Menyelesaikan administrasi
15
C.1.3.Administrasi/Pendaftaran
Sebelum melakukan administrasi Owner harus mengambil nomor
antrian dan menunjukkan kartu berobat agar staff bisa mencarikan rekam
medik pasien, jika Owner adalah klien baru maka Owner harus memberikan
fotocopy KK dan KTP untuk pecatatan data pasien baru, lalu menunggu
giliran dipanggil sesuai nomor untuk melakukan pendaftaran.
Gambar 3 pendaftaran
16
Setelah mendapat giliran dipanggil staff administrasi akan memasukan
data anamnase dan signalemen pasien pada rekam medik pasien, antara lain
sebagai berikut:
1. Signalemen
Ras/jenis hewan
Nama hewan
Umur hewan
Jenis kelamin
Pemilik hewan
Alamat pemilik
2. Anamnase
17
Gambar 4 cek suhu dan penimbangan
18
penyebab yang mungkin menyebabkan gejala tersebut. Beberapa tes akan
dilakukan untuk meyakinkan penyebab dari penyakit. Sebuah pemeriksaan yang
lengkap akan terdiri dari penilaian kondisi pasien secara umum dan system organ
yang spesifik. Untuk dapat melakukan pemeriksaan dengan lancer dan baik
diperlukan handling yang benar. Handling merupakan upaya mengendalikan
hewan dengan tangan kosong atau tanpa alat bantu.
19
Gambar 6 Menghandling Injeksi SC Gambar 7 Menghandling injeksi IM
a. Pemberian Obat
Injeksi
Pemberian obat ini biasanya dilakukan dengan teknik subkutan dan
intramuscular sesuai dosis.Bisa berupa antibiotik,
vitamin,mineral,antiparasit,antiinflasi,antialergi,antistress,dll.
Oral
Pemberian obat oral diUPT Klinik Hewan hanyalah pemberian obat
cacing berupa tablet sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.
Topikal
Pemberian obat topical disini hanyalah pemberian obat tetes kutu
yang pemberiannya dilakukan dengan cara obat diteteskan langsung pada
kulit pasien.
b. USG
Ultrasonografi (USG) dapat memastikan kehamilan setelah harike-16.
Akan tetapi, cara ini tidak dapat memberitahu berapa banyak anak kucing
yang dikandung kucing.Sinar-X dapat menentukan jumlah anak kucing yang
diharapkan,tetapi tidak selalu akurat.
20
Tes USG juga dapat melihat permasalahan pada hewan yang gagal
bunting atau keguguran. Kucing yang keguguran, misalnya, biasanya
mempunyai janin yang susah melekat pada rahim.
Pada saat pemeriksaan bila ada ciri-ciri pasien tersebut bunting atau
memiliki masalah seputar Rahim maka dokter akan membawanya untuk
melakukan USG.
Gambar 8 USG
c. Bedah Minor
Bedah Minor adalah suatu Tindakan operasi ringan dengan menggunakan
estesi yang bersifat local dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan
sederhana.
Disini kami dapat menerima bedah minor berupa pengeluaran abses,
namun apabila fasilitas yang tersedia tidak mendukung untuk melakukannya
maka pasien akan dirujuk keklinik/ poskeswan/ RSH lain.
a. Prognosa
Prognosa merupakan ramalan atau perkiraan hasil pemeriksaan mulai
dari signalemen, anamnese, stauspresens, dan keadaan umum. Kemungkinan
yang diperoleh pada tahapan prognosa ini mencakup tiga hal:
Fausta: berupa perkiraan bahwa hewan yang diperiksa diperkirakan akan
bisa sembuh.
Infausta: adalah perkiraan dari hasil pemeriksaan kemungkinan hewan
yang diperiksa tidak bisa sembuh.
21
Dubius: adalah perkiraan bahwa hewan yang diperiksa didapat peluang
sembuh dant idak sembuh dengan perkiraan 50%:50% (ragu ragu).
