Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN

PEMBELAJARAN BERWAWASAN KEMASYARAKATAN

PELATIHAN PEMBUATAN TEMPE


DI DESA SENDANG AGUNG RT 005
KECAMATAN SENDANG AGUNG KABUPATEN LAMPUNG
TENGAH TAHUN 2023

Disusun oleh :

NAMA : FRIZKY NOVIKA PUTRI


NIM : 859907958
Program Studi : S1 PGSD
Semester : I (SATU)
Pokjar : PADANG RATU
Masa Registrasi : 2023.2

UNIVERSITAS TERBUKA FAKULTAS KEGURUAN DAN


ILMU PENDIDIKAN ( FKIP )
UPBJJ – UT BANDAR LAMPUNG
POKJAR PADANG RATU
2023

i
LEMBAR PENGESEHAN
LAPORAN PEMBINAAN KEPEMUDAAN

. Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.

Nama : Frizky Novika Putri


NIM : 859907958
Mata Kuliah : Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Kode Mata Kuliah : PDGK4306
Program Studi : S1 PGSD
UPBJJ : Bandar Lampung
Pokjar : Padang Ratu
Jenis Kegiatan : Pelatihan Pembuatan Tempe
Tempat Kegiatan : Desa Sendang Agung Kec.Sendang Agung, Kab.Lampung
Tengah
Waktu Pelaksanaan : 12 Oktober s.d 26 November 2023

Yang Mengesahkan SendangAgung, 26 November 2023


Tutor Mata Kuliah Mahasiswa

FAJAR RATININGRUM,M.Pd FRIZKY NOVIKA PUTRI

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur hanya untuk-Mu ya Rabb


penguasa raga dan jiwa ini dan yang telah memberikan keteguhan hati serta
semangat sehingga dapat membuat dan menyelesaikan laporan tugas kegiatan
Mata Kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, yang dilaksanakan di
Desa Sendang agung Rt 005 Sendang agung

Selama ini banyak kaum Bapak/ibu yang belum mempunyai keterampilan


dalam pembuatan Tempe. Dengan pembinaan kaum Bapak/ibu tentang pembuatan
Tempe diharapkan dapat memberi motivasi kaum Bapak/ Ibu yang lain untuk
menciptakan usaha kecil hasilnya agar dapat membantu perekonomian keluarga.

Dalam penyusunan laporan ini banyak sekali bantuan yang telah diberikan
oleh berbagai pihak. Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih yang tidak terhingga kepada:

1. Ibu Fajar Ratiningrum,M.M.Pd. selaku Tutor Mata Kuliah Pembelajaran


Berwawasan Kemasyarakatan yang senantiasa mendorong dan memberi
motivasi
2. Seluruh warga desa Sendang Agung RT 005 yang telah berpartisipasi
dalam melaksanakan kegiatan ini dan membantu menyelesaikan Laporan
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan.
3. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung sehingga penyusunan laporan ini dapat berjalan tanpa halangan
suatu apapun

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pembuatan laporan ini masih


banyak kesalahan dan kekurangan serta masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan guna
perbaikan dimasa mendatang.

Sendang Agung, 12 November 2023


Mahasiswa

FRIZKY NOVIKA PUTRI

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBARAN PENGESAHAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................... 2
C. Manfaat Hasil kegiatan.......................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN ..................................................... 3

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ........................................................... 3


B. Materi Pelatihan/kegiatan .................................................................... 5
C. Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan ............................................. 6

BAB III TEMUAN DAN HASIL................................................................... 7

A. Temuan / Hasil evaluasi Proses ............................................................ 7


B. Temuan Hasil Produksi ....................................................................... 9
C. Pembahasan ......................................................................................... 10
D. Analisa Hasil Test................................................................................. 11

BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran .................................................................................................... 12
C. Tindak Lanjut ........................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 13


LAMPIRAN...................................................................................................... 21

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah diperlakukannya Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang


Pemerintahan Daerah, terjadi perubahan yang mendasar dalam bidang
pemerintahan, dari pemerintah yang bersifat sentralistik ke desentralisasi. Dengan
perubahan tersebut maka pemerintahan daerah memiliki peran yang sangat
penting sehingga memerlukan sumber daya yang berkualitas agar sumber daya
yang ada di suatu daerah dapat dikelola dengan baik.

Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dihimpun dan
dibina agar mereka mampu berperan aktif dalam pembangunan
didaerahnya.Karena pemuda adalah generasi penerus yang berpotensi besar dalam
suatu pembangunan dan dapat mengembangkan kreatifitas melalui pelatihan-
pelatihan dalam bidang tertentu yang dinaungi oleh lembaga-lembaga
kepemudaan.

Melalui program pendidikan dari masyarakat substansi dari praktik mata kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan, penulis melakukan penelitian yang
meliputi bimbingan Warga Belajar (WB). Adapun substansi yang menjadi objek
penelitian adalah kegiatan kepemudaan bidang ketrampilan membuat tempe. Hal
ini penulis lakukan karena masih banyak warga belajar usia produktif yang belum
mempunyai keterampilan, apabila dilakukan bimbingan terhadap para pesertanya
maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang
keterampilan
khususnya. Selain itu kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian dan
memperkecil pengangguran di desa kami.

Untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai mahasiswa lulusan S1


PGSD dibidang sosial, diperlukan peran aktif mahasiswa sebagai warga
masyarakat serta praktik dari segala ilmu yang telah diperoleh mahasiswa pada
saat mengikuti perkuliahan untuk dapat berkiprah ditengah-tengah masyarakat.

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan menambah wawasan


dalam bidang ketrampilan dilingkungan penulis berada.

1
B. Tujuan

Tujuan dari kelompok kegiatan pelatihan pembuatan tempe ini adalah


mengembangkan kreatifitas dan membuat lapangan pekerjaan dibidang
keterampilan dengan cara membuat tempe dan diharapkan memperkecil jumlah
pengangguran karena masih banyaknya pemuda usia produktif didesa kami yang
sebenarnya mereka memiliki potensi tapi perlu dikembangkan, melatih
kemandirian dan meningkatkan penghasilan masyarakat. Meningkatkan sumber
daya manusia yang berkompeten dan mempersiapkan pemuda yang bekerja keras
dalam menghadapi tantangan jaman yang penuh persaingan menuju globalisasi.
Tujuan utama yaitu :
1. Membimbing kaum Bapak/ibu Membuat Tempe
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kaum Bapak/ ibu dengan
kegiatan membuat Tempe
3. Menumbuhkan pentingnya belajar untuk dapat terampil
4. Meningkatkan perekonomian keluarga melalui pembuatan Tempe
5. Menambah skill para Bapak/ibu sehingga memiliki penghasilan

C. Manfaat Hasil Kegiatan

1. Menambah kesadaran kaum Bapak/ibu muda membuat Tempe, menjadi


produk
yang mempunyai nilai jual lebih tinggi
2. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan kaum Bapak/ ibu dengan
kegiatan
membuat Tempe
3. Tumbuhnya minat belajar untuk dapat terampil memiliki skiil
4. Meningkatnya perekonomian keluarga melalui pembuatan makanan
5. Sehinnga kereatifitas kaum Bapak/ibu memiliki nilai jual

2
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Pembinaan kegiatan dirumah Ibu Rina Wati. Desa


Sendang Agung Rt 005 Sendang Agung
Hari : Kamis dan Jumat
Pukul : 14.00 – 17.00 WIB

JADWAL PELAKSANAAN

Pertemuan Hari Alat Peraga/


No Kegiatan Metode Waktu
/ Tanggal Narasumber

Kamis, Perekrutan Ceramah dan Buku cara


1 3 jam
12 Oktober 2023 pemuda tanya Jawab Pembuatan Tempe

Jumat, Sosialisasi Ceramah dan Buku Petunjuk,


2 3 jam
13 Oktober 2023 pembuatan tempe Tanya Jawab Alat Tulis

Penjelasan cara
Kamis, pembuatan tempe
3 Demonstrasi 3 jam Kedelai
19 Oktober 2023 dan
mempraktikan

