Disusun oleh :
Mengetahui :
Kepala SMK Negeri 5 Pangalengan
Disetujui/Disahkan Oleh :
Supervisor Supervisor
Mengetahui :
Manager
PT. BOUNTY SEGAR INDONESIA
Pian Sopian
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat dan karunia–Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik guna memenuhi kelengkapan bukti
belajar (evidence).
Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat disusun dengan baik berkat bantuan
dari pihak – pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan sebagai bahan
masukan untuk kami. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan Terima Kasih
kepada :
1. Dra. Cucu Kurniati Nurlia, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 5 Pangalengan
2. Ir. Triana Yulia, selaku wakasek HUBIN
3. Asep Sopian, S.Pt, selaku ketua program keahlian Agribisnis Ternak Unggas
4. Karina Lestari, KS, S.S, selalu Pembimbing Praktik Kerja Lapangan (PKL)
5. Seluruh Bapak dan Ibu guru SMKN 5 Pangalengan
6. Pian Sopian, selaku Dressing Plant Manager PT. Bounty Segar Indonesia
7. Siti Horiyah, selaku HRD dan Kondinator PT. Bounty Segar Indonesia
8. Audrey Wia, selaku QAQC
9. Edi Setiadi, selaku supervisor Dirty Area [Primary]
10. Haryanti Kuswara, selaku supervisor Area FPS, Area Boneless dan Marinasi
11. Seluruh staf dan karyawan PT. Bounty Segar Indonesia
12. Keluarga besar Primary Team, FPS Team, Boneless Team, Marinasi Team, IQF, dan
Logistik yang telah menerima penulis dengan sangat baik selama 4 bulan.
13. Orang tua dan Keluarga yang selalu memberi do'a dan dukungan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan
ini. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
i
membangun dari pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas segala
dukungan dan bantuan sehingga laporan ini dapat tersusun dengan baik.
Pangalengan, Desember 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
Daftar Tabel .................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan :
a.Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan ........................................................................ 1
b.Tujuan Praktek Kerja Lapangan.......................................................................................5
Bab II Tinjuan Umum Perusahaan
a. Sejarah Berdirinya Perusahaan .......................................................................................6
b. Struktur Organisasi ........................................................................................................6
c. Visi Misi Perusahaan ......................................................................................................7
Bab III Landasan Teori :
a. Landasan Teori................................................................................................................8
Bab IV Uraian Khusus :
a. Jurnal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.................................................................14
b. Analisis Usaha...............................................................................................................38
Bab V Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan....................................................................................................................49
Daftar Pustaka
Lampiran
Identitas Siswa
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Fitri Lestari................................................ 14
Tabel 2. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Nabila Nur Hidayat.................................... 22
Tabel 3. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Novi Sovia................................................. 30
Tabel 4. Jurnal Kegiatan Pelaksanaan PKL Rima Handini............................................. 38
1
BAB I
PENDAHULUAN
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 34 tahun
2018 tentang Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah Kejuruan (SMK/MAK);
11. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 04/KB/2020, 737
Tahun 2020, HK.01.08/Menkes/7093/2020, 420-3987 Tahun 2020 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik
2020/2021 di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19);
3
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun
2020 tentang Praktek Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik;
13. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor
06/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;
14. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor
07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan;dan
15. Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Nomor 01 Tahun
2020 tentang Pembelajaran Praktik dan Praktik Kerja Lapangan Bagi 4 Peserta Didik
Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2019/2020 Serta Pelaksanaan Uji
Kompetensi Bagi Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2019/2020.
b. Praktik keahlian produktif dilaksankan di industri dalam bentuk ”Magang” atau “On
the job training”, yaitu kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa
(pekerjaan yang sesungguhnya) di industri/ perusahaan.
c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal pogram oleh kedua pihak.
2. Meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja
Secara umum PKL bertujuan mempersiapkan dan membina calon lulusan baik secara
structural maupun secara fungsional, yang memiliki budaya kerja. Harapan dari
pelaksanaan program PKL ini dapat, meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan rasa
percaya diri untuk siap kerja ketika memasuki dunia kerja.
6
BAB II
Tinjauan Umum Perusahaan
2.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan
PT. Bounty Segar Indonesia merupakan anak perusahaan Bounty Fresh Food Inc dari
Filipina. Bounty Fresh Food Inc di dirikan pada tahun 1995, yang merupakan perusahaan
terbesar kedua di Filipina. Pada tahun 2016, perwakilan dari Bounty Fresh Food Inc
bekerja sama dengan Tri Putra Group untuk membentuk cabang di Indonesia yang di beri
nama PT. Bounty Segar Indonesia.
