Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PRODUKSI ONDE-ONDE KETAWA

DI ROTI KERING DUA BINTANG

Disusun oleh :

Dini Eka Aprilia

0054850267

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMK N H. MOENADI UNGARAN

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di Dua


Bintang Ungaran, yang disusun oleh :
Nama : Dini Eka Aprilia
NISN : 0054850267
Dan telah melalui proses pembimbingan laporan kegiatan ini telah disahkan
untuk syarat telah mengikuti ujian Praktik Kerja Lapangan serta kenaikan kelas pada :
Hari :
Tanggal :
Pengesahan diberikan oleh Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi Keahlian,
Waka Humas, serta diketahui oleh Kepala Sekolah.
Ungaran, April 2021

Pembimbing, Peserta PKL

Ngesti Sukmawati, MP Dini Eka Aprilia


NISN. 0054850267
NIP:-

Waka Humas Kapordi

Taat Sutarso, S.TP Sugiarto, S.TP


NIP: 197509262009031002 NIP: 197112282006041010

Plt. Kepala sekolah

Imro’atul Azizah, S.pd.M.Si.


NIP: 197605192008012004

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat hidayah dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Penyusunan laporan ini disusun sebagai bukti bahwa telah dilaksanakannya Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan di Dua Bintang Ungaran.

Penyusun menyadari tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Sehingga hambatan tersebut dapat teratasi dan laporan ini dapat terselesaikan. Untuk
itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Imor’atul Azizah, S.Pd. M.Si. selaku Kepala sekolah SMK N H. MOENADI


Ungaran
2. Taat Sutarso, S. TP, selaku Waka Humas
3. Sugiarto, S. TP, selaku Ketua Kompetensi Keahlian
4. Ngesti Sukmawati, MP, selaku pembimbing internal
5. Pratiwi Ningsih, Selaku pemilik Dua Bintang Ungaran yang telah memberikan
kesempatan untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
6. Yohana Ismoyowati, Selaku pembimbing eksternal yang telah memberikan
bimbingan selama Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
7. Karyawan Dua Bintang Ungaran yang telah memberikan masukan, informasi,
dan bimbingan selama Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus demi
menambah pengetahuan tentang Praktik Kerja Lapangan.

Ungaran, April 2021

Dini Eka Aprilia

iii
DAFTAR ISI

COVER.............................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 2
1.3. TUJUAN PKL ................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 3
2.1. TEORI PKL ...................................................................................................... 3
2.2. ONDE ONDE KETAWA ................................................................................. 3
2.3. PENGOLAHAN ONDE ONDE KETAWA ................................................... 4
2.4. KERANGKA BERFIKIR ................................................................................ 5
BAB III ............................................................................................................................. 6
METODE PELAKSANAAN ....................................................................................... 6
3.1. WAKTU PELAKSANAAN ............................................................................. 6
1.3. TEMPAT PELAKSANAAN ........................................................................... 6
1.4. JADWAL KEGIATAN .................................................................................... 6
1.5. PENGUMPULAN DATA ................................................................................ 6
BAB IV ......................................................................................................................... 8
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ............................................................ 8
4.1.HASIL KEGIATAN .......................................................................................... 8
4.2. ANALISIS USAHA ........................................................................................ 12
BAB V......................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................. 15
5.1. KESIMPULAN ............................................................................................... 15
5.2 SARAN ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
LAMPIRAN .................................................................................................................. 18

iv
DAFTAR TABEL

Table 1. Jadwal kegiatan ........................................................................................................... 6


Table 2. Biaya tetap ................................................................................................................ 12
Table 3. Biaya tidak tetap ....................................................................................................... 13

v
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sebuah kewajiban bagi setiap siswa atau siswi disekolah menengah kejuruan
untuk mempraktikan keahliannya pada dunia kerja. Lapangan perkerjaan yang sulit
menjadi persaingan pada setiap orang untuk mendapatkannya. Dengan
diberlakumannya praktik kerja lapangan dapat memperkenalkan secara umum maupun
detail bagaimana industri dunia kerja.

Dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme, kami sebagai bagian dari


pelaku dalam masyarakat merupakan generasi muda yang mencoba belajar mencari
bakal sebanyak banyaknya untuk masa depan. Dengan adanya PKL ini dapat
membantu melatih sikap profesional yaitu memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Melalui program PKL ini
pengalaman dan wawasan siswa mengenai dunia kerja akan bertambah sehingga
kesiapan dunia kerja siswa lebih baik.

Menciptakan sebuah peluang usaha untuk menghasilkan sumber penghasilan


bagi diri sendiri ataupun orang lain. Dengan dibekalkannya ilmu dari tempat kerja
menjadi salah satu harapan untuk membantu kehidupan ekonomi dan sosial. Dengan
pembekalan yang didapat dari PKL kita dapat memahami berbagai keadaan yang ada
disekitar mulai dari, sumber daya yang dimiliki, kondisi masyarakat dsn mampu
memiliki sikap disiplin, bertanggungjawab, dan jiwa kepemimpinan yang dapat
menunjang seseorang menciptakan peluang usaha yang baik.

Selama ini masih banyak orang yang berpikiran bahwa kue kering adalah salah
satu jenis sajian yang hanya pada saat hari raya dan acara khusus lainnya. Oleh sebab
itu, tidak mengherankan jika melihat sebagian kalangan masyarakat menganggap
bahwa usaha kue kering itu sebagai usaha yang musiman. Karena sifatnya musiman
maka usaha kering tidak dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian yang bisa
diandalkaan setiap tahunnya.

Bukan rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang disaat hari raya
besar. Tetapi jika kita dapat mencermati dan memanfaatkan setiap peluang usaha yang
ada, sekecil apapun itu usaha kue kering dapat dijalankan setiap hari. Dengan adanya

1
kretivitas dari kita maka usaha yang akan kita kembangkan tidak akan sia sia dan akan
terus maju mengikuti zaman.

Kualitas kue kering lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis pastry lain.
Karena teksturnya yang kering dan sedikit mengandung air. Sarana dan prasarana untuk
membuat kue kering terbilang mudah didapatkan dengan modal yang tidak begitu
banyak. Dengan itu usaha kering adalah usaha kue kering adalah usaha yang paling
mudah untuk dikembangkan.

Onde onde ketawa merupakan salah satu jenis makanan ringan yang cukup
banyak diminati masyarakat. Dengan memiliki tekstur kering renyah dan rasanya yang
manis sedikit gurih membuat onde onde ketawa ini banyak dijadikan camilan untuk
menemani kegiatan sehari hari. Selain dijadikan camilan sehari hari, onde onde ketawa
ini juga biasa dihidangkan untuk tamu atau dihidangkan di acara hajatan. Banyak sekali
produksi rumahan bahkan pabrik yang terus memproduksi onde onde ketawa, untuk
dijual diwarung warung, supermarket, dan distribusi lainnya. Sifat garing dari onde
onde ketawa menandakan bahwa onde onde ketawa ini memiliki kadar air yang minim
bahkan hampir tidak ada. Oleh karena itu, onde onde ketawa dapat bertahan lama dalam
penyimpanan dan minim untuk terpapar bakteri atau jamur.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan onde-onde
ketawa di Dua Bintang Ungaran?
2. Bagaimana proses pembuatan onde-onde ketawa di Dua Bintang Ungaran?

1.3. TUJUAN PKL


1. Mendeskripsikan proses produksi onde-onde ketawa di Dua Bintang
Ungaran?
2. Mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan onde-
onde ketawa di Dua Bintang Ungaran?

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. TEORI PKL


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara tidak lamgsung akan
memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Praktik kerja
lapangan menurut Oemar Hambalik (2001: 21) adalah praktik kerja
lapangan atau di sekolah sering disebut dengan on the job training
merupakan model pelatihan yang bertujuan untuk memberikan kecakapan
yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan tuntutan
kemampuan bagi pekerja.
Praktik kerja lapangan merupakan kegiatan yang dulunya disebut
dengan pendidikan sistem ganda yaitu pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan di sekolah, di praktikkan di dunia industri, sehingga akan terjadi
kesesuaian antara kemampuan yang diperoleh di sekolah dengan tuntutan
didunia industri (Minarti dan Usaman 2009: 108).
Ahmad Rizali, dkk, (2009: 45) Praktik Kerja Lapangan atau yang sering
disebut PKL adalah realisasi dari bagian Sistem Ganda (PSG). Kebijakan
Pendidikan Sistem Ganda dikembangkan berdasarkan konsep dual system
di Jerman, yaitu suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
keahlian dan kejuruan yang secara sistematik dan sinkron antara program
pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh
melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja.