Penjelasan dan
menyiapkan alat-
Jumat, Ceramah dan Buku Petunjuk, alat
4 alat dan bahan- 3 jam
20 Oktober 2023 Tanya Jawab tulis
bahan yang
diperlukan

Mempraktikan
cara mencuci Kedelai, Ragi
Kamis, kedelai dan Daun
5 Pengamatan 3 jam
26 November 2023 mengukus Pisang/plastik
kedelai yang
benar

3
Pertemuan Hari Alat Peraga/
No Kegiatan Metode Waktu
/ Tanggal Narasumber
Membuat tempe,
Jumat,
6 dibimbing dari Pengamatan 3 jam Kedelai, Ragi
27 November 2023
narasumber
Praktik
Praktik membuat membuat
tempe, sendiri- tempe,
Kamis, Daun Pisang/plastic
7 sendiri dan sendiri- Pengamatan
2 November 2023 Tempat yang tertutup
penyimpanan sendiri dan
tempe penyimpanan
tempe
Jumat,
8 Evaluasi Tugas 3 jam Lembar Soal
3 November 2023

4
B. Materi Pelatihan/ Kegiatan
1. alat dan bahan
Seperti proses kegiatan keterampilan pada umunya, sebelum praktek membuat
tempe maka kita berikan dulu materi / teori membuat tempe. Hal ini bertujuan
agar warga belajar memahami cara membuat tempe dan mengetahui bahan-bahan
dan alat yang digunakan untuk membuat tempe. Adapun bahan dan alat yang
digunakan untuk membuat tempe adalah :
a. Alat :
1) pisau;
2) baskom;
3) saringan,
4) dandang,
5) tampah,
6) kompor
7) daun pisang atau plastic
b. Bahan :
1) kacang kedelai
2) ragi
3) air
2. Materi Pelatihan Kegiatan
Pembuatan Tempe diawali dengan :
❖ Menyiapkan Alat dan Bahan
❖ Memilih kedelai untuk mendapatkan kedelai terbaik dengan cara dipilah
dan membuang yang jelek.
❖ Membersihkan/cuci kedelai dengan air bersih
❖ Merebus kedelai yang telah dicuci kedalam air selama 30 menit, angkat
dan dinginkan. membiarkan kedelai masih dalam tempat dan air
rebusannya.
❖ Menambahkan 10 ml asam laktat/liter air perebus (untuk memperoleh
pH=5) selama 12 jam untuk mendapatkan kualitas tempe terbaik

5
❖ Mencuci dan membuang kulit kedelai dan merebus kembali dengan air
bersih selama 90 menit, angkat dan tiriskan
❖ Setelah ditiriskan dan dingin sempurna, menambahkan ragi tempe dan
mengaduk dengan hati-hati secara merata.
❖ Membungkus kedelai dengan plastik transparan atau dengan kertas dan
daun pisang. Jika menggunakan plastik, tusuk plastik dengan lidi secara
merata untuk ventilasi saat fermentasi.
❖ Menyimpan selama 23-30 jam sampai peragian berjalan sempurna

C. Strategi dan Diskripsi Jalannya Kegiatan

Pembelajaran dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung, narasumber


memberikan materi yang mudah dipahami. Dengan menggunakan metode
ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan pengamatan.

Pertemuan pertama yang dilakukan penulis adalah perekrutan peserta yang


akan mengikuti pelatihan pembuatan tempe dengan mengisi identitas diri yang
telah diberikan.Pertemuan kedua memberikan sosialisai tentang bagaiamana
manfaat dan pembuatan tempe. Pertemuan ketiga peserta memperhatikan
penjelasan cara pembuatan tempe dan mempraktikannya dari narasumber.
Pertemuan keempat peserta mendengarkan penjelasan dan menyiapkan alat-alat
dan bahan-bahan yang diperlukan. Pertemuan kelima narasumber mempraktikan
cara mencuci kedelai dan cara mengukus kedelai yang benar. Pertemuan keenam
narasumber mempraktikkan bagaimana cara membuat tempe, dibimbing dari
narasumber. Pertemuan ketujuh narasumber mempraktikan bagaimana cara
membuat, membugkus dan penyimpanan tempe yang benar. Pertemuan
kedelapan peserta mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh narasumber.