Ketiga kemungkinan yang diperkirakan diatas harus didiskusikan dengan
pihak pemilik hewan untuk sama-sama memutuskan hewan yang diperiksa
akan ditangani lebih lanjut atau tidak.
b. Diagnosa
22
memiliki bagian yang menyempit sehingga sering menimbulkan
penyumbatan.
FLUTD meliputi beberapa kondisi yang terjadi pada saluran rinaria
kucing,sindrom yang terjadi pada kucing ditandai dengan pembentukan
kristal di dalam VU kristal tersebut kemudian akan menyebabkan inflamasi.
Penyebab
1. Infeksi bakteri
2. Dehidrasi
3. Catfood
4. Stres
5. Kegemukan
6. Obtruksi.
Gejala
Stres, muntah, nafsu makan menurun, bulak-balik litter box, adanya
darah didalam urin, sering menjilati daerah genital.
Pengobatan
1. Operasi medis kateter
1. Pemberian antibiotik
2. Pemberian antiradang
3. Makanan terapi
Pencegahan
Perhatikan tikah laku kucing pastikan kucing cukup minum air, kucing
birahi segera dikawin/steril.
23
(lama). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia Psitacii
(Chalmydophilla Felis).Chlamydia felis,khas dari genus Chlamydia, adalah
bakteri kokoid berbentuk batang Gram-negatif, dinding selnya tidak
mengandung peptidoglikan. Sebagai parasite intraseluler obligat, ia tidak
memiliki kemampuan untuk bereplikasi secara mandiri (Becker,1978).
Apabila penyakit ini tidak segera diobati congjungtivitis dapatter jadi 68
minggu atau lebih. Selain menyebabkan congjungtivitis, bakteri ini juga
ditemukan dalam paru-paru, saluran pencernaan, dan organreproduksi.
A. Gejala klinis
Gejala terjadi setelah 5 hari kucing terekpost bakteri ini. Gejala yang
mungkin terjadi adalah, peradangan congjungtivitis yang terjadi mungkin
pada satu mata kiri,kemudian dalam beberapa hari,kedua mata terinfeksi.
Pada awalnya:
Mata berair,bengkaka,tahap selanjutnya kotoran mata menjadi lebih
kental dan berwarna kuning
Demam ringan
Lesu,flu,batuk,besin-bersin
Hidung berwarna merah
Radang paru-paru
Kesulitan bernafas,dan
Nafsu makan berkurang
B. Cara penularan
Bakteri yang menyebabkan penyakit ini menular ke kucing lain melalui
cairan flu atau kotoran mata, penularan biasanya melalui beberapa
cara,yaitu:
Secara langsung
Kontak dengan kucing yang terinfeksi, misalnya lewat ingus atau kotoran
mata. Anak kucing mungkin terinfeksi melalui proses kelahiran. Bersin atau
batuk kucing dapat menularkan bakteri dari jarak 4 feet (sekitar1,3M).
24
Secara tidak langsung
Kontak dengan mangkuk makan atau minum, alastidur, litter box (kotak
pasir), tangan pemilik, baju pemilik, kendang, dan lain-lain.
C. Diagnosa
Pengambilan sampel dari kotoran mata, kultur bakteri, tesdarah, PCR dan
IFA.
D. Pencegahan
1) Vaksinasi Chlamydia Walaupun tidak 100% melindungi kucing dari
penyakitini, namun sangat membantu mencegah beberapa gejala klinis.
Vaksinasi diperlukan juga di tempat-tempat yang bebas Clamydophila
felis terutama pada tempat-tempat dengan populasi kucing yang padat
seperti cattery, tempat penitipan, tempat penampungan dll.
2) Penggunaan desinfektan secara rutin pada peralatan yang dipakai kucing
(kandang, mangkuk, alastidur, litter box dll.
3) Segera mencuci tangan setelah kontak dengan kucing yang terinfeksi
4) Menjaga kebersihan lingkungan
5) Membatasi populasi kucing yang dipelihara, tidak lebih dari 4 kucing
dalam satu ruangan lebih sedikit lebih baik
6) Abila terdapat masalah infeksi pernafasan, mata berair, bersin pada salah
satu kucing, hubungi dokter hewana dan untuk tes Chlamydia, apabila
terbukti positif, semua kucing harus diberi perawatan
7) Clamydophila felis, segera hubungi dokter untuk treatment Chlamydia
sebelum melahirkan untuk mengurangi risiko metritis/pyometra adan
penularan penyakit pada anak kucing.
FIP adalah penyakit serius yang hampir selalu berakibat kematian bagi
kucing. Penyakit ini disebabkan oleh keluarga coronavirus (feline corona
virus / FcoV ), yaitu sejenis keluaga virus yang juga menyerang anjing,babi
dan beberapa spesies. Virus ini dapat menyerang manusia, tetapi virus yang
menyebabkan FIP pada kucing tidak dapat menyerang manusia.
Penyakit ini bermaniestasi dalam dua bentuk yaitu tipe basah dan tipe kering.
Tipe basah menyebabkan sekitar 60% - 70% dari keseluruhan kasus pemyakit
ini dan lebih ganas dari tipe kering.Bentuk penyakit yang muncul tergantung
pada reaksi kekebalan tubuh kucing.Bila kekebalan tubuh beraksi cepat
biasanya yang muncul adalah tipe kering, Sebaliknya bila kekebalan tubuh
lambat bereaksi, maka tipe basah yang muncul.
a. Gejala Penyakit
25
Pada Tipe Basah
Pada susun basah terjadi penumpukan cairan di rongga perut dan rongga
dada, menyebabkan pembengkakan pada kawasan perut ( biasanya tanpa
rasa sakit) disertai kesulitan bernafas.
b. Penularan Penyakit
Kucing sehat yang tertular melalui kontak langsung dengan kucing yang
terinfeksi. Virus ini menyebar melalui air liur atau feses.Virus FIP dapat
bertahan hidup selama 2-3 minggu dengan suhu ruangan pada
26
permukaan kering, termasuk pada peralatan makan kucing, mainan,
kotak kotoran (litter box), tempat tidur (bedding), pakaian kucing
(clothing) atau rambut kucing.
c. Diangnosa Penyakit
Diagnosa lanjutan bisa dengan X-ray, Test Rivalta, Test
kit/Antigen/Antibodi
d. Pengobatan
Untuk pengobatannya telah ditemukan obat basmi FIP, obat ini dibuat
ketika para peneliti AS menemukan efektivitas penggunaan obat
antivirus GS-441524 untuk mengobati FIP.Dalam 4 tahun terakhir,
semakin banyak dokter yang meenggunakan obat ini dan penggunaannya
telah menyebar secara global,meyelamatkan banyak kucing. Penggunaan
obat ini bisa dilakukan secara rutin selama 84hari.Untuk tipe Basah
adapun treatment yang bisa dilakukan yaitu dengan pengeluaran cairan
dalam perut (Cytosintesis Abdomen ).
e. Pencegahan
Jaga kebersihan kandang dan peralatan dicuci dengan sabun, deterjen,
desinfektan.Kemudian untuk Vaksin FIP pertama digunakan tahum 1991
di USA. Sampai saat ini efektivitas vaksin masih diperdebatkan. Sampai
saat ini Vaksin FIP belum tersedia di Indonesia.
27
Demam
Muntah
Diare
b. Cara penularan
FPL menyebar melalui udara dan menular melalui feses serta oral.
Virus ini sangat stabil dilingkungan dan dapat bertahan hingga kurang lebih
satu tahun tergantung pada kondisinya. Lingkungan yang terkontaminasi
dan benda disekitarnya (Tempat makan, kotaksampah, kandangdll). Sangat
berpontensi dalam penyebaran virus.
FPV masuk melalui mulut atau pun hidung melalui tonsildan
limfoglanidula didaerah tenggorokan dan kemudian menginfeksi serta
menghancurkan sel-sel yang aktif melakukan pembelahan seperti sel-sel pada
sumsum tulang, Jaringan limfoid.
c. Diagnosa
Diagnosa penyakit FPL dapat dilakukan berdasarkan sejarah
penyakit, gejalaklinis, isolasi, dan identifikasi virus serta pemeriksaan
serologi.
Isolasi dan identifikasi virus seperti PCR merupakan metode yang akurat
untuk diagnosis penyakit ini namun membutuhkan waktu yang cukup lama
dan biaya yang relative mahal sedangkan ini bersifat akut.
Rafid tes dapat menjadi alternatif metode diagnosis FPL yang cepat,
salah satu rapid test yang digunakan untuk deteksi FPV adalah antigent rapid
FPV test.
28
d. Pengobatan
Untuk pengobatan FPL dilakukan therapy supportif
seperti:
Cairan Infus RL
Antibiotik Spektrum Luas
VitaminB12
Anti Muntah
f. Pencegahan
Pencegahan penyakit panleukopenia pada kucing dilakukan dengan
vaksin aktif yang dimodifikasi dan vaksin inatif. Vaksin aktif tidak boleh
diberikan pada kucing bunting. Mengalami imunosupresi, sakit atau
kucing dibawah umur 4minggu. Kucing di vaksinasi pada umur pada umur
8 -10 minggu kemudian diulang pada umur 12-14 minggu, setelah nya
diulang setiap tahun.
C.1.11. Pyometra
29
a. Penyebabab:
b. Gejala klinis:
Biasanya keluar leleran kekuningan (nanah) dari vagina
Perut membesar seperti sedang hamil
Nafsu makan dan minum menurun
Suhu tubuh tinggi > 39 c
Kondisi tubuh berangsur-angsur melemah
Kucingmengalami kematian dengan kondisi perut membesar disertai
keluarnya leleran nanah maupun darah kotor dari vagina
c. Cara mendiagnosa
d. Pengobatan
Fluid therapy (infus)
Tindakan pembedahan (ovariohisterektomi)
Pemberian anti bakteri berupa antibiotik yang tepat dan kontiniu serta
antihistamin
Pemberian hormonprostagladin atau oxytocin untuk merangsang
pengeluaran nanah
e. Pencegahan
Jangan melakukan suntik KB pada kucing secara terus-menerus dan
melebihi dosis normal
Jangan mengawinkan kucing antara ras besar dan kecil
Jika mengawinkan kucing harus sesuai umur yang ideal (1 tahun)
Pemberian pakan yang begizi terutama pada saat kucing hamil.
30
C.1.12. Feline CholangioHepatitis
a) Penyebab:
Terdapat dua tipe cholangioHepatitis,yaitu tipe akut dan tipe
kronis.Tipe akut disebabkan karena adanya infrksi bakteri dan di
tandai dengan infiltrasi sejumlah besar netrofil pada area portal hati
dan saluran empedu.Organisme yang bias di temukan adalah
Bacteroides,Actinomyces,E.coli,Clostridia,alfa hemolitik
Streptococcus.Sedangkan CholangioHepatitis tipe kronis di tandai
dengan adanya peradangan pada area portal hati dan saluran empedu
yang terdiri dari netrofil,limfosit dan sel plasma.Terkadang pada
tipe kronis memiliki tanda tanda klinis ringan dan samar samar
selama beberapa mingggu atau bulan.
b) Gejala
Tidak mau makan
Deo\presi
Jaundice
Penurunan berat badan
Demam
Dehidrasi
31
Muntah
Hepatomegali
c) Diagnosa:
Dapat di tentukan berdasarkan gajala klinis dan pemeriksaan
penunjang berupa pemariksaan darah lengkap,kimia darah,X-ray,dan
USG.Pada X-ray,kucing yang mengalami CholngioHepatiis terlihat
adanya pembesaran hati,sedangkan pada gambaran USG terlihat adanya
dilatasi saluran empedu dan empedu tampak hyperectoic.
d) Pengobatan:
Anti Biotik
Anti Emetik (Anti Muntah)
Anti Inflamasi (Anti Radang)
Analgesik (Anti Nyeri)
Infus
e) Pencegahan:
Selalu menjaga kebersihan kucing dan lingkungannya
Rutin memandikan dan membersihkan daerah kuku, telinga, dan mata
kucing
Mencuci tempat pakan dan kandang secara rutin
Jauhkan kucing dari hewan pendarita penyakit hati lainnya
Pelihara kucing secara indoor
32
C.2 UPTD RUMAH POTONG HEWAN (RPH)
Rumah potong hewan merupakan tempat pemotongan daging dan menjadi salah
satu bagian penting untuk menjamin ketersediaan daging yang layak untuk
konsumsi masyarakat, baik dari segi kualitas maupun kualitas.
