Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PROSES

PRODUKSI UNTHUK YUYU


DI ROTI KERING DUA BINTANG UNGARAN

Disusun oleh:

Elvira Viola Putri

0053481311

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI H. MOENADI UNGARAN
2023

1
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang akan dilaksanakan di Roti


Kering Dua Bintang, yang disusun oleh :
Nama : Elvira Viola Putri
NISN : 0053481311
Dan telah melalui proses pembimbingan laporan kegiatan ini disahkan untuk syarat
mengikuti Praktik Kerja Lapangan serta kenaikan kelas pada :
Hari :
Tanggal :
Pengesahan diberikan oleh Guru Pembimbing, Ketua Kompetensi Keahlian, Waka
Humas, serta diketahui oleh Kepala Sekolah.

Ungaran, Desember, 2023


Pembimbimg Peserta PKL

Ngesti Sukmawati,SP.,MP Elvira Viola Putri


NIP. -197501202022212002 NISN. 0053481311

Waka Humas Kaprodi

Taat Sutarso S.TP Sugiarto S.TP


NIP. 197509262009031002 NIP. 197112282006041010

Kepala Sekolah

Imro’atul Azizah S.Pd.M.Si.


NIP. 107605192008012004

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan. Penyusunan laporan ini disusun sebagai bukti bahwa penulis akan
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Roti Kering Dua bintang
Penyusun menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, maka penyusunan laporan ini akan terhambat. Dalam penyusunan
laporan ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang tulus kepada :
1. Imro’atul Azizah S.Pd.M.Si , selaku Kepala Sekolah SMK N H. Moenadi
Ungaran
2. Taat Sutarso, S. TP, selaku Waka Humas
3. Sugiarto, ST.P, selaku Ketua Kompetensi Keahlian
4. Ngesti Sukmawati SP.MP, selaku Pembimbing
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan perlu
pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan laporan ini.

Ungaran, Desember 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN…………………………………… i


HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………... iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………..v
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… vi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..7
A. LATAR BELAKANG……………………………………………………... 7
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 8
C. TUJUAN PKL……………………………………………………………... 8
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………9
A. LANDASAN TEORI……………………………………………………… 9
B. KERANGKA BERFIKIR…………………………………………………..13
BAB III METODE PELAKSANAAN…………………………………………….. 14
A. WAKTU PELAKSANAAN……………………………………………….. 14
B. TEMPAT…………………………………………………………………... 14
C. PENGUMPULAN DATA…………………………………………………. 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………... 16
A. SEJARAH PERUSAHAAN……………………………………………….. 16
B. PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN………………………………………. 16
C. PROSES PRODUKSI ROTI MANIS……………………………………….18
D. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN ROTI MANIS……………… 20
E. ANALISIS USAHA……………………………………………………….. 21
BAB VI PENUTUP………………………………………………………………... 24
A. KESIMPULAN……………………………………………………………. 24
B. SARAN…………………………………………………………………….. 24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………… 25

4
DAFTAR TABEL
A. TABEL 1. JADWAL KEGIATAN...........................................................14
B. TABEL 2. BIAYA TETAP.......................................................................21
C. TABEL 3. BIAYA TIDAK TETAP..........................................................22

5
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BLAKANG


Sebuah kewajiban bagi setiap siswa atau siswi disekolah menengah
kejuruan untuk mempraktikan keahliannya pada dunia kerja. Lapangan
pekerjaan yang sulit menjadi persaingan pada setiap orang untuk
mendapatkannya. Dengan diberlakukannya praktik kerja lapangan dapat
memperkenalkan secara umum maupun detail bagaimana industri dunia kerja.
Dalam rangka menumbuhkan sikap profesionalisme, kami sebagai
bagian dari pelaku dalam masyarakat merupakan generasi muda yang
mencoba belajar mencari bakal sebanyak banyaknya untuk masa depan.
Dengan adanya PKL ini dapat membantu melatih sikap profesional yaitu
memiliki tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja. Melalui program PKL ini pengalaman dan wawasan
siswa mengenai dunia kerja akan bertambah sehingga kesiapan dunia kerja
siswa lebih baik.
. Dengan dibekalkannya ilmu dari tempat kerja menjadi salah satu
harapan untuk membantu kehidupan ekonomi dan sosial. Dengan pembekalan
yang didapat dari PKL kita dapat memahami berbagai keadaan yang ada
disekitar mulai dari, sumber daya yang dimiliki, kondisi masyarakat dsn
mampu memiliki sikap disiplin, bertanggungjawab, dan jiwa kepemimpinan
yang dapat menunjang seseorang menciptakan peluang usaha yang baik.
Selama ini masih banyak orang yang berpikiran bahwa kue kering
adalah salah satu jenis sajian yang hanya pada saat hari raya dan acara khusus
lainnya. Oleh sebab itu, tidak mengherankan jika melihat sebagian kalangan
masyarakat menganggap bahwa usaha kue kering itu sebagai usaha yang
musiman. Karena sifatnya musiman maka usaha kering tidak dapat dijadikan
sebagai sumber mata pencaharian yang bisa diandalkaan setiap tahunnya.
Bukan rahasia lagi, jika bisnis kue memang paling mendulang disaat
hari raya besar. Tetapi jika kita dapat mencermati dan memanfaatkan setiap
peluang usaha yang ada, sekecil apapun itu usaha kue kering dapat dijalankan
setiap hari. Dengan adanya kretivitas dari kita maka usaha yang akan kita
kembangkan tidak akan sia sia dan akan terus maju mengikuti zaman.

6
Kualitas kue kering lebih tahan lama dibandingkan dengan jenis
pastry lain. Karena teksturnya yang kering dan sedikit mengandung air.
Sarana dan prasarana untuk membuat kue kering terbilang mudah didapatkan
dengan modal yang tidak begitu banyak. Dengan itu usaha kering adalah
usaha kue kering adalah usaha yang paling mudah untuk dikembangkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kegiatan PKL di Roti Kering Dua Bintang Ungaran

2. Apa hasil kegiatan PKL di Roti Kering Dua Bintang Ungaran

1.3 TUJUAN

1. Mendeskripsikan kegiatan PKL di Roti Kering Dua Bintang Ungaran

2. Mendeskripsikan hasil kegiatan PKL di Roti Kering Dua Bintang


Ungaran

7
BABII

LANDASAN TEORI

2.1 TEORI PKL


Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara tidak langsung akan
memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam bekerja. Praktik kerja
lapangan menurut Oemar Hambalik (2001: 21) adalah praktik kerja lapangan
atau di sekolah sering disebut.
2.2 KUE KERING UNTHUK YUYU

Kue unthuk yuyu adalah kue teradisional dari Jawa Tengah yang
termasuk kategori kue kering dan terbuat dari bahan dasar tepung ketan. Kue
ini disebut dengan kue unthuk yuyu karena bentuknya yang menyerupai
gundukan galian tanah oleh yuyu (Jawa :Kepiting). Kue ini memiliki rasa yang
gurih, renyah dan manis.
Salah satu contoh kue kering yang yang digemari masyarakat dan
biasanya ada di perayaan hari lebaran atau natal adalah kue unthuk yuyu. Kue
unthuk yuyu ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras, garam,
gula, santan dan telur. Cara pembuatan kue ini adalah dengan cara digoreng,
yang mana sebelum digoreng adonan kue tersebut dicetak.
2.3 PENGOLAHAN KUE KERING UNTHUK YUYU
A. Alat

1. Baskom

Baskom adalah awadah yang digunakandan untuk menaroh


adonan,sayuran, dan lain lain.

2. Cetakan

Cetakan adalah peralatan proses yang membentuk (membentuk)


suatu bahan menjadi barang dan barang yang memiliki bentuk dan
ukuran tertentu.

3. Wajan

Wajan adalah peralatan dapur yang serbaguna. Tidak hanya untuk


menggoreng, wajan penggorengan juga dapat digunakan untuk berbagai

8
fungsi, mulai dari menumis, memanggang, hingga memasak makanan
berkuah.

4. Kompor

Kompor gas, seperti namanya, terhubung ke saluran gas dan bekerja


dengan menyalakan bahan bakar yang mudah terbakar untuk
menghasilkan nyala api.

5. Mesin las ( sealer )

Alat press plastik merupakan mesin yang biasa digunakan untuk


mengemas produk. Mesin ini berguna untuk menutup sebuah produk
dengan rapat.

6. Timbangan digital

Timbangan badan digital adalah timbangan badan yang


menggunakan sensor dan juga layar LCD sebagai penampil hasil
pengukuran.

B. Bahan

1. Gula

Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang umumnya


dihasilkan dari tebu.

2. Garam
Garam adalah kumpulan senyawa kimia dengan komponen
utamanya Natrium Klorida (NaCL) sama saja dengan garam dapur.
Proses pembuatan garam di Indonesia pada umumnya dengan cara
menguapkan air laut dengan menggunakan sinar matahari atau dengan
sumber panas lainnya.

3. Minyak

Minyak goreng terbuat dari kelapa sawit dan terkadang


ditambahkan lemak nabati, hewani, atau lemak sintetis. Ini membuat

9
rasa makanan yang digoreng dengan minyak goreng terasa lebih enak
dan menghasilkan aroma khas.

4. Margarin

Mentega terbuat dari lemak hewani yang berasal dari susu.


Sedangkan, margarin terbuat dari lemak nabati yang bisa berasal dari
kelapa sawit, jagung, canola, biji bunga matahari, atau kedelai.

5. Tepung ketan

Tepung ketan merupakan tepung yang terbuat dari beras ketan


hitam atau putih, dengan cara digiling/ditumbuk/dihaluskan. Tepung
ketan putih teksturnya mirip tepung beras, tetapi bila diraba tepung
ketan akan terasa lebih berat melekat.

6. Vanili

Vanili adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa


dijadikan pengharum makanan. Nilai tambah terbesar dalam
agroindustri vanili adalah pengolahan dan pengeringan sampai menjadi
buah vanili kering. Dalam kehidupan sehari-hari, aroma vanilin
digunakan untuk pewangi makanan dan minuman, farmasi, kosmetika
dan parfum.

C. Proses Pengolahan Unthuk Yuyu

Adapun proses pengolahan kue kering unthuk yuyu agar dapat


menghasilkan produk dengan tekstur garing, renyah dan gurih adalah
sebagai berikut :
1. Pengayakan

Tepung beras merupakan hasil penggilingan beras hingga halus


tepung beras berwarna putih jika di raba dengan jari terasa lembut.
Ayak tepung beras yang akan digunakan untuk membuat unthuk yuyu.
Mengayak tepung bertujuan untuk menyaring kotoran yang

10
kemungkinan ada didalam tepung dan juga untuk memisahkan tepung-
tepung yang mungkin menggumpal.
2. Pencampuran adonan

Diwadah yang berbeda, kocok kuning telur, margarin, gula


pasir dan garam sampai tercampur rata. Tambahkan tepung beras yang
sudah diayak. Cara penambahannya adalah dengan menuang tepung
beras secara perlahan-lahan sambil adonan diaduk sampai tercampur
rata. Lalu, uleni adonan sampai kalis.
3. Pencetakan dengan cara tradisional

Setelah adonan kalis, cetak adonan dengan batok kelapa yang


diberi beberapa lubang ditengahnya Pencetakan dilakukan dengan cara
adonan diratakan disebuah permukaan, lalu batok kelapa digunakan
untuk menyerut adonan tersebut. Jika sudah muncul gundukan pada
batok, keruk menggunakan sendok.
4. Penggorengan

Jika adonan yang dicetak sudah terkumpul, goreng adonan sampai


berwarna kuning keemasan. Lalu tiriskan pada loyang yang dilapisi
kertas atau koran agar minyak terserap.
. 5. Pengemasan

Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas produk dan daya


simpan lebih lama. Pengemasan bertujuan untuk menjaga kualitas
produk dan daya simpan lebih lama. Pengemasan pada kue unthuk yuyu
ini dapat menggunakan toples atau standing pouch.
6. Distribusi
Distribusi termasuk salah satu kegiatan ekonomi dan memiliki
peran yang juga penting. Kegiatan distribusi berhubungan dengan
penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen agar kegiatan
ekonomi berjalan lancar. Dalam buku Pengantar Ilmu Ekonomi
Makro (2004) oleh Gilarso, pengertian distribusi adalah penyaluran
hasil produksi dari produsen yang membuatnya, kepada konsumen
yang memerlukannya. Tujuan distribusi merupakan untuk memastikan
keberlangsungan kegiatan produksi dan memastikan produk diterima
oleh konsumen dengan baik.

11
2.4 KERANGKA BERFIKIR

Dalam masa persaingan sekarang ini penulis menyadari keahlian


merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik, sehingga perusahaan diharapkan memberi
kesempatan kepada siswa untuk lebih mengenal dunia kerja dengan cara
menerima siswa yang ingin mengadakan kegiatan praktik kerja lapangan.
Kegiatan ini dimulai dari pengolahan hasil pertanian sampai hasil proses
pengolahan hasil pertanian.
Kegiatan PKL ini mengharapkan siswa agar lebih mengenal dunia kerja
dan mengasah keterampilan akademik maupun non akademik siswa. PKL ini
mengajarkan agar siswa dapat suskses didunia pengolahan hasil pertanian dan
menjadi wirausahawan muda. Dengan PKL ini siswa juga diharap mampu
mengatasi persaingan di dunia kerja.

12
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 METODE PELAKSANAAN


1. Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) siswa SMKN H. Moenadi Ungaran

dilaksanakan pada bulan Januari – Juni 2023

2. Tempat

Roti kering dua bintang, Jalan Panjaitan IIIA Petungsari, Petung, Susukan,

Kec. Ungaran Tim, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50517

3. Jadwal Kegiatan

Jadwal Praktik Kerja Lapangan di Roti Kering Dua Bintang sebagai berikut
Tabel 1. Jadwal Praktik Kerja Lapanga.

4. Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah
sebagai berikut :
a. Buku jurnal
Berisi tentang catatan harian, mingguan, bulanan dan selama
kegiatan berlangsung.
b. Buku Diskusi
Bertujuan untuk bertukar pengalaman terhadap seluruh kegiatan
PKL terutama kegiatan praktik secara kelompok dengan diskusi
secara langsung oleh pembimbing di lapangan

13
c. Wawancara
Beberapa pertanyaan tentang kegiatan PKL pada pembimbing
lapangan untuk diperoleh secara teknis di lapangan dari
pertanyaan yang di ajukan
d. Dokumentasi
Foto atau video yang di jadikan dokumen saat PKL berlangsung.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KUE KERING UNTHUK YUYU

Kue unthuk yuyu adalah kue teradisional dari Jawa Tengah yang
termasuk kategori kue kering dan terbuat dari bahan dasar tepung ketan. Kue
ini disebut dengan kue unthuk yuyu karena bentuknya yang menyerupai
gundukan galian tanah oleh yuyu (Jawa :Kepiting). Kue ini memiliki rasa
yang gurih, renyah dan manis.

Salah satu contoh kue kering yang yang digemari masyarakat dan
biasanya ada di perayaan hari lebaran atau natal adalah kue unthuk yuyu. Kue
unthuk yuyu ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras, garam,
gula, santan dan telur. Cara pembuatan kue ini adalah dengan cara digoreng,
yang mana sebelum digoreng adonan kue tersebut dicetak.

4.2 PENGOLAHAN KUE KERING UNTHUK YUYU

A. ALAT

1. Baskom

Baskom digunakan untuk wadah bahan yang akan dijadikan adonan, satu
baskom mampu menampung setengah adonan roti kering unthuk yuyu,
sehingga satu adonan membutuhkan 2 baskom berukuran besar.

2. Cetakan

Cetakan adalah peralatan proses yang membentuk (membentuk) suatu


bahan menjadi barang dan barang yang memiliki bentuk dan ukuran tertentu.
Cetakan berfungsi sebagaimencetak unthuk yuyu secara manual.

3. Wajan

Wajan digunakan untuk wadah menggoreng Kue kering Unthuk Yuyu ,


dalam satu wajan nya mampu menampung adonan yang sudah di cetak kurang
lebih 1 tampah.

4. Kompor

15
Kompor digunakan sebagai alat pematang unthuk yuyu yang sudah di
cetak. Kompor yang digunakan kompor gas. Api kompor yang digunakan
sedang.

5. Alat penggiling adonan

Alat penggiling adonan adalah alat dang digunakan sebagai pencampue


adonan pertama dengan tepung ketan dengan waktu sekitar 20 puluh menit
hingga adonan unthuk yuyu kalis dan siap untukdi cetak.

6. Hand sealer

Alat ini di gunakan sebagai alat perekat plastik unthuk yuyu, agar produk
lebih awet udara yang di luar tidak masuk kedalam plastik. Suhu yang digunakan
pada Hand sealier.

7. Mixser

Mixser dalam pembuatan produk kue kering di gunakan sebagai alat


pemhaduk atau pencampur telor, gula, ovalet, garam, vanili. Sebelum di
masukan kedalam mesin pengaduk dan di tambahkan dengan tepung.

8. Sepatula

Sepatula dalam pembuatan produk unthuk yuyu sebagai alat dan berfungsi
sebagai alat untuk mengangkat adonan yang sudah di cetak dan di taroh ke
dalam tampah dan juga untuk mengangkat adonan dari mesin penggiling.

9. Tampah.

Tampah dalam pembuatan unthuk yuyu sebagai alat dan berfungsi sebagai
wadah menaroh adonan yang sudah di cetak sebelum di goring.

10. Box

Box dalam pembuatan unthuk yuyu berfungsi sebagai wadah setelah kue
kering unthuk yuyu di goreng, dan untuk menunggu unthuk yuyu tidak panas
agar ,waktu di packing tidak mengembun di dalam plastik.

B. BAHAN.
1. Gula.

Gula dalam proses pembuatan kue kering unthuk yuyu digunakan sebagai
bahan tambahan atau bahan pemanis alami. Pembuatan unthuk yuyu tidak

16
menggunakan bahan pemanis buatan, sehingga aman jika di konsumsi
berkepanjangan.

2. Garam

Garam berfungsi sebagai bahan tambahan yang memberikan rasa gurih dan
membangkitkan cita rasa dalam proses pembuatan kue kering unthuk yuyu.

3. Telur

Telur dalam pembuatan unthuk yuyu sebagai bahan tambahan, ,telur sendiri
berfungsi untuk bahan pewarna alami dan juga pengembang alami, memberikan
tekstur yang renyah pada produk unthuk yuyu.

4. Ovalet

Ovalet dalam pembuatan kue kering unthuk yuyu sebagai bahan tambahan
berfungsi sebagai bahan pengembang buatan, agar kue kering unthuk yuyu tidak
bantat mengembang dengan sempurna.

5. Vanili

Vanili dalampembuatan kue kering unthuk yuyu sebagai bahan tambahan,


berfungsi sebagai memberikan rasa dan aroma yang khas pada kue kering unthuk
yuyu.

6. Tepumg ketan

Tepung ketan dalam pembuatan unthuk yuyu sebagai bahan dasar yang
berfungsi sebagai pengisi unthuk yuyu.

7. Minyak

Minyak dalam pembuatan unthuk yuyu sebagai bahan tambahan, berfungsi


sebagai menggoreng unthuk yuyu. Minyak yang digunakan minyak dari kelapa
sawit.

C. PROSES

1. Persiapan alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan yang di prlukan yaitu, alat seperti baskom, tampah,
mixser, baskom, cetakan, wajan, box. Bahan seperti telur, tepung ketan, vanili,
ovalet, garam, gula.

17
2. Pencapuram 1

Campurkan telur, gula, garam, ovalet, vanili masukan kedalam mesin


mixser, mixser sekitar 7 menit hingga adonan mengembang dan berwarna agak
putih.

3. Pencampuran 2

Campurkan tepung dan adonan pertama yang sudah di mixser kedalam


mesim pemhhiling adonan sekitar 15 - 20 menit hingga kalis.
4. Pencetakan
Pencetakan di lakukan dengan cara memasukan adonan kedalam cetakan
unthuk yuyu sehingga membentuk menyerupai unthuk yuyu lalu di serok
menggunakan sepatula setelah itu di masukan kedalam tampah yang sudah di
taburi dengan tepung.
5. Penggorengan
Penggorengan
Penggorengan di lakukan dengan cara memasukan minyak kedalam
wajan lalu nyalakan kompor dengan api berukuran sedang. Goreng adonan yang
sudah di cetak, satu tampah di goreng 2 kali, penggoremgam pertama setengah
matang dan penggorengan kedua matang dan garing berwarna kuning kecoklatan.
6. Pendinginan
Pendinginginan adalah proses pendiaman unthuk yuyu yang sudah di
goreng hinggaagak dingin. Pendimginan berfungsi agar ketika unthuk yuyu ketika
di packing tidak mengembun di dalam plastik.

