Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT. BOUNTY SEGAR INDONESIA


Desa. Ciparungsari, Kec. Cibatu, Kab. Purwakarta, Prov. Jawa Barat 41181

Disusun oleh :

 FITRI LESTARI : NIS.2122.10.193


 NABILA NUR HIDAYAT : NIS.2122.10.165
 NOVI SOVIA : NIS.2122.10.202
 RIMA HANDINI : NIS.2122.10.170

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMKN NEGERI 5 PANGALENGAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
SMK NEGERI 5 PANGALENGAN

Disetujui \ Disahkan Oleh :

Kepala Konsentrasi Keahlian, Pembimbing,

Asep Sopian, S,Pt. Karina Lestari, KS, S.S


NIP : 199030704202211004 NUPTK.9936771672230132

Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 5 Pangalengan

Dra. Cucu Kurniati Nurlia


NIP : 196509051990032007
LEMBAR PENGESAHAN DARI INDUSTRI
PT. BOUNTY SEGAR INDONESIA

Disetujui/Disahkan Oleh :

Supervisor Supervisor

Edi Setiadi Haryanti Kuswara

Mengetahui :
Manager
PT. BOUNTY SEGAR INDONESIA

Pian Sopian
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti
belajar (evidence).
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan
dari pihak – pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan
masukan untuk kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan Terima Kasih
kepada :
1. Dra. Cucu Kurniati Nurlia, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Pangalengan
2. Ir. Triana Yulia, selaku wakasek HUBIN
3. Asep Sopian, S.Pt, selaku ketua program keahlian Agribisnis Ternak Unggas
4. Karina Lestari, KS, S.S, selalu Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL)
5. Seluruh Bapak dan Ibu guru SMKN 5 Pangalengan
6. Pian Sopian, selaku Dressing Plant Manager PT. Bounty Segar Indonesia
7. Siti Horiyah, selaku HRD dan Kondinator PT. Bounty Segar Indonesia
8. Audrey Wia, selaku QAQC
9. Edi Setiadi, selaku supervisor Dirty Area [Primary]
10. Haryanti Kuswara, selaku supervisor Area FPS, Area Boneless dan Marinasi
11. Seluruh staf dan karyawan PT. Bounty Segar Indonesia
12. Keluarga besar Primary Team, FPS Team, Boneless Team, Marinasi Team, IQF, dan
Logistik yang telah menerima penulis dengan sangat baik selama 4 bulan.
13. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberi do'a dan dukungan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan
ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

i
membangun dari pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas segala
dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Pangalengan, Desember 2023

Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan :
a.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ........................................................................ 1
b.Tujuan Praktek Kerja Lapangan.......................................................................................5
Bab II Tinjuan Umum Perusahaan
a. Sejarah Berdirinya Perusahaan .......................................................................................6
b. Struktur Organisasi ........................................................................................................6
c. Visi Misi Perusahaan ......................................................................................................7
Bab III Landasan Teori :
a. Landasan Teori................................................................................................................8
Bab IV Uraian Khusus :
a. Jurnal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.................................................................14
b. Analisis Usaha...............................................................................................................38
Bab V Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan....................................................................................................................49
Daftar Pustaka
Lampiran
Identitas Siswa

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Fitri Lestari................................................ 14
Tabel 2. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Nabila Nur Hidayat.................................... 22
Tabel 3. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Novi Sovia................................................. 30
Tabel 4. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Rima Handini............................................. 38
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan


Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
perlu pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal melalui praktik kerja
lapangan. Penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diatur dengan Permendikbud
Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik.
Pendidikan merupakan pilar dan alat utama (mean) pembangunan sumber daya
manusia secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa yang
diharapkan menjadi manusia produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk
unggulan industri Indonesia dalam menghadapi pasar global.
Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah andalan utama untuk
menentukan suatu keunggulan. Keahlian profesional tenaga kerja yang terlibat dalam
proses produksi akan menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir
produksi industri sekaligus menjadi faktor penentu daya saing produk industri tersebut.
A. Landasan Hukum Praktik Kerja Lapangan

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan, yang kemudian diubah kembali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
2

Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang


Pembangunan Sumber Daya Industri;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka


Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan


Pendidikan Karakter;

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi


Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia;

8. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 03/MIND/PER/1/2017


tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri;

9. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020


tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri yang menggantikan
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);

11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 04/KB/2020, 737
Tahun 2020, HK.01.08/Menkes/7093/2020, 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);
3

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik;

13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor
06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;

14. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;dan

15. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Nomor 01 Tahun
2020 tentang Pembelajaran Praktik dan Praktik Kerja Lapangan Bagi 4 Peserta Didik
Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2019/2020 Serta Pelaksanaan Uji
Kompetensi Bagi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2019/2020.

B. Pengertian Praktik Kerja Lapangan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2020,


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran bagi peserta didik SMK/MAK,
SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktek kerja di dunia kerja dalam jangka
waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. PKL merupakan
metode pembelajaran yang ditujukan terutama untuk mengajarkan proses-proses yang
para ahli terapkan dalam menangani tugas-tugas yang kompleks di dunia kerja. Metode
pembelajaran ini merupakan cara belajar melalui pengalaman untuk memperoleh sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terjadi di dunia kerja yang relevan dengan
kompetensi yang dipilih oleh peserta didik.
Praktik Kerja Lapangan adalah proses pembelajaran produktif yang dilaksanakan di
dunia usaha/ dunia industri. Program pembelajaran yang di lakukan industri tersebut
meliputi :
a. Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian di sekolah dan sebagian lainnya
di industri sesuai dengan jumlah jam yang di tentukan oleh kurikulum. Praktik dasar
kejuruan dapat di laksanakan apabila di industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan
4

Industrinya maka kegiatan praktik dasar kejuruan sepenuhnya dilaksanakan di


sekolah.

b. Praktik keahlian produktif dilaksankan di industri dalam bentuk ”Magang” atau “On
the job training”, yaitu kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa
(pekerjaan yang sesungguhnya) di industri/ perusahaan.

c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal pogram oleh kedua pihak.

Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan Pendidikan keahlian


profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program Pendidikan sekolah
dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di
dunia/ industri, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu
sehingga tercapai link and match antara dunia Pendidikan Dunia Industri.
Pada dasarnya ilmu pengetahuan,teknik dan skil dapat dipelajari, sebaiknya "kiat"
adalah sesuatu yang tidak dianjurkan tetapi hanya dapat dikuasi melaluai praktek lini
produksi langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu, keahlian profesi
ditentukan dan diukur oleh jumlah pengalaman kerja dan jam terbangnya,
bukan oleh fasilitas yang serba lengkap dan modern. Secanggih apapun alat yang dimiliki
sekolah untuk praktik siswa hanya mampu menyajikan proses simulasi dan imitasi atau
tiruan dan tidak akan memberikan kemampuan professional tanpa peran serta dunia
usaha/dunia industri serta masyarakat pada umumnya. Atas dasar tersebut dunia
usaha/dunia industri serta masyarakat Indonesia sudah waktunya berperan aktif
membantu siswa sekolah menengah kejuruan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan,
karena Praktik Kerja Lapangan merupakan salah satu model pendidikan yang paling
efektif dan efisien mendekati dunia kerja yang sebenarnya, yaitu link and match antara
dunia pendidikan dan dunia kerja, seperti yang diterapkan di Jerman, Perancis, Jepang,
Korea selatan, Amerika dan Negara maju lainnya.
Salah satu kegiatan dalam Praktik Kerja Lapangan adalah praktik lini industri (PLI)
yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa di dunia usaha/dunia industri untuk
mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka menjadi calon
tenaga kerja yang siap pakai dan profesional memenuhi standar DU/DI
5

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan Praktik Kerja Lapangan adalah :
1. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang professional pada peserta
didik.

2. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja

3. Menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan atau berwirausaha.

Secara umum PKL bertujuan mempersiapkan dan membina calon lulusan baik secara
structural maupun secara fungsional, yang memiliki budaya kerja. Harapan dari
pelaksanaan program PKL ini dapat, meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan rasa
percaya diri untuk siap kerja ketika memasuki dunia kerja.
6

BAB II
Tinjauan Umum Perusahaan
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Bounty Segar Indonesia merupakan anak perusahaan Bounty Fresh Food Inc dari
Filipina. Bounty Fresh Food Inc di dirikan pada tahun 1995, yang merupakan perusahaan
terbesar kedua di Filipina. Pada tahun 2016, perwakilan dari Bounty Fresh Food Inc
bekerja sama dengan Tri Putra Group untuk membentuk cabang di Indonesia yang di beri
nama PT. Bounty Segar Indonesia.
Saat ini PT. Bounty Segar Indonesia memiliki kandang ayam broiler, pabrik pakan,
dan rumah potong ayam. Untuk kandang ayam broiler berada di kabupaten Subang dan
populasi lebih dari satu juta ekor, pabrik pakan berada di Indramayu dengan kapasitas
sekitar 10rb ton/hari, adapun RPA PT. Bounty Segar Indonesia yang berlokasi di
purwakarta dengan luas lahan kurang lebih 6 hektar, dan kapasitas produksi sekitar 6.000
ekor ayam/jam actual 3.600 ekor ayam/jam. Dan untuk kantor pusat PT. Bounty Segar
Indonesia berlokasi di Kelapa Gading Jakarta Utara.
PT. Bounty Segar Indonesia merupakan bagian perusahaan yang bergerak dalam
bidang pemotongan ayam, untuk lokasinya berada di Kampung Ciater, Desa
Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain
dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Berikut merupakan Struktur
Organisasi PT. Bounty Segar Indonesia yang berlaku sejak bulan November 2023.
7

Gambar 1.1

2.3 Visi & Misi Perusahaan


a. Visi
Be strong Intergrated player in Poultry Industry ( menjadi perusahaan besar, sinergi,
dan integrasi di peternakan ayam ).
Being Bissful, Simplicity and Inovative Inside Out ( Berbahagia, Sederhana, dan
Inovasi dari dalam keluar ).
b. Misi
Giving our consumers The Best, Safe and improve Product continually at the right
price to enhanetheir quality of life. (mempersembahkan produk yang terbaik, Sehat dan
Inprovisasi .berkesinambungan dengan harga bersaing untuk menaikan kualitas hidup
dari konsumen).
8

BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Rumah Potong Ayam (RPA)