Saat ini PT. Bounty Segar Indonesia memiliki kandang ayam broiler, pabrik pakan,
dan rumah potong ayam. Untuk kandang ayam broiler berada di kabupaten Subang dan
populasi lebih dari satu juta ekor, pabrik pakan berada di Indramayu dengan kapasitas
sekitar 10rb ton/hari, adapun RPA PT. Bounty Segar Indonesia yang berlokasi di
purwakarta dengan luas lahan kurang lebih 6 hektar, dan kapasitas produksi sekitar 6.000
ekor ayam/jam actual 3.600 ekor ayam/jam. Dan untuk kantor pusat PT. Bounty Segar
Indonesia berlokasi di Kelapa Gading Jakarta Utara.
PT. Bounty Segar Indonesia merupakan bagian perusahaan yang bergerak dalam
bidang pemotongan ayam, untuk lokasinya berada di Kampung Ciater, Desa
Ciparungsari, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Gambar 1.1
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Rumah Potong Ayam (RPA)
Rumah Potong Ayam adalah kompleks bangunan dengan desain dan konstruksi
khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan higenis tertentu serta digunakan sebagai
tempat memotong ayam bagi konsumsi masyarakat umum. Pembangunan RPA,
memerlukan persyaratan lokasi dan tersedianya sarana yang cukup memadai, hal ini
tercantum dalam SNI 01-6160-1999. Rumah Pemotongan Ayam merupakan salah satu
industri peternakan dimana dilakukan pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi
karkas ayam siap konsumsi.
Persyaratan sarana, bangunan utama meliputi tata ruang bangunan yang didesain agar
searah dengan alur proses serta memiliki ruang yang cukup sehingga seluruh kegiatan
pemotongan dapat berjalan dengan baik dan higienis. Tempat pemotongan harus
didesain sedemikian rupa sehingga pemotongan unggas memenuhi persyaratan halal.
Besar ruangan harus disesuaikan dengan kapasitas pemotongan. Secara bangunan
ruangan kotor dan ruangan bersih dipisahkan secara fisik, di daerah penyembelihan dan
pengeluaran darah harus di desain agar darah dapat tertampung (SNI, 1999)
Adapun persyaratan Lokasi RPA sesuai dengan SNI 01-6160-1999 adalah sebagai
berikut :
1. Tidak bertentangan dengan Rancangan Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Detail
Tata Ruangan (RDTR) setempat dan/atau Rencana Bagian Wilayah Kota (RBWK).
2. Tidak berada di bagian kota yang padat penduduknya, tidak menimbulkan gangguan
atau pencemaran lingkungan.
3. Tidak berada dekat industri logam atau kimia, tidak berada di daerah rawan banjir,
bebas dari asap, bau, debu dan kontaminan lainnya.
4. Memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan Rumah Pemotongan Unggas.
Seluruh perlengkapan pendukung dan penunjang di Rumah Pemotongan Ayam (RPA)
harus terbuat dari bahan yang tidak mudah korosif, mudah dibersihkan dan di desinfeksi
serta mudah dirawat. Untuk peralatan yang berhubungan dengan daging ditambah
dengan persyaratan terbuat dari bahan yang tidak mengandung racun. Alat penggantung
karkas yang didesain khusus dan disesuaikan dengan alur proses. Sarana untuk mencuci
9
tangan harus di desain sedemikian rupa sehingga setelah mencuci tangan tidak
menyentuh kran lagi serta dilengkapi sabun dan pengering tangan. Sarana untuk mencuci
tangan tersebut harus disediakan di setiap tahap proses pemotongan dan diletakkan di
tempat yang mudah dijangkau, di tempat penurunan unggas hidup, kantor dan ruangan
lainnya. Pada pintu masuk bangunan utama juga harus dilengkapi sarana untuk mencuci
sepatu boot.
Air sangat vital bagi RPA, baik untuk sanitasi dan untuk hygiene personal, maupun
untuk proses produksi. Penyediaan air sedikitnya ada dua macam yaitu air bersih
bermutu air minum, dan air pencuci berasal dari air sumber atau air permukaan. Air
bersih dapat diperoleh dari PAM atau sumur dan sangat perlu untuk operasi sanitasi
dalam ruang pemotongan hewan dan untuk pencucian jeroan.
