Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN ASUHAN PASIEN ( PAP)

Pelayanan asuhan pasien (PAP) ada 5 standar yang meliputi


1. Pemberian pelayanan untuk semua pasien
2. Pelayanan pasien resiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi
3. Pemberian makanan dan terapi nutrisi
4. Pengelolaan Nyeri
5. Pelayanan menjelang ahir hayat

1. Pemberian pelayanan untuk semua pasien

PAP 1

A. Rumah Sakit Telah menetapkan Regulasi pelayanan dan asuhan


yang seragam meliputi
a. Pemberian pelayanan untuk semua pasien
b. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan
risiko tinggi
c. Pemberian makanan dan Nutrisi
d. Pengelolaan nyeri
e. Pelayanan menjelang akhir hayat

B. Regulasi Asuhan yang seragam diberikan kepada pasien meliputi

a. Akses untuk mendapatkan pengobatan di Rumah Sakit tidak


tergantung kemampuan pasein untuk membayar
b. Akses untuk mendapatkan pengobatan diberikan oleh PPA
tidak tergantung pada jam diberikan 7 hari 24 jam
c.Pemberian asuhan yang diberikan sama disemua unit
pelayanan,mis pelayanan anastesi
d. Pasien yang membutuhkan keperawatan yang sama akan
menerima tingkat asuhan yang sama

PAP 1.1

A. Proses pelayanan terintegrasi dan terkoordinasi telah dilakukan


sesuai intruksi
a. PPA yang kompeten telah diberi kewenangan pemberian intruksi
sesuai SPK (surat penugasan klinis) dan RKK (rincian
kewenwngwn klinis)
b. Intruksi yang diijinkan melalui telepn terbatas boleh dilakukan
pada saat darurat dan dokter sedang tidak ditempat intruksi di
tulis di CPPT
c. Permintaan pemreriksaan Laboratorium dan diagnostic imajiing
tercantum indikasi klinis serta hasinya telah di tulis dalam rekam
medis pasien
d. Pasien yang menjalankan tindakan invasive berisiko di rawat
jalan telah dilakukan pengkajian dan didokumentasikan dalam
rekam medis

PAP 1.2

Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan didokumentasikan

a. Rencana asuhan pasien yang dievaluasi secara berkala direvisi atau


dimuktakhirkan oleh setiap PPA
b. Intruksi berdasarkan rencana asuhan dibuat oleh PPA yang
kompeten dan berwenang dengan cara yang seragam dan
didokumentasikan di CPPT
c. Rencana asuhan pasien dibuat dengan membuat sasaran terukur
dan didokumentasikan di CPPT( misalnya pasien dapat menyuntik
insulin sendiri saat pulang)
d. DPJP telah melakukan evaluasi secara berkala dan memantau
rencana asuhan secara terintegrasi
Untuk penulisan di CPPT supaya seragam dan untuk membedakan
antar PPA menulis dengan warna tinta yang sudah ditentukan SBB:
1. Dokter ( warna hitam)
2. Perawat /bidan (warna biru)
3. Nutrisionis (hiajau)
4. Farmasi (Merah)
5. Fisioterapi (biru)
2. Pelayanan pasien resiko tinggi dan penyediaan pelayanan rsiko tinggi
a. Rumah Sakit telah menetapkan regulasi tentang pelayanan risiko
tinggi sesuai populasinya pada pasien anak ,dewasa dan apsien
geriatric meliputi
a.mengidentipikasi pasien dan pelayanan yang dianggap berisiko
tinggi
b. Menetapkan prosedur Praktek klinis (clinical Patway) atau
dikenal denga CP Di RSUD Sultan Thaha ada 4 CP yaitu
1. Diabetes Melitus
2.Hipertensi
3.HIV
4.TB Paru
c.Melatih staf Dalam melaksanakan panduan praktik klinis (clinal
Pathway)
b.Mengatur Tentang pelayanan Geriatri Sesuai dengan
kemampuan RSUD Sultan thaha Saif uddin Kabupaten Tebo dan
Pembentukan Tim Geriatri Serta pelaporannya
b. Simulasi code blue
c. Code blue di RSUD Sultan Thaha Saifuddin kabupaten Tebo ada 2
area
a. Area 1 di IGD, Dengan cakupan area sbb
a. IGD
b. Yanmed
c. Poliklinik
d. Apotik Rawat jalan
e. Kantor
f. Radiologi
g. Laboratorium
h. Parkir poliklinik
i. Apotik Rawat inap
j. Gudang Farmasi
b. Area 2 Di ICU,Dengan cakupan area sbb

a. ICU
b. IBS
c. CSSD
d. IPRS
e. Zaal Kebidanan
f. Zaal anak dan PRT
g. VIP
h. Zall interne
i. Zala bedah
d. Bantuan hidup dasar adalah Serangkaiyan usaha awal untuk
mengembalikan fungsi pernafasan dan sirkulasi pada seseorang yang
mengalami henti nafas dan henti jantung.
Di setiap Unit Kerja harus ada obat - obat Bantuan Hidup Dasar
Berikut daftar Peralatan medis dan obat obatan BHD
1.obat obatan dasar BHD
a. Epineprin
b. Atropine
c. Amiodoran
2.Alat-alat dasar BHD
a.APD
b.Senter
C.Ambu Bag
d.O2
e.Alat-Alat vital sign
f.Gunting

E. EWS ( EARLI WARNING SISTEM) adalah :Merupakan perangkat


untuk membantu petugas kesehatan mampu mengidentipikasi
penurunan kondisi pasien sedini mungkindan bila perlu mencari
bantuan yang lebik kompeten.
a.form EWS ada
1.Form pasien Dewasa
2. Form Pasien Anak
3.Form pasien Obstretri
3.Pemberian obat dan Makanan (tidak ada sosislisai karna tidak berkaitan dengan
PPA)
4.Manajemen Nyeri

RSUD STS Tebo Telah membentuk tim manajemen Nyeri ,Yang di Ketua oleh
Dr Oktavienni Sp,AN beranggotakan beberapa dokter Spesialis ,Dokter
Umum dan Perawat

a. Nyeri adalah Suatu kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak
nyaman atau tidak menyenagkan yang disenbabkan oleh kerusakan jaringan
yang telah rusak atau berpotensi untuk rusak.
b. Pengkajian Nyeri dilakukan di awal saat pasien masuk di IGD jika ada nyeri
maka Pengkajian nyeri dilanjutkan di Rawat inap
c. Pasien dan keluarga diberi edukasi mengenai pengelolaan nyeri sesuai latar
belakang agama,budaya,nilai-nilai yang dianut
d. Staf Rumah Sakit menndapatkan Pelatihan Mengenai cara melakukan
edukasi bagi pengelolaan nyeri. (Akan diadakan In house traning nyeri)

5.Ahir Kehidupan

a. Pelayanan Menjelang Akhir Kehidupan

1.Perawat Mengisi form Pengkajian akhir Kehidupan yang meliputi

a. Gejala dan respon pasien,termasuk muai,kesulitan


bernapas,dan nyeri

b.Faktor yang mempengaruhi gejala Fisik

c.Orientasi spiritual nya,termasuk keterlibatan dalam kelompok


agama tertentu.

d.Keprihatinan spiritual pasien ,keluarga, seperti putus


asa,penderitaan, rasa

d.status psikososisl pasien


e.Kebutuan bantuan atau penundaan layanan

e.Kebutuhan alternative layanan atau tingkat layanan

f.Faktor risiko bagi yang ditinggal

g. Pasien dan keluarga dilbatkan dalam pengambilan keputusan

Terima kasih
SKENARIO SIMULASI CODE BLUE

DI RSUD SULTAN THAHA SAIFUDDIN KABUPATEN TEBO

Pada hari kamis, jam 08 .00 wib ditemukan pasien (mr X) tidak sadarkan diri di depan poliklinik
RSUD Sultan thaha saifuddin kabupaten tebo

□ Petugas poliklinik yang bertugas pada saat itu menemukan pasien tidak sadarkan diri di
selasar depan poliklinik yang di temukan oleh saudara : pandi , (setelah merasa ama diri,aman
pasien dan aman lingkungan) petugas tersebut lansung mengeckek respon pasien, dengan cara
menepuk –nepuk punggung pasien, mengecek nadi pasien bagian karotis,sambil mendengarkan
napas pasien, dinyakan pasien tidak merespon sama sekali tidak ada nadi tidak ada nafas ,
petugas (pandi) lansung meminta pertolongan kepada rekannya untuk menghubungi bagian
informasi untuk mengaktifkan code blue area 1 .dan ptugas 1 (pandi) , lansung melakukan
kompresi dada dengan 30 kali kompresi 2 kali tiupan. Petugas poliklinik 2 menghubungi bagian
informasi IGD via telp ruangan MR

Dialogue 1

Petugas poliklinik (pandi) 1 :Tolong, tolong, aktipkan code blue ada pasien tidak sadarkan diri
di selasar poliklinik.

●Petugas poliklinik 2 (panmiatun) langsung menghubungi bagian informasi IGD via telp
ruangan MR

Dialogue 2

Petugas informasi (yulanda):Selamat pagi , dengan saya yolanda bagian informasi IGD, ada
yang bisa di bantu ?

Petugas poliklinik 2 (patmiatu) : pagi dengan saya patmiatun dari ruangan poliklinik, mau
melaporkan ada pasien tidak sadarkan diri di selasar depan poliklinik ,
tolong aktipkan code blue.

Petugas informasi (yulanda) :Baik akan segra saya informasikan, terima kasih.

●Petugas Informasi IGD (yulanda) segera memberi pengumuman untuk mengaktipkan CODE
BLUE Melalui Speker terintegrasi.

Dialogue 3

Petugas informasi (yulandan) code blue, code blue ada pasien tidak sadarkan diri di selasar
poliklinik RSUD sultan thaha Saifuddin Kabupaten Tebo.
●Tim code blue area 1 (dr lisna,elva,sumard,Bukhari) yang di ketuai oleh dokter jaga ruangan
pada saat itu segera menuju TKP dengan membawa emergensi kid dan
beberapa peralatan lainnya.Sesampainya di TKP 1 orang petugas code
blue (sumardi) lansung menagambil alih untuk melakukan kompresi 30
kali kompresi dan petugas yang lainya ( Bukhari) memberikan bantuan
nafas dengan 2 kali tiupan, dengan mengikuti perintah dari ketua tim
untuk pemasangan infuse dan lain sebagainya.

Dialogue 4

Ketua tim (dokter himah /dr lisna ): mengecek kembali kondisi pasien.setiap 1 siklus .

Pasien sudah sadar segra observasi ke IGD

Tim code blue 1 perawat (elva) : baik buk , perawat membawa pasien dengan memakia brankar
yang sudah di siapkan,ke IGD.

perawat 2 (bukhari) : memasang selang oksigen dan infuse pasien sesui intruksi
dokter

Dialogue 5

●Tim code blue (sumardi )melapor ke bagian informasi bahwa pasien sudah sadarkan diri dan
sedang di obserpasi di ruang tindakan , segra non aktifkan code blue

Petugas informasi (yulanda:) Perhatian2 , kepada seluruh petugas RSUD Sultan Thaha
Saifuddin kabupaten Tebo, , prosedur code blue area deapan RSUD
Sultan Thaha Saifuddin Kabupaten Tebo telah dinonaktifkan.

Anda mungkin juga menyukai