Rumah Potong Ayam adalah kompleks bangunan dengan desain dan konstruksi
khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higenis tertentu serta digunakan sebagai
tempat memotong ayam bagi konsumsi masyarakat umum. Pembangunan RPA,
memerlukan persyaratan lokasi dan tersedianya sarana yang cukup memadai, hal ini
tercantum dalam SNI 01-6160-1999. Rumah Pemotongan Ayam merupakan salah satu
industri peternakan dimana dilakukan pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi
karkas ayam siap konsumsi.
Persyaratan sarana, bangunan utama meliputi tata ruang bangunan yang didesain agar
searah dengan alur proses serta memiliki ruang yang cukup sehingga seluruh kegiatan
pemotongan dapat berjalan dengan baik dan higienis. Tempat pemotongan harus
didesain sedemikian rupa sehingga pemotongan unggas memenuhi persyaratan halal.
Besar ruangan harus disesuaikan dengan kapasitas pemotongan. Secara bangunan
ruangan kotor dan ruangan bersih dipisahkan secara fisik, di daerah penyembelihan dan
pengeluaran darah harus di desain agar darah dapat tertampung (SNI, 1999)
Adapun persyaratan Lokasi RPA sesuai dengan SNI 01-6160-1999 adalah sebagai
berikut :
1. Tidak bertentangan dengan Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail
Tata Ruangan (RDTR) setempat dan/atau Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK).
2. Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya, tidak menimbulkan gangguan
atau pencemaran lingkungan.
3. Tidak berada dekat industri logam atau kimia, tidak berada di daerah rawan banjir,
bebas dari asap, bau, debu dan kontaminan lainnya.
4. Memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan Rumah Pemotongan Unggas.
Seluruh perlengkapan pendukung dan penunjang di Rumah Pemotongan Ayam (RPA)
harus terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan di desinfeksi
serta mudah dirawat. Untuk peralatan yang berhubungan dengan daging ditambah
dengan persyaratan terbuat dari bahan yang tidak mengandung racun. Alat penggantung
karkas yang didesain khusus dan disesuaikan dengan alur proses. Sarana untuk mencuci
9

tangan harus di desain sedemikian rupa sehingga setelah mencuci tangan tidak
menyentuh kran lagi serta dilengkapi sabun dan pengering tangan. Sarana untuk mencuci
tangan tersebut harus disediakan di setiap tahap proses pemotongan dan diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau, di tempat penurunan unggas hidup, kantor dan ruangan
lainnya. Pada pintu masuk bangunan utama juga harus dilengkapi sarana untuk mencuci
sepatu boot.
Air sangat vital bagi RPA, baik untuk sanitasi dan untuk hygiene personal, maupun
untuk proses produksi. Penyediaan air sedikitnya ada dua macam yaitu air bersih
bermutu air minum, dan air pencuci berasal dari air sumber atau air permukaan. Air
bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur dan sangat perlu untuk operasi sanitasi
dalam ruang pemotongan hewan dan untuk pencucian jeroan.
“Ayam broiler merupakan sebutan untuk strain ayam hasil budidaya teknologi yang
memilki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhannya yang cepat, konversi pakan
yang baik, siap dipanen pada umur yang relatif muda, menghasilkan kualitas daging
berserat lunak” (Murtijdo, 2006).
Umumnya daging ayam yang berkualitas dan memiliki tingkat higienitas yang tinggi
berasal dari Rumah Potong Ayam Modern yang melakukan prosedur pemotongan secara
benar.
Untuk menghasilkan daging ayam berkualitas tinggi, Rumah Potong Ayam harus
memiliki standar pengecekan quality control (QC) yang ketat, serta menggunakan mesin
canggih untuk menunjang kualitas.
Proses Pengecekan Kesehatan Ayam Unloading merupakan tempat penurunan unggas
hidup. Sebelum masuk RPA, ayam harus melalui proses seleksi terlebih dahulu terutama
kondisi fisiknya. Unggas sakit akan langsung ditolak pihak RPA. Pengambilan sampel
sebanyak 100 ekor/truk yang masuk. Pemeriksaan sampel meliputi penimbangan berat
badan perekor dan seleksi kondisi fisik yang meliputi patah sayap, keropeng paha,
memar dada, kapalan dan kelainan lainnya. Waktu tempuh perjalanan terkadang
membuat ayam menjadi stress karena posisi ayam berada pada keranjang sempit,
sehingga membatasi ruang geraknya dan menyebabkan ayam kepanasan.
10

Untuk itu perlu melakukan proses pengistirahatan dengan menggunakan kipas atau
blower selama kurang lebih 1 jam. Fungsi pengistirahatan ayam untuk menurunkan suhu
tubuh sehingga menurunkan stress.
Pemeriksaan Antemmortem
Sebelum dilakukan pemotongan, hewan yang akan dipotong diperiksa terlebih dahulu
kondisi fisik umumnya atau biasa disebut dengan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan
antemortem bertujuan untuk menentukan apakah hewan menunjukkan adanya penyakit
atau kelainan-kelainan yang berpengaruh pada mutu daging, apakah ada gejala yang
menunjukkan indikasi terhadap organ-organ tertentu/bagian-bagiannya yang
memerlukan penelitian yang mendalam, misalnya meningitis, tetanus, rabies. Secara
umum yang harus diteliti pada pemeriksaan antemortem adalah:
1) Kesan umum berhubungan dengan kesehatan dan keadaan gizinya serta apa ada
kelelahan/kepanasan
2) sikap jalannya, tegak, penglihatan atau pandangan, bugar atau tidak,
3) kulit,
4) rongga mulut, rongga hidung, kebasahan hidung, selaput lendir mata
5) suhu badan.

3.2 Alur Proses Dirty Area


Terdiri dari beberapa proses yakni slitter (penyembelihan), scalding (perebusan),
plucker (perontokan bulu), feet cutter (pemotongan kaki), re hanging (penggantungan
kembali ayam), neck cutter (pemotongan kepala), vent openner (gunting anus),
scooper ,gunting tembolok ,HA (mengeluarkan jeroan), HB ( pengambilan ampedu)
gunting usus, RHA, final check (pengambilan sisa bulu ayam) mesin inlet outlet
(pencucian karkas)
Setelah penggantungan ayam (hanging), dilakukan pemingsanan dengan aliran listrik
melalui air yang mengalir dengan tegangan 35 – 60 volt, dan daya 1,5 ampere selama 12
– 20 detik. Tujuan dilakukan pemingsanan adalah untuk mengurangi penderitaan,
memudahkan dalam penyembelihan, meningkatkan pengeluaran darah. Untuk
memastikan ayam pingsan leher dan sayap terkulai, mata terbuka lebar dan kaki kaku.
11