2.2. Onde Onde Ketawa


Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama.
Kue biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih atau asin. Kue
kering diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung,
baik tepung beras, tepung sagu, tepung tapioka ataupun terigu. Karena
memiliki kandungan air yang sedikit, sehingga kue kering memiliki umur
simpan yang lama.
Salah satu kue kering yang cukup digemari masyarakat dan biasanya
dinikmati dengan teh atau kopi dan juga dapat ditemui pada acara hajatan
atau acara besar lainnya yaitu onde onde ketawa. Onde onde ketawa
merupakan kue kering yang berbahan dasar tepung terigu, gula telur,
margarin, vaniili, air, wijen, dan minyak untuk menggoreng.

3
2.3. Pengolahan Onde Onde Ketawa
a. Alat dan Bahan
1. Bahan
1. Tepung terigu 4. Air
2. Baking powder 5. Telur
3. Margarin 6. Minyak goreng
4. Vanili 7. Wijen
2. Alat
1. Baskom 6. Timbangan digital
2. Mixer 7. Sendok
3. Wajan penggorengan 8. Spatula
4. Tampah
5. Alat pencetak
b. Proses Pengolahan Onde Onde Ketawa
Adapun proses pengolahan kue kering untuk Onde onde ketawa yang
dapat menghasilkan produk dengan tekstur garing, renyah, dan gurih.
1. Pencampuran Adonan
Campur bahan kering (tepung treigu, baking powder) aduk rata
terlebih dahulu menggunakan spatula. Di wadah yang berbeda
kocok gula pasir dan margarin menggunakan mixer hingga lembut.
Masukan vanili dan telur satu persatu sambil terus dikocok hingga
mengembang. Kemudian masukan campuran tepung terigu ke dalam
adonan telur, aduk hingga rata dan uleni perlahan sampai adonan
bisa di pulung.
2. Percetakan
Setelah adonan menjadi kalis ambil sedikit adonan, bentuk
adonan menjadi bulat seukuran bola pimpong. Setelah berbentuk
bulat kecil, celupkan bola bola ke dalam air sebentar saja langsung
gulingkan ke dalam wadah yang berisikan wijen.
3. Penggorengan
Setelah bola bola digulingkan kedakam wadah yang
berisikan wijen, kemudian goreng bola bola ke dalam minyak
goreng yang sudah dipaaskan terlebih dahulu. Goreng bola bola

4
hingga berwarna kuning keemasan dan adonan cukup mengembang
lalu tiriskan.
4. Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas produk dan
umur simpan yang lebih lama. Pengemasan pada onde onde ketawa
ini dapat menggunakan plastik standing pouch.

2.4 KERANGKA BERFIKIR


Dalam masa persaingan sekarang ini penulis menyadari keahlian
merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik, sehingga perusahaan diharapkan memberi
kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara
menerima siswa yang ingin mengadakan kegiatan praktik kerjaa lapangan.
Kegiatan ini dimulai dari pengolahan hasil pertanian sampai hasil proses
pengolahan hasil pertanian.
Kegiatan PKL ini mengharapkan agar siswa lebih mengenal dunia kerja
dan mengasah kemampuan akademikmaupun nonakademik siswa. PKL ini
mengajarkan siswa dapat suskses didunia pengolahan hasil pertanian dan
menjadi wirausahawan muda. Dengan PKL ini siswa diharapkan mampu
mengatasi persaingan didunia kerja.DE PE

5
BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 WAKTU PELAKSANAAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Dua Bintang Ungaran dilaksanakan
pada 10 Januari 2022

