMBU BIJI

Jambu biji (Psidium Guajava) atau sering disebut jambu batu, jambu
siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil,
disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang
berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Ada
juga beberapa klasifikasi tanaman Jambu Biji sebagai berikut
Ordo : Myrtale
Famili : Myrtacea
Subfamili : Myrtoideae

3
Bangsa : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : P. Guajava

C. BUDIDAYA TANAMAN JAMBU BIJI

Budidaya jambu biji adalah salah satu tanaman buah yang sudah
memasyarakat, Jambu Biji bisa dibudidayakan di negara kita, Jambu Biji
dipercaya merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada
tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang bekerja sama dengan Institut
Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji sebetulnya tidak benar benar nirbiji,
jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas Jambu Biji hampir tidak
berbiji. Persyaratan kebutuhan hidup jambu biji antara lain:
1. Ketinggian Tempat
Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian
antara 5-1200 mdpl.
2. Kelembaban Lingkungan
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan
tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai
kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air.
Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji.
3. Pemeliharaan Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji kristal mampu tumbuh dan
menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang
mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya
diperhatikan, karena tanaman yang diperhatikan dengan baik akan
memberikan imbalan hasil yang memuaskan
4. Media Tumbuh
Sebagai salah satu syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah
buahan khususnya Jambu biji kristal dipilih tanah yang subur, banyak
mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi
tanahnya subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada
bagian yang curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak
atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40 kg/m persegi,

4
kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yang panjangnya
disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan.
Untuk pemanenan dalam pot gunakan media tanam tanah, pupuk
kandang, dan sekam yang sudah menjadi arang dengan perbandingan
1:2:2, sebelum pot diisi dengan media tanam usahakan dasar pot diberi
kerikil/batu apung/busa agar air bisa cepat jatuh saat penyiraman
berlebihan atau pada musim hujan, sehingga media tanam tidak becek.
5. Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji kristal tetap
stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
a. Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon
dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram
Urea dan 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon
atau dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm dan
lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut dan
tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.
b. Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun. Pemupukan dilakukan
dengan NPK 250 gram/pohon, dan TSP 250 gram/pohon, dan
seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan
TSP dan NPK dengan takaran sama.
c. Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, jika pertumbuhan
tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan
tunas hasil pemangkasan ranting, berarti selain TSP dan NPK
dengan ukuran yang sama tanaman memerlukan pupuk kandang
sebanyak 2 kaleng minyak per pohon.
d. Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yang
mengelilingi tanaman persis dibawah ujung tajuk dengan
kedalaman sekitar 30-40 cm dan pupuk segera ditanam dalam
torakan tersebut dan ditutup kembali dengan kebas galian
terdahulu.
6. Penyiraman
Sama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau
okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi
dan sore. Dan minggu minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi
menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji kristal telah tumbuh

5
benar benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yang dapat
dilakukan saat saat diperlukan saja. Dan bila turun hujan terlalu lebat
diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tergenang air dengan cara
membuat lubangan saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada
musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman
dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih
3000 m2 dan dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
7. Pengendalian Hama Dan Penyakit
a. Ulat daun (trabala pallida)
Pengendalian: dengan menggunakan pestisida yang sesuai.
b. Ulat keket (ploneta diducta)
Pengendalian: sama dengan ulat daun.
c. Semut dan tikus
Pengendalian: dengan penyemprotan dengan fungisida yang sesuai.
d. Kalong dan Bajing
Keberadaan hama ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan
biotik maupun abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti
persediaan bahan masesuai. Pengendalian: dengan menggunakan
musuh secara alami.
e. Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam. Pengendalian: dilakukan
penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali
seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan
dihentikan.
f. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang
30 cm. Pengendalian: sama dengan ulat putih.
g. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna
cokelat dan beruas-ruas.
Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat
kuning. Pengendalian: sama dengan ulat putih.
h. Penyakit
Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua dan muncul pada musim hujan.

6
Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-
serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.
Pengendalian: dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai.
i. Jamur Ceroospora psidil, Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola
spidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam. Pengendalian: dengan
menyemprotkan fungisida yang sesuai
j. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yang menempel pada akar dan apabila
akar yang kena dikupas akan nampak warna kecokelatan.
Pengendalian: dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai.
k. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji kristal
yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar tanaman jambu biji
kristal yang menggangu pertumbuhan dan perkembangan bibit
tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin

D. PANEN DAN PASCA PANEN

Buah jambu biji kristal umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai
berbuah, berbeda dengan jambu yang pembibitannya dilakukan dengan
cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah,
jambu biji kristal yang telah matang dengan ciri-ciri, melihat warna yang
disesuaikan dengan jenis jambu biji kristal yang ditanam dan juga dengan
mencium baunya, serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang
sudah masak dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan belum masak.
Dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu berwarna hijau
pekat menjadi muda ke putih-putihan dalam kondisi ini maka jambu siap
dipanen.

E. PERBANYAKAN BENIH METODE CANGKOK

Mencangkok merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman


secara vegetatif yang dilakukan dengan cara pengeratan batang pohon induk
dan dibungkus dengan media cangkok untuk menumbuhkan akar pada batang
yang dikerat tersebut. Bibit tanaman hasil cangkok memiliki keunggulan
tersendiri yakni mempunyai sifat dan kualitas yang sama dengan induknya.

7
Banyak jenis tanaman buah yang bisa dilakukan perbanyakan dengan cara
dicangkok salah satunya adalah jambu kristal. Dalam pencangkokan ini
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:

Pilih batang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang baik dan sehat dengan
diameter 1-2 cm. Kerat cabang yang akan dicangkok sepanjang 2,5 cm, jika
menginginkan pencangkokan bertingkat (lebih dari satu cangkokan dalam satu
cabang ) maka penyayatan dilakukan secara bertingkat dengan jarak antar sayatan
minimal 20 cm, sehingga dalam satu cabang sepanjang 1 meter bisa dibuat 5
cangkokan.
Bersihkan lendir/kambium yang ada pada bekas keratan, karena jika tidak
dibersihkan kambium akan mengeras membentuk kulit lagi sehingga proses
pencangkokan bisa gagal. Aplikasikan perangsang akar untuk mempercepat
munculnya akar, dengan cara dioleskan pada pangkal keratan bagian atas.
Pencangkokan dilakukan setelah kambium dan keratan kering dengan media
cangkok yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan kantong plastik.
Sedangkan media yang digunakan adalah tanah/tanah humus dan sekam
padi/arang sekam dengan perbandingan 1:1. Usakan media jangan terlalu kering
dan terlalu basah. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat pembungkusan media
harus dilakukan serapat mungkin agar tidak kemasukan air hujan, karena jika
terlalu becek bisa menyebabkan kebusukan, terutama jika media tanah dicampur
dengan kompos sehingga jika media terlalu becek, gas amoniak akan naik dan
menyebabkan busuk, maka dari itu bagi pemula sebaiknya menggunakan tanah
berpasir biasa saja tanpa campuran apapun. Sedangkan jika selama proses
pertumbuhan akar plastik bocor dan terisi air hujan maka sebaiknya buat
beberapa lubang pada plastik bagian bawah agar air tidak tergenang di dalam
cangkokan. Pada minggu kedua setelah pencangkokan, biasanya akan terlihat
keluar akar, Setelah kurang lebih berumur satu bulan, cangkokan bisa dipotong
untuk dipisahkan dari induknya. Karena batang yang dicangkok ini berupa batang
kecil maka akar yang tumbuh tidak selalu banyak, terlebih pada saat musim hujan
atau media yang becek biasanya akar yang tumbuh jumlahnya sedikit.alam

