BANJARMASIN
KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2019
1
DAFTAR ISI
JUDUL.........................................................................................................................................
1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
2
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................................
4........................................................................................................................
BIODATA PENULIS....................................................................................................................
5
KATA PENGANTAR...................................................................................................................
6
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
7
B. Jenis kegiatan...........................................................................................................................
7
C. Manfaat kegiatan......................................................................................................................
8
2
BAB III HASIL KEGIATAN........................................................................................................
14
A. Hasil.........................................................................................................................................
14
A. Simpulan..................................................................................................................................
17
B. Rekomendasi............................................................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
18
LAMPIRAN.................................................................................................................................
19
DAFTAR LAMPIRAN
3
Lampiran 7 Soal, Kunci dan Pedoman Penyekoran......................................................................
35
Lampiran 8 Lembar observasi proses pembelajaran.....................................................................
43
4
HALAMAN PENGESAHAN
Hari : Jum’at
5
BIODATA PENULIS
Penulis
6
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum. Wr.Wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini pada 13 Desember 2019.
Dalam penyusunan Best Practice penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat.
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan karya ini.
Waalaikumsalam Wr.Wb
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
7
A. LATAR BELAKANG
B. JENIS KEGIATAN
8
dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pada pembelajaran
berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills
(HOTS). Keterampilan berfikir tingkat tinggi adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun representasi, menganalisis dan
membangun hubungan dengan melibatkan aktifitas mental yang paling dasar yang sebaiknya
dimiliki oleh seorang guru professional.
Unit Pembelajaran yang sudah tersusun diharapkan dapat meningkatkan
pembelajaran. Unit Pembelajaran yang dikembangkan dikhususkan untuk Pendidikan Dasar
yang dalam hal ini akan melibatkan KKG SD dan MGMP SMP. Kami ucapkan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim penyusun yang berasal dari
PPPPTK, LPMP, maupun Perguruan Tinggi dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan
berkontribusi positif dalam mewujudkan penyelesaian Unit Pembelajaran ini.
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan best practice ini adalah kegiatan pembelajaran Hots
di kelas VI untuk Tema 5 Wirausaha Subtema Kerja Keras Berbuah Kesuksesan
Pembelajaran 3,
KD untuk IPA adalah 3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
B. MANFAAT KEGIATAN
Manfaat penulisan best practice ini adalah untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas,
serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan
pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan
Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerla guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata
pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam
zonasinya, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi
memperhatikan keseimbangan dan keragamin mutu pendidikan di lingkungan terdeka! seperti
status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah,
atau pertimbangan mutu lainnya.
Semoga Unit Pembelajaran ini bisa menginspirasiguru untuk mengembangkan materi
dan melaksanakan pembelajaran dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat
tinggi. Berikut beberapa manfaat PKP bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Bagi siswa
Siswa akan lebih bergairah dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.
Mempermudah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Terkontrolnya tingkah laku positif siswa.
Menciptakan suasana kelas yang kondusif dan dinamis pada proses pembelajaran
berlangsung.
Meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru
9
Memperluas wawasan.
Meningkatkan profesional kerja.
Meningkatkan peran guru sebagai Fasilisator.
Memberikan motivasi untuk guru-guru yang lainnya.
Memperbaiki kinerja guru dalarn proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
3. Bagi Sekolah
Menerapkan metode yang dilaksanakan terhadap pelajaran yang lain.
Memanfaatkan metode dengan semaksimal mungkin.
Mengembangkan bakat untuk tercapainya visi dan misi sekolah.
TUJUAN
10
1. Meningkatkan efisiensi. efektlvitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan
Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah
zonasi.
2. Menginspirasiguru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran
dengan berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi
SASARAN
Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG)TK, kelompok kerja
guru (KKG) SD dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP yang selama ini
dilakukan melalui Gugus atau Rayon dalam zonasinya, Semoga Unit Pembelajaran ini bisa
menginspirasi guru untuk mengembangkan materi dan melaksanakan pembelajaran dengan
berorientasi pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi upaya yang kita lakukan.
Metode
1. Penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 2l di
dalam proses pembelajaran.