1.3 TEMPAT PELAKSANAAN


Dua Bintang Ungaran, Jalan Panjaitan IIIA Petungsari, Petung, Susukan,
Kec. Ungaran Timur, Kabupaten semorang Jawa Tengah 50517

1.4 JADWAL KEGIATAN


Jadwal Praktik Kerja Lapangan di Dua Bintang Ungaran, sebagai berikut:

Table 1. Jadwal kegiatan


No Keterangan November Desember Januari Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan
Tempat
2. Pembekalan
PKL
3. Bimbingan
proposal
4. Pelaksanaan
PKL di
IDUKA
5. Pembuatan
Laporan
6. Penarikan
PKL

1.5 PENGUMPULAN DATA


Teknik pengumpulan data praktik kerja lapangan pengolahan Onde Onde
Kertawa:
a. Buku jurnal
Berisi tentang catatan harian, mingguan, bulanan dan seluruh kegiatan
berlangsung.
b. Buku diskusi
Bertujuan untuk bertukar pengalaman terhadap seluruh kegiatan PKL
terutama kegiatan praktik secara kelompok dengan didiskusikan secara
langsung oleh pembimbing lapangan.

6
c. Wawancara
Beberapa pertanyaan tentang kegiatan PKL kepada pembimbing lapangan
untuk diperoleh secara teknis dilapangan dari pertanyaan yang di ajukan.
d. Dokumentasi
Foto atau video yang di jadikan dokumen saat PKL berlangsung.

7
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
BAB IHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL KEGIATAN
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dua Bintang Ungaran dengan memproduksi
Onde-onde ketawa yang merupakan salah satu produk yang dibuat oleh Dua Bintang
Ungaran. Ada beberapa tahap pembuatan Onde-onde ketawa DUA BINTANG
UNGARAN diantaranya:

1. Alat Dan Bahan:


• Alat
a. Alat Pencetak: Alat pencetak tersebut digunakan untuk mencetak adonan
yang sudah kalis agar menghasilkan bentuk dan Baskom: Baskom
digunakan sebagai wadah awal untuk mencampurkan semua bahan-bahan
yang dibutuhkan dalam pembuatan Onde-onde ketawa.
b. Mixer: Alat kedua yang dibutuhkan dalam pencampuran bahan adalah
Mixer, Mixer digunakan untuk mencampurkan semua bahan yang
sebelumnya sudah dipersiapkan dalam baskom.
c. Alat Penggiling: Alat ketiga yang dibutuhkan dalam proses pencampuran
adalah mesin penggiling. Mesin penggiling ini berfungsi untuk
mencampurkan bahan-bahan yang sudah di mixer sebelumnya.
Penggilingan ini dilakukan hingga adonan menjadi kalis.
d. Tampah Kecil: Tampah kecil digunakan untuk menaruh adonan yang sudah
melalui proses pencetakan.
e. Serok: Serok dibutuhkan untuk mengambil adonan yang nantinya akan
digoreng dan untuk mengangkat onde-onde ketawa yang sudah selesai
digoreng.
f. Baskom Kecil: Baskom kecil dijadikan sebagai wadah untuk air bersih.
g. Wajan: Wajan yang digunakan untuk menggoreng onde-onde ketawa yang
dipergunakan memiliki ukuran yang besar, hal ini dimaksudkan untuk
mempercepat pekerjaan dikarenakan wajan tersebut memiliki daya
tampung yang banyak.
h. Tampah Besar: Tampah yang lebih besar ini berfungsi untuk menaruh
onde-onde ketawa yang sudah selesai di goreng.
i. Kompor: kompor digunakan untuk menggoreng adonan, agar pekerjaan
menjadi lebih cepat digunakan dua kompor dalam sekali menggoreng.

8
j. Timbangan Digital: Timbangan digital berfungsi untuk menimbang
produk yang sudah dikemas, Sehingga dihasilkan berat yang sama rata.

l. Sealer: Digunakan untuk merekatkan plastik atau kemasan dengan


memanfaatkan panas elektrik yang ada pada alat tersebut.

m. Alat labeling: Alat terakhir yang digunakan adalah alat labeling. Alat
labelingberfungsi untuk memberitahukan informasi mengenai masa
kadaluarsa pada produk tersebut.