F. TINJAUAN DUDI

Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juli-5 September


2022 di Persemaian Permanen Kalongan BSPTH DLHK Provinsi Jawa

8
Tengah yang beralamat di Kalongan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
Jawa Tengah. Dan pindah pada tanggal 6 September-25 November di KBH
Karanggeneng yang beralamat di Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang
Jawa Tengah

G. KERANGKA BERFIKIR

Dalam masa persaingan sekarang ini penulis menyadari keahlian


merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik, sehingga perusahaan diharapkan memberi
kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara
menerima siswa yang ingin mengadakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan.
Kegiatan ini dimulai dari pengolahan hasil pertanian sampai hasil proses
pengolahan hasil pertanian.
Kegiatan PKL ini mengharapkan siswa agar lebih mengenal dunia kerja
dan mengasah keterampilan akademik maupun non akademik siswa. PKL ini
mengajarkan agar siswa dapat sukses didunia pengolahan hasil pertanian dan
menjadi wirausahawan muda. Dengan PKL ini siswa juga diharap mampu
mengatasi persaingan di dunia kerja.

9
BAB III

METODE PELAKSANAAN

1. Tempat

Persemaian Kalongan BSPTH DLHK Provinsi Jawa Tengah

2. Waktu Pelaksanaan

Agustu Septem Oktobe Novem Desem


N Keteran Juni Juli
s ber r ber ber
o gan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Pembek
1
alan
Bimbin
gan
2
Proposa
l
In
House
3
Trainin
g
Pelaksa
4 naan
PKL
Penarik
5
an PKL
Pembua
6 tan
Laporan
Ujian
7
PKL
Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Persemaian Permanen Kalongan
BSPTH DLHK Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada, 11Juli-5September
dan pindah di KBH Karanggeneng pada 6 September-25 November
3. Jadwal Kegiatan
Tabel 1. jadwal kegiatan:

10
3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data praktik kerja lapangan:


1. Buku jurnal
Berisi tentang catatan harian, mingguan bulanan dan seluruh kegiatan
berlangsung.
2. Buku diskusi
Bertujuan untuk bertukar pengalaman terhadap seluruh kegiatan PKL
terutama kegiatan praktik secara kelompok dengan didiskusikan secara
langsung oleh pembimbing di lapangan.
3. Wawancara
Beberapa pertanyaan tentang kegiatan PKL kepada pembimbing lapangan
untuk diperoleh secara teknis di lapangan dari pertanyaan yang di ajukan.
4. Dokumentasi
Foto atau video yang di jadikan dokumen saat PKL berlangsung.

11
BAB IV

GAMBAR UMUM KEBUN HOLTIKULTURA KARANGGENENG

Kebun benih holtikultura Karanggeneng berlokasi di dukuh Karanggeneng,


kelurahan Sumurrejo, kecamatan Gunungpati, kota Semarang. Kebun ini memiliki
luas lahan total 11,69 hektare Kebun ini berdiri dibawah instansi pemerintah
pertanian dan perkebunan Jawa Tengah. Kebun didirikan/dimiliki oleh Dinas
Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah. Kebun ini lebih fokus pada pembibitan
(holtikultura). Pada zaman dahulu, dikebun ini fokus padatanaman pangan.
Melainkan sekarang beralih ke tanaman buah.

HASIL KEGIATAN
4. Perbanyakan tanaman jambu biji
Pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juni di
Persemaian Permanen DLHK Kalongan dan pindah pada tanggal 6
September di KBH Karanggeneng.
Tanaman yang dibudidayakan di Persemaian Permanen DLHK
Kalongan yaitu: sengon, pucuk merah, balsa, jambu biji dll. Sedangkan di
KBH Karanggeneng yaitu: jambu air, jambu biji, kelengkeng, durian,
alpukat, buncis dll.
Pada laporan ini, saya akan fokus pada tanaman jambu biji. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat perbanyakan tanaman
jambu biji, yaitu:

12
1. Perbanyakan jambu biji (cangkok)

Gambar 4.1pencangkokan
Mencangkok merupakan salah satu metode perbanyakan
tanaman secara vegetatif yang dilakukan dengan cara pengeratan
batang pohon induk dan dibungkus dengan media cangkok untuk
menumbuhkan akar pada batang yang dikerat tersebut.

Bibit tanaman hasil cangkok memiliki keunggulan tersendiri


yakni mempunyai sifat dan kualitas yang sama dengan induknya.
TAHAP PENCANGKOKAN:

1) Pastikan bahwa induk semang adalah tanaman dari varietas


unggul agar hasilnya nanti adalah bibit unggulan juga.
2) Tentukan cabang yang lurus dan cukup besar agar tanaman
cukup kuat untuk mandiri. Besar cabang berdiameter 3cm.
3) Kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi
dari keratan yang pertama berjarak sekitar 5-10cm.
4) Kelupas kulit antara keratan
5) Bersihkan kambium yang ada pada bekas keratan, karena jika
tidak dibersihkan kambium akan mengeras membentuk kulit
lagi sehingga proses pencangkokan bisa gagal.
6) Jika kambium sudah hilang, pencangkokan dapat dimulai
dengan plastik putih yang sudah diisi mos sabut kelapa
7) Ikat plastik bagian ujung bawah dan atas sampai tertutup rapat.
8) Buat lubangan untuk pembuangan air.

13
9) Siramlah cangkokan secara teratur.
10) Tunggu sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap untuk
dipisahkan dari induknya.
11) Jika sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya.
12) Kurangi daun dan ranting, sisakan beberapa lembar daun saja.

2. Perawatan
Ada beberapa perawatan inti yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pemupukan
Gambar 4.2 pengocoran

Pemupukan pada tanaman jambu biji juga perlu dilakukan sebagai


upaya untuk mempercepat pertumbuhan tanaman jambu biji.
Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan secara berkala.

1) Berikan pupuk pada saat usia tanaman belum menginjak satu


tahun. Pada fase ini, campuran pupuk yang baik untuk
diberikan adalah pupuk kandang, TSP, Urea, dan ZK.
Taburkan pupuk tersebut di area sekeliling tanaman jambu
biji.
2) Fase kedua adalah saat tanaman jambu biji berusia 1 – 3 tahun
(biasanya sudah melewati masa berbuah sebanyak dua kali),
pupuk yang disarankan untuk diberikan adalah pupuk NPK
dan TSP. Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan dalam jangka
waktu tiga bulan sekali.

14
3) Di atas usia tiga tahun, pemberian pupuk hanya dilakukan jika
tanaman dirasa tubuh kurang sempurna. Pada fase ini
disarankan untuk memberikan pupuk kandang, TSP, dan NPK
2. Penyiraman

Gambar 4.3 penyiraman

Penyiraman dilakukan secara rutin pada pagi dan sore hari.


Waktu yang dianjurkan pada pagi hari adalah mulai dari pukul 7
hingga 9, sedangkan waktu yang dianjurkan saat sore hari adalah pada
pukul 3 hingga 5 sore.

Cara penyiraman ini sangat mudah, karena tinggal


menghidupkan pompa air yang sudah disalurkan ke peralon di setiap
sekitaran pohon. Tetapi jika musim hujan, pohon tidak perlu disiram
kembali karen kuantitas air juga perlu diperhitungkan. Jambu biji
tidak akan mampu bertahan jika mendapat pasokan air yang terlalu
banyak atau tergenang air dalam waktu yang lama.

15
3. Penyiangan
Gambar 4.4 penyiangan

Penyiangan merupakan salah satu cara yang perlu dilakukan


untuk menunjang pertumbuhan tanaman jambu biji dengan
melindungi tanaman pokok dari tanaman-tanaman liar di sekitarnya.
Tanaman jambu biji yang langsung ditanam di lahan tanah akan jauh
lebih berisiko dikelilingi oleh tanaman liar jika dibandingkan
penanaman yang dilakukan di pot.

