Disusun oleh :
0054850267
2022
HALAMAN PENGESAHAN
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat hidayah dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Penyusunan laporan ini disusun sebagai bukti bahwa telah dilaksanakannya Kegiatan
Praktik Kerja Lapangan di Dua Bintang Ungaran.
Penyusun menyadari tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan laporan ini, penulis
mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Sehingga hambatan tersebut dapat teratasi dan laporan ini dapat terselesaikan. Untuk
itu melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata penulis
berharap, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus demi
menambah pengetahuan tentang Praktik Kerja Lapangan.
iii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR .......................................................Error! Bookmark not defined.
BAB 1 ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................... 1
1.1. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................. 2
1.3. TUJUAN PKL ................................................................................................... 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 3
2.1. TEORI PKL ...................................................................................................... 3
2.2. ONDE ONDE KETAWA ................................................................................. 3
2.3. PENGOLAHAN ONDE ONDE KETAWA ................................................... 4
2.4. KERANGKA BERFIKIR ................................................................................ 5
BAB III ............................................................................................................................. 6
METODE PELAKSANAAN ....................................................................................... 6
3.1. WAKTU PELAKSANAAN ............................................................................. 6
1.3. TEMPAT PELAKSANAAN ........................................................................... 6
1.4. JADWAL KEGIATAN .................................................................................... 6
1.5. PENGUMPULAN DATA ................................................................................ 6
BAB IV ......................................................................................................................... 8
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN ............................................................ 8
4.1.HASIL KEGIATAN .......................................................................................... 8
4.2. ANALISIS USAHA ........................................................................................ 12
BAB V......................................................................................................................... 15
PENUTUP .................................................................................................................. 15
5.1. KESIMPULAN ............................................................................................... 15
5.2 SARAN ............................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17
LAMPIRAN .................................................................................................................. 18
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB 1
PENDAHULUAN
Selama ini masih banyak orang yang berpikiran bahwa kue kering adalah salah
satu jenis sajian yang hanya pada saat hari raya dan acara khusus lainnya. Oleh sebab
itu, tidak mengherankan jika melihat sebagian kalangan masyarakat menganggap
bahwa usaha kue kering itu sebagai usaha yang musiman. Karena sifatnya musiman
maka usaha kering tidak dapat dijadikan sebagai sumber mata pencaharian yang bisa
diandalkaan setiap tahunnya.
Bukan rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang disaat hari raya
besar. Tetapi jika kita dapat mencermati dan memanfaatkan setiap peluang usaha yang
ada, sekecil apapun itu usaha kue kering dapat dijalankan setiap hari. Dengan adanya
1
kretivitas dari kita maka usaha yang akan kita kembangkan tidak akan sia sia dan akan
terus maju mengikuti zaman.
Kualitas kue kering lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis pastry lain.
Karena teksturnya yang kering dan sedikit mengandung air. Sarana dan prasarana untuk
membuat kue kering terbilang mudah didapatkan dengan modal yang tidak begitu
banyak. Dengan itu usaha kering adalah usaha kue kering adalah usaha yang paling
mudah untuk dikembangkan.
Onde onde ketawa merupakan salah satu jenis makanan ringan yang cukup
banyak diminati masyarakat. Dengan memiliki tekstur kering renyah dan rasanya yang
manis sedikit gurih membuat onde onde ketawa ini banyak dijadikan camilan untuk
menemani kegiatan sehari hari. Selain dijadikan camilan sehari hari, onde onde ketawa
ini juga biasa dihidangkan untuk tamu atau dihidangkan di acara hajatan. Banyak sekali
produksi rumahan bahkan pabrik yang terus memproduksi onde onde ketawa, untuk
dijual diwarung warung, supermarket, dan distribusi lainnya. Sifat garing dari onde
onde ketawa menandakan bahwa onde onde ketawa ini memiliki kadar air yang minim
bahkan hampir tidak ada. Oleh karena itu, onde onde ketawa dapat bertahan lama dalam
penyimpanan dan minim untuk terpapar bakteri atau jamur.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.3. Pengolahan Onde Onde Ketawa
a. Alat dan Bahan
1. Bahan
1. Tepung terigu 4. Air
2. Baking powder 5. Telur
3. Margarin 6. Minyak goreng
4. Vanili 7. Wijen
2. Alat
1. Baskom 6. Timbangan digital
2. Mixer 7. Sendok
3. Wajan penggorengan 8. Spatula
4. Tampah
5. Alat pencetak
b. Proses Pengolahan Onde Onde Ketawa
Adapun proses pengolahan kue kering untuk Onde onde ketawa yang
dapat menghasilkan produk dengan tekstur garing, renyah, dan gurih.
1. Pencampuran Adonan
Campur bahan kering (tepung treigu, baking powder) aduk rata
terlebih dahulu menggunakan spatula. Di wadah yang berbeda
kocok gula pasir dan margarin menggunakan mixer hingga lembut.