Penyembelihan (slaughtering) Pemotongan unggas menurut Parry (1989), “terbagi


dalam dua teknik, yaitu manual dengan memotong menggunakan pisau pada sisi leher
depan bagian kepala unggas dan dikenakan pada vena jugularis dan arteri karotis.
Teknik yang kedua, yaitu pemotongan secara mekanis dengan pisau pemotong otomatis
yang selalu berputar dan digerakkan oleh mesin”.
“Cara pemotongan ternak unggas yang lazim digunakan di Indonesia yaitu
memotong arteri karotis, vena jugularis, oesophagus, dan trachea. Pada saat
penyembelihan, darah harus keluar sebanyak mungkin. Jika darah dapat keluar secara
sempurna. Proses pengeluaran darah pada ayam biasanya berlangsung selama 3 – 4
menit, tergantung pada besar kecilnya ayam yang dipotong, proses penirisan darah
harus keluar dengan sempurna jika tidak,akan mempengaruhi kualitas ayam”
(Soeparno, 1992).

a. Scalding (Perebusan)
Proses perebusan dengan merendam ayam besar : 58°C ayam sedang dan kecil : 57°C
selama 21 – 30 detik untuk mempermudah proses pencabutan bulu.
Jangan merendam ayam terlalu lama karena akan mengubah warna kulit ayam. Setelah
melewati proses perebusan, ayam akan memasuki mesin pencabut bulu (plucker)
sehingga terbebas dari bulu.
Setelah bersih dari bulu, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pemotongan kaki dan
kepala ayam. Pemotongan kaki (ceker) menggunakan mesin potong kaki (legg cutter)
agar hasil potongan sesuai dengan struktur sendinya.
Kemudian memotong kepala pada pangkal leher dengan menyisakan 1 cm leher, namun
terdapat juga customer yang meminta untuk tidak menyisakan leher.
b. Mengeluarkan Jeroan
Dengan menyayat bagian bawah perut ayam dan mengeluarkan organ usus, ati,
ampela, dan jantung.
Proses mengeluarkan jeroan sangat bergantung pada keahlian si pemotong. Dalam proses
ini perlu quality control untuk memeriksa kondisi jeroan, jika jeroan rusak
mengindikasikan kondisi ayam sakit, serta turunnya kualitas daging.
12

Maka perlu validasi oleh ahli terkait lanjutnya karkas ayam ke proses tahapan
pengelolaan berikutnya

3.3 Alur Proses Clean Area


a. Pencucian dengan Menggunakan Drum Chiller
Karkas ayam atau ayam yang sudah tidak memiliki kepala, kaki, dan jeroan akan
masuk ke dalam bak besar (drum) berisi air es (chiller) yang memiliki suhu sekitar 1°C.
Suhu dingin memiliki fungsi untuk membersihkan daging ayam dan menurunkan suhu
setelah melalui tahap perebusan sekaligus menekan jumlah mikroba yang dapat
berkembang di dalam karkas ayam
b. Penimbangan Karkas
Perlu untuk melakukan penimbangan bobot tubuh karkas untuk menentukan
rendemen dari berat ayam hidup, karena biasanya berat ayam menjadi turun setelah
menjadi karkas. Penimbangan ini juga sarana menentukan harga jual di pasaran.
c. Proses Pengemasan
Proses ini berkaitan dengan pengelolaan daging setelah proses pemotongan selesai.
Pengemasan juga menyangkut penyimpanan produk hingga sampai ke tangan
konsumen.Terdapat 6 tahapan yakni :
- Proses Grading

Grading berkaitan dengan mengelompokan ayam berdasarkan ukuran tertentu


misalnya 500 gram, 1 kg, 1.5 kg, 2 kg, dan seterusnya.
Proses grading juga berkaitan dengan standar grade yang sudah ditentukan oleh masing-
masing perusahaan.
Misal ayam dengan Grade A memiliki standar tidak ada memar, tidak ada bulu, dan
tidak berlendir sedangkan ayam dengan Grade B boleh ada sedikit memar, dan tulang
yang patah. Customer dapat memilih standar grade untuk produk ayamnya.
- Pemotongan Ayam (Cut up)

Proses pemotongan (cut up) menggunakan mesin poultry cutter, dengan memotong
ayam menjadi 9 – 12 bagian berdasarkan permintaan customer.
- Boneless
13

Setelah terpotong menjadi 9 – 12 bagian, proses selanjutnya adalah memisahkan


daging dari tulang atau biasa disebut proses fillet.
Hasil produknya adalah boneless dada, boneless paha, sayap, tulang dada, dan tulang
kerongkong. Dalam proses boneless biasanya menggunakan pisau yang sangat tajam.
- Proses Pengemasan

Pengemasan produk karkas dan boneless menggunakan kemasan plastik yang aman
dengan berat sesuai standar atau permintaan konsumen.
Fungsi pengemasan untuk mencegah kontaminasi produk dengan bakteri, sekaligus
sarana branding.
Pada tahap pengemasan perlu ada quality control untuk memastikan bahwa produk tidak
ada cacat fisik dan memiliki kualitas yang sesuai standar yang diminta oleh konsumen
- Penyimpanan dan Pembekuan

Simpan produk yang tersisa di ruang chiller atau lemari pendingin pada suhu 0 – 4°C.
Suhu dingin mencegah perkembangan bakteri pada daging.
Selain penyimpanan segar dapat juga melalui proses pembekuan sebagai metode
pengawetan agar sel tidak rusak dan kualitas tetap terjaga sehingga memperpanjang
masa simpan. Dengan suhu minimal -18°C maka produk ayam dapat dikatakan beku
- Distribusi

Setelah melalui proses penyimpanan segar atau pembekuan, pengiriman produk segar
ataupun produk frozen bisa menggunakan container box atau mobil berpendingin (reefer
truck) untuk mencegah kualitas ayam daging ayam menurun dengan menjaga suhu
sekitar -18 sampai -22.
14

BAB IV
Uraian Khusus

4.1 Jurnal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan

Tabel 1. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Fitri Lestari


NO Tanggal Bidang Pekerjaan yang dilakukan Jam Jam Pembimbing
Pelaksanaan Mulai Selesa Lapangan
i
15
1 03 – 05 Clean Area ( FPS ) : 09.00 16.00 Qa. Audrey
Agustus
- Mengikuti arahan mengenai Drh. Lucman
2023
GMP,SOP,HACCP Qc. intan
- Pengenalan clean area
 Area FPS
 Area boneless
 Area marinasi
 ChiIler room
- Sortir ayam
- Packing karkas
- Parting cut up 04
- Packing karkas
- Pengambilan sisa lemak
2. 07 – 12 Office : 08.00 16.00 Spv. Edi
Agustus
- Membantu persiapan lomba setiadi
2023
Clean area ( FPS ) : Henny
- Packing karkas Yanto
- Repack
- Sortir ayam sesuai berat
Warehouse :
- Tempel stiker astro
 BSL
 PU
 PB
Gudang belakang :
- Kelengkapan audit
3. 14 – 17 Clean Area ( FPS ) : 08.00 16.00 Qc. Intan
agustus 2023 Qc. Riki
- Packing karkas
- Pengenalan mesin spin washer
- Pengenalan mesin spin chiller
- Pengenalan suhu air spin
washer
- Pengenalan suhu air spin chiller
- Mengetahui kadar klorin di spin
chiller.
4. 21 – 28 Clean area ( FPS ) : 08.00 16.00 Spv. Haryanti
Agustus
- Repack Leader Windry
2023
- Packing karkas
- Sortir ayam eden
16

Tabel 2. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Nabila Nur Hidayat


NO Tanggal Bidang Pekerjaan yang Jam Jam Pembimbing
Pelaksanaan dilakukan Mulai Selesa Lapangan
17
i
1. 03 – 05 Dirty Area Primary : 09.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Mengikuti arahan Setiadi
2023 mengenai GMP, SOP, Qc. Dede
HACCP Realdi
- Pengenalan area
produksi
 Hanging area
 Slaughter area
 Evis area
 Bp (by product)
- Isi postmortem
- Mengenal fungsi
bleeding
- Mengenal fungsi
scalding
- Mengenal fungsi
flucking
- Mengenal feet cutter
- Pengecekan produk
- Mengetahui cara
pemisahan hati ampela
dari ampedu
- Membersihkan ampela
- Pemotongan kuku ayam
2. 07 – 12 Dirty Area Primary : 07.00 15.00 Qc. Dede
Agustus - Isi postmortem Realdi
2023 - Final check Spv. Edi
- Input data dressing Setiadi
- Mengetahui fungsi dan Yanto
voltase stunning Spv. Haryanti
- Menghitung lama
pingsan ayam
- Menyusun kelengkapan
audit
- Packing produk BP
seperti :
 Ceker
 Kepala
18

Table 3. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Novi Sovia


NO Tanggal Bidang Pekerjaan yang Jam Jam Pembimbing
Pelaksanaan dilakukan Mula Selesai Lapangan
i
1. 03 – 05 Dirty Area Primary : 09.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Mengikuti arahan Setiadi
2023 mengenai GMP, SOP, Qc. Dede
HACCP Realdi
- Pengenalan area produksi
 Hanging area
 Slaughter area
 Evis area
 Bp (by product)
- Isi postmortem
- Mengenal fungsi bleeding
- Mengenal fungsi scalding
19

- Mengenal fungsi flucking


- Mengenal feet cutter
- Pengecekan produk bp
- Mengetahui cara
pemisahan hati ampela dari
ampedu
- Membersihkan ampela
- Pemotongan kuku ayam
2. 07 – 12 Dirty Area Primary : 07.00 15.00 Qc. Dede
Agustus - Isi postmortem Realdi
2023 - Final check Spv. Edi
- Mengtahui fungsi dan Setiadi
voltase stunning Yanto
- menghitung lama pingsan Spv.
ayam Haryanti
- Input data dressing
- Menyusun kelengkapan
audit
- Packing produk bp seperti :
 Ceker
 Kepala
 Hati
- Mengisi form kelengkapan
audit
Warehouse :
- Tempel stiker astro seperti:
 BSL
 BSB
 PU
 PB
Clean Area FPS :
20

- Packing karkas
3. 14 – 18 Dirty Area Primay : 07.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Final check Setiadi
2023 - Pemisahan hati ampela Yanto
- Input data dressing
- Evaluasi materi primary
- Membantu persiapan acara
17 Agustus
Warehouse :
- Tempel stiker astro
4. 21 – 31 Dirty Area Primary : 07.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Final check Setiadi
2023 - Input data dressing Yanto
- Pemisahan ati ampela
- Packing pruduk bp
- Timbang produk bp
- Hock sackhel
- Teori animal walfare,
postmortem & antemortem
- Sanitasi area primary
Warehouse :
- Tempel stiker astro

5. 01 – 02 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.


september - Packing parting Haryanti
2023 Warehouse : Yanto
-Tempel stiker astro
21

6. 05 – 23 Dirty Area Primary : 08.00 16.00 Spv. Edi


september - Final check Setiadi
2023 - Hock sackhel Yanto
Warehouse : Spv.
- Tempel stiker astro Haryanti
- Cap kerongkong QC. Erni
- Cap DJ
Clean Area FPS :
- Pengenalan mesin spin
washer
- Pengenalan mesin spin
chiller
- Pengenalan suhu spin
washer
- Pengenalan suhu spin
chiller
- Mengenal kegunaan spin
washer
- Mengenal kegunaan spin
chiller
- Cek suhu spin washer
- Cek suhu spin chiller
- Mengetahui kadar klorin di
spin chiller
- Mengetahui suhu suplay
air
- Pengenalan grading ayam
- Mengetahui ayam grad
A,B dan C
- Pengenalan mesin PDS
- Packing parting CU04
22

- Packing karkas
- Pengambilan lemak ayam
- Repack sayap
Clean Area Boneless :
- Pengenalan area boneless
- Pengenalan produk
boneless
Seperti :
 BSB
 BSL
 BL
 SAYAP
 FILLET
 KULIT
 TRIMMING
 KERONGKONG
7. 25 – 27 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
september - Rehanging (penggantungan Haryanti
2023 kembali) Spv. Biman
- Mengetahui tujuan Putra
rehanging
- Pengenalan thawing
- Thawing karkas
- Cuci karkas thawing
- Repack sayap
Clean Area Boneless :
- Menyiapkan krat
- Menyiapkan meja
- Menyiapkan karkas yang
akan di boneless
- Menyiapkan sarung tangan
23

plastik
- Belajar trimming BSB
- Belajar fillet
8. 29 – 30 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
September - Pengambilan lemak ayam Haryanti
2023 Clean Area Boneless : Spv. Biman
- Belajar potong sayap Putra
menjadi Yanto
 WS (wing stick)
 MW (midle wing)
 WT (wing tip)
Warehouse :
- Tempel stiker astro
- Cap kemasan kerongkong
9. 02 – 07 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
Oktober - Packing karkas sesuai grad Haryanti
2023 - Pengenalan IQF Sugito
- Mengenal suhu IQF
- Thawing karkas
- Repack PU
- Repack sayap
- Repack karkas utuh
- Packing cut up
Clean Area Boneless :
- Mengenal suhu area
boneless
- Belajar turunan paha ayam
seperti :
 PU
 PA
 PB
24

 BSL
 BL
- Mengenal suhu produk
frozen
- Mengenal suhu produk
fresh
- Sortir kulit ayam
- Trimming BSB
- Packing PU
- Packing fillet
10. 09 – 12 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
Oktober - Packing karkas Haryanti
2023 - Thawing karkas Yanto
- Packing parting Supriyatna
- Sortir kemasan ziplok
- Pengambilan ayam di
dropbin
Clean Area Marinasi :
- Pengenalan mesin
thumbling
- Pengenalan mesin inject
- Packing ayam marinasi
seperti :
 The chick
 Italian
 Cum-cum
Warehouse :
- Tempel stiker astro
11. 14 – 24 Warehouse : 08.00 16.00 Yanto
Oktober - Tempel stiker astro Spv.
2023 - Cap kemasan kerongkong Haryanti
25

Clean Area FPS :


- Packing karkas
Clean Area Boneless :
- Packing fillet
12. 26 – 31 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
Oktober - Packing karkas Haryanti
2023 - Thawing karkas
- Bongkar kemasan
- Packing parting CU08
Clean Area Boneless :
- Packing PB
- Packing BSB
13. 01 – 03 Clean area FPS : 08.00 16.00 Spv.
November - Packing karkas Haryanti
2023 Warehouse : Yanto
- Tempel stiker astro
Iwan
- Tempel stiker kemasan
ziplok
- Cap kemasan the chick
- Cap kemasan kerongkong
- Cap kemasan FPS
14. 06 – 10 Warehouse : 08.00 16.00 Yanto
November - Cap kemasan kerongkong
2023 - Tempel stiker astro
- Tempel stiker PD ED
26

15. 13 – 20 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.


november - Packing karkas Haryanti
2023 - Packing parting untuk Yanto
marinasi Iwan
Warehouse :
- Tempel stiker astro
BSB,BSL
- Cap kemasan kerongkong
- Cleaning warehouse
- Gunting kemasan krk

Table 4. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Rima Handini


NO Tanggal Bidang Pekerjaan yang Jam Jam Pembimbing
Pelaksanaan dilakukan Mulai Selesai Lapangan
1. 3-5 Agustus - Mengikuti arahan 9.00 15.00 Qa. Audrey
2023 mengenai Drh. Lukman
GMP,SOP,HACCP Qc. Erni
Clean Area :
- Pengenalan area FPS dan
boneless
- Pengenalan produk produk
boneless seperti :
- BSB, BSL, TRIMMING,
FILLET, PU, PB, BL
- Mengisi pemantauan
produk boneless
- Packing kulit
- Packing BSB
- Trimming
2 7-12 Agustus Clean Area ( Bonless ) : 09.00 15.00 Spv. Edi
2023 - Membantu persiapan Setiadi
27

lomba 17 agustus Qc. Erni


- Menyiapkan krat
- Menyiapkan sarung
tangan plastik
- Belajar trimming BSB
- Belajar trimming kulit
- Packing BSB
- Packing kulit
3 14-18 Clean Area ( Boneless ) : 09.00 15.00 Spv.Biman
Agustus 2023 - Menyiapkan krat putra
- Mengenal suhu area Qc. Erni
boneless
- Menghitung tally produk
boneless
- Proses dada BSB
- Belajar potong WS (wing
stick)
- Belajar potong MW (Midle
wing )
- Belajar potong WT (Wing
Tip )
- Belajar bikin BSB
- Belajar tentang turunan
paha seperti :
 PU ( Paha utuh )
 BSL (Boneless
skinless legg)
 PA ( Paha utuh )
 PB (Paha bawah)
3 21-28 Clean Area ( FPS ) : 08.00 15.00 Leader
Agustus 2023 - Packing karkas windry
28

Clean Area ( Boneless ) : Qc. Erni


- Menyiapkan krat
- Menyiapkan sarung
tangan plastik
- Mengenal suhu produk
bonless
- Proses dada BSB
- Trimming
- Mengisi tally produk
boneless
- Mengisi pemantauan
produk boneless
- Packing PU
- Packing kulit
- Packing BSL
- Packing WS
- Packing MW
- Packing WT
- Packing BSB
- Packing kerongkong
- Packing trimming
- Packing trimming super
- Packing Fillet
4 29 agustus-2 Clean Area ( FPS ) : 8.30 16.00 Spv.
september - Pengenalan area FPS Haryanti
2023 - Packing karkas
- Packing parting
5 4-5 Clean Area ( boneless ) : 08.00 16.00 Qc. Erni
September - trimming Leader
2023 Clean Area ( marinasi ) : Supriyatna
- Pengenalan area marinasi
29

- Packing ayam cum - cum


- Packing the chick
6 18-23 Clean Area (Marinasi ) : 07.00 15.00 Leader
September - BSL cum - cum Supriyatna
2023 Dirty Area ( Primary ) : SPV. Edi
- Final check Setiadi
- Memisahkan hati ampela Yanto
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker astro PB
7 25-30 Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
September - Final check Setiadi
2023 - Hock sackel Yanto
- Memisahkan hati ampela
- Memisahkan kulit kuning
yang menempel di ampela
Office :
- Mengisi jurnal
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker PU
- Tempel stiker PB
8 3-7 Oktober Clean Area ( FPS ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
2023 - Repack sayap Setiadi
Dirty Area ( Primary ) : Spv. Haryanti
- Final check Yanto
- Hock sackhel
- Memisahkan hati ampela
- Packing hati
- Packing ampela
- Packing ceker
30

Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel PU
- Cap kemasan kerongkong
9 9-14 Oktober Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
2023 - Hock sackhel Setiadi
- Final check Qc. Dede
- Memisahkan hati ampela Realdi
- Packing hati Yanto
- Nekropsi
- Pengenalan area primary
seperti :
 Hanging area
 Sloughter area
 Evis area
 BP (By Produk)
 WTP ( Waste water
treatment plant )
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker astro PU
10 16-20 Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
Oktober 2023 - Final check Setiadi
- Hock sackel Yanto
- Packing hati
- Packing ceker
- Memisahkan ampela
- Reehanging
(menggantungkan ulang
ayam tanpa kaki dan tanpa
kepala)
31

- Memisahkan kulit kuning


yang menempel di ampela
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSB
- Tempel stiker PB
11 23-31 Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
Oktober 2023 - Final check Setiadi
- Hock sackhel Qc. Dede
- Menghitung sampling realdi
kepala kulit leher Yanto
mengelupas
- Memisahkan hati ampela
- Packing hati
Warehouse :
- Gunting kemasan
kerongkong
- Cap kemasan kerongkong
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker astro PU
12 1-7 Dirty Area ( Primary ) : 07.00 16.00 Spv. Edi
November - Final check Setiadi
2023 - Thawing Iwan
- Packing hati
- Memisahkan hati ampela
- Packing ceker
- Packing hati
- Packing ampela
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Gunting kemasan
kerongkong
32

- Cap kemasan kerongkong


- Tempel stiker astro BSB
- Cap kemasan the chick
- Tempel stiker PD ED
13 8-20 Dirty Area ( Primary ) : 08.00 17.00 Spv. Edi
November - Final check Setiadi
2023 - Packing hati Yanto
- Packing ceker Iwan
- Packing ampela
- Packing kepala
- Memisahkan hati ampela
- Mengisi postmortem
- Mengisi antemortem
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker PU
- Gunting kemasan
kerongkong
- Cleaning area warehouse
- Tempel stiker BSB
- Cap kemasan kerongkong
33

4.2 Analisis Usaha

a. Perencanaan Usaha Fitri


1. Nama Usaha
Risoles ayam asam manis Fitri
2. Gambaran Usaha
Inovasi usaha setelah saya melakukan PKL di RPA, saya memiliki rencana usaha
di bidang kuliner yaitu risoles ayam asam manis.
3. Analisis SWOT
 Strengths ( kekuatan )
Harga terjangkau dan banyak di sukai anak muda.
 Weaknesses ( kelemahan )
Mudah basi
 Opportunity ( peluang )
Bisa di jual online, di pasar.
 Threats ( ancaman )
Banyak pesaing dan mudah di tiru.

b. Perencanaan Usaha Rima


1. Nama Usaha
Dimsum ayam Rima
2. Gambaran usaha
Untuk memproduksi dan menjual makanan yang terbuat dari bahan bahan
berkualitas dan rasanya lezat
3. Analisis SWOT
 Strength (Kekuatan) :Rasa nya yang lezat dan nikmat membuat banyak orang
suka
 Weakness (Kelemahan) :mudah basi
 Opportunity (Peluang) :Banyak peminatnya mulai dari anak anak hingga
kalangan dewasa
 Treath (Ancaman) :Persaingan begitu banyak

c. Perencanaan Usaha Novi


1. Nama Usaha
Ayam marinasi Novi
2. Gambaran Usaha
34

Marinasi adalah proses peredaman menggunakan marinade. Dalam KBBI,


istilah marinade berarti sebuah bahan yang bertujuan untuk merendam daging,
ikan, sayur menggunakan bumbu tertentu. Biasanya menggunakan air jeruk
hingga cuka yang berguna sebagai antibakteri.
Produk ayam marinasi merupakan salah satu produk yang belum terlalu ramai
di pasarkan.Maka dari itu usaha produk marinasi akan sangat menarik perhatian
konsumen.
Di zaman sekarang produk ayam marinasi adalah salah satu makanan cepat saji,
makanan cepat saji ini mampu menjangkau semua kalangan masyarakat. Rasa
yang lebih nikmat membuatnya menjadi salah satu makanan cepat saji favorit.

3. Analisis SWOT
 Strength (kekuatan)
- Membuat tekstur daging lebih lembut, empuk dan juicy.
- Memperpanjang waktu simpan daging.
- Memiliki resep atau rahasia untuk bumbu ayam Marinasi yang dapat
menarik pelanggan dan memberikan keunggulan dibandingkan pesaing.

 Weakness (kelemahan)
- Perlu perhatian ekstra pada waktu marinasi.
- Takaran bumbu harus seimbang dengan takaran bumbu lain nya.
- Bumbu marinasi yg mengandung pemanis lebih mudah gosong.

 Opportunity (peluang)
- Membuka cabang di wilayah yang belum memiliki banyak persaingan yang
ketat dapat memberikan peluang untuk memperluas pangsa pasar.
- Membuat kemasan yang praktis dan menghadirkan ayam marinasi dalam
konsep makanan cepat saji dapat menarik kalangan konsumen yang ingin
makan dengan cepat.

 Threats (ancaman)
- Jika kualitas produk tidak konsisten atau mengecewakan, dapat membuat
pelanggan memilih pesaing yang menawarkan kualitas yang lebih baik.
- Jika pelanggan beralih ke jenis makanan atau merek lain dapat mengurangi
permintaan dan Kesetiaan pelanggan pada produk ayam marinasi.

d. Perencanaan Usaha Nabila


1. Nama Usaha
Bakso ayam Nabila
2. Gambaran Usaha
Bakso adalah makanan yang sudah sangat merakyat dan merupakan makanan
favorit yang banyak disukai oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan anak-
35

anak, remaja, maupun orang tua.Bahan baku pembuatan bakso adalah jenis bahan
baku yang mudah diperoleh dimanapun.
3. Analisis SWOT
 Strength (kekuatan)
- Menciptakan rasa yang lebih inovatf dan banyak varian bentuk
- Harga lebih terjangkau
- Bebas bahan pengawet
 Weakness (kelemahan)
- Mudah basi
- Tidak tahan lama
- Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
 Opportunity (peluang)
- Mempromosikan dimedia social whatsapp
- Bakso di sukai banyak orang
 Threats (ancaman)
- Banyak pesaing
- Kenaikan harga bahan baku
36

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan selama 4 bulan, dapat
disimpulkan bahwa di Rumah Potong Ayam (RPA) terbagi menjadi 2 bagian yaitu Dirty
Area dan Clean Area.
Dirty Area terbagi menjadi 4 bagian yaitu, Hanging Area, Slaughter Area, Evis Area
dan BP (By Product).
Clean Area terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, Spin Chiller, FPS (Further
Processing Section), Boneless, Marinasi, Chiller Room, IQF (Indivudual Quick
Freezing), Harvest, dan CS (Cool Storage).
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai Rumah Potong Ayam. Serta mengetahui
bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.

5.2 Saran
Diharapkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dapat kembali dilaksanakan di PT.
Bounty Segar Indonesia pasa periode selanjutnya, tidak hanya siswi saja melainkan
siswa juga dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Bounty Segar
Indonesia.
Saran dari penulis untuk PT. Bounty Segar Indonesia yaitu, penulis berharap fasilitas
yang ada saat ini lebih ditingkatan lagi.
37

DAFTAR PUSTAKA

Kadek Karang Agustina . Proses Pemotongan Ayam.https://repositori.unud.ac.id Di


akses pada tahun 2017
Kadek Karang Agustina. 2017. Persyaratan Lokasi RPA.https://repositori.unsil.ac.id Di
akses pada tahun 2017
38

Identitas Siswa

BIODATA

Nama : Fitri Lestari


NIS :2122.10.193
Kelas : XII Agribisnis Ternak Unggas 3
Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 06 November 2005
Alamat : Kp.Mekar Mulya Rt 04/Rw 12 desa. Sukamanah

Riwayat Pendidikan

SD : SDN Pintu 01
SMP : SMPN 2 Pangalengan

Penyusun

Fitri Lestari
39

BIODATA

Nama : Nabila Nur Hidayat


NIS : 2122.10.165
Kelas : XII Agribisnis Ternak Unggas 2
Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 01 Mei 2005
Alamat : Kp. Karamat Rt 03 / Rw 10 desa. Margamekar

Riwayat Pendidikan

SD : SDN Dwikarya
SMP : SMPN 4 Pangalengan

Penyusun

Nabila Nur Hidayat


40

BIODATA

Nama : Novi Sovia


NIS : 2122.10.202
Kelas : XII Agribisnis Ternak Unggas 3
Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 04 Desember 2005
Alamat : Kp. Parabon Rt 02 /Rw 06 Desa. Warnasari

Riwayat Pendidikan

SD : SDN Cipangisikan
SMP : SMPN 4 Pangalengan

Penyusun

Novi Sovia
41

BIODATA

Nama : Rima Handini


NIS : 2122.10.170
Kelas : XII Agribisnis Ternak Unggas 2
Konsentrasi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas
Tempat,Tanggal Lahir : Bandung, 09 Mei 2005
Alamat : Kp. Cibunian Rt 01 / Rw 13 Desa. Pangalengan

Riwayat Pendidikan

SD : SDN Pasir Mulya 1


SMP : SMPN 1 Pangalengan

Penyusun

Rima Handini

Anda mungkin juga menyukai