• Bahan
a. Tepung terigu: Tepung terigu berfungsi untuk membuat tekstur menjadi
lebih empuk.
k. Gula: Fungsi gula sebagai pemberi rasa, menambah kandungan gizi, dan
memperpanjang umur simpan.
b. Telur: Berfungsi sebagai pengembang adonan, menambah kandungan
gizi, membentuk warna, dan menambah aroma pada adonan.
c. Margarin: Berfungsi untuk menambah kandungan gizi, melembutkan
tekstur onde-onde, sebagai bahan pelumas pada adonan agar mudah
dibentuk.
d. Garam: Garam berfungsi untuk menambah cita rasa pada onde-onde.
e. Vanili: Penggunaan vanili membuat adonan menjadi lebih beraroma lezat
dan menghilangkan bau amis trlur yang digunakan atau bau apek tepung
yang digunakan sebagai campuran.
f. Baking Powder: Berfungsi untuk membuat tekstur onde-onemenjadi lebih
renyah.
g. Wijen: Berfungsi sebagai penambah nilai gizi, penambah cita rasa, dan
menjadikan onde-onde lebih beraroma.
h. Minyak: Minyak berfungsi untuk mnggoreng/mematangkan adonan.
1. Pembuatan Adonan
a. Penimbangan bahan
Penimbangan bahan meliputi tepung, margarin, gula, dan baking powder.
Penimbangan berfungsi untuk mengetahui banyak bahan yang akan
digunakan agar dihasilkan adonan yang diinginkan.
b. Pencampuran bahan
Pencampuran bahan meliputi tepung, gula, telur, vanili, baking powder,
margarin dan garam. Dalam proses pencampuran tersebut digunakan dua

9
alat yaitu yang pertama menggunakan mixer dan yang ke dua menggunakan
mesin penggiling.
c. Pencetakan
Setelah proses pencampuran adonan kemudian di cetak menggunakan alat
pencetak. Dalam proses pencetakan memiliki dua tahap yaitu, tahap
pertama digunakan alat pencetak yang berfungsi untuk membagi adonan
menjadi beberapa bagian agar adoanan memiliki ukuran yang sama,
Sedangkan tahap ke dua pencetakan dilakukan menggunakan tangan
dengan cara dibulatkan dengan telapak tangan, dimaksudkan agar
permukaan adonan menjadi lebih halus.
d. Penggorengan
Penggorengan dilakukan setelah adonan selesai dicetak, Sebelum adonan
digoreng adonan harus dicelupkan ke dalam air terlebih dahulu yang
berfungsi untuk menempelkan wijen pada permukaan adonan. Kemudian
goreng adonan hingga berwarna kecoklatan.
e. Pengemasan
Setelah onde-onde matang, langkah selanjutnya adalah pengemasan.
Pengemasan dilakukan pada saat onde-onde sudah mulai dingin dan
kemudian dikemas menggunakan plastik yang nantinya akan direkatkan
dengan sealer.
f. Pemasaran
Langkah terakhir setelah pengemasan adalah pemasaran. Pemasaran
dilakukan melalui berbagai media online maupun offline.

10
Telur

Vanili, Margarin, Gula, Persiapan Bahan


Garam, Baking Powder

Pencampuran

Tepung Terigu Penggilingan

Wijen Pencetakan

Penggorengan

Penirisan Minyak

Pengemasan

Pengelasan

11
4.2 ANALISIS USAHA
Ilmu usaha adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor produksi yang terdapat
dalam keadaan terbatas, tenaga kerja, dan modal dengan bantuan skil, sehingga akan
mendapatkan pendapatan yang bersih. Dalam analisis usaha terdapat biaya produksiyaitu
biaya tetap, biaya variabel, biaya penyusutan, dan biaya lain.

Biaya tetap adalah biaya yang tidak mengalami proses perubahan selama proses
produksi sampai selesai. Penerimaan adalah semua hasil atau produk yang terjual. Selisih
antara penerimaan dan total produksi disebut dengan pendapatan.