Masukan vanili dan telur satu persatu sambil terus dikocok hingga
mengembang. Kemudian masukan campuran tepung terigu ke dalam
adonan telur, aduk hingga rata dan uleni perlahan sampai adonan
bisa di pulung.
2. Percetakan
Setelah adonan menjadi kalis ambil sedikit adonan, bentuk
adonan menjadi bulat seukuran bola pimpong. Setelah berbentuk
bulat kecil, celupkan bola bola ke dalam air sebentar saja langsung
gulingkan ke dalam wadah yang berisikan wijen.
3. Penggorengan
Setelah bola bola digulingkan kedakam wadah yang
berisikan wijen, kemudian goreng bola bola ke dalam minyak
goreng yang sudah dipaaskan terlebih dahulu. Goreng bola bola
4
hingga berwarna kuning keemasan dan adonan cukup mengembang
lalu tiriskan.
4. Pengemasan
Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas produk dan
umur simpan yang lebih lama. Pengemasan pada onde onde ketawa
ini dapat menggunakan plastik standing pouch.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 WAKTU PELAKSANAAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa di Dua Bintang Ungaran dilaksanakan
pada 10 Januari 2022
6
c. Wawancara
Beberapa pertanyaan tentang kegiatan PKL kepada pembimbing lapangan
untuk diperoleh secara teknis dilapangan dari pertanyaan yang di ajukan.
d. Dokumentasi
Foto atau video yang di jadikan dokumen saat PKL berlangsung.
7
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
BAB IHASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL KEGIATAN
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Dua Bintang Ungaran dengan memproduksi
Onde-onde ketawa yang merupakan salah satu produk yang dibuat oleh Dua Bintang
Ungaran. Ada beberapa tahap pembuatan Onde-onde ketawa DUA BINTANG
UNGARAN diantaranya:
8
j. Timbangan Digital: Timbangan digital berfungsi untuk menimbang
produk yang sudah dikemas, Sehingga dihasilkan berat yang sama rata.
m. Alat labeling: Alat terakhir yang digunakan adalah alat labeling. Alat
labelingberfungsi untuk memberitahukan informasi mengenai masa
kadaluarsa pada produk tersebut.
• Bahan
a. Tepung terigu: Tepung terigu berfungsi untuk membuat tekstur menjadi
lebih empuk.
k. Gula: Fungsi gula sebagai pemberi rasa, menambah kandungan gizi, dan
memperpanjang umur simpan.
b. Telur: Berfungsi sebagai pengembang adonan, menambah kandungan
gizi, membentuk warna, dan menambah aroma pada adonan.
c. Margarin: Berfungsi untuk menambah kandungan gizi, melembutkan
tekstur onde-onde, sebagai bahan pelumas pada adonan agar mudah
dibentuk.
d. Garam: Garam berfungsi untuk menambah cita rasa pada onde-onde.
e. Vanili: Penggunaan vanili membuat adonan menjadi lebih beraroma lezat
dan menghilangkan bau amis trlur yang digunakan atau bau apek tepung
yang digunakan sebagai campuran.
f. Baking Powder: Berfungsi untuk membuat tekstur onde-onemenjadi lebih
renyah.
g. Wijen: Berfungsi sebagai penambah nilai gizi, penambah cita rasa, dan
menjadikan onde-onde lebih beraroma.
h. Minyak: Minyak berfungsi untuk mnggoreng/mematangkan adonan.
1. Pembuatan Adonan
a. Penimbangan bahan
Penimbangan bahan meliputi tepung, margarin, gula, dan baking powder.
Penimbangan berfungsi untuk mengetahui banyak bahan yang akan
digunakan agar dihasilkan adonan yang diinginkan.
b. Pencampuran bahan
Pencampuran bahan meliputi tepung, gula, telur, vanili, baking powder,
margarin dan garam. Dalam proses pencampuran tersebut digunakan dua
9
alat yaitu yang pertama menggunakan mixer dan yang ke dua menggunakan
mesin penggiling.
c. Pencetakan
Setelah proses pencampuran adonan kemudian di cetak menggunakan alat
pencetak. Dalam proses pencetakan memiliki dua tahap yaitu, tahap
pertama digunakan alat pencetak yang berfungsi untuk membagi adonan
menjadi beberapa bagian agar adoanan memiliki ukuran yang sama,
Sedangkan tahap ke dua pencetakan dilakukan menggunakan tangan
dengan cara dibulatkan dengan telapak tangan, dimaksudkan agar
permukaan adonan menjadi lebih halus.
d. Penggorengan
Penggorengan dilakukan setelah adonan selesai dicetak, Sebelum adonan
digoreng adonan harus dicelupkan ke dalam air terlebih dahulu yang
berfungsi untuk menempelkan wijen pada permukaan adonan. Kemudian
goreng adonan hingga berwarna kecoklatan.
e. Pengemasan
Setelah onde-onde matang, langkah selanjutnya adalah pengemasan.
Pengemasan dilakukan pada saat onde-onde sudah mulai dingin dan
kemudian dikemas menggunakan plastik yang nantinya akan direkatkan
dengan sealer.
f. Pemasaran
Langkah terakhir setelah pengemasan adalah pemasaran. Pemasaran
dilakukan melalui berbagai media online maupun offline.
10
Telur
Pencampuran
Wijen Pencetakan
Penggorengan
Penirisan Minyak
Pengemasan
Pengelasan
11
4.2 ANALISIS USAHA
Ilmu usaha adalah ilmu yang mempelajari faktor-faktor produksi yang terdapat
dalam keadaan terbatas, tenaga kerja, dan modal dengan bantuan skil, sehingga akan
mendapatkan pendapatan yang bersih. Dalam analisis usaha terdapat biaya produksiyaitu
biaya tetap, biaya variabel, biaya penyusutan, dan biaya lain.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak mengalami proses perubahan selama proses
produksi sampai selesai. Penerimaan adalah semua hasil atau produk yang terjual. Selisih
antara penerimaan dan total produksi disebut dengan pendapatan.
12
Table 3. Biaya tidak tetap
• Perhitungan
a. Biaya tetap produksi
= biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 69.105 + Rp. 578.720
= Rp. 647.825
b. HPP
= biaya total : jumlah produksi
= Rp. 556.825 : 85
= Rp. 6,550,8
13
e. Penerimaan total
= harga jual x total peoduksi
= Rp. 10. 000 x 85
= Rp. 850.000
f. Penerimaan bersih
= Penerimaan total – biaya total
= Rp. 850.000 – Rp. 556,825
= Rp. 293,175
g. Keuntungan
= Rp. 293. 175
h. BEP (Q)
= biaya tetap : HJ – HPP
= Rp. 69.105 : Rp. 10.000 – Rp. 6.550,8
= 20,0
i. BEP (Rp)
= biaya tetap : biaya variabel : penerimaan total
= Rp. 69.105 : Rp. 487.720 : Rp. 850.000
= Rp. 121.236,8
j. R/C
= Penerimaan total : biaya total
= Rp. 850.000 : Rp. 556.825
= 1,52
k. B/C
= Keuntungan : pengeluaran
= Rp. 232.147
14
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
1. Tahapan proses produksi onde-onde ketawa yaitu:
a) Penyiapan bahan berupa gula, garam, margarin, baking powder, vanili,
dan telur.
b) Pencampuran bahan dengan mixer, hingga semua bahan tercampur
dengan merata.
c) Penambahan tepung terigu pada saat pengadukan dengan menggunakan
dough mixer/mixer horizontal, pengadukan dilakukan hingga adonan
menjadi kalis.
d) Pencetakan adonan dengan menggunakan alat pencetak, setelah melalui
proses pencetakan, kemudian wijen bisa dibalurkan dipermukaan
adonan.
e) Proses penggorengan adonan hingga adonan berwarna coklat keemasan.
f) Tahap terakhir yaitu penirisan dan pengemasan.
2. Cara pengengendalian mutu bahan baku dengan memilih:
a) Tepung terigu dengan kualitas baik dan tidak kadaluarsa.
b) Telur yang akan digunakan sebelumnya harus dicuci terlebih dahulu
untuk menghilangkan kotoran pada cangkang telur, telur juga harus dalam
keaddan baik seperti tidak berbau dan tidak pecah.
c) Gula yang digunakan bebas dari kotoran dan serangga seperti semut.
d) Margarin, garam, vanili, dan baking powder harus berkualitas baik dan
tidak kadaluarsa.
3. Dari semua proses yang dilakukan dalam pembuatan onde-onde ketawa yang
perlu diperhatikan kaitannya dengan pengendalian mutu antara lain;
a) Memperhatikan lama pencampuran adonan hingga bahan tercampur
merata.
b) Memperhatikan tekstur dari adonan pada saat pengadukan.
c) Menghilangkan atau monitoring benda asing yang terdapat pada adonan
agar dapat menjaga kualitas onde-onde ketawa yang dihasilkan.
d) Memperhatikan ukuran dari adonan pada saat setelah dicetak agar pada
saat digoreng waktu kematangannya sama.
e) Pada saat proses penggorengan harus memperhatikan besar kecilnya api
dan panas minyak agar tidak gosong.
15
1. Kualitas Onde-onde ketawa yang baik di Dua Bintang Ungaran adalah
sebagai berikut:
a) Berwarna coklat keemasan
b) Bertekstur garing dan renyah
c) Memiliki cita rasa manis dan gurih
d) Menggunakan kemasan yang rapat
5.2 SARAN
Adapun saran dari saya untuk perusahaan yaitu pada saat memberikan
tugas terhadap anak PKL diharapkan dalam memberikan informasi atau
instruksi yang jelas agar pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien sehingga
didapat hasil yang maksimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
Andiks, T. (2017 , Desember 10). Proposal Produksi Kue Kering. Retrieved from SCRIBD:
http://www.scribd.com/document/366818349/Proposal-Produksi-Kue-Kering
17
LAMPIRAN
18
Gambar 4. Penggilingan bahan
Gambar 6. Pencetakan
19
Gambar 7. Adonan siap goreng
20