11
2. Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran Discovery Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik yang telah dilakukan penulis.
a. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajara tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas VI, penulis
memilih tema Wirausaha untuk membelajarkan pasangan KD 3.5-4.5 muatan IPA kelas
VI semester 1.
b. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
IPA
Kompetensi Pengetahuan
KD 3.5 Mengidentifikasi sifat-sifat magnet dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Keterampilan
KD 4.6 Membuat laporan hasil percobaan tentang sifat-sifat magnet dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
c. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK IPA
IPK PENDUKUNG
3.5.1 Menyebutkan pengertian kemagnetan.
IPK KUNCI
3.5.2 Mengidentifkasi sifat-sifat Magnet
3.5.3 Mengidentifikasi jenis magnet
3.5.4 Mengidentifikasi benda berdasarkan sifat kemagnetan
4.5.2 Membuat laporan hasil Percobaan Magnet
IPK PENGAYAAN
3.5.4 Menganalisis pembentukan kutub magnet pada magnet buatan
IPK PENGAYAAN
4.5.3 Membuat magnet dengan aliran listrik
D. Alat/lnstrumen
Model-model pembelajaran yang sudah banyak dikenal oleh guru, guru pun
diharapkan untuk menggunakan atau mengembangkan mode-model pembelajaran yang lebih
variatif agar pembelajaran lebih, menyenangkan dan menantang.Pembelajaran yang HOTS
ditindaklanjuti dengan penilaian HOTS. Soal-soal yang diberikan harus mengukur
ketercapaian siswa pada ranah C-4, C-5, dan C-6, disesuaikan dengan KKO yang telah
ditetapkan pada RPP. Instrumen test yang digunakan bisa dalam bentuk soal Pilihan Ganda
(PG) atau uraian. Soal PG dan HOTS yang berorientasi pada HOTS tentunya bukan sekedar
menanyakan sekedar menanyakan "apa?",
"siapa?", "kapan?" dan "dimana?", tetapi menanyakan "mengapa?" dan "bagaimana?".
Berdasarkan kepada hal tersebut, maka guru harus banyak membiasakan soal-soal HOTS
kepada siswa, agar siswa terbiasa mengasah nalar, meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
analitis, dan solutif.
Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) Sepasang
magnet untuk setiap kelompok, Peniti, Penjepit kertas, Pensil,Pulpen, Kertas
(b) buku guru dan buku siswa kelas IV K13 Revisi Instrumen yang digunakan dalam praktik
baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa
lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
uraian singkat.
13
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Waktu kegiatan
Best practice ini dilaksanakan pada tanggal 9 sampai 13 Desember tahun 2019 bertempat di
SDN Kuin Selatan 6 Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin.
A. Hasil
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
a. Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran
discovery learning berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari
guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya.
b. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
learning meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah
membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang magnet, siswa tidak
hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana
14
membuat ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep
magnet. Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi.
c. Penerapan model pembelajaran discovery learning meningkatkan kemampuan siswa untuk
berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan
menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran sebelumnya
yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius.
Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang
diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran
yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori
tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat siswa
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang
diajarkan oleh guru. Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik
berorientasi HOTS dengan menerapkan discovery learning ini. Dalam pembelajaran ini
pemahaman siswa tentang konsep magnet, oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi
yang meuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
d. Sebelum menerapkan discovery learning, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku
teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis
gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
e. Dengan menerapkan discovery learning , siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga
diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
15
pendidikan, potensi daerah serta dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang
terukur. (Online)
Berikut ini langkah-langkah merumuskan indikator
Pertama, menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD
a. Memahami Kata Kerja Operasional dalam Taxonomi Bloom.
c. Menentukan kata kerja dari Kompetensi Dasar sesuai dengan Taxonomi Bloom.
a. UKRK dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah ketepatan indikator kunci atau
indikator penunjang.
b. Kategorikan Indikator:
1) Indikator Kunci
3) Indikator Pengayaan
16
Dirumuskan apabila siswa berpotensi memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan
perlu peningkatan dari standar minimal.
Untuk mengatasi tugas siswa yang belum selesai maka guru memberikan siswa
kesempatan untuk mengerjakan tugas di rumah namun dengan syarat membuat karya tulis
dengan menyertai gambar dan penjelasannya. Tugas yang dikerjakan adalah membuat karya
tulis mengenai sifat-sifat magnet.
Jika siswa belajar dengan aktif, maka dengan mudah kita bisa menemukan mereka
sedang berlatih (misalnya mencobakan sendiri konsep-konsep misal berlatih dengan soal-
soal), menggunakan kemampuan berpikir kreatif (misalnya mencoba memecahkan masalah-
masalah pada latihan soal yang mempunyai variasi berbeda dengan contoh yang diberikan),
serta berpikir kritis (misalnya mampu menemukan kejanggalan, kelemahan atau kesalahan
yang dilakukan orang lain dalam menyelesaikan soal atau tugas).
Namun pada kenyataannya siswa kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
Oleh sebab itu guru menggunakan bahan belajar berupa media gambar sehingga siswa
tertarik dan termotivasi dalam mempelajari materi. Selain dengan menampilkan gambar
bentuk-bentuk magnet, guru juga menggunakan model pembelajaran discovery learning dapat
membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS).
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
17
1. Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery learning layak
dijadikan praktik baik pembelajaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan
pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran Discovery learning yang
dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK,
literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran
Discovery learning, berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam
belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini akan
membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak
mudah lupa)
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti
penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk
mendesiminasikan praktik baik ini akan menambah wawasan guru lain tentang
pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
18
Delilik, “Langkah-Langkah Merumuskan Indikator”, 2019, http://bertema.com/ langkah-langkah-
merumuskan-indikator. (diakses pada 10 Desember 2019)
Ditjen GTK. Direktorat PG Dikdas. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi Pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
19
LAMPIRAN FOTO / GAMBAR PENDUKUNG
20
Lampiran 2 RPP
21
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BERORIENTASI HOTS
KELAS VI
SEKOLAH DASAR
REZKI NOVIANTI,S.Pd
BANJARMASIN
2019
22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
TEMATIK TERPADU
No Kompetensi Indikator
3.6 Mencermati petunjuk dan isi teks Mengidentifikasi komponen, tujuan, dan
formulir (pendaftaran,kartu anggota, manfaat teks formulir dalam kehidupan
pengiriman uang melalui bank/kantor sehari-hari
pos, daftar riwayat hidup,dsb.)
4.6 Mengisi teks formulir (pendaftaran, kartu Menyajikan hasil pengamatan tentang
anggota,pengiriman uang melalui komponen, tujuan, dan manfaat teks
bank/kantor pos, daftar riwayat hidup, formulir dalam kehidupan sehari-hari
dll.) sesuai petunjuk pengisiannya.
IPA
23
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu menjelaskan sifat-sifat magnet secara
tepat.
2. Dengan melakukan percobaan, siswa mampu menyajikan laporan hasil percobaan
tentang sifat-sifat magnet secara benar.
3. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks, siswa mampu mengidentifikasi
komponen, tujuan, dan manfaat teks formulir dalam kehidupan sehari-hari secara
benar.
4. Dengan membaca petunjuk dan contoh teks, siswa mampu menyajikan hasil
pengamatan tentang komponen, tujuan, dan manfaat teks formulir dalam kehidupan
sehari-hari secara rinci.
5. Materi Pembelajaran
1. Muatan Bahasa Indonesia
Pengisian formulir
2. Muatan IPA
Sifat-sifat Magnet
.
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
24
2. Peniti
3. Penjepit kertas
4. Pensil
5. Pulpen
6. Kertas
7. Buku teks siswa Tema 5 : Wirausaha
8. Buku teks guru. Tema 5 : Wirausaha
9. Lembar Kerja Peserta Didik
7. Sumber Belajar
1. Buku Guru Tematik Revisi 2017 Kurikulum 2013
2. Buku Tematik Revisi 2017 Kurikulum 2013
3. Lingkungan Sekitar
4. Buku referensi yang relevan
5. Jaringan Internet
8. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 20 menit
Orientasi 1. Guru mengucapkan salam
2. Peserta didik berdoa dengan dipimpin ketua kelas
(religiusitas)
3. Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya
(nasionalisme)
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik
5. Peserta didik melakukan kegiatan literasi membaca
(buku non pelajaran)
Appersepsi 6. Guru mengaitkan materi yang akan dipelajari
dengan pengalaman peserta didik dengan materi
sebelumnya
Motivasi 7. Peserta didik mendapat informasi dari guru
mengenai tujuan, manfaat pembelajaran yang akan
dilakukan, metode pembelajaran
B. Kegiatan Inti
7. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 70 menit
Guru memulai dengan mengajukan pertanyaan,
Apakah kamu pernah melihat atau membeli cendera
mata yang terbuat dari magnet?