Tanaman liar atau gulma akan menyerap nutrisi dalam tanah,


yang kemudian akan berdampak pada tingkat nutrisi yang diserap oleh
tanaman pokok. Jika nutrisi dalam tanah terbagi, maka pertumbuhan
jambu biji pun tidak akan optimal.

Penyiangan atau pemberantasan gulma sebaiknya dilakukan


secara berkala. Hal ini sudah dapat dipantau sejak 2 minggu setelah
bibit dipindahkan ke media tanam permanen. Penyiangan dapat
dilakukan dengan cara menggunting, mencangkul, atau membubut

16
3. Pembungkusan

Gambar 4.5 pembungkusan

Dalam pemeliharaan jambu biji perlu dilakukan


pembuangkusan buah. Pembuangkusan bertujuan untuk menghindari
buah dari serangan hama sehingga memperoleh kualitas dan kuantitas
dari buah jambu biji yang baik. Pembungkusan dilakukan dengan
menggunakan plastik putih type HD, kemudian melubangi kedua
ujung plastik tersebut.

4. Pemanenan

Gambar 4.6 pemanenan

Cara pemanenan yang terbaik dipetik beserta tangkainya, yang


sudah matang (hanya yang sudah masak) sekaligus melakukan
pemangkasan pohon agar tidak rusak, waktunya setelah 4 bulan
kemudian dimasukkan ke dalam keranjang yang dibawa oleh pemetik

17
dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan
sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan
dilakukan sekaligus agar panen dapat bertunas kembali dengan baik
dengan harapan dapat menghasilkan kembali dengan cepat.

5. Seleksi

Setelah dipanen, buah akan diseleksi sesuai pengelompokan yang sudah


ada. Penjualan jambu biji berdasarkan grade A kelompok buah yang
kualitasnya bagus, biasanya dijual langsung ke supermarket, grade B adalah
kelompok buah yang kualitasnya sedang, dijual langsung ke pasar modern
dan toko buah. Dan Grade C langsung ke konsumen yang datang ke kebun
pemanenan

6. Penjualan
Berikut analis harga di KBH Karanggeneng:
:

18
19
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Adapun simpulan dari Praktik Kerja Lapangan sebagai berikut:

1. Dalam kegiatan PKL siswa mampu untuk menerapkan ilmu yang didapatkan
selama proses pembelajaran tentang penanganan tanaman

2. Setelah melaksanakan PKL siswa banyak mendapatkan pengalaman kerja di


bidang pertanian dan juga dapat menghadapi masalah yang terjadi di dunia kerja
secara nyata juga mampu membentuk mental bagi siswa untuk pengalaman kerja
setelah lulus nantinya.

B. Saran

1. Untuk SMKN H Moenadi

Untuk SMKN H Moenadi supaya bisa lebih meningkatkan kemampuan Sumber


Daya Manusia (SDM) di bidang Pertanian guna mendapatkan kinerja serta layanan
yang maksimal.

Di harapkan kedepannya agar lebih terstruktur dan terorganisasi agar dapat di


kembangkan ke sistem yang lebih baik, serta lebih mudah dalam penanganan
masalah.

2. Untuk perusahaan

Dinas KBH Karanggeneng Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat lebih baik
terhadap siswa PKL dari SMKN H Moenadi dan lebih konsisten pada saat pemberian
tugas kepada siswa PKL.

Sebaiknya Dinas KBH Karanggeneng Provinsi Jawa Tengah memaksimalkan


penggunaan alat mesin pertanian, seperti cultivator untuk pengolahan lahan dan
berfungsi untuk penggemburan tanah. Sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih
baik.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Razali, dkk. 2009. Dari Guru Konvensional Menjadi Guru Profesional.
Jakarta: Grasindo.

AR, Murniati dan Nasir Usman. 2009. Implementasi Manajemen Strategi Dalam
Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis.

Djojonegoro, W. 1998. Pengembangan Sumberdaya Manusia Melalui Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.

21
Lampiram

22
23

Anda mungkin juga menyukai