6
BAB III

TEMUAN DAN HASIL

A. Temuan/Hasil Evaluasi Proses

Selama proses pembelajan dilaksanakan, ternyata masih banyak kurang


pengetahuan tentang cara membuat tempe dan manfaat tempe bagi kesehatan kita,
dan manfaat itu di antaranya mengandung gizi tinggi seperti protein, karbohidrat,
vitamin, lemak, serat, enzim, daidzen, genisten, serta komponen anti bakteri yang
bermanfaat bagi tubuh kita. Tempe ini bisa di makan untuk semua usia baik anak-
anak sampai orang dewasa, harganya pun juga sangat terjangkau bagi kalangan
menengah ke bawah. Sebagaimana telah digambarkan pada strategi pembinaan
warga belajar diberikan informasi yang bermanfaat.

Praktik Hari Pertama

Aspek yang dinilai


No Nama Keaktifan Kerjasama Keberanian Produktivitas Jml
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Rosa 2 2 2 3 9
2 Ari 2 2 2 2 8
3 Yuli 2 2 3 3 10
4 Restu 3 2 2 2 9
5 Lilis 2 2 2 3 9
6 Yessi 2 2 3 3 10
7 Pradana 2 2 3 3 10

7
Praktik Hari Terakhir

Aspek yang dinilai


No Nama Keaktifan Kerjasama Keberanian Produktivitas Jml
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1 Rosa 3 2 3 3 11

2 Ari 2 3 3 3 11

3 Yuli 3 2 3 3 11

4 Restu 3 2 3 3 11

5 Lilis 2 3 2 3 10

6 Yessi 2 2 3 3 3 3 3 11
2 3 2 3 10
7 Pradana

Keterangan :
3 : Amat baik
2 : Baik
1 : Cukup

Hasil Akhir Pengamatan Praktik Awal dan Praktik Akhir

Praktik Praktik Rata- Nilai


No Nama Jumlah Ket
Awal Akhir rata Akhir
1 2 3 4 5(3+4) 6 7 8

1 Rosa 9 11 20 10 8,3 B

2 Ari 8 11 19 9,5 7,9 B

3 Yuli 10 11 21 10,5 8,8 B

4 Restu 9 11 20 10 8,3 B

5 Lilis 9 10 19 9,5 7,9 B


21 10,5 8,8 B
6 Yessi 10 11

7 Pradana 9 10 19 9,5 7,9 B

8
Keterangan :
Rentang Nilai
a. 9 – 10 : Amat Baik (AB)
b. 7 – 8 : Baik (B)
c. 5 – 6 : Cukup (C)
d. 0 – 5 : Kurang (K)

B. Temuan Hasil Produk

Setelah mendapatkan pembinaan dari narasumber, warga belajar mencoba


melakukan diversifikasi produk tempe dengan membuat tempe dari berbagai
bahan yang ekonomis. Produk yang dihasilkan dari pelatihan keterampilan
membuat tempe cukup memuaskan, pada dasarnya para pemuda sangat berminat
pada keterampilan ini. Maka dalam pelatihan keterampilan membuat tempe tidak
begitu sulit karena mereka menunjukkan minat yang besar dan dengan cepat dapat
memahaminya.
Kegiatan program kepemudaan di Desa Sendang Agung Rt 005 Kec.
Sendang Agung, Kab. Lampung Tengah sangatlah membantu masyarakat
setempat. Dengan adanya kegiatan pembinaan disini khususnya keterampilan
pembuatan tempe membuat para peserta bersemangat untuk mengikuti kegiatan
ini dan juga mempunyai dampak positif bagi dirinya sendiri dan desanya. Apa
yang telah ditulis sebelumnya bahwa keterampilan pembuatan tempe tidaklah
sulit. Dengan alat-bahan mudah didapat dan harganya tidak terlalu mahal, maka
apa salahnya untuk menciptakan suatu keterampilan yang bermanfaat dan
mengandung nilai gizi yang tinggi apalagi masih jarang usaha yang sejenis di
lokasi tersebut.

