Anda di halaman 1dari 4

MATERI SOSIALISASI

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

Hak pasien diatur dalam Permenkes No 4 tahun 2018

Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya
sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dan tidak boleh bila tidak dilaksanakan
Pasien dalah penerima jasa pelayanan kesehatan dirumah sakit baik dalam keadaan sehat
maupun sakit

Keluarga adalah suami/istri, ayah/ibu kandung/anak-anak kandung, saudara-saudara


kandung, atau pengampunya /wali.

Hak dan kewajiban pasien terdiri dari :


Hak pasien :
1. Memperoleh informasi tata tertib & peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
2. Memperoleh informasi tentang hak & kewajiban pasien
3. Memperoleh pelayananyg manusiawi, adil, jujur & tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yg bermutu sesuai standar profesi & standar prosedur
operasional
5. Memperoleh layanan yg efektif & efisien shg terhindar dari kerugian fisik & materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yg didapat
7. Memilih dokter & kelas perawatan sesuai dg keinginannya & peraturan yg berlaku di
RSUD Sultan Thaha Saifuddin Tebo
8. Meminta konsultasi ttg penyakit yg dideritanya kpd dokter lain yg mempunyai Surat
Izin Praktik (SIP) baik di dlm maupun di luar rumah sakit
9. Mendapatkan privasi & kerahasiaan penyakitnya termasuk data-data medisnya
10. Mendapatkan informasi diagnosis, & tata cara tindakan medis, tujuan tindkn medis,
alternatif tindakan, risiko, dan komplikasi yg mgkn terjadi, dan prognosis terhdp
tindakan yg dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan/ penolakan atas tindakan yg di lakukan thdpnya
12. Didampingi oleh keluarganya dlm keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yg dianutnya selama tidak
mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan & keselamatan dirinya selama perawatan di Rumah Sakit
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhdpnya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dg agama dan
kepecayaan yg dianutnya
17. Menuntut Rumah Sakit jika memberikan pelayanan yg tdk sesuai dg standar baik
secara perdata/pidana
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yg tdk sesuai dg standar pelayanan mll media
cetak & elektronik sesuai dg ketentuan peraturan perundang-undangan

1
KEWAJIBAN PASIEN:

a) Mematuhi peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;


 Menghormati privasi orang lain dan menjaga keamanan dan ketertiban umum.
 Anak-anak di bawah umur 12 tahun di larang masuk ke dalam ruangan pasien
untuk mengunjungi pasien karena bahaya penularan penyakit.
 Di larang member makanan lain kepada pasien di luar diet yang di anjurkan
dokter.
 Tidak membawa barang milik Rumah Sakit ke luar dari lingkungan Rumah Sakit
tanpa seizing petugas yang bertanggung jawab.
 Tidak membawa alcohol, obat-obat yang tidak mendapat persetujuan/senjata tajam
ke dalam Rumah Sakit.
 Menghormati bahwa Rumah Sakit adalah area bebas rokok
 Keluarga yang menemani pasien paling banyak 1 orang karena keterbatasan
fasilitas Rumah Sakit.
 Mematuhi jam kunjung dari Rumah Sakit.
 Siang : Jam 11.00wib s/d Jam 13.00wib
 Malam : Jam 16.00wib s/d Jam 21.00wib
 Meninggalkan barang berharga di rumah dan membawa hanya barang-barang
yang penting selama tinggal di Rumah Sakit.
b) Menggunakan fasilitas Rumah Sakit secara bertanggung jawab;
c) Menghormati hak Pasien lain, Pengunjung dan hak Tenaga Kesehatan lainnya yang
bekerja di Rumah Sakit;
d) Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuannya tentang masalah kesehatannya;
e) Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan kesehatan yang
dimilikinya;
f) Mematuhi rencana terapi yang di rekomendasikan oleh Tenaga Kesehatan di Rumah
Sakit dan disetujui oleh Pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan penjelasan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
g) Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak rencana
terapi yang direkomendasikan oleh Tenaga Kesehatan dan/atau tidak mematuhi
petunjuk yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan untuk penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya; dan
h) Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.

Kelompok berisiko yang di lindungi oleh RS terdiri dari :

1. Bayi
2. Anak-anak
3. Penyandang yang cacat
4. Ibu hamil
5. Manula
6. Pasien koma
7. Pasien gangguan mental dan emosional

2
8. Pasien kasus kekerasan atau KDRT
9. Narapidana

Kegunaan CCTV untuk melindungi pasien dari kekerasan fisik

Informed consent adalah pernyataan setuju atau tidak setuju dari seseorang pasien/ keluarga
pasien yang diberikan secara bebas, rasional dan tanpa paksaan terhadap tindakan
kedokteran yang akan dilakukan terhadapnya, sesudah mendapatkan informasi yang cukup .
Informed consent diberikan oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)

Tindakan-tindakan yang yang memerlukan informed consent :


a. Sebelum tindakan pembedahan dan tindakan invasif.
b. Sebelum tindakan anestesi dan sedasi sedang atau dalam.
c. Sebelum pemberian darah dan produk komponen darah.
d. Sebelum pelaksanaan tindakan dan pengobatan yang pengobatan berisiko
tinggi.

Hal-hal yang perlu di informasikan pada saat informed consent :


1). Diagnosis (WD & DD)
2). Dasar Diagnosis
3). Tindakan kedokteran
4). Indikasi tindakan
5). Tata cara
6). Tujuan
7). Risiko komplikasi
8). Prognosis
9). Alternatif dan risiko

Privacy pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan dijaga selama di
dalam rumah sakit
Cara/upaya RS dalam melindungi privasi pasien :
* Mengunakan selimut saat transfer pasien
* Menggunakan skerem/tirai saat melakukan tindakan kepada pasien
*.Tidak membicarakan pasien di depan umum
* Tidak ada papan nama pasien di ruang maupun kamar pasien
* Memisahkan pasien laki-laki dan perempuan
* Meletakkan status pasien di nurse station menghadap kedalam nurse station
* Formulir permintaan privasi dan pelepasan informasi yang terdapat dalam General
Consent terisi dengan lengkap.

3
Perlindungan harta benda pasien:

 loker penyimpanan harta benda pasien bersifat sentral yaitu di IGD


 Benda /barang yang dikatakan berharga : benda yg dianggap pasien berharga apapun itu,
mis kaca mata,gig palsu dll
 kriterian pasien yg boleh menitipkan barangnya di loker IGD :
- Pasien emergensi
- Pasien bedah rawat sehari
- Pasien rawat inap yang tidak mampu mengamankan barang miliknya sendiri
- Pasien yang tidak mampu mengambil keputusan mengenai barang milik pribadinya
 Tim Penyimpanan Barang Milik Pasien adalah seluruh satpam, di kepalai oleh Kepala
Satpam
 Alur penyimpanan barang milik pasien :
1. Petugas penitipan barang memeriksa barang milik pasien
2. Petugas mencatat barang pada formulir penyimpanan harta benda milik pasien.
3. Petugas, pasien/keluarga menandatangani formulir penyimpanan memeriksa
formulir penyimpanan harta benda milik pasien.
4. Jika ada saksi dari pengantar pasien ikut menandatangani formulir
5. Kepala ruangan/supervisor/petugas Rumah Sakit menandatangani formulir
6. Petugas penitipan barang membawa barang milik pasien untuk disimpan ditempat
penyimpanan
7. Daftar/formulir penitipan barang pasien di buat 2 rangkap (1 lembar yang asli untuk
petugas/tim perlindungan harta milik pasien, 1 lembar yang copiannya untuk pasien
atau di masukkan ke dalam status pasien jika pasien tidak sadar. (tanggung jawab
satpam)

DNR(Do-Not-Resuscitate) : Menolak untuk dilakukan resusitasi


Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan pasien/keluarga untuk menolak pelayanan
resusitasi. Yaitu dengan cara mengisi formulir DNR dan ditanda tangani oleh keluarga
pasien, kemudian pasang pin ungu pada gelang pasien.

jika pasien/keluarga menginginkan kembali untuk dilakukan resusitasi jika terjadi tanda-
tanda henti jantung dan henti nafas maka :
a. Formulir DNR di musnahkan
b. Pin unggu di musnahkan/di lepas dari lengan pasien

jika pasien yg menggunakan pin ungu tiba-tiba henti jantung dan henti nafas, maka tidak
dilakukan BHD dan pasien tetap mendapatkan perawatan/ lanjutkan terapi dan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai