JAWA TENGAH
Disusun oleh :
0052342883
NISN : 0052342883
Dan telah melalui proses pembimbingan laporan kegiatan ini disahkan untuk
syarat telah mengikuti ujian Praktik Kerja Lapangan serta kenaikan kelas pada :
Hari :
Tanggal :
Kepala Sekolah
NIP. 197605192008012004
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun laporan ini sebagai syarat
mendapatkan nilai PKL yang dilaksanakan di KBH Karanggeneng Provinsi Jawa
Tengah
Saya menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan laporan ini,
saya mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang
tulus kepada :
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG......................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................................2
C. TUJUAN PKL..................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................10
A. Tempat............................................................................................................10
B. Waktu Pelaksanaan.........................................................................................10
C. Jadwal Kegiatan..............................................................................................10
D. Pengumpulan Data..........................................................................................11
BAB IV.......................................................................................................................12
BAB V........................................................................................................................21
A. KESIMPULAN..............................................................................................21
B. SARAN..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 4.1.............................................................................................................13
GAMBAR 4.2.............................................................................................................14
GAMBAR 4.3.............................................................................................................15
GAMBAR 4.4.............................................................................................................16
GAMBAR 4.5.............................................................................................................17
GAMBAR 4.6.............................................................................................................18
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan dari PKL ini adalah supaya siswa siswi bisa memiliki rasa
kemandirian dan rasa tanggung jawab yang besar. Dengan adanya kegiatan PKL,
siswa juga dapat memiliki potensi dalam pertanian. Kegiatan PKL juga melatih
siswa untuk menghadapi masa depan, terutama dalam dunia kerja. Bertujuan juga
supaya siswa siswi SMKN H. MOENADI memiliki etos kerja yang tinggi.
Alasannya memilih ber PKL di budidaya ini karena setiap tanaman perdu,
tak terkecuali jambu biji, memang dapat menarik bagi siapapun, terutama bagi
para pecinta tanaman perdu. Namun, pada jambu biji terdapat suatu indikator
yang bisa memicu daya tarik tersendiri bagi manusia, sehingga masyarakat seolah
terbius dengan rasanya.
1
Buah jambu biji mengandung nilai gizi tinggi sehingga sangat bagus
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Buah jambu biji juga bisa
digunakan untuk mengatasi beberapa permasalahan penyakit, seperti tekanan
darah, kolesterol, dan lain lainnya.
Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu, dalam bahasa
Inggris disebut Lambo Guava. Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika
Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke Negara Asia lainnya seperti
Indonesia, jambu biji sering disebut juga Jambu Klutuk, Jambu Siki, atau Jambu
Batu.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PKL
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Jambu biji (Psidium Guajava) atau sering disebut jambu batu, jambu
siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brazil,
disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang
berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa
asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Ada
juga beberapa klasifikasi tanaman Jambu Biji sebagai berikut
Ordo : Myrtale
Famili : Myrtacea
Subfamili : Myrtoideae
3
Bangsa : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : P. Guajava
Budidaya jambu biji adalah salah satu tanaman buah yang sudah
memasyarakat, Jambu Biji bisa dibudidayakan di negara kita, Jambu Biji
dipercaya merupakan mutasi dari residu Muangthai Pak, ditemukan pada
tahun 1991 di District Kao Shiung-Taiwan. Diperkenalkan di Indonesia pada
tahun 1991 oleh Misi Teknik Taiwan yang bekerja sama dengan Institut
Pertanian Bogor (IPB). Jambu Biji sebetulnya tidak benar benar nirbiji,
jumlah bijinya kurang dari 3% bagian buah, sepintas Jambu Biji hampir tidak
berbiji. Persyaratan kebutuhan hidup jambu biji antara lain:
1. Ketinggian Tempat
Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian
antara 5-1200 mdpl.
2. Kelembaban Lingkungan
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan
tumbuh di dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai
kelembaban yang rendah, berarti udara kering karena miskin uap air.
Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu biji.
3. Pemeliharaan Tanaman
Meskipun penanaman jambu biji kristal mampu tumbuh dan
menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah dan cuaca yang
mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya
diperhatikan, karena tanaman yang diperhatikan dengan baik akan
memberikan imbalan hasil yang memuaskan
4. Media Tumbuh
Sebagai salah satu syarat dalam mempersiapkan lahan kebun buah
buahan khususnya Jambu biji kristal dipilih tanah yang subur, banyak
mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi
tanahnya subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada
bagian yang curam, kemudian untuk menggemburkan tanah perlu dibajak
atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata.
Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40 kg/m persegi,
4
kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yang panjangnya
disesuaikan dengan ukuran yang diperlukan.
Untuk pemanenan dalam pot gunakan media tanam tanah, pupuk
kandang, dan sekam yang sudah menjadi arang dengan perbandingan
1:2:2, sebelum pot diisi dengan media tanam usahakan dasar pot diberi
kerikil/batu apung/busa agar air bisa cepat jatuh saat penyiraman
berlebihan atau pada musim hujan, sehingga media tanam tidak becek.
5. Pemupukan
Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji kristal tetap
stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:
a. Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon
dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram
Urea dan 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon
atau dengan jalan menggali disekeliling pohon sedalam 30 cm dan
lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut dan
tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya.
b. Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun. Pemupukan dilakukan
dengan NPK 250 gram/pohon, dan TSP 250 gram/pohon, dan
seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan
TSP dan NPK dengan takaran sama.
c. Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, jika pertumbuhan
tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan
tunas hasil pemangkasan ranting, berarti selain TSP dan NPK
dengan ukuran yang sama tanaman memerlukan pupuk kandang
sebanyak 2 kaleng minyak per pohon.
d. Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yang
mengelilingi tanaman persis dibawah ujung tajuk dengan
kedalaman sekitar 30-40 cm dan pupuk segera ditanam dalam
torakan tersebut dan ditutup kembali dengan kebas galian
terdahulu.
6. Penyiraman
Sama dua minggu pertama setelah bibit yang berasal dari cangkokan atau
okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi
dan sore. Dan minggu minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi
menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji kristal telah tumbuh
5
benar benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yang dapat
dilakukan saat saat diperlukan saja. Dan bila turun hujan terlalu lebat
diusahakan agar sekeliling tanaman tidak tergenang air dengan cara
membuat lubangan saluran untuk mengalirkan air. Sebaliknya pada
musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman
dengan menggunakan pompa air 3 PK untuk lahan seluas kurang lebih
3000 m2 dan dilakukan sehari sekali tiap sore hari.
7. Pengendalian Hama Dan Penyakit
a. Ulat daun (trabala pallida)
Pengendalian: dengan menggunakan pestisida yang sesuai.
b. Ulat keket (ploneta diducta)
Pengendalian: sama dengan ulat daun.
c. Semut dan tikus
Pengendalian: dengan penyemprotan dengan fungisida yang sesuai.
d. Kalong dan Bajing
Keberadaan hama ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan
biotik maupun abiotik. Yang termasuk faktor biotik seperti
persediaan bahan masesuai. Pengendalian: dengan menggunakan
musuh secara alami.
e. Ulat putih
Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam. Pengendalian: dilakukan
penyemprotan dengan insektisida yang sesuai sebanyak 2 kali
seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan
dihentikan.
f. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
Gejala: membuat kulit kayu dan mampu membuat lobang sepanjang
30 cm. Pengendalian: sama dengan ulat putih.
g. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna
cokelat dan beruas-ruas.
Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat
kuning. Pengendalian: sama dengan ulat putih.
h. Penyakit
Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
Menyerang daun tua dan muncul pada musim hujan.
6
Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-
serat halus berwarna jingga yang merupakan kumpulan sporanya.
Pengendalian: dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai.
i. Jamur Ceroospora psidil, Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola
spidil
Gejala: bercak pada daun berwarna hitam. Pengendalian: dengan
menyemprotkan fungisida yang sesuai
j. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
Gejala: rizom berwarna putih yang menempel pada akar dan apabila
akar yang kena dikupas akan nampak warna kecokelatan.
Pengendalian: dengan menyemprotkan fungisida yang sesuai.
k. Gulma
Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji kristal
yang berbentuk rerumputan yang berada disekitar tanaman jambu biji
kristal yang menggangu pertumbuhan dan perkembangan bibit
tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin
Buah jambu biji kristal umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai
berbuah, berbeda dengan jambu yang pembibitannya dilakukan dengan
cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah,
jambu biji kristal yang telah matang dengan ciri-ciri, melihat warna yang
disesuaikan dengan jenis jambu biji kristal yang ditanam dan juga dengan
mencium baunya, serta yang terakhir dengan merasakan jambu biji yang
sudah masak dibandingkan dengan jambu yang masih hijau dan belum masak.
Dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu berwarna hijau
pekat menjadi muda ke putih-putihan dalam kondisi ini maka jambu siap
dipanen.
7
Banyak jenis tanaman buah yang bisa dilakukan perbanyakan dengan cara
dicangkok salah satunya adalah jambu kristal. Dalam pencangkokan ini
terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan, yaitu:
Pilih batang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda yang baik dan sehat dengan
diameter 1-2 cm. Kerat cabang yang akan dicangkok sepanjang 2,5 cm, jika
menginginkan pencangkokan bertingkat (lebih dari satu cangkokan dalam satu
cabang ) maka penyayatan dilakukan secara bertingkat dengan jarak antar sayatan
minimal 20 cm, sehingga dalam satu cabang sepanjang 1 meter bisa dibuat 5
cangkokan.
Bersihkan lendir/kambium yang ada pada bekas keratan, karena jika tidak
dibersihkan kambium akan mengeras membentuk kulit lagi sehingga proses
pencangkokan bisa gagal. Aplikasikan perangsang akar untuk mempercepat
munculnya akar, dengan cara dioleskan pada pangkal keratan bagian atas.
Pencangkokan dilakukan setelah kambium dan keratan kering dengan media
cangkok yang sudah dibuat sebelumnya menggunakan kantong plastik.
Sedangkan media yang digunakan adalah tanah/tanah humus dan sekam
padi/arang sekam dengan perbandingan 1:1. Usakan media jangan terlalu kering
dan terlalu basah. Yang perlu diperhatikan adalah pada saat pembungkusan media
harus dilakukan serapat mungkin agar tidak kemasukan air hujan, karena jika
terlalu becek bisa menyebabkan kebusukan, terutama jika media tanah dicampur
dengan kompos sehingga jika media terlalu becek, gas amoniak akan naik dan
menyebabkan busuk, maka dari itu bagi pemula sebaiknya menggunakan tanah
berpasir biasa saja tanpa campuran apapun. Sedangkan jika selama proses
pertumbuhan akar plastik bocor dan terisi air hujan maka sebaiknya buat
beberapa lubang pada plastik bagian bawah agar air tidak tergenang di dalam
cangkokan. Pada minggu kedua setelah pencangkokan, biasanya akan terlihat
keluar akar, Setelah kurang lebih berumur satu bulan, cangkokan bisa dipotong
untuk dipisahkan dari induknya. Karena batang yang dicangkok ini berupa batang
kecil maka akar yang tumbuh tidak selalu banyak, terlebih pada saat musim hujan
atau media yang becek biasanya akar yang tumbuh jumlahnya sedikit.alam
F. TINJAUAN DUDI
8
Tengah yang beralamat di Kalongan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
Jawa Tengah. Dan pindah pada tanggal 6 September-25 November di KBH
Karanggeneng yang beralamat di Sumurrejo Gunungpati Kota Semarang
Jawa Tengah
G. KERANGKA BERFIKIR
9
BAB III
METODE PELAKSANAAN
1. Tempat
2. Waktu Pelaksanaan
10
3. Pengumpulan Data
11
BAB IV
HASIL KEGIATAN
4. Perbanyakan tanaman jambu biji
Pelaksanaan PKL yang dilaksanakan pada tanggal 11 Juni di
Persemaian Permanen DLHK Kalongan dan pindah pada tanggal 6
September di KBH Karanggeneng.
Tanaman yang dibudidayakan di Persemaian Permanen DLHK
Kalongan yaitu: sengon, pucuk merah, balsa, jambu biji dll. Sedangkan di
KBH Karanggeneng yaitu: jambu air, jambu biji, kelengkeng, durian,
alpukat, buncis dll.
Pada laporan ini, saya akan fokus pada tanaman jambu biji. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat perbanyakan tanaman
jambu biji, yaitu:
12
1. Perbanyakan jambu biji (cangkok)
Gambar 4.1pencangkokan
Mencangkok merupakan salah satu metode perbanyakan
tanaman secara vegetatif yang dilakukan dengan cara pengeratan
batang pohon induk dan dibungkus dengan media cangkok untuk
menumbuhkan akar pada batang yang dikerat tersebut.
13
9) Siramlah cangkokan secara teratur.
10) Tunggu sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap untuk
dipisahkan dari induknya.
11) Jika sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya.
12) Kurangi daun dan ranting, sisakan beberapa lembar daun saja.
2. Perawatan
Ada beberapa perawatan inti yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pemupukan
Gambar 4.2 pengocoran
14
3) Di atas usia tiga tahun, pemberian pupuk hanya dilakukan jika
tanaman dirasa tubuh kurang sempurna. Pada fase ini
disarankan untuk memberikan pupuk kandang, TSP, dan NPK
2. Penyiraman
15
3. Penyiangan
Gambar 4.4 penyiangan
16
3. Pembungkusan
4. Pemanenan
17
dan setelah penuh diturunkan dengan tali yang telah disiapkan
sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan
dilakukan sekaligus agar panen dapat bertunas kembali dengan baik
dengan harapan dapat menghasilkan kembali dengan cepat.
5. Seleksi
6. Penjualan
Berikut analis harga di KBH Karanggeneng:
:
18
19
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dalam kegiatan PKL siswa mampu untuk menerapkan ilmu yang didapatkan
selama proses pembelajaran tentang penanganan tanaman
B. Saran
2. Untuk perusahaan
Dinas KBH Karanggeneng Provinsi Jawa Tengah diharapkan dapat lebih baik
terhadap siswa PKL dari SMKN H Moenadi dan lebih konsisten pada saat pemberian
tugas kepada siswa PKL.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Razali, dkk. 2009. Dari Guru Konvensional Menjadi Guru Profesional.
Jakarta: Grasindo.
AR, Murniati dan Nasir Usman. 2009. Implementasi Manajemen Strategi Dalam
Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Cita Pustaka Media
Perintis.
21
Lampiram
22
23