9
C. Pembahasan

Gambaran Keaktifan Dari 7 Orang Warga Belajar

Cara merespon Terhadap Penjelasan


1.
Warga belajar antusias dengan diadakannya pelatihan ini, mengingat
banyak informasi penting yang belum diketahui bisa menjadi tahu setalah
diadakan pelatihan.

2. Cara Mempraktikan Petunjuk


Warga belajar gampang menerima penjelasan dari narasumber dan dalam
pelaksanaan, semuanya bisa berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala suatu
apapun.

3. Antusias / Semangat kehadirannya


Antusias warga belajar dan masyarakat terhadap kegiatan ini tampak pada
kehadiran dari masing-masing peserta yang hampir seluruhnya hadir dalam setiap
pertemuan.

4.Perbandingan antar sebelum dibina dengan setelah dibina


Banyak informasi yang kurang diketahui oleh warga belajar tentang
pembuatan tempe yang baik dan aman untuk di kmsumsi. Warga belajar yang
belum banyak mengetahui mengenai manfaat tempe sehingga bisa tahu
manfaatnya setelah dilakukan pembinaan dari narasumber dan pemuda lebih
paham mengenai cara pembuatan tempe, warga belajar juga mampu melakukan
diverifikasi tempe dan bahan-bahannya.

Respon Perbandingan
Cara Keha-
Nama Terhadap Sebelum Sesudah
Praktik diran
Penjelasan pembinaan Pembinaan
Rosa Baik Baik Baik Belum Bisa Rajin
Ari Baik Baik Baik Belum Bisa Rajin
Sangat Sangat
Yuli Sangat baik Belum Bisa Mahir
baik baik
Sangat Sangat
Restu Sangat baik Belum Bisa Mahir
baik baik
Lilis Baik Baik Baik Belum Bisa Mahir

10
Respon Perbandingan
Cara Keha-
Nama Terhadap Sebelum Sesudah
Praktik diran
Penjelasan pembinaan Pembinaan
Sangat Sangat
Yessi Sangat baik Belum Bisa Rajin
baik baik
Sangat Sangat
Pradana Sangat baik Belum Bisa Mahir
baik baik

D. Analisa Hasil Tes Sebelum dan Sesudah Kegiatan


Berikut adalah analisis hasil pengamatan terhadap warga belajar dalam
pelatihan :
❖ Warga belajar dapat menerima penyampaian materi dengan cepat,
selain itu juga mampu mempraktekan dari semua materi yang
disampaikan dengan terampil sehingga produktivitas warga
belajar terarah.
❖ Warga belajar dapat menerima penyampaian materi dengan baik,
selain itu juga mampu mempraktekkan dari semua materi yang
disampaikan dengan baik sehingga produktivitas warga belajar
terarah.
❖ Keaktifan warga belajar kurang namun warga belajar dapat
mempraktekkan materi yang disampaikan dengan benar.
❖ Warga belajar dapat menerima penyampaian materi dengan baik,
mampu mempraktekkan dan kreatif dalam praktek.
❖ Warga belajar dapat menerima penjelasan dengan cepat, selain itu
juga mampu mempraktekkan semua penjelasan dengan benar.
❖ Warga belajar mampu menerima penyampaian materi, meskipun
warga.
❖ Warga belajar dapat menerima penyampaian materi dengan baik
dan mampu mempraktekkan materi yang disampaikan dengan
benar

11
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan kepemudaan keterampilan membuat tempe


di Desa Sendang Agung Rt 005 Sendang Agung dapat disimpulkan bahwa anggota
kegiatan kepemudaan keterampilan membuat tempe dapat memahami dan
melaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari produk yang dihasilkan.

Dengan kegiatan ini diharapkan jumlah pengangguran di Desa Sendang Agung


Rt 005 Sendang Agung semakin berkurang dan warga belajar usia produktif dapat
mengembangkan keterampilan yang dimilikinya serta dapat melatih kemandirian.

Tingkat kesadaran yang tinggi serta antusias warga belajar dan minat warga
belajar sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan produk
yang cukup memuaskan. Ini semua juga karena kegiatan ini mendapat dukungan dari
berbagai pihak yaitu Kepala Desa, perangkat desa serta warga belajar.