25
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
Siswa diminta membaca teks Magnet dalam
kehidupan sehari-hari
Kegiatan Penutup
26
Tahap Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Pembelajaran Waktu
1. Peserta didik membuat rangkuman secara kreatif 15 menit
sebagai tugas tindak lanjut
2. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses
kegiatan pembelajaran hari ini dengan arahan
guru.
3. Peserta didik mendapat umpan balik dari
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan
terhadap proses serta hasil pembelajaran.
4. Peserta didik mendapat penguatan pendidikan
karakter dari guru.
5. Peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional
atau lagu daerah.
c. Keterampilan
Penilaian keterampilan dalam pembelajaran KD ini menggunakan penilaian
unjuk kerja.
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)
setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran, maka akan diberikan
pembelajaran tambahan (Remidial Teaching) terhadap IPK yang belum
tuntas, kemudian diberikan tes tertulis pada akhir pembelajaran lagi dengan
ketentuan:
1) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
27
2) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
3) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi
yang berminat untuk memberikan keadilan.
28
CONTOH PROGRAM REMEDIAL
Sekolah : ………………………………………………………………………..
Kelas/Semester : ………………………………………………………………………..
Tema : ………………………………………………………………………..
Sub Tema : ………………………………………………………………………..
Pembelajaran : ………………………………………………………………………..
Tanggal Evaluasi : ………………………………………………………………………..
Bentuk Soal Evaluasi : ………………………………………………………………………..
Materi Soal Evaluasi : ………………………………………………………………………..
(KD / Indikator) : ………………………………………………………………………..
KKM : ………………………………………………………………………..
Indikator
Nama Bentuk Nilai
Nilai yang
No Peserta Tindakan Setelah Ket
Ulangan Belum
Didik Remedial Remedial
Dikuasai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KBM
(Ketuntasan Belajar Minimal). Guru memberikan materi pengayaan berupa
penajaman pemahaman dan keterampilan memecahkan persoalan yang lebih
komplek, yaitu:
1. Buatlah rancangan permasalahan ketidakseimbangan ekosistem di
lingkungan sekitar kalian!
2. Jelaskan penyebab dan dampak ketidakseimbangan ekosistem tersebut
terhadap lingkungan sekitar.
3. Buatlah rancangan solusi-solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
ketidakseimbangan ekosistem tersebut dan uraikan!
29
Mengetahui, Banjarmasin, ………November 2019
Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah Peserta,
30
Lampiran 3 Bahan Ajar
Teks Bacaan
Magnet dalam kehidupan sehari-hari
Magnet saat ini banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada beberapa
alat elektronik yang digunakan ternyata menggunakan magnet. Magnet dapat
memberikan manfaat untuk menunjang kegiatan yang dilakukan manusia. Contoh
penggunaan magnet dalam kehidupan sehari hari antara lain pada pengeras suara
(speaker). Mikropon, Pintu Kulkas, Kompas, Dinamo Sepeda dsb.
Pada speaker terdapat magnet permanen yang didalamnya diletakan lilitan kawat
yang salah satu ujungnya diletakan membran. Ketika lilitan kawat dialiri arus listrik
yangf bersumber dari alat elektronik misalnya televisi. Adanya arus listrik pada lilitan
menyebabkan terjadinya medan magnet pada lilitan. Arus listrik yang dihasilkan
pesawat televisi berubah-ubah besarnya sehingga terjadi perubahan besar medan
magnet yang berubah-ubah pada lilitan. Lilitan yang sudah menjadi magnet dan
diletakan di dalam magnet permanen akan timbul gaya diantara keduanya sehungga
menyebakan getaran. Getaran ini diteruskan ke membran sehingga timbul suara pada
speaker.
Kemagnetan berasal dari kata dasar magnet, diambil dari kata “magnesia” (Asia
kecil). Lebih dari dua ribu tahun yang lalu, orang Yunani yang hidup di Magnesia
menemukan batu yang istimewa. Batu tersebut dapat menarik benda-benda yang
mengandung logam. Ketika batu itu digantung sehingga dapat berputar, salah satu
ujungnya selalu menunjuk ke arah utara. Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia,
maka kemudian orang-orang Yunani menamai batu tersebut dengan nama magnetit.
Magnet adalah benda yang mampu menarik benda–benda tertentu di sekitarnya.
Magnet disebut juga dengan besi sembrani. Setiap Magnet memiliki sifat kemagnetan.
Kemagnetan adalah kemampuan benda tersebut untuk menarik benda-benda tetrentu
disekitarnya. Kekuatan tarik-menarik benda-benda tertentu. disebut dengan gaya
magnet. Gaya tarik pada magnet yang menarik benda-benda tertentu, ini berarti tidak
semua benda bisa ditarik oleh magnet. Magnet atau Magnit berasal dari Bahasa Yunani.
Dalam bentuk apapun, magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N)
dan kutub selatan (south/S). Ketika magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil
tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Jika dua kutub madnet sejenis, misalnya utara
dengan utara atau selatan dengan selatan akan terjadi tolak menolak. Dua kutub yang
berlainan, utara dengan selatan jika didekatkan akan tarik menarik.
31
Lampiran 4 LKS
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Nama :
1. …………………………………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………………………………………………………….
5. …………………………………………………………………………………………………………………….
B. Tujuan percobaan:
Mengidentifikasi sifat-sifat magnet.
C. Langkah-langkah:
1. Dekatkan kutub yang sama dari kedua magnet.
2. Dekatkan kutub yang berbeda dari kedua magnet.
3. Dekatkan magnet dengan penjepit kertas.
4. Dekatkan magnet dengan kertas.
5. Dekatkan magnet dengan pensil.
6. Dekatkan magnet dengan peniti.
7. Dekatkan magnet dengan pulpen.
8. Letakkan satu magnet di atas kertas dan letakkan yang lainnya di
bawah kertas tepat di bawah magnet yang pertama. Geser magnet yang
dibagian bawah.
9. Tulis laporan berdasarkan percobaan yang kamu lakukan.
32
Percobaan
Sifat-sifat Magnet
Tujuan
Langkah-langkah
Hasil Percobaan
Kesimpulan
33
Lampiran 5 Kisi-kisi soal pilihan ganda dan uraian
PENILAIAN PENGETAHUAN
34
35
Lampiran 6 Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN
2.
3.
4.
5.
2. Pengetahuan
Muatan Indikator Teknik Bentuk
Penilaian Instrumen
IPA 3.5.4 Mengidentifikasi benda Tes tertulis Soal pilihan
berdasarkan sifat kemagnetan ganda dan soal
isian
3. Keterampilan
Bentuk Penilaian : Kinerja
Instrumen Penilaian :
a. IPA
Laporan hasil percobaan dinilai dengan daftar periksa.
37
KARTU SOAL
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 2
Indikator
Kunci
Skor 1
38
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KARTU SOAL
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 3
Kunci
Skor 1
39
KARTU SOAL
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 4
Indikator
Disajikan paragraf Daerah magnet yang memiliki gaya tarik atau gaya tolak
teks, peserta didik terbesar yaitu ...
mampu menganalisis A. kutub magnet
sifat-sifat magnet B. induksi magnet
C. medan magnet
D. garis gaya magnet
Kunci
Skor 1
40
Jenis Sekolah : Sekolah Dasar Nama Penyusun : Rezki Novianti, S.Pd
Kelas/Semester : VI/1 Unit Kerja : SDN Kuin Selatan 6
Mata Pelajaran : IPA Banjarmasin
Kurikulum : 2013
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 5
Indikator
Disajikan paragraf
teks, peserta didik Kayu adalah salah satu bahan yang termasuk ke dalam jenis..
A. Nonmagnetik
mampu menganalisis
B. Diamagnetik
sifat-sifat magnet
C. Feromagnetik
D. Paramegnetik
Kunci
Skor 1
A. Soal Uraian
1. IPA
41
KARTU SOAL
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 1
Jika dua buah kutub magnet sejenis berdekatan maka apa yang
terjadi ? jelaskan alasannya
Indikator Kunci Jawaban:
Terjadi tolak menolak karena magnet memiliki sifat
Disajikan paragraf Apabila kutub yang sejenis / senama didekatkan satu sama
teks, peserta didik lain maka
mampu menganalisis mereka akan saling tolak menolak, namun apabila kutub
sifat-sifat magnet yang berbeda
didekatkan satu sama lain maka mereka akan saling tarik
menarik
Skor 5
42
Mata Pelajaran : IPA Banjarmasin
Kurikulum : 2013
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 2
Jika magnet batang dipotong menjadi 3 bagian, apa yang akan
terjadi pada bagian yang tengah ….