Ada dua jenis RPH yang adadi Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian Kota
Bandung, yaitu:
C.2.1. Rumah potong hewan (RPH) ruminansia (sapi)
33
Gambar 17 Rumah potong hewan
34
Gambar 18 Pemeriksaan antemortem pasca penurunan
35
Penyembelihan hewan potong di RPH.
Proses pengulitan hewan potong.
36
Proses pemeriksaan postmortem.
Kandang penampungan
37
Gambar 23 Kandang penampungan
Proses pemingsanan dipukul dengan palu kayu
38
Gambar 25 proses penggodogan
Pengerokan bulu
Masuk rel
Pemesriksaan post mortem
39
Gambar 27 Pemeriksaan postmortem
40
Gambar 29 Proses stempel
Pengangkutan ke pasar-pasar
Seiring semakin banyaknya permintaan masyarakat terhadap daging
yangsehat khususnya daging sapi sebagai sumber utama protein hewani terus
meningkat, hal ini menyebabkan intensitas pemotongan juga meningkat. Oleh
karena itu RPH sangat berperan penting sebagai tempat dilaksanakannya
pemotongan hewan secara benar, tempat dilaksanakannya pemeriksaan ante
mortem dan post mortem tempat untuk mendeteksi dan memonitor penyakit
hewan secara benar yang ditemukan saat pemeriksaan ante mortem dan post
mortem tempat dilaksanakannya seleksi serta pengendalian pemotongan
hewan besar bertanduk betina yang masih produktif.
a. Pemeriksaan Ante Mortem
Pengertian dan tujuan pemeriksaan Ante-mortem
Pemeriksaan ante-mortem adalah agar ternak yang akan disembelih
hanyalah ternak sehat, normal dan memenuhi syarat. Sebaliknya, ternak yang
sakit sebaiknya tidak dipotong.Tujuan pemeriksaan ante-mortem agar daging
dan jeroan yang akan dikonsumsi masyarakat adalah daging yang benar-benar
sehat dan berkualitas (SuardanadanSwacita,2009). Khusus untuk pemotongan
ternak sapi, selain kondisinya harus sehat dan normal, juga harus memenuhi
syarat tertentu. Dipenuhinya syarat disini dimaksudkan agar ternak sapi yang
akan dipotong agar tidak melanggar perataturan yang ditentukan oleh
pemerintah.
41
1) dokter hewan berwenang yang ditunjuk,dan
2) Paramedis yang ditunjuk dibawah pengawasan dokter hewan yang
berwenang.
Pemeriksaan ante-mortem, dilakukan di kandang penampungan hewan
siappotong. Syarat kendang penampungan adalah bersih, kering, terang
(intensitas cahaya minimun 540 luks), serta terhindar dari panas matahari dan
hujan.
Prosedur pemeriksaan
Adapun prosedur pemeriksaan kesehatan ante-mortem adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan Kesehatan ante-mortem dilakukan maksimal 24 jam
sebelum ternak dipotong, jika melibihi waktu tersebut, maka dilakukan
pemeriksaan ante-mortem ulang.
Hewan harus diistirahatkan minimal 12 jam sebelum dipotong. Ada
kalanya sapi mengalami kelelahan atau stress setelah menempuh
perjalanan dari peternak atau pasar hewan menuju RPH. Untuk
memulihkan kadar glikogen ternak dan juga menghilangkan ternak dari
stress agar daging yang diperolehnya nanti berkualitas, maka ternak
wajib diistirahatkan.
42
Demikian pula catat kalua ada kotoran pada mata, keluar cairan pada mata,
(lacrimasi) dan keluar leleran pada hidung.
c. Pengamatan kemungkinan adanya sapi bunting dengan eksplorasi rektal.
Cara pemeriksaan ternak sapi
• Posisi hewan sebaiknya berdiri agar memudahkan dalam
pemeriksaan gerakan hewan
• Pemeriksaan dilakukan tanpa menimbulkan stress pada
hewan
• Penggunaan alat tidak menyakiti hewan
43
Yang menderita atau menunjukkan gejala penyakit. Peredaran daging yang
mengalami pemeriksaan mendalam boleh diedarkan setelah menerima hasil
pemeriksaan dan diperbolehkan untuk diedarkan ke konsumen (Manual Kesmavet,
1993).
1) Halal, berasal dari sumber hewan yang dipotong dan ditangani sesuai syariat
islam dan tidak mengandung bahan atau zat yang di haramkan.
44
2) Aman, tidak mengandung agen penyebab penyakit dan bahan berbahaya (
bahayabilogis, kimia, dan fisik).
3) Utuh, tidak ditambahkan atau dikurangi sesuatu apapun yang sifatnya bisa
merugikan Kesehatan konsumen yang mengkonsumsi pangan tersebut.
4) Sehat, mengandung zat gizi ( protein, lemak, vitamin dan lain-lain ) dalam
jumlah yang cukup dan seimbang.
Kualitas pangan asal hewan juga dipengaruhi oleh dua factor yaitu, saat hewan masih
hidup factor yang mempengaruhi adalah pemberian pakan, tata laksana pemeliharan,
dan perawatan Kesehatan hewan, kedua ialah pengeluaran darah pada saat
penyembelihan dan penanganan higienitas sesudah hewan dipotong. Selain itu ada
juga
Kesrawan /Kesejahteran Hewan yang harus diterapkan oleh peternak, ada lima
prinsip dalam Kesrawan yaitu:
1) Bebas dari rasa sakit
2) Bebas dari rasa haus dan lapar
3) Bebas dari penganiayaan/kekerasan dan penyalahgunaan
4) Bebas untuk dapat melakukan perilaku alaminya
5) Bebas dari perlakuan kasar dan pembunuhan
Agar konsumen merasa aman dengan tempat pembuatan produk yang dipasarkan,
maka produsen mengajukan NKV pada dinas ketahanan pangan dan pertanian
kota/kabupaten, yang kemudian akan direkomendasikan kepada dinas ketahananan
pangan dan pertanian provinsi.
NKV itu sendiri merupakan sertifikat sebagai bukti tertulis yang sah telah
dipenuhinya persyaratan hygiene–sanitasi sebagai kelayakan dasar system jaminan
keamanan pangan asal hewan pada unit usaha PAH.
Adapun tujuan dari pembuatan NKV ialah untuk menjamin keamanan konsumen,
terlaksananya hukum UUD No18/2009 tentang peternakan dan Kesehatan hewan
(pasal 63 “penjaminan hygienis dan sanitasi”) dan PP.No.22/1983 tentang Kesehatan
masyarakat veteriner, pelaksanaan system pengawasan unit usaha pangan asal hewan
menjadi lebih efektif dan sebagai alat dalam penelusuran Kembali (trace back).
Bidang keamanan pangan memiliki Mini Lab Food Security yang didalamnya
terdapat 7 macam test kit diantaranya klorin kit, pestisida kit turmeric paper halal test
( xema test ) untuk uji daging sapi, durante test formaldehyde kit, hydrogen
perokside. Namun, sebelum melakukan ketujuh test kit tersebut, petugas mini lab
terlebih dahulu melakukan pengujian organoleptic ( pengujian rasa, bau, warna, dan
konsistensi ) pada sampel yang diambil.
Untuk uji test kit ini maka petugas mini lab melakukan kunjungan ke pasar
tradisional dan pasar modern, untuk pengambilan sampel dan pengawasan mutu.
Setelah pengambilan sampel kami pun melakukan pengujian, namun yang kami
ambil hanya 2 sampel saja, yaitu:
1. Boraks, spesifikasi babi
45
Pemeriksaan yang dilakukan untuk pengujian pada daging sapi. Bertujuan untuk
mengdeteksi adanya pemakain borak dan campuran antara daging sapi dengan
daging babi (daging celeng). Pemeriksaan ini menggunakan alat tumerik paper dan
halal test (xematest).
Kami melakukan pemeriksaan pada daging sapi dan daging sapi giling. Hasilnya:
1). Daging sapi
Organoleptic : Normal
Ph : 6,6
Boraks : Negatif
Xematest : Negatif
Setelah kami melakukan pemeriksaan, kami dapat membedakan mana daging sapi
yang memakai boraks dan daging celeng. Jika saat pengujian tumerik paper berubah
warna keunguan, Ph pun berubah menjadi 7,2; dengan begitu daging tersebut positif
mengandung boraks. Dan jika saat pengujian xematest bergaris dua maka daging
positif mengandung campuran daging babi.
Perbedaan daging sapi dengan daging babi dapat dilihat dari :
1) Daging sapi
• Warna merah rose terang.
• Serat tampak padat, besar, dan jelas.
• Lemak lebih kaku dan berbentuk, serta agak kering dan
tampak berserat.
• Tekstur lebih kaku dan padat, terasa solid dan keras
sehingga sulit untuk direnggangkan.
46
• Beraroma lebih anyir dan bau khas sapi.
2) Daging babi
• Warna lebih pucat.
• Serat terlihat samar dan sangat renggang.
• Lemak lebih elastis, basah, dan sulit dilepas dari dagingnya.
• Tekstur lebih lembek, kenyal, dan mudah direnggangkan.
• Memiliki aroma khasnya tersendiri.
47
Ciri-ciri ayam tiren:
• Warna kulit kasar terdapat bercak-bercak darah pada bagian
kepala, ekor, punggung, sayap, dan dada.
• Bau agak anyir.
• Konsistensi otot dada dan paha lembek.
• Serabut otot berwarna kemerahan
• Pembuluh darah di daerah leher dan sayap penuh darah
• Warna hati merah kehitaman.
• Bagian dalam karkas berwarna kemerahan.
• Ayam setelah di cabuti bulunya jika dimasukkan plastik
akan keluar cairan memerah dalam plastik.
• Warna daging kebiruan dalam proses pembusukan.
• Daging ayam setelah digoreng bila diumpan kan kekucing
tidak mau dimakan.
• Dengan Uji Durante warna cairan jadi hijau.
Selain 2 pemeriksaan diatas kami juga melakukan pemeriksaan pada susu, dan telur:
1) Susu
Kami melakukan pemeriksaan kualitas susu UHT Diamond dengan dua metode
pemeriksaan yaitu:
• Lactoscan
Berikut hasil pengujian: Calibr1Cow Results:
Fat : 03.82%
SNF : 07,28%
Density : 25,24
Lactose : 04,00%
Salts : 00,60%
Protein : 02,67%
Added water : 11,73%
Temp. Sample : 21,5
Freez. Point : -0,459
48
Gambar 32 pemeriksaan susu dengan lactoscan
• Termo lactodensimeter :
Temp. sampel : 2.6
Berat jenis : 1.023
Dapat kami simpulkan bahwa susu tersebut aman untuk dikonsumsi.
Setelah melakukan pemeriksaan di mini lab, petugas keamanan pangan memasukan
data tersebut kedalam sebuah situs web yang Bernama E-wasmut.
49
Pada bidang ini kami mempelajari tentang penyakit mulut dan kuku ( PMK ) pada
ternak bekaki belah seperti sapi, kerbau, babi, domba, dan kambing.
Penyakit mulut dan kuku ( PMK ) atau foot and mouth disease virus ( FMDV ) ini
adalah penyakit infeksi virus yang berupa akut dan sangat menular, penyakit ini
disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus, keluarga
Picornaviridae. Virus dapat bertahan lama di lingkungan, dan bertahan hidup di
tulang, kelenjar, susu, serta produk susu.
a) Gejala klinis
Keluar air liur berlebih ( Hipersalivasi )
Lepuh/lesi pada gusi
Lepuh pada mukosa mulut
Lepuh/lesi pada lidah
Luka pada kuku dan kukunya lepas
b) Cara penularan
Penyakit ini ditularkan ke hewan lain dengan 3 cara yaitu :
1) Kontak langsung
2) Kontak tidak langsung
3) Penyebaran melalui udara
50
c) Cara pencegahan
Cara pencegahan penyebaran PMK di perusahaan peternakan dan di perusahaan
pemibitan
1) Biosecuriti Karyawan/Petugas
2) Biosecuriti Tamu
3) Biosecuriti Kendaraan
4) Biosecuriti Barang
5) Biosecuriti Kandang dan Peralatan
6) Biosecuriti Ternak
UPTD Balai Benih Ikan menyediakan bantuan benih ikan bagi masyarakat kota
Bandung yang membutuhkan.
51
g. Ruangan dan sarana prasarana hatchery harus tetap bersih dan
steril
h. Air untuk peeliharaan ikan hias harus di endapkan minimal 1
x 24 jam.
C.6.1.Vaksinasi
a) Pelaksanaan vaksinasi
Vaksin merupakan sediaan biologik yang mengandung mikroorganisme
yang telah dilemahkan (vaksin aktif) atau dimatikan (vaksin inaktif)
yang diformulasikan sedemikian rupa untuk digunakan sebagai infeksi
buatan. Peranan vaksin ini ialah untuk merangsang pembentukan anti
bodi.
Vaksinasi adalah Tindakan pemberian vaksin atau bisa diartikan
sebagai infeksi buatan yang terkontrol berguna menstimulasi
pembentukan anti bodi yang tinggi (protektif) dan seragam.
Vaksinasi ini bertujuan menstimulasi pembentukan anti bodi yang
sesuai dengan jenis vaksin yang diberikan. Anti bodi sendiri merupakan
suatu molekul protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai interaksi
52
antara limfosit B dengan agen asing, baik mikroorganisme vaksin
maupun bibit penyakit.
b) Jenis jenis vaksin
Vaksin aktif merupakan virus yang sudah dilemahkan dan berfungsi untuk
menggertak pembentukan yang bersifat lokal. Apabila akan diaplikasikan
vaksin aktif harus dilarutkan terlebih dahulu sesuai dengan kebutuhan
aplikasi dan umur ayam. Masa aktifnya 2 jam setelah dilarutkan,
membentuk kekebalan sempurna 1 minggu setelah vaksinasi. Masa
kekebalannya 5–10 minggu tergantung kondisi dilapangan. Dosis yang
digunakan yaitu 1 dosis untuk semua umur ayam. Jenis jenis vaksin aktif
yaitu, salah satunya vaksin ND.
Vaksin inaktif berisi agen infeksi yang telah diinaktivasi dengan
pengertian vaksin tersebut telah dimatikan, namun masih bersifat
immunogenic atau mampu menggertak pembentukan anti bodi.
C.4.2.Penyakit ND
Newcastle Disease (ND) merupakan penyakit menular akut yang menyerang
ayam dan jenis ungags lainnya dengan gejala klinis berupa gangguan pernafasan,
pencernaan, dan syaraf disertai mortalitas yang sangat tinggi. Kerugian yang
ditimbulkan ND berupa kematian yang tinggi, penurunan produksi telur dan daya
tetas, serta hambatan terhadap pertumbuhan. Pencegahan untuk penyakit ini bisa
dilakukan dengan cara Vaksinasi ND, bisa diaplikasikan secara subkutan dan
intramuskular.
C.4.3. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit ( nutrisi
mikro ), namun sangat signifikan pengaruhnya terhadap metabolisme. Pemberian
vitamin pada ayam bisa diberikan setiap hari saat ayam dalam kondisi sehat, vitamin
juga memiliki efek toksik ( racun ) jika pemberiannya berlebihan
53
Gambar 35 pemberian vitamin pada ayam
54