B. Saran

1. Perlu dilakukan pembinaan kepemudaan yang lain untuk mengembangkan


minat dan bakat dari warga belajar agar bisa bersaing di era globalisasi ini.
2. Perlu di lakukan pembinaan pemudaan lebih lanjut kepada warga belajar yang
lain tentang pembuatan tempe dan pembinaan-pembinaan yang lain agar
bisamenjdi bekal untuk berwirausaha.
3. Keharmonisan hubungan masyarakat desa dengan kepala desa dan perangkat
desa hendaknya dijadikan sebagai modal dasar bagi kemajuan dan
peningkatan
perekonomian di Desa Desa Sendang Agung Rt 005 Sendang Agung

C. Tindak Lanjut

Dengan diadakannya kegiatan pembinaan ini diharapakan dapat lebih


meningkatkan pengetahuan dan dikembangkan oleh masyarakat sehingga kedepannya
mampu meningkatkan taraf hidup dan mengentaskan pengangguran masyarakat. Agar
para pemuda sebagai anggota warga belajar bisa mempunyai keahlian dalam
keterampilan pembuatan tempe atau makanan lain yang penuh inovasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Alvina, Adini, Dany Hamdani Hamdani, and Aji Jumiono. "Proses pembuatan tempe tradisional."
Jurnal Ilmiah Pangan Halal 1.1 (2019).

Alvina A, Hamdani DH, Jumiono A. Proses pembuatan tempe tradisional. Jurnal Ilmiah Pangan Halal.
2019 Sep 21;1(1).

Suknia, Septi Lailia, and Tara Puri Ducha Rahmani. "Proses pembuatan tempe home industry
berbahan dasar kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) di
Candiwesi, Salatiga." Southeast Asian Journal of Islamic Education 3.1 (2020): 59-76.

Suknia, S. L., & Rahmani, T. P. D. (2020). Proses pembuatan tempe home industry berbahan dasar
kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) di Candiwesi,
Salatiga. Southeast Asian Journal of Islamic Education, 3(1), 59-76.

13
PROPOSAL KEGIATAN PEMBUATAN TEMPE

I. Latar Belakang

Tempe merupakan salah satu makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari
kacang kedelai yang difermentasi oleh jamur Rhizopus oligosporus. Tempe telah
menjadi makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia dan merupakan
sumber protein nabati yang murah dan mudah didapatkan.

Pembuatan tempe secara tradisional dilakukan dengan cara merendam kacang


kedelai selama semalam, kemudian dicuci dan direbus hingga matang. Setelah itu,
kacang kedelai dihaluskan dan dicampur dengan ragi tempe. Campuran tersebut
kemudian dibentuk menjadi bongkahan-bongkahan kecil dan dibungkus dengan
daun pisang atau plastik. Tempe yang telah dibungkus kemudian difermentasi
selama 24-48 jam.

Proses fermentasi tempe menghasilkan senyawa isoflavon yang berfungsi sebagai


antioksidan dan dapat mencegah berbagai macam penyakit, seperti kanker,
jantung koroner, dan osteoporosis.

II. Tujuan

Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah untuk:

● Memberikan informasi dan pengetahuan tentang cara pembuatan tempe


secara tradisional.
● Membantu masyarakat untuk membuat tempe sendiri di rumah.
● Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konsumsi tempe
sebagai sumber protein nabati yang sehat.

14
III. Teknik

Teknik pembuatan tempe secara tradisional terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Persiapan

● Siapkan bahan-bahan, yaitu kacang kedelai, ragi tempe, daun pisang atau
plastik, ember, panci, blender, talenan, pisau, baskom, dan plastik wrap.
● Cuci bersih kacang kedelai.
● Rendam kacang kedelai selama semalam.

2. Pengolahan

● Rebus kacang kedelai hingga matang.


● Haluskan kacang kedelai.
● Campurkan kacang kedelai halus dengan ragi tempe.
● Bentuk adonan tempe menjadi bongkahan-bongkahan kecil.
● Bungkus tempe dengan daun pisang atau plastik.