7. Packing

Packing dilakukan dengan cara memasukan kue kering unthuk yuyu


kedalam pp bening yang sudah di bentuk dengan berat 160, setelah di timbang di
sealer agar udara yang di luar tidak masuk kedalam sehingga tetap renyah dan
juga bertahan lebih lama (awet)

18
D. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBUATAN UNTHUK YUYU

Telur,Ovalet, vanili
Penyiapan bahan
Garam, Gula, Tepung

Telur, ovalet, Gula, Vanili,


Pencampuran 1
Garam

Pencampuran 2
Adonan, tepung

Pencetakan adonan

Penggorengan

Penirisan

Pengemasan

19
3.7 ANALISIS USAHA PRODUK KUE KERING UNTHUK YUYU

A. Biyaya Tetap Produksi Kue Kering Unthuk Yuyu

No Nama Alat Umur Harga Jumlah Harga Penyusutan


ekonomi Total Akhir

(bulan)

1. Baskom 60 30.000 2 3.000 450

2. Cetakan 60 38.000 1 3.800 5.70

3. Wajan 120 1.200.000 2 100.000 9.000

4. Kompor 60 1.000,000 2 100.000 5.000

5. Sealer 36 300.000 1 30.000 7.500

6. Mixser 120 7.000,000 1 700.000 57.750

7. Sepatula 10 1.000 1 100 90

8. Tampah 60 150.000 12 15.000 2.250

9. Box 60 58.000 1 5.800 8.70

10. Serok 8 16.000 2 1.600 1.440

11. Alat 120 5.000,000 1 500.000 37.500


penggilim
g adonan

Total 122.420

20
Tabel 2. Biyaya tetap

A. Biyaya Tidak Tetap Produksi Kue Kering Unthuk Yuyu

Nama Harga satuan Jumlah Modal

Tepung ketan 12.000/ pcs 16 pcs 192.000

Telur 26.000/kg 6 kg 156.000

Vanili 1.000/pcs 8 pcs 8.000

Ovalet 500/ons 2 ons 1.000

Garam 1.000/sendok 2 sdm 2.000

Gula 14.000/kg 2 kg 28.000

Minyak 14.000/liter 6 liter 84.000

Kemasan 100 100 10.000

Setiker 100 100 10.000

Gas 20.000 2 40.000

Total 531.000

Perhitungan:

Biaya total=biaya tetap+biaya tidak tetap


Biaya total=Rp 122.420+ Rp531.000=R p .653.420
biayatotal Rp 653.420
HPP= = =Rp 6.534
jumlah produk 100
30
Mark Up 30 %= × HPP
100
30
Mark Up 30 %= × Rp 6 .534
100
Harga jual=Mark up + HPP
Harga jual=Rp 1,960+ Rp 66.534

21
Harga jual=Rp 8.494 → di bulatkan Rp 10.000/kemasan
Penerimaan total=harga jual × total produksi
Penerimaan total=Rp 10.000× 100=Rp 1. 000.000
Penerimaan bersih= penerimaan total −biayatotal
Penerimaan bersih=Rp 1. 00.000−Rp 65 3.420
Penerimaan bersih=Rp 346.580 → Keuntungan
Biaya tetap
BEP ( Q )=
HJ−HPP
Rp 122.420
BEP ( Q )= =35,320 kemasan
Rp 10.000−Rp 6.534
Biaya tetap
BEP ( Rp )=
1− (biaya variabel
penerimaan total )
Rp 122.420 Rp 122.420 Rp122.420
BEP ( Rp )= = =
1− (Rp 531.000
)
Rp 1. 000 .000
1−0 ,53 0 , 47

BEP ( Rp )=Rp 877.705 , 31


R Penerimaan total Rp 1.000.000
= = =1 , 5
C Biaya total Rp653.420
B Keuntungan Rp 346.580
= = =0 ,5
C Pengeluarantotal Rp 653.420

Berdasarkan nilai analisis usaha roti manismemiliki nilai R/C >1, sehingga usaha ini
layak untuk dijalankan dengan keuntungan bersih Rp346.580 perhari

22
BAB V
PENUTU
1. Kesimpulan
Setelah saya melaksanakan PKL, saya memperoleh manfaat termasuk
pengetahuan, pengalaman, dan hal hal lain yang terkait dalam dunia kerja.
Hal tersebut dapat membuat wawasan saya bertambah dibandingkan
dengan sebelumnya. Dengan melakukan praktek secara langsung, saya
dengan mudah mengetahui seperti apa kemampuan yang diperoleh dari
sekolah. Dengan begitu, suatu saat ketika saya memasuki dunia kerja tentu
tidak akan ragu.
2. Saran
Berdasarkan hasil saat melakukan PKL, saya sedikit memberikan
saran agar para peserta mempersiapkan diri lebih lanjut dengan menguasai
pelajaran yang diterapkan dalam industri.

23
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta Bumi Aksara. 2008
Metode Diskusi
Koswara, S. 2009. Seri Teknologi Pangan Populer (Teori Praktek). Teknologi
Pengolohan Roti e-BookP
Djojonegoro, W. (1998). Pengembangan Sumber Daya Manusia Melalui Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jakarta: PT. Jaya Agung Offset. Anonymous.
(2019, Juli 23). Resep Kue Jadul Unthuk Yuyu Wijen Yang Enak dan
Renyah. Retrieved from http://www.camilannusantara.co.id/2019/07/resep
kue jadul-unthuk-yuyu-wijen-yang.html?m=1
Febi Anindya Kirana. (15 Maret 2019). Alasan Tepung Harus Diayak Dulu Sebelum
Dipakai. Retrievedfromhttps://m.fimela.com/lifestyle/read/3917621/alasan
tepung-harus-diayak_dulu-sebelum-dipakai
Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Muniarti, A. U. (2009). Implementasi Manajemen Stratejik dalam Pemberdayaan


Sekolah Menengah Kejuruan. Bandung: Citrapustaka Media Perinti

24
LAMPIRAN

1. Bagaimna cara mengolah Unthuk Yuyu dengan baik dan benar?


Jawab: Harus sesuwai dengan resep.
2. Apa saja alat yang digunakan dalam pembuatan Unthuk yuyu?
Jawab: Mixer, Baskom, Wajan, Kompor, Mesin pencampur adonan, Cetakan
unthuk.
3. Apa saja sistem pemasarsn unthuk yuyu?
Jawab: Online, Jual putus, Konsinasi (penitipan di toko).
4. Apakah ada pengganti tepung beras dalam pembuatan Unthuk yuyu?
Jawab: Tidak menggunakan tepung beras tetapi menggunakan tepumg ketan.
5. Bagaimana standar mutu Unthuk Yuyu?
Jawab: Tidak menggunakan pengawet buatan dan memakai bahan pilihan.
6. Apa kelebihan dalam memproduksi Unthuk Yuyu?
Jawab: mengutamakan rasa (tidak merubah rasa)
7. Etos kerja apa yang di perlukan dalam membuat Unthuk Yuyu?
Berdoa, berusaha, kekompakan tim.
8. Apa fungsi telur dalam pembuatan Unthuk Yuyu ?
Jawab: Untuk pewarna alami, perenyah, pengembang alami.
9. Tepung beras dalam pembuatan Unthuk Yuyu tepung berfungsi sebagai apa?
Jawab: Tidak menggunakan tepung beras.
10. Bagaimana agar dalam pembuatan unthuk yuyu tidak mengalami kegagalan?
Jawab: mengadoni sesuwai aturan.
11. apa hal yang harus di perhatikan saat pemasaran produk Unthuk Yuyu?
Jawab: Peking (harys rapi).
12. Bagaimana cara menghitung analisis usaha agar tidak
mendapat kerugiankerugian?
Jawab:Produk jadi di kurangi modal awal = laba.
13. Mengapa kualitas sangat di perlukan dalam produk Unthuk Yuyu?
Jawab: Agar pelanggan puas dengan produk kita
14. Mengapa kuantitas juga di butuhkan dalam produk Unthuk Yuyu?
Jawab: Sesuwai pesanan.
15. Mengapa mental di perlukan dalam memulai usaha
Jawab: Karena dalam memulai usaha akan ada beberapa masalah, oleh sebab
itu di perlukan mental yang kuat dalam kondisi apapun.

25
26

Anda mungkin juga menyukai