Table 2. Biaya tetap

No Nama Alat Umur Jml Harga Total Harga Akhir Penyusutan


ekonomi
bln
1 Baskom 60 1 Rp .20.000 Rp. 2000 Rp. 300
2 Mesin 120 1 Rp .2.000000 Rp. 200.000 Rp. 15.000
Cetakan
3 Mixer 120 1 Rp. 3.000.000 Rp. 300.000 Rp. 22.500
4 Alat 120 1 Rp. 1.500.000 Rp. 150.000 Rp. 11.250
penggiling
5 Wajan 60 1 Rp. 160.000 Rp. 16.000 Rp. 2.400
6 Tampah 60 10 Rp. 70.000 Rp. 7000 Rp. 1.050
kecil
7 Serok 12 2 Rp. 50.000 Rp. 5000 Rp. 3.750
8 Baskom 60 1 Rp. 7000 Rp. 7000 Rp. 105
kecil
9 Kompor 60 2 Rp. 5000.000 Rp. 50.000 Rp. 7.500
10 Sealer 120 1 Rp. 100.000 Rp. 10.000 Rp.750
11 Alat 60 1 Rp. 50.000 Rp. 5000 Rp. 750
labeling
12 Tampah 60 3 Rp. 180.000 Rp. 18.000 Rp. 2.700
besar
13 Timbangan 60 1 Rp. 70.000 Rp. 7000 Rp. 1050
Jumlah Rp. 69.105

12
Table 3. Biaya tidak tetap

No Nama bahan Jumlah Harga satuan Modal


1 Tepung 8 Kg Rp. 12.000/500gr Rp. 192.000
2 Gula 1 Kg Rp. 14.000/Kg Rp. 14.000
3 Telur 50 butir Rp. 1.500/butir Rp. 75.000
4 Vanili 8 sachet Rp. 500/sachet Rp. 4000
5 Margarin 2 Kg Rp. 20.000/Kg Rp. 40.000
6 Minyak 4 liter Rp. 14.000/liter Rp. 56.000
7 Garam 60 gr Rp. 3000/250gr Rp. 720
8 Wijen 1 Kg Rp. 15.000/Kg Rp. 15.000
9 Kemasan 85 Rp. 100/biji Rp. 8.500
10 Stiker 85 Rp. 100/biji Rp. 8.500
11 Gas 2 Rp. 20.000/biji Rp. 40.000
Jumlah Rp. 487.720

• Perhitungan
a. Biaya tetap produksi
= biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 69.105 + Rp. 578.720
= Rp. 647.825

b. HPP
= biaya total : jumlah produksi
= Rp. 556.825 : 85
= Rp. 6,550,8

c. Mark Up 30% = 30% : 100 x 6.550,8


= Rp. 965,24

d. Harga jual = Rp. 6.550,8 + Rp. 1.965,24


= Rp. 8.516,04 (dibulatkan menjadi Rp.10.000 )

13
e. Penerimaan total
= harga jual x total peoduksi
= Rp. 10. 000 x 85
= Rp. 850.000

f. Penerimaan bersih
= Penerimaan total – biaya total
= Rp. 850.000 – Rp. 556,825
= Rp. 293,175

g. Keuntungan
= Rp. 293. 175

h. BEP (Q)
= biaya tetap : HJ – HPP
= Rp. 69.105 : Rp. 10.000 – Rp. 6.550,8
= 20,0

i. BEP (Rp)
= biaya tetap : biaya variabel : penerimaan total
= Rp. 69.105 : Rp. 487.720 : Rp. 850.000
= Rp. 121.236,8
j. R/C
= Penerimaan total : biaya total
= Rp. 850.000 : Rp. 556.825
= 1,52

k. B/C
= Keuntungan : pengeluaran
= Rp. 232.147

Berdasarkan hasil analisa usaha pembuatan onde-onde ketawa memili nilai


R/C ratio= 1,52 sehingga R/C ratio >1 sehingga usaha ini layak untuk dijalankan.

14
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Tahapan proses produksi onde-onde ketawa yaitu:
a) Penyiapan bahan berupa gula, garam, margarin, baking powder, vanili,
dan telur.
b) Pencampuran bahan dengan mixer, hingga semua bahan tercampur
dengan merata.
c) Penambahan tepung terigu pada saat pengadukan dengan menggunakan
dough mixer/mixer horizontal, pengadukan dilakukan hingga adonan
menjadi kalis.
d) Pencetakan adonan dengan menggunakan alat pencetak, setelah melalui
proses pencetakan, kemudian wijen bisa dibalurkan dipermukaan
adonan.
e) Proses penggorengan adonan hingga adonan berwarna coklat keemasan.
f) Tahap terakhir yaitu penirisan dan pengemasan.
2. Cara pengengendalian mutu bahan baku dengan memilih:
a) Tepung terigu dengan kualitas baik dan tidak kadaluarsa.
b) Telur yang akan digunakan sebelumnya harus dicuci terlebih dahulu
untuk menghilangkan kotoran pada cangkang telur, telur juga harus dalam
keaddan baik seperti tidak berbau dan tidak pecah.
c) Gula yang digunakan bebas dari kotoran dan serangga seperti semut.
d) Margarin, garam, vanili, dan baking powder harus berkualitas baik dan
tidak kadaluarsa.
3. Dari semua proses yang dilakukan dalam pembuatan onde-onde ketawa yang
perlu diperhatikan kaitannya dengan pengendalian mutu antara lain;
a) Memperhatikan lama pencampuran adonan hingga bahan tercampur
merata.
b) Memperhatikan tekstur dari adonan pada saat pengadukan.
c) Menghilangkan atau monitoring benda asing yang terdapat pada adonan
agar dapat menjaga kualitas onde-onde ketawa yang dihasilkan.
d) Memperhatikan ukuran dari adonan pada saat setelah dicetak agar pada
saat digoreng waktu kematangannya sama.
e) Pada saat proses penggorengan harus memperhatikan besar kecilnya api
dan panas minyak agar tidak gosong.

15
1. Kualitas Onde-onde ketawa yang baik di Dua Bintang Ungaran adalah
sebagai berikut:
a) Berwarna coklat keemasan
b) Bertekstur garing dan renyah
c) Memiliki cita rasa manis dan gurih
d) Menggunakan kemasan yang rapat

5.2 SARAN
Adapun saran dari saya untuk perusahaan yaitu pada saat memberikan
tugas terhadap anak PKL diharapkan dalam memberikan informasi atau
instruksi yang jelas agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga
didapat hasil yang maksimal.

Sebaiknya penataan alat dan bahan produksi lebih diperhatikan lagi


seperti penataan kardus tepung, kardus yang sudah tidak digunakan serta
penataan kursi agar dalam melakukan proses produksi lebih efisisen dan ruang
gerak karyawan lebih leluasa serta nyaman.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, R. d. (2009). Guru Konvensional Menuju Guru Profesional. Jakarta: Grasindo.

Andiks, T. (2017 , Desember 10). Proposal Produksi Kue Kering. Retrieved from SCRIBD:
http://www.scribd.com/document/366818349/Proposal-Produksi-Kue-Kering

Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jaya Agung Offset.

Luthfiyyah, A. (2021). Resep Koki. Retrieved from Resep Onde-Onde Ketawa:


https://resepkoki.id/resep/resep-onde-onde-ketawa/

M, R. N. (2020, Juni 24). merdeka.com. Retrieved from Mengenal Onde-onde Ketawa,


Camilan Khas, Nganjuk yang Gurih dan Renyah:
https://m.merdeka.com/jatim/mengenal-onde-onde-ketawa-camilan-khas-nganjuk-
yang-gurih-dan-renyah.html?page=3

Muniarti, A. &. (2009). Implementasi Manajemen Stratejik dalam Pemberdayaan Sekolah


Menengah Kejuruan. Bandung: Citapustaka Media Perintis.

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Persiapan bahan

Gambar 2. Persiapan bahan

Gambar 3. Pencampuran bahan

18
Gambar 4. Penggilingan bahan

Gambar 5. Adonan siap cetak

Gambar 6. Pencetakan

19
Gambar 7. Adonan siap goreng

Gambar 8. Onde-onde ketawa

20

Anda mungkin juga menyukai