3. Fermentasi

● Fermentasi tempe selama 24-48 jam.

IV. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari pembuatan tempe secara tradisional adalah untuk:

● Menghasilkan tempe yang berkualitas baik.


● Mempercepat proses fermentasi tempe.
● Meminimalkan risiko kegagalan dalam pembuatan tempe

15
.

V. Strategi

Strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan khusus tersebut adalah
sebagai berikut:

● Menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik.


● Melakukan proses fermentasi dengan suhu dan kelembapan yang sesuai.
● Menjaga kebersihan dan sanitasi selama proses pembuatan tempe.

VI. Materi

Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan pembuatan tempe secara


tradisional adalah sebagai berikut:

● Bahan-bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat tempe.


● Langkah-langkah pembuatan tempe secara tradisional.
● Tips dan trik untuk membuat tempe yang berkualitas baik.

VII. Pelaksanaan

Pelatihan pembuatan tempe secara tradisional akan dilaksanakan pada:

 Hari/tanggal : stiap hari Kamis dan Jumat


12 oktober 2023 - 26 november 2023
● Waktu : 14.00-17.00 WIB
● Tempat : Rumah Rina Wati , Kecamatan Sendang Agung,
Kabupaten Lampung Tengah

Peserta pelatihan adalah masyarakat umum yang berminat untuk belajar membuat
tempe secara tradisional.

16
VIII. Sumber Daya

Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan pembuatan tempe


secara tradisional adalah sebagai berikut:

● Peserta: Masyarakat umum yang berminat untuk belajar membuat tempe


secara tradisional.
● Sarana dan prasarana: Rumah Rinawati di Sendang Agung, peralatan dan
bahan-bahan untuk membuat tempe.

Bahan-bahan:

● Kacang kedelai
● Ragi tempe
● Daun pisang atau plastik

Alat-alat:

● Ember
● Panci
● Blender
● Talenan
● Pisau
● Baskom
● Plastik wrap

17
IX. Dana

Dana yang dibutuhkan untuk pembuatan tempe tergantung pada skala


produksinya. Untuk skala rumah tangga, dana yang dibutuhkan relatif kecil.
Berikut adalah perkiraan dana yang dibutuhkan untuk pembuatan tempe skala
rumah tangga:

Bahan baku

● Kacang kedelai: Rp5.000/kg


● Ragi tempe: Rp200/bungkus

Peralatan

● Ember: Rp10.000
● Panci: Rp30.000
● Blender: Rp150.000
● Talenan: Rp10.000
● Pisau: Rp50.000
● Baskom: Rp10.000
● Plastik wrap: Rp10.000

Total

● Bahan baku: Rp5.000/kg x 1 kg = Rp5.000


● Ragi tempe: Rp200/bungkus x 1 bungkus = Rp200
● Ember: Rp10.000
● Panci: Rp30.000
● Blender: Rp150.000
● Talenan: Rp10.000

18
● Pisau: Rp50.000
● Baskom: Rp10.000
● Plastik wrap: Rp10.000

= Rp317.000

Dengan dana sebesar Rp317.000, Anda dapat membuat tempe sebanyak 1 kg. Jika
Anda ingin membuat tempe dalam jumlah yang lebih banyak, Anda perlu
menambah dana sesuai dengan kebutuhan.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghemat dana pembuatan tempe:

● Gunakan kacang kedelai lokal yang harganya lebih murah.


● Beli ragi tempe dalam jumlah banyak untuk menghemat biaya pengiriman.
● Gunakan peralatan yang multifungsi untuk menghemat biaya pembelian
peralatan.
● Gunakan plastik wrap bekas untuk membungkus tempe.

Dengan menerapkan tips-tips tersebut, Anda dapat menghemat dana pembuatan


tempe tanpa mengurangi kualitas tempe yang dihasilkan.

X. Evaluasi Keberhasilan

Evaluasi keberhasilan pelaksanaan pelatihan pembuatan tempe secara tradisional


akan dilakukan dengan cara:

● Observasi terhadap proses pembuatan tempe oleh peserta.