“Ayam broiler merupakan sebutan untuk strain ayam hasil budidaya teknologi yang
memilki sifat ekonomis, dengan ciri khas pertumbuhannya yang cepat, konversi pakan
yang baik, siap dipanen pada umur yang relatif muda, menghasilkan kualitas daging
berserat lunak” (Murtijdo, 2006).
Umumnya daging ayam yang berkualitas dan memiliki tingkat higienitas yang tinggi
berasal dari Rumah Potong Ayam Modern yang melakukan prosedur pemotongan secara
benar.
Untuk menghasilkan daging ayam berkualitas tinggi, Rumah Potong Ayam harus
memiliki standar pengecekan quality control (QC) yang ketat, serta menggunakan mesin
canggih untuk menunjang kualitas.
Proses Pengecekan Kesehatan Ayam Unloading merupakan tempat penurunan unggas
hidup. Sebelum masuk RPA, ayam harus melalui proses seleksi terlebih dahulu terutama
kondisi fisiknya. Unggas sakit akan langsung ditolak pihak RPA. Pengambilan sampel
sebanyak 100 ekor/truk yang masuk. Pemeriksaan sampel meliputi penimbangan berat
badan perekor dan seleksi kondisi fisik yang meliputi patah sayap, keropeng paha,
memar dada, kapalan dan kelainan lainnya. Waktu tempuh perjalanan terkadang
membuat ayam menjadi stress karena posisi ayam berada pada keranjang sempit,
sehingga membatasi ruang geraknya dan menyebabkan ayam kepanasan.
10
Untuk itu perlu melakukan proses pengistirahatan dengan menggunakan kipas atau
blower selama kurang lebih 1 jam. Fungsi pengistirahatan ayam untuk menurunkan suhu
tubuh sehingga menurunkan stress.
Pemeriksaan Antemmortem
Sebelum dilakukan pemotongan, hewan yang akan dipotong diperiksa terlebih dahulu
kondisi fisik umumnya atau biasa disebut dengan pemeriksaan antemortem. Pemeriksaan
antemortem bertujuan untuk menentukan apakah hewan menunjukkan adanya penyakit
atau kelainan-kelainan yang berpengaruh pada mutu daging, apakah ada gejala yang
menunjukkan indikasi terhadap organ-organ tertentu/bagian-bagiannya yang
memerlukan penelitian yang mendalam, misalnya meningitis, tetanus, rabies. Secara
umum yang harus diteliti pada pemeriksaan antemortem adalah:
1) Kesan umum berhubungan dengan kesehatan dan keadaan gizinya serta apa ada
kelelahan/kepanasan
2) sikap jalannya, tegak, penglihatan atau pandangan, bugar atau tidak,
3) kulit,
4) rongga mulut, rongga hidung, kebasahan hidung, selaput lendir mata
5) suhu badan.
a. Scalding (Perebusan)
Proses perebusan dengan merendam ayam besar : 58°C ayam sedang dan kecil : 57°C
selama 21 – 30 detik untuk mempermudah proses pencabutan bulu.
Jangan merendam ayam terlalu lama karena akan mengubah warna kulit ayam. Setelah
melewati proses perebusan, ayam akan memasuki mesin pencabut bulu (plucker)
sehingga terbebas dari bulu.
Setelah bersih dari bulu, kegiatan selanjutnya adalah melakukan pemotongan kaki dan
kepala ayam. Pemotongan kaki (ceker) menggunakan mesin potong kaki (legg cutter)
agar hasil potongan sesuai dengan struktur sendinya.
Kemudian memotong kepala pada pangkal leher dengan menyisakan 1 cm leher, namun
terdapat juga customer yang meminta untuk tidak menyisakan leher.
b. Mengeluarkan Jeroan
Dengan menyayat bagian bawah perut ayam dan mengeluarkan organ usus, ati,
ampela, dan jantung.
Proses mengeluarkan jeroan sangat bergantung pada keahlian si pemotong. Dalam proses
ini perlu quality control untuk memeriksa kondisi jeroan, jika jeroan rusak
mengindikasikan kondisi ayam sakit, serta turunnya kualitas daging.
12
Maka perlu validasi oleh ahli terkait lanjutnya karkas ayam ke proses tahapan
pengelolaan berikutnya
Proses pemotongan (cut up) menggunakan mesin poultry cutter, dengan memotong
ayam menjadi 9 – 12 bagian berdasarkan permintaan customer.
- Boneless
13
Pengemasan produk karkas dan boneless menggunakan kemasan plastik yang aman
dengan berat sesuai standar atau permintaan konsumen.
Fungsi pengemasan untuk mencegah kontaminasi produk dengan bakteri, sekaligus
sarana branding.
Pada tahap pengemasan perlu ada quality control untuk memastikan bahwa produk tidak
ada cacat fisik dan memiliki kualitas yang sesuai standar yang diminta oleh konsumen
- Penyimpanan dan Pembekuan
Simpan produk yang tersisa di ruang chiller atau lemari pendingin pada suhu 0 – 4°C.
Suhu dingin mencegah perkembangan bakteri pada daging.
Selain penyimpanan segar dapat juga melalui proses pembekuan sebagai metode
pengawetan agar sel tidak rusak dan kualitas tetap terjaga sehingga memperpanjang
masa simpan. Dengan suhu minimal -18°C maka produk ayam dapat dikatakan beku
- Distribusi
Setelah melalui proses penyimpanan segar atau pembekuan, pengiriman produk segar
ataupun produk frozen bisa menggunakan container box atau mobil berpendingin (reefer
truck) untuk mencegah kualitas ayam daging ayam menurun dengan menjaga suhu
sekitar -18 sampai -22.
14
BAB IV
Uraian Khusus
- Packing karkas
3. 14 – 18 Dirty Area Primay : 07.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Final check Setiadi
2023 - Pemisahan hati ampela Yanto
- Input data dressing
- Evaluasi materi primary
- Membantu persiapan acara
17 Agustus
Warehouse :
- Tempel stiker astro
4. 21 – 31 Dirty Area Primary : 07.00 15.00 Spv. Edi
Agustus - Final check Setiadi
2023 - Input data dressing Yanto
- Pemisahan ati ampela
- Packing pruduk bp
- Timbang produk bp
- Hock sackhel
- Teori animal walfare,
postmortem & antemortem
- Sanitasi area primary
Warehouse :
- Tempel stiker astro
- Packing karkas
- Pengambilan lemak ayam
- Repack sayap
Clean Area Boneless :
- Pengenalan area boneless
- Pengenalan produk
boneless
Seperti :
BSB
BSL
BL
SAYAP
FILLET
KULIT
TRIMMING
KERONGKONG
7. 25 – 27 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
september - Rehanging (penggantungan Haryanti
2023 kembali) Spv. Biman
- Mengetahui tujuan Putra
rehanging
- Pengenalan thawing
- Thawing karkas
- Cuci karkas thawing
- Repack sayap
Clean Area Boneless :
- Menyiapkan krat
- Menyiapkan meja
- Menyiapkan karkas yang
akan di boneless
- Menyiapkan sarung tangan
23
plastik
- Belajar trimming BSB
- Belajar fillet
8. 29 – 30 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
September - Pengambilan lemak ayam Haryanti
2023 Clean Area Boneless : Spv. Biman
- Belajar potong sayap Putra
menjadi Yanto
WS (wing stick)
MW (midle wing)
WT (wing tip)
Warehouse :
- Tempel stiker astro
- Cap kemasan kerongkong
9. 02 – 07 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
Oktober - Packing karkas sesuai grad Haryanti
2023 - Pengenalan IQF Sugito
- Mengenal suhu IQF
- Thawing karkas
- Repack PU
- Repack sayap
- Repack karkas utuh
- Packing cut up
Clean Area Boneless :
- Mengenal suhu area
boneless
- Belajar turunan paha ayam
seperti :
PU
PA
PB
24
BSL
BL
- Mengenal suhu produk
frozen
- Mengenal suhu produk
fresh
- Sortir kulit ayam
- Trimming BSB
- Packing PU
- Packing fillet
10. 09 – 12 Clean Area FPS : 08.00 16.00 Spv.
Oktober - Packing karkas Haryanti
2023 - Thawing karkas Yanto
- Packing parting Supriyatna
- Sortir kemasan ziplok
- Pengambilan ayam di
dropbin
Clean Area Marinasi :
- Pengenalan mesin
thumbling
- Pengenalan mesin inject
- Packing ayam marinasi
seperti :
The chick
Italian
Cum-cum
Warehouse :
- Tempel stiker astro
11. 14 – 24 Warehouse : 08.00 16.00 Yanto
Oktober - Tempel stiker astro Spv.
2023 - Cap kemasan kerongkong Haryanti
25
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel PU
- Cap kemasan kerongkong
9 9-14 Oktober Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
2023 - Hock sackhel Setiadi
- Final check Qc. Dede
- Memisahkan hati ampela Realdi
- Packing hati Yanto
- Nekropsi
- Pengenalan area primary
seperti :
Hanging area
Sloughter area
Evis area
BP (By Produk)
WTP ( Waste water
treatment plant )
Warehouse :
- Tempel stiker astro BSL
- Tempel stiker astro PU
10 16-20 Dirty Area ( Primary ) : 07.00 15.00 Spv. Edi
Oktober 2023 - Final check Setiadi
- Hock sackel Yanto
- Packing hati
- Packing ceker
- Memisahkan ampela
- Reehanging
(menggantungkan ulang
ayam tanpa kaki dan tanpa
kepala)
31
3. Analisis SWOT
Strength (kekuatan)
- Membuat tekstur daging lebih lembut, empuk dan juicy.
- Memperpanjang waktu simpan daging.
- Memiliki resep atau rahasia untuk bumbu ayam Marinasi yang dapat
menarik pelanggan dan memberikan keunggulan dibandingkan pesaing.
Weakness (kelemahan)
- Perlu perhatian ekstra pada waktu marinasi.
- Takaran bumbu harus seimbang dengan takaran bumbu lain nya.
- Bumbu marinasi yg mengandung pemanis lebih mudah gosong.
Opportunity (peluang)
- Membuka cabang di wilayah yang belum memiliki banyak persaingan yang
ketat dapat memberikan peluang untuk memperluas pangsa pasar.
- Membuat kemasan yang praktis dan menghadirkan ayam marinasi dalam
konsep makanan cepat saji dapat menarik kalangan konsumen yang ingin
makan dengan cepat.
Threats (ancaman)
- Jika kualitas produk tidak konsisten atau mengecewakan, dapat membuat
pelanggan memilih pesaing yang menawarkan kualitas yang lebih baik.
- Jika pelanggan beralih ke jenis makanan atau merek lain dapat mengurangi
permintaan dan Kesetiaan pelanggan pada produk ayam marinasi.
anak, remaja, maupun orang tua.Bahan baku pembuatan bakso adalah jenis bahan
baku yang mudah diperoleh dimanapun.
3. Analisis SWOT
Strength (kekuatan)
- Menciptakan rasa yang lebih inovatf dan banyak varian bentuk
- Harga lebih terjangkau
- Bebas bahan pengawet
Weakness (kelemahan)
- Mudah basi
- Tidak tahan lama
- Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
Opportunity (peluang)
- Mempromosikan dimedia social whatsapp
- Bakso di sukai banyak orang
Threats (ancaman)
- Banyak pesaing
- Kenaikan harga bahan baku
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan selama 4 bulan, dapat
disimpulkan bahwa di Rumah Potong Ayam (RPA) terbagi menjadi 2 bagian yaitu Dirty
Area dan Clean Area.
Dirty Area terbagi menjadi 4 bagian yaitu, Hanging Area, Slaughter Area, Evis Area
dan BP (By Product).
Clean Area terbagi menjadi beberapa bagian yaitu, Spin Chiller, FPS (Further
Processing Section), Boneless, Marinasi, Chiller Room, IQF (Indivudual Quick
Freezing), Harvest, dan CS (Cool Storage).
Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dapat menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan yang lebih luas lagi mengenai Rumah Potong Ayam. Serta mengetahui
bagaimana dunia kerja yang sebenarnya.
5.2 Saran
Diharapkan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dapat kembali dilaksanakan di PT.
Bounty Segar Indonesia pasa periode selanjutnya, tidak hanya siswi saja melainkan
siswa juga dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di PT. Bounty Segar
Indonesia.
Saran dari penulis untuk PT. Bounty Segar Indonesia yaitu, penulis berharap fasilitas
yang ada saat ini lebih ditingkatan lagi.
37
DAFTAR PUSTAKA
Identitas Siswa
BIODATA
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Pintu 01
SMP : SMPN 2 Pangalengan
Penyusun
Fitri Lestari
39
BIODATA
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Dwikarya
SMP : SMPN 4 Pangalengan
Penyusun
BIODATA
Riwayat Pendidikan
SD : SDN Cipangisikan
SMP : SMPN 4 Pangalengan
Penyusun
Novi Sovia
41
BIODATA
Riwayat Pendidikan
Penyusun
Rima Handini