43
Kurikulum : 2013
3.5Mengidentifikasi
sifat-sifat
magnet dalam
kehidupan
sehari-hari.
Materi No soal
Sifat-sifat magnet 3
Pedoman Penksoran:
Nilai Akhir = Skor yang diperoleh X 100
15
Format Pengamatan
Nama Peserta : Rezki Novianti, S.Pd
Mata Pelajaran : IPA
Modul /Kelompok Kompetensi/ Layanan/Kls : Kelas VI
Kegiatan Pembelajaran :1
44
Aspek yang Diamat Ya Tidak Catatan
Kegiatan Pendahuluan
1 Memotivasi peserta dalam memulai V
pembelajaran
2 Mengondisikan suasana belajar yang nyaman V
(pengaturan tempat duduk, media, kesiapan alat
bantu pembelajaran)
3 Menyampaikan tujuan, kompetensi, indikator, V Tujuan pembelajaran
alokasi waktu dan skenario kegiatan hendaknya disampaikan
pembelajaran
Kegiatan Int
Penguasaan materi dan pengelolaan pembelajaran
Kemampuan memfasilitasi Pembelajaran
1 Menguasai materi pembelajaran V
2 Menyajikan materi secara sistematis V
3 Menguasai kelas V
4 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan V
alokasi waktu yang direncanakan
Pelibatan peserta dalam pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta dalam V
kegiatan belajar
2 Merespon positif partisipasi peserta V Peserta didik hendaknya
diberi respon positif
secara verbal
3 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme V
peserta dalam belajar
Integrasi Saintfik, Aspek HOTS, Kecakapan abad 21 dan
dimensi pengetahuan dalam pembelajaran
1 Proses Saintifik (5M) V
2 Aktivitas pembelajaran HOTS V
a Transfer Knowledge V
b Critical Creativity V
c Problem Solving V Siswa lebih dibimbing
lagi dalam pemecahan
masalah
3 Kecakapan abad 21 (4C) V
4 Dimensi Pengetahuan V
Pemanfaatan media/sumber belajar dalam pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan V
media belajar
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan V
sumber pembelajaran
3 Melibatkan peserta dalam pemanfaatan media V
belajar
Pelaksanaan penilaian pembelajaran
1 Melaksanakan penilaian sikap V
2 Melaksanakan penilaian pengetahuan V
45
Aspek yang Diamat Ya Tidak Catatan
3 Melaksanakan penilaian keterampilan V
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan V
lancar
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar V
Kegiatan Penutup
1 Memfasilitasi peserta merangkum materi V Siswa agar dibimbing
pelajaran dalam merangkum
materi pembelajaran
2 Melakukan rerefleksi proses dan materi pelajaran V Lakukan refleksi setiap
akhir pembelajaran
Kelebihan:
Kekurangan:
46
R-9 Rubrik Laporan Best Practise
Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil refleksi dari peserta.
47
B. Kegiatan Praktik
1. Memuat Lembar Judul
2. Memuat Halaman Pengesahan yang ditanda tangani Kepala Sekolah
3. Memuat Biodata Penulis dengan lengkap
4. Memuat Kata Pengantar, Daftar Isi dan Daftar Lampiran
5. Menguraikan Latar Belakang Masalah dari kesenjangan harapan dengan kenyataan yang
ada dengan jelas
6. Menguraikan jenis dan manfaat kegiatan dengan jelas
7. Memuat tujuan dan sasaran, Bahan/Materi Kegiatan, Metode/Cara Melaksanakan
Kegiatan, Alat/Instrumen, Waktu dan Tenpat Kegiatan dengan jelas
8. Menguraikan hasil kegiatan dengan penjelasan hasil yang diperoleh, masalah yang
dihadapi dan cara mengatasi masalah tersebut dengan jelas
9. Memuat simpulan dan rekomendasi yang relevan
10. Memuat daftar pustaka sesuai materi yang dituangkan
11. Memuat lampiran yang dilengkapi dokumentasi, instrumen dan hasil pembelajaran
Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai 100 Sebelas aspek sesuai dengan kriteria
80 nilai 90 Sembilan aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang
sesuai
70 nilai 80 Tujuh sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai
60 nilai 70 Lima sesuai dengan kriteria, enam aspek kurang sesuai
<60 Empat aspek sesuai dengan kriteria, tujuh aspek kurang sesuai
Kelebihan:
Kekurangan:
48