● Tes tertulis untuk menilai pemahaman peserta tentang cara pembuatan
tempe secara tradisional.

19
PENUTUP

Demikianlah proposal pembuatan tempe ini kami sampaikan. Kami berharap


proposal ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan mendorong lebih banyak
orang untuk mencoba membuat tempe sendiri di rumah. Selain menjadi makanan
yang enak dan bergizi, tempe juga dapat menjadi alternatif usaha yang
menjanjikan.

Kami terbuka untuk menerima saran dan masukan dari pembaca untuk perbaikan
proposal ini. Kami juga dengan senang hati berbagi ilmu dan pengalaman tentang
pembuatan tempe kepada siapa saja yang tertarik.

Marilah kita bersama-sama melestarikan budaya pembuatan tempe sebagai


warisan kuliner Indonesia yang kaya manfaat.

Terima kasih

20
Lampiran

1. Identitas Mahasiswa dan Daftar Riwayat Hidup Penulis


2. Daftar Hadir Warga Belajar
3. Daftar Nilai Warga Belajar
4. Dokumentasi

21
1. IDENTITAS MAHASISWA

NAMA : FRIZKY NOVIKA PUTRI


NIM : 859907958
POKJAR : PADANG RATU
UPBJJ-UT : BANDAR LAMPUNG

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

Data Pribadi Nama : Frizky Novika Putri


Tempat tgl.Lahir : Sendang Mukti, 2 November 2004
Alamat : Dsn. Sinar Sari Rt 08 Rw 05 Desa Sendang Mukti
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum nikah

I. Pendidikan Formal

2022 : SMK MA’ARIF 1 SENDANG AGUNG


2019 : SMP MUHAMMAIYAH 2 SENDANG AGUNG
2016 : SDN 2 SENDANG MUKTI

II. Riwayat Pekerjaan

Posisi : OPERATOR SEKOLAH / GURU HONORER


Nama Lembaga : SDN 2 SENDANG MUKTI

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Sendang Agung, 12 November 2023


Mahasiswa

FRIZKY NOVIKA PUTRI

22
DATA DIRI WARGA BELAJAR

Identitas Minat
No Nama Kegiatan
Jenis Kelamin Usia Pendidikan Kepemudaan
Keterampilan
1 Rosa Perempuan 22 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
2 Ari Laki – laki 25 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
3 Yuli Perempuan 24 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
4 Restu Laki-laki 30 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
5 Lilis Perempuan 25 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
6 Yessi Perempuan 26 SMA Membuat
Tempe
Keterampilan
7 Pradana Laki – laki 27 SMA Membuat
Tempe

23
2. DAFTAR HADIR WARGA BELAJAR

Hari Ke
No Nama Ket
1 2 3 4 5 6
Ada
1 Rosa √ √ √ - √ √ Kepentingan

2 Ari √ √ √ √ √ √ -

3 Yuli √ √ √ √ √ √ -

4 Restu √ √ √ √ √ √ -

5 Lilis √ √ √ √ √ √ -

6 Yessi √ √ √ √ - √ Sakit

7 Pradana √ √ √ √ √ √ -

3. DAFTAR NILAI

Nilai Tes
No Nama Sebelum Sesudah
Keterangan
pembinaan pembinaan
Baik,
1 Rosa 65 85
Meningkat
Baik,
2 Ari 65 80
Meningkat
Baik,
3 Yuli 68 90
Meningkat
Baik,
4 Restu 68 90
Meningkat
Baik,
5 Lilis 65 85
Meningkat
Baik,
6 Yessi 68 90
Meningkat
Baik,
7 Pradana 65 85
Meningkat

24
4. DOKUMENTASI
PRAKTEK WARGA BINAAN

PROSES PERENDAMAN KEDELAI

25
P PROSES PEREBUSAN KEDELAI

26
PROSES PERENDAMAN SETELAH DI REBUS

27
PROSES PENCUCIAN DAN DITIRISKAN

28
PROSES PERAGIAN

29
PROSES PEMBUNGKUSAN

30
PROSES FERMENTASI

31
